MIKROBIOLOGI
INDUSTRI
Kelompok 9
1. Adinda Dwifortuna W.
A. (1941420032)
2. Anang Arianto
(1941420003)
3. Shahnaz Putri Isnaini
(1941420083)
BIOREAKTOR
Skala industri
Skala
laboratorium
Skala pilot
plant
SKALA BIOREAKTOR
Bioreaktor skala Lab. (1-50 L)
SKALA BIOREAKTOR
Bioreaktor Skala Pilot Plant (0.3 – 10 m3)
SKALA BIOREAKTOR
Bioreaktor Skala Industri (Plant scale, 2 – 500 m3)
Size of fermentator (liters) Industrial product
Media
Air flow
Pada bioreaktor yang menggunakan sparger, diperlukan
pengendali busa
Busa yang berlebihan akan menyebabkan penyumbatan
pada filter udara keluar dan terbentuk tekanan di
dalam bioreaktor menyebabkan kehilangan media
dan kerusakan bioreaktor
Busa dikendalikan dengan alat penghancur busa
mekanis atau penambahan senyawa anti busa (silikon,
minyak nabati/hewani dll)
Penambahan senyawa anti busa yang berlebihan dapat
memperkecil laju perpindahan oksigen.
Terdiri dari : pH probe (elektroda), sistem pemberian alkali
dan sistem pemberian asam
Elektrode pH
2. Memperkecil ukuran
gelembung udara sehingga b. Piringan van
keseragaman kultur di
seluruh bagian fermentor.
Desain dan Operasi Agitator
Agitator diklasifikasikan mempunyai karakteristik radial dan axial
Aliran radial
aliran cairan mengikuti jari-jari tangki bioreaktor
Pola aliran :
Contoh impeller : "marine impeller" dan "hydrofoil impeller".
Impeller Intermig
Menggunakan 2 impeller.
Digunakan untuk agitasi dan aerasi kultivasi kapang.
KOMPONEN BIOREAKTOR
BAFFLE
meningkatkan efisiensi
aerasi dan mencegah
aliran atau efek pusaran
cairan kultur yang terlalu
cepat.
SPARGER
Memecah udara yang masuk ke dalam cairan kultur menjadi
gelembung-gelembung kecil
TIPE :
• Sparger berpori : untuk fermentor skala laboratorium,
tanpa agitator
• Sparger orifice : pipa berlobang lobang, mudah tertutup
mikroba
• Sparger nozzle : pipa terbuka atau tertutup di bawah
impeller
Perbandingan antara tinggi dengan diameter bioreaktor disebut sebagai "aspect ratio".
Jenisnya :
a. T-Flasks
b. Fernback flasks
c. Kultur Permukaan
Biasanya digunakan pada kultur sel hewan
skala kecil
Inkubasi dilakukan secara horizontal
untuk memperluas permukaan transfer O2
Contoh : teh Kombucha
(teh + gula yang diinokulasi
dengan khamir dan bakteri
asam laktat)
Penggunaannya tidak terbatas di laboratorium
Contoh : pembuatan asam sitrat oleh Aspergillus niger
dengan menggunakan tray (baki)
kultur permukaan (media cair/padat)
http://www.freepatentsonline.com/6620614.html
Biasanya digunakan pada kultivasi sel skala kecil
“Shaker” (mesin pengocok) OTR (oxygen transfer
rate) lebih tinggi dibanding pada kultur diam
Keterbatasan transfer oksigen masih tidak dapat
dihindari apabila densitas sel yang tinggi
Baffle
http://blog.talboys.com/flask-clamps-what-are-my-options/
Aerator
Bioreaktor
Tangki
Berpengaduk
Penangas air
Bubble Driven Bioreactor
• Bubble Column
• Airlift Bioreactor
Contoh Aplikasi :
Gum Xanthan
PST dgn substrat Metanol (ICI Bioreactor)
Biosurfaktan
Fluidized Bed Reactors
Untuk memelihara konsentrasi sel yang tinggi dan laju
transfer massa yang lebih baik
Digunakan sel imobil atau enzim imobil
Pencampuran dibantu dengan pompa di bagian dasar
tangki, sehingga katalis yang telah diimobilisasi
bergerak bersama cairan
Biasanya digunakan dalam pengolahan limbah cair
JENIS BIOREAKTOR
1. TIPE SEPTIS
Mikroorganisme kultur campuran
produk : pengembang roti, brewing/bir
2. TIPE ASEPTIS
tidak ada mikroorganisme kontaminan
fine produk : antibiotik, SCP dll
Berdasarkan Pemberian Substrat
BATCH FERMENTOR Proses fermentasi :
• Sistem tertutup
Substrat Fermentor diisi oleh nutrisi/medium,
Konsentrasi
awal suhu & pH di set sterilisasi
Inokulum dimasukan proses
fermentasi hingga waktu yg ditentukan
Proses s.d fase akhir log/stasioner
Proses selanjutnya diulang
Tidak ada nutrisi yang ditambahkan
Waktu
BATCH FERMENTOR
Retensi mikroorganisme
Mikroorganisme tidak hilang selama proses fermentasi
Mikroorganisme memiliki waktu untuk beradaptasi dan
kecepatan pembelahan maksimum
Biotransformasi Mikroorganisme berjalan dengan baik
dengan parameter lingkungan yang terkontrol
Mikroorganisme dapat lebih cepat/lambat masuk ke fase
stasioner dan terakumulasi toksin saat nutrisi terbatas
Berdasarkan Pemberian Substrat
CONTINUOUS FERMENTOR
Pemberian nutrisi secara kontinyu/berkala dalam
jangka waktu tertentu
Volume nutrisi di dalam reaktor harus tepat antara
nutrisi yang dikeluarkan dan dimasukan harus ekivalen
Proses fermentasi bersifat sensitif terhadap
kontaminasi, biomasa berkurang karena ikut terbuang,
perubahan fase biotik
Retensi Mikroorganisme
Mikroorganisme, nutrisi, dan cairan dapat ikut terbuang
Mikroorganisme membutuhkan waktu untuk beradaptasi lagi setiap
penambahan nutrisi
Rentan terhadap mikroorganisme kontaminan
Berdasarkan Pemberian Substrat
FED BATCH FERMENTOR
Intermediary bioreactor
Nutrisi ditambahkan pada saat fase yang dibutuhkan
Selama proses fermentasi kecepatan pertumbuhan
mikroorganisme dan konsentrasi biomasa dapat dikontrol dengan
penambahan nutrisi saat fase tertentu
Retensi Mikroorganisme
Mikroorganisme lebih sehat karena nutrisi dapat terpenuhi
Contoh Aplikasi Bioreaktor
Bioreaktor STR untuk produksi Biosurfaktan secara Batch
(Substrat molase/tetes tebu)
Produksi Biosurfaktan
Dari substrat molase
Kapasitas : 10 L
* Bioreaktor Air-lift
http://www.facweb.iitkgp.ernet.in/~shdey/images1/bioreactor.jpg
* Bioreaktor Air-lift
* Bioreaktor Air-lift
Source : http://www.studentsguide.in/industrial-microbial-biotechnology/microbes-microbial-genomics-for-industry/images/single-cell-protein.jpg
* Bioreaktor Menara (Tower Fermenter)
Contoh aplikasi :
-Produksi Cuka (asam asetat)
- Produksi Protein Sel Tunggal
(PST)
- Produksi Bir
Bioreaktor Etanol
(Batch)
Bioreaktor Produksi MSG Secara Batch
pqi.poli.usp.br
Kultivasi Substrat Padat
(SSF)
http://hmtkitm.files.wordpress.com/2010/11/tempe.jpg