Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS KEHUTANAN
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN
PULAU LAUT SEBUKU
PENDAHULUAN

• Pohon sengon (Paraserianthes falcataria) merupakan salah satu pionir


pohon multipurpose tree species di Indonesia. Pohon ini menjadi bahan
yang sangat baik untuk industri karena kecepatan tumbuh yang baik,
dapat hidup di berbagai kondisi tanah, serta bahan baku yang baik untuk
industri panel kayu dan kayu lapis.
• Setelah pasokan kayu dari hutan alam mulai menurun, Sengon menjadi
andalan bagi tetap berjalannya industri kayu di Indonesia. Kebutuhan per
tahunnya sendiri melebihi angka 500.000 m3 kayu. Kebutuhan kayu
Sengon ini cukup besar karena kayu Sengon sering dipakai untuk bahan
baku meubel berkualitas menengah ke bawah, penyangga cor bangunan,
pembuatan rumah, bahan baku kertas, dan lain-lain.
TEMPAT TUMBUH

• Sengon dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Pohon ini tidak harus
dapat tumbuh pada tanah fertil, melainkan dapat juga tumbuh di
tanah kering, tanah yang lembab, dan bahkan tanah asin sampai
masam pun selama memiliki tingkat drainase yang baik dapat
tumbuh.
• Pada tanah latosol, andosol, luvial, dan podsolik merah-kuning,
pohon ini dapat bertumbuh dengan sangat baik yang menghasilkan
pohon yang kuat dan tegap.
• Ketinggian habitat tempat tumbuh Pohon Sengon itu mencapai 1600
mdpl, tetapi dapat juga tumbuh sampai ketinggian 3300 mdpl.
PENGGUNAAN

• kayu ini dipakai untuk keperluan industri pulp dan kertas serta furniture.
Kayu ini juga sangat cocok untuk konstruksi ringan, seperti panel,
furniture, dan keperluan desain interior. Kayu ini sangat baik untuk bahan
industri veneer dan plywood (kayu lapis) dan sangat cocok untuk papan
partikel dengan kerapatan rendah sampai sedang.
• Sebagai spesies yang dapat mengikat nitrogen, Pohon Sengon banyak
ditanam untuk kegiatan reboisasi atau penghijauan. Pohon ini juga banyak
ditanam secara agroforestry pada Hutan Rakyat yang memadukan tanaman
pertanian seperti jagung, singkong, dan tanaman buah.
PENGUNDUHAN BIJI

• Pohon Sengon mulai berbunga kurang lebih setelah tiga tahun semenjak
penanaman. Masa berbungan dan berbuah tergantung dari kondisi geografis lokasi
penanaman. Berdasarkan penelitian Djogo (1997), masa berbunga pohon Sengon di
Indonesia antara bulan Oktober sampai dengan Januari dan waktu pengunduhan biji
yang paling baik antara bulan Juli sampai dengan Agustus.
• Biji dapat diunduh di pohon secara langsung ketika warnanya berubah dari hijau
menjadi kekuning-kuningan. Pada tanaman Sengon yang sehat berumur lima
sampai delapan tahun, pohon ini dapat memproduksi 12.000 biji yang viable per
satu hektar. Berat biji Sengon per seribu biji mendekati 16 – 26 gram.
PENYIAPAN BENIH

• Biji yang sudah diunduh harus sesegera mungkin diproses. Biji dapat
dijemur kemudian dikupas secara manual menggunakan tangan. Biji yang
rusak dapat diketahui dengan cara perendaman, biji yang rusak atau
kosong akan terapung di atas air dengan sendirinya. Diperkirakan sekitar
38.000 – 44.000 biji yang bersih per kilogram.
• Benih dapat dikeringkan dengan mudah sampai kadar air dalam benih
mencapai 8 – 10%. Benih yang sudah kering dapat disimpan dalam kurun
waktu sampai 1,5 tahun pada kondisi suhu 4 – 8°C.
• Sebelum menaburkan benih, benih direbus dalam air selama 1 – 3 menit
atau dikubur dalam konsentrat asam sulfur selama 10 – 15 menit
dilanjutkan dengan pencucian benih lalu direndam kembali dalam air
dingin untuk mengakselerasikan perkecambahan.
PENYIAPAN BENIH

• Biji yang sudah diunduh harus sesegera mungkin diproses. Biji dapat
dijemur kemudian dikupas secara manual menggunakan tangan. Biji yang
rusak dapat diketahui dengan cara perendaman, biji yang rusak atau
kosong akan terapung di atas air dengan sendirinya. Diperkirakan sekitar
38.000 – 44.000 biji yang bersih per kilogram.
• Benih dapat dikeringkan dengan mudah sampai kadar air dalam benih
mencapai 8 – 10%. Benih yang sudah kering dapat disimpan dalam kurun
waktu sampai 1,5 tahun pada kondisi suhu 4 – 8°C.
• Sebelum menaburkan benih, benih direbus dalam air selama 1 – 3 menit
atau dikubur dalam konsentrat asam sulfur selama 10 – 15 menit
dilanjutkan dengan pencucian benih lalu direndam kembali dalam air
dingin untuk mengakselerasikan perkecambahan.
PENANAMAN

• Pohon Sengon biasa ditanam dengan menggunakan semai dari


kebun bibit atau dengan stump. Di kebun bibit biasanya semai
dibiarkan tetap tumbuh di kebun bibit sampai semai berumur 2
– 2,5 bulan.
• Semai Sengon sebaiknya ditanam pada awal musim hujan.
• Jarak tanam yang biasa dilakukan untuk produksi kayu pulp
adalah 3×3 m, dan 6×6 m untuk produksi kayu tebangan.
PEMELIHARAAN TANAMAN

• Pohon Sengon harus tersiangi selama kurang lebih dua tahun. Penyiangan
pertama setelah penanaman dilakukan setelah 2 bulan, kemudian untuk
selanjutnya penyiangan dilakukan pada interval 3 bulan sekali.
• Untuk meningkatkan pertumbumbuhan pohon Sengon diperlukan
pemupukan dengan pupuk NPK (14:14:14) pada setiap semai.
• Pemupukan dilakukan pada lubang tanam atau pada tanah sekeliling semai.
Biasanya pemupukan dilakukan kembali setelah 5 tahun setelah
penanaman.
PEMELIHARAAN TANAMAN

• Penyulaman sangat dianjurkan dalam pembinaan hutan tanaman Sengon. Semai


yang sudah mati harus sesegera mungkin diganti dengan semai yang baru pada
tahun pertama setelah penanaman.
• Pemangkasan dilakukan untuk mendapatkan kayu lurus yang berkualitas tinggi.
Pemangkasan dilakukan setelah 6 bulan sejak penanaman kemudian dilakukan
kembali pada 6 bulan berikutnya selama 2 tahun penuh.
• Tujuan dari dilakukannya penjarangan adalah untuk meningkatkan pertumbuhan
pohon Sengon. Pohon yang dijarangi adalah pohon yang terkena hama atau
penyakit, memiliki bentuk yang jelek, dan pohon yang tertekan. Biasanya
penjarangan mulai dilakukan pada saat 2 tahun setelah penjarangan dan kemudian
dilakukan setiap tahun sampai maksimal pada tahun ke-10.
TINGKAT PERTUMBUHAN

• Pohon Sengon dapat tumbuh dengan cepat. Dalam kondisi yang sesuai, pohon ini
dapat mencapai tinggi 7 m dalam satu tahun, 16 m dalam tiga tahun, dan 33 m
dalam kurun waktu 9 tahun. Berdasarkan penelitian dari Kurinobu et al. (2007),
besar diameter pohon Sengon yang berumur 3 – 5 tahun memiliki rata-rata
diameter 11,3 – 18,7 cm (maksimum diamter 25,8 cm) dengan ketinggian rata-rata
11,7 – 20,5 m (maksimum 23,5 m).
• Berdasarkan penelitian dari Sumarna (1961), pertumbuhan tinggi rata-rata tahunan
(MAI) Sengon sampai umur 5 tahun adalah mendekati 5m, kemudian pada umur 8
– 9 hanya bertambah 1 – 1,5 m, dan pada umur 10 tahun hanya bertumbuh 1m/
tahun.
PRODUKTIVITAS DAN ROTASI

• Pohon Sengon merupakan pohon yang termasuk Fast Growing Tree


Species dan memiliki hasil volume yang cukup tinggi. Dalam kondisi yang
sangat mendukung pertambahan volume per tahun dapat mencapai 67 m3/
ha/ tahun.
• Untuk produksi pulp, rotasi pemanenan dapat dilakukan dalam kurun
waktu 8 tahun. Untuk produksi kayu, pemanenan dapat dilakukan pada
umur 12 – 15 tahun. Pemanenan kayu Sengon di Hutan Rakyat yang
menggunakan sistem agroforestry, rotasi dapat dilakukan 10 – 15 tahun.

Anda mungkin juga menyukai