LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Entomologi
dosen pengampu :
Dr. Yayan Sanjaya, M.Si
Drs. Suhara, M.Pd
oleh:
Kelompok 6
Pendidikan Biologi B 2015
C. Tujuan
1. Mengetahui keanekaragaman jenis Collembola yang hidup di Kebun
Botani UPI
2. Mengetahui hubungan antara Collembola dengan lingkungan di
Kebun Botani UPI
D. Dasar Teori
Collembola medrupakan artropoda penghuni tanah dan serasah
terbanyak (Guru dan Das 1991, Gunadi, 1993 dalam Manuwoto 2007).
Kelimpahan Collembola yang sangat tinggi ditemukan di lokasi terjadinya
proses awal dekomposisi (Thorne dan Desiere 1975, Davidson 1979,
Christiansen 1990, Greenslade 1991, Petersen 1994 dalam Manuwoto
2007). Secara tidak langsung Collembola berpengaruh dalam pelepasan
karbon dan nitrogen dari bahan-bahan organik, karena Collembola ikut
menyebarkan fungi dan bakteri perombak bahan-bahan organik (Seastedt
1984, Crossley et al 1992, Filser 2002 dalam Manuwoto 2007). Dari
analisis kandungan bahan yang ada di perut Collembola dapat diketahui
bahwa Collembola memakan antara lain: bakteri, hifa fungi, spora fungsi,
polen, bahan organik yang mati, mineral tanah dan alga (Takeda dan
Ichimura 1983, dalam Manuwoto 2007). Beberapa spesies dilaporkan
memakan tardigrada, rotifera, dan nematoda (Greenslade, 1991 dalam
Manuwoto 2007). Dari penelitian Lussenhop dan Bassirirad (2015, dalam
Manuwoto 2007) dilaporkan bahwa peningkatan kelimpahan Collembola
menyebabkan peningkatan aktivitas mikorhiza pada akar tumbuhan dalam
melakukan absorpsi nitrogen. Jadi Collembola berperan mempercepat
proses perombakan bahan organik tanah.
Keberadaan Collembola dapat memengaruhi proses dekomposisi
yang terjadi di daerah sekitarnya (Geissen dan Kampichler, 2004 dalam
Fitria, 2013). Collembola juga berperan penting dalam pendistribusian
bahan organik tanah, memperbaiki sifat fisik tanah (Indriyati dan Wibowo,
2008 dalam Fitria, 2013) dan dapat dijadikan sebagai bioindikator
perubahan lingkungan (Hopkin, 2007 dalam Fitria, 2013). Selain itu
keanekaragaman Collembola di suatu daerah dapat mencerminkan tingkat
kesuburan dan kestabilan ekosistem di lingkungan tersebut (Indriyati dan
Wibowo, 2008 dalam Fitria, 2013).
Lahan yang frekuensi gangguannya rendah memiliki
keanekaragaman Collembola yang lebih tinggi (Migliorini et al., 2013
dalam Manuwoto 2007). Dampak positif meningkatnya kuantitas serasah
terhadap kelimpahan Collembola telah dilaporkan oleh Hasegawa (2002),
sedangkan dampak positif dari meningkatnya rasio C dan N bahan organik
terhadap kelimpahan Collembola telah dilaporkan oleh Chagnon et al.
(2000, dalam Manuwoto 2007). Pfug dan Wolters (2001) melaporkan
adanya korelasi positif antara meningkatnya kelembaban tanah dengan
kelimpahan Collembola. Dari hasil penelitian Benito dan Sanchez (2000,
dalam Manuwoto 2007) dapat diketahui bahwa keanekaragaman vegetasi
penutup tanah yang tinggi berdampak positif terhadap keanekaragaman
Collembola. Materna (2004, dalam Manuwoto 2007) melaporkan bahwa
kerapatan dan heterogenitas vegetasi penutup permukaan tanah
berpengaruh pada perbandingan jumlah pori makro dan pori mikro tanah,
humus yang terbentuk dan kelembaban tanah, sehingga secara tidak
langsung berpengaruh pada keberadaan Collembola.
Collembola telah dikelompokkan ke dalam klas yang berbeda
dengan Insecta (Greenslade et al, 2003 dalam Manuwoto 2007). Klas
Collembola memiliki tiga ordo, yaitu : Arthropleona, Symphypleona dan
Neelipleona. Ordo Arthropleona terdiri dari subordo Poduromorpha dan
Entomobryomorpha; sedangkan klasifikasi kedua ordo yang lain tidak
terdapat subordo (Jordan dan Arbea, 1989 dalam Manuwoto 2007).
Banyak faktor yang memengaruhi distribusi Collembola di suatu
lokasi, salah satu faktor yang sangat memengaruhi distribusi Collembola
di suatu lokasi adalah kelembaban relatif tanah (Greenslade 1991, dalam
Manuwoto 2007). Penurunan populasi dan keanekaragaman taksa
Collembola umumnya terjadi pada musim kemarau. Hal ini dikarenakan
terjadinya peningkatan aktivitas Collembola untuk mencari makan dan air
pada keadaan kering dan meningkatnya pemangsaan Collembola, antara
lain pemangsa kelompok Arachnida (Nentwig 1982; Shultz et al. 2006,
dalam Manuwoto 2007).
E. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan
No. Nama Alat Jumlah
1. Mikroskop 2 unit
2. Gelas plastik 7 gelas
3. Kamera handphone 1 unit
4. Pipet 2 unit
5. Object glass 4 unit
6. Cover glass 8 unit
7. Sekop 1 unit
Collembola
Collembola yang
didokumentasikan Hasil pengamatan
telah ditangkap
dengan pada Collembola
diidentifikasi
menggunakan dicatat
dengan mikroskop
kamera
G. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Hasil pengamatan keanekaragaman jenis Collembola di Kebun
Botani UPI
No. Klasifikasi Gambar Spesimen
1. Kingdom : Animalia
Phylum : Arthopoda
Classis : Collembola
Ordo : Entomobryomorpha
Familia : Entomobridae
Genus : Entomobrya Gambar 1. Entomobrya sp.
Species : Entomobrya sp. (Dok. Kelompok 6, 2017)
2. Kingdom : Animalia
Phylum : Arthopoda
Classis : Collembola
Ordo : Entomobryomorpha
Familia : Entomobridae
Genus : Entomobrya
Species : Entomobrya unostrigata
Gambar 2. Entomobrya
unostrigata
(Dok. Kelompok 6, 2017)
3. Kingdom : Animalia
Phylum : Arthopoda
Classis : Collembola
Ordo : Entomobryomorpha
Familia : Entomobridae
Genus : Seira
Species : Seira bipunctata
Gambar 3. Seira bipunctata
(Dok. Kelompok 6, 2017)
4. Kingdom : Animalia
Phylum : Arthopoda
Classis : Collembola
Ordo : Entomobryomorpha
Familia : Entomobridae
Gambar 4. Spesimen
Entomobridae 1
(Dok. Kelompok 6, 2017)
5. Kingdom : Animalia
Phylum : Arthopoda
Classis : Collembola
Ordo : Entomobryomorpha
Familia : Entomobridae
Gambar 5. Spesimen
Entomobridae 2
(Dok. Kelompok 6, 2017)
H. Pembahasan
Collembola dapat hidup di berbagai macam habitat, tetapi pada
umumnya dikenal sebagai binatang tanah karena sebagian besar
anggotanya hidup di permukaan tanah. Collembola merupakan salah satu
anggota dari kelompok mesofauna tanah yang sering kali dijumpai
melimpah di ekosistem terestrial. Kelimpahan Collembola yang tinggi
dikarenakan hewan ini dapat hidup dan bertahan di berbagai habitat dan
kondisi. Collembola umumnya berukuran kecil tetapi terdapat pula yang
berukuran besar. Panjang tubuh collembola dari kepala hingga abdomen
berukuran 0.1-9.0 mm. Hewan ini memiliki furkula yang menjadi ciri khas
dan sebagai pembeda dari arthropoda tanah lainnya. Furkula berfungsi
sebagai alat lenting untuk berpindah tempat dan pertahanan diri dari
predator (Widrializa, 2016).
Setelah dilakukan pengamatan dapat terlihat bahwa spesies yang
kami amati memiliki familia Entomobridae. Dimana memiliki ciri
memiliki furcula yang tidak terlalu panjang pada bagian anterior tubuhnya.
Selain itu, antennae yang dimilikinya cukup panjang. Bagian tubuhnya
terdiri dari caput, thorax dan abdomen dan terdapat 3 pasang kaki. Pada
bagian abdomennya terlihat memiliki segmen.
Famili Entomobryidae merupakan salah satu kelompok jenis yang
agak besar, memiliki ekor pegas, serta memiliki ruas abdomen keempat
yang besar. Selain itu, terdapat setae yang kokoh, sisik, serta sungut yang
panjang, tungkai, dan kombinasi warna yang beranekaragam (Qiptiyah,
2014).
Pada familia Entomobryidae sebagian besar jenisnya berwarna
kecoklat-coklatan atau keputih-putihan dan terdapat juga yang berwarna
belang. Memiliki antennae yang sangat panjang, abdomen berjumlah 6 rus
serta pada bagian anteriornya terdapat furcula yang berfungsi sebagai alat
untuk meloncat yang strukturnya menyerupai cabang. Protoraks menyusut,
tidak terdapat duri atau seta di bagian dorsal. Jika terdapat seta bentuknya
seperti gada (Otang, dkk).
I. Simpulan
1. Pada Kebun Botani UPI terdapat berbagai jenis Collembola yang
berasal dari famili yang sama yaitu famili Entomobridae.
2. Adanya Collembola yang hidup di Kebun Botani UPI bermanfaat
untuk menggemburkan tanah Kebun Botani karena perannya sebagai
bioindikator perubahan lingkungan dan tingkat kesuburan tanah.
DAFTAR PUSTAKA