Anda di halaman 1dari 2

TEKNIS BUDIDAYA MENDONG (Fimbristylis globurulosa)

1. Persiapan Bahan Tanam (Bibit)


Bibit yang digunakan diperoleh dari indukan yang memiliki sifat-sifat unggul seperti
batang tanaman yang tinggi, bobot kering yang berat, dan tahan hama penyakit. Bibit
diperoleh dari organ vegetatif (Rhizome).
2. Pengolahan lahan
Pencangkulan dilakukan dua kali untuk memutus siklus gulma. Pencangkulan pertama
dibiarkan hingga ±7 hari kemudian dilakukan pencangkulan kedua. Kemudian
diaplikasikan pupuk dasar berupa pupuk kotoran hewan sebanyak 2 ton/ha.
3. Penanaman
Rekomendasi jarak tanam untuk budidaya mendong yaitu 30x30 cm. Hal ini bertujuan
untuk menekan pertumbuhan gulma dan memicu pertumbuhan batang agar semakin
tinggi serta menghindari perebutan unsur hara antar tanaman.
4. Pemeliharaan
Penyiangan dilakukan secara rutin sampai mendong memasuki fase generatif (keluar
biji). Pemupukan dilakukan dengan pupuk urea, TSP, dan KCl dengan dosis masing-
masing pada tabel berikut

Tabel 1. Dosis Pemupukan Tanaman Mendong


Umur (hari setelah Urea TSP KCl
tanam)
30 150 75 100
60 150 75 100
Umur (Setelah Urea TSP KCl
ratoon)
30 150 75 100
60 150 75 100
Pengendalian hama belalang dapat dikendalikan dengan cara penanaman bunga refugia
seperti kenikir, matahari, dan kertas. Dapat pula menggunakan pestisida nabati dengan
bahan dasar daun sirsak. Irigasi diusahakan menggenangi mendong secara terus-
menerus agar kualitas yang dihasilkan tidak menurun.
5. Panen
Pemanenan dilakukan pada mendong yang telah berumur 3,5-4,5 bulan. Pemanenan
dilakukan ketika cuaca cerah agar mendukung proses pengeringan. Panen dapat
dilakukan kembali pada 3,5-4,5 bulan selanjutnya hingga 5 kali ratoon. Apabila telah
dilakukan 5 kali ratoon perlu dilakukan replanting dengan menanam kembali rumpun-
rumpun mendong.

Masalah-masalah yang dihadapi dalam budidaya mendong


1. Tanaman mendong banyak yang rebah dapat mengganggu pemanenan dan
mendong menjadi mudah rapuh. Hal tersebut dapat diatasi dengan penambahan
unsur silika yang terdapat pada arang sekam bakar padi. Aplikasi arang sekam bakar
padi dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air.
2. Tanaman mendong kurang kuat dan mudah rapuh dapat diatasi dengan penambahan
dosis unsur Phospat (P) yang terdapat pada pupuk TSP.

MINA MENDONG DALAM RANGKA MANAJEMEN AIR


1. Pembuatan teras dalam

2. Penanaman mendong
Rumpun mendong ditanam pada jarak 80 x 80 cm diatas guludan yang lebih tinggi.
3. Penebaran bibit ikan
Ikan yang dapat dibudidayakan dengan sistem ini yaitu ikan nila, lele, gurame, mujaer
dll. Populasi bibit ikan sebanyak 1-5 ekor/m2 dengan kedalaman 50 cm.
4. Pemeliharaan mendong
Mendong dipupuk dengan NPK 300 kg/ha
5. Pemeliharaan ikan
Pakan ikan berasal dari probiotik agar meningkatkan mikroba aerob dan anaerob untuk
meningkatkan kandungan nitrogen
6. Panen
Ikan nila dengan sistem kolam dapat dipanen pada umur 6-7 bulan agar memperoleh
bobot 600 g/ekor sedangkan mendong dipanen pada umur 4 bulan sehingga ikan nila
dapat dipanen pada pemanenan kedua mendong.

Kelebihan mina mendong:


1. Menghemat penggunaan pupuk NPK. Sistem mina mendong mampu menghemat
penggunaan pupuk NPK sebesar 100 kg/ha.
2. Menghemat penggunaan air. Mendong merupakan salah satu tanaman yang
menghendaki genangan sehingga air yang digunakan dalam mengairi mendong
dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan.
3. Meningkatkan keuntungan. Pada lahan yang sama dapat diusahakan budidaya ikan
dan mendong sehingga petani akan memperoleh keuntungan yang lebih besar
dibandingkan budidaya mendong dan ikan secara terpisah.

Anda mungkin juga menyukai