MUHAMMAD SAFARRUDIN
NIM.D1B117083
AGROTEKNOLOGI-D
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari karya ilmia ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaiman Asal-Usul Tanaman Ubi Kayu?
2. Apa Varietas Unggul dan Prospek Pengembangan Ubi Kayu?
3. Bagaiama Deskripsi Ubi Kayu?
4. Bagaiman Agroekologi Ubi Kayu?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui:
1. Mengetahui Asal-Usul Tanaman Ubi Kayu
2. Mengetahui Varietas Unggul dan Prospek Pengembangan Ubi Kayu
3. Mengetahui Deskripsi Ubi Kayu
4. Mengetahui Agroekologi Ubi Kayu
BAB II. PEMBAHASAN
A. Asal-Usul Tanaman Ubi Kayu
Ubi kayu atau ubi kayu merupakan tanaman perdu. Ubi kayu berasal dari
Benua Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia,
antara lain Afrika, Madagaskar, India dan Tiongkok. Tanaman ini masuk ke
Indonesia pada tahun 1852. Ubi kayu berkembang di negara-negara yang terkenal
dengan wilayah pertaniannya.
Nama lain untuk tanaman ubi kayu sangat beragam diseluruh Indonesia.
Diantaranya, ketila, keutila, ubi kayee (Aceh), ubi parancih (minangkabau), ubi
singkung (Jakarta), batata kayu (Manado), bistungkel (Ambon), huwi dangdeur,
huwi jendral, Kasapen, sampeu, ubi kayu (Sunda), bolet, kasawe, kaspa, kaspe,
katela budin, katela jendral, katela kaspe, kaspa, kaspe, katela budin, katela
jendral, katela kaspe, katela mantri, katela marikan, katela menyog, katela poung,
katela prasman, katela sabekong, katela sarmunah, katela tapah, katela cengkol,
ubi kayu, tela pohung (Jawa), Blandong, manggala menyok, puhung, pohung,
sabhrang balandha, sawe, sawi, tela balan dha, tengsag (Madura), kesawi, ketela
kayu, sabrang sawi (Bali), kasubi (Gorontalo, Baree, Padu), Lame kayu
(Makasar), lame aju (Bugis Majene), kasibi (Ternate, Tidore).
Ubi kayu merupakan tanaman pangan dan perdagangan (cash crop).
Sebagai tanaman perdagangan, ubi kayu menghasilkan starch, gaplek, tepung ubi
kayu, etanol, gula cair, sorbitol, monosodium glutamate, tepung aromatic, dan
pellets. Ubi kayu dapat menghidupi berbagai industri hulu dan hilir. Sebagai
tanaman pangan, ubi kayu merupakan sumber karbohidrat bagi sekitar 500 juta
manusia di dunia. Di Indonesia, tanaman ini menempati urutan ketiga setelah padi
dan jagung. Sebagai sumber karbohidrat, ubi kayu merupakan penghasil kalori
terbesar dibandingkan dengan tanaman lain. Nilai kalori ubi kayu adalah 250
kal/ha/hr. Indonesia adalah penghasil ubi kayu urutan keempat terbesar di dunia
setelah Nigeria, Brazil, dan Thailand. Namun, pasar ubi kayu dunia dikuasai oleh
Thailand dan Vietnam.
Ubi kayu atau ubi kayu dapat dikelompokkam menjadi dua, yaitu sebagai
bahan baku tapioca dan sebagai pangan langsung. Ubi kayu sebagai pangan
langsung harus memenuhi syarat utama, yaitu tidak mengandung racun HCN (<
50 mg per Kg umbi basah). Sementara itu, umbi ubi kayu untuk bahan baku
industri sebaiknya memiliki kandungan protein rendah dan kandungan HCN yang
tinggi. Varietas ubi kayu unggul yang biasa ditanam, antara lain Adira 1, Adira 4,
Adira 2, Darul Hidayah, Malang 1, Malang 2, Malang-4, Malang-6, UJ-3, dan UJ-
5. Sementara itu beberapa varietas ubi kayu dan keunggulannya dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Tabel 2. Varietas unggul ubi kayu yang sesuai untuk bahan baku
industri beserta karakteristiknya
Varietas Tahun Karakteristik
Dilepas Umur Hasil Kadar Kadar Keterangan
(bln) umbi pati HCN
(t/ha) (% bb) (mg/kg)
Adira 2 1978 8-12 22 41* 124,0 - Pahit
- Sesuai untuk bahan baku industri
- Cukup tahan tungau merah (Tetranichus
bimaculatus)
- Tahan penyakit layu Pseudomonas
solanacearum
Adira 4 1978 10 35 20-22 68,0 - Pahit
- Sesuai untuk bahan baku industri
- Cukup tahan tungau merah (Tetranichus
bimaculatus)
- Tahan terhadap Pseudomonas
solanacearum dan Xanthomonas maniho
UJ-3 2000 8-10 20-35 20-27 > 100,0 - Pahit
- Sesuai untuk bahan baku industri
- Agak tahan bakteri hawar daun
(Cassava
UJ-5 2000 9-10 25-38 19-30 > 100,0 - Bacterial
Pahit Blight)
- Sesuai untuk bahan baku industri
Agak tahan CBB (Cassava Bacterial
Malang 4 2001 9 39,7 25-32 > 100,0 Blight)
- Pahit
- Sesuai untuk bahan baku industri
- Agak tahan tungau merah
(Tetranichus sp.)
-Adaptif terhadap hara sub-optimal
Malang 4 2001 9 39,7 25-32 > 100,0 - Pahit
- Sesuai untuk bahan baku industri
- Agak tahan tungau merah
(Tetranichus sp.)
-Adaptif terhadap hara sub-optimal
Malang 6 2001 9 36,4 25-32 > 100,0 - Pahit
- Sesuai untuk bahan baku industri
- Agak tahan tungau merah
(Tetranichus sp.)
-Adaptif terhadap hara sub-optimal
Ubi kayu merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain
ketela pohon, singkong atau kasape. Ketela pohon berasal dari benua Amerika,
tepatnya dari negara Brazil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain
Afrika, Madagaskar, India, Tiongkok. Ubi kayu berkembang di negara-negara
yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada tahun 1852.
Tanaman ubi kayu tersebar di seluruh propinsi di Indonesia, namun
penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatra, masing-masing 50% dan
32% dari total luas panen ubi kayu di Indonesia. Ubi kayu merupakan komoditi
tanaman pangan yang penting di Indonesia setelah padi, jagung, kedelai, kacang
tanah dan kacang hijau, yaitu sebagai bahan pangan, pakan dan bahan baku
industri baik hulu maupun hilir. Komoditi ubi kayu selain berperan untuk
memenuhi kebutuhan sumber karbohidrat untuk substitusi beras, juga sebagai
bahan untuk diversifikasi pangan. Ubi kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai
sumber pakan, bahan baku industri dan bahan baku bioetanol. Selain itu, komoditi
tersebut merupakan tanaman dengan daya adaptasi yang luas, mudah disimpan,
mempunyai rasa enak sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan dan
meningkatkan pendapatan petani.
B. Saran
Penulisan karya ilmiah diatas masih sangat jauh dari kata sempurna, baik
dari segi penulisan maupun sumbernya. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya karya tulis ini.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi R dan Ratna WA. 2008. Teknologi Budidaya Ubi Kayu. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Lampung. Bandar Lampung.
Roja A. 2009. Ubikayu : Varietas dan Teknologi Budidaya. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Sumatera Barat. Padang
Syarief, rizal dan I. Aniez. 1988. Pengetahuan Bahan Untuk Industri Pertanian.
Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
Sundari T. 2010. Petunjuk Teknis Pengenalan Varietas Unggul dan Teknik
Budidaya Ubi Kayu. Balai Penelitian kacang-kacangan dan umbi-umbian.
Malang.
Wargiono J. 1979. Ubi Kayu dan Cara Bercocok Tanam. Pusat Penelitian
Tanaman Pangan. Bogor.