0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
144 tayangan30 halaman
Pertukaran ion adalah proses pertukaran antara ion-ion yang bermuatan positif (kation) atau negatif (anion) antara senyawa dengan resin penukar ion. Resin penukar ion dapat digunakan untuk memisahkan ion-ion tertentu dari larutan, seperti pelunakan air, pemurnian air, pemisahan logam, dan pemekatan larutan. Resin dapat diregenerasi dengan mencucinya dengan larutan yang mengandung ion yang diinginkan untuk men
Pertukaran ion adalah proses pertukaran antara ion-ion yang bermuatan positif (kation) atau negatif (anion) antara senyawa dengan resin penukar ion. Resin penukar ion dapat digunakan untuk memisahkan ion-ion tertentu dari larutan, seperti pelunakan air, pemurnian air, pemisahan logam, dan pemekatan larutan. Resin dapat diregenerasi dengan mencucinya dengan larutan yang mengandung ion yang diinginkan untuk men
Pertukaran ion adalah proses pertukaran antara ion-ion yang bermuatan positif (kation) atau negatif (anion) antara senyawa dengan resin penukar ion. Resin penukar ion dapat digunakan untuk memisahkan ion-ion tertentu dari larutan, seperti pelunakan air, pemurnian air, pemisahan logam, dan pemekatan larutan. Resin dapat diregenerasi dengan mencucinya dengan larutan yang mengandung ion yang diinginkan untuk men
dipertukarkan untuk beberapa bentuk, yaitu kation ditukar dengan kation dan anion ditukar dengan anion. Proses reversibel dan dapat diregenerasi atau diisi dengan ion-ion yang diinginkan melalui pencucian dengan ion-ion yang berlebih. Contoh : Proses pengambilan ion kalsium (Ca2+), ion besi (Fe2+) dan ion magnesium (Mg2+) dari air yang ditukar dengan ion sodium (Na+) dari resinproses pelunakan air di rumah. Pemurnian air pemisahan logam Pemekatan larutan. Contoh penukar ion Resin penukar ion Zeolit Monmorilonit Clay Tanah humus.
Bentuk penukar ion:
Penukar kation yaitu pertukaran ion yang bermuatan positif (kation) Penukar anion yaitu pertukaran ion yang bermuatan negatif (anion). Pertukaran amfoter yaitu dapat melakukan pertukaran baik kation maupun anion secara simultan. Menghilangkan kesadahan menggunakan resin penukar ion adalah salah satu cara yang paling praktis dibanding beberapa cara lainnya. Air sadah adalah air yang banyak mengandung kation magnesium (Mg2+) dan kalsium (Ca2+).
Air sadah tak efektif digunakan untuk mandi
dan mencuci pakaian. Agar kesadahan air bisa hilang atau berkurang, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satu cara yang paling efektif adalah pelunakan kesadahan air menggunakan resin kation. Ciri-ciri air sadah antara lain : • Air terasa licin jika terkena kulit, dan kulit terasa lengket jika telah kering. • Jika dimasak di panci, akan muncul kerak seperti kapur kekuningan di dasar panci, yang disebabkan terbentuknya senyawa padat CaSO4, dan sebagainya. • Jika air sadah digunakan untuk mandi, sabun yang digunakan sulit untuk menghasilkan busa, dan setelah pembilasan pun kulit terasa licin dan akhirnya lengket. Proses pelunakan air sadah dilakukan menggunakan resin kation yang telah dimuati oleh kation natrium (Na+). Saat permukaan fisik resin mengalami kontak dengan air yang mengandung kation magnesium dan kalsium, pada saat itulah terjadi pertukaran ion.
Ion natrium yang berada di resin bertukar dengan
ion magnesium dan kalsium yang berada di dalam air, sehingga muatan resin pun bertukar menjadi Mg2+ dan Ca2+, dan muatan air menjadi Na+. Hasil dari proses ini adalah turunnya kesadahan air (air sudah tak licin lagi jika terkena kulit). • Proses pertukaran antara ion natrium dari resin dan ion magnesium serta kalsium dari air terjadi akibat adanya perbedaan potensial elektroda antara natrium dan ion-ion logam yang bertukar dengannya. • Jika seandainya air juga mengandung ion- ion logam berat semacam besi, tembaga, atau merkuri dan timbal, maka ion-ion tersebut juga bertukar dengan ion natrium yang berasal dari resin, di mana kecepatan pertukaran ini berlangsung dalam tempo yang jauh lebih cepat. • Proses pertukaran ion dari resin akan berhenti jika muatan ion di resin sudah jenuh. Resin yang jenuh berarti hampir semua ion natrium dalam resin telah diganti dengan ion-ion lain. Untuk menyegarkan kembali resin yang jenuh bisa dilakukan dengan cara merendam resin jenuh dalam air garam yang memiliki konsentrasi tinggi. • Proses perendaman ini menimbulkan reaksi kimia pertukaran resin, di mana muatan ion-ion di dalam resin akan bertukar dengan ion-ion natrium yang berasal dari larutan garam berkonsentrasi tinggi. Selanjutnya resin dibilas dengan air TDS 0 (air murni). Hasil proses ini adalah resin yang telah pulih dan bias digunakan kembali untuk proses pelunakan air sadah. Resin Penukar Ion
Senyawa hidrokarbon terpolimerisasi, yang
mengandung ikat-silang (crosslinked) serta gugus fungsi yang mempunyai ion-ion yang dapat dipertukarkan.
Resin penukar ion yang terbuat dari styrene
diviniylbenzena (SDVB) yang diaktifkan dengan beberapa bahan kimia: Gugus sulfonat dan ditempeli ion H+ atau ion Na+, Gugus amonium kuartener dan ditempeli ion Cl- atau OH-. • Ion- ion H+, K+, Cl- atau OH- inilah yang bergerak melalui transfer pertukaran ion terhadap ion-ion yang akan ditukar dalam larutan.
Proses pertukaran ion
• Peralatan yang digunakan sama seperti yang digunakan dalam kromatografi kolom dan dapat diidentikkan untuk beberapa pemisahan.
• Gambar disamping ini
adalah diagram peralatan dengan dilengkapi jaket air dan artinya sama untuk mencegah kolom dari kekeringan ini adalah peralatan laboratorium, dan paling sering peralatan ini dibuat dari buret yang dipotong. • Karakteristiknya: – kemampuan menggelembung (swelling), – kapasitas penukaran – selektivitas penukaran. • Selektifitas penukar ion tergantung pada struktur kimia : ukuran ion, muatan atau strukturnya. Contoh tipe ion yang dapat diikat ke penukar ion adalah:
H+ (proton) dan OH- (hidroksida)
Ion monoatomik bermuatan tunggal seperti Na+, K+ atau Cl-. Ion monoatomik bermuatan dua seperti Ca2+ atau Mg2+. Ion anorganik poliatomik seperti SO42- atau PO43-. Basa organik, biasanya molekul yang mengandung gugus fungsi amino – NR2H+ Asam organik, sering molekulnya mengandung gugus fungsi -COO- • Pertukaran terjadi secara kontinyu sampai resin telah jenuh dengan ion yang ditukarkan Breakthrough capacity maka perlu diregenerasi dengan asam atau basa. • Resin bekerja secara fisik dan kimiawi. • Kapasitas pertukaran resin : Jumlah total ekivalen dari proton atau hidroksil (gugus yang ada pada resin) yang digantikan per volum perberat resin. Ditentukan oleh jumlah dan kekuatan gugus ionik pada resin. Contoh Resin Penukar Ion Resin Penukar Kation
• Resin penukar kation mengandung gugus –SO3H
jenis asam kuat, atau gugus –COOH jenis asam lemah. • Proton dari gugus tersebut dapat ditukar dengan kation lain: nRzSO3-H+ + Mn+ (RzSO3)nM + nH+ nRzCOO-H+ + Mn+ (RzCOO)nM + nH+ dimana Rz adalah gugus organik dari resin. • Resin kation dalam bentuk H+, tetapi bentuk ini dapat di ubah menjadi bentuk Na dengan menambahkan garam- Na ion Na+ akan mengalami pertukaran dengan kation H+ • Resin penukar kation asam lemah bekerja pada pH sekitar pH 5 – 7.
• Bila pH dibawah 5, maka resin akan ‘menahan’
proton terlalu kuat untuk pertukaran kation, hal ini berlaku juga untuk pengambilan kation dari basa yang sangat lemah kurang sempurna. (analog dengan reaksi asam lemah / basa lemah yang tidak sempurna.)
• Resin asam lemah untuk pemisahan basa kuat
atau zat ionik multifungsi seperti protein, sedangkan resin asam kuat untuk pemisahan yang lebih kompleks Resin Penukar Anion
• Resin penukar anion mengandung gugus anion
hidroksil (OH-), • gugus basa kuat yaitu gugus amonium kuartener, atau gugus basa lemah yaitu gugus amine. Gugus- gugus tersebut akan ditukar oleh anion lain. nRzNR3+OH- + An- (RzNR3)nA + nOH- nRzNH3+OH- + An- (RzNH3)nA + nOH- • Pertukaran basa kuat biasanya pada kisaran pH 10 – 12, sedangkan untuk pertukaran basa lemah pada kisaran pH 8 - 9 . • Resin basa lemah untuk pemisahan asam kuat, dan resin basa kuat untuk pemisahan yang lebih luas . Reaksi Pertukaran Ion • Karena perbedaan afinitas ion ditentukan oleh muatan ion dan jari-jari ion. • Misal : R-H + Na+ ↔ R-Na+ + H+ afinitas Na > H dan Na dapat digantikan oleh Ca R-Na+ + Ca2+ ↔ R-Ca+ + Na+ • Aturan umum untuk afinitas pertukaran ion : – Pada konsentrasi rendah dan temperatur kamar, tingkat pertukaran bertambah dengan bertambahnya valensi / muatan dari penukar ion. Na+ < Ca2+ < La3+ < Th4+
Pada konsentrasi rendah, temperatur kamar, dan valensi
konstan, tingkat pertukaran bertambah dengan bertambahnya nomor atom / jari-jari pada penukar ion. Li+ < Na+ < K+ = NH4+ < Rb+ < Cs+ < Ag+ < Be2+ < Mn2+ < Mg2+ = Zn2+ < Cu2+ = Ni2+ < Co2+ < Ca2+ < Sr2+ < Ba2+ – Pada konsentrasi tinggi, perbedaan potensial pertukaran ion pada valensi yang berbeda (Na+, Ca2+ ) berkurang, dan dalam beberapa bagian berlawanan/ sebaliknya. Hal ini mengapa resin dapat diregenerasi. – Pada temperatur tinggi, dalam media nonakuose (tidak berair) atau pada konsentrasi tinggi, potensial pertukaran ion pada muatan yang serupa hampir sama dan reversibel. – Potensial pertukaran dari beberapa ion relatif dapat didekati dari koefisien aktivitasnya yaitu koefisien aktivitas lebih tinggi pertukarannya lebih besar. – Potensial pertukaran dari ion H+ dan OH- berubah sekali dengan sifat gugus fungsi dan tergantung pada kekuatan asam atau basa yang terbentuk diantara gugus fungsi dan ion H+ atau OH- lainnya. Asam atau basa lebih kuat potensial pertukarannya lebih rendah. – Untuk pertukaran basa lemah, tingkat pertukarannya adalah; OH- > SO42- > CrO42- > sitrat > tatrat > NO3- > AsO4- > PO42- > MoO42- > asetat = I- =Br- > Cl- >F- – Untuk basa kuat, tingkat pertukaran umumnya sama kecuali untuk OH-. - Pu4+>>La3+ > Ce3+ > Pr3+ > Eu3+ > Y3+ > Sc3+ > Al3+ >> Ba2+ > Pb2+ > Sr2+ > Ca2+ > Ni2+ > Cd2+ > Cu2+ > Co2+ > Zn2+ > Mg2+ > Uo22+ > Tl+ > Ag+ > Rb+ .> K+ > NH4+ > Na+ > H+ > Li+.
- Penukar ion yang diisi dengan satu jenis ion akan
mengikat sejumlah kecil ion sekitar yang berbeda secara kuantitatif.
- Resin Na+ akan mengikat sejumlah kecil Li+ karena
selektifitas Na+ > Li+, tetapi resin Na dapat mengikat dalam jumlah besar ion Ni2+ atau Al3+ , selanjutnya ion tersebut dapat diambil / dikeluarkan dari resin dengan cara dielusi dengan asam berlebih. Regenerasi Resin
Jika resin telah jenuh dengan ion yang ditukarkan, maka
dapat diregenerasi. Misal: resin jenuh dengan Na+ (R-Na+), maka Na+ dapat dilepas dengan menambah asam dgn konsentrasi yang lebih besar. R-Na+ + H+ R-H+ + Na+ Resin anion ( R-Cl) diregenerasi dengan basa NaOH R-Cl- + OH- --> R-OH- + Cl- Resin dapat dipakai kembali. Kapasitas Pertukaran Ion
Kemampuan resin untuk menukarkan ionnya= jumlah ion yg
dapat ditukarkan persatuan volum atau berat. Dengan mengukur kapasitas : • Memilih resin yg baik & harga murah. • Mendesain alat & mengukur kerusakan resin Untuk kation : 2 – 3 meq/mL & untuk anion : 1 – 2 meq/mL Ditentukan dengan cara titrasi Informasi pada Label
• Label pada botol resin penukar ion yang di jual
dipasaran umumnya mengandung informasi seperti dibawah ini: strongly acidic, sulfonic acid, Na+, 20-50 mesh, medium porosity or 8X, 4.4 meq/g min dry. • Apa arti keterangan tersebut?. – Penukar kationnya dalam bentuk asam sulfonat. – Kation yang ada pada resin adalah natrium. – Manik-manik tersebut semuanya lolos melewati ayakan 20 mesh, tetapi tidak untuk ayakan 50 mesh. – Derajat ikat –silangnya menunjukkan 8X, ini artinya bahwa 8% divinil benzen ditambahkan ke campuran awal, bukan berarti 8% diikat silang. – Medium resin berpori. – Satu gram resin kering mempunyai kapasitas pertukaran sampai 4,4 meq. Faktor yang mempengaruhi pertukaran ion: 1. pH 2. Kecepatan alir 3. Konsentrasi ion terlarut 4. Tinggi / jumlah media penukar ion 5. Suhu
Faktor yang mempengaruhi kerusakan resin:
1. Oksidasi (khususnya oleh Cl2 dan ozon) memutuskan ikat silang gugus penukar jadi inaktif. Perlu dipasang kolom adsorben (karbon) sebelum kolom resin. 2. Foulingpori2 tertutup oleh zat organik, koloid dari hidroksida logam & silika. 3. Hancur aliran air/larutan yang tinggi & tekanan terus menerus. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN.
1.Jangan membuang resin yang telah digunakan. Karena
resin dapat diregenerasi beberapa kali. Kumpulkan resin dalam wadah tertutup untuk menjaga kelembabannya; dan jika sediaannya bagus dapat dikumpulkan, diregenerasi ke bentuk ionik yang diinginkan oleh cara penukar batch. 2.Pre-swell (sebelum mengembang) butir-butir resin sebelum dimasukkan kolom. Butir-butir resin mengembang jika diletakkan dalam air, khususnya akan mengembang 2X sampai 4X. Jika ikat silang besar, maka resin kurang mengembang. Rendam resin dalam air beberapa menit atau sampai volume butiran mengembang lalu hentikan. Pada saat ini udara juga akan terjebak dan hal ini akan mempengaruhi kualitas packing kolom. 3. Untuk pemisahan kromatografi ion yang paling baik digunakan butiran resin dengan diameter yang sama. Semakin kecil butiran resin, maka pertukaran akan lebih cepat dan hasilnya akan mengurangi waktu difusi ion serta menghasilkan puncak pita yang tidak lebar. Butiran dengan beberapa ukuran dapat digunakan untuk model pertukaran batch pada gugus ion , sebab cara ini tidak memerlukan waktu pemisahan sebagai salah satu faktor. thanks for the attention