sumberdaya hayati (bio-based material) yang diproses dengan teknologi menjadi produk baru yang mempunyai nilai tambah dari segi ekonomi. • Contoh bioproduk antara lain biokomposit, biopestisida, bioetanol, biosurfaktan, perekat alam ramah lingkungan dan sediaan sumber pangan fungsional melalui rekayasa teknologi dll. • “Bioproduk menerapkan metode dan proses berkelanjutan, terbarukan, dan mengutamakan aspek proses yang ramah lingkungan.” • Biomaterial merupakan ilmu baru yang lahir dari integrasi unik ini dan telah menjadi kurikulum bagi penyelenggara teknik pertanian dan biosistem baik di Amerika Serikat, Eropa dan seluruh dunia termasuk Indonesia. Biomaterial menurut ilmu rekayasa biosistem dan rekayasa biologi •Biomaterial dalam ilmu teknik biosistem bisa didefinisikan sebagai material berbasis biomassa atau merupakan material biologis yang memiliki nilai tambah dan dimanfaatkan baik dalam bidang pangan, energi dan kesehatan.
• Biomaterial dalam kategori ini bisa disebut juga
sebagai bioproduk, yaitu produk pangan, energi dan kesehatan yang berbasis bahan biologis atau biomassa. • Integrasi antara ilmu rekayasa dan ilmu hayati, memberikan peluang perkembangan ilmu teknik biosistem dan bioproses. • Teknik biosistem dan bioproses ini lahir dari ragam akar keilmuan yaitu teknik pertanian, teknik kimia dan kedokteran. • Irisan dalam pokok penelitian dan bidang kajian dalam teknik biosistem dan bioproses ini mencakup bahan dan proses yang digunakan. Lahirnya Teknik Biosistem Perkembangan Ilmu Teknik Pertanian, Ilmu Teknik “Biologi” dan Ilmu Teknik Medis di Amerika Mulai 1965-2000 Bidang Kajian Ilmu Rekayasa Biosistem dan Rekayasa Biologi Skala ilmu rekayasa biosistem (makro) dan rekayasa biologi (mikro) Kajian teknik biosistem mengarah pada kajian penerapan ilmu rekayasa pada sistem hayati skala makro (makrosistem ) seperti produk tumbuhan, hewan dan ekosistem.
Adapun skala mikro (mikrosistem) : tingkat
sel, kromosom ataumolekul penyusun makhluk hidup. * Dalam bidang teknik biologi, biomaterial adalah segala jenis material baik bahan alami maupun buatan manusia yang digunakan untuk menggantikan sebagian atau keseluruhan organ atau struktur hidup atau perangkat biomedik yang berfungsi, mendukung, atau menggantikan fungsi alami organ hidup. • Biomaterial ini bisa dikembangkan dari bahan biomassa Indonesia.
• Jenis-jenis yang bisa dikembangkan dan
memiliki potensi ekonomi maupun teknologi yang tinggi antara lain: biokeramik, biofuel (bioetanol dan biodiesel), bio-absorber, bioplastik, material yang memiliki sifat anti- biofouling atau bio-cidal. • Pengembangan bidang pertanian dan bioindustri secara berkelanjutan. * Aspek yang dikaji mulai dari proses hulu hingga hilir. • Mencakup peningkatan produktivitas biomassa tanaman secara terkendali, kemudian penyimpanan dan pemrosesan pasca panen, dan teknologi konversi biomassa secara terintegrasi antara satu proses dengan yang lainnya. * Secara berkelanjutan menjadi beberapa bioproduk yang dapat diaplikasikan di bidang pangan, energi, kesehatan, dan lingkungan. • Serangkaian proses tersebut yaitu mekanik, fisika, kimia, maupun biologi untuk menghasilkan produk-produk yang terus dikembangkan menjadi material maju dan produk-produk pendukung material maju.
* Karakterisasi biomaterial antara lain
dengan alat SEM, TEM, AFM, CLSM, OCT, FTIR, XRD, XRF, dan PSA. * Penelitian dan pengembangan bioproduk dan teknologi untuk proses hilirisasi hasil-hasil pertanian berupa pangan dan pakan, energi terbarukan dan zat aktif seperti mocaf, pakan, biodiesel, minyak atsiri, hidrolisat, propolis, enzim, serta pupuk organik padat dan cair. • Bio-engineering merupakan interdisiplin Ilmu Kehayatan (Bio-sciences) dan Teknik (Engineering), yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bio-sistem untuk meningkatkan efisiensi fungsi dan manfaat biosistem. • Perekayasaan biosistem mencakup pengertian, seperti perekayasaan proses biologis, pengoperasian agen hayati terekayasa, pembuatan peralatan baru berbasis biosistem atau teknologi untuk pengembangan biomaterial. * Bio-engineering dapat diaplikasikan dalam perekayasaan sistem produksi untuk pengembangan industri." intinya rekayasa hayati ini kita belajar bagaimana meningkatkan produksi dari produk biologis, misalnya enzim, senyawa bioaktif, bioenergi, biomembran atau biodegradable plastics dalam skala industri. • Indonesia sedang giat mencari sumber makanan baru, karena semakin banyak manusia yang lahir namun sumber makanan semakin sedikit. • Salah satu faktornya adalah lahan untuk pertanian yang semakin sempit. • Di masa depan, sistem pertanian konvensional akan tidak efektif karena memerlukan banyak lahan sedangkan lahan untuk menanam semakin lama semakin hilang digunakan untuk pembangunan gedung-gedung dan rumah tinggal. • Perlu rekayasa pertanian sebagai pionir ketahanan pangan di Indonesia. • Tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah mengembangkan sebuah sistem pertanian yang bertumpu pada kekuatan alam tropis. • Menghasilkan produk pertanian yang beragam dengan efisiensi energi, materi dan ekonomi yang tinggi. • Tanpa mencemari lingkungan serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum. Sumber daya biologis termasuk pertanian , kehutanan , dan limbah yang diturunkan secara biologis, dan ada banyak contoh sumber daya hayati terbarukan lainnya.
Bioproduk konvensional dan bioproduk yang muncul adalah dua kategori besar yang digunakan untuk mengkategorikan bioproduk.
Contoh produk berbasis bio konvensional termasuk bahan
bangunan, pulp dan kertas , dan hasil hutan.
Contoh produk bioproduk atau produk berbasis biologis yang
muncul termasuk biofuel , bioenergi , etanol berbasis pati dan selulosa, perekat berbasis bio, biokimia, bioplastik , dll. • Bioproduk yang muncul adalah subjek aktif penelitian dan pengembangan. • Upaya telah berkembang secara signifikan sejak pergantian abad ke-20/21. • Didorong harga produk berbasis minyak bumi tradisional, dampak lingkungan dari penggunaan minyak bumi, dan kepentingan banyak negara untuk menjadi independen dari sumber minyak asing. Bioproduk yang berasal dari bioresources dapat menggantikan sebagian besar bahan bakar, bahan kimia, plastik, dll. saat ini berasal dari minyak bumi. Rekayasa bioproduk (juga disebut sebagai rekayasa bioproses) mengacu pada rekayasa produk-bio dari sumber daya terbarukan.
Ini berkaitan dengan desain, pengembangan, dan
implementasi proses, teknologi untuk pembuatan bahan, bahan kimia, dan energi yang berkelanjutan dari sumber daya hayati yang dapat diperbarui.
Juga disebut sebagai Rekayasa Bioproses.
Rekayasa Bioproses adalah spesialisasi Bioteknologi, Teknik Kimia atau Teknik Biologi atau Teknik Pertanian.
Ini berkaitan dengan desain dan
pengembangan peralatan dan proses untuk pembuatan produk seperti makanan, pakan, farmasi, nutraceuticals, bahan kimia, dan polimer serta kertas dari bahan biologis. Rekayasa bioproses adalah konglomerat matematika, biologi dan desain industri, dan terdiri dari berbagai spektrum seperti perancangan Fermentor, studi tentang fermentor (mode operasi, dll.).
Ini juga berkaitan dengan mempelajari
berbagai proses bioteknologi yang digunakan dalam industri untuk produksi skala besar produk biologis untuk mengoptimalkan hasil pada produk akhir dan kualitas produk akhir. Rekayasa proses bio dapat mencakup pekerjaan insinyur mekanik, listrik dan industri untuk menerapkan prinsip-prinsip disiplin mereka pada proses berdasarkan penggunaan sel hidup atau sub komponen sel tersebut.
Juga disebut sebagai Rekayasa Sumberdaya
Bioresource. Rekayasa sumber daya berkaitan dengan aplikasi teknik biologi, teknik kimia dan teknik pertanian yang biasanya didasarkan pada bahan baku biologi dan / atau pertanian.
Rekayasa Bioresource lebih umum dan mencakup
berbagai teknologi dan berbagai elemen seperti biomassa, pengolahan limbah biologis, bioenergi, biotransformasi dan analisis sistem bioresource, dan teknologi yang terkait dengan teknologi konversi termokimia: pembakaran, pirolisis, gasifikasi, katalisis, dll. Biokimia teknologi konversi: metode aerobik, pencernaan anaerobik, proses pertumbuhan mikroba, metode enzimatik, pengomposan.
Produk: serat, bahan bakar, bahan baku,
pupuk, bahan bangunan, polimer dan produk industri lainnya Manajemen: pemodelan, analisis sistem, keputusan, sistem pendukung. Insinyur pertanian dan bioresource mengembangkan metode yang efisien dan peka terhadap lingkungan untuk menghasilkan makanan, serat, kayu, produk berbasis bio, dan sumber energi terbarukan untuk populasi dunia yang terus meningkat. Biorefinery adalah fasilitas seperti kilang minyak bumi yang terdiri dari berbagai langkah proses atau unit operasi dan peralatan terkait untuk menghasilkan berbagai bioproduk termasuk bahan bakar, listrik, material, dan bahan kimia dari biomassa.
Biorefineries industri telah diidentifikasi sebagai rute
yang paling menjanjikan menuju penciptaan industri berbasis biob domestik baru yang menghasilkan seluruh spektrum produk bioproduk atau produk berbasis hayati Biotekstil adalah struktur yang terdiri dari serat tekstil yang dirancang untuk digunakan dalam lingkungan biologis tertentu di mana kinerjanya bergantung pada biokompatibilitas dan biostabilitas dengan sel dan cairan biologis. Biotekstil termasuk perangkat implan seperti jahitan bedah , kain perbaikan hernia , cangkok arteri , kulit buatan dan bagian-bagian jantung buatan .