Grace Meyliana Pasaribu 170301051 Aslyn Simanjuntak 170301247 Lidya Kristina Sari Butarbutar 170301252 Nurul Widya Sari 170301274 TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) Devisi : Spermatofita Subdevisi : Angiospermae Kelas : Dikotiledon Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Solanum Spesies : Solanum tuberosum L LATAR BELAKANG • Tanaman kentang merupakan salah satu tanaman penunjang program diversifikasi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. • Konsep segitiga penyakit yang menunjukkan hubungan atau pengaruh yang kuat terhadap munculnya penyakit pada suatu tanaman. • Untuk menghadapi kenaikan suhu di daerah produksi kentang akibat perubahan iklim, diperlukan adaptasi dalam sistem budidaya, salah satunya ialah dengan menanam kultivar toleran terhadap cekaman suhu tinggi. • Tanaman transgenik merupakan tanaman hasil rekayasa di mana diintroduksi seutas (sepotong) DNA dari organisme lain pada genom tanaman tersebut. SUHU Tanaman Transgenik Kentang • Pertumbuhan suatu tanaman • Pada tanaman kentang, suhu meningkat jika suhu meningkat merupakan salah satu faktor dan kelembaban menurun, penting dalam pertumbuhan demikian pula sebaliknya dan perkembangan di samping • Alat Ukur : Lux Meter faktor lingkungan lainnya seperti kelembapan, cahaya, • Lux meter cara kerjanya dengan jenis tanah, dan nutrisi. menggunakan sensor cahaya • Untuk menghadapi kenaikan • Cahaya digunakan oleh tanaman suhu di daerah produksi untuk proses fotosintesis. kentang akibat perubahan iklim, Semakin baik proses diperlukan adaptasi dalam fotosintesis, semakin baik pula sistem budidaya. pertumbuhan tanaman • Salah satunya ialah dengan • Selain itu besarnya intensitas menanam kultivar toleran cahaya yang diteruskan ke terhadap cekaman suhu tinggi. permukaan lahan akan cenderung menurun seiring • Mendefinisikan toleransi bertambahnya umur suatu terhadap cekaman sebagai tanaman. perbedaan produksi antara lingkungan normal dan lingkungan tercekam Tanaman Kentang Tahan Terhadap Suhu Tinggi • Tanaman kentang yang menerima suhu melebihi suhu optimum tersebut dapat dikatakan mengalami cekaman suhu tinggi. • Untuk mendapatkan tanaman kentang yang tahan terhadap suhu tinggi dilakukan dengan cara penyeleksian beberapa kultivar dari tanaman kentang. • Pertumbuhan tanaman kentang budidaya memerlukan kisaran suhu optimum 17 – 20°C. • Peningkatan suhu global pada tahun 2050-an diprediksi sebesar 2,1 – 3,2°C, kondisi tersebut akan menyebabkan terjadinya kehilangan hasil kentang secara global 18– 32% apabila tidak dilakukan upaya adaptasi dalam teknik produksi dan kehilangan hasil akan mencapai 9– 18% jika ada upaya adaptasi dalam hal waktu tanam serta penggunaan kultivar yang toleran panas. • Tahapan perkembangan tanaman kentang yang sangat dipengaruhi oleh suhu tinggi ialah pembentukan dan perkembangan umbi, berakibat pada menurunnya produksi umbi. • Apabila dilihat dari produksi umbi dan perubahan produksi umbi akibat suhu tinggi di lapangan, Atlantik M, CIP 395197.7, N.1, dan Ping 06 termasuk klon yang toleran terhadap suhu tinggi. • Keempat klon tersebut memiliki produksi umbi per tanaman yang tinggi di lapangan pada kondisi suhu tinggi. • Toleransi klon-klon kentang terhadap kondisi suhu tinggi berdasarkan kemampuan berproduksi di dataran medium menggunakan 6 klon yaitu : klon 1 (397077.16) klon 2 (397073.7) klon 3 (392781.1) klon 4 (391846.5) klon 5 (395195.7) klon 6 (394613.139) Serta empat varietas pembanding, yaitu Granola, Atlantik, Merbabu-17, dan Tenggo. Rekayasa Genetik Pada Tanaman Kentang ((Solanum tuberosum L.) KESIMPULAN Tanaman kentang merupakan salah satu tanaman penunjang program diversifikasi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) yang menerima suhu melebihi suhu optimum tersebut dapat dikatakan mengalami cekaman suhu tinggi. Seperti : Atlantik M, CIP 395197.7, N.1, dan Ping 06 termasuk klon yang toleran terhadap suhu tinggi.