Perbedaan Buah Kakao

Faktor Faktor
Internal Eksternal
Sifat
Inherent
Iklim

Sifat Inherent
Sifat Genetik PRODUKSI Tanah
Bahan Tanam & MUTU
BAIK
Perlakuan/
Teknologi
 SIFAT GENETIK BAHAN TANAM
YANG DIHARAPKAN

Produktivitas tinggi
( > 2500 kg biji kering/ha/th)
Ukuran biji besar (kelas A-AA)
Kadar lemak tinggi ( > 55 %)
Kulit ari < 12 %
Toleran terhadap hama dan
penyakit
SIFAT INDUK BAHAN TANAM KAKAO
PRODUKSI, BOBOT BIJI
KLON
kg/ha/th KERING, g/butir

ICS 13 1.800 1,03

ICS 60 1.500 1,67
GC 7 2.000 1,26
UIT 1 1.500 1,64
RCC 70 2.200 1,18
RCC 72 2.400 1,16
KW 30 2.100 1,18
KEBUN BENIH KAKAO DI SUMATERA
PENGELOLA LOKASI LUAS, ha
PTPN IV SUMUT 40,0
PT LONSUM SUMUT 3,6
PT
SUMBAR 5,0
INANGSARI
PPKS SUMUT 25,0
PTPN II SUMUT 20,0
DISBUN
LAMPUNG
LAMPUNG
Sistimatika tanaman kakao

Devisi : Spermathophyta
Sub devisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub kelas : Dialypetalae
Ordo : Malvale
Famili : Sterculiaceae
Spesies : Theobrama cacao
 VARIETAS CRIOLO (DR1,DR2,DR 38)
• PERTUMBUHAN KURANG KUAT DAN
PRODUKSINYA RELATIF RENDAH
• MASA BERBUAH LAMBAT
• AGAK PEKA TERHADAP HAMA PENYAKIT
• KULIT BUAH TIPIS DAN MUDAH DIIRIS
• UJUNG BUAH UMUMNYA TUMPUL, SEDIKIT
BENGKOK DAN TIDAK MEMILIKI BOTLE NECK
• TIAP BUAH BERISI 30 - 40 BIJI, YANG
BENTUKNYA AGAK BULAT SAMPAI BULAT
• ENDOSPERMNYA BERWARNA PUTIH
• FERMENTASI CEPAT DAN RASANYA TIDAK
BEGITU PAHIT
• WARNA BUAH MUDA UMUMNYA MERAH DAN
BILA SUDAH MASAK MENJADI ORANGE
 FORASTERO ICS, Sca, OC

• PERTUMBUHAN TANAMAN KUAT DAN PRODUKSINYA

LEBIH TINGGI
• MASA BERBUAH LEBIH AWAL
• UMUMNYA DIPERBANYAK DENGAN SEMAIAN HIBRIDA
• RELATIF LEBIH TAHAN HAMA PENYAKIT
• KULIT BUAH AGAK KERAS TETAPI PERMUKAAN HALUS
• ALUR PADA KULIT BUAH AGAK DALAM
• MEMILIKI BOTLE NECK
• ENDOSPERM BERWARNA UNGU TUA DAN BERBENTUK
GEPENG
• PROSES FERMENTASINYA LEBIH LAMA DAN RASA BIJI
LEBIH PAHIT
• KULIT BUAH WARNA HIJAU DARI AMAZONE DAN YANG
MERAH DARI DAERAH LAIN
KAKAO JENIS CRIOLLO KAKAO JENIS FORASTERO
TRINITARIO

PERSILANGAN DARI CRIOLO DAN

FORASTERO YANG TERDIRI DARI:
AGOLETA (MIRIP CRIOLO)
CUNDEAMOR (MIRIP FORESTERO)
AMELONADO
CALABA CILLO
KLON ANJURAN KAKAO MULIA

SKALA BESAR : KLON DRA, DR2,

DR38, DRC 16
SKALA KECIL ; KLON DRC 13, DRC
15
SKALA PERCOBAAN: KLON ICS 1
KLON ANJURAN KAKAO LINDAK

SKALA BESAR : VARITAS HIBRIDA F1

KETURUNAN DARI ICS 1X Sca6/Sca12,
GC7 X Sca6/Sca12, DR1X Sca6/Sca12
SKALA KECIL : KLON GC7, ICS13, ICS60
SKALA PERCOBAAN: KLON TSH 88,
TSH908, Pa300, NW6161, SD6225
 Jourquette

Tanaman muda umur 8 - 12 bulan akan memunculkan 3 – 6

cabang utama, percabangan ini disebut Jourquette
Tanaman kakao TBM
Setelah berumur 9 bulan
akan terbentuk
percabangan utama
(jourquette).
Jumlah cabang pada
jourquette (plagio primer)
ini ada 3 - 6 cabang.
Bila lebih dari 3 dipotong
lebihnya (pangkas bentuk)

Jourquette
TANAMAN KAKAO MUDA (TBM) YANG SUDAH BERUMUR 8
– 12 BULAN AKAN MENGELUARKAN CABANG PRIMER
YANG BERJUMLAH 3 – 6.

PANGKAL PERCABANGAN DARI CABANG PRIMER

TERSEBUT KITA SEBUT DENGAN JOURQUETTE/ JORGET
(PERSIMPANGAN/PEREMPATAN).

UNTUK MENDAPATKAN BENTUK TANAMAN KAKAO YANG

BAIK, MAKA PADA UMUR 8 – 10 BULAN TERSEBUT SUDAH
DIMULAI PANGKASAN BENTUK, DIMANA CABANG
PRIMER YANG TUMBUH KITA PANGKAS SEHINGGA YANG
TINGGAL HANYA 3 CABANG YANG TUMBUHNYA
SEIMBANG / SIMETRIS TERHADAP BATANG UTAMA.
Tinggi Jourquette dari permukaan tanah
tergantung pada kondisi naungan kakao waktu
muda, sebaiknya PEMBENTUKAN
JOURQUETTE (PERSIMPANGAN CABANG)
PADA KETINGGIAN 135 – 150 CM DI ATAS
TANAH

Selanjutnya : TUNAS AIR YANG TUMBUH

PADA BATANG DAN CABANG UTAMA
DIBUANG, pembuangannya dilaksanakan
sedini mungkin.
Batang, dan
cabang kakao

Tiga (3) cabang utama

yang letaknya simetris
dan seimbang

Cabang yang
dipotong
Bentuk tajuk kakao yang baik
dari hasil pangkasan
bentuk yang benar,
dicirikan oleh :
a. Jourquette dan letak
cabang seimbang dan
simetris
b. Tumbuhnya cabang
sekunder pertama pada
masing-masing cabang
utama berjarak 60 cm dari
Jourquette
Cabang utama

Cabang sekunder
Berdasarkan rumus susunan
daunnya, maka Cabang dapat
dibedakan menjadi 2,

a. Cabang Orthotrop, ditandai dengan

rumus daun 3/8.
b. Cabang Plagiotrop, ditandai dengan
rumus daun 1/2.
CABANG ORTOTROP
CABANG PLAGIOTROP PRIMER
Tunas air harus dibuang, karena :
a. Tunas ini tumbuh subur,
sehingga akan mengalahkan
pertumbuhan batang,
b. Menghalangi pembentukan
bungan, karena tunas ini
menyerap makanan lebih
banyak,
c. Pada akhir titik tumbuhnya,
tunas air ini akan mengeluarkan
Jourquette seperti batang
utama, sehingga tanaman
banyak memiliki Jourquette dan
menjadi rimbun.

TUNAS AIR yang tumbuh pada

batang utama kakao
BIJI
20 - 50 BIJI per BUAH (kolven), TERSUSUN
DALAM LIMA BARIS MENYATU PADA
BAGIAN POROS BUAH
BIJI DIBUNGKUS OLEH DAGING BUAH
(PULP) BERWARNA PUTIH
BIJI KAKAO TERMASUK EPIGEUS
ARTINYA HIPOCOTIL MEMANJANG
MENGANGKAT KOTILEDON YG MASIH
MENUTUP KE ATAS PERMUKAAN TANAH
sewaktu berkecambah.
Hasil-Hasil Penelitian Pemuliaan Kakao
Lainnya
1. Bahan Tanam Kakao Mulia

ICCRI 01 ICCRI 02
ICCRI 01 dan 02
• Produktivitas 2.376 kg/ha/th
• Berat biji kering 1.32 g
• Kadar lemak biji 56 %
• Warna biji basah putih 99.75 %
• Tahan hama helopeltis
• Tahan penyakit busuk buah

• Kompatibel menyerbuk silang secara umum

• Mampu menyerbuk sendiri hingga 56 %
DRC 16
• Produktivitas 1.735
kg/ha/th
• Berat biji kering 1.19 g
• Kadar lemak 53.45 %
• Warna biji basah putih
• Moderat terhadap
hama Helopeltis
• Tahan penyakit busuk
buah
Kakao Lindak

ICS 13

• Produktivitas 1.827
kg/ha/th
• Berat biji kering 1.05 g
• Kadar lemak 51.31 %
• Moderat terhadap
hama Helopeltis
• Kurang tahan
penyakit busuk buah
GC 7
• Produktivitas 2.035
kg/ha/th
• Berat biji kering 1.24 g
• Kadar lemak 52.25 %
• Moderat terhadap
hama Helopeltis
• Kurang tahan dari
penyakit busuk buah
KW 30

• Produktivitas 2.189
kg/ha/th
• Berat biji kering 1.18 g
• Kadar lemak 55 %
• Tahan terhadap
helopeltis
• Tahan penyakit busuk
buah
KW 48

• Produktivitas 2167
kg/ha/th
• Berat biji 1.12 g
• Kadar lemak 55 %
• Tahan hama
helopeltis
• Tahan penyakit
busuk buah
TSH 858
• Produktivitas 1766
kg/ha/th.
• Berat biji 1.15 g.
• Kadar lemak 56 %.
• Moderat terhadap
penyakit busuk buah.
Hibrida F1
ICS 60 x Sca 12
• Produktivitas 2.000
kg/ha/th.
• Bobot biji kering 1,0
g
• Kadar lemak 52%.
• Moderat thd. busuk
buah.
DRC 16

• Produktivitas 1.735
kg/ha/th
• Berat biji kering 1.19 g
• Kadar lemak 53.45 %
• Warna biji basah putih
• Moderat thd helopeltis
• Tahan penyakit busuk
buah