Anda di halaman 1dari 88

Operasi Teknik Kimia II

ION exchange
Apa saja yang harus dipelajari ???

Pengertian

Perhitungan

Materi Jenis-jenis peralatan

Prinsip kerja peralatan

Transfer massa pada peralatan


ION EXCHANGE

PERTEMUAN 1
Pengertian

Pertukaran Ion adalah :


Proses dimana satu bentuk ion dalam senyawa
dipertukarkan untuk beberapa bentuk, yaitu kation
ditukar dengan kation dan anion ditukar dengan anion.

Proses reversibel dan dapat diregenerasi atau diisi


dengan ion-ion yang diinginkan melalui pencucian
dengan ion-ion yang berlebih.
Aplikasi
 100 tahun lalu  air sadah zeolit
 Th 1935  diperkenalkan resin penukar ion
untuk Water softening (Ca2+ and Mg2+) dan
deionisasi
 Demineralisasi air / Pelunakan air
 Dealkalinasi air
 Penghilangan warna pada larutan gula
 Recovery uranium dari larutan
 Pemurnian air
 pemisahan logam
Aplikasi : Water softening

 Water softening dengan


pertukaran ion melibatkan
penukar kation, di mana
reaksi berikut terjadi untuk
menggantikan ion kalsium
dengan ion natrium.
Aplikasi : Demineralisasi
 Pada langkah
pertama, resin
penukar kation (H+)
untuk ion kation
seperti K+, Ca2+, Na+.
Pada langkah kedua,
resin penukar anion
(OH-) seperti ion Cl-,
PO42-. Ion-ion
hidrogen dan
hidroksil yang masuk
ke air bergabung
membentuk air.
 Contoh penukar ion
Resin penukar ion
(pori-porinya yang berfungsi dan polimer gel)
Zeolit
Monmorilonit
Clay
Tanah humus.

 Bentuk penukar ion:


Penukar kation yaitu pertukaran ion yang bermuatan positif
(kation)
Penukar anion yaitu pertukaran ion yang bermuatan negatif
(anion).
Pertukaran amfoter yaitu dapat melakukan pertukaran baik
kation maupun anion secara simultan.
Proses Pertukaran Ion
Ion- ion H+, K+, Cl- atau
OH- inilah yang
bergerak melalui
transfer pertukaran ion
terhadap ion-ion yang
akan ditukar dalam
larutan.
Proses pertukaran ion
Mekanisme transport Pertukaran Ion
Pergerakan ion dari larutan ke film / lapisan batas solid
Difusi ion melewati film ke permukaan solid
Difusi ion menembus pori solid ke daerah pertukaran
Pertukaran ion oleh reaksi
Difusi ion tertukar dari pori ke permukaan solid
Difusi ion tertukar melewati fim cairan atau lapisan batas sekitar
solid
Pergerakan ion tertukar ke dalam larutan
Dissociation: Ganggguan
Ion pairs: Pasangan ion
Reaksi Pertukaran Ion

Dimana :
R- : gugus anionik yang melekat pada penukar
ion
Bn+ dan A+ : ion di larutan
Atau
Konstanta Kesetimbangan Reaksi

Dimana :
adalah koefisien selektifitas / konstanta aksi massa
Menyatakan kecenderungan penukar ion unttuk mengikat
ion B daripada ion A
Atau
Kesetimbangan Pertukaran Ion
 Dipengaruhi oleh selektivitas ion, misalnya:
Konstanta kesetimbangan disini sama dengan koefisien selektivitas K
 menggambarkan selektivitas relatif resin
 Contoh :
KNaLi = [Na+][Li+]R / [Li+][Na+]R
 Harga koefisien selektifitas dihitung dari percobaan.
 Selektivitas relatif untuk ion tertentu bertambah dengan
bertambahnya ikat silang.
 Secara umum pertukaran ion lebih suka mengikat ion yang
bermuatan besar, jari-jari hidrat besar dan bertambahnya
polarisabilitas.
Tabel Selektifitas Relatif Kation
Tabel Selektifitas Relatif Anion
Tingkat Pertukaran Ion
Karena perbedaan afinitas ion  ditentukan oleh muatan ion dan jari-jari ion.
 Misal : R-H + Na+ ↔ R-Na+ + H+
afinitas Na > H dan Na dapat digantikan oleh Ca
R-Na+ + Ca2+ ↔ R-Ca+ + Na+
Aturan umum untuk afinitas pertukaran ion :
– Pada konsentrasi rendah dan temperatur kamar, tingkat pertukaran
bertambah dengan bertambahnya valensi / muatan dari penukar ion. Na+ <
Ca2+ < La3+ < Th4+
– Pada konsentrasi rendah, temperatur kamar, dan valensi konstan, tingkat
pertukaran bertambah dengan bertambahnya nomor atom / jari-jari pada
penukar ion.
Li+ < Na+ < K+ = NH4+ < Rb+ < Cs+ < Ag+ < Be2+ < Mn2+ < Mg2+ = Zn2+ < Cu2+ =
Ni2+ < Co2+ < Ca2+ < Sr2+ < Ba2+
 Untuk pertukaran basa lemah, tingkat pertukarannya
adalah :
OH- > SO42- > CrO42- > sitrat > tatrat > NO3- > AsO4- > PO42-
> MoO42- > asetat = I- =Br- > Cl- >F-
 Untuk basa kuat, tingkat pertukaran umumnya sama
kecuali untuk OH-.
- Pu4+>>La3+ > Ce3+ > Pr3+ > Eu3+ > Y3+ > Sc3+ > Al3+ >> Ba2+ >
Pb2+ > Sr2+ > Ca2+ > Ni2+ > Cd2+ > Cu2+ > Co2+ > Zn2+ > Mg2+ >
Uo22+ > Tl+ > Ag+ > Rb+ .> K+ > NH4+ > Na+ > H+ > Li+.

- Penukar ion yang diisi dengan satu jenis ion akan mengikat
sejumlah kecil ion sekitar yang berbeda secara kuantitatif.

- Resin Na+ akan mengikat sejumlah kecil Li+ karena


selektifitas Na+ > Li+, tetapi resin Na dapat mengikat dalam
jumlah besar ion Ni2+ atau Al3+ , selanjutnya ion tersebut
dapat diambil / dikeluarkan dari resin dengan cara dielusi
dengan asam berlebih.
Penukar Ion

Bahan Padat yang mengandung


bagian – bagian aktif dengan ion –
ion yang dapat dipertukarkan
 Contoh penukar ion
Resin penukar ion
(pori-porinya yang berfungsi dan polimer gel)
Zeolit
Monmorilonit
Clay
Tanah humus.

 Bentuk penukar ion:


Penukar kation yaitu pertukaran ion yang bermuatan
positif (kation)
Penukar anion yaitu pertukaran ion yang bermuatan
negatif (anion).
Pertukaran amfoter yaitu dapat melakukan pertukaran
baik kation maupun anion secara simultan.
Resin
Jenis Resin Penukar Ion
Tipe Gugus Nama Selektivitas
resin fungsi dagang
Kation: Asam sulfonat: Permutit Q Ag+>Rb+>Cs+>K+>NH4+>Na+>H+
Asam R-SO3-H+ Purolit C-100 > Li+
Duolite C-20 Zn2+ > Cu2+ > Ni2+ > Co2+
kuat
Dowex 50
AmberliteIR -120
Kation : Asam Permutit H-70 H+ >>Ag+> K+ >Na+>Li+.
Asam karboksilat: Amberlit IRC-50 H+>>Fe2+>Ba2+>Sr2+> Ca2+ >
lemah R-COO-H+ Mg2+
Anion: Ion amonium Dowex-1/SBR-P I->fenolat>HSO4->ClO3->NO3-
Basa kuartener: Permutit S-1 >Br-> CN->HSO3->NO2->Cl-
kuat [R-CH2N(CH3)3]+Cl- Amberlite IRA- >HCO3->IO3->HCOO->CH3COO-
400
Purolite A-400
>OH->I-
Anion: Gugus amine: Dowex-3 R-SO3H>sitrat>CrO3-
Basa [R-NH(R)2]+Cl- Permutit W >H2SO4>tatrat>oksalat>H3PO4>
lemah Amberlite IR-45 H3AsO4>HNO3>HI>HBr>HCl>HF
>HCOOH>CH3COOH>H2CO3
Resin Penukar Kation

 Resin penukar kation mengandung gugus –SO3H  jenis asam


kuat, atau gugus –COOH jenis asam lemah.
 Proton dari gugus tersebut dapat ditukar dengan kation lain:
nRzSO3-H+ + Mn+  (RzSO3)nM + nH+
nRzCOO-H+ + Mn+  (RzCOO)nM + nH+
dimana Rz adalah gugus organik dari resin.
 Resin kation dalam bentuk H+, tetapi bentuk ini dapat di ubah
menjadi bentuk Na dengan menambahkan garam- Na  ion Na+
akan mengalami pertukaran dengan kation H+
Resin asam lemah untuk pemisahan basa kuat atau
zat ionik multifungsi seperti protein, sedangkan
resin asam kuat untuk pemisahan yang lebih
kompleks
Resin Penukar Anion

 Resin penukar anion mengandung gugus anion hidroksil (OH-),


 gugus basa kuat yaitu gugus amonium kuartener, atau gugus basa
lemah yaitu gugus amine. Gugus-gugus tersebut akan ditukar oleh
anion lain.
nRzNR3+OH- + An-  (RzNR3)nA + nOH-
nRzNH3+OH- + An-  (RzNH3)nA + nOH-
 Resin basa lemah untuk pemisahan asam kuat, dan resin basa kuat
untuk pemisahan yang lebih luas .
Syarat – Syarat Resin
 Kapasitas penukar ion total harus tinggi.
 Kelarutan yang rendah. Kelarutan yang rendah suatu resin
dalam larutan dapat membuat resin untuk digunakan secara
berulang kali.
 Kestabilan kimia yang tinggi. Resin diharapkan dapat bekerja
para rentang pH yang cukup luas dan tahan terhadap cairan
yang bersifat asam dan basa.
 Kestabilan fisik yang tinggi. Resin harus bisa tahan terhadap
gesekan dari luar sehingga tidak mengganggu proses penukaran
ion.
Sifat – Sifat Resin
 Kapasitas penukar ion
Kapasitas penukar ion yang dimaksud adalah jumlah pertukaran
ion yang ada pada satu mol resin. Dinyatakan dalam miliequivalent
per gram (meq/gr) pada resin kering. Namun resin yang digunakan
selalu dalam keadaan basah sehingga kapasitas resin selalu kurang
dari nilai keadaan resin kering. Kapasitas pada keadaan basah
ditentukan secara eksperimen dan pada umumnya kapasitas yang
dimiliki 65-70% dari kondisi kering.
Selektivitas
Merupakan sifat resin penukar ion yang menunjukkan adanya aktifitas
pilihan atau seleksi pada ion tertentu. Faktor yang mempengaruhi selektivitas
resin:
• Besarnya muatan. Luas pertukaran meningkat dengan meningkatnya
valensi pertukaran ion. Contoh: Th4+ > Al3+ > Ca2+ > Na+
• Pada deret ion logam alkali yang memiliki muatan sama, luas pertukaran
meningkat dengan meningkatnya nomor atom . Contohnya: Cs+ > Rb+ >
K+ > Na+ > Li+
• Jari-jari ion. Semakin kecil jari-jari suatu ion dengan muatan tertentu
maka semakin kuat ion tersebut akan diikat oleh resin.
 Porositas
Porositas adalah nilai yang menunjukkan ukuran pori-pori saluran kapiler.
Ukuran saluran-saluran ini biasanya tidak sama atau seragam. Porositas juga
mempengaruhi keselektifan dan kapasitas.
 Kestabilan
Resin memiliki stabilitas yang dapat digunakan pada waktu yang lama dan
tidak mudah rusak saat regenerasi.
 Derajat ikat silang (crosslinking)
Sifat ini menunjukkan konsentrasi jembatan yang ada didalam polimer. Derajat
ikat silang tdk hanya mempengaruhi kelarutan tp kapasitas pertukaran ,
perubahan volume dan selektivitas.
Tahap pengoperasian
penukar ion
Service ( Terjadi reaksi pertukaran)
Backwash ( Pencucian balik dengan larutan
produk)
Regenerasi ( Menggantikan ion tertukar selama
service berlangsung)
Pembilasan ( Membebaskan regeneran berlebih
sebelum dioperasikan kembali)
Service

 Proses service adalah proses dimana pertukaran ion


terjadi
Backwash (Pencucian balik)

 Proses backwash dilakukan setelah tahap service


karena pada tahap service unggun resin akan
memadat dan menggumpal.
 Pemadatan ini menyebabkan permukaan luas kontak
umpan dengan resin menjadi berkurang sehingga
pertukaran ion menjadi kurang efektif. Oleh karena
itu proses regenerasi resin harus diawali dengan
proses backwash.
Tujuan backwash :
 Menghilangkan kotoran dan gas
 Memisahkan resin yang menggumpal
Resin yang telah mengalami proses service ketinggiannya akan semakin
berkurang, karena resin akan semakin menggumpal karena tekanan air
dari atas. Hal ini akan semakin mengurangi efisiensi pertukaran ion
karena luas permukaan pertukaran ion pada resin semakin berkurang
 Mengatur ulang kembali resin
Resin yang telah melewati proses backwash akan tersusun kembali
dengan baik. Kemudian, resin tersebut siap digunakan pada proses
regenerasi.
Regenerasi Resin

Jika resin telah jenuh dengan ion yang ditukarkan, maka


dapat diregenerasi.
Misal: resin jenuh dengan Na+  (R-Na+), maka Na+ dapat
dilepas dengan menambah asam dgn konsentrasi yang lebih
besar.
R-Na+ + H+ (4N) R-H+ + Na+
Resin anion ( R-Cl) diregenerasi dengan basa NaOH
R-Cl- + OH- (4N) --> R-OH- + Cl-
Resin dapat dipakai kembali.
Kurva Regenerasi
Rinsing (Pembilasan)

 Rinsing merupakan tahap akhir setelah dilakukannya


regenerasi.
 Rinsing dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pembilasan cepat dan
pembilasan lambat.
 Pembilasan cepat berfungsi untuk mencuci sisa-sisa ion
sedangkan pembilasan lambat berfungsi untuk mendesak
regeneran keluar dari unggun resin dan juga membuang sisa-
sisa pembilasan yang bergabung dengan garam dari regenerasi.
Faktor yang mempengaruhi pertukaran ion:

pH Tinggi/Jumlah
1 4 media
penukar ion

Kecepatan 2
alir 5
Suhu

Konsentrasi
ion terlarut 3
Faktor yang mempengaruhi kerusakan resin:
1. Oksidasi (khususnya oleh Cl2 dan ozon)
memutuskan ikat silang  gugus penukar jadi inaktif.
Perlu dipasang kolom adsorben (karbon) sebelum
kolom resin.
2. Foulingpori2 tertutup oleh zat organik, koloid dari
hidroksida logam & silika.
3. Hancur aliran air/larutan yang tinggi & tekanan
terus menerus.
Sebuah penukar ion cenderung
untuk memilih :
Ion yang valensinya lebih besar
Ion dengan volume terlarut lebih kecil
Ion dengan kemampuan polarisasi lebih besar
Ion yang berekasi kuat dengan site pertukaran ion dari
resin
Ion yang kurang terlibat dengan ion lain yang
membentuk kompleks
ION EXCHANGE

PERTEMUAN 2
Kapasitas Pertukaran Ion

Kemampuan resin untuk menukarkan ionnya = jumlah ion yg


dapat ditukarkan persatuan volum atau berat.
Dengan mengukur kapasitas :
 Memilih resin yg baik & harga murah.
 Mendesain alat & mengukur kerusakan resin
Untuk kation : 2 – 3 meq/mL & untuk anion : 1 – 2 meq/mL
Ditentukan dengan cara titrasi
Resin

 Faktor penting dalam pemilihan


resin penukar ion :
1. Kapasitas penukar
2. Selektivitas
3. Ukuran partikel dan distribusi
ukuran (flow throughput
considerations).
4. Stabilitas kimia dan fisika
5. Regenerasi
Resin

 Sifat
 Kapasitas
• Jumlah ion yang dapat dipertukarkan per unit
material
– Kapasitas penukar kation (Proton
exchange capacity, PEC)
 Selektivitas
• Penukar kation atau anion
– Kation adalah ion positif
– Anion adalah ion negatif
• Selektif terhadap beberapa gugus fungsi
– Distirbusi ion logam bervariasi
Contoh
 Sebuah resin pertukaran ion terbuat dari 88%
berat stirena dan 12% berat divinilbenzena
yang dimodifikasi dengan sulfonasi sebagai
resin penukar kation. Perkirakan maksimum
kapasitas pertukaran ion dalam resin!
(M H2SO4 = 81,07 g/mol)
 Jawab :
 Dianggap berat resin 100 g sebelum sulfonasi
M g mol
Stirena 104,14 88 0,845
Divinilbenzena 130,18 12 0,092
100 0,937
Jawab
 Sulfonasi pada setiap cincin benzena 0,937
mol H2SO4 (M=81,07 g/mol)),
sehingga terjadi penambahan berat
(0,937mol)(81,07g/mol) = 76 g
 Total berat resin setelah sulfonasi =
100 + 76 = 176 g
 Kapasitas maksimum penukar ion :
0,937
 5,3mol / kg resin
(176 /1000)
Latihan 1

 Perkirakan kapasitas maksimum 200


g penukar ion yang dibuat dari
kopolimerisasi 75% berat DVB dan
25% stirena dan dimodifikasi
dengan sulfonasi (M H2SO4 = 81,07
g/mol) !
Latihan 2

 Perkirakan kapasitas maksimum 100


g penukar ion yang dibuat dari
kopolimerisasi 80% berat DVB dan
20% stirena dan dimodifikasi
dengan klorinasi!
Persamaan Kapasitas Operasi
Resin
Keterangan:
X = kapasitas operasi resin (meq/ml)
Co = konsentrasi ion awal (mg/l)
Yi = nilai Ce/ Co
Vi = volume sampel yang dititrasi (liter)
Ce = konsentrasi ion sampel (mg/l)
Vop = volume operasi (liter)
Vr = volume resin (ml)
Contoh Soal :

Air sadah dengan konsentrasi 2500 ppm


dimasukkan ke dalam kolom penukar ion yang
berisi resin penukar kation sebanyak 74,2 ml.
Setelah beberapa saat dialirkan, diketahui bahwa
volume air sadah pada saat Ce/Co pertama kali
konstan adalah 250 ml. Jumlah Yi x Vi adalah 8.7
ml. Hitung kapasitas operasi resin tersebut!
Jawab :
Tranfer Massa

Koefisien Perpindahan Massa


Koefisien perpindahan massa dinyatakan sebagai
laju perpindahan massa dibagi volume packing yng
disebut sebagai koefisien perpindahan massa overall
volumetrik . (Nachod FC, 1956)
 Laju perpindahan massa per satuan luas dinyatakan sebagai
berikut :
NA = Kc (C A,L – CA*)
 Laju perpindahan massa oleh F.C Nachod dinyatakan dalam
koefisien perpindahan massa, sebagai berikut :
dq/dt = kDS(C-Ci*)
dimana kDS adalah koefisien perpindahan massa volumetrik
fase liquid dalam basis berat dan C serta Ci* adalah
konsentrasi setiap saat pada fase liquid dan konsentrasi pada
saat setimbang di permukaan solid.
in – out = laju perpindahan massa ion exchange
ε dL ∂C/∂t + (1- ε ) dL ρp ∂W/∂t = VoC - Vo(C + dC)
ε ∂C/∂t + (1-ε ) ρp ∂W/∂t = - Vo ∂C/∂L
dimana :
ε : void fraction permukaan luar bed
1-ε : fraksi partikel
ρp(1 - ε) S dL ∂W/∂t = Kc (C – C*) a S dL
ρp (1 - ε ) ∂W/∂t = Kc a (C – C*)
dimana :
C* : konsentrasi pada saat kesetimbangan
A : luas total permukaan partikel dalam bed, dA = a S dL
S : luas penampang bed
a : luas total permukaan partikel per volume total partikel
Dengan menganggap partikel berbentuk bola, maka
A = π Dp2, Vp = {1/6(1-ε) }π Dp3
Maka persamaan ditulis sebagai berikut :
Kurva Breakthrough
 Kurva breakthrough merupakan kurva yang biasanya
digambarkan dengan fraksi konsentrasi terhadap waktu,
yang menunjukkan profil mekanisme perpindahan massa
yang dapat diramalkan dan digunakan dalam perhitungan
untuk fluida yang keluar dari bed. Biasanya kurva ini
dipakai di dalam industri khususnya untuk menentukan
kapan resin harus diganti untuk diregenerasi kembali.
(Treyball, 1993)
Penentuan Konsentrasi Sampel
Seperti pada titrasi asam – basa :
N1 .V1 (Basa) = N 2 . V2 (Asam)
Contoh Soal :
0,2940 gram sampel yang mengandung garam kalsium
terlarut dilewatkan dalam sebuah kolom penukar
kation dalam bentuk H+. Hasilnya dititrasi dengan
NaOH 0,1025 M. Dari hasil titrasi NaOH yang
dibutuhkan adalah 26,22 mL. Hitunglah persentase
Kalsium dalam sampel !
Jawab :
Model kolom yang berisi resin dalam
proses pertukaran ion:
1. Sistem 1 Kolom  Sistem satu kolom
(single bed) (mixed bed)
 Sistem dua kolom
(double bed)
 Sistem kombinasi
Sistem Multi Kolom
Teknik Pertukaran Ion
Influent : Larutan yang melalui kolom
Effluent : Larutan yang keluar kolom
Serapan : Proses pertukarannya
Desorpsi/Elusi : Proses pengeluaran ion dari kolom dengan
reagent yang sesuai
Regenerasi : Mengembalikan resin yang sudah
terpakai ke bentuk semula
Eluent : Reagen/pereaksi yang digunakan untuk
mengeluarkan ion
Kolom Penukar Ion

Fixed Bed

Sistem Unggun Tetap

Fluidized Bed

Sistem terfluidisasi

Continuous Bed

Sistem Kontinyu
Fixed Bed
Proses pertukaran ion dilakukan dengan cara mengalirkan
umpak ke dalam reaktor yang di dalamnya diisi dengan
resin.
Umpan dialirkan dari atas ke bawah sehingga unggun resi
tidak bergerak selama operasi berjalan (unggun resin
menjadi unggun yang kompak)
 Kecepatan di dalam reaktor bervariasi tergantung pada
kemampuan resin penukar ion.
Selama proses berlangsung, kotoran dapat tertahan dan
menempel di permukaan resin yg dapat berakibat
menurunkan kinerja resin oleh karena itu diperlukan
backwash
Fluidized Bed
Pertukaran ion dengan sistem terfluidisasi dilakukan
dengan cara mengalirkan umpan ke dalam reaktor dari
bawah ke atas sehingga resin di dalam reaktor terfluidisasi
atau bergerak dan volume unggun resin menjadi lebih besar
(mengembang)
 Sistem ini mempunyai keuntungan yaitu partikel padatan
dari umpan tidak tertahan dalam unggun resin tetapi
kontak dengan umpan kurang efektif
Continuous Bed
Prosesnya hampir sama dengan sistem fixed bed yaitu
umpan dialirkan ke dalam reaktor dari atas ke bawah tetapi
sistem kontinyu memerlukan 2 reaktor, yaitu reaktor utama
untuk pertukaran ion dan reaktor untuk regenerasi
 Sebagian kecil resin dari reaktor utama yang telah jenuh
dipindahkan ke reaktor regenerasi untuk diregenerasi dan
secara bersamaan sebagian kecil resin yang telah
diregenerasi dipindahkan ke reaktor utama untuk proses
pertukaran ion.
Sistem ini memerlukan kontrol yg rumit, biaya yang besar
dan resin akan cepat rusak.
TUGAS 1
1. Jelaskan yang dimaksud dengan afinitas !
2. Jalaskan proses pelunakan air, demineralisasi air, dan
pemisahan logam (dlm hubungannya dengan pertukaran ion) !
3. Sebutkan reaksi untuk pelunakan air dan dimineralisasi air !
4. Jelaskan cara pembuatan resin !
5. Label pada botol resin penukar ion yang di jual dipasaran
umumnya mengandung informasi seperti dibawah ini: strongly
acidic, sulfonic acid, Na+, 20-50 mesh, medium porosity or 8X, 4.4
meq/g min dry. Apa arti keterangan tersebut ?
6. Jelaskan aplikasi penukar ion selain yang disebutkan dalam
power point di atas !
TUGAS 2
1. 0,1500 gram ZnCl2.nH2O murni dilewatkan dalam kolom
penukar kation dalam bentuk H+. Ion H+ yang dilepas
membutuhkan 16,98 mL NaOH 0,1024 M untuk mencapai titik
akhir phenolftalein berubah warna. Hitung persentase Zink
dalam sampel !
2. Jika 0,1305 gram sampel NaCl dilewatkan dalam kolom
penukar kation dalam bentuk H+ dan produk yang mengandung
ion H+ dititrasi dengan NaOH 0,1231 M, berapa volume NaOH
yang dibutuhkan agar fenolphtalein berubah warna (mencapai
titik akhir titrasi) ?
3. 0,1000 gram sampel yang mengandung gram Kalsium
dilewatkan dalam kolom penukar kation dalam bentuk H +. Ion
H+ yang dilepas membutuhkan 18,05 mL NaOH 0,1025 M untuk
mencapai perubahan warna fenolphtalein. Hitung persentase
Kalsium dalam sampel !
4. Air kran dimasukkan ke dalam kolom penukar kation (H +) dan
dielusi. Sebanyak 2 mL effluent diambil dan dititrasi dengan
0,02 N NaOH. Volume NaOH yang terpakai sampai
fenolphtalein berubah warna adalah 18 mL. Tentukan berapa
ppm konsentrasi CaCO3 dalam air kran !
5. Air sadah dengan konsentrasi 2000 ppm dimasukkan
ke dalam kolom penukar ion yang berisi resin penukar
kation sebanyak 78,5 ml. Setelah beberapa saat
dialirkan, diketahui bahwa volume air sadah pada saat
Ce/Co pertama kali konstan adalah 250 ml. Jumlah Yi
x Vi adalah 8,5 ml. Hitung kapasitas operasi resin
tersebut!
TUGAS 3 (PROJECT)
1. Gambarkan di kertas gambar A3 disertai dengan etiket gambar
 penukar ion untuk proses demineralisasi air
 penukar ion jenis fixed bed
 penukar ion sistem multikolom
 penukar ion continuous bed
 Penukar ion kolom ganda
2. Gambar/Video Animasi Fluidized Bed
TUGAS 4 (PRAKTIKUM)
Judul : Regenerasi dan Persiapan Ion ExchangeIon
Exchange
Tujuan : Untuk meregenerasi dan menyiapkan penukar ion
TUGAS 5 (PRAKTIKUM)
Judul : Penentuan konsentrasi ion dan kapasitas penukar
ion
Tujuan : Untuk menentukan konsentrasi ion yang
dipertukarkan dan kapasitas ion
Sampai Jumpa Esok Hari

TERIMA KASIH..........

Anda mungkin juga menyukai