Anda di halaman 1dari 32

BUDIDAYA TANAMAN

INDIGOFERA
Upaya menyediakan hijauan pakan berkualitas dan
berkesinambungan merupakan salah satu masalah spesifik di
Indonesia

Membudidayakan hijauan yang berkadar protein tinggi, mudah


dibudidayakan, dan berdaya adaptasi tinggi merupakan salah
satu jalan keluar agar tercukupinya hijauan pakan ternak
berkualitas
PENGENALAN INDIGOFERA ZOLLINGERIANA

Profil Tanaman Pakan Indigofera (Indigofera zollingeriana)


 Produksi hijauan mencapai 36-51 t BK/ha/tahun, 1.2-3 kg BS/pohon
 Pemeliharaan mudah
 Kualitas hijauan tinggi
 Palatabilitas tinggi (sangat disukai ternak)
 Reproduktif (mudah menghasilkan benih dan perantingan tinggi)
 Toleran terhadap cekaman kekeringan dan pH asam (4.6)
 Resiko serangan hama sedikit – (bisa ditangani)
 Keracunan/efek buruk pada ternak  belum ada laporan
 Toleran naungan sedang 55% ( naungan berat turun produksi 40%)
Umur produksi 12 tahun
PRODUKTIVITAS INDIGOFERA

1. Potensi produksi Benih


 Potensi produksi benih 760 kg/ha/tahun (3000 pohon/ha)
~ 97 juta bibit polybag
 60-65 g/pohon, panen 4 kali puncak produksi

2. Potensi produksi Hijauan Pakan


 75 – 180 ton segar/ha/tahun (populasi 10.000/ha)
 interval pemotongan 40-60 hari
 Konversi bahan kering 22 - 25%
 Awal panen 3-4 bulan
PERAN INDIGOFERA TERADAP LINGKUNGAN

o Mampu meningkatkan kesuburan tanah (penambat N


udara, efektif sbg inang mikoriza, efektif pelarut fosfat)
o Menekan produksi emisi methan (isu dunia ttg global
warming)
o C/N ratio sangat mendekati sifat tanah
o Konservasi lahan marginal, daya mencengkram tanah
sangat baik
o Tahan terhadap kekeringan – tahan kering
JENIS INDIGOFERA TOXIC

Tinctoria spicata

frutescence jucunda
suffruticosa arrecta

linnaei

linifolia oblongifolia
INDIGOFERA (Zollingeriana)

Indigofera (Zollingeriana) adalah hijauan pakan jenis leguminosa


pohon yang memiliki kualitas nutrisi tinggi, mudah
dibudidayakan dan tahan terhadap kekeringan, sehingga menjadi
alternatif sumber pakan pada musim kemarau.
Indigofera Zollingeriana adalah jenis indigofera yang relatif baru
dikembangkan di Indonesia dan dapat digunakan sebagai hijauan
pakan. Tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi setara
dengan rumput alfalfa.

Kandungan nutrisi indigofera Zollingeriana yaitu:


Protein : 28-32%
Serat baik : 38,30-51,05%
ADF : 28,6-42,29%
Kalsium : 1,3-1,4%
Magnesium : 0,45-0,51%
Kandungan mineral yang tinggi ideal bagi ternak perah, struktur serat
yang baik dan nilai kecernaan yang tinggi bagi ternak ruminansia.
Tanaman indigofera dapat menghasilkan daun kering sebanyak 10,2
ton per hektar per panen atau sekitar 51 ton per hektar per tahun.

Indigofera (Zollingeriana) tergolong tanaman yang baik sebagai bahan


baku pakan berkualitas meskipun pemanfaatannya oleh peternak
masih terbatas karena informasi mengenai kultur teknik tanaman ini
masih sangat terbatas.
Tanaman indigofera dapat menghasilkan daun kering sebanyak 10,2
ton per hektar per panen atau sekitar 51 ton per hektar per tahun.

