Anda di halaman 1dari 55

BIOREAKTOR

MIKROBIOLOGI
INDUSTRI

Kelompok 9
1. Adinda Dwifortuna W.
A. (1941420032)
2. Anang Arianto
(1941420003)
3. Shahnaz Putri Isnaini
(1941420083)
BIOREAKTOR

Suatu alat yang digunakan untuk


melakukan proses biokimia suatu
bahan baku menjadi produk yang
diinginkan. Reaksi biokimia yang
terjadi di dalam bioreaktor
melibatkan mikroorganisme atau
komponen biokimia aktif (enzim)
yang berasal dari mikroorganisme
tertentu.
SKALA BIOREAKTOR

Skala industri
Skala
laboratorium

Skala pilot
plant
SKALA BIOREAKTOR
Bioreaktor skala Lab. (1-50 L)
SKALA BIOREAKTOR
Bioreaktor Skala Pilot Plant (0.3 – 10 m3)
SKALA BIOREAKTOR
Bioreaktor Skala Industri (Plant scale, 2 – 500 m3)
Size of fermentator (liters) Industrial product

1-20.000 Diagnostic enzymes, substances for


molecular biology

40-80.000 Some enzymes, antibiotics

100-150.000 Penicillium, aminolycoside,


antibiotics, amyloses, proteases,
amino acids,steroid transformations,
wine, beer

200.000-500.000 Amino acids (glutamat), wine, beer


SYARAT PROSES BIOREAKTOR

1. Terbuat dari bahan yang sesuai


2. Menjamin pertumbuhan mikroorganisme dan produk
3. Bebas Kontaminan
4. Volume kultur relatif konstan
5. Kondisi lingkungan fisik yang sesuai bagi katalis
berinteraksi dengan substrat
6. Desain
SYARAT FISIK BIOREAKTOR
• Tidak ada hubungan antara bagian sistem yang steril dengan non-steril.
• Hindari penghubung bentuk gelangan
• Bila mungkin seluruh konstruksi alat dilas.
• Hindari ruang-ruang perangkap serta bentuk leher
• Semua bagian sistem harus dapat disterilisasi secara tersendiri.
• Setiap hubungan ke bejana harus dapat disterilkan dengan uap.
• Gunakan katup-katup yang mudah dibersihkan maupun disterilkan
• Tekanan dalam fermentor harus tetap positif sehingga kalau ada
kebocoran akan mengarah ke luar.
KOMPONEN BIOREAKTOR
KOMPONEN PROSES
1. Biokatalis
2. Kondisi lingkungan

Optimasi petumbuhan biokatalis/pembentukan produk dapat dicapai


dengan memasok:
1. Nutrisi (hara) penting untuk memenuhi semua kebutuhan
mikroba
2. Inokulum
3. Penghilangan komponen penghambat dari media
4. Kondisi fisika-kimiawi yang optimal
Perlengkapan Dasar Bioreaktor :

Sistem agitasi (pengadukan)


Sistem pemasokan oksigen (aerasi)
Sistem Pengendalian Busa
Sistem Pengendalian Suhu
Sistem Pengendalian pH
Lubang (port) pengambilan sampel
Sistem Pembersihan dan Sterilisasi
Saluran untuk mengumpulkan dan mengeluarkan isi
bioreaktor
Fungsi :
Agar pencampuran merata (homogen) meningkatkan laju
perpindahan massa menembus film pembatas cairan dan
gelembung udara
Memberikan kondisi gaya geser ("shear“) yang dibutuhkan
untuk memperkecil gelembung udara luas permukaan
pindah massa lebih besar

Sistem agitasi terdiri dari : agitator dan baffle.


Agitator jumlah impeller tergantung dari tinggi cairan
dalam bioreaktor
Tiap impeller terdiri dari 2 - 6 bilah (blade).

Baffle digunakan untuk memecah aliran cairan, sehingga


terjadi turbulensi dan efisiensi pencampuran meningkat.
terdiri dari :
Kompressor yang menekan udara masuk ke dalam
bioreaktor
Sistem sterilisasi (membran) udara masuk (inlet)
Sparger udara
Sistem sterilisasi (membran) udara keluar
Sterilisasi udara masuk mencegah kontaminasi mikroba dari udara yang
masuk ke dalam bioreaktor
Sterilisasi pada udara keluar mencegah kontaminasi udara sekitar
terhadap mikroba dari dalam bioreaktor

Metode umum untuk sterilisasi adalah Filtrasi


membran :
Bioreaktor kecil (volume kurang dari 5 L)
umumnya menggunakan membran Teflon
berbentuk cakram (disk).
Bioreaktor laboratorium skala besar (sampai
1000 L), digunakan "pleated membrane filter"
yang dilekatkan pada “polypropylene
cartridges” luas permukaan untuk filtrasi
udara lebih besar, sehingga menurunkan
tekanan yang dibutuhkan untuk melewatkan
udara melalui filter
Laju Alir Udara :
Dinyatakan dalam volume udara per volume media
per menit

Media

Air flow
Pada bioreaktor yang menggunakan sparger, diperlukan
pengendali busa
Busa yang berlebihan akan menyebabkan penyumbatan
pada filter udara keluar dan terbentuk tekanan di
dalam bioreaktor menyebabkan kehilangan media
dan kerusakan bioreaktor
Busa dikendalikan dengan alat penghancur busa
mekanis atau penambahan senyawa anti busa (silikon,
minyak nabati/hewani dll)
Penambahan senyawa anti busa yang berlebihan dapat
memperkecil laju perpindahan oksigen.
Terdiri dari : pH probe (elektroda), sistem pemberian alkali
dan sistem pemberian asam

Elektrode pH

Basa/asam yang digunakan jangan yang korosif atau toksik


terhadap sel mikroba.
KOH lebih baik, namun lebih mahal dibandingkan NaOH.
Pada bioreaktor skala kecil sering digunakan NaCO3.
HCl sebaiknya tidak digunakan karena sangat korosif.
Penggunaan asam sulfat jangan lebih besar dari konsentrasi 10 %.
Volume Headspace

Suatu bioreaktor terbagi menjadi


Volume kerja :
fraksi volume total yang dipakai
media, mikroba dan gelembung gas,
Umumnya volume kerja : 70-80 %
Head-space :
volume yg tersisa

volume bioreaktor, tergantung


busa yang terbentuk. Bila banyak
busa yg terbentuk, maka
dibutuhkan “headspace” lebih
besar dan volume kerja yang lebih
kecil
KOMPONEN BIOREAKTOR
TANGKI
Sebagai tempat substrat dan
mikroorganisme
Fermentor kapasitas 1-30 L
dari gelas /stainless steel
permukaan halus, tidak
menimbulkan toxic
& tahan karat.
Fermentor kapasitas >30 L
biasanya dari stainless
steel atau mild-steel.
KOMPONEN BIOREAKTOR
IMPELLER
1. Sebagai agitasi
mencampurkan substrat a. a. Piringan terbuka

2. Memperkecil ukuran
gelembung udara sehingga b. Piringan van

area interface untuk


transfer oksigen menjadi
c. Turbin terbuka
besar dan menurunkan
jarak difusi
3. Mempertahankan d. Propeller

keseragaman kultur di
seluruh bagian fermentor.
Desain dan Operasi Agitator
Agitator diklasifikasikan mempunyai karakteristik radial dan axial

Aliran radial
aliran cairan mengikuti jari-jari tangki bioreaktor

Kontak udara dan cairan kultivasi lebih kuat


Digunakan untuk kultur bakteri aerobik.
Gaya geser lebih besar efektif untuk memecah gelembung
udara, tapi membutuhkan input energi lebih besar.
Menggunakan dua atau lebih bilah impeller yang dipasang secara
vertikal
Aliran axial
aliran cairan searah sumbu tangki bioreaktor

Lebih lemah, tapi pencampuran efisien lebih


efektif mengangkat padatan dari dasar tangki.
Impeler aliran axial digunakan untuk sel yang
sensitif terhadap gaya geser, seperti kapang dan
kultur sel hewan

Pola aliran :
Contoh impeller : "marine impeller" dan "hydrofoil impeller".

Impeller Intermig

Menggunakan 2 impeller.
Digunakan untuk agitasi dan aerasi kultivasi kapang.
KOMPONEN BIOREAKTOR

BAFFLE
meningkatkan efisiensi
aerasi dan mencegah
aliran atau efek pusaran
cairan kultur yang terlalu
cepat.
SPARGER
Memecah udara yang masuk ke dalam cairan kultur menjadi
gelembung-gelembung kecil
TIPE :
• Sparger berpori : untuk fermentor skala laboratorium,
tanpa agitator
• Sparger orifice : pipa berlobang lobang, mudah tertutup
mikroba
• Sparger nozzle : pipa terbuka atau tertutup di bawah
impeller
Perbandingan antara tinggi dengan diameter bioreaktor disebut sebagai "aspect ratio".

Ratio Nilai Catatan


Tinggi cairan dalam HL /Ht ~0.7-0.8 Tergantung dari
bioreaktor thd tinggi banyaknya busa yang
bioreaktor diproduksi selama
kultivasi
tinggi bioreaktor thd Ht /Dt ~1 - 2 Reaktor Eropa
diameter tangki cenderung lbh tinggi dr
pd disain USA
Diameter impeller thd Da /Dt 1/3 - 1/2 Rushton Turbine
diameter tangki reactors biasanya 1/3 dr
diameter tangki. Axial
flow impeller lebih
besar.
Diameter baffle thd Db /Dt ~0.0.08 - 0.1
diameter tangki
Tinggi bilah Impeller thd W/Da 0.2
diameter impeller
Lebar bilah Impeller thd L/Da 0.25
diameter impeller
Jarak antara E/W 1
pertengahan bilah
impeller dgn tinggi bilah
impeller
Berdasarkan Tipe Agen Berdasarkan Kebutuhan
Biologis : Proses :
Bioreaktor mikrobial Aerobik : Smooth Muscle
Bioreaktor enzim Cell/Solid State
Cultivation
Permukaan : media
Berdasarkan Metode Aerasi : cair/padat
Kultur diam Anaerobik
Labu kocok
Bioreaktor berpengaduk (STR)
Bioreaktor kolom gelembung
( bubble column)
Air-lift bioreactor
Fluidized-bed bioreactor
Tidak ada aerasi (pemasokan udara) & pengadukan
aerasi tergantung pada transfer oksigen melalui
permukaan kultur

Biasanya digunakan dalam skala kecil, dimana pasokan oksigen


tidak terlalu penting

Jenisnya :
a. T-Flasks
b. Fernback flasks
c. Kultur Permukaan
Biasanya digunakan pada kultur sel hewan
skala kecil
Inkubasi dilakukan secara horizontal
untuk memperluas permukaan transfer O2
Contoh : teh Kombucha
(teh + gula yang diinokulasi
dengan khamir dan bakteri
asam laktat)
Penggunaannya tidak terbatas di laboratorium
Contoh : pembuatan asam sitrat oleh Aspergillus niger
dengan menggunakan tray (baki)
kultur permukaan (media cair/padat)

http://www.freepatentsonline.com/6620614.html
Biasanya digunakan pada kultivasi sel skala kecil
“Shaker” (mesin pengocok) OTR (oxygen transfer
rate) lebih tinggi dibanding pada kultur diam
Keterbatasan transfer oksigen masih tidak dapat
dihindari apabila densitas sel yang tinggi

Baffle

http://blog.talboys.com/flask-clamps-what-are-my-options/

Baffle meningkatkan efisiensi transfer O2


pada ”Orbital Shaker”
(stirred tank bioreactor = STR)
Condensor

Aerator

Bioreaktor
Tangki
Berpengaduk

Penangas air
Bubble Driven Bioreactor
• Bubble Column
• Airlift Bioreactor

Biasanya digunakan untuk mikroba yang sensitif terhadap


shear (contoh : kapang & sel tanaman)
Produktivitas lebih tinggi dari STR
Kerugian
• membutuhkan energi yang lebih besar
• pembentukan busa lebih banyak
• terjadinya kerusakan sel, khususnya untuk kultur sel hewan
Bubble Column

Suatu reaktor dimana gas, dalam


bentuk gelembung, datang dan mengalami
kontak dengan cairan. Tujuannya secara
sederhana untuk mencampur fase cair.
Bubble column terdiri dari kolom silinder
vertikal. Pemasukan gas terjadi pada bagian
bawah kolom dan menyebabkan aliran
turbulen untuk memungkinkan pertukaran
gas yang optimal
Bioreaktor airlift

• Memiliki tabung di bagian dalam (draft tube)


• meningkatkan efisiensi pindah panas dan pindah massa &
memberikan kondisi shear yang lebih merata
• namun konstruksi bioreaktor airlift lebih mahal
• Reaktor airlift ditandai dengan sirkulasi cairan yang terdeifnisi
dengan baik, yang dicapai dengan membagi reaktor menjadi
beberapa bagian tanpa sparging gas. Perbedaan hold up gas
antara dua zona tersebut mendorong sirkulasi cairan
• Ada dua jenis loop airlift
1. Loop internal
2. Loop eksternal
Draft Tube

Contoh Aplikasi :
Gum Xanthan
PST dgn substrat Metanol (ICI Bioreactor)
Biosurfaktan
Fluidized Bed Reactors
Untuk memelihara konsentrasi sel yang tinggi dan laju
transfer massa yang lebih baik
Digunakan sel imobil atau enzim imobil
Pencampuran dibantu dengan pompa di bagian dasar
tangki, sehingga katalis yang telah diimobilisasi
bergerak bersama cairan
Biasanya digunakan dalam pengolahan limbah cair
JENIS BIOREAKTOR

1. Berdasarkan Tingkat Aseptis


3. Berdasarkan Pemberian Substrat
Berdasarkan Tingkat Aseptis

1. TIPE SEPTIS
Mikroorganisme kultur campuran
produk : pengembang roti, brewing/bir

2. TIPE ASEPTIS
tidak ada mikroorganisme kontaminan
fine produk : antibiotik, SCP dll
Berdasarkan Pemberian Substrat
BATCH FERMENTOR Proses fermentasi :
• Sistem tertutup
Substrat Fermentor diisi oleh nutrisi/medium,
Konsentrasi
awal suhu & pH di set sterilisasi
Inokulum dimasukan proses
fermentasi hingga waktu yg ditentukan
Proses s.d fase akhir log/stasioner
Proses selanjutnya diulang
Tidak ada nutrisi yang ditambahkan
Waktu
BATCH FERMENTOR

Retensi mikroorganisme
Mikroorganisme tidak hilang selama proses fermentasi
Mikroorganisme memiliki waktu untuk beradaptasi dan
kecepatan pembelahan maksimum
Biotransformasi Mikroorganisme berjalan dengan baik
dengan parameter lingkungan yang terkontrol
Mikroorganisme dapat lebih cepat/lambat masuk ke fase
stasioner dan terakumulasi toksin saat nutrisi terbatas
Berdasarkan Pemberian Substrat
CONTINUOUS FERMENTOR
Pemberian nutrisi secara kontinyu/berkala dalam
jangka waktu tertentu
Volume nutrisi di dalam reaktor harus tepat antara
nutrisi yang dikeluarkan dan dimasukan harus ekivalen
Proses fermentasi bersifat sensitif terhadap
kontaminasi, biomasa berkurang karena ikut terbuang,
perubahan fase biotik

Retensi Mikroorganisme
Mikroorganisme, nutrisi, dan cairan dapat ikut terbuang
Mikroorganisme membutuhkan waktu untuk beradaptasi lagi setiap
penambahan nutrisi
Rentan terhadap mikroorganisme kontaminan
Berdasarkan Pemberian Substrat
FED BATCH FERMENTOR
Intermediary bioreactor
Nutrisi ditambahkan pada saat fase yang dibutuhkan
Selama proses fermentasi kecepatan pertumbuhan
mikroorganisme dan konsentrasi biomasa dapat dikontrol dengan
penambahan nutrisi saat fase tertentu

Retensi Mikroorganisme
Mikroorganisme lebih sehat karena nutrisi dapat terpenuhi
Contoh Aplikasi Bioreaktor
Bioreaktor STR untuk produksi Biosurfaktan secara Batch
(Substrat molase/tetes tebu)

Produksi Biosurfaktan
Dari substrat molase

Kapasitas : 10 L
* Bioreaktor Air-lift

http://www.facweb.iitkgp.ernet.in/~shdey/images1/bioreactor.jpg
* Bioreaktor Air-lift
* Bioreaktor Air-lift

Source : http://www.studentsguide.in/industrial-microbial-biotechnology/microbes-microbial-genomics-for-industry/images/single-cell-protein.jpg
* Bioreaktor Menara (Tower Fermenter)

Contoh aplikasi :
-Produksi Cuka (asam asetat)
- Produksi Protein Sel Tunggal
(PST)
- Produksi Bir
Bioreaktor Etanol
(Batch)
Bioreaktor Produksi MSG Secara Batch

Bioreaktor Produksi MSG


Drum Bioreactor

pqi.poli.usp.br
Kultivasi Substrat Padat
(SSF)

http://hmtkitm.files.wordpress.com/2010/11/tempe.jpg

Anda mungkin juga menyukai