Anda di halaman 1dari 93

Budidaya Kopi Menuju eco-friendly coffee farming

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia


KOPI ROBUSTA KOPI ARABIKA KOPI LIBERIKA
Coffea canephora Coffea arabica Coffea liberica
(42% dunia, 75% (58% dunia, 25% (0,5% Indonesia)
Indonesia) Indonesia)

Jenis kopi
Pola tanam rakyat
Pola Perkeb besar
Pola di Vietnam
ON FARM, PRODUKTIVITAS
RENDAH‫‏‬
- BAHAN TANAM
- Global warming
- PENGGEREK BUAH
- SERANGAN NEMATODA
- AGRONOMY - GAP
- PENURUNAN DAYA
DUKUNG SDA

OFF FARM
- MUTU RENDAH (ASALAN) KADAR AIR,
JAMUR, KOTORAN, INKONSISTENSI
- GORMET COFFEE/SPECIALTY COFFEE
BELUM BERKEMBANG
- ISU SUSTAINABILITY
- KELEMBAGAAN LEMAH
(SWOT) KOPI INDONESIA

STRENGTH OPPORTUNITY
• Bahan penyegar dengan banyak penggemar • Harga Produk Akhir Kopi Siap Konsumsi TIDAK
fanatik. PERNAH TURUN
• Meminum kopi berkaitan dengan GENGSI • Diferensiasi Specialty Product
KELAS SOSIAL • Pengembangan Produk Khas Daerah
• SINGLE ORIGIN COFFEE • INTERCROPING dengan tanaman lain yang
• Telah menyatu dengan budaya produktif
• Kenaikan konsumsi

WEAKNESS THREAT
• BIAYA PRODUKSI TINGGI pada akses • Menurunnya Kualitas SDA
infrastruktur jelek • Anomali Iklim
• Produktifitas rendah (600 kg/ha/thn) • Konflik MERK DAGANG terkait dengan NAMA
• Kesadaran melakukan perawatan tanaman GEOGRAFIS
tahunan rendah. • Peningkatan generasi muda
• Kurangnya regenerasi petani
Produktivitas Kopi (Kg/Ha) ?
POPULASI
Σ CABANG PRODUKTIF
• Klon
• Sistem Pangkasan
• Pemupukan
• Ketersediaan air
Σ Dompol/Cabang
• Klon
• Pemupukan
• Pemangkasan kopi
• Pengelolaan penaung
Σ Buah/Dompol
• Klon
• Pemupukan
• Pengelolaan penaung
• Pengendalian OPT
Ukuran Buah dan Rendemen
• Klon
• Pemupukan
Produktivitas Kopi/ha

Σ Buah/ha

POPULASI * JUMLAH CABANG PRODUKTIF *


JUMLAH DOMPOL/CABANG * JUMLAH BUAH/DOMPOL

Nilai Konversi :
- Robusta 1 Kg = (600-800 butir)
- Arabika 1 Kg = (700-900 butir)

Rendemen :
- Robusta 21-25 %
- Arabika 17-20 %
PRODUKTIVITAS KEBUN/HEKTAR =

Σ Buah/ha x Nilai konversi x Rendemen


FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP PRODUKTIVITAS

• Klon Unggul
• Pemupukan
• Sistem Pangkasan
• Pengelolaan penaung
• Pengendalian OPT
• Pengairan
I. Klon Unggul
• Produktifitas tinggi
• Responsif terhadap pemupukan
• Ukuran biji seragam
• Toleran terhadap hama dan penyakit
• Toleran terhadap kondisi lingkungan
spesifik
• Mutu fisik dan citarasa baik
Arabika S 795
• Arabika tipe tinggi
• Dapat beradaptasi pada
kondisi lahan marginal
• Protas mencapai 2
ton/ha untuk populasi
1600 pohon/ha
• Mutu fisisk biji kuranq,
tidak tahan disimpan
• Saran penanaman > 700
m dpl.
• Agak tahan KDK
• Rentan PBKo
Arabika USDA 762

• Arabika tipe tinggi


• Buah masak serempak
• Bentuk biji membulat,
peka thd kesalahan
pengolahan
• Protas mencapai
2 ton/ha untuk
populasi 1600 ha
• Saran penanaman >
1000 m dpl.
Andungsari 1
• Arabika semi katai
• Protas > 2,5 ton/ha untuk
populasi 2500 pohon/ha
• Mutu fisik biji & citarasa
lebih baik
• Agak rentan karat daun
kopi
• Rentan nematoda
Pratylenchus sp. dan
Radopholus similis.
• Rentan PBKo.
• Saran penanaman : > 1000
m dpl.
Sigarar utang
• Arabika tipe semi katai
• Protas > 2,5 ton/ha
untuk populasi 2000
pohon/ha
• Agak rentan karat
daun kopi
• Rentan nematoda :
Pratylenchus sp. &
Radopholus similis
• Menghendaki tanah
subur, iklim basah
• Saran penanaman : >
1000 m dpl./B
Robusta
Klon BP 42

• Adaptabilitasnya luas,
maka sering digunakan
sebagai klon penyerbuk
• Biji besar
• Rentan nematoda
parasit.
• Protas 1,8 ton/ha
Robusta
Klon BP 409

• Lebih sesuai ditanam


pada iklim yg
memiliki musim
kering tegas
• Biji besar
• Protas mencapai 2,5
ton/ha
• Rentan nematoda P.
coffeae
BP 409
Robusta
Klon BP 288

• Klon dataran rendah


dgn tipe iklim kering
• Protas mencapai 1,5
ton/ha
• Berpasangan dengan BP
409, BP 234 dan BP 42.
• Rentan nematoda P.
coffeae
Robusta
Klon BP 534
• Adaptabilitas luas,
tetapi lebih sesuai
untuk daerah iklim
basah (tipe iklim A
atau B)
• Pembentukan
cabang sekunder
kurang aktif, lbh
baik disambung tak
• Rentan bubuk
cabang
• Protas 2,6 ton/ha
Robusta Klon BP 436

BP 436
Klon robusta yang lebih sesuai untuk tipe iklim
basah (tidak tahan kering), protas 2,5 ton/ha
Robusta
Klon BP 936

• Klon yang adaptabilitasnya


luas
• Buah sembunyi dibalik daun
• Potensi produksi mencapai
2,8ton/ha
• Rentan nematoda
Robusta
Klon BP 939

• Potensi produksi
mencapai 2,8 ton/ha
• Adaptabilitas luas, tapi
lebih cocok ditanam di
iklim kering
• Berpasangan dengan
klon BP 534, dan BP 936
• Rentan PBKo
CARA INTRODUKSI KLON UNGGUL

Sulam
Tanam baru Rehabilitasi
Tanaman kopi hasil tak ent
II. PEMUPUKAN

Manfaat pemupukan :
Prinsip pemupukan : 1.Memperbaiki kondisi &
1. Tepat waktu daya tahan tanaman
2. Tepat jenis 2.Meningkatkan
3. Tepat dosis produktivitas & mutu
4. Tepat cara hasil
pemberian 3.Mempertahankan
stablitas produktivitas
Dosis Pupuk Tentatif Kopi

Umur/ Satuan Urea SP-36 KCl Kiserite


Fase

Bibit g/bibit - - - -
0-1 th g/ph/th 40 50 30 20
1-2 th id 100 80 80 30
2-3 th id 150 100 100 50
3-4 th id 200 100 140 70
>4 th id 300 160 200 100
Jenis pupuk
Jenis pupuk anorganik yang umum tersedia di pasaran antara lain:
• Sumber Nitrogen (N): Urea (46% N), ZA (21% N)‫‏‬
• Sumber Fosfor (P): TSP (46% P2O5), SP-36 (36% P2O5)‫‏‬
• Sumber Kalium (K): KCl (60% K2O), ZK (50% K2O)‫‏‬
• Sumber Magnesium (Mg): Kieserite (27% MgO), Dolomit (19% MgO)‫‏‬
Tanah masam
• Dipilihkan jenis pupuk yang cenderung menaikkan pH tanah.
Tanah alkalin
• Dipilihkan jenis pupuk yang cenderung menurunkan pH tanah.
Cara Pemupukan
Penempatan pupuk
• Pupuk perlu ditempatkan di lokasi akumulasi
akar hara kopi, agar sebesar-besarnya porsi
pupuk diambil tanaman

Pembibitan
• Pupuk anorganik dibenam di pinggir media
tanah di sebelah dalam polibeg
• Pupuk organik dicampur dengan media
Tanaman Dewasa di Lapangan

• Pupuk anorganik dibenam di sekitar pokok


tanaman pada jarak 50-75 cm
• Caranya membuat galian melingkari pokok
tanaman sedalam 5-10 cm, pupuk ditebarkan,
kemudian lubang ditutup tanah kembali
• Pupuk organik dimasukkan ke dalam rorak
Rorak

1m

Pokok tanaman

Lingkaran penempatan
pupuk
Piringan tanaman
Waktu Pemupukan
Perlu mempertimbangkan kondisi kelembaban
tanah, agar serapan hara pupuk oleh tanaman
efisien

Pada wilayah dengan curah hujan musiman,


pemupukan dapat dilakukan pada awal dan
akhir musim hujan
III. PEMANGKASAN
a. Pangkas Bentuk :
1. Sistem topping sederhana
2. Sistem Batang Tunggal
3. Sistem Batang ganda

b. Memilih sistem pangkasan


 Kondisi Lingkungan
 Ketersediaan Tenaga/Dana
 Jenis/varietas
a. Sistem Pangkasan Sederhana "Toping"
Sistem pangkasan payung
Sistem Pangkasan Botak
b. Batang tunggal

Sistem Mercy Sistem 2 etape


Proses toping pada tanaman kopi
Etape I
Etape II
Pangkasan batang tunggal 2 etape
IV. PENAUNG
Syarat Penaung
•Perakaran tidak mengganggu tanaman kopi
•Tahan dipangkas dan pertumbuhan tajuk cepat;
•Tidak menjadi tanaman inang nematoda;
•Pohonnya tinggi dan berdaun kecil “meneruskan cahaya
difus“
•Batang dan cabang kuat sehingga tidak mudah patah.
•Tidak mengahsilkan biji.
•Tidak bersifat menggugurkan daun, terutama pada musim
kemarau.
KELEMAHAN

• TERLALU GELAP
• PESAING UNSUR HARA DAN AIR
• RISIKO KERUSAKAN TAJUK AKIBAT
PENAUNG TUMBANG
• ALELOPATI
TANPA PENAUNG?

• PADA TANAH SUBUR


• PERLU INPUT TINGGI TERUS MENERUS
• INPUT KURANG, HASIL TURUN DRASTIS
PANGKAS PENAUNG

PELAKSANAAN
• AWAL HUJAN
• PENGURANGAN PENAUNG
50 % UMUR 3-4 TAHUN
• TOKOK 50 % TIAP TAHUN
• REMPESAN AWAL
KEMARAU
V. Pengendalian Hama Penyakit

NEMATODA PARASIT

Nematoda adalah cacing kecil (tidak kelihatan oleh


mata telanjang) yang menyerang akar, spesies yang
banyak menyerang kopi Robusta adalah
Pratylenchus coffeae, dan Meloydogine sp.
NEMATODA PARASIT PENTING

• Jenis: P. coffeae dan R.


similis, termasuk
dalam famili
Pratylenchidae
• Termasuk nematoda
endoparasit berpindah
• Menyerang akar serabut
yang masih muda, akar
membusuk, dan habis
GEJALA KERUSAKAN
GEJALA SERANGAN PD KOPI ROBUSTA
KLON BP 308 TAHAN NEMATODA

Kopi Robusta Klon BP 308 di


Daerah Endemik Nematoda

Kopi Robusta Klon Selain BP


308 di Daerah Endemik
Nematoda
Perakaran Klon tahan nematoda BP 308

BP 308 vs BP 42
PENGGEREK BUAH
(Hypothenemus hampei atau Stephanoderes hampei)

Pengendalian secara kultur teknis yaitu dengan memutus daur


(siklus) hidupnya, meliputi
• Petik bubuk, yaitu memetik semua buah masak pada awal panen (15-30 hari
menjelang panen besar)
• Lelesan, yaitu memungut semua buah kopi yang jatuh di tanah
• Racutan/rampasan, yaitu memetik semua buah yang ada di pohon pada akhir
panen
• Semua buah hasil petik bubuk, lelesan dan racutan direndam dalam air panas
selama 5 menit.
PENGENDALIAN BIOLOGI PENGGEREK BUAH
KOPI

– Dengan parasitoid Cephalonomia stephanoderis


dan jamur patogen Beauveria bassiana
– Menanam varietas yang masak buahnya
serentak, antara lain USDA 762
– Menggunakan senyawa perangkap, antara lain
Brocap dan Hypotan
PENGGEREK BUAH KOPI (PBKo).

• Menyerang buah kopi yang


masih hijau, merah, dan
yang sudah kering hitam
• Akibat gerekan PBKo betina
buah gugur, berlubang,
sehingga menurunkan
produksi dan mutu.
Hypotan, salah satu solusi efektif & ramah
lingkungan untuk masalah PBKo
PENYAKIT KARAT DAUN

Menanam kopi Arabika diatas


ketinggian 1000 mdpl
Menggunakan klon tahan KDK
(AS2K, S795 dan Sigararutang)
PENGENDALIAN PENYAKIT KARAT DAUN
 Menanam tanaman tahan : S-795;
Andungsari 1, Andungsari 2K,
Gayo 1
 Fungisida tembaga (kontak) kons.
0,3 % interval 2 minggu misal
NORDOX, COPPER SANDOZ,
CUPRAVIT, VITIGRAN BLUE dll
 Fungisida triadimefon (sistemik)
kons. 0,1% satu/dua kali aplikasi
misal BAYLETON
 Fungisida nabati : ekstrak daun
mahoni
Tanaman RENTAN karat

Tanaman tahan karat


Mitigasi Perubahan Iklim
• Pola Tanam Agroforestri
• Penggunaan Klon toleran kekeringan dan
Toleran hama Penyakit.
• Menejemen lengas tanah
Upaya Mengatasi Dampak Perubahan Iklim pada
Perkebunan Kopi

1. Pola tanam kopi dengan penaung/Agroforestri :


(+) Peningkatan citarasa kopi, kestabilan
produktifitas,
(+) Input pupuk rendah dan,
(+) Meningkatnya fungsi layanan lingkungan,
(-) penurunan produktifitas tanaman kopi.
Agroforestri Kopi
Menuju eco-friendly coffee farming

VS
Isu lingkungan merupakan salah satu masalah yang
banyak menjadi sorotan oleh berbagai pihak.

Perubahan fungsi lahan dari hutan menjadi


perkebunan diduga menjadi salah satu penyebab
pemanasan global.

Agroforestri kopi --- Ekosistem tetap lestari.

Peluang --- memperkuat posisi perkebunan kopi di


Indonesia sebagai komoditas perkebunan yang dikelola
secara ramah lingkungan.
Keuntungan agroforestri
• Meningkatkan kualitas kopi
citarasa meningkat
• Layanan lingkungan meningkat
mencegah erosi, menjaga biodiversitas, menurunkan laju
deforestrasi.
• Meningkatkan pendapatan petani
menurunkan input, side income – penghasil kayu atau
komoditas lain -- diversifikasi pendapatan (menurunkan resiko
kerugian akibat penurunan harga komoditi)
Kendala yang dihadapi

• Penurunan produktifitas
- penurunan populasi tanaman/satuan luas
- penurunan produksi buah/tanaman

• Belum ada data kuantitatif tentang perbandingan


kopi monokultur dengan agroforestri di Indonesia
• Belum dilakukan penelitian klon kopi tahan
naungan
Jenis Agroforestry di Indonesia
1. Kebun kopi Arabika berpenaung
Lamtoro/Monokultur (Simple Shade Agroforestry)
2. Kebun kopi Arabika dengan penaung produktif
(Multiple Cropping Agroforestry)
3. Kebun kopi Arabika dengan penaung campuran
(Multistrata Agroforestry).
4. Kebun kopi Arabika dibawah tanaman hutan (Coffee
Under Forest).
5. Kebun kopi Arabika sistem petak (Box Sistem
Agroforestry)
2. Penggunaan bahan tanam adaptif perubahan iklim

Bahan tanam ideal


(produktifitas tinggi, toleran kekeringan, tahan
hama dan penyakit, citarasa baik)

Bahan tanam tersedia hanya memiliki


keunggulan yang terbatas dan spesifik
(tidak ada yang sempurna)
Kopi SUPER
Batang bawah :
klon/varietas unggul tahan kekeringan dan
nematoda parasit,
Batang atas :
klon/varietas anjuran yang memiliki produktifitas
tinggi, citarasa baik, dan tahan terhadap
hama/penyakit utama.

