Anda di halaman 1dari 38

TEKNOLOGI BAHAN BAKU JAMU

DAN OBAT HERBAL TERSTANDAR

Dr. Ir. Wiratno, M.Env.Mgt

Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

Disampaikan pada “Workshop Pengembangan Jasa Industri Jamu dan OHT”


Solo, 31 Juli-1 Agustus 2019
Ruang Lingkup Presentasi
1. Karakteristik Tanaman yg dapat dipergunakan
sebagai Obat Tradisional
2. Teknologi Varietas Unggul Untuk Budidaya TO
( Teknologi Budidaya Tanaman Obat)
3. Teknologi PP utk bahan baku obat tradisional yg
memenuhi standar mutu
4. Tantangan dalam pengembangan bahan baku
obat tradisional
• Pemanfaatan tanaman sebagai obat telh berlangsung
ribuan tahun yang lalu.
• Pada pertengahan abad ke XVII Jacobus
Rontinus mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan
dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et
Medica.
• Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch
Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya
Bogor  menyelidiki zat-zat yang terdapat dalam
tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan.
Karakteristik Tanaman yg dapat dipergunakan
sebagai Obat Tradisional

• Karakteristik tnm bermanfaat obat, tidak jelas,


• Aman dikonsumsi
• Memberikan efek secara empiris
• Pengembangan  kekrabatan tanaman
Teknologi Budidaya TO

Jenis dan Varietas


Tumbuhan/Tanaman

Cara
Budidaya
Kualitas dan
Umur Kuantitas Bahan
Tanaman Obat

Penanganan
Pascapanen
Lingkungan
Tempat Tumbuh
1. Varietas Unggul
JAHE PUTIH BESAR Produksi rimpang : 17 –37 ton/ha
Bobot rimpang : 800 – 2000 g/rpun
CIMANGGU 1 Kadar pati : 55,10 %
Kadar minyak atsiri : 0,82 %
JAHE PUTIH KECIL HALINA 1, 2, 3 & 4
HALINA1 HALINA 2 HALINA 3 HALINA 4
Potensi 10,50 + 4,64 10,41 + 5,56 8,58 + 4,34 10,22 + 5,36
produksi
(t/ha)
Minyak Atsiri 2,92 + 0,60 2,86 + 0,69 3,91 + 0,88 3,64 + 0,76
(%)
Kadar Pati (%) 43,30 45,16 43,96 38,54
JAHE MERAH JAHIRA 1 & 2
JAHIRA 1 JAHIRA 2
Potensi produksi 12,11 + 3,05 12,89 + 3,29
(ton/ha)
Minyak atsiri (%) 3,41 + 0,83 2,94 + 0,74

Kadar pati (%) 42,74 + 5,16 44,10 + 3,61


TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza)

CURSINA 1 CURSINA 2 CURSINA 3


Potensi produksi 16,99-13,1 13,7-31,9 14,9-31,1
(ton/ha)
Curcuminoid (%) 4,85 4,59 5,22
Kadar minyak 5,49 8,49 6,47
atsiri (%)
KENCUR (Kaempferia galanga)

GALESIA 1 GALESIA 2 GALESIA 3


Potensi produksi 7,07 – 14,69 7,52 – 15,01 4,67 – 16,18
(t/ha)
Kadar minyak atsiri 2,08 – 3,92 2,06 – 6,64 2,42 – 5,64
(%)
KUNYIT (Curcuma domestica)

TURINA 1 TURINA 2 TURINA 3 CURDONIA 1


Potensi 500-2300 500-2000 500-2500 10,6 ton/ha
produksi g/rumpun g/rumpun g/rumpun

Kurkuminoid 8,36 10,16 5,2 6-8


(%)
LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum)
ZIARINA 1 AGRIBUN ZIARINA 2 AGRIBUN
Potensi produksi (ton/ha) 11 – 25 15-27

Zerumbon dalam ekstrak 47 – 52 47-57


rimpang (%)
Zerumbon dalam minyak 30 – 34 36-51
atsiri (%)
Linalool dalam ekstrak 7 – 10 7-10
rimpang (%)
linalool dalam minyak 18 – 22 12-17
atsiri (%)
KUMIS KUCING (Orthosipon aristatus)
ORSINA 1 ORSINA 2 ORSINA 3
AGRIBUN AGRIBUN AGRIBUN
Potensi produksi 24,69 38,43 39,94
segar (ton/ha)
Sinensetin (%) 0,094 ± 0,01 0,02 ± 0,01 0,02 ± 0,01
Penciri utama Warna Bunga Warna Bunga Warna Bunga
Ungu, batang Putih, batang Putih, batang
ungu hijau hijau-kecoklatan
PEGAGAN (Centella asiatica)
CASTINA 1 CASTINA 3
Potensi produksi simplisia 0,326—0,514 1,616—3,004
segar (ton/ha)

Asiaticosida (%) 0,924—1,716 0,953—1,907


SAMBILOTO (Andrographis paniculata)

SAMBINA 1
Potensi produksi terna basah (ton/ha) 0,66 – 2,83 (musim kemarau)
5,08 – 10,37 (musim hujan)
Androgografolid (%) 0,47-1,84
PURWOCENG (Pimpinella pruatjan)

VARIETAS : PRUACAN 1

PRUACAN 1
Potensi produksi simplisia segar (ton/ha) 1, 1-2,0

Sitosterol akar (%) 0,85-0,93

Stigmasterol akar (%) 0,84-0,88


2. TANAH

FAKTOR PENENTU
PRODUKTIVITAS & MUTU TO

TO KE INDUSTRI
MUTUNYA RENDAH
KECUKUPAN & SEIMBANG

BUDIDAYA
PEMUPUKAN BELUM INTENSIF
ORGANIK AN-ORGANK
Pemupukan/Unsur hara

Nitrogen • Pertumbuhan vegetatif

• Pembentukan bahan
Fosfor aktif

Kalium • Kualitas bunga/buah


RIMPANG & UMBI

Perlu Tanah Gembur, Subur


Latosol, Androsol, Regosol
Bahan Organik TINGGI

CONTOH :
Tanaman Temua2an;
Jahe, Kencur, Kunyi dll.
Untuk Penghasil Herba, Daun, Kulit, dan buah

Tanah Gembur tetapi agak berlempung


Latosol, Androsol, Regosol, Podzolik

CONTOH :
DAUN ; PEGAGAN, MENIRAN, SAMBILOTO
HERBA ; KUMIS KUCING, KATUK
KULIT ; KINA
BIJI ; ADAS
BUAH ; MENGKUDU
Curah Hujan
Cenderung beriklim agak
kering (B-C)

Naungan/ Tegakan
Cenderung tahan naungan
Tumbuh di bawah tegakan
tanaman hutan
2. Elevasi menentukan kandungan bahan aktif
Temulawak
Di dataran
Di dataran rendah (200
tinggi (800 m m dpl)
dpl)

xanthorrhizol xanthorrhizol
tinggi rendah

kurkuminoid kurkuminoid
rendah tinggi

Sumber : Rahardjo (2007)


Buah Merah
Dataran
menengah dan Dataran rendah
tinggi

Sumber : Lim, 2012 Murtiningsih, 2012


3. PENANGANAN PASCAPANEN

 Untuk menghasilkan produk tanaman obat


(SIMPLISIA) terstandar dan tahan simpan lama
 Mempertahankan senyawa aktif dan khasiat
tanaman obat
 Menambah nilai ekonomi dan pendapatan petani
 Menghasilkan beberapa produk turunan
PROSES
PASCAPANEN

Perajangan
Pencucian
Penyortiran

- Penyemprotan, - Tradisional (pisau)


penyikatan dan - Mekanis (alat perajang)
pembilasan sampai - Ketebalan irisan : jahe 6-7
Pemisahan : gulma, tanah bersih mm; temulawak 7-8 mm;
tua, muda, rusak, busuk - Sumber air : PAM, kunyit, kencur : 3-5 mm
Sumur, Mata Air) - Bentuk irisan : melintang
- Penyortiran (ukuran dan membujur-
besar-kecil)
Pencucian
• Sumber air : Air sumur, mata air, PAM
• Tidak diperbolehkan mencuci hasil panen di sungai.
Tradisional Alat perajang

Perajangan
PENGERINGAN
Buatan (listrik)
•Menggunakan oven, bahan disimpan diatas rak-rak pengering

•Pastikan bahan tidak terlalu menumpuk

•Suhu pengeringan maksimal 50⁰C (daun) dan 60⁰C (rimpang)

•Lama pengeringan 1-2 hari

•Kadar air maksimal 5 % (daun), rimpang (10%)


Alami (Sinar matahari)
• Menggunakan rak pengering tipe rumah

• Bahan diletakkan diatas rak-rak dan pastikan tidak terlalu menumpuk

• Bahan dikeringkan diatas para-para dengan ketinggian 1 m diatas


permukaan tanah serta ditutup dengan kain hitam

• Lama pengeringan 1-5 hari


Pengeringan Tradisional

Tidak
dianjurkan
• Tidak boleh menyimpang dari bau dan warna
aslinya.
• Aroma harum dan tidak bau apek.
• Bebas dari serangga, fragmen hewan atau kotoran.
• Tidak boleh mengandung bahan yang beracun dan
berbahaya.
• Kadar air maksimal 5% (daun) dan 10%
(rimpang)
• Bahan organik asing maksimal 2%
PENGOLAHAN SIMPLISIA TANAMAN OBAT
Ekstrak Kental (Oleoresin)

• Ekstraksi : penarikan kandungan kimia dalam suatu bahan yang dapat larut sehingga
terpisah dari bahan yang tidak larut dengan menggunakan pelarut ; Gingerol, total fenol

• Cara Ekstraksi :
- Bahan (serbuk 40 mesh) + pelarut (etanol) -- aduk > 2 jam dg ekstraktor.

-  diamkan selama 24 jam  disaring dan dipanaskan (uap)


- Produk : Oleoresin jahe (15-20%)
Bentuk Produk PP Tanaman Obat

Produk tanaman obat


Simplisia (Irisan, utuh),
ekstrak (oleoresin, ekstrak kering),
minyak atsiri

Diversifikasi produk
Sirup, minuman instan, dodol, permen, manisan,
sabun, balsam, lotion dll
TANTANGAN DALAM
PENGEMBANGAN BAHAN BAKU OT
• Rantai pasok yang panjang sehingga harga
tidak berpihak kpd petani
• Supply yang tidak sesuai dengan demand
• Kebutuhan industri yang tidak jelas dan
terbuka
• Kualitas masih sangat beragam
Solusi
• Link antara Industri dan petani
• Pasar Tani  memutus rantai pasok
• Varietas terstandar
• Pasca panen sesuai SOP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai