Anda di halaman 1dari 9

TUJUAN MATA KULIAH :

Mahasiswa dapat memahami peranan ilmu biologi pada berbagai bidang, khususnya bidang pertanian, pengelolaan SDA dan lingkungan hidup, serta bidang
industri dan teknologi

JADWAL PERKULIAHAN :

TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN


1  Pengenalan materi
 Pengenalan peran biologi pada berbagai bidang
 Peran biologi dalam bidang pertanian
Memelihara kesuburan tanah
Teknik pemupukan alami

TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN


2 Peran biologi dalam bidang pertanian :
Pengembangan perkembangbiakan tumbuhan dan hewan dengan prinsip kultur jaringan

TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN


3 Pengenalan materiPeran biologi dalam bidang pertanian :
 Pengendalian & proteksi penyakit dan hama tanaman
 Pelestarian plasma nutfah dan pemuliaan

TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN


4 Peran biologi dalam bidang pertanian :
 Perlakuan masa tanam dan lepas panen
 Silvikultur

TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN


5 Peran biologi di bidang pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
 Macam SDA & pengertian lingkungan hidup
 Prinsip ekologi dalam pengelolaan tanah, air, hutan dan pantai serta keseimbangan alam

TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN


6 Peran biologi di bidang pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
Pengelolaan SDA dan lingk. Hidup pada bidang pertanian, kehutanan dan perikanan
TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN

7 Peran biologi di bidang pengelolaan SDA dan lingkungan hidup


Perlindungan dan pengawetan alam
TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN

8 Peran biologi di bidang pengelolaan SDA dan lingkungan hidup


 Kesehatan lingkungan
 Pengembangan kota dan desa
TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN

9 Peran biologi di bidang industri & Teknologi :


 Industri pangan
 Presentasi jurnal terkait
TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN
10 Peran biologi di bidang industri & Teknologi :
Kedokteran dan Industri obat-obatan
TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN
11 Peran biologi di bidang industri & Teknologi :
Pengendalian pencemaran industri
Presentasi jurnal terkait
TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN
12
Peran biologi di bidang industri & Teknologi :
Industri pengendalian hama dan penyakit
TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN
13 Praktikum fermentasi pembuatan nata de coco
TATAP MUKA KE - POKOK BAHASAN
14 Presentasi Makalah / Jurnal terkait mata kuliah Biologi terapan

PERKEMBANGAN ILMU BIOLOGI


ANATOMO
SITOLOGI
VIROLOGI
PATOLOGI
MIKOLOGI
MIKROBIOLOGI
HISTOLOGI
HIGIENE
GENETIKA
FISIOLOGI
EMBRIOLOGI
BOTANI
BAKTERIOLOGI

ILMU BIOLOGI MEMPUNYAI PERANAN PENTING PADA BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN MANUSIA
PERANAN BIOLOGI PADA BIDANG PERTANIAN
 MEMELIHARA KESUBURAN TANAH

SYARAT TANAH YANG SEHAT


1. Terjaga nutrisi alaminya pada setiap musim
2. Terjaga dari erosi untuk membentuk lapisan tanah
3. Terlindung dari matahari dan angin untuk menjaga kelembabannya
4. Biota / mikroorganisme tanah dapat hidup di dalamnya
Peran biota tanah dalam pembentukan agregat tanah
 Organisme tanah menghasilkan polimer organik yang mengikat mikro agregat menjadi makro agregat
 Pembentukan mikro agregat menjadi makro agregat dimediasi oleh bahan organik dan berbagai mikro dan makroorganisme seperti bakteri, jamur,
cacing, semut, serangga
BIOTA TANAH MEMEGANG PERANAN PENTING KARENA :
 Biota tanah membantu siklus energi
 Biota tanah berperan siklus hara
 Biota tanah berperan dalam pembentukan agregat tanah
 Biota tanah menentukan kesehatan tanah terhadap munculnya penyakit tular tanah
Siklus Energi
 Beberapa mikroorganisme mampu melakukan fotosintesis (ex : algae)
 Mikroorganisme yang memanfaatkan energi dalam bahan organik
a. decompose
b. mikroorganisme dekompose : jamur, bakteri
 Mikroorganisme yang tumbuh di rhizosfer memanfaatkan energi dalam eksudat akar
ex : bakteri Azotobacter
 Siklus hara : Siklus nitrogen
 Siklus sulfur
 Siklus fosfor

Peran biota tanah dalam pembentukan agregat tanah


 Organisme tanah menghasilkan polimer organik yang mengikat mikro agregat menjadi makro agregat
 Pembentukan mikro agregat menjadi makro agregat dimediasi oleh bahan organik dan berbagai mikro dan makroorganisme seperti bakteri, jamur,
cacing, semut, serangga
BEBERAPA TEKNIK SEDERHANA YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENDAPATKAN TANAH YANG SEHAT DAN HIDUP
 Menggunakan pupuk alami dan pupuk hayati dengan memanfaatkan biota tanah
 Menggunakan mulsa
Mulsa memiliki manfaat :
1. melindungi tanah dari matahari
2. menghemat air
3. meningkatkan jumlah humus tanah
 Melakukan rotasi tanaman berguna untuk menyeimbangkan unsur hara dalam tanah

DENGAN MENGAPLIKASIKAN BEBERAPA TEKNIK SEDERHANA ITU, MAKA KITA DAPAT MEMELIHARA KESUBURAN TANAH DENGAN SECARA
JANGKA PANJANG
Dampak pupuk / obat-obatan kimia:
 Punahnya musuh alami hama dan penyakit serta kehidupan biota tanah
 Merusak struktur tanah (kesuburan berkurang dan tidak bisa ditanami tanaman jenis tertentu karena hara tanah semakin berkurang)
 Hama tanaman menjadi kebal terhadap pestisida tertentu

Pupuk Alami
 Kompos : bahan-bahan organik yang terurai, berasal dari biota tanah menjadi sumber unsur hara yang kaya dan terkonsentrasi
Pupuk hayati
 Pemanfaatan legume / tanaman kacang-kacangan untuk memberi nitrogen dalam tanah
 Pemanfaatan Mikoriza (jamur yang hidup bersimbiosis dengan perakaran tanaman tingkat tinggi)
Manfaat Mikoriza :
1. Meningkatkan ketahanan tanaman pada kekeringan
2. Meningkatkan ketahanan terhadap serangan patogen akar
3. Mampu memproduksi hormon dan zat pengatur tumbuh
4. Dapat menggantikan sebagian kebutuhan pupuk
5. Dapat memperbaiki struktur tanah
6. Meningkatkan serapan hara P
 Pemanfaatan cacing
cacing tanah dapat memakan dan memuntahkan tanah. Ketika berada dalam tubuh cacing, humus tanah berubah menjadi unsur hara sehingga
kualitas tanah meningkat.
Dengan keberadaan cacing :
1. Mengubah humus menjadi unsur hara
2. Menggali dan menambah udara dalam tanah
3. membawa unsur hara dari dalam tanah untuk menyalurkan makanan ke akar

PERAN BIOLOGI DI BIDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

A. MACAM SUMBER DAYA ALAM


Sumber Daya Alam (biasa disingkat SDA) adalah potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi, air dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan kepentingan pertahanan negara.
Jenis
 SDA dibagi menjadi dua, yaitu,SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui.
1. SDA yang dapat diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan. SDA ini harus kita jaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan
ekosistem.
2. SDA yang tidak dapat diperbaharui itu contohnya barang tambang yang ada di dalam perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Kita
harus menggunakan SDA ini seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian.
 SDA juga dapat dibagi menjadi dua yaitu SDA hayati' dan SDA non-hayati.
1. SDA hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk hidup (biotik). Seperti: hasil pertanian, perkebunan, pertambakan dan perikanan.
2. SDA non-hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik). Seperti: air, tanah, barang-barang tambang.
Pemanfaatan SDA
Tumbuhan Manfaat tumbuhan antara lain:
 Menghasilkan oksigen bagi manusia dan hewan
 Mengurangi polusi karena dapat menyerap karbondioksida yang dipakai tumbuhan untuk proses fotosintesis
 Mencegah terjadinya erosi, tanah longsor dan banjir
 Bahan industri, misalnya kelapa sawit bahan industri minyak goreng
 Bahan makanan, misalnya padi menjadi beras
 Bahan minuman, misalnya teh dan jahe
Persebaran sumber daya alam tidak selamanya melimpah. ada beberapa sumber daya alam yang terbatas jumlahnya. terkadang dalam proses
pembentukannya membutuhkan jangka waktu yang relatif lama dan tidak dapat di tunggu oleh tiga atau empat generasi keturunan manusia.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Sumber daya alam dibagi menjadi dua, yaitu:
sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.dan yaitu smber dayaalam
Sumber daya alam yang dapat diperbarui
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, udara, tanah, hutan,
hewan dan tumbuhan.
Air
Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia selain untuk minum, mandi dan mencuci, air bermanfaat juga:
1. sebagai sarana transportasi
2. sebagai sarana wisata/rekreasi
3. sebagai sarana irigasi/pengairan
4. sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Cekungan di daratan yang digenangi air terjadi secara alami disebut danau, misalnya Danau Toba di Sumatera Utara. Sedangkan cekungan di daratan yang
digenangi air terjadi karena buatan manusia disebut waduk, misalnya waduk Sermo di Kulon Progo dan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri (Jateng).
Udara
Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi untuk melindungi
bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari.
Tanah
Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah. Tanah banyak
dimanfaatkan untuk menanam sumber daya alam pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok, seperti padi, jagung dan sagu. Palawija terdiri
dari ubi-ubian dan kacang-kacangan; dan holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.
Hewan
Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan hewan piaraan. Hewan liar ialah hewan yang hidup di alam bebas dan dapat mencari
makan sendiri, misalnya dari jenis burung, ikan dan serangga. Hewan piaraan ialah hewan yang dipelihara untuk sekadar hobi atau kesenangan semata,
misalnya burung perkutut, marmut, kucing dan kakaktua. Hewan ternak ialah hewan yang dikembangbiakkan untuk kemudian dimanfaatkan atau
diperjualbelikan.
Tumbuhan
 Hutan
Hutan merupakan sebuah areal luas yang ditumbuhi beraneka ragam pepohonan. Dilihat dari jenis pohonnya, hutan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Hutan Homogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh satu jenis pohon/tanaman, misal: hutan jati, hutan pinus, hutan cemara dll.
2. Hutan Heterogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon/tanaman.
Dilihat dari arealnya, hutan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut:
1. Hutan lindung ialah hutan yang berfungsi melindungi tanah dari erosi, banjir dan tanah longsor.
2. Hutan produksi ialah hutan yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai produk industri dan bahan perlengkapan masyarakat, seperti kayu lapis,
mebel, bahan bangunan dan kerajinan tangan.
3. Hutan wisata ialah hutan yang ditujukan khusus untuk menarik para wisatawan domestik (dalam negeri) maupun wisatawan mancanegara.
4. Hutan suaka alam ialah hutan yang berfungsi memelihara dan melindungi flora (tumbuhan) dan fauna (hewan).
5. Hutan Mangrove ialah hutan bakau di tepi pantai yang berfungsi untuk menghindari daratan dari abrasi.
Hasil hutan yang dapat dimanfaatkan oleh kita yaitu: kayu (jati, pinus, cemara, cendana), damar, rotan, bambu dll. Erosi ialah pengkisan tanah yang disebabkan
oleh air hujan. Reboisasi ialah penanaman/penghijauan kembali hutan yang telah gundul. Abrasi ialah penyempitan daratan akibat pengikisan tanah yang
disebabkan oleh air laut. Korasi ialah pengikisan daratan yang disebabkan oleh angin.
 Pertanian
Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, bawang dan berbagai macam buah-
buahan, seperti jeruk, apel, mangga, dan durian. Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai
pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam.
 Perkebunan
Jenis tanaman perkebunan yang ada di Indonesia meliputi karet, cokelat, teh tembakau, kina, kelapa sawit, kapas, cengkih dan tebu. Berbagai jenis di antara
tanaman tersebut merupakan tanaman ekspor (kegiatan mengirim barang ke luar negeri ) yang menghasilkan devisa (tabungan bagi negara ).
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
Ialah sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Biasanya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui berasal dari
barang tambang (minyak bumi dan batu bara) dan bahan galian (emas, perak, timah, besi, nikel dan lain-lain).
 Batu Bara
Batu bara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan industri
dan rumah tangga.
 Minyak Bumi
Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan jasad-jasad renik yang telah mati berjuta-juta tahun.
 Emas dan Perak
 Besi dan Timah
Besi berasal dari bahan yang bercampur dengan tanah, pasir dan sebagainya. Besi merupakan bahan endapan dan logam yang berwarna putih. Timah berasal
dari bijih-bijih timah yang tersimpan di dalam bumi.
Jenis sumber daya alam
Hasil tambang
Minyak Bumi
 Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
 Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
 Kerosin untuk bahan baku lampu minyak;
 Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
 LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
 Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
 Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
 Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
 Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
Batu Bara: dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
Biji Besi: Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
Tembaga: merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
Bauksit: Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
Emas dan Perak: untuk perhiasan
Marmer: Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Belerang: Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
Yodium: Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
Nikel: Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Gas Alam: Untuk bahan bakar kompor gas
Mangaan: untuk pembuatan pembuatan besi baja
Grafit: Bermanfaat untuk membuat pensil
Hasil pertanian dan perkebunan
Padi: Merupakan bahan baku nasi yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia.
Jagung: Bahan membuat makanan ternak di samping sebagai makanan pokok daerah tertentu
Karet: Bahan baku pembuatan ban mobil atau motor/sepeda
Kapas: Bahan baku tekstil
Tembakau: Bahan baku rokok dan obat
Kopi: Bahan baku pembuatan minuman
Tebu: Untuk bahan baku gula pasir
Vanili: Untuk penyedap rasa
Agave: Bermanfaat untuk pembuatan tali
Rosela: Bermanfaat untuk bahan pembuatan karung goni
Kina: Untuk membuat obat malaria
Hasil peternakan dan perikanan
Sapi, Kerbau, Kambing, Unggas, ikan: Bermanfaat untuk dikonsumsi sebagai sumber protein hewani
Rumput Laut: Bermanfaat untuk bahan baku makanan dan obat
Terumbu Karang: Sebagai tempat rekreasi bawah laut.

