0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan27 halaman
Dokumen tersebut membahas sejarah, potensi, dan budidaya ubi kayu. Ubi kayu berasal dari Amerika dan telah menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, ubi kayu menjadi makanan pokok setelah beras dan jagung. Dokumen juga menjelaskan varietas, kandungan racun, dan cara mengurangi racun pada ubi kayu serta syarat tumbuh tanaman ubi kayu.
Dokumen tersebut membahas sejarah, potensi, dan budidaya ubi kayu. Ubi kayu berasal dari Amerika dan telah menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, ubi kayu menjadi makanan pokok setelah beras dan jagung. Dokumen juga menjelaskan varietas, kandungan racun, dan cara mengurangi racun pada ubi kayu serta syarat tumbuh tanaman ubi kayu.
Dokumen tersebut membahas sejarah, potensi, dan budidaya ubi kayu. Ubi kayu berasal dari Amerika dan telah menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, ubi kayu menjadi makanan pokok setelah beras dan jagung. Dokumen juga menjelaskan varietas, kandungan racun, dan cara mengurangi racun pada ubi kayu serta syarat tumbuh tanaman ubi kayu.
Nini Rahmawati SEJARAH DAN POTENSI UBI KAYU Ubi kayu merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ketela pohon, singkong atau kasape. Ubi kayu rasal dari benua Amerika, tepatnya dari negara Brazil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain: Afrika, Madagaskar, India, Tiongkok. Ubi kayu berkembang di negara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada tahun 1852 (Kebun Raya Bogor, asal Suriname). Di daerah Jawa mulai ditanam sebagai tanaman pekarangan tahun 1938). Di dunia ubi kayu merupakan komoditi perdagangan yang potensial. Produksi Ubi Kayu Indonesia 2014 - 2018
Produksi (ton) 1,383,346 1,619,495 1,228,138 980,879 803,403 Luas Panen (Ha) 42,062 47,837 34,852 29,031 23,976 Produktivitas 328,88 338,54 352,38 337,87 335,09 (ku/Ha) • Batasan provinsi sentra produksi ubi kayu adalah provinsi yang mempunyai rata-rata luas panen selama 5 tahun terakhir ≥ 50.000 ha untuk Pulau Jawa dan >25.000 ha untuk luar Pulau Jawa. • Adapun yang termasuk provinsi sentra ubi kayu adalah provinsi Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Di Indonesia, ubi kayu menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Manfaat daun ubi kayu sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi, atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi, ubi kayu dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan. Kelebihan tanaman ubi kayu : Dapat tumbuh di lahan kering dan kurang subur. Daya tahan terhadap penyakit relatif tinggi. Masa panennya tidak diburu waktu sehingga bisa dijadikan lumbung hidup, yakni dibiarkan di tempatnya untuk beberapa minggu. Daun dan umbinya dapat diolah menjadi aneka makanan baik sebagai makanan utama maupun selingan. Umbi bisa diolah menjadi gula cair (high fructose) dan makanan ternak. Dapat juga untuk bahan bakar yang disebut ethanol Botani Ubi Kayu Digolongkan ke dalam famili Euphorbiaceae. Batang tegak setinggi 1,5 – 4 m, bentuk batang bulat diameter 2,5 – 4 cm, berkayu dan bergabus. Warna batang kecoklatan atau keunguan dan bercabang ganda tiga. Berdaun majemuk menjari dengan anak daun berbentuk elips berujung runcing. Warna daun hijau kekuningan atau keunguan. Akar masuk ke dalam tanah 0,5 – 0,6 m. Beberapa akar digunakan untuk menyimpan bahan makanan (karbohidrat) yang disebut umbi singkong. Kulit ari umbi berwarna coklat atau kelabu, kulit dalam berwarna kuning kemerahan dan putih, warna daging kuning atau putih. Hampir semua bagian singkong mengandung racun biru (HCN). Bagian dan varietas yang berbeda memiliki kadar HCN yang berbeda. Daun singkong juga mengandung HCN. Menurut hasil penelitian, pada tanaman yang sama kadar HCN dalam daun lebih tinggi daripada kadar HCN yang terdapat di umbi. Tetapi HCN yang terdapat di daun akan hilang bila daun dibiarkan layu dan direbus karena HCN dalam daun tidak terikat kuat seperti pada umbi. Dari kandungan racun pada umbinya, ubi kayu dapat dibedakan menjadi 3 kelompok : Ubi kayu dengan kadar racun rendah dicirikan oleh : a. kurang dari 50 mg/kg umbi b. aman dikonsumsi c. rasa umbi manis Ubi kayu dengan kadar racun sedang dicirikan oleh : a. HCN 50 – 100 mg/kg umbi b. aman dikonsumsi bila diberi perlakuan khusus c. rasa umbi agak pahit Ubi kayu dengan kadar racun tinggi dicirikan oleh : a. HCN lebih dari 100 mg/kg umbi b. tidak aman dikonsumsi harus dibuat gaplek atau tepung terlebih dahulu c. rasa umbi sangat pahit Varietas Ubi Kayu Dengan Kandungan HCN Tinggi
1. Ubi Kayu Pahit Varietas Daplang
Terdapat senyawa glukosida sianogenik yaitu linamarin dan lotaustralin, yang dapat terurai menjadi asam hidrosianida (HCN) bila jaringan umbi mengalami kerusakan, termasukpengupasan,pemotongan/pengirisan, dan pemarutan. Varietas Daplang dengan kandungan asam sianida (HCN) mencapai 167 ppm, sehingga dengan fermentasi 3 jam dimungkinkan masih tersisa. 2. Ubi Kayu Pahit Varietas Malang IV • Rerata kadar sianida ubi kayu varietas Malang IV sebesar 118.41 ppm. • Kadarsianida pada ubi kayu varietas Malang IV adalah > 100 ppm sehingga ubi ini masuk dalam kelompok ubi kayu pahit.
3. Varietas Ubi Kayu Pahit Adira 2
• Kadar pati yang terdapat pada Adira 1 ini sebesar 41% dari bobot basah. • Diketahui kadar sianida (HCN) pada umbi ini sebanyak 124,0 mg/kg. 4. Varietas Ubi Kayu Pahit Adira 4 • Kadar pati yang terdapat pada Adira 1 ini sebesar 20-22% dari bobot basah. • Diketahui kadar sianida (HCN) pada umbi ini sebanyak 68,0 mg/kg.
5. Varietas Ubi Kayu Pahit UJ-3
• Kadar pati yang terdapat pada Adira 1 ini sebesar 20-27% dari bobot basah. • Diketahui kadar sianida (HCN) pada umbi ini sebanyak >100 mg/kg.
6. Varietas Ubi Kayu Pahit UJ-5
• Kadar pati yang terdapat pada Adira 1 ini sebesar 19-30% dari bobot basah. • Diketahui kadar sianida (HCN) pada umbi ini sebanyak >100 mg/kg. Varietas Ubi Kayu Manis 1. Varietas Unggul Ubi Kayu Adira 1 Kadar pati yang terdapat pada Adira 1 ini sebesar 45% dari bobot basah. Diketahui kadar sianida (HCN) pada umbi ini sebanyak 27,5 mg/kg. 2. Varietas Unggul Ubi Kayu Malang 1 • Kadar pati yang terdapat pada Adira 1 ini sebesar 32-36% dari bobot basah. • Diketahui kadar sianida (HCN) pada umbi ini sebanyak <40 mg/kg.
3. Varietas Unggul Ubi Kayu Malang 2
• Kadar pati yang terdapat pada Adira 1 ini sebesar 32-36% dari bobot basah. • Diketahui kadar sianida (HCN) pada umbi ini sebanyak <40 mg/kg.
4. Varietas Unggul Ubi Kayu Darul Hidayah
• Kadar pati yang terdapat pada Darul Hidayah ini sebesar 25-31% dari bobot basah. • Diketahui kadar sianida (HCN) pada umbi ini sebanyak <40 mg/kg. Cara Untuk Mengurangi Kadar Sianida Pada Ubi Kayu
• Fermentasi : selama fermentasi akan terjadi pemecahan senyawa
linamarin menjadi sianida bebas yang disebabkan adanya aktivitas enzim linamarase dari umbi ubi kayu. • Secara tradisional, dikenal beberapa proses pengolahan ubi kayu untuk mengurangi kadar sianida, antara lain dengan cara pencucian, perendaman, pemasakan, dan pengeringan hingga terbentuk gaplek. Ciri-ciri singkong yang beracun
1. Kulit luarnya berwarna putih tipis,
2. Warna daun singkong hijau sangat tua (jika singkong masih dalam pohon) 3. Kadar air dalam singkong tinggi 4. Singkong berwarna biru, 5. Berkayu pada bagian pangkalnya. SYARAT TUMBUH Iklim : Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ubi kayu antara 1.500-2.500 mm/tahun. Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ubi kayu sekitar 10ᵒC. Bila suhunya di bawah 10ᵒC menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil dan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna Kelembaban udara optimal untuk tanaman ubi kayu antara 60-65%. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ubi kayu sekitar 10 jam/hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman ketela pohon antara 10–700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10–1.500 m dpl Tanah : Tanah yang paling sesuai adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih udah tersedia dan mudah diolah. Untuk pertumbuhan tanaman ubi kayu yang lebih baik, tanah harus subur dan kaya bahan organik, unsur makro maupun mikro tersedia. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol. Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5-8,0 dengan pH ideal 5,8. Pada umumnya tanah di Indonesia ber-pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0-5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ubi kayu.