Anda di halaman 1dari 20

BUDIDAYA TOMAT

Jenis-jenis Tomat yang cocok diusahakan pada lahan


dataran rendah dan sangat disukai pasar :

• Permata
• Monica
• Lantana
• Tombatto
• Anna
Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
A. Tanah
• Tanah lempung berpasir dengan struktur tanah
gembur dan banyak mengandung bahan organik.
• PH tanah 6 – 7.
B. Letak Geografis.
• Topografi lahan datar.
• Dekat dengan sumber air dan jalan.
• Ketinggian tempat 0 – 1000 mdpl.
C. Iklim.
• Suhu udara 24 – 30 o C.
• Tidak menghendaki curah hujan yang terlalu tinggi.
• Membutuhkan intensitas cahaya matahari 10 – 12 jam
perhari.
Persiapan Lahan
a. Pembersihan Lahan.
b. Pengolahan Tanah.
c. Pembuatan Bedengan.
 Panjang 8 – 12 m atau disesuaikan dengan keadaan lahan.
 Lebar 100 – 120 cm.
 Tinggi bedengan 30 – 40 cm.
 Jarak antar bedengan 70 – 100 cm.
d. Pemberian pupuk kandang (organik) dan kapur.
 Dosis pupuk kandang :15 – 20 ton per Ha.
 Kapur : 2 – 3 ton per Ha.
 Pupuk kandang dan kapur diberikan 10 -15 hari sbelum
tanam
Tabel 1 : Jenis dan kandungan hara beberapa kotoran ternak

No. Jenis Ternak N(%) P(%) K(%) H2 0 ( % )

1. Sapi 0,55 0,30 0,40 75

2. Kambing 0,60 0,30 0,17 60

3. Ayam 0,40 0,10 0,45 97

Sumber : Tim Redaksi TRUBUS (1989)


Tabel 2 : kebutuhan kapur per Ha berdasarkan tingkat keasaman tanah

No. PH Tanah Jumlah kapur ( ton / ha )


1. 5,0 5,49
2. 5,1 5,02
3. 5,2 4,45
4. 5,3 4,08
5. 5,4 3,60
6. 5,5 3,12
7. 5,6 2,65
8. 5,7 2,17
9. 5,8 1,69
10. 5,9 1,23
11. 6,0 0,75
Sumber : Tim Redaksi TRUBUS (1989)
e. Pemberian pupuk buatan atau an organik
No. Jenis pupuk Dosis ( kg / ha ) Keterangan
1. NPK Phonska 700 -Pupuk dasar diberikan 5 – 7 hari sebelum
tanam
2. ZA 200 -Pupuk susulan diberikan pada umur 10,
20, 55 hst.
Sumber : PT. Petrokimia Gresik.

No. Jenis pupuk Dosis ( kg / ha ) Keterangan


1. Urea 285 - Pupuk dasar diberikan 5 – 7 hari
sebelum tanam
2. ZA 665 Pupuk susulan diberikan pada umur 10,
3. Sp 36 355 20, 55 hst.
4. KCL 332
Sumber : KNOWN YOU SEED

No. Jenis pupuk Dosis ( kg / ha ) Keterangan


1. Urea 250 - Pupuk dasar diberikan 5 – 7 hari
sebelum tanam
2. ZA 650 Pupuk susulan diberikan pada umur 10,
3. Sp 36 500 20, 55 hst.
4. KCL 400
5. Borate 18
Sumber : Budidaya Cabai Hibrida penerbit PT. AgroMedia Pustaka.
f. Pemasangan mulsa plastik

 Cara pemasangan mulsa plastik warna hitam menghadap


permukaan tanah dan warna perak menghadap sinar matahari

(kearah luar).

 Pemasangan dilakukan sekitar 09.00 – 14.00.

 Manfaat pemasangan mulsa plastik :


- Menghindari adanya fluktuasi suhu permukaan tanah dan
pencucian unsur hara oleh hujan.
- Mempertahankan struktur tanah agar tetap gembur.
- Mencegah penguapan unsur hara.
- Mencegah pertumbuhan gulma.
- Menghemat biaya pemupukan.
- Pantulan cahaya matahari dan mulsa plastik akan mendorong

proses fotosintesis berjalan lebih sempurna.


g. Pembuatan lubang Tanam

Alat pelubang mulsa bisa dibuat dari kaleng bekas


berdiameter 10 cm, dan diberi tangkai sebagai pegangan. Dalam
pemakaiannya cukup sederhana, bara api arang di masukkan
dalam alat pelubang tersebut dan setelah panas tempelkan di
bagian ujungnya sampai mulsa plastik berlubang. Sedang
membuat tanam bisa digunakan alat tugal terbuat dari kayu
berdiameter 5 – 7 cm. Lubang tanam dibuat tepat pada lubang
mulsa plastik dengan kedalam 8 – 11 cm. Jarak tanam anatar
barisan 60 cm dan dalam barisan 70 cm ( 60 x 70 cm ).
Persemaian

a. Kebutuhan Benih.
Kebetuhan benih tomat dalam 1 ha tergantung dari jarak tanam. Biasanya

keperluannya 16 – 18 bungkus dengan berat 5 gr/bungkus.


b. Media Semai.
Media persemaian hendaknya berupa campuran tanah dan pupuk
kandang dengan perbandingan 1 : 1.
c. Perlakuan Benih.
Benih sebelum disemai rendam terlebih dahulu dalam air hangat dengan
suhu 25 – 30 o C selama 4 jam agar proses perkecambahan berlangsung
lebih cepat.
d. Menyemai Benih.
- menyemai dalam kantong plastik (polybag) ukuran 8 x 12 cm yg bagian
dasar sudah dberi lubang.
- Dengan menggunakan potray.
- Penyemaian dalam kotak kayu.
e. Pemeliharaan semaian.
- penyiraman
- pemupukan
- penanggulangan hama penyakit
Penanaman Bibit

Sebelum bibit di tanam lahan diusahakan dalam keadaan lembab


untuk memberikan kehidupan bibit tomat agar tidak mengalami layu saat di
tanam. Umur bibit yang di tanam 15 hari.
Dalam melakukan penanaman, bibit diletakkan pada lubang tanam
sebatas leher akar lalu tanah disekitar bibit ditekan ke arah bagian akarnya
agar cepat menyatu dengan tanah. Hal ini sangat penting untuk memacu
fungsi akar tanaman mengisap air dan larutan makanan dari dalam tanah.
Penanaman bibit cabai sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk mencegah
penguapan tanah yang berlebihan.
Bibit tomat yang baru dipindah ke lahan pertanaman biasanya
mengalami layu sementara (stess) tetapi dengan pemberian air secara teratur
akan seger kembali. Setelah 5 – 7 hari bibit di tanam, perlu dilakukan
pengontrolan kemungkinan banyak tanaman yang pertumbuhannya lambat
atau ada yang mati. Untuk itu perlu segera dilakukan penyulaman dengan
bibit yang umurnya sama.
Pemeliharaan

a. Pemasangan Ajir.
b. Penyulaman.
c. Perempelan tunas.
d. Pemupukan susulan.
e. Pengairan.
f. Kebersihan lingkungan.
Hama dan Penyakit

Perawatan secara intensif terhadap tanaman cabai lebih diutamakan dari


pada mengobati tanaman yang sakit. Meluasnya serangan hama dan
penyakit secara tidak terkendali dapat menurunkan produksi, bahkan bisa
menggagalkan panen.