B. LINGKUNGAN HIDUP
PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN HIDUP
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian
berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan
adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota
masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi
atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan
dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
 
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang
tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan
contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah
turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat
memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi
beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan
Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin
topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan
iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan
kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun
sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang
diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak
pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
 
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup
di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang
layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan
terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan
tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor
disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus
berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan
kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi
tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung
beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi
kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan
menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga
kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari
knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan
emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada
AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan
ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar
angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.
Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan
menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan
penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen,
penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan
pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi
yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem
tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

PERAN BIOLOGI
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (natural science) yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Ruang
lingkup Biologi yang luas, mendorong para ahli membuat spesifikasi dalam mempelajari objek Biologi. Spesifikasi ini bertujuan agar objek Biologi dapat
dipelajari secara mendalam, bahkan dapat diaplikasikan dalam keidupan manusia.

A. Peran Biologi dalam Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan


1. Bidang Pertanian
Penggunaan lahan tepi pantai untuk pertanian jenis tanaman padi yang tahan air garammerupakan salah satu hasil pemanfaatan penelitian
Biologi. Penemuan varietas baru melalui kawin silang, teknik radiasi, serta kultur jaringan sebagai bukti adanya pemanfaatan Biologi di bidang
pertanian. Biologi juga mempelajari tentang penjagaan dan pelestarian flora dan fauna. Di antaranya dengan pendataan berbagai spesies yang ada
di dunia. Penggunaan ini berguna untuk mengetahui jumlah spesies sehingga dapat ditentukan tingkat keberadaanya. Selain itu, juga mempelajari
perilaku hewan dan tumbuhan mengenai makanan, tempat hidup, dan perilaku kawinnya ini bertujuan untuk menjaga kelestaian dan keberadaannya
di muka bumi. Dengan Biologi kita pelajaran bagaimana cara menjaga lingkunan dengan baik dan benar.
2. Bidang Kehutanan
Reboisasi hutan untuk mengatasi kegundulan hutan merupakan aplikasi ilmu biologi. Kita bisa memperoleh pengetahuan tetang siklus alam
seperti siklus air, kita bisa tahu mengapa jika hutan gundul bisa menyebabkan banjir bandang pada lokasi di sekitar hutan yang gudul. Kita juga bisa
sekaligus mengetahui bagaimana keseimbangan hutan berlangsung dengan memanfaatkan penelitian biologi.
3. Bidang Perikanan
Dalam bidang perikanan, perlu dipelajari tentang pembudidayaan jenis ikan apa yang akan di budidayakan karena setiap jeis ikan memiliki
karakter yang berbeda sehingga perlakuannya berbeda. Misalnya pembudidayaan ikan Arwana, perlu diketahui bahwa Arwana tahan terhadap
serangan berbagai penyakit. Tetapi sensitif terhadap perubahan kualitas air, terutama terhadap peningkatan kadar amonia, nitrit dan nitrat.
Pemahaman ini berkaitan dengan aplikasi ilmu biologi sehingga ilmu ii berperan dalam bidang perikanan.

B. Peran Biologi dalam Perlindungan dan Pengawetan Alam


Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem secara seimbang. Komponen-komponen dalam ekosistem
senantiasa saling bergantung.
Keseimbangan inilah yang harus tetap dijaga agar pelestarian keanekaragaman dalam sumber daya alam tetap terjamin. Keseimbangan akan terganggu jika
komponen di dalamnya terganggu atau rusak.
Terjadinya banjir, gunung meletus, gempa bumi, wabah penyakit, dan sebagainya dapat menyebabkan adanya kerugian dalam bidang ekonomi,
biologi, bahkan perusakan peninggalan-peninggalan budaya.
Perlindungan dan Pengawetan Alam di Indonesia lahir pada tahun 1912 di Bogor, tokohnya Dr. SH. Kooders. Menurut Undang-undang Perlindungan
Alam, pencagaralaman di Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut :
1. Cagar alam.
Penamaan ini berlaku di daerah yang keadaan alam (tanah, flora, dan keindahan) mempunyai nilai yang khas bagi ilmu pengetahuan dan
kebudayaan serta bagi kepentingan umum sehingga dirasa perlu untuk dipertahankan dan tidak merusak keadaannya. Cagar alam dapat diartikan
Pula sebagai sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi flora dan fauna di dalamnya.
2. Suaka margasatwa.
Istilah ini berlaku untuk daerah-daerah yang keadaan alamnya (tanah, fauna, dan keindahan) memiliki nilai khas bagi ilmu pengetahuan
dan kebudayaan
sehingga perlu dilindungi.

Kedua istilah di atas kemudian dipadukan menjadi Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA).
3. Cagar Biosfer
Cagar Biosfer adalah perlindungan alam yang meliputi daerah yang telah dibudidayakan manusia, misalnya untuk pertanian secara
tradisional (bukan tataguna lahan modern, misalnya: pabrik, jalan raya, pertanian dengan mesin). Selain cagar alam dan cagar biosfer terdapat juga
istilah cagar budaya yang memiliki arti perlindungan terhadap hasil kebudayaan manusia, misalnya perlindungan terhadap candi dan daerah
sekitamya. Strategi pencagaralaman sedunia (World Conservation Strategy) memiliki tiga tujuan, yaitu:
1. memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung
kehidupan
2. mempertahankan keanekaragaman genetis.
3. menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan.
Ketiga tujuan ini paling berkaitan. Pencagaralaman tidak berlawanan dengan pemanfaatan jenis dan ekosistem. Akan tetapi, pemanfaatan itu
haruslah dilakukan dengan cara yang menjamin adanya kesinambungan. Artinya, kepunahan jenis dan kerusakan ekosistem tidak boleh terjadi.
Demikian pula, terjaganya ekosistem dari kerusakan tidak hanya melindungi keanekaragaman jenis, melainkan juga proses ekologi yang esensial.

C. Peran Biologi di Bidang Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup


Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik). Misalnya
Cendrawasih, Maleo, dan badak bercula satu. 
Untuk mencegah kepunahan satwa langka, diusahakan pelestarian secara in situ dan ex situ. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat
asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian satwa langka dengan memindahkan satwa langka dari habitatnya ke tempat lain. 
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Termasuk sumber daya alam satwa liar adalah
penghuni hutan, penghuni padang rumput, penghuni padang ilalang, penghuni steppa, dan penghuni savana. Misalnya badak, harimau, gajah, kera, ular, babi
hutan, bermacam-macam burung, serangga, dan lainnya.
Definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya. 
Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan dan hewan, termasuk manusia). 
Lingkungan hidup baik faktor biotik maupun abiotik berpengaruh dan dipengaruhi manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan
oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungannya adalah kemampuan
lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. 
Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu untuk menyeimbangkan keadaannya. Namun tidak tertutup
kemungkinan, kondisi demikian dapat berubah oleh campur tangan manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang melampaui
Batas. 
Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang ada terlibat dalam aksi-reaksi dan
berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi (arus energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan lingkungan dapat
terganggu bila terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata
rantai dalam ekosistem.

D. Peran Biologi di Bidang Kesehatan Ligkungan dan Pengembangan Kota dan Desa
Polusi bukan hanya persoalan jumlah kendaraan yang ada, namun juga masalah kebutuhan masyarakat yang menggunakan sarana kendaraan.
Ketika kebutuhan meningkat namun prasarana tidak menunjang, maka yang terjadi masyarakat akan berlomba memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
membeli kendaraan misalnya.Pada akhirnya, sumbangan asap kendaraan baru akan bertambah memekatkan udara di kota yang kita cintai ini.
Untuk itu, penyediaan transportasi yang baik menjadi satu tuntutan yang tidak dapat dihindari. Dengan menciptakan trasportasi massal, tentunya dengan
kualitas yang baik dan terjangkau. Mungkin jika kita menengok ke belakang tahun 80-an, maka Depok merupakan daerah yang sejuk dengan pohon-pohon
rindang di sekitar rumah, namun sekarang yang ada perlombaan pembangunan yang kadang menyalahi peruntukan. 
Indikator lain kesehatan lingkungan selanjutnya adalah masalah penyakit. Sebuah kota dengan penduduk yang padat menyebabkan pola kehidupan
menjadi kurang sehat. Lingkungan yang sempit menyebabkan sinar matahari tidak bisa menembus masuk ruang-ruang di dalam rumah. Sanitasi yang kurang
baik menyebabkan bau dan limbah rumah tangga tercium ke semua area dan mengakibatkan ketidaknyamanan.
Belum lagi dengan adanya lingkungan yang buruk menimbulkan permasalahan ikutan seperti adanya wabah DBD, malaria, chikungunya, filariasis
yang disebabkan oleh nyamuk. Jadi lingkungan buruk ditentukan oleh masyarakat sendiri. Kebiasaan yang kurang baik serta tidak peduli permasalahan
lingkungan menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak.

A. Macam-macam Pencemaran, Penyebab dan Akibatnya


1. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya
terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah
industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
a. Dampak Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air
raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan
hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala,
pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya
bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada
bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan
terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung
menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal
ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan
pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

2. Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
a. Penyebab
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi
suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global.
b. Dampak
- Dampak terhadap kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke
dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat
berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan
gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Studi ADB memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit,
berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun
2015.
-Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain
klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
- Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
 Mempengaruhi kualitas air permukaan
 Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
 Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
-Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas
matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
 Pencairan es di kutub
 Perubahan iklim regional dan global
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna
4. Pencemaran Air
a. Penyebab Pencemaran Air
Banyak penyebab pencemaran air tetapi secara umum dapat dikategorikan sebagai sumber kontaminan langsung dan tidak langsung.
Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA (Tempat Pembuangan Akhir), dan sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu kontaminan
yang memasuki badan air dari tanah, air tanah, atau atmosfer berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandungmengandungsisa dari aktivitas pertanian
seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
Pencemar air dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan
hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida,
deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols), adalah salah satu contohnya. Pestisida dgunakan di pertanian, kehutanan dan rumah tangga.
PCB, walaupun telah jarang digunakan di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai
pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga.
Sumber-sumber Pencemaran Air
Hujan
- Hujan Asam (Sulfur Dioksida, Nitrogen Dioksida)
- Pencemaran udara: asap knalpot kendaraan bermotor, asap pabrik
Permukaan Bumi
- Industri: bahan kimia, sisa toksik, logam berat, minyak, radioaktif
- Pertanian: pestisida, bahan kimia
- Manusia: sisa bahan cucian, sampah, kuman, bakteri, virus
Parit & Sungai: semua pencemaran dari hujan dan permukaan mengalir ke parit lalu ke sungai
Rumah Tangga
- Pipa air (berkarat)
- Tangki air (kuman, parasit, cacing, serangga)
b. Dampak Pencemaran Air
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem
sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan
pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen,
yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka
menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.
5. Pencemaran Bunyi
Bunyi bising yang keterlaluan dan boleh memkakkan telinga merupakan definasi bagi pencemaran bunyi. Ini berlaku apabila pengeluaran bunyi
terjadi di tempat atau kawan yang tidak bersesuaian. Sebagai contoh, kilang-kilang yang mengeluarkan gangguan bunyi kepada penghuni-penghuni rumah.
Pencemaran bunyi kebiasanya melebihi 80 desibel (dB).
a. Penyebab
Berikut ini adalah contoh kebisingan yang menimbulkan pencemaran suara :
- Orang ngobrol biasa = 40 dB
- Orang ribut / silat lidah = 80 dB
- Suara kereta api / krl = 95 db
- mesin motor 5 pk = 104 dB
- suara gledek / geledek / petir = 120 dB
- Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
b. Dampak
Berikut ini adalah beberapa efek samping negatif dari pencemaran suara :
- stress
-gila
- perubahan denyut nadi
- tekanan darah berubah
- gangguan fungsi jantung
- kontraksi perut

B. Penyebab Perubahan Lingkungan


Semakin hari, pertambahan jumlah penduduk semakin pesat. Untuk memenuhi kebutuhan pemukiman, penduduk, setempat membuka hutan.
Lingkungan pun mengalami perubahan. Jumlah pepohonan berkurang dan bangunan rumah semakin banyak.
Perubahan lingkungan dapat terjadi karena dua hal berikut:
a. peristiwa alam, misalnya gempa bumi, gunung meletus, dan tanah longsor.
b. Aktivitas manusia, misalnya pembukaan hutan untuk lahan pertanian atau pemukiman.

C. Prinsip Ekologi dalam Pengelolaan Tanah, Air, Hutan dan Pantai serta Keseimbangan Alam
Sistem ekologis yaitu daur energi da daur materi di antara kompenen-kompenen ekosistem. Daur energi atau daur meteri berasal dari sinar matahari,
air, tanah, dan udara masuk kedalam tubuh makhluk hidup dan kemudian kembali ke tanah, air, serta udara. Lingkungan yang dapat menjamin kelangsugan
system ekologi dinamakan lingkungan yang seimbang. Keseimbangan lingkungan itu mengakibatkan ekosistem atau lingkungan hidup yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai