Anda di halaman 1dari 12

TEORI LAJU REAKSI

Oleh
.....................

PRODI ................
Definisi Teori
Teori adalah seperangkat pengertian (konsepsi)
definisi dan proposisi yang saling berkaitan yang
menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari
berbagai fenomena dengan mengungkapkan adanya
hubungan yang spesifik antar variabel, dengan tujuan
untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena-
fenomena tersebut. Hubungan yang spesifik antar
variabel adl hukum. Jadi teori adalah penjelasan atas
hukum.
LAJU REAKSI

Definisi

Teori Keadaan
Teori Tumbukan
Transisi
Definisi Laju Reaksi

Laju reaksi merupakan perubahan


konsentrasi pereaksi (reaktan)
atau hasil reaksi per satuan
waktu
Teori Tumbukan

Teori tumbukan didasarkan kepada teori kinetika gas. Bagi reaksi–


reaksi sederhana (elementer) bimolekul yang secara umum dapat
digambarkan sebagai berikut:
A + B  hasil reaksi
Berdasarkan teori kinetika gas, laju reaksi per satuan waktu antara dua
jenis molekul, A dan B, sama dngan jumlah tumbukan yang terjadi per
satuan waktu antara kedua jenis molekul tersebut. Anggapan dasar
yang diberlakukan oleh teori tumbukan bagi reaksi 2.1 adalah: (1) Tiap
molekul pereaksi A dan B dianggap sebagai bola, masing– masing
dengan diameter σA dan σB, dengan massa mA dan mB dan (2) Tiap
tumbukan yang berlangsung antar A dan B menghasilkan suatu reaksi.
Teori Tumbukan
Teori Tumbukan

Nilai tetapan laju reaksi, k yang dihitung menggunakan persamaan 2.5


ternyata memberikan hasil yang jauh terlalu besar, sekitar 103 – 108
kali lebih besar dari nilai k yang dihitung berdasar data eksperimen. Hal
ini dapat dimaklumi, mengingat teori tumbukan telah mendasarkan
kepada anggapan bahwa tiap tumbukan antara molekul A dan molekul
B akan menghasilkan reaksi. Dengan kata lain, teori ini mengabaikan
kenyataan bahwa tumbukan yang terjadi antara dua molekul dapat
berlangsung mulai dengan yang berenergi rendah hingga ke yang
berenergi tinggi.
Teori Tumbukan
Teori Tumbukan
teori tumbukan ini kurang berhasil bagi molekul–molekul rumit sekali
lagi dapat ditelusuri dari anggapan dasar yang digunakan, yaitu
bahwa laju reaksi berbanding dengan jumlah tumbukan dan bahwa
dalam tumbukan tiap molekul dianggap sebagai bola–bola. Dalam
kenyataan, tiap molekul mempunyai bangun ruang tertentu dan
semakin rumit suatu molekul, makin rumit pula bangun ruangnya.
Bagi molekul–molekul yang demikian, reaksi umumnya terjadi tidak
asal bertumbukan dengan molekul lain dengan energi tertentu, tetapi
juga hanya bila bagian–bagian tertentu dari suatu molekul bertemu
dengan bagian tertentu dari molekul yang lain pula. Karena
rendahnya hasil yang diamati ini disebabkan oleh faktor kesesuaian
arah ruang dari molekul–molekul pereaksi, gejala ini disebut sebagai
efek sterik (dari kata stereo yang berarti ruang).
Teori Tumbukan

Meskipun teori tumbukan hanya dapat menjelaskan reaksi yang


sederhana saja, namun dapat disimpulkan hal–hal seperti berikut:
•Laju reaksi bergantung pada konsentrasi reaksi, karena jumlah
tumbukan per detik bertambah jika konsentrasi bertambah.
•Laju reaksi bergantung pada sifat pereaksi karena energi pengaktifan
yang berbeda.
•Laju reaksi bergantung pada suhu (T) karena jumlah molekul
berenergi cukup untukbereaksi merupakan fungsi suhu.
Teori Keadaan Transisi

Meskipun teori tumbukan hanya dapat menjelaskan reaksi yang


sederhana saja, namun dapat disimpulkan hal–hal seperti berikut:
•Laju reaksi bergantung pada konsentrasi reaksi, karena jumlah
tumbukan per detik bertambah jika konsentrasi bertambah.
•Laju reaksi bergantung pada sifat pereaksi karena energi pengaktifan
yang berbeda.
•Laju reaksi bergantung pada suhu (T) karena jumlah molekul
berenergi cukup untukbereaksi merupakan fungsi suhu.
5th February 2008 NCCR 12

Anda mungkin juga menyukai