Anda di halaman 1dari 5

PENURUNAN PRODUKSI TANAMAN KELAPA SAWIT

OLEH :
NOVELINA PRISTIAWATY SIDAURUK
180301237
AGROTEKNOLOGI 5

MATA KULIAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUAMTERA UTARA

2019
Masalah : Penurunan Produksi Tanaman akibat terlalu sering dilakukan pemangkasan

(penunasan) pelepah daun kelapa sawit.

Solusi : Dilakukan pelatihan dan simulasi pekerjaan, pengawasan yang ketat, dan

penggunaan alat yang tepat.

Kapasitas produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh ukuran tajuk atau luas daun.

Penurunan produksi terjadi karena berkurangnya areal fotosintesis dan pokok mengalami

stres yang terlihat melalui peningkatan gugurnya bunga betina , penurunan seks rasio

(peningkatan bunga jantan), dan penurunan BJR (Berat Janjang Rata-rata). Jumlah pelepah

yang lebih banyak dapat mengoptimalkan proses fotosintesis. Secara tidak langsung,

pengaturan jumlah pelepah mengefisienkan penggunaan air pada tanaman terutama pada

waktu musim kemarau (Sunarko, 2007).

Ketersediaan air pada musim hujan sangat tinggi, tetapi dengan intensitas radiasi yang

rendah, sehingga proses transpirasi dapat berlangsung normal akan tetapi laju fotosintesis

menjadi berkurang.Musim kemarau memliki intensitas radiasi yang tinggi namun terjadi

defisit air sehingga laju fotosintesis tinggi namun menyebabkan proses transpirasi menjadi

terganggu. Luas tajuk yang tinggi akan mempengaruhi transpirasi tanaman kelapa sawit.

Pengaturan ukuran tajuk, atau jumlah pelepah dilakukan karena untuk menyeimbangkan

antara kapasitas fotosintesis dan pemenuhan transpirasi tanaman ( Lakitan, 1993 ).

Pengembangan kanopi sangat penting dilakukan untuk menentukan berapa banyak

cahaya yang akan diserap untuk proses produksi. Besaran produksi tanaman kelapa sawit

sangat bergantung pada luas daun, jumlah pelepah. Biasanya pada saat musim hujan, pelepah

bagian bawah akan kurang aktif berfotosintesis karena cahaya matahari yang terbatas.

Sedangkan pada saat musim kemarau, transpirasi akan menigkat karena peningkatan luas
daun tanaman. Jumlah pelepah yang sedikit pada kedua musim ini akan mampu memberikan

hasil yang baik, karena pelepah terbawah tidak menjadi beban bagi tanaman.

Pada tanaman muda, pelaksanaan penunasan dapat mempermudah pemupukan dan

pengutipan berondolan. Untuk mecapai tujuan penunasan dan tetap mempertahankan

produksi yang maksimum maka yang harus dihindari adalah over pruning. Over pruning

adalah terbuangnya sejumlah pelepah produktif secara berlebihan yang akan mengakibatkan

penurunan produksi. Penurunan produksi terjadi karena berkurangnya areal fotosintesis .

Untuk mendapatkan produksi maksimum maka diperlukan jumlah pelepah produktif

(berkaitan dengan fotosintesisi) sebanyak-banyaknya , untuk mendapatkan produksi

maksimum diperlukan jumlah pelepah optimum yaitu 48 – 56 pelepah (tanaman muda) dan

40 – 48 pelepah (tanaman tua) (Iyung, 2007).

Untuk itu perlu dilakukan pelatihan dan simulasi pekerjaan, pengawasan yang ketat,

dan penggunaan alat yang tepat.

I. Sebelum melakukan penunasan pelepah daun, terlebih dahulu sang planter

(pekebun) mendapatkan pelatihan misalnya pada saat proses magang dengan \

mengadakan sensus buah dengan tujuan untuk mengetahui jumlah buah yang

layak atau tidak layaknya yang dipanen dan cara pemotongan pelepah daun kelapa

sawit yaitu dengan memotong pelepah yang menyangga buah yang telah matang.

Setelah buah jatuh ke tanah, dilakukan pengangkutan dan membuang pelepah ke

tempat penumpukan atau sampah.

II. Peralatan dan tenaga kerja

Alat- alat yang digunakan harus disesuaikan dengan tinggi tanaman dan ukuran pangkal

pelepah terlebih dahulu.


Misalnya :

1. Untuk tanaman yang telah mencapai tinggi 8-12 meter maka alat yang

digunakan adalah enggrek sebagai alat untuk memanen.

2. Dodos digunakan untuk tanaman yang memiliki tingi batang < 6m.

3. Peralatan bantu lainnya berupa kampak untuk memotong pelepah daun

III. Pengawasan yang ketat

Staf kebun (planter) harus membentuk kelompok ( gang ) kerja tunas, tenaga kerja

harus terlatih dan tidak boleh diganti-ganti dengan orang yang belum terbiasa

menunas. Penunas cadangan diperlukan apabila salah seorang penunas sedang

sakit/ absen. Penunas cadangan berasal dari tenaga kerja perawatan

(pekerja harian lepas) yang sudah terbiasa menunas atau tenaga pemotong buah.

KESIMPULAN

 Besaran produksi tanaman kelapa sawit sangat bergantung pada luas daun, jumlah

pelepah.

 Hal yang perlu dilakukan dalam pemangkasan (penunasan) pelepah daun yang baik

adalah pelatihan dan simulasi pekerjaan, pengawasan yang ketat, dan penggunaan

alat yang tepat.


DAFTAR PUSTAKA

Iyung, Pahan. 2007. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Jakarta : Penebar Swasaya
Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Jakarta :
Agromedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai