PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua jenis kehidupan terbatas pada lapisan tipis yang disebut
“BIOSFER”. Walaupun tipis, lapisan ini di huni oleh lebih dari 1.500.000
macam tumbuhan dan hewan. Biosfer merupakan sistem kehidupan yang
paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di planet
bumi. Secara etimologi, kata biosfer terdiri atas 2 kata yaitu bio yang
berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Pengertian Biosfer dalam
arti sempit adalah lapisan atau bagian dibumi yang menjadi tempat
makhluk hidup. Pengertian Biosfer dalam arti luas menurut geofisiologi,
biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh hidup dan
hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsure
litosfer(batuan), hidrosfer(air), atmosfer(udara) bumi.
Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan
sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki
tanah yang sangat subur dan mengandung banyak unsur hara. Namun
seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia
banyak yang digunakan untuk sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa
memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan
tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di
Tanah Air tidak bisa disangka lagi telah menimbulkan berbagai dampak
positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industry dam
pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk
disekitarnya. Namun keberhasilan itu diikuti dampak oleh dampak
negative yang merugikan masyarakat dan dilingkungan.
Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya
perlu mendapatkan perhatian yang serius karena limbah industri yang
mencemari lahan pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur
kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan
tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan biosfer?
2. Apa saja macam-macam pencemaran biosfer?
3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat kelangsungan hidup
biosfer?
4. Apa yang dimaksud dengan kimia tanah?
5. Apa manfaat yang dihasilkan dari tanah ?
6. Apa saja kandungan kimia dalam tanah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi bisofer
2. Untuk mengetahui macam-macam pencemaran bisofer
3. Untuk mengetahui fator pendukung dan penghambat kelangsungan
hidup biosfer
4. Untuk mengetahui definisi tanah
5. Untuk mengetahui manfaat yