Anda di halaman 1dari 2

I Made Duwisak Ari Susila

1507105065
B
BAB I KONDISI UMUM AGRIBISNIS PETERNAKAN DI INDONESIA

Peluang dalam usaha agribisnis masih sangat besar dari hulu sampi kelihir, populasi
ternak mencermikan besarnya peluang di bidang agribisnis peternakan. Perusahaan agribisnis
di Indonesia belum terlalu banyak, lebih banyak jumlah peternakan skala rumah tangga.

Fakta empiris menunjukkan bahwa sebagian besar usaha tanu berskala usaha kecil,
yang umumnya dilakukan oleh rakyat dikatakan sebagai usaha pertanian rakyat atau
peternakan rakyat. Kecilnya skala usaha tani ini berdampak kepada lemahnya posisi
tawar.Umumnya peternak hanya mengolah lahan di bawah 5000 M2, betapun baik
kemampuan agribisnis maka kesulitan mengembakang usahanya.

Faktor pembatasnya adalah tidak mempunyai agunan yang cukup, prosedur terasa sulit ,
sikap yang takut dengan resiko usaha dan terbatasnya informasi dan komunikasi. Mereka
lebih nyaman mendapatkan modal dari perusahaan inti melalui cara kemitaraan.

Tingkat pendidikan petani masih sangat rendah sebagian besar hanya tamatan SD dan
SMP. Perbedaan tingkat pendidikan berpengaruh terhadapan keinovativan, kecepatan proses
adopsi inovasi dan perilaku seseorang.

Prilaku agribisnis dapat diukur dari tiga aspek utama yaitu : 1. Aspek prilaku teknis
produksi, 2. Aspek prilaku manajemen agribisnis, 3. Aspek prilaku hubungan system
agribisnis. Sebagiam besar peternak termasuk kategori perilaku agribisnis tinggi, namun
aspek perilaku hubungan system agribisnisnya masih rendah, sehingga menjadikan sikap dan
perilaku peternak belum mencerminkan budaya industry. Untuk mengubah sikap dan perilaku
agribisnis pada para pelaku system itu , maka diperlukan upaya penyuluhan yang efektif
yakni penyuluhan system agribisnis, direkomendasikan penyuluhan yang bertujuan
peningkatan perilaku agribisnis, metodo dan media yang beragam dan polanya yang jelasa
dan materi yang lengkap mencapkup aspek produksi, aspek manajemen agribisnis, dan aspek
sistem agribisnis dengan wawasan industry. Penyuluhan dilakukan untuk seluruh pelaku
sistem agribisnis.

Dalam mengembangkan agribisnis peternakan menerapkan sistem koordinasi vertical,


yakni perusahaan agribisnis yang pemiliknya berbeda dapat melakukan manajemen satu atap
secara vertical. Tidak boleh ada kebijakan yang mendorong ekonomi monopolistis harus
berdasarkan ekonomi kerakyatan dilakukan oleh rakyat, dari rakya dan untuk rakyat.
I Made Duwisak Ari Susila
1507105065
B
BAB II KONSEP DAN USAHA AGRIBISNIS

Dapat dirumuskan konsep agribisnis, yakni keseluruhan aktivitas dibidan pertanian


yang saling terkait satu sama lain mulai dari 1. pengadaan dan penyaluran sarana produksi, 2.
subsistem tani, 3. subsisten pengolahan dan penyimpanan hasil, 4. subsistem pemasaran, dan
5. subsistem jasa penunjang. Sistem itu harus mampu mengatur dirinya sendiri dan mampu
menyesuaikan dirinya dengan kondisi lingkungan maupun kondisi internal sistem secara
otomatis.

Struktur agribisnis yang seseuai adalah struktur agribisnis industrial atau integrasi
vertical, dapat dilakukan dengan 3 cara : pola koperasi agribisnis, pola usaha patungan, dan
pola pemilikan tunggal. Keberhasilan pengembangan agribisnis sangat ditentukan dari kerja
sama tim SDM yang berada pada semua subsistem agribisnis.

Subsistem hulu berfungsi menghasilkan dan menyediakan sarana produksi pertanian


terbaik agar menghasilakan produk berkualitas. Subsistem perusahaan usaha tani sebagai
produsen pertanian berfungsi melakukan kegiatan produksi agar produknya dapat
dipertanggung jawabkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Mampu melakukan kerja
yang efisien sehingga mampu bersaing di pasar agribisnis. Subsistem perusahaan agribisnis
hilir berfungsi melakukan pengolahan lanjut untuk mengurangi susut nilai atau meningkatkan
mutu produk dan memenuhi selera konsumen serta memperlancar pemasaran hasil. Subsistim
jasa penunjang secara aktif maupun pasif berfungsi menyediakan layanana bagi kebutuhan
pelaku sistem agribisnis, intinya agar dapat mengurangi beban dan meningkatkan kelancaran
penyelenggaraan sistem agribisnis.

Agroindustri merupakan bagian dari subsistem agribisnis. Agroindustri merupakan


kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, selanjutnya diolah dengan
menggunakan teknologi tepat guna untuk menghasilkan produk setengah jadi atau jadi.
Agroindustri juga merupakan industry yang berdaya saing tinggi karena memanfaatkan
keunggulan komparatif dan kompetitif dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Anda mungkin juga menyukai