Indigofera (Zollingeriana) dapat tumbuh pada ketinggian antara


0-2200 mdpl dengan curah hujan antara 600-300 mm/tahun. Laju
pertumbuhan, produksi biomassa dan kandungan nutrisinya lebih
besar jika dibandingkan dengan jenis leguminosa lain pada tanah
dan iklim yang sama.
Tanaman indigofera sangat mudah
dibudidayakan karena tanaman ini
menghasilkan biji sebagai sumber benih
sepanjang tahun tanpa mengenal musim,
toleran terhadap cuaca kering, salin, alkali, dan
tanah masam, disamping itu tanaman ini tahan
terhadap pemangkasan sehingga sangat
potensial sebagai tanaman pakan berkualitas
yang dapat dijadikan solusi terhadap
keterbatasan pasokan pakan hijauan ternak,
terutama bagi daerah beriklim kering
PROFIL BENIH
INDIGOFERA
No Para Persyaratan Teknis  
meter Minimum (PTM)
1 Kadar Air 11-15%
benih
2 Tingkat Min 90%
kemurnian
3 Daya Min 80%
kecambah
4 Pure Life Min 72%
seed
5 Bentuk Lingkaran tidak
beratura
6 Warna Hijau kecoklatan 50%
7 Jumlah per Max 18.600 butir standard
100 g DIBAWAH
8 Diameter 1,2-1,8 mm STANDAR
ST
D R
   

9 Tekstur
 
AN D
D
Tidak kerut dan  
mengkilat
Teknik Budidaya Indigofera (Zollingeriana)

1. Tahap Persemaian
Penyiapan bibit

- Untuk sistem perbanyak generatif pilihlah bibit dari tanaman yang


sudah tua, berumur sekitar 12 bulan dan belum pernah dipanen.
- Buah yang diambil selanjutnya dijemur hingga kering
- Kemudian diremas untuk dipisahkan dengan bijinya,
- Biji yang telah terpisah selanjutnya dimasukkan dalam wadah lalu
tuangkan air didalamnya sampai benih tenggelam
- Aduk perlahan lalu sisihkan dan buang biji yang mengambang atau
mengapung (karena benih yang baik adalah benih yag tidak
mengapung)
- Cuci benih hingga benar-benar bersih lalu tiriskan dan selanjutnya
disemaikan
Persemaian

• Proses penyemaian memerlukan tempat dan perlakuan khusus,


untuk itu diperlukan tempat persemaian yang terpisah dengan
areal tanam, tempat persemaian bisa dibuat permanen atau
sementara.
• Hal pertama yang harus disiapkan adalah media tanam berupa
bedengan sebagai tempat benih atau biji berkecambah , tempat ini
harus terjamin dari segi ketersediaan nutrisi, kelembaban dan
struktur yang baik.
• Media persemaian alami terdiri dari campuran tanah dan bahan-
bahan organik yang memiliki kandungan hara tinggi.
• Untuk memperkaya kandungan unsur hara, tanah bisa ditambah
dengan pupuk organik, pupuk kandang atau pupuk kopos, dengan
komposisi tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan
1:1:1
• Buat garis lubang pada tanah bedengan dengan kedalaman sekitar
5 cm
• Taburkan benih secara merata
• Lakukan penyiraman untuk menjamin media senantiasa lembab
tanpa tergenang
• Beri naungan pada persemaian dengan paranet dengan intensitas
cahaya sekitar 65%
Pindah Tanam

• Setelah bibit berumur 7-10 hari setelah semai, bibit yang sudah
tumbuh siap untuk dipindahkan pada polybag ukuran 0,5 kg
• Lakukan penyiraman secukupnya
• Setelah bibit berumur 3 minggu pindahkan pada polybag yang
lebih besar
• Jika sudah mencapai tinggi 40-60 cm bibit sudah siap ditanam
pada lahan
2. Tahap Penanaman
Pengolahan lahan

Pengolahan lahan diperlukan untuk mempersiapkan media tanam


dan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan indigifera
(Zollingeriana) pembersihan lahan dari rerumputan, semak atau
perdu yang mengganggu bertujuan untuk mengoptimalkan daya
dukung lahan terhadap pertumbuhan awal indigofera (Zollingeriana)
dan mengurangi tekanan pada masa adaptasi tanaman di lahan.

