1. Tujuan
2. Kebijakan
2.1 Menanam kacang-kacangan murni di semua tanaman kelapa sawit baru dan
menjaganya agar bebas dari semua gulma dalam batas-batas ekonomis.
2.2 Dalam situasi dimana kacang-kacangan tidak berhasil ditanam, misalnya (a)
di daerah yang rendah yang seringkali terkena banjir musiman, (b) di daerah
gambut dimana pH tanah lebih kecil dari 4,0 di lapis tanah atas 15 cm, dan
(c) di daerah dimana lereng melampaui 25, maka Kepala Penasihat
Perkebunan dan Agronomi harus segera dihubungi.
2.3 Benih harus dibeli dari produsen yang sudah memiliki nama baik (dievaluasi
oleh Penasihat Perkebunan dan Agronomi) dan sampel acak diambil dari
setiap kiriman sewaktu tiba dan segera dikirim ke Departemen Agronomi
untuk diuji guna memantau kemurnian dan kemampuan pertumbuhan benih.
-1–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
2.4 Benih tanaman penutup harus diinokulasi dengan strain Rhizobium sebelum
disemai untuk menjamin akar tanaman mengalami nodulasi dan dapat
mengikat nitrogen di atmosfir.
2.5 Tanaman kacang-kacangan harus ditanam segera setelah tanah disiapkan dan
pemancangan (lining) selesai dan gulma yang tumbuh kembali ditiadakan.
3.1.1 Pemesanan
-2–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
3.1.2 Kemurnian
Perkecambahan Minimum
P. Javanica ≥ 60 %
C. mucunoides ≥ 60 %
C. Caeruleum ≥ 45 %
3.1.4 Penyimpanan
-3–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
1 bagian biakan kompos yang tepat (50 gram) harus dicampur dengan 600
ml air tidak berklorin. Campuran ini cukup untuk 10 kilogram benih.
Campuran benih harus ditempatkan dalam wadah yang bersih dan suspensi
bakteri dituang ke atasnya dan dicampur secara menyeluruh.
Dalam situasi seperti ini, disarankan dilakukan peniadaan vegetasi yang ada
secara kimiawi dan tidak kurang dari dua putaran blanket spray
[penyemprotan menyeluruh] dan spot spray [penyemprotan di tempat] harus
dilaksanakan, yang batasnya bervariasi tergantung kondisi vegetasi tanah
dan kecuraman lereng.
Metoda ini sesuai untuk kelapa sawit yang ditanam di lahan datar hingga
berbukit.
-4–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit
-5–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
0.6m
Palm row
0.6m
Palm row
Double compressed bands
b. Menanam
Benih harus ditanam setelah tanah disiapkan dan penentuan garis selesai
dan gulma yang tumbuh kembali ditiadakan. Disarankan kedalaman
penanaman sebesar kurang-lebih 1,5 cm (0,6 inchi) untuk mencegah
paparan dan hilangnya benih. Penanaman yang dalam akan menghambat
perkecambahan dan munculnya tanaman menembus permukaan tanah.
-6–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
3.1.7.1 Pemupukan
-7–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
4. Lingkungan
6. Sosial
Tidak ada
-8–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
8. Parameter Produktivitas
Simak Lampiran A.
9. Catatan
Tidak ada.
-9–
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
Diterjemahkan dari naskah bahasa Inggris oleh Kintawati Purnomo, S.Pd., penerjemah resmi
dan bersumpah yang diangkat oleh Gubernur KDKI Jakarta dengan SK No. 5226/1998.
- 10 –
Kode Referensi: OP/C7/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006