Anda di halaman 1dari 28

Ion Exchanger

Alfira Insani Fadhilah/ 1941420020


Bagos Tedy Arta / 1941420073
Martha Virana / 1941420096
Pengertian
• Adsorpsi dan pertukaran ion adalah adalah proses sorpsi (proses pemisahan bahan
dari suatu campuran cair/campuran gas), dimana komponen tertentu dari fase
cairan, yang disebut zat terlarut, ditranfer selektif ke bahan insoluble (tak larut) dalam
suatu wadah atau dikemas dalam kolom.
• Pertukaran ion melibatkan transfer massa dari larutan ke fasa padatan.
• Pada adsorpsi dan pertukaran ion, ion dari fasa larutan tertransfer ke fasa padatan
(sorbent) sampai sorbent menjadi jenuh/ hamper jenuh.untuk meregenerasinya
dilakukan desorb (pelepasan kembali)
• Pertukaran ion ion yang dipindahkan dari larutan dipindahkan ke penukar ion
(exchanger) sehingga terjadi elektronetralitas (jumlah muatan yang diserap = yang
dilepas)
Mekanisme
• Resin (eksudat/ getah yang dikeluarkan oleh banyak jenis tetumbuhan, terutama oleh
jenis- jenis pohon runjung/konifer) mengandung kation B+ akan dipertukarkan dengan
kation A+. Kation A+ dan B+ akan terdifusi karena perbedaan kosentrasi antara resin
dan larutan.
• Reaksi pertukaran kation:
• A+ + R- B+ → B+ + R- A+
• Reaksi pertukaran anion :
• A- + R+ B- → B- + R+

• Pertukaran ion akan berlangsung sampai


kesetimbangan dicapai
Resin penukar ion

• Berdasarkan gugus fungsionalnya,resin penukar terbagi menjadi


dua yaitu resin penukar kation dan resin penukar anion.Resin
penukar kation mengandung kation yang dapat
dipertukarkan,sedangkan resin penukar anion mengandung
anion yang dapat dipertukarkan.

2/8/20
1. Resin kation
Melepaskan ion positif pada resin ( misalnya H+ dan Na+ ) untuk
ditukar dengan kandungan unsur kation pada air.

2. Resin anion
Melepaskan ion negatif ( misalnya OH- ) untuk ditukar dengan
kandungan unsur anion pada air.

2/8/20
Ada 2 macam resin penukar ion
1. Kation exchanger
Resin penukar ion positif atau yang lebih dikenal dengan kation exchanger pada
umumnya dalam bentuk asam kuat atau asam lemah
Secara sederhana rekasi pertukaran ion positif dapat dilihat seperti dibawah ini

2/8/20
2. Anion exchanger
Anion exchanger bertujuan untuk menghilangkan ion-ion yang bermuatan negatif
seperti SO4, Cl, SiO3, dan ion negatif lainnya dengan cara pertukaran dengan ion OH-.
Contoh reaksi yang terjadi pada anion exchanger :

Maka penukar kation memisahkan logam – logam (kation) yang menghasilkan asam,
dan anion memisahkan asam (yang tersisa dari garam) yang menghasilkan air murni.
2/8/20
Aplikasi
• Recovery uranium dari larutan
• Penghilang warna pada larutan gula
• Dealkalinasi air
• Demineralisasi air
• Water softening
Aplikasi: water softening
• Water softening dengan pertukaran ion
melibatkan penukar kation, dimana reaksi berikut
terjadi untuk menggantikan ion kalsium dengan
ion natrium.
Proses pelunakan air/water softening

2/8/20
Aplikasi: demineralisasi
• Pada langkah pertama, resin penukar kation (H+)
untuk ion kation seperti K+ Ca2+ Na+
• Pada langkah kedua, resin penukar ion (OH-)
seperti ion Cl- PO42-
• . Ion- ion hydrogen dan hidroksil yang masuk ke air
bergabung membentuk air.
Proses
demineralisasi air

2/8/20
Komponen penukar ion
• Fasa padat bermuatan atau matriks.
• Fasa cair yang mengandung molekul yang
berbeda muatan dari matriks
• Larutan (eluan) dengan muatan berbeda untuk
mencegah interaksi antara fasa cair dan padat.
Penukar ion
• Penukar ion diseimbangkan oleh counterion (ion
yang menyertai spesies ionik untuk menjafa
netralitas listrik)
• Counterion inilah yang akan dipertukarkan
dengan ion lain dari larutan
Resin
• Resin
Polimer organic atau anorganik yang digunakan sebagai penukar kation atau anion
dari faa larutan.
• Resin penukar ion umumnya berbentuk butiran gel yang terdiri dari,
1. Jaringan polimer
2. Gugus fungsional ionic melekat jaringan
3. Counterions
4. Pelarut
• Struktur umum
 polymer backbone (
 gugus fungsional/ sisi aktif membentuk kompleks anion atau kation
Resin
• Penukar kation (asam kuat) dan Penukar kation (asam lemah) terkadang
penukar anion (basa kuat) disentesis disintesis dari kopolimerisasi asam
dari kopolimerisasi stirena dan akrilat dan asam metakrilat.
divinilbenzena (DVB).
Selectivity of ion exchange resins
Strong acid cation Strong base anion

• Barium, lead, calcium, nickel, • Iodide, nitrate, bisulfite, chloride,


cadmium, copper, zinc, magnesium, cyanide, bicarbonate, hydroxide,
potassium, ammonia, sodium, fluoride, sulfate
hydrogen
Resin organik
• Gugus fungsional
Benzene
 disulfonsi sebagai penukar kation
Diklorinasi sebagai penukar anion

Cation excgange Anion exchange


Resin anorganik
• Silikat (SO4)
• Aluminosilikat
1. zeolite, montmorillonites
2. penukar kation
• Zirconium, Tin- phosphate
Resin
• Faktor penting dalam pemilihan resin penukar ion:
1. Kapasitas penukar
2. Selektivitas
3. Ukuran partikel dan distribusi ukuran (flow throught put considerations)
4. Stabilitas fisika dan kimia
5. regenarasi
Resin
• Sifat
1. Kapasitas
jumlah ion yang dapat dipertukarkan per unit material
# kapasitas penukar kation (proton exchange capacity, PEC)
2. Selektivity
* penukar kation atau anion
# kation adalah ion positif
# anion adalah ion negative
* selektif terhadap beberapa gugus fungsi
# distribusi ion logam bervariasi
Contoh
• Sebuah resin pertukaran ion terbuat dari 88% berat stirena dan 12 % berat
divinilbenzena yang dimodifikasi dengan sulfonasi sebagai resin penukar kation.
Perkirakan maksimum kapasitas pertukaran ion dalam resin!
• Jawab:
• Dianggap berat resin 100 gram sebagai sulfonasi

Komponen Mr Massa Mol


stirena 104,14 88 0,845
divinilbenzena 130,18 12 0,092
100 0,937
Jawab
• Sulfonasi pada setiap cincin benzene 0,937 mol H2SO4 (Mr= 81, 07 g/mol), sehingga
terjadi penambahan berat (0,937 mol)(81,07 g/mol) = 76 g
• Total berat resin setelah sulfonasi = 100 g + 76 g = 176 g
• Kapasitas maksimum penukar ion:
Kesetimbangan
• Untuk pertukaran ion, kita menerapkan Pada saat kesetimbangan
hokum aksi massa untuk memperoleh
kesetimbangan

Dimana K : koefisien selektivitas


molar; c : kosentrasi molar liquid; q :
kosentrasi molar penukar ion
Kesetimbangan
K tidak tergantung pada C/Q (total
kosentrasi ekuivalen)
Dimana x dan y adalah fraksi mol liquid
dan penukar ion; z= valensi counterion
• Jika muatan counterion = muatan ion Apabila muatan counterion ≠ muatan
yang akan dipertukarkan maka: ion yang dipertukarkan, maka:

• K dipengaruhi oleh rasio C/Q dan rasio


muatan n
• C: total kosentrasi ekuivalen (eq/L) larutan ; Q:
total kosentrasi ekuivalen (eq/L) penukar ion
Large-scale ion exchange columns

Anda mungkin juga menyukai