Anda di halaman 1dari 10

AGRO PLANTATIONS

PENANAMAN & PEMELIHARAAN


TANAMAN PENUTUP TANAH

1. Tujuan

Keuntungan penanaman tanaman penutup tanah (LCC) telah diteliti dengan


baik dan berikut adalah sebagian dari tujuannya:

 Memperbaiki kondisi tanah (dengan memberikan banyak bahan organik)


dengan merangsang flora dan fauna mikro dan makro tanah,
 Pengendalian erosi (dengan melindungi tanah dari curah hujan yang lebat
dan sinar matahari langsung), dimana tanaman ini mengurangi kecepatan
curah hujan dan temperatur tanah, menghasilkan infiltrasi air yang lebih
cepat dan dengan demikian meminimalkan limpasan air permukaan,
 Menghasilkan N melalui penambatan simbiotik Nitrogen di atmosfir,
 Pengendalian hama, yaitu mencegah kumbang rhinoceros berkembang-
biak di batang yang telah ditebang, dan
 Pengendalian gulma, yaitu meniadakan gulma yang merugikan melalui
persaingan.

2. Kebijakan

2.1 Menanam kacang-kacangan murni di semua tanaman kelapa sawit baru dan
menjaganya agar bebas dari semua gulma dalam batas-batas ekonomis.

2.2 Dalam situasi dimana kacang-kacangan tidak berhasil ditanam, misalnya (a)
di daerah yang rendah yang seringkali terkena banjir musiman, (b) di daerah
gambut dimana pH tanah lebih kecil dari 4,0 di lapis tanah atas 15 cm, dan
(c) di daerah dimana lereng melampaui 25, maka Kepala Penasihat
Perkebunan dan Agronomi harus segera dihubungi.

2.3 Benih harus dibeli dari produsen yang sudah memiliki nama baik (dievaluasi
oleh Penasihat Perkebunan dan Agronomi) dan sampel acak diambil dari
setiap kiriman sewaktu tiba dan segera dikirim ke Departemen Agronomi
untuk diuji guna memantau kemurnian dan kemampuan pertumbuhan benih.

-1–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS

2.4 Benih tanaman penutup harus diinokulasi dengan strain Rhizobium sebelum
disemai untuk menjamin akar tanaman mengalami nodulasi dan dapat
mengikat nitrogen di atmosfir.

2.5 Tanaman kacang-kacangan harus ditanam segera setelah tanah disiapkan dan
pemancangan (lining) selesai dan gulma yang tumbuh kembali ditiadakan.

KOMPOSISI PENUTUP TANAH DAN DOSIS PENAMAMAN

Pueraria javanica 4 Kg per hektar


Calopogonium mucunoides 3 Kg per hektar
Calopogonium caeruleum 1 Kg per hektar

Dosis penanaman standar keseluruhan adalah 8 kilo per hektar.

Untuk peremajaan kelapa sawit (replanting): Disamping penutup normal


di atas, Mucuna cochinchinensis harus disemai dalam baris tunggal di
sepanjang setiap sisi dari serpih / batang kelapa sawit yang ditumpuk segera
setelah penumpukan atau blanket spray [penyemprotan menyeluruh] selesai.

Tempatkan benih di setiap titik di sepanjang baris yang dipisahkan dengan


jarak 1,2 meter. Kurang-lebih 2 Kg benih harus disemai per hektar.
Pertumbuhan Mucuna yang cepat akan menutupi batang kelapa sawit yang
ditumpuk dengan cepat, sehingga mengurangi kemungkinan lokasi
pengembang-biakkan Oryctes dan membantu terurainya jaringan batang
dengan cepat yang dapat menjadi sumber infeksi
Ganoderma.

3. Panduan dan Prosedur Operasi Standar

3.1 Pemesanan dan Pengolahan Benih LCC

3.1.1 Pemesanan

Benih LCC harus dipesan terlebih dahulu dan diterima di perkebunan


sekurang-kurangnya satu bulan sebelum jadwal tanggal persemaian. Benih
yang dipesan hanya benih yang telah diskarifikasi [yang telah dipotong atau
diperlunak dindingnya] (dalam hal C. caeruleum, benih yang telah
diskarifikasi mungkin tidak selalu tersedia).

-2–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS

3.1.2 Kemurnian

Benih sekurang-kurangnya harus 98% murni dengan tingkat pencemaran


karena kotoran dan spesies benih lain minimal.

3.1.3 Uji Kemampuan Pertumbuhan

Sewaktu menerima setiap kiriman benih, sampel yang mewakili harus


diambil dan dikirim ke Departemen Agronomi untuk diuji kemampuan
pertumbuhannya.

Metoda pengolahan “Air Panas” digunakan untuk menguji kemampuan


pertumbuhan benih:

- Harus digunakan empat sampel yang identik dari 100 benih.


- Dua bagian dari air mendidih harus dicampur dengan satu bagian dari air
keran (menghasilkan temperatur 65C) dan segera dituang ke atas benih.
- Benih harus dibiarkan terendam dalam air hangat selama 2 jam.
- Benih kemudian ditempatkan pada blotting paper [kertas serap] dalam
cawan Petri dan dibiarkan berkecambah selama 14 hari pada temperatur
ruang. Persentase benih yang berkecambah kemudian dicatat.

Perkecambahan Minimum

Laju perkecambahan minimum spesies yang diharapkan:

P. Javanica ≥ 60 %
C. mucunoides ≥ 60 %
C. Caeruleum ≥ 45 %

Apabila kemampuan pertumbuhan benih dari pengiriman pertama rendah,


maka Manager [Pengelola] Perkebunan harus segera memberitahu Manager
Pembelian agar diganti.

3.1.4 Penyimpanan

-3–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS

Untuk mempertahankan kemampuan pertumbuhannya, benih harus disimpan


dalam ruang kering dengan ventilasi yang baik dan sebaiknya di lantai yang
ditinggikan.

3.1.5 Perlakuan Benih

Tepat sebelum disemai, benih harus diinokulasi dengan strain rhizobium


yang tepat.

3.1.5.1 Metoda inokulasi

1 bagian biakan kompos yang tepat (50 gram) harus dicampur dengan 600
ml air tidak berklorin. Campuran ini cukup untuk 10 kilogram benih.
Campuran benih harus ditempatkan dalam wadah yang bersih dan suspensi
bakteri dituang ke atasnya dan dicampur secara menyeluruh.

Kemudian campuran dibiarkan selama 10 hingga 15 menit agar inokulasi


berlangsung efektif, sebelum dilakukan penambahan Rock Fosfat dengan
berat yang sama yaitu 8 kg RP untuk 8 kg benih yang ditambahkan, dan
campur hingga menyeluruh.

3.1.6 Penanaman Penutup Tanah

3.1.6.1 Penyiapan Lahan

Penutup tanah harus disemai segera setelah tanah disiapkan dan


pemancangan [lining] selesai dan gulma yang tumbuh kembali ditiadakan.

Dalam situasi seperti ini, disarankan dilakukan peniadaan vegetasi yang ada
secara kimiawi dan tidak kurang dari dua putaran blanket spray
[penyemprotan menyeluruh] dan spot spray [penyemprotan di tempat] harus
dilaksanakan, yang batasnya bervariasi tergantung kondisi vegetasi tanah
dan kecuraman lereng.

3.1.6.2 Metoda Penanaman

a. Kelompok Ganda Yang Dipadatkan

Metoda ini sesuai untuk kelapa sawit yang ditanam di lahan datar hingga
berbukit.

-4–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS

(i) Di atas lahan datar dan yang bergelombang

Benih tanaman penutup harus disemai dalam drill [parit hasil


bajakan untuk tempat menyemai benih]. Dua drill ganda yang
terpisah sejarak 0,6 m menyisakan ruang kurang-lebih 2,7 m di
antara dua drill ganda untuk seluruh benih tanaman penutup.

Dua Kelompok Yang Dipadatkan

Dua Kelompok Yang Dipadatkan

Kelapa Sawit

Kelapa Sawit
Kelapa Sawit

(ii) Di wilayah berbukit

-5–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS

Bilamana dilakukan penanaman teras, maka benih tanaman


penutup harus disemai dalam dua kelompok yang dipadatkan di
lereng di antara baris pohon, satu kelompok dari dua drill disemai
pada bibir teras, sedangkan yang lainnya di bagian tengah dari
antar-baris. Jarak di antara dua drill dalam setiap kelompok
terpisah sejauh 0,6 meter.

Gambar 5.2 Kelompok ganda yang dipadatkan di teras

0.6m

Palm row
0.6m
Palm row
Double compressed bands

Baris Kelapa Sawit

Baris Kelapa Sawit

Kelompok ganda yang dipadatkan

b. Menanam

Benih harus ditanam setelah tanah disiapkan dan penentuan garis selesai
dan gulma yang tumbuh kembali ditiadakan. Disarankan kedalaman
penanaman sebesar kurang-lebih 1,5 cm (0,6 inchi) untuk mencegah
paparan dan hilangnya benih. Penanaman yang dalam akan menghambat
perkecambahan dan munculnya tanaman menembus permukaan tanah.

-6–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS

3.1.7 Pemeliharaan Tanaman Penutup Tanah

Penanaman dan pemeliharaan selanjutnya atas kacang-kacangan penutup


tidak akan berhasil apabila pemberian pupuk dan masukan lain yang
diperlukan seperti pembersihan secara selektif dari gulma, spot spray
[penyemprotan di tempat] untuk pengendalian hama dan penyakit tidak
segera diikuti dengan perhatian yang cukup.

3.1.7.1 Pemupukan

Bulan pertama setelah ditanam: 40 kilo/ha dari 15/15/6/4 (NPK Yellow)


ditabur di sepanjang drill
Bulan ketiga setelah penanaman: 250 kilo/ha Rock Phosphate ditabur pada
kacangan
Bulan keenam setelah penanaman: 300 kilo/ha Rock Phosphate ditabur pada
kacangan.

Setelah itu, kebutuhan pemupukan didasarkan atas pertumbuhan dan sebaran


kacangan penutup.

3.1.7.2 Pengendalian Gulma

Apabila pengendalian gulma secara manual tidak ekonomis atau tidak


memungkinkan, maka disarankan untuk melakukan pengendalian gulma
secara kimiawi tetapi yang boleh digunakan untuk mengendalikan gulma
hanyalah herbisida terpilih.

Panduannya adalah sebagai berikut:

 Dalam waktu satu minggu setelah penanaman, berikan satu rotasi


herbisida pra-tumbuh dalam lajur lebar dengan lebar 1-1,5 m di atas drill
benih.

 Rotasi pengendalian gulma secara selektif dan ketat harus dilaksanakan 8


bulan setelah penanaman kacangan agar tidak ada gulma yang tumbuh.
Selama 2 bulan pertama pengendalian gulma dilakukan pada interval dua
minggu dan kemudian pada interval 1 bulan hingga 8 bulan. Pada

-7–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS

tahapan ini, 100% kacangan penutup harus tercapai atau penanaman


tidak dapat dianggap memuaskan.

Sebagai panduan umum, bahan kimia yang disarankan untuk spot


spraying [penyemprotan di tempat] adalah:

 Penyemprotan spot dengan Fusilade untuk memurnikan kacangan


dimana rumput menjadi masalah,
 Paracol untuk general strip spraying [penyemprotan lajur umum] @
2,8 liter/ha atau 112 ml/18 liter,
 Starane untuk broadleaves spraying [penyemprotan untuk daun lebar]
@ 0,375 liter/ha atau 15 ml/18 liter,
 Round Up untuk lallang spraying [penyemprotan lalang] @ 4-6 liter/ha
atau 200 ml/18 liter,
 Garlon & Gramoxone untuk broadleaf [berdaun lebar] dan woody
[berkayu], berturut-turut @ 70 ml (1.75 liter/ha) dan 60 ml (1.5
liter/ha) /18 liter.

4. Lingkungan

LCC mengikat nitrogen di atmosfir. Hal ini membuat kebutuhan pupuk N


mineral menjadi berkurang. LCC juga mengurangi pengikisan pada tanah
dan meningkatkan kegiatan biologi tanah.

Lihat panduan perusahaan mengenai Kebijakan Lingkungan.

5. Keselamatan dan Kesehatan

Pastikan operator sudah mendapat pelatihan yang benar dalam hal


penggunaan traktor dengan aman.

Lihat panduan perusahaan mengenai keamanan dan kesehatan dan taati


panduan mengenai penyimpanan, penanganan dan penggunaan yang aman
dari pupuk, pestisida.

6. Sosial

Tidak ada

-8–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS

7. Mutu dan Standar

Kacang-kacangan bebas gulma dengan cakupan merata dan penuh dalam


waktu 6 bulan sejak ditanam dapat tercapai apabila persiapan lahan,
penanaman, pemupukan dan pengendalian gulma dilaksanakan dengan
benar.

Penanaman Kacang-Kacangan Penutup Yang Baik

8. Parameter Produktivitas

Simak Lampiran A.

9. Catatan

Tidak ada.

-9–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS

Diterjemahkan dari naskah bahasa Inggris oleh Kintawati Purnomo, S.Pd., penerjemah resmi
dan bersumpah yang diangkat oleh Gubernur KDKI Jakarta dengan SK No. 5226/1998.

- 10 –
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006

Anda mungkin juga menyukai