Anda di halaman 1dari 43

TEKNIK BUDIDAYA

SERAIWANGI
Cheppy Syukur dan O. Trisilawati

Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat


Jl. Tentara Pelajar no 3 Bogor
Email: cheppy_s@yahoo.com
Kontak/HP: 087770457135

www.litbang.deptan.go.id
Daun Batang semu

Akar

www.litbang.deptan.go.id
TAHAPAN

•Bahan Tanaman
•Budidaya
•Pasca panen
•Analisa usaha

www.litbang.deptan.go.id
Pendahuluan
• Seraiwangi (Andropogon nardus, Cymbopogon nardus),

• Type Mahapengiri dan Lenabatu

• Tipe Seraiwangi yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah


Mahapengiri, dengan sentra pengembangan utama di daerah Aceh,
Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Daerah
lain yang sudah mengembangkan Seraiwangi diantaranya Sulawesi,
Kalimantan, NTT, dan Papua.

• Daerah sentra produksi di Jawa Barat adalah: Purwakarta, Subang,


Pandeglang, Bandung, Ciamis, Kuningan, Garut, dan Tasikmalaya.
Sedangkan di Jateng adalah Cilacap, Purbalingga dan Pemalang

www.litbang.deptan.go.id
Karakteristik Maha Pengiri Lena Batu
Bentuk rumpun Pendek dan kecil Tinggi

Tinggi rumpun
TAHAPAN
Batang semu (pele-pah daun) :
40 -70 cm
 
Kuning kehijauan
100 - 200 cm
 
Hijau
a.Warna
  dengan campuran  
warna merah ke-  
 
ungu-unguan se-perti  
  warna tem-baga  
   
 
a. Bentuk pangkal Daun : Membesar Ramping
b.Warna  Hijau  Hijau muda
c.Tekstur Lemas, agak sulit Kaku, agak mudah patah
patah
 
a.Bentuk Lebih pendek dan Lebih panjang dan kurang
  lebih besar lebar

Produksi daun basah 10 - 12 12 - 16


(ton/ha/tahun)    
Rendemen minyak at-siri (%, b/b daun   
segar) 0,8 – 1,0 0,4 – 0,6
Kadar geraniol (%) 80 – 97 55 – 65
Kadar citronella (%) 30 - 45 15

www.litbang.deptan.go.id
Komponen-komponen utama dalam minyak seraiwangi adalah
sitronellal, geraniol dan sitronellol.

Citronellal
Sitronellal digunakan dalam parfum dan dalam pembuatan flavor. Disamping itu sitronellal
banyak digunakan juga sebagai bahan baku dalam sintesis bahan-bahan aromatic lain, seperti
sitronellol, hydroxi-sitronellal dan mentol.

Geraniol
Geraniol banyak digunakan sebagai pewangi dalam sabun, detergen dan kosmetika. Geraniol
yang diisolasi dari minyak sereiwangi biasanya masih tercampur dengan sedikit citronellol.

Citronellol
Sitronellol disebut juga Rhodinol, banyak digunakan dalam pembuatan parfum dan kosmetik.
Sitronellol dibuat juga dari proses hidrogenasi geraniol yang diperoleh dari minyak seraiwangi.
Sitronellol dapat diisolasi juga dari minyak mawar (rose) dan minyak geranium

www.litbang.deptan.go.id
Minyak seraiwangi banyak digunakan dalam industri

• Wewangian, industri sabun, pasta gigi,

• Pestisida nabati

• Obat-obatan yg digunakan untuk nyeri rematik, pilek, flu,


neuralgia, arthritis, melankolis, demam, parasit usus, pencernaan
dan masalah haid, keringat berlebihan, kulit berminyak, infeksi
ringan, kelelahan, sakit kepala, migrain, insomnia, stimulan

• Penghalau nyamuk, kecoa, tikus, ..

• Bioaditif

www.litbang.deptan.go.id
• Persyaratan mutu ekspor minyak Seraiwangi adalah
kandungan geraniol dalam minyak minimal 85%,
sitronelal minimal 35% (SII 0025/1979), (SNI 06-3953-1995).
Dan menurut Escential Oil Association of USA (EOA) adalah
geraniol 85 -97% dan sitronella 30 -45%.

• Satu Varietas unggul (Seraiwangi 1) dilepas tahun 1992


• Dua varietas (Sitrona 1 Agribun dan Sitrona 2 Agribun)
dilepas tahun 2015

www.litbang.deptan.go.id
Karakteristik Persyaratan Mutu Minyak Sereh
Wangi Berdasarkan SNI
No Parameter SNI 06-3953-1995
1 Bobot jenis 20 oC / 20 oC 0,880 – 0,922

2 Indeks bias ( nD 20 0C) 1,466 – 1,475

3 Total geraniol ( % ) Min 85


4 Citronellal ( % ) Min 35
5 Warna Kuning pucat - kuning kecoklatan

6 Kelarutan dalam etanol 80 % 1:2 jernih dan seterusnya

7 Zat Asing -
8 Lemak Negatif
9 Alkohol tambahan Negatif
10 Minyak pelican Negatif
11 Minyak terpentin Negatif

www.litbang.deptan.go.id
Bahan Tanaman

Varietas unggul baru


Sitrona 1 Sitrona 2
Uraian
Agribun Agribun
produksi daun basah 2.597 g/rmpn 2.932 g/rmpn
produksi minyak 506,93 kg/ha/th 508,94 kg/ha/th
Rendemen (%) 1.50 1.83
Sitronela (%) 54.54 55.92
Geraniol (%) 85.24 89.91

www.litbang.deptan.go.id
SIFAT PEMBEDA
Karakter Sitrona 2 Agribun Sitrona 1 Agribun Seraiwangi 1

Tipe pertumbuhan Terkulai Kaku Terkulai

Tipe pucuk rumpun Lemas Agak kaku Agak lemas

Warna daun Hijau Hijau muda Hijau

Tipe anakan Menyebar Agak tegak Tegak

Helaian daun Lemas Agak kaku Agak lemas

Batang Hijau ungu Ungu hijau Ungu hijau

Warna minyak Jernih agak Jernih kuning Jernih


kekuningan

www.litbang.deptan.go.id
Sitrona 2 Agribun Sitrona 1 Agribun Seraiwangi 1

www.litbang.deptan.go.id
Sitrona 2 Agribun

Sitrona 1 Agribun

Seraiwangi 1

www.litbang.deptan.go.id
Sitrona 2 Agribun Sitrona 1 Agribun Seraiwangi 1

www.litbang.deptan.go.id
Sitrona 2 Agribun

Sitrona 1 Agribun

www.litbang.deptan.go.id
Tahapan Pengembangan Seraiwangi
Penyiapan bahan baku
• Membangun kebun induk
• Pengembangan pada lahan marjinal, kritis,
kering, lahan miring, lahan bekas tambang,
DAS,
• Pengembangan pada lahan perkebunan
(diantara tegakan tanaman tahunan)

www.litbang.deptan.go.id
Teknik Budidaya
• Bahan tanaman
varietas Unggul (Seraiwangi 1, Sitrona 1 Agribun, Sitrona 2 Agribun)
anakan berasal dari populasi yang sehat ,
tinggi minimal 30 cm

• Persiapan lahan
Pembukaan Lahan s/d lobang tanam
Ukuran lobang tanam 30 cm x 30 cm x 30 cm/ sistem parit
Jarak tanam tanah subur 100 cm x 100 cm, ; 100 cm x 50 cm
Jarak tanam tanah kurang subur 75 cm x 75 cm
Pemberian kapur ± 2 ton/ha (kondisi kemasaman tanah)
• Penanaman
Waktu penanaman di awal atau akhir musim hujan
Benih ditanam 1-3 anakan per lobang tanam ,
( benih besar berakar 1 anakan , benih kecil berakar sedikit 2-3 anakan)

www.litbang.deptan.go.id
Kesesuaian Lahan
•Seraiwangi Cocok tumbuh pada tanah yang subur, gembur dan
mengandung banyak bahan organik, pH tanah optimum 5,5 – 7

•Cocok tumbuh pada berbagai kontur tanah

•Dapat tumbuh pada iklim dingin, tapi produktivitas rendah.

•Suka limpahan cahaya matahari yang besar, curah hujan tidak terlalu
berlimpah

•Cuaca yang panas, sinar matahari akan merangsang pembentukan minyak


dalam tanaman

•Di daerah yang curah hujannya melimpah, dapat dipanen lebih sering
dibandingkan dengan daerah kering, namun minyak yang dihasilkan lebih
rendah.

www.litbang.deptan.go.id
Menurut : * Hobir et al. (1989); Rosihan (2002)
Tingkat Kesesuaian Lahan dan Iklim (Seraiwangi)
Parameter Tidak
Sangat sesuai Sesuai Kurang Sesuai
Sesuai
Ketinggian (m dpl.) 100–600 0-100 >1.200 >1.200
600-1200
Tanah
1. Jenis tanah Andosol, latosol Regosol, podsolik, Lainnya Lainnya
kambisol
2. Drainase Baik Baik Agak baik Terhambat
3. Tekstur Lempung Liat berpasir Lainnya Lainnya
4. Kedalaman air tanah (m) >100 75-100 50-75 <50
5. pH 5,5-7 5-5,5 4,5-5 <4,5
6. C-organik (%) 2-3 3-5 <1 -
7. P205 (ppm) 16-25 10-15 >25 -
8. K20 (me/100 g) >1,0 0,6-1,0 0,2-0,4 -
9. KTK (me/100 g) >17 5-16 <5 -
Iklim
1. Curah hujan (mm) 2.000-3.000 1.500-2.000 * (1.000–1.500) < 1.000
(3000-4.000) (> 4000) (> 5.000)
2. HH/tahun 190-200 170-190 atau < 170 atau >250 -
200-250
3. Bln basah/tahun 10-11 9-10 6- 8 <6
4. Kelembaban udara % 80-90 70-80 < 60 <50
5. Temperatur 0C 22-23 24-26 > 26 -
6. Iintensitas cahaya 100 * 75-100 50-75 <50

www.litbang.deptan.go.id
Sumber: Wahid dan Ujang (1986)
Tingkat Kesesuaian Media Tumbuh
Parameter Tidak
Sangat sesuai Sesuai Kurang Sesuai
Sesuai
Media perakaran (rc)
Tekstur halus, agak - sangat halus, kasar
halus, kasar
sedang,
agak kasar
Bahan kasar (%) < 15 15 - 35 35 - 55 > 55
Kedalaman tanah (cm) > 75 50 - 75 30 - 50 < 30

Gambut:
Ketebalan (cm) < 60 60 - 140 140 - 200 > 200
Ketebalan (cm), jika ada
sisipan bahan mineral/ < 140 140 - 200 200 - 400 > 400
pengkayaan
Kematangan saprik+ saprik, hemik, fibrik
hemik+ fibrik+

www.litbang.deptan.go.id
PENANAMAN DAN PENYULAMAN
• PENANAMAN BENIH DAPAT LANGSUNG KE LAPANGAN ATAU BENIH
DISEMAIKAN ATAU DIDEDERKAN TERLEBIH DAHULU

• BENIH DITANAM PADA LUBANG DENGAN KEDALAMAN 10 cm. SETIAP


LUBANG DITANAM 1–2 BATANG BENIH

• WAKTU TANAM YANG TEPAT ADALAH PADA AWAL MUSIM HUJAN

• BILA ADA BENIH YANG MATI SELURUHNYA DALAM SATU LUBANG


DILAKUKAN PENYULAMAN. PENYULAMAN DILAKUKAN PADA SAAT
TANAMAN BERUMUR 1–2 minggu

• PENYULAMAN INI SANGAT PENTING UNTUK MEMPERTAHANKAN


JUMLAH POPULASI DAN PRODUKSI PER LUAS AREAL

www.litbang.deptan.go.id
penanaman

persemaian

www.litbang.deptan.go.id
www.litbang.deptan.go.id
PEMELIHARAAN.PENYIANGAN, PENGGEMBURAN, PEMBUMBUNAN
DAN PEMBERIAN MULSA

• SAMPAI PANEN PERTAMA (umur 6 bulan), PENYIANGAN DIANTARA


RUMPUN DILAKUKAN SETIAP 2 BULAN SEKALI. PENYIANGAN
SELANJUTNYA DILAKUKAN SETIAP SELESAI PANEN

• DAUN SERAI WANGI YANG SUDAH TUA DAN KERING HARUS DIBUANG
DAN DAPAT DIMANFAATKAN SEBAGAI BAHAN BAKAR PENYULINGAN

• PENGGEMBURAN DAN PEMBUMBUNAN DI SEKITAR RUMPUN SERAI


DILAKUKAN PERTAMA KALI PADA SAAT TANAMAN BERUMUR 1 BULAN
DAN SELANJUTNYA DILAKUKAN SETIAP SELESAI PANEN

• MULSA YANG DIGUNAKAN ADALAH ALANG-ALANG, JERAMI PADI, DAN


SEMAK BELUKAR LAINNYA YANG SUDAH KERING. DAUN KERING SERAI
WANGI TIDAK DAPAT DIGUNAKAN KARENA DAPAT MERACUNI
(ALELOPATI) TANAMAN SERAI WANGI ITU SENDIRI

04/03/23
www.litbang.deptan.go.id
PEMUPUKAN
• SOP:
 100–150 kg Urea, 60-90 kg SP-36, dan 100–150 kg KCl per hektar, + 1 kg pukan
 Pupuk kandang 20 -30 ton/ha,
NPK : 150-200 kg/ha (tergantung kondisi lahan dan kebutuhan pasar (organik)
Pengaruh pupuk pada Pertumbuhan baru tampak pada panen ke 2 dan seterusnya

• HASIL PENELITIAN :
• 2 kg pukan + 0,5 kg kapur/6 bln : meningkatkan prod. daun segar 63,75%, minyak 36,2
%, kand citronellal 43% & total geraniol 95,11 %
• Pemupk N50,6P13,5K56,25Mg8,5 (75% SOP) menghasilkan kadar minyak tertinggi yaitu
1,4%

04/03/23
www.litbang.deptan.go.id
Lanjutan Teknik Budidaya
Kompos serai wangi Hara makro Hasil

  N (%) 0,19
  P (%) 0.89
  K (%) 5,34
  C 0rganik (%) 20,67

• Pengendalian OPT
Bercak daun (Fusarium sp) , Pemberian fungisida
(tingkat serangan masih rendah, petani tidak melakukan pengendalian)

Penggunaan Pestisida Nabati

www.litbang.deptan.go.id
POLA TANAM
• TANAMAN SERAI WANGI DAPAT DITUMPANG SARIKAN
DENGAN TANAMAN SAYURAN, PANGAN, DAN TANAMAN
TUA ATAU POHON

• BILA DITUMPANG SARIKAN DENGAN TANAMAN POHON,


MAKA JARAK TANAM POHON HARUS DIPERLEBAR
SEHINGGA INTENSITAS CAHAYA YANG DITERIMA SERAI
WANGI TETAP > 75 %

• PADA TUMPANG SARI DENGAN KARET TERNYATA


PERTUMBUHAN SERAI WANGI YANG BAIK HANYA SAMPAI
TANAMAN KARET BERUMUR 5 TAHUN

• TUMPANG SARI DENGAN TANAMAN TUA YANG TERBAIK


ADALAH DENGAN MENANAM SECARA STRIP KONTOUR
ATAU BUDIDAYA LORONG

04/03/23
www.litbang.deptan.go.id
CENGKEH DAN SERAIWANGI
PANEN
• WAKTU, UMUR DAN CARA PANEN SANGAT BERPENGARUH
TERHADAP JUMLAH DAN MUTU MINYAK YANG DIHASILKAN
• WAKTU PANEN YANG TEPAT PADA PAGI ATAU SORE HARI
• PANEN PERTAMA KALI DILAKUKAN SAAT TANAMAN BERUMUR 5 - 6
BULAN
• PANEN SELANJUTNYA DILAKUKAN SETIAP 3-4 BULAN
• KETERLAMBATAN PANEN MENYEBABKAN MUNCULNYA BUNGA YANG
AKAN MENURUNKAN MUTU MINYAK
• PANEN DILAKUKAN DENGAN CARA MEMANGKAS DAUN 5 cm
DIBAWAH LEHER PELEPAH DAUN (ligula/lidah daun).
• ALAT PANEN DAPAT BERUPA ANI-ANI, SABIT, ATAU MESIN
PEMOTONG RUMPUT
• PRODUKSI DAUN SEGAR SERAI WANGI 46–100 ton/ha/tahun
TERGANTUNG VARIETAS DAN KONDISI TANAMAN
• SERAI WANGI DAPAT DIPANEN SELAMA PRODUKTIVITASNYA MASIH
TINGGI

04/03/23
www.litbang.deptan.go.id
Lanjutan Teknik Budidaya
• Pasca Panen
Hasil daun segar dapat mencapai 50 -70 ton/ha /tahun
(lahan sesuai dan terpelihara dengan baik)
Hasil daun segar hanya mencapai 15 – 20 ton/ha/tahun
(lahan sesuai tapi tidak terpelihara dengan baik)
• Cara penanganan daun pasca pemangkasan
Penanganan daun sebelum disuling yang kurang tepat dapat menurunkan
produksi dan mutu minyak ( daun segar dan daun kering layu)
Daun kering layu melalui proses penjemuran daun selama 3-4 jam atau disimpan
ditempat teduh selama 3-4 hari
• Penyulingan
secara Kukus dengan kapasitas 1 ton daun selama 5 jam
Mutu minyak yang terbaik diperoleh dari penyulingan daun segar tetapi jumlah
bahan yang disuling sedikit
Penjemuran dan pelayuan yang terlalu lama dapat menurunkan kadar sitronela
dan total geraniol dalam minyak. (jumlah bahan banyak) Penyulingan lebih efisien

www.litbang.deptan.go.id
No Uraian Volume Harga Jumlah
( HOK ) Satuan (Rp) Rp
I Upah
-          Pengolahan tanah 200 50,000 10,000,000
-          Garit lubang 30 50,000 1,500,000
-          Pemupukan dasar 10 50,000 500,000
- Pemupukan susulan 20 50,000 1,000,000
-          Penanaman 50 50,000 2,500,000
-          Memupuk dasar 30 50,000 1,500,000
-          Penyiangan 100 50,000 5,000,000
-          Panen 50 50,000 2,500,000
Analisa Usaha tani -          Penyulingan 50 50,000 2,500,000
Sub Jumlah 27,000,000
II Bahan/alat
-          Pupuk Kandang 20,000 1,000 20,000,000
-          Pupuk buatan NPK 200 3,000 600,000
-          bibit 20000 250 5,000,000
Sub jumlah 25,600,000
A Jumlah I + II 52,600,000

B Produksi 45 ton/ha= 360 kg minyak 360 300,000 108,000,000


Pendapatan kotor per hektar B - A 55,400,000

C Biaya untuk 10 Ha x 52,600,000 10 52,600,000 526,000,000


Honor petugas lapang 2 orang x 12 bulan 24 500,000 12,000,000
. Tenaga ahli 2 orang x 12 bulan 24 5,000,000 120,000,000
D Sub jumlah 132,000,000
E Biaya total untuk 10 hektar (C + D) 658,000,000
F Alat Suling (2 tungku) 2 50,000,000 100,000,000
G Hasil penjualan 10 hektar 10 108,000,000 1,080,000,000

Keuntungan (G - F – E) 322,000,000

www.litbang.deptan.go.id
www.litbang.deptan.go.id
www.litbang.deptan.go.id
Seraiwangi
Pemanfaatan
Penyulingan

Minyak Limbah
Seraiwangi

Industry Mulsa Pakan sapi perah

Susu Bio gas


Farmasi Kosmeti
Pesnab
k
bioaditif Pukan
……….

www.litbang.deptan.go.id
www.litbang.deptan.go.id
www.litbang.deptan.go.id
TERIMAKAS
IH

www.litbang.deptan.go.id
MODEL PENGEMBANGAN TANAMAN
ATSIRI TERPADU

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian


Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
BALAI PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT

37
www.litbang.deptan.go.id
38
www.litbang.deptan.go.id
39
www.litbang.deptan.go.id
• Limbah penyulingan dapat digunakan sebagai

bahan pengganti pakan ternak.


• Untuk bahan bakar penyulingan

40
www.litbang.deptan.go.id
Integrasi atsiri dengan ternak
Kandungan Gizi Pakan Ternak

No Gizi Limbah Seraiwangi Rumput Gajah Jerami

1 Protein 7,00% 10,19% 3,93%

2 Lemak 2,35% 1,64% 0,87%

3 Energi 3353,00 4031,00 3167,00


kkg/GE/kg kkg/GE/kg kkg/GE/kg

4 Serat kasar 25,73 % 34,15% 32,99%


5 Ca 0,35% 0,48% 1,2%
6 P 0,14 % 0,23% 1,2%
7 Kadar abu 7,91 % 11,73 % 22,44 %

41
www.litbang.deptan.go.id
PROSES SERAIWANGI INTERGRITAS
TERNAK

www.litbang.deptan.go.id
Biogas Limbah Biogas

43
www.litbang.deptan.go.id

Anda mungkin juga menyukai