ION exchange
Apa saja yang harus dipelajari ???
Pengertian
Perhitungan
PERTEMUAN 1
Pengertian
Dimana :
R- : gugus anionik yang melekat pada penukar
ion
Bn+ dan A+ : ion di larutan
Atau
Konstanta Kesetimbangan Reaksi
Dimana :
adalah koefisien selektifitas / konstanta aksi massa
Menyatakan kecenderungan penukar ion unttuk mengikat
ion B daripada ion A
Atau
Kesetimbangan Pertukaran Ion
Dipengaruhi oleh selektivitas ion, misalnya:
Konstanta kesetimbangan disini sama dengan koefisien selektivitas K
menggambarkan selektivitas relatif resin
Contoh :
KNaLi = [Na+][Li+]R / [Li+][Na+]R
Harga koefisien selektifitas dihitung dari percobaan.
Selektivitas relatif untuk ion tertentu bertambah dengan
bertambahnya ikat silang.
Secara umum pertukaran ion lebih suka mengikat ion yang
bermuatan besar, jari-jari hidrat besar dan bertambahnya
polarisabilitas.
Tabel Selektifitas Relatif Kation
Tabel Selektifitas Relatif Anion
Tingkat Pertukaran Ion
Karena perbedaan afinitas ion ditentukan oleh muatan ion dan jari-jari ion.
Misal : R-H + Na+ ↔ R-Na+ + H+
afinitas Na > H dan Na dapat digantikan oleh Ca
R-Na+ + Ca2+ ↔ R-Ca+ + Na+
Aturan umum untuk afinitas pertukaran ion :
– Pada konsentrasi rendah dan temperatur kamar, tingkat pertukaran
bertambah dengan bertambahnya valensi / muatan dari penukar ion. Na+ <
Ca2+ < La3+ < Th4+
– Pada konsentrasi rendah, temperatur kamar, dan valensi konstan, tingkat
pertukaran bertambah dengan bertambahnya nomor atom / jari-jari pada
penukar ion.
Li+ < Na+ < K+ = NH4+ < Rb+ < Cs+ < Ag+ < Be2+ < Mn2+ < Mg2+ = Zn2+ < Cu2+ =
Ni2+ < Co2+ < Ca2+ < Sr2+ < Ba2+
Untuk pertukaran basa lemah, tingkat pertukarannya
adalah :
OH- > SO42- > CrO42- > sitrat > tatrat > NO3- > AsO4- > PO42-
> MoO42- > asetat = I- =Br- > Cl- >F-
Untuk basa kuat, tingkat pertukaran umumnya sama
kecuali untuk OH-.
- Pu4+>>La3+ > Ce3+ > Pr3+ > Eu3+ > Y3+ > Sc3+ > Al3+ >> Ba2+ >
Pb2+ > Sr2+ > Ca2+ > Ni2+ > Cd2+ > Cu2+ > Co2+ > Zn2+ > Mg2+ >
Uo22+ > Tl+ > Ag+ > Rb+ .> K+ > NH4+ > Na+ > H+ > Li+.
- Penukar ion yang diisi dengan satu jenis ion akan mengikat
sejumlah kecil ion sekitar yang berbeda secara kuantitatif.
pH Tinggi/Jumlah
1 4 media
penukar ion
Kecepatan 2
alir 5
Suhu
Konsentrasi
ion terlarut 3
Faktor yang mempengaruhi kerusakan resin:
1. Oksidasi (khususnya oleh Cl2 dan ozon)
memutuskan ikat silang gugus penukar jadi inaktif.
Perlu dipasang kolom adsorben (karbon) sebelum
kolom resin.
2. Foulingpori2 tertutup oleh zat organik, koloid dari
hidroksida logam & silika.
3. Hancur aliran air/larutan yang tinggi & tekanan
terus menerus.
Sebuah penukar ion cenderung
untuk memilih :
Ion yang valensinya lebih besar
Ion dengan volume terlarut lebih kecil
Ion dengan kemampuan polarisasi lebih besar
Ion yang berekasi kuat dengan site pertukaran ion dari
resin
Ion yang kurang terlibat dengan ion lain yang
membentuk kompleks
ION EXCHANGE
PERTEMUAN 2
Kapasitas Pertukaran Ion
Sifat
Kapasitas
• Jumlah ion yang dapat dipertukarkan per unit
material
– Kapasitas penukar kation (Proton
exchange capacity, PEC)
Selektivitas
• Penukar kation atau anion
– Kation adalah ion positif
– Anion adalah ion negatif
• Selektif terhadap beberapa gugus fungsi
– Distirbusi ion logam bervariasi
Contoh
Sebuah resin pertukaran ion terbuat dari 88%
berat stirena dan 12% berat divinilbenzena
yang dimodifikasi dengan sulfonasi sebagai
resin penukar kation. Perkirakan maksimum
kapasitas pertukaran ion dalam resin!
(M H2SO4 = 81,07 g/mol)
Jawab :
Dianggap berat resin 100 g sebelum sulfonasi
M g mol
Stirena 104,14 88 0,845
Divinilbenzena 130,18 12 0,092
100 0,937
Jawab
Sulfonasi pada setiap cincin benzena 0,937
mol H2SO4 (M=81,07 g/mol)),
sehingga terjadi penambahan berat
(0,937mol)(81,07g/mol) = 76 g
Total berat resin setelah sulfonasi =
100 + 76 = 176 g
Kapasitas maksimum penukar ion :
0,937
5,3mol / kg resin
(176 /1000)
Latihan 1
Fixed Bed
Fluidized Bed
Sistem terfluidisasi
Continuous Bed
Sistem Kontinyu
Fixed Bed
Proses pertukaran ion dilakukan dengan cara mengalirkan
umpak ke dalam reaktor yang di dalamnya diisi dengan
resin.
Umpan dialirkan dari atas ke bawah sehingga unggun resi
tidak bergerak selama operasi berjalan (unggun resin
menjadi unggun yang kompak)
Kecepatan di dalam reaktor bervariasi tergantung pada
kemampuan resin penukar ion.
Selama proses berlangsung, kotoran dapat tertahan dan
menempel di permukaan resin yg dapat berakibat
menurunkan kinerja resin oleh karena itu diperlukan
backwash
Fluidized Bed
Pertukaran ion dengan sistem terfluidisasi dilakukan
dengan cara mengalirkan umpan ke dalam reaktor dari
bawah ke atas sehingga resin di dalam reaktor terfluidisasi
atau bergerak dan volume unggun resin menjadi lebih besar
(mengembang)
Sistem ini mempunyai keuntungan yaitu partikel padatan
dari umpan tidak tertahan dalam unggun resin tetapi
kontak dengan umpan kurang efektif
Continuous Bed
Prosesnya hampir sama dengan sistem fixed bed yaitu
umpan dialirkan ke dalam reaktor dari atas ke bawah tetapi
sistem kontinyu memerlukan 2 reaktor, yaitu reaktor utama
untuk pertukaran ion dan reaktor untuk regenerasi
Sebagian kecil resin dari reaktor utama yang telah jenuh
dipindahkan ke reaktor regenerasi untuk diregenerasi dan
secara bersamaan sebagian kecil resin yang telah
diregenerasi dipindahkan ke reaktor utama untuk proses
pertukaran ion.
Sistem ini memerlukan kontrol yg rumit, biaya yang besar
dan resin akan cepat rusak.
TUGAS 1
1. Jelaskan yang dimaksud dengan afinitas !
2. Jalaskan proses pelunakan air, demineralisasi air, dan
pemisahan logam (dlm hubungannya dengan pertukaran ion) !
3. Sebutkan reaksi untuk pelunakan air dan dimineralisasi air !
4. Jelaskan cara pembuatan resin !
5. Label pada botol resin penukar ion yang di jual dipasaran
umumnya mengandung informasi seperti dibawah ini: strongly
acidic, sulfonic acid, Na+, 20-50 mesh, medium porosity or 8X, 4.4
meq/g min dry. Apa arti keterangan tersebut ?
6. Jelaskan aplikasi penukar ion selain yang disebutkan dalam
power point di atas !
TUGAS 2
1. 0,1500 gram ZnCl2.nH2O murni dilewatkan dalam kolom
penukar kation dalam bentuk H+. Ion H+ yang dilepas
membutuhkan 16,98 mL NaOH 0,1024 M untuk mencapai titik
akhir phenolftalein berubah warna. Hitung persentase Zink
dalam sampel !
2. Jika 0,1305 gram sampel NaCl dilewatkan dalam kolom
penukar kation dalam bentuk H+ dan produk yang mengandung
ion H+ dititrasi dengan NaOH 0,1231 M, berapa volume NaOH
yang dibutuhkan agar fenolphtalein berubah warna (mencapai
titik akhir titrasi) ?
3. 0,1000 gram sampel yang mengandung gram Kalsium
dilewatkan dalam kolom penukar kation dalam bentuk H +. Ion
H+ yang dilepas membutuhkan 18,05 mL NaOH 0,1025 M untuk
mencapai perubahan warna fenolphtalein. Hitung persentase
Kalsium dalam sampel !
4. Air kran dimasukkan ke dalam kolom penukar kation (H +) dan
dielusi. Sebanyak 2 mL effluent diambil dan dititrasi dengan
0,02 N NaOH. Volume NaOH yang terpakai sampai
fenolphtalein berubah warna adalah 18 mL. Tentukan berapa
ppm konsentrasi CaCO3 dalam air kran !
5. Air sadah dengan konsentrasi 2000 ppm dimasukkan
ke dalam kolom penukar ion yang berisi resin penukar
kation sebanyak 78,5 ml. Setelah beberapa saat
dialirkan, diketahui bahwa volume air sadah pada saat
Ce/Co pertama kali konstan adalah 250 ml. Jumlah Yi
x Vi adalah 8,5 ml. Hitung kapasitas operasi resin
tersebut!
TUGAS 3 (PROJECT)
1. Gambarkan di kertas gambar A3 disertai dengan etiket gambar
penukar ion untuk proses demineralisasi air
penukar ion jenis fixed bed
penukar ion sistem multikolom
penukar ion continuous bed
Penukar ion kolom ganda
2. Gambar/Video Animasi Fluidized Bed
TUGAS 4 (PRAKTIKUM)
Judul : Regenerasi dan Persiapan Ion ExchangeIon
Exchange
Tujuan : Untuk meregenerasi dan menyiapkan penukar ion
TUGAS 5 (PRAKTIKUM)
Judul : Penentuan konsentrasi ion dan kapasitas penukar
ion
Tujuan : Untuk menentukan konsentrasi ion yang
dipertukarkan dan kapasitas ion
Sampai Jumpa Esok Hari
TERIMA KASIH..........