Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH OBSERVASI AGROEKOLOGI

AGROEKOSISTEM LADANG

Disusun oleh :

1. Ahmad Rof’ian ( 20180210064 )

2. Novenia Rahmaningtyas Putri ( 20180210067 )

3. Dewi Mustika Rahmdani ( 20180210079 )

4. Haris Anggita Setiawan ( 20180210082 )

5. Ahmad Arya Mudawy ( 20180210099 )

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb semesta alam.
Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah SWT karuniakan atas penutup dan
nabi yang paling mulia Nabi Muhammad SAW. Berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya kami mampu memenuhi tugas mata kuliah Agroekologi dan dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun Judul dari makalah ini
“Agroekosistem Ladang”
Dalam penyusunan makalah ini telah kami lakukan dengan maksimal.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Terima kasih kepada Ibu Lis Noer Aini yang telah membimbing
kami dalam pembuatan tugas ini.
Kami menyadari apa yang kami tulis dan kami susun masih terdapat
kekurangan. Kami mohon kritik dan saran yang membangun sehingga kami dapat
memperbaiki makalah kami. Semoga apa yang ada dalam makalah ini dapat
berguna bagi diri kami dan juga pembaca serta dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.

Yogyakarta, 25 Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULAN

A. Latar Belakang
Agroekosistem merupakan ekosistem yang ada pada pertanian.
Agroekosistem memiliki bebebrapa jenis, diantaranya adalah agroekosistem
lading. Dalam agroekosistem ladang terdapat dua komponen
penting.Komponen tersebut merupakan komponen biotik dan abiotik.

Komponen biotik yaitu komponen yang terdiri atas makhluk hidup.


Komponen biotik di ladang terdiri dari tanman utama, tanaman pendukung,
gulma, hama, musuh alami, dan hewan lainnya.Sedangkan komponen abiotik
merupakan komponen yang terdiri dari komponen mati yang penting bagi
pertumbuhan tanaman. Komponen tersebut diantaranya adlah tanah, cuaca,
ari, dan kelembaban.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian agroekosistem lading ?
2. Apa fungsi dari agroekositem ladang ?
3. Apa saja komponen penyusun ekosistem ladang dan bagaimana
interaksinya ?
4. Bagaimana analisis agroekosistem pada ekosistem ladang yang
diamanati ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu agroekosistem lading
2. Untuk mengetahui fungsi ladang
3. Untuk mengetahui komponen penyusun ekosistem lading
4. Mengetahui anailis agroekosistem pada ekosistem ladang yang diamanati
D. Waktu dan Tempat Observasi
Kami melakukan observasi pada tanggal 11 Maret 2019 di ladang
perumahan PKU, Ngrame, Kec Kasihan, Kab Bantul, Yogyakarta.
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Ladang
Ladang adalah suatu hamparan tanah yang dimanfaatkan untuk
menanam berbagai macam vegetasi hortikultura dan palawija serta ladang
temasuk kedalam lahan kering. Pada agroekositem ladang tidak di aliri oleh
air atau tidak adanya irigasi pada ladang tersebut. Untuk mencukupi
kebutuhan pada tanaman budidaya ladang mengandalkan curah hujan atau
penyiraman yang dilakukan oleh manusia .ladang biasanya menerapkan
sistem tanam tumpang sari dan lading sering ditanami oleh tanaman
semusim.

B. Fungsi Ladang
Ladang memiliki fungsi sebagai berikut:

1).Sebagai media tanam tanaman holtikuktura dan palawija

2). Sebagai sumber penghasil pangan dan memenuhi kebutuhan pangan

3). Sebagai sumber ekononomi bagi petani


III. HASIL OBSERVASI

1. Komponen Biotik dan Abiotik


1.Komponen Abiotik
a.Air
Air dalam kehidupan tumbuhan berperan sebagai pelarut unsur hara
maupun nutrisi yang akan diserap oleh akar. Air pada ladang yang ada di desa
Ngrame berasal dari air hujan Pada ladang memiliki kandungan air yang
rendah. Sistem pengairan pada ladang hanya bergantung pada turunnya air
hujan dan petani tidak melakukan usaha pengairan.

b.Tanah
Tanah merupakan pendukung Tersedianya unsur hara dan air untuk
mendukung berlangsungnya kehidupan tanaman. Berdasarkan observasi yang
telah kami lakukan kondisi tanah ladang sebagian besar kering dengan
ditumbuhi rumput rumput liar.

c. Cahaya Matahari

Sinar cahaya matahari berfungsi sebagai sumber energi fotosintesis untuk


menghasilkan sumber makanan bagi tanaman. Saat kami melakuakan
observasi, ladangmendapat cahaya matahari yang cukup.

2. Komponen Biotik

a.Tanaman Utama

Tanaman yang paling banyak ditanam di perladangan di desa Ngrame


adalah tanaman cabai. Tanaman ini sangat sulit beradaptasi dengan
lingkungan yang memiliki kandungan air rendah seperti pada lahan kering.
Tanaman cabai adalah tanaman musiman yang mampu bertahan pada suhu
yang relatif tinggi.
b. Tanaman pendukung

Selain andanya tanaman utama, diladang juga banyak tanman pendukung


yang ditanam di sekitar ladang seperti tanaman bayam dan kemangi.

c.Hama
Hama merupakan binatang pengganggu pada ladang di desa Ngrame yaitu
belalang, kupu-kupu dan ulat. Binatang-binatang tersebut memakan dedaunan.

d.Gulma
Tumbuhan pengganggu yang terdapat di ladang di desa Ngrame yaitu
rumput liar. Rumput liar ini memakan unsur hara dan air yang terkandung
dalam tanah sehingga terjadi kompetisi antara tanaman palawija dengan
rumput liar. Akibatnya pertumbuhan tanaman palawija terhambat karena
kurangnya unsur hara yang diserap oleh tanaman.

e.Musuh Alami

Beberapa jenis serangga yang terdapat pada ladang di desa Ngrame yaitu
capung,dan burung. Binatang berjenis serangga di ladang tidak menjadi parasit
bagi tanaman serangga justru memberi pengaruh positif pada tanaman.
Pengaruh positif dari keberadaan serangga tersebut yaitu terhadap penyerbukan
tanaman.

2. Interaksi Antar Komponen

Komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem ladang membentuk suatu


hubungan Interaksi yang saling mempengaruhi. Tanaman cabai yang ditanam
merupakan komponen utama. Interaksi dengan lingkungan sekitar contohnya
tanaman cabai bersaing dengan gulma dalam mencari unsur zat hara dan air dari
dalam tanah karena tumbuh dalam satu lahan di sela-sela tanaman cabai. Semakin
banyak rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman cabai maka semakin sedikit
unsur hara yang mampu diserap oleh tanaman cabai tersebut.
Adapun contoh lainnya yaitu interaksi antara tanaman dengan hama,
wereng coklat, belalang, dan ulat yang memperoleh makanan dengan memakan
daun-daun cabai tersebut. Daun adalah tempat untuk fotosintesis, apabila daun
banyak dimakan oleh hama maka proses fotosintesis tanaman terhambat.

Adapun Interaksi yang menguntungkan yaitu antara tanaman cabai


dengan musuh alami. Cabe mengalami penyerbukan dari aktivitas serangga
dengan serangga memperoleh makanan dari nektar bunga tanaman. Serangga
membantu proses penyerbukan dengan membawa serbuk sari yang telah
dihinggapi ke kepala putik, dan juga serangga dapat melindungi tanaman dari
gangguan hama.

3.Analisis Agroekosistem pada ekosistem ladang

a. Produktivitas

Produktivitas merupakan pengukuran kemampuan lahan untuk menghasilkan


produk. Ladang memiliki produktivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan
sawah padi. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat penanganan pasca tanam dan
perawatan dikarenakan kurangnya tenaga kerja pengolah lahan. Lahan dibiarkan
secara alami tumbuh.

b. Stabilitas

Stabilitas merupakan kemamapuan suatu ekosistem untuk memberikan hasil


dari musim kemusim dalam jangka panjang. Dari hasil observasi, ladang
mempunyai stabilitas yang kurang karena ladang jarang diurus.

c. Keberlanjutan

Keberlanjutan merupakan kemampuan suatu lahan untuk bertahan pada jangka


waktu panjang. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh kelompok kami
Ekosistem ladang di desa Ngrame, miliki keberlanjutan yang mungkin masih
berlanjut dikarenakan kemampuan lahan dalam menghasilkan produksi tanaman
yang dinilai masih tinggi.

d. Equibilitas

Equibilitas merupakan kemerataan penindistribusian hasil panen. Dalam


ladang yang kami amati itu cabai tentu hasilnya tidak dapat dibandingkan dengan
sawah maupun pekarangan yang kadang melakukan perawatanan. Hasil panennya
tidak dijual atau didisdtribusikan sebab hanya untuk memenuhi kebutuhan petani
yang mempunyai ladang.
IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :


1. Ladang merupakan lahan yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman
holtikultura dan palawija yang pengairannya bergantung oleh tadah hujan.
2. Komponen biotik : cabai, bayam, kemangi, wereng putih, belalang, ulat,
kupu-kupu, rerumputan, capung, burung, dan katak.
3. Komponen abiotik pada lahan : tanah gembur, air yang cukup, cuaca
cerah, dan kelembaban sedang.
4. Antara komponen biotik dengan abiotik saling berhubungan.
DAFTAR PUSTAKA

Godam. 2017. Definisi/pengertian pertanian, bentuk & hasil pertanian petani –

ilmu geografi. http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-


pertanian-bentuk-hasil-pertanian-petani-ilmu-geografi.html#.XJfli6IxXIU.
Diakses tanggal 24 Maret 2019

Tohir. 2019. Mengenal Agroekosistem Atau Ekosistem Pertanian.

http://chyrun.com/mengenal-agroekosistem-ekosistem-
pertanian/tohir. Diakses pada tanggal 25 maret 2018.

Suripan. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta : Andi

Anda mungkin juga menyukai