Anda di halaman 1dari 29

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS

MANGGA MELALUI TEKNOLOGI UHDP

Oleh :
Sri Yuliati

Disampaikan pada acara BBT online seri mangga, Solok 22 September 2020
DEFENISI

Pertanaman dengan kerapatan tanam


sangat tinggi (Ultra High Density Planting)
 Pengelolaan terpadu tanaman dengan
pengaturan kerapatan tanam yang
mengarah pada pembentukan arsitektur
tanaman rendah/cebol(1,5-2m) melalui
modifikasi kanopi agar penyebaran &
intersepsi cahaya merata dan
memudahkan praktek budidaya
tanaman di lapangan

 Peningkatan produksi/per unit area dan kualitas buah


 seragam : ukuran, bentuk, rasa
Permasalahan

 Produksi rendah Populasi/ha rendah


Solusi
Pengairan minim

Managemen hara non efisien


UHDP
Fenomena alam

Kontrol h/p kurang

Kurangnya perhatian terhadap


kualitas ekspor
Konsep UHDP

 Pertimbangan ekonomi
 akomodasi jumlah tanaman maksimum/unit area yang mungkin
dilakukan untuk memperoleh keuntungan maksimum dengan
memperhatikan status tanah
 Pemanfaatan ruang vertikal dan horizontal terbaik untuk aplikasi input
guna menetapkan pop optimum melalui manipulasi ukuran tanaman

 Pembentukan tanaman rendah/cebol dengan memodifikasi


kanopi
 Penetrasi dan distribusi cahaya secara merata dalam kanopi tanaman
untuk meningkatkan jumlah daun tersinari, shg meningkatkan
aktivitas fotosintesa dalam daun.
Komponen UHDP

 Penggunaan varietas komersial berkarakter cebol/rendah atau yang


memiliki potensi untuk berpenampilan cebol/rendah :

Gedong gincu Garifta Merah Garifta orange Manalagi 69

Agri Gardina 45 Agrimania Gadung 21 Denarum Sala 250


Agrihorti
 Pengelolaan kesesuaian lahan dan lingkungan

 Tinggi tempat : 3 - 500 m dpl.


 Iklim : kering-sedang (C,D,E/Schmid Ferguson)
 Bulan kering (< 60 mm) : 4 -6 bln
 Suhu : 24 - 27 oC
 pH tanah : 6,5 - 7,5
 Jenis tanah : Lempung berpasir
 Curah hujan : 1500 – 2000 mm/thn
 Tipe kerapatan tanam
(100 tan/ha)

Jarak tanam nomal 10x10 m

(400 tan/ha)

2,5 x 2 m
Jarak tanam rapat (HDP) 5 x5 m
2,5 x 2,5 m
(1600 tan/ha) 3x2m
3x1m
Jarak tanam sangat rapat (UHDP) 2,5 x2,5m
 Persiapan lahan

Bag.bawah Bag.atas

Tanah+pukan+TSP
Lubang dibiarkan 1-2 minggu
Penutupan lubang : tanah bawah
dan tanah atas dikembalikan ke
posisi semula
pemberian pukan dan TSP

Pemberian ajir/tanda
posisi tanaman
 Penanaman di lapang

Digali seukuran polibag

Pemberian ajir
 Pengelolaan tanaman

- Pemberian mulsa :
menjaga kelembaban dan
managemen gulma

- Fertigasi dan pengairan


(drip)

- Pengendalian h/p terpadu


 Pemupukan  disesuaikan dengan kondisi lahan

- Pupuk organik diberikan sekali setahun pada akhir musim hujan


- Aplikasi pemupukan pada fase juvenil diberikan 4-6 kali setahun
sesuai anjuran
- Pupuk diberikan secara alur melingkar tepat dibawah kanopi terluar
- Pemupukan pada fase menghasilkan diberikan setelah panen &
pemangkasan (Urea ½ bag dr dosis: SP-36 1/3 bag dr dosis; KCl ¼
bag dr dosis), menjelang berbunga (Urea ½ bag dr dosis: SP-36 1/3
bag dr dosis; KCl ¼ bag dr dosis), dan saat buah sebesar kelereng
(Urea ½ bag dr dosis: SP-36 1/3 bag dr dosis; KCl ¼ bag dr dosis),
sesuai dosis anjuran (Tabel 1 & 2)
Pedoman pemupukan pada tanaman mangga fase juvenil

Pupuk
Umur
organik Urea (g) SP-36 (g) KCl (g)
(Thn)
(blek)
1 0,5 250 100 250

2 1 300 150 300

3 2 350 200 350

4 2 400 250 400


Keterangan : 1 blek = 20 ltr
Pedoman pemupukan pada tanaman mangga fase produktif/
menghasilkan

Pupuk
Umur SP-36
organik Urea (g) KCl (g)
(Thn) (g)
(blek)
5 2,5 450 300 450

6-8 3,5 500 350 500

>8 > 4,5 > 600 400 600

Keterangan : 1 blek = 20 ltr


 Cara pemberian air
 Diberikan sesuai kebutuhan, pada musim kemarau, fase
pembentukan dan perkembangan buah
 Umur tanaman <1 (4 l/ph/mg); >1-3 th (10 l/p/mg); >3-6
th(20 l/ph/mg); > 6 thn (50 l/ph/mg. Saat kemarau
meningkat 60-100 l/ph/mggu
 Pada fase pembentukan buah hingga 2 mggu menjelang
panen diberikan sebanyak 60-100 l/ph/mggu
 Pemberian air menurun pada 2 mggu sebelum panen yaitu 40
l/ph/mggu. Pemberian dihentikan pada saat buah menjelang
tua
 Pemberian air kembali dilakukan setelah panen.
 Pemangkasan
- Pemangkasan bentuk  pembentukan kanopi seimbang (payung)
 Mengikuti pola 1 - 3 – 9 – 27
 Pemangkasan I : ketinggian
45-60 cm dpt
 Pemangkasan II : saat panjang
ranting sekunder sudah 9
mencapai15-20 cm 3
 Pemangkasan III : saat ranting
tersier sudah 15-20 cm 1
 Aplikasi urea 1% + fungisida
0.2% copper oxychlorida atw
Bordeaux
- Pemangkasan pemeliharaan  produksi
1. Dilakukan pada usia produktif (fase berbuah) umur > 3 th
 penetrasi cahaya merata disetiap ranting tanaman
2. Membuang cabang/ranting(tunas) yang tidak bermanfaat
 cabang/tunas air, tunas sakit
 cabang bersudut kecil
 cabang terserang hama penyakit
 cabang yang rapat, bersilangan atau terlindung
 tajuk bagian atas, mundur satu ruas ujung ranting (terminal)
bekas buah dipangkas  mempertahankan ketinggian optimal (2
m)
Pembentukan kanopi pendek

17
Rejuvinasi dan top working (TW)
- Penanaman baru diantara tanaman yang sudah ada dengan jarak
tanam sesuai uhdp
- Peremajaan tanaman kembali dengan metode TW

Prinsip top working


• Mengganti varietas tanpa harus membongkar tanaman yang sudah
ada
• Memadukan batang bawah dewasa dengan batang atas yang disukai
• Diameter BB 5-30 cm vs BB bibit muda 0,5 – 1.0 cm
• Sebelum di potong, BB dipupuk dg Urea 2 kg/ph
• Penyambungan dilakukan awal musim kemarau

18
Pemotongan batang pokok

19
Prosedur Top Working (Shoot Grafting)

20
 Penggunaan bioregulator
 menstimulan pembungaan : meminimalisir pertumbuhan tunas baru
 berbahan aktif Paklobutrazol, Triazole
Top working umur 1 tahun

Top working umur 2 tahun

22
Jl. Raya Solok – Aripan Km 8, PO BOX 5 Solok, Sumatera Barat (27301)
Telp. (0755) 20137, Fax. (0755) 20592
Site: www.balitbu.litbang.deptan.go.id e-mail: balitbu@litbang.deptan.go.id

Anda mungkin juga menyukai