A. Hama.
- Thrips ( Thrips paivispinus )
- Kutu aphids ( Myzus persicae )
- Tungau ( Mites )
- Lalat buah ( Dacus ferregineus )
- Ulat Grayak

B. Penyakit
- Layu Fusarium ( Fusarium oxysporium t sp. Capsici )
- Layu Bakteri ( Pseudemonas solanacearum )
- Busuk daun
- Rebah kecambah ( damping off )
- Busuk buah ( Anthraknosa )
Beberapa Pestisida Anjuran untuk pengendalian Hama pada Tanaman Cabai
No. OPT Pestisida anjuran Konsentrasi
1. Thrips Coracron 500 EC 1,0 – 1,5 ml/L
Decis 2.5 EC 0,25 – 0,5 ml/L
Agrimec 18 EC 0,25 – 0,5 ml/L
Regent 50 EC 1,0 – 1,5 ml/L
Dicarzol 25 SP 1,5 – 2,0 ml/L

2. Kutu Aphids Marshal 200 Ec 1,5 – 2,0 ml/L


Buldok 25 EC 0,25 – 0,5 ml/L
Coracron 500 EC 1,0 – 1,5 ml/L
Decis 2.5 EC 0,25 – 0,5 ml/L
Dursban 20 EC 1,5 – 2,0 ml/L

3. Tungau Mitac 200 EC 0,75 – 1,5 ml/L


Agremic 18 EC 0,25 – 0,5 ml/L
Marshal 200 EC 1,5 – 2,0 ml/L
Meothrin 50 EC 1,0 – 1,5 ml/L

4. Lalat buah Buldok 25 EC 0,25 – 0,5 ml/L


Coracron 500 EC 1,0 – 1,5 ml/L
Supracide 40 EC 1,5 – 2,0 ml/L
Decis 2.5 EC 0,25 – 0,5 ml/L

5. Ulat grayak Coracron 500 EC 1,0 – 1,5 ml/L


Meothrin 50 EC 1,0 – 1,5 ml/L
Decis 2.5 EC 0,25 – 0,5 ml/L
Sumialpha 25 EC 1,0 – 1,5 ml/L
Keterangan : penyemprotan dengan voleme tinggi, tambahkan perekat/perata apabila penanaman dilakukan pada musim hujan.
Beberapa Pestisida Anjuran untuk pengendalian penyakit pada Tanaman Cabai

No. OPT Pestisida anjuran Konsentrasi


1. Layu Fusarium Derosal 500 EC 1,0 – 2,0 ml/L
Dengan penyiraman

2. Layu Bakteri Agrimycin 15/1.5 WP 1,2 gram/L


Agrept 20 WP 1,2 gram/L
Dengan penyiraman

3. Busuk daun Antracol 70 WP 1,5 – 2,0 gr/L


Bercak daun Score 250 EC 0,25 – 0,3 gr/L
Anvil 50 EC 0,25 – 0,5 gr/L
Topsin M 70 WP 1,5 – 2,0 gr/L
Kumulus 80 WDG 1,5 – 2,0 gr/L

4. Busuk Buah Antracol 70 WP 2,5 gr/L


Anvil 50 SC 1,0 gr/L
Delsen 2,0 gr/L
Kumulus 80 WDG 2,5 gr/L
Kocide 2,0 gr/L
Topsin M 70 WP 2,0 gr/L
Ingrofol 50 WP 2,0 gr/L

Keterangan : penyemprotan dengan voleme tinggi, tambahkan perekat/perata apabila penanaman dilakukan pada musim hujan.
Panen dan Pascapanen

Pada tanaman tomat yang sehat yang sehat dan tumbuh


subur, maka panen bisa dilakukan antara 12 – 17 kali dengan
total produksi mencapai 17 – 40 ton/ha. Tanaman tomat dapat
dipanen pada umur 60 – 75 hari setelah tanam. Periode panen
cabai dari awal panen sampai berakhir pemetikan berlangsung
1 – 1,5 bulan dengan interval panen antara 2 – 3 hari sekali.

Untuk menjaga kualitas buah sebaiknya panen tidak


dilakukan dalam keadaan basah, agar buah tidak mudah
mengalami pembusukan. Pemetikan harus dilakukan secara
hati-hati agar tidak merontokkan buah cabai yang masih muda.
Kegiatan pascapanen yang harus dilaksanakan antara lain
sortasi dan grade.
Gambar penanganan Pascapanen
Gambar Persemaian

Anda mungkin juga menyukai