Menggunakan teknologi terkini untuk menghasilkan


bibit dengan kompatibilitas batang atas dan batang
bawah yang sempurna
Keunggulan Kopi Super
1. Perakaran bibit kopi lebih banyak

Gambar 1. Perakaran KOPI SUPER pasca aklimatisasi

A. Keragaan stek kopi konvensional umur 4 bln.


B. Keragaan kopi SUPER (Arabika) pasca aklimatisasi umur 2,5 bln.
C. Keragaan kopi SUPER (Robusta) pasca aklimatisasi umur 2,5 bln.
A. Bibit sambung, umur 6 bln
B. Bibit kopi SUPER, umur 3 bln
C. Bibit kopi asal setek, umur 3 bln

Perakaran bibit KOPI SUPER

Perakaran KOPI SUPER umur 9 bulan


Data Perakaran KOPI SUPER
umur 9 bulan setelah tanam
No Variabel Pengamatan Jenis Kopi
Kopi Super BP 409 asal Setek
(BP 409)
1 Jumlah akar 8 5
(diameter > 1 mm)
2 Panjang akar 82 cm 78 cm

3 Berat basah akar 226,54 g 151,64 g

4 Volume akar 170 ml 60 ml


2. Pertumbuhan tajuk cepat

Tajuk KOPI SUPER umur 9 bulan setelah tanam


No Data pertumbuhan
Variabel Pengamatan Tajuk KOPI SUPER
Jenis Kopi
Kopi Super BP 409 asal Setek
umur 9 bulan setelah
(BP 409)tanam
1 Tinggi tanaman 85 cm 73 cm
2 Diamater batang 13,03 cm 10,37 cm
3 Jumlah cabang 14 12
4 Jumlah daun 56 46
5 Luas daun 148,62 cm2 73,14 cm2
6 Berat daun 226,54 g 151,64 g
7 Volume daun 150 ml 110 ml
8 Kadar klorofil 36,732 40,187
3. Tahan terhadap Nematoda Parasit

Serangan nematoda pada kopi klon Pertanaman kopi Arabika dengan batang bawah
rentan tahan nematoda
4. Produksi tinggi

Keragaan KOPI SUPER Arabika AS2K


Kopi Super AS2K Kopi AS2K asal biji

2035.49
1749.92
1654.54

1282.28 1223.31
1074.35
976.22
874.35
699.00 609.32

2012 2013 2014 2015 2016*


Produksi Kopi Beras/ha/tahun

Grafik perbandingan produksi Kopi Super AS2K dan Kopi AS2K


asal biji
3. Manajemen Lengas Tanah

Mulsa
Pokok kopi
Rorak

Biopori

1 cm 0,75 cm
Pembuatan Rorak

Untuk aerasi tanah, konservasi,


mengatasi RUN-OFF, sebagai
tempat meletakkan bahan organik
Pembuatan Rorak

Biopori Mulsa
Integrasi ternak

• Pada konsep ini pemanfaatan biomassa


hijauan dari hasil pangkasan digunakan
sebagai pakan ternak dan selanjutnya kotoran
ternak yang dihasilkan dikembalikan kekebun
dalam bentuk pupuk organik.
Keuntungan
1. Proses dekomposisi bahan organik dapat
lebih cepat dan lebih sempurna.
2. Memberikan hasil tambahan berupa
pertambahan bobot ternak.
3. Sebelum digunakan sebagai pupuk, kotoran
ternak dapat digunakan sebagai bahan bakar
biogas sehingga petani dapat mandiri energi.
INTEGRASI KOPI DENGAN
SAPI/KAMBING
SELAMAT BERTANAM KOPI

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai