Anda di halaman 1dari 22

NAMA KELOMPOK

WAYAN AGUS SUTAMA


AKRI DATUELA
WAHYU
Dfenisi tanaman kakao

 Tanaman kakao merupakan tanaman yang sangat digemari oleh masyarakat


dunia, tanaman yang memiliki nama latin Theobroma cacao berasal dari
kawasan Amerika Selatan.
Tanaman kakao merupakan tanaman parennial dengan umur tanaman dapat
mencapai kurang lebih 25 tahun. Kakao ini masih tergolong
kerabat Malvacea kelas Magnoliopsida dengan ketinggian mencapai kurang
lebih 10 meter, namun ada hasil riset menyebutkan bahawa umum tanaman
kakao dapat berproduksi dengan baik dengan ketinggian kurang lebih 5 meter,
hal ini dikarenakan jika terlalu tinggi maka kakao tidak akan dapat berproduksi
dengan maksimal.
Morfologi tanaman kakao

 AKAR
 BATANG DAN CABANG
 DAUN
 BUNGA
 BUAH
 BIJI
Syarat tumbuh tanaman kakao

 SYARAT TUMBUH
        Tanaman kakao untuk tumbuhnya memerlukan kondisi tanah yang mempunyai
struktur tanah yang gembur juga sistem drainase yang baik. PH tanah yang ideal
berkisar antara 6 – 7. Tanaman kakao menghendaki permukaan air tanah yang dalam.

 Tanaman kakao dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 – 600 meter diatas
permukaan laut.
 Curah hujan yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kakao berkisar antara 1.500
– 2.000 mm setiap tahun, dengan penyebaran yang merata sepanjang tahun.
 Suhu yang ideal untuk pertumbuhan tanaman kakao adalah sekitar 25 – 27? C
dengan fluktuasi suhu yang tidak terlalu besar.
  Intensitas cahaya yang ideal bagi tanaman kakao adalah antara 50 – 70%.
Teknik budidaya tanaman kakao
 Persiapan Lahan
• Bersihkan alang-alang dan gulma lainnya
• Gunakan tanaman penutup tanah (cover crop) terutama jenis polong-polongan
seperti Peuraria javanica, Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides dan C.
caeraleum untuk mencegah pertumbuhan gulma terutama jenis rumputan
• Gunakan juga tanaman pelindung seperti Lamtoro, Gleresidae dan Albazia, tanaman
ini ditanam setahun sebelum penanaman kakao dan pada tahun ketiga jumlah
dikurangi hingga tinggal 1 pohon pelindung untuk 3 pohon kakao (1 : 3
Teknik budidaya tanaman kakao

 Pembibitan Kakao
• Biji kakao untuk benih diambil dari buah bagian tengah yang masak dan sehat dari tanaman
yang telah cukup umur
• Sebelum dikecambahkan benih harus dibersihkan lebih dulu daging buahnya dengan abu gosok
• Karena biji kakao tidak punya masa istirahat (dormancy), maka harus segera dikecambahkan
• Pengecambahan dengan karung goni dalam ruangan, dilakukan penyiraman 3 kali sehari
• Siapkan polibag ukuran 30 x 20 cm (tebal 0,8 cm) dan tempat pembibitan
• Campurkan tanah dengan pupuk kandang (1 : 1), masukkan dalam polibag
• Sebelum kecambah dimasukkan tambahkan 1 gram pupuk TSP / SP-36 ke dalam tiap-tiap
polibag
• Benih dapat digunakan untuk bibit jika 2-3 hari berkecambah lebih 50%
• Jarak antar polibag 20 x 20 cm lebar barisan 100 cm
• Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga sinar masuk tidak terlalu
banyak
• Penyiraman bibit dilakukan 1-2 kali sehari
Teknik budidaya tanaman kakao
Penanaman
a. Pengajiran
-  Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 - 100 cm
-  Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya
- Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama
 
b. Lubang Tanam
- Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan
- Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram per
lubang

c. Tanam Bibit
- Pada saat bibit kakao ditanam pohon naungan harus sudah tumbuh baik dan naungan sementara
sudah berumur 1 tahun
- Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan, misalnya tumpang sari dengan
pohon kelapa
- Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibit umur
6 bulan, Kakao Lindak umur 4-5 bulan
Teknik budidaya tanaman kakao

Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon
b. Dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dengan cara dikoak. Pupuk dimasukkan dalam lubang
pupuk kemudian ditutup kembali. Dosis pupuk lihat dalam tabel di samping ini :
Tabel Pemupukan Tanaman Coklat
UMUR Dosis pupuk Urea TSP MOP/
(bulan) Makro (per ha) (kg) (kg) KCl (kg)
2 15 15 8 8
6 15 15 8 8
10 25 25 12 12
14 30 30 15 15
18 30 30 45 15
22 30 30 45 15
28 160 250 250 60
32 160 200 250 60
36 140 250 250 80
42 140 200 250 80
Teknik budidaya tanaman kakao
 Pengendalian Hama & Penyakit
·       Ulat Kilan ( Hyposidea infixaria; Famili : Geometridae ), menyerang pada umur 2-4 bulan.
Serangan berat mengakibatkan daun muda tinggal urat daunnya saja. Pengendalian dengan
PESTONA dosis 5 - 10 cc / liter.
·       Ulat Jaran / Kuda ( Dasychira inclusa, Familia : Limanthriidae ), ada bulu-bulu gatal pada
bagian dorsalnya menyerupai bentuk bulu (rambut) pada leher kuda, terdapat pada marke 4
dan 5 berwarna putih atau hitam, sedang ulatnya coklat atau coklat kehitam-hitaman.
Pengendalian dengan musuh alami predator Apanteles mendosa dan Carcelia spp, semprot
PESTONA.
·       Parasa lepida dan Ploneta diducta (Ulat Srengenge), serangan dilakukan silih berganti
karena kedua species ini agak berbeda siklus hidup maupun cara meletakkan kokonnya,
sehingga masa berkembangnya akan saling bergantian. Serangan tertinggi pada daun muda,
kuncup yang merupakan pusat kehidupan dan bunga yang masih muda. Siklus hidup Ploneta
diducta 1 bulan, Parasa lepida lebih panjang dari pada Ploneta diducta. Pengendalian dengan
PESTONA.
Teknik budidaya tanaman kakao

 Pengerek Buah Kakao (Conopomorpha


cramerella)
Hama ini biasanya menyerang buah yang
memiliki panjang sekitar 8 cm, buah yang
terserang akan memiliki belang kuning hijau
atau kuning jingga, terdapat lubang bekas
keluar larva, biji kecil saling melekat dan
berwarna hitam, saat buah di goyang maka
tidak berbunyi.
 Pengendalian hama ini dapat dilakukan
dengan cara melakukan pemangkasan,
mengatur waktu panen, melakukan
penyelumbungan buah, atau juga dapat
menyemprotkan Pestisida Nabati.
Teknik budidaya tanaman kakao

 Kepik Penghisap Buah (Helopeltis spp)


Buah kakao yang terserang hama ini akan memiliki
bercak cekung dengan warna cokelat kehitaman
dan ukurannya sekitar 2 hingga 3 mm, biasa nya
bercak itu berada pada ujung buah. Buah yang
terserag hama ini kemudian akan kering dan mati,
apabila hama ini menyerang ranting atau pucuk
daun maka daun serta ranting akan layu, kering
kemudian meranggas.

Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan


cara menyemprotkan Pestisida Nabati, melepaskan
predator alaminya yaitu semut hitam.
Teknik budidaya tanaman kakao

 Penyakit Busuk Buah (Phytopthora


palmivora), gejala serangan dari
ujung buah atau pangkal buah
nampak kecoklatan pada buah yang
telah besar dan buah kecil akan
langsung mati.
 Pengendalian :membuang buah
terserang dan dibakar,
pemangkasan teratur, semprot
dengan Natural GLIO.
Teknik budidaya tanaman kakao

 Penyakit pembulu kayu


Tanaman kakao yang terserang akan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: terjadi
klorosis dan nekrosis pada daun. Pertama-
tama daun yang terserang akan terdapat
bercak kuning dan kemudian menyebar dan
berubah coklat dan kering
Pengendalian dengan cara di pangkas pada
bagian tanaman yang terserang penyakit
pembulu kayu agar tedak menyebar ke
seluruh bagian pohon lainya
Teknik budidaya tanaman kakao

 Panen   Cara Panen


     Ciri dan Umur Panen   Untuk memanen cokelat digunakan pisau
Buah cokelat/kakao bisa dipenen tajam. Bila letak buah tinggi, pisau
apabila perubahan warna  kulit dan disambung dengan bambu. Cara
setelah fase pembuahan sampai pemetikannya, jangan sampai melukai
menjadi buah dan matang ± usia 5 batang yang ditumbuhi buah. Pemetikan
bulan. Ciri-ciri buah akan dipanen cokelat hendaknya dilakukan hanya
dengan memotong tangkai buah tepat
adalah warna kuning pada alur buah;
dibatang/cabang yang ditumbuhi buah.
warna kuning pada alur buah dan  Periode Panen
punggung alur buah; warna kuning  Panen dilakukan 7-14 hari sekali. Selama
pada seluruh permukaan buah dan panen jangan melukai batang/cabang
warna kuning tua pada seluruh yang ditumbuhi buah karena bunga tidak
permukaan buah. Kakao masak pohon dapat tumbuh labi di tempat tersebut
dicirikan dengan perubahan warna pada periode berbunga selanjutnya.  
buah
Teknik budidaya tanaman kakao
 Pascapanen  Biji kakao basah diperam
   Pengumpulan (difermentasi) selama 6 hari di dalam
 Buah yang telah dipanen biasanya kotak kayu tebal yang dilapisi
dikumpulkan pada tempat tertentu aluminium dan bagian bawahnya
diberi lubang-lubang kecil. Tutup
dan dikelompokkan menurut kelas
dengan karung goni atau daun
kematangan. Pemecahan kulit
pisang Aduk-aduk biji secara periodik
dilaksanakan dengan menggunakan
(1 x 24 jam) agar suhu naik sampai
kayu bulat yang keras. 
50 derajat C.
 Penyortiran/pengelompokkan  Pengemasan dan Pengangkutan  
Biji kakao kering dibersihkan dari Biji-biji cokelat yang sudah kering dapat
kotoran dan dikelompokkan dimasukan dalam karung goni. Tiap goni
berdasarkan mutunya:a)   Mutu A: diisi 60 kilogram biji cokelat kering.
dalam 100 gram biji terdapat 90-100 kemudian karung-karung yang berisi biji
butir bijib)   Mutu B: dalam 100 gram cokelat kering tersebut disimpan dalam
biji terdapat 100-110 butir bijic)   Mutu gudang yang bersih, kering dan
C: dalam 100 gram biji terdapat 110- berfentilasi yang baik.
120 butir biji.
Jenis-jenis tanaman kakao
 Kakao Criollo
Criollo termasuk jenis yang
menghasilkan biji kakao dengan
mutu terbaik
Criollo memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
 
• Pertumbuhan tanaman kurang
kuat dan produksinya relatif
rendah.
• Tunas-tunas muda umumnya
berbulu.
• Masa berbuah lambat
Jenis-jenis tanaman kakao

 Kakao Forastero
Forastero umumnya termasuk kakao
bermutu sedang
Forastero memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 
• Pertumbuhan tanaman kuat dan
produksinya tinggi.
• Masa berbuah lebih awal.
• Umunya diperbanyak dengan seamaian
hibrida.
• Relatif lebih tahan serangan hama dan
penyakit.
• Kulit buah agak keras tetapi permukaanya
halus.
• Alur-alur pada kulit buah agak dalam.
Jenis-jenis tanaman kakao

 Kakao Trinitario
Merupakan hybrida dari jenis kakao Criollo
dan Forastero secara alami sehingga jenis
kakao ini sangat heterogen.
Trinitario  memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 
• Kakao jenis ini menghasilkan biji kakao fine
flavour cocoa dan ada yang termasuk
dalam bulk cocoa.
• Memiliki pertumbuhan yang cepat.
• Fermentasi singkat.
• Produktivitas tinggi.
• Tahan penyakit Vaskular Streak Dieback.
Perbanyakan tanaman kakao secara Gegetatif

 Untuk perbanyakan secara generatif


digunakan bahan berupa biji dan
benih. Perbanyakan secara
generatif akan menghasilkan
tanaman kakao semaian dengan
batang utama ortotrop
(pertumbuhan cabang atau tunas
yang mengarah ke atas)
Perbanyakan tanaman kakao secara Vegetatif

 Bahan yang digunakan untuk


perbanyakan secara vegetatif bisa
berupa akar, batang, cabang, bisa
juga daun. Sampai saat ini bagian
vegetatif bagian vegetatif tanaman
kakao yang banyak digunakan
sebagai bahan tanam untuk
perbanyakan vegetatif adalah
batang atau cabang yang disebut
dengan entres (kayu okulasi). Ciri
entres yang baik antara lain tidak
terlalu muda dan tua, ukurannya
yang relatif sama dengan batang
bawah, tidak terkena hama dan
penyakit, dan masih segar.
Hasil olahan produksi tanaman kakao

 Minyak  Bubuk
kakao cokelat

 Cocoa  Pasta
cake cokelat
Sekian dan
terima kasi

Anda mungkin juga menyukai