Anda di halaman 1dari 53

BAB I.

TRANSFER (PERPINDAHAN) MASSA

TEKNIK KIMIA POLNES_2020


TRANSFER (PERPINDAHAN) MASSA
 Gerakan-gerakan molekul-molekul atau elemen fluida
yang disebabkan karena adanya gaya pendorong
(driving force)

 Transfer massa merupakan salah satu Chemical


Engineering Tools, yang merupakan konsep-konsep atau
prinsip-prinsip seorang TK dalam menyelesaikan
tugasnya.
Proses-Proses Transfer di bidang TEKNIK
KIMA meliputi:
A. FISIS
 1. Transfer momentum
Dijumpai di kasus aliran fluida, pencampuran, sedimentasi dan
filtrasi.
 2. Transfer panas
Dijumpai pada alat-alat pertukaran panas, distilasi, dan
pengeringan.
 3. Transfer massa
Dijumpai pada alat-alat distilasi, pengeringan, ekstraksi, absorbsi,
adsorpsi, stripping dan membran.

B. KIMIA, yaitu kecepatan reaksi kimia.


Mengapa Transfer Massa perlu dipelajari?
Peristiwa perpindahan massa atau transfer massa atau difusi
banyak dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari, di dalam
lmu pengetahuan dan di industri.

Contoh peristiwa transfer massa adalah:


a. larutnya kristal gula dalam air, artinya komponen gula
mendifusi ke fase air,
b. larutnya kopi ke dalam air,
c. terjerapnya zat beracun ke dalam arang,
d. penghilangan logam berbahaya dari limbah cair
menggunakan adsorben, dll.
Contoh….

Figure 1. Evaporation is a Type of Mass Transfer


DASAR-DASAR TRANSFER MASSA
Transfer massa adalah gerakan molekul-molekul atau fluida
yang disebabkan adanya gaya pendorong (driving force).

Persamaan umum kecepatan perpindahan/transfer :

Pada transfer massa, gaya pendorongnya adalah perbedaan


konsentrasi.

Pada transfer panas, gaya pendorongnya adalah perbedaan


suhu.
Satuan Konsentrasi…
Cont’d
Dalam perpindahan masssa dikenal dua cara perpindahan,
yaitu :
1. Perpindahan massa secara difusi.
Transfer massa yang disebabkan oleh gerakan fluida
secara acak dalam fluida yang diam atau mengalir secara
laminer, molekul-molekul bergerak satu terhadap yang
lain karena adanya gaya penggerak di dalam sistem,
misalnya perbedaan konsentrasi.

2. Perpindahan massa secara konveksi.


Massa berpindah secara konveksi karena terbawa oleh
aliran yang disebabkan gaya dari luar sistem.
Contoh Fenomena Perpindahan Massa Difusi:
add 1.1. Perpindahan massa secara difusi
Kecepatan unsur berpindah dari satu daerah ke daerah lain
tergantung kepada gradien konsentrasi.
Kecepatan perpindahan tersebut dinyatakan dalam fluks
molar, yang didefinisikan sebagai jumlah mol yang
dipindahkan persatuan waktu per satuan luas.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛


𝐹𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢)(𝑙𝑢𝑎𝑠
Jenis Transfer Massa (difusi):
a. Difusi molekuler
b. Difusi antar fase satu film (difusi dalam aliran turbulen).
c. Difusi antar fase dua film.
DIFUSI MOLEKULER
Difusi molekuler merupakan transfer massa yang
disebabkan gerakan molekuler secara acak dalam fluida
diam, atau alam fluida yang mengalir secara laminer.

Gerak molekul ini disebabkan karena adanya gradien


atau perbedaan konsentrasi. Difusi molekuler dapat
terjadi di fluida ( gas atau cairan) dan di dalam padatan.
Transfer massa (difusi) molekuler dalam fluida diam/laminer
mengikuti Hukum Fick. Ditinjau difusi A dalam campuran
biner (A+B) sepanjang Z :

Dengan CA1 > CA2


Kecepatan perpindahan A dari titik 1 ke titik 2 mengikuti
Hukum Fick.
Hukum Fick :
BEBERAPA KEADAAN KHUSUS DIFUSI
MOLEKULER ANTARA LAIN:

1.A diffusing through stagnant (difusi melalui medium diam).


2. Equimollar counter diffusion (difusi ekuimolar arus
berlawanan).
3. Difusi dalam larutan sangat encer.
1. Difusi melalui medium diam (diffusing of
A through non-diffusing B)

Contoh peristiwa yang mengikuti keadaan ini antara lain:


a. Penguapan komponen volatil A di dalam botol terbuka,
panjang lintasan difusi adalah jarak dari permukaan
cairan sampai tutup botol. Komponen volatil akan
mendifusi ke udara, tetapi udara tidak mendifusi ke A.
b. Komponen volatil tumpah di lantai, kemudian mendifusi
ke udara, tetapi udara tidak mendifusi ke komponen
volatil.
c. Penguapan komponen volatil dalam tangki.
d. Di alat transfer massa seperti absorbsi dan humidifikasi.
Contoh:
Suatu tabung berisi cairan murni A. Bagian atas tabung
terbuka dan berkontak dengan udara yang bergerak. Luas
penampang tube = S. Kondisi P dan T dijaga tetap. Ingin
dicari kecepatan penguapan A.
Penyelesaian
Difusi Molekuler Campuran Biner

Untuk campuran biner (2 komponen) Total


Perpindahan Massa dinyatakan dengan :

X A
− C DAB
NN
A
=
A= Z
+ XA ( NA + NB )
+ XA ( N A + N B )

NA dan NB = kecepatan mol komponen A dan B


Difusi Molekuler Campuran Biner Fasa Gas
Persamaan tersebut di atas menjadi sederhana jika
ditinjau dari kasusnya:

1. Difusi A melalui B yang tidak mendifusi dalam


keadaan mantap
D AB .Pt
NA = (PA1 − PA2 )
R.T .z.PBM
2. Difusi berlawan arah dalam keadaan mantap
(steady state)
D AB
NA = (PA1 − PA2 )
R.T .Z
add 1.2. Difusi Melalui Campuran Multi Komponen

Koefisien difusi efektif DAM adalah koefisien difusi A


melalui campuran.
1 1
DAM = n
=
Yi YB YC YD

i=B D Ai
+ +
D AB D AC D AD
+ ...

Dimana DAB, DAC, DAD adalah koefisien difusi


komponen A melalui komponen B, C dan D. Dan
YB, YC dan YD adalah fraksi mol komponen B, C
dan D dengan dasar bebas komponen A.
Contoh Soal :

1. Oksigen (A) mendifusi melalui karbon monoksida (B) yang tidak


mendifusi pada tekanan total 1 atm dan temperatur 0oC. Tekanan
parsial oksigen pada masing-masing permukaan bidang setebal 0,2
cm adalah 100 mmHg dan 50 mmHg. Koefisien difusi campuran
adalah 0,185 cm2/s. Hitung kecepatan mendifusi oksigen dalam
mol/(s) (cm2) melalui bidang tersebut?

2. Campuran gas yang terdiri dari 13% Oksigen 27% metana dan
sisanya adalah Hidrogen. Tekanan parsial oksigen pada masing-
masing permukaan bidang setebal 0,2 cm adalah 100 mmHg dan
50 mmHg. Koefisien difusi dari oksigen-metana (DAB) = 0,184
cm2/s dan oksigen-hidrogen (DAC) = 0,690 cm2/s, Hitunglah
kecepatan mendifusi oksigen (A) melalui campuran gas yang tidak
mendifusi pada tekanan total 1 atm dan temperatur 0oC ?
Penyelesaian…
Soal 1
DAB = 0,185 cm2/s
Pt = 1 atm
Z = 0,2 cm
T = 0 oC = 273 K
PA1 = 100 mmHg = (100/760) atm = 0,1317 atm
PA2 = 50 mmHg = (50/760) atm = 0,0658 atm
PB1 = (1- 0,1317 ) atm = 0,8683 atm
PB2 = (1- 0,0658 ) atm = 0,9342 atm

Gunakan Persamaan sebagai berikut:


D AB .Pt
NA = (PA1 − PA2 )
R.T .z.PBM
PBM =

NA =

NA= 1,33.10-5 gmol/cm2.s


Koefisien Difusi dalam Fase Gas
❖ Koefisiendifusi gas adalah suatu sifat yang dipengaruhi
oleh temperatur, tekanan dan sifat-sifat komponen.

❖ Dalam fase gas konsentrasi tidak berpengaruh terhadap


koefisien difusi.

❖ Koefisiendifusi gas menunjukkan volume komponen yang


dipindahkan melalui satu satuan panjang lintasan per
satuan waktu per satuan luas muka.

D=
Nilai Koefisien Difusi (Difusivitas)
Prediksi Koefisien Difusi Fasa Gas
1. Persamaan yang diberikan oleh Hirchfelder-Bird-Spotz
digunakan untuk pasangan gas-gas non polar
 DAB = koefisien difusi, cm2/s
 T = suhu, K
 MA, MB = berat molekul komponen A dan B
 P = tekanan, atm
 rAB = pemisahan molekul pada tumbukan, oA =
 AB = tenaga interaksi molekul, erg =
 k = konstanta Boltzman
 f = fungsi tumbukan (collision function)
 Tetapi harga r dan /k tersebut sering tidak ada dalam
tabel, maka untuk hal ini dapat digunakan persamaan
empiris berikut ini:
r = 1,18 V1/3

Dimana : V = volume molar cairan pada titik didih molar,


cm3/mol
Tb = titik didih normal, K
Contoh soal…..
Tentukan koefisien difusi uap etanol (A) melalui udara (B)
pada tekanan 1 atm dan temperatur 0oC dengan
menggunakan persamaan Hirchfelder-Bird-Spotz !
MEMPERKIRAKAN KOEFISIEN DIFUSI FASA GAS
PADA TEMPERATUR TERTENTU

T = Temperatur sistem (K)


DIFUSI MOLEKULER DALAM CAIRAN (BINER)
Untuk cairan, kec. difusi hanya tergantung pada
konsentrasi sehingga persamaan kecepatan
difusinya berubah.
Peristiwa difusi dalam fase cair ada dua keadaan
yang ditinjau, yaitu :
• Difusi A melalui B yang tidak mendifusi pada
keadaan mantap, maka : NA = tetap dan NB = 0
Selanjutnya persamaan menjadi :

DAB    X A1 − X A2
NA = M 
Z  aV X BM
• Difusi berlawanan arah pada keadaan mantap,
maka NA = - NB = tetap
Sehingga persamaan dalam fase cair untuk difusi
berlawanan arah :
DAB DAB   
NA = ( C A1 − C A2 ) =   ( X A1 − X A2 )
Z Z  M aV
 = densitas
x = fraksi mol
M = berat molekul
  
  = konsentrasi molar rata-rata
 M  aV
Contoh….
Prediksi Koefisien Difusi Fasa Cair…
 Persamaan Wilke dan Chang untuk larutan encer

 Persamaan Hayduk dan Laudie, untuk larutan encer dan


non elektrolit di dalam air

 Persamaan yang diberikan Othmer dan Thakan


Perpindahan Massa antar Fase
Kebanyakan peristiwa perpindahan massa melibatkan
dua fase yang dikontakkan agar terjadi perpindahan
massa antara komponen-komponen yang saling
melarutkan.
Misal: gas-cair, gas-padat, cair-cair, cair-padat

Kecepatan terjadinya difusi tergantung kepada


gradien konsentrasi. Adanya gradien konsentrasi di
dalam masing-masing fase menyebabkan sistem
bergerak menuju kesetimbangan.

Apabila kesetimbangan tercapai, maka gradien


konsentrasi sama dengan nol.
Gradien Konsentrasi Transfer Massa
Antar Fase…
Keterangan:
PAG = Tekanan parsial A pada badan gas
PAi = Tekanan parsial A pada interface gas
CAL = Konsentrasi A pada badan cairan
CAi = Konsentrasi A pada interface cairan
Teori Dua Lapisan….

Proses difusi sebagaian besar terjadi pada lapisan film dan beda
konsentrasi terjadi pada daerah tersebut.

Terdapat 3 langkah transfer, yaitu:


- Transfer massa dari badan utama suatu fase ke antarmuka
- Transfer massa melalui bidang antarmuka ke fase kedua
- Transfer massa dari antarmuka ke badan utama fase kedua
Koefisien Transfer Massa…

Kecepatan difusi dalam arah z pada masing-masing


fase adalah:
- Untuk fase gas : NA = kG (PAG – PAi)
- Untuk fase cair : NA = kL (CAi - CAL)
Komposisi Fase Gas dan Cair Pada
Antarmuka Kedua Fase…
Koefisien Transfer Massa Keseluruhan
Untuk menentukan koefisien perpindahan massa
keseluruhan, didasarkan atas konsentrasi pada masing-
masing fase.

Dalam keadaan mantap persamaan perpindahan massanya


dapat dituliskan :

NA = kG (PAG - PAi) = kL (CAi - CAL)

Dengan menggunakan koefisien perpindahan massa


keseluruhan, maka laju perpindahan massa adalah:

NA = KG (PAG - PA*)
NA = KL (CA* - CAL)
Lanjutan….
Hukum Henry pada kesetimbangan antar fase gas-cair:

PA = m.CA
PAG
CA * =
m
PA* = m . CAL

PAi = m.CAi
Hub. Koefisien Transfer Massa masing-masing fase
dengan Koefisien Transfer Massa keseluruhan…

1 1 m
= +
K G kG k L

1 1 1
= +
K L mkG k L

kG = Koefisien perpindahan massa fase gas


kL = Koefisien perpindahan massa fase
KG = Koefisien perpindahan massa keseluruhan fase gas
KL = Koefisien perpindahan massa keseluruhan cairan
Neraca Massa Perpindahan Massa Pada Aliran
Searah
Keterangan :
L = Laju alir fase cair ( kmol/ jam.ft2 )
L2 G2
Ls = laju alir fase cair bebas solut = L ( 1 – x1 )
Ls 2 Gs
( kmol/ jam.ft2 )
X2 y2 G = Laju alir fase gas ( kmol/ jam.ft2 )
x2 Y2 Gs = Laju alir fase gas bebas solut = G ( 1 – y1)
( kmol/ jam.ft2 )
x = fraksi mol total di fase cair
y = Fraksi mol total fase gas x
X = fraksi mol bebas solut fase cair =
1 1− x
L1 y
G1 Y = fraksi mol bebas solut fase gas =
Ls 1− y
X1 Gs
x1 Y1
y1
Ls (Y2 − Y1 ) Persamaan ini merupakan persamaan
− = garis operasi yang melalui titik (X1,Y1)
Gs ( X 2 − X 1 )
dan (X2,Y2) dengan slope –Ls/Gs
Y

Kurva kesetimbangan

Y2 − Ls
GS
Y`1

X2 X1
X
Neraca Massa Perpindahan Massa Pada Aliran
Berlawanan Arah

G2 L2 Pada gambar dapat diperoleh neraca komponen


Gs 2 Ls sebagai berikut :
y2 X2
Y2 x2 Ls (Y1 − Y2 )
=
Gs ( X 1 − X 2 )
Persamaan diatas merupakan persamaan garis
1 operasi yang melalui titik (X1,Y1) dan (X2,Y2)
G1 L1 dengan slope Ls/Gs
Gs Ls
Y1 x1
y1 X1
Y

Kurva
Y2 kesetimbangan

Ls
Slope =
Gs
Y`1

X2 X1
X

Anda mungkin juga menyukai