Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH SOSIOLOGI

HAKIKAT KELOMPOK SOSIAL

DISUSUN OLEH

Kelompok : I ( Satu )

Nama Kelompok : M. Raihan Alfa Reza

Muhammad Raihan

M. Riyadi

M. Nyoto

Kelas : XI IPS 2

SMA NEGERI 21 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2022 / 2023
A. Pengertian Kelompok Sosial
Dalam ilmu sosiologi dikenal istilah kelompok sosial. Pengertian kelompok
sosial adalah sekelompok orang yang memiliki kesadaran bersama dan saling
berinteraksi. Kelompok sosial terbentuk dari interaksi antara individu. Para individu
tersebut melakukan kontak, komunikasi, kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi untuk mencapai tujuan bersama.
Stolley Kathy (2005) menjelaskan bahwa kelompok sosial merupakan istilah
yang memiliki pengertian khusus dalam sosiologi. Mengutip buku Pengantar
Sosiologi Pertanian, Secara sosiologi, kelompok sosial adalah kumpulan orang yang
berinteraksi secara teratur berdasarkan minat bersama dan mengembangkan rasa
memiliki, di antara mereka mengembangkan rasa solidaritas dan loyalitas yang
membuat mereka merasa berbeda dari perkumpulan lain.

B. Hakikat Kelompok Sosial


Semenjak lahir seorang individu masyarakat telah memiliki dua keinginan pokok
bagi hidupnya, yakni :

1. Hasrat untuk bersatu dengan individu masyarakat yang lain yang berada
disekitarnya.
2. Hasrat untuk menyatu dengan lingkungan alam yang ada disekitarnya,

Keterkaitan serta kebergantungan antara individu masyarakat yang satu dengan


lainnya turut menstimulasi seseorang untuk membangun sebuah kelompok
masyarakat yang disebut dengan kelompok sosial. Dari beberapa peryataan tersebut,
maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa kelompok sosial ialah suatu kumpulan
individu masyarakat yang mempunyai hubungan san keterkaitan untuk saling
berinteraksi sehingganya berdampak pada munculnya rasa kekeluargaan dan saling
menyayangi.

C. Syarat Kelompok Sosial


Sebuah kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok sosial jika memenuhi
beberapa syarat di bawah ini, yaitu:
1. Adanya interaksi antar anggota
Adanya kelompok sosial untuk mewadahi interaksi anggotanya. Sebuah
kelompok yang tidak memiliki interaksi tidak dapat dikatakan sebagai
kelompok, melainkan hanya kumpulan individu.
2. Interdependen
Anggota satu dengan lainnya saling mempengaruhi perilaku dan sikap.
3. Kesadaran
Setiap anggota memiliki kesadaran akan keterlibatannya di dalam kelompok
tersebut.

4. Adanya kesamaan
Adanya kesamaan, baik itu nasib, penderitaan, daerah, profesi, dan lainnya,
dapat mempererat ikatan antar anggota.
5. Rasa menjadi bagian
Perasaan dan persepsi ini harus dimiliki oleh anggota dari kelompok sosial.
Dengan merasa menjadi bagian kelompok, seseorang dapat merasakan
manfaat adanya kelompok sosial.
6. Struktur
Adanya struktur akan menuntun anggota untuk melaksanakan peran dan
tugasnya sebagai bagian dari kelompok sehingga keberadaan kelompok sosial
dapat dirasakan.
7. Mempunyai sistem dan terus menjalankan proses berkembang.

D. Ciri – Ciri Kelompok Sosial


Jika ditemukan ciri-ciri seperti di bawah ini, maka bisa dikatakan sebagai
kelompok sosial:
1. Adanya motivasi, dorongan, dan motif yang sama antara satu individu
dengan lainnya.
2. Adanya pembagian tugas atau penegasan fungsi sehingga masing-masing
memiliki kesadaran peran dan wewenangnya di dalam kelompok.
3. Adanya akibat dari interaksi yang dilakukan oleh anggota satu dengan
anggota lainnya.
4. Terbentuknya norma di dalam kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai
yang diusung oleh anggota.
5. Kepentingan berjalan dan berproses.
6. Ditemukannya pergerakan yang dinamis dalam aktivitasnya.

E. Faktor Pendorong Munculnya Kelompok Sosial

Pada prosesinya, pemmbentukan sebuah kelompok sosial terdapat adanya


faktor-faktor yang menstimulasi seseorang untuk membangun dan ikut serta dalam
sebuah kelompok sosial tertentu. Dorongan-dorongan tersebut diantaranya yakni :

1. Dorongan untuk Bertahan Hidup


Salah satu kebutuhan manusia adalah dengan bersosialisasi dengan sesamanya.
Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk saling tolong menolong.
Melakukan kegiatan ekonomi saja, manusia memerlukan manusia lainnya, baik
sebagai produsen, distributor, ataupun konsumen.

2. Dorongan untuk Upaya Penerusan Keturunan


Kebutuhan lain manusia yang tidak mungkin dapat dicapai oleh dirinya sendiri
adalah memiliki garis keturunan. Untuk mempunyai keturunan, seseorang harus
menikahi lawan jenisnya. Dari pernikahan tersebut akan terbentuk kelompok
sosial kecil berupa keluarga.

3. Dorongan untuk Peningkatan efektifitas serta efisiensi kinerja


Pekerjaan yang dilakukan seorang diri, terlebih tanpa pembagian tugas dan
manajemen yang baik tentunya sangat melelahkan. Bayangkan saya misalnya
dalam sebuah keluarga, seorang ibu harus mencari nafkah, membereskan urusan
rumah tangga, mendidik anak, memasak, dan lain-lain dan semua itu dikerjakan
sendiri, tentu melelahkan. Tidak adanya efektivitas, efisiensi, dan pembagian
tugas dalam pekerjaan menyebabkan pekerjaan terasa sangat berat.

Hingga terbentuklah bermacam-macam kelompok sosial. Ada yang berdasarkan


hobi. Ada yang berdasarkan cita-cita. Ada yang berdasarkan pemikiran. Bahkan
ada yang berdasarkan kesamaan nasib. Mereka membentuk kelompok sosial untuk
saling menguatkan satu sama lain. Karena pada dasarnya, manusia akan kesulitan
untuk berjuang sendiri.

F. Faktor Pembentuk Adanya Kelompok Sosial


Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri
sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga
tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang
tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.

a. Kedekatan
- Kedekatan geografis tempat tinggal
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap
keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita
membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita
bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.
Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi.
Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin
mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya,
kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan
bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi,
kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting
terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.

- Kedekatan geografis daerah asal


Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan orang
yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka
orang tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula belum saling
mengenal ketika masih di daerah asal.

b. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik,
tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi
kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki
kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan
minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter
personal lain. Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain :
1. Kesamaan kepentingan
Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka
kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai kepentingan
yang sama tersebut.

2. Kesamaan keturunan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan
biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan,
sehingga masing-masing anggotanya akan saling berkomitmen untuk
tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali persaudaraan
agar tidak terputus.

3. Kesamaan nasib
Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk
kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun
kinerja masing-masing anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai