Anda di halaman 1dari 17

Kelompok

3
Sub sistem
budidaya, h u l u ,
hilir kelapa
-1901007
-1901010
-1901023
-1901026
-1901038
-1601156
Latar Belakang Kelapa
Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau
Arecaceae dan merupakan anggota tunggal dalam marga Cocos.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia
sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi
masyarakat pesisir. Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang
bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk
bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun
bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan
pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Batang pohon kelapa
banyak digunakan untuk bagian atap dari sebuah bangunan rumah.
Batang pohon kelapa tidak boleh terkena air atau lembab karena akan
menyebabkan kerusakan. Untuk mengatasi keterbatasan dari batang
pohon kelapa kebanyakan masyarakat memilih batang kelapa yang sudah
tua, kering dan sebagian masyarakat mengolesinya dengan oli(oli bekas
kendaraan atau oli tab). Daun tersusun secara majemuk, menyirip sejajar
tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang,
warna daun hijau kekuningan.
Tinjauan Pustaka Tanaman Kelapa
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu tanaman
industri yang memegang peranan penting dalam perekonomian di
Indonesia. Bila ditinjau dari sudut areal penanaman kelapa,
Indonesia merupakan negara yang menempati kedudukan pertama
(Child,1971). Keadaan iklim Indonesia sangat cocok untuk
pertumbuhan tanaman kelapa. Hal tersebut terbukti Indonesia
memiliki populasi tanaman kelapa terbesar di dunia. Tanaman
kelapa tumbuh menempati tidak kurang dari 3 juta hektar lebih di
Indonesia atau 30% dari total kelapa dunia. Pohon kelapa biasa
disebut pohon nyiur. Tanaman kelapa biasanya tumbuh pada daerah
atau kawasan tepi pantai. Dalam klasifikasi tumbuhan, pohon kelapa
termasuk dalam genus: cocos dan spesies: nucifera. Di Indonesia,
tanaman kelapa telah dikenali sejak tahunan lalu. Karena tanaman
kelapa dapat tumbuh mulai di sepanjang pesisir pantai dan di
dataran tinggi dan di lereng-lereng gunung di daerah tropis. Ditinjau
dari biologi pohon kelapa termasuk jenis Palmae yang berumah satu
(monokotil).
Sistematika Tanaman Kelapa (Cocos nucifera)

Dalam tata nama atau sistematika (taksonomi) tumbuh-


tumbuhan, tanaman kelapa (Cocos nucifera) dimasukkan ke
dalam klasifikasi sebagai berikut.

Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)


Divisio : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Sub-Divisio : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Kelas : Monocotyledonae (Biji berkeping satu)
Ordo : Palmales
Familia : Palmae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
SUB SISTEM HULU KELAPA
SYARAT PENANAMAN KELAPA
Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam pertumbuhan pada Kelapa
antaralain:

a. Tanah yang ideal untuk penanaman kelapa adalah tanah berpasir , berabu
gunung, dan tanah berliat. dengan pH tanah 5,2 hingga 8 dan mempunyai
struktur remah sehingga perakaran dapat berkembang dengan baik.
b. Sinar matahari banyak minimal 120 jam perbulan , jika kurang dari itu
produksi buah akan rendah.
c. Suhu yang paling cocok adalah 27ºC dengan variasi rata-rata 5-7 º C, suhu
kurang dari 20º C tanaman kurang produktif.
d. Curah hujan yang baik 1300-2300 mm/th. Kekeringan panjang
menyebabkan produksi berkurang 50% , sedangkan kelembapan tinggi
menyebabkan serangan penyakit jamur.
e. Angin yang terlalu kencang terkadang merugikan tanaman yang terlalu
tinggi terutama varietas dalam.
PERSYARATAN BENIH

Syarat pohon induk adalah berumur 20-40 tahun, produksi


tinggi (80-120 butir/pohon/tahun) terus menerus dengan
kadar kopra tinggi (25 kg/pohon/tahun), batangnya kuat dan
lurus dengan mahkota berbentuk sperical (berbentuk bola)
atau semisperical, daun dan tangkainya kuat, bebas dari
gangguan hama dan penyakit.

Ciri buah yang matang untuk benih, yaitu umur ± 12 bulan,


4/5 bagian kulit berwarna coklat, bentuk bulat dan agak
lonjong, sabut tidak luka, tidak mengandung hama penyakit,
panjang buah 22-25 cm, lebar buah 17-22 cm, buah licin dan
mulus, air buah cukup, apabila digoncang terdengar suara
nyaring.
PENGOLAHAN LAHAN KELAPA

Pengolahan tanah yang diperlukan adalah


pembuatan lobang tanam dengan ukuran 0,9m x
0,9m x 0,9m dengan penambahan pupuk
kandang dan humus. Jarak tanam yang baik
untuk jenis dalam yaitu 9 x 10 m dan jenis
genjah 6 x 6 m.
PENYIAPAN BENIH

Seleksi benih sesuai persyaratan, istirahatkan


benih selama ± 1 bulan dalam gudang dengan
kondisi udara segar dan kering, tidak bocor, tidak
langsung terkena sinar matahari dan suhu udara
dalam gudang 25-27 derajat C dan dilakukan
dengan menumpuk buah secara piramidal
tunggal setinggi 1 meter dan diamati secara
rutin.
1.
PEMBIBITAN KELAPA
Syarat lokasi persemaian: topografi datar, drainase baik, dekat sumber air dengan jumlah
cukup banyak, dekat lokasi penanaman.
2. Persiapan bedengan atau polybag
3. Olah tanah sampai gembur sedalam 30-40 cm, bentuk bedengan dengan lebar 2 m, tinggi
25 cm dan panjang tergantung lahan dengan jarak antar bedengan 60-80 m. Untuk
polybag, terbuat dari polyethylene/poliprophylene berwarna hitam dengan ukuran 50 x 40
cm dan tebal 0.2 mm, bagian bawah berlubang diameter 0.5 cm dengan jarak antar lubang
7.5 cm sebanyak 48 buah untuk aerasi dan drainase dan diisi dengan tanah top soil halus
(bila tanah berat harus dicampur pasir 2:1) setinggi 2/3.
4. Pendederan, dengan menyayat benih selebar ± 5 cm pada tonjolan sabut sebelah tangkai
berhadapan sisi terlebar dengan alat yang tajam dan jangan diulang.
5. Desifektan benih dengan insektisida dan fungisida (Azodrin 60 EC 0.1% dan difolatan 4F
0.1%) selama dua menit.
6. Tanam benih dalam tanah sedalam 2/3 bagian dengan sayatan menghadap keatas dan
mikrofil ke timur.
7. Penanaman dengan posisi segitiga bersinggungan. Setiap satu meter persegi dapat diisi 30 -
35 benih atau 25.000 butir untuk areal 1 hektar.
8. Lama pembibitan 5-7 bulan; jarak tanam 60x60x60 cm; jumlah bibit 24.000/ha.
9. Lama pembibitan 7-9 bulan; jarak tanam 60x60x60 cm; jumlah bibit 17.000/ha.
10. Lama pembibitan 9-11 bulan; jarak tanam 60x60x60 cm; jumlah bibit 1.000/ha.
11. Bila disemai di bedengan, maka setelah benih berkecambah (panjang tunas 3-4 cm) perlu
dipindahkan ke polybag.
12. Persemaian di polybag berlangsung selama 6-12 bulan, berdaun ± 6 helai dan tinggi 90-100
cm.
SUB SISTEM BUDIDAYA

PENANAMAN KELAPA

Teknik Penanaman Sistem tanam Kelapa :


1. Segiempat
2. Segitiga sama sisi
3. Bujur sangkar
4. sistem pagar
PEMELIHARAAN TANAMAN KELAPA

1. Penjarangan Dan Penyulaman


2. Penyiangan
3. Penimbunan
4. Perempalan
5. Pemupukan
6. Cara Pemberian Pupuk
7. Pengairan Dan Penyiraman
8. Waktu Penyemprotan Pestisida
PENANAMAN TANAMAN KELAPA
Untuk kelapa jenis dalam, umur berbuah setelah 8-10 tahun,
dan umur bisa mencapai 60 – 100 tahun dengan produksi yang
diharapkan adalah kopra. Untuk kelapa jenis genjah berbuah
setelah umur 3 – 4 tahun dan berbuah maksimal pada saat umur
9 – 10 tahun, dan bisa mencapai umur 30 – 40 tahun kurang
bagus untuk kopra karena daging buahnya yang lunak.

Panen buah kelapa dilakukan menurut kebutuhannya. Jika


kelapa yang diinginkan dalam keadaan kelapa masih muda kira-
kira umur buah 7 -8 bulan dari bunganya. Jika ingin mengambil
buah tua untuk santan atau kopra dipanen di saat umur sudah
mencapai 12-14 bulan dari berbunga atau jika sudah tidak lagi
terdengar suara air di dalam buahnya.
SUB SISTEM HILIR
PASCA PANEN TANAMAN KELAPA

Pengolahan buah kelapa yang tua pada akhir-akhir ini


mulai mengarah pada pemanfaatan minyak kelapa
murni atau virgin coconut oil yang mampu
meningkatkan nilai jual dari produk kelapa, ataupun
masih dalam bentuk nira (legen =Jawa) untuk keperluan
industri gula kelapa, nata de coco, asam cuka, produk
minuman dan substrat,serta alkohol yang juga mampu
meningkatkan nilai jual dari produk kelapa.
PEMASARAN TANAMAN KELAPA

Daging buah adalah komponen utama dari buah kelapa.


Sedangkan sabut,Tempurung dan air buah merupakan hasil
sampingan. Dengan produksi buah kelapa di Indonesia rata-rata
15,5 milyar butir/tahun, Kemudian bahan ikutan yang dapat
diperoleh 3,75 ton air,0,75 ton arang tempurung, 1,8 juta ton
serat sabut dan 3,3 juta ton debu sabut sebagai hasil
samping.Kelayakan usaha pengolahan hasil samping buah
kelapa sangat menjanjikan bila direncanakan dan dikelola
dengan baik. Bahkan produk hasil olahan kelapa yang baik
digunakan untuk kepentingan ekspor. Produk-produk tradisional
yang di ekspor diantaranya kopra (daging kelapa yang
dikeringkan),Minyak kelapa (VCO), Kelapa awetan, Tepung
kopra, Karbon aktif dan arang tempurung kelapa.
KESIMPULAN
Tanah yang ideal untuk penanaman kelapa adalah
tanah berpasir, berabu gunung dan tanah berliat,
Pemeliharaan Tanaman dapat dilakukan dengan
Penjarangan, Penyiangan, Pembubunan, Pemupukan,
adapun proses panen buah kelapa dilakukan menurut
kebutuhan.

Kelayakan usaha pengolahan hasil buah kelapa


sangat menjanjikan bila direncanakan dan dikelola
dengan baik, Bahkan produk hasil olahan kelapa yang
baik digunakan untuk kepentingan ekspor.

Anda mungkin juga menyukai