• Gemburkan tanah dengan dicangkul atau dibajak


• Buat guludan pada saat tanam awal agar saat turun hujan
tanaman tidak tergenang air yang bisa menyebabkan akar busuk
• Buat lubang tanam 1x1,5 m dengan jarak tanam ini maka populasi
tanaman dalam 1 hektare mencapai 13.333 tanaman.
• Untuk hasil yang baik sebelum ditanami, berikan pupuk kandang
pada lubang tanam sebanyak 250-300 gram/lubang.
• Kemudian tanam bibit yang berusia 1 bulan pada lubang tanam
tersebut.

Jarak tanam dibuat agar pertumbuhan tanaman bisa baik sehingga


perkembangan percabangan tidak saling menutupi satu sama lain.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan untuk


menjamin ketersediaan air sepanjang masa adaptasi dan
pertumbuhan awal indigofera.
Perawatan

• Jika tanaman tinggi tanaman sudah mencapai 75-100 cm, lakukan


pemangkasan awal dengan maksud untuk meningkatkan
pertumbuhan percabangan dan ranting sehingga bisa
menghasilkan daun yang lebih banyak.

• Pemangkasan yang tepat pada area titik tumbuh akan merangsang


pertumbuhan cabang yang banyak dan kuat.
Pemupukan

• Saat tanaman berumur 1 bulan setelah pemangkasan lakukan


penyemprotan menggunakan pupuk cair yang banyak tersedia di
toko-toko pertanian atau menggunakan urin sapi yang dicampur
air dengan perbandingan 1:1

• Semprotkan pupuk cair tersebut pada daun pada saat umur


tanaman 28, 32, 36, 40 yaitu sebanyak 4 kali dalam satu periode
produksi, tujuannya untuk meningkatkan kelebaran, ketebalan
dan berat daun.
3. Tahap pemanenan

• Pada saat tanaman berumur 4 bulan atau 2 bulan setelah


pemangkasan awal, panen pertama sudah bisa dilakukan.

• Pemangkasan dipertahankan dengan ketinggian sekitar 1 meter,


pemanenan dilakukan dengan interval 60 hari, adapun bagian yang
dipanen adalah bagian daun beserta batangnya.
MANAJEMEN PENANGANAN PASCA PANEN

 Hijauan Indigofera mudah rusak (menghitam) jika ditumpuk


-> bau menyengat dan denaturasi protein.
 Daun bisa rontok jika tidak ditangani dengan baik
 Perlu diatur antara saat panen dengan penggunaan pada
ternak. Usahakan jika segar tidak lebih dari 10 jam.
 Disimpan dengan cara diberdirikan (tidak ditumpuk), agar ada
angin antar hijaua
 Dapat diawetkan dibuat blok hay dan silase + jagung
PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN
PENGARUH INDIGOFERA TERHADAP
KUALITAS DAGING SAPI

• Daging lebih merah cerah


• Kotoran sapi relatif tdk bau
• Lemak punggung berkurang
• Kolesterol daging menurun 18%
• Meningkat nilai marbling (lemak dalam daging) 1.4 unit
• Pertambahan bobot badan mencapai 1.3-1.5 kg per hari
PENGARUH INDIGOFERA TERHADAP KUALITAS
DAGING SAPI

Tanpa indgofera & dengan indigofera


Mengunakan indigofera & tanpa indigofera
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

“Lakukanlah suatu yang kecil


Dengan
cinta yang besar”

Anda mungkin juga menyukai