Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK REAKSI KIMIA

Dedy Irawan

TEORI KINETIKA REAKSI KIMIA

Free Powerpoint Templates


Ada 2 (dua) pendekatan teoretik untuk menjelaskan
kecepatan reaksi, yaitu:
1. Teori tumbukan (collision theory)
2. Teori keadaan transisi (transition-state theory) atau
teori kompleks aktif/teraktifkan (activated-complex
theory)

TEORI TUMBUKAN (KOLISI)

Prinsip Dasar:
Reaksi hanya dapat berlangsung jika molekul-molekul reaktan
saling bertumbukan. Namun demikian, tidak setiap tumbukan
akan menghasilkan reaksi. Hanya tumbukan yang
berhasil atau efektif saja yang akan menghasilkan reaksi.
Tumbukan yang berhasil (efektif):
Jika tersedia jumlah energi yang cukup dan orientasi (atau posisi)
yang tepat untuk memutuskan atau memecahkan ikatan dan
membentuk ikatan kimia yang baru.

Tinjaulah sebuah reaksi homogen: A + B à produk reaksi


Kecepatan reaksi yang dilambangkan dengan r, atau yang juga
merupakan jumlah tumbukan efektif per satuan waktu, dapat
dinyatakan sbb.:
Dalam sebuah sistem reaksi homogen terdapat reaktan A dan B
(yang dianggap berbentuk bola dengan diameter dA dan dB) yang
terdistribusi secara acak. Sebuah molekul A bergerak dengan
kecepatan tertentu dan menumbuk sebuah molekul B yang diam.
TEORI KOMPLEKS AKTIF (KEADAAN TRANSISI)

Menurut teori ini, reaksi diawali dengan tumbukan antara


molekul-molekul reaktan.

Sebelum membentuk produk reaksi, molekul-molekul yang


bereaksi membentuk kompleks teraktifkan yang berada
dalam keadaan kesetimbangan termodinamika dengan
molekul reaktan.
Beberapa hal yang berkaitan dengan teori kompleks aktif:
1. Molekul-molekul memiliki energi vibrasi, rotasi, dan
translasi.
2. Tumbukan antar reaktan menghasilkan kompleks aktif
(keadaan transisi), kemudian terdekomposisi
menghasilkan produk.
3. Kompleks aktif berkesetimbangan dengan reaktan.
4. Tahap yang mengendalikan kecepatan reaksi (rate
limiting step) adalah tahap dekomposisi kompleks aktif
menjadi produk.
ENERGI AKTIVASI REAKSI

Energi aktivasi reaksi merupakan energi minimum yang


harus dimiliki oleh molekul-molekul reaktan agar
menghasilkan reaksi jika saling bertumbukan. Hanya
molekul-molekul yang memiliki energi yang sama dengan
atau lebih besar dari energi aktivasi Ea yang dapat
menghasilkan reaksi

Anda mungkin juga menyukai