Anda di halaman 1dari 6

1

Pupuk ZA

Pupuk ZA merupakan pupuk kimia buatan berisi kandungan amonium

sulfat yang dibuat untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang

untuk tanaman. Kata ZA ialah singkatan dari kata zwavelzure ammoniak yang

merupakan istilah bahasa Belanda. Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam

dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air)

walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam

air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH

tanah yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan pada tanah

alkalin (Agustina, 2013).

Pupuk ZA dapat mempercepat pertumbuhan tanaman terutama pada

tanaman muda, menambah kandungan protein hasil panen, meningkatkan

produksi dan kualitas 3 panen serta memperbaiki rasa dan warna hasil panen.

Pupuk ZA juga berperan dalam pengembangan sistem imunitas tanaman yang

akan meningkatkan kemampuan tanaman untuk mempertahankan diri dari

gangguan hama parasit, penyakit dan kekeringan (Dewi, 2005).

Hal ini dikarenakan pupuk ZA mengandung unsur Nitrogen (21%) yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman terutama pada fase vegetatif seperti

batang, daun, akar dan unsur Sulfur (24%) yang digunakan tanaman untuk

pembentukan bintil akar yang dapat melepaskan senyawa Nitrogen ke tanah

disekitarnya yang membuat tanah menjadi subur. Pemberian pupuk ZA pada

tanaman terung dapat membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun

menjadi hijau, pada buah terung untuk menambah kandungan protein dan

vitamin hasil panen serta memperbaiki warna buah (Parman, 2009).


2

Pupuk ZK

Pupuk ZK atau biasa di sebut juga sebagai pupuk kalium sulfat

merupakan pupuk kimia buatan dan merupakan pupuk majemuk. Kadar K2Onya

sekitar 48-52%. Bentuknya berupa tepung putih yang larut dalam air, sifat yang

agak mengasamkan tanah. Juga memiliki sifat tidak mudah terbakar serta larut

dalam air. Zk digunakan sebagai pupuk yakni sebagai sumber senyawa kalium

dan sulfur pada tanaman perkebunan seperti rami, kapas, tembakau

(Setiadi, 2005)

Pupuk ZK mengandung Kalium(K2O) yaitu 50%, Sulfur(S) yaitu 17%.

Pupuk ini berbentuk powder atau serbuk berwarna putih. Pupuk ini bersifat tidak

higroskopis, mudah larut dalam air, sumber unsur hara kalium dan belerang

dengan kadar cukup tinggi. Dapat dicampur dengan pupuk lain, aman digunakan

untuk semua jenis tanaman, dan memperkuat daya tahan tanaman terhadap

serangan hama penyakit (Rusminandar, 2011).

Peranan pupuk ZK bagi tanaman yaitu untuk meningkatkan penyerapan

unsur hara khususnya Nitrogen dan Posfor, membuat tanaman lebih tegak dan

kokoh, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan hama

penyakit, memperlancar proses metabolism makanan di dalam tanah,

meningkatkan kualitas hasil panen, meningkatkan pembentukan gula dan pati,

memperbaiki warna ,aroma, dan rasa lebih kesat serta mengrurangi penyusustan

selama penyimpanan (Lestari, 2009).

Pupuk TSP

Pupuk TSP merupakan salah satu pupuk dari sekian jenis pupuk yang ada

di pasaran saat ini. Pupuk TSP ialah singkatan dari Triple Super Phosphate yang
3

berarti tempat penyuburan tanah untuk memperbaiki kualitas tanaman dalam

bidang pertanian, baik untuk perkebunan, sawah , lading maupun sector yang

lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan pupuk TSP ialah nutrient anorganik

yang biasanya dimanfaatkan agar dapat memperbaiki unsur hara tanah

(Setyamidjaja, 2006).

Pupuk TSP merupakan nutrient organic yang digunakan untuk

memperbaiki unsur hara tanah dalam budidaya pertanian. Pupuk TSP memiliki

kandungan diantaranya seperti fosfor sekitar 44-46% dalam bentuk P2O5. Jadi

wajar jika pupuk TSP ini sering disebut sebagai sumber fosfor bagi pertumbuhan

tanaman. Pupuk TSP berbentuk granular atau butiran berwarna abu-abu yang

bebas dari debu dan mudah disebarkan. Tidak mudah larut dan bersifat

hogroskopis dan bereaksi lambat (Suiatna, 2010).

Peranan pupuk TSP bagi pertanian yaitu mampu menyusun asam nukleat,

mempunyai peranan penting saat proses fotosintesis serta juga respirasi, dapat

merangsang perkembangan akar, akar ataupun batang akan semakin kuat

sehingga tidak akan mudah roboh, dapat mampu meningkatkan ketahanan

tanaman dari kekeringan, dapat memicu pembentukan biji sekaligus buah, bobot

dari buah akan meningkat, masa panen terbilang cepat,mendorong percepatan

pengangkutan hasil metabolism tanaman (Yanti, 2013).

Yanti, L. 2013. Penentuan Kandungan Unsur Hara Mikrondi dalam Kompos


.Fakultas Pertanian. IPB.Bogor.

Suiatna. 2010.Bertani Padi dengan Pupuk Anorganik. Bandung


4

Setyamidjaja.2006. Pupuk dan Pemupukan. Jakarta:CU simpeks

Lestari, M. 2009.Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Melalui Substitusi


Pupuk Organik.Jurnal Agronomi.

Rusminandar. 2011. Dasar- dasar Pemupukan. Bandung. Sinar Baru.

Setiadi. 2005. Bertanam Cabai. Jakarta. PT Erlangga.

Parman, S. 2009.Pengaruh Pemberian Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan


dan Produksi Kentang. FMIPA. UNDIP

Agustina, P. 2013. Kualitas dan Kuantitas Kandungan Pupuk Anorganik.


Surakarta.
Dewi, S. 2005. Pengaruh Macam Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Cabai.
5
6

Anda mungkin juga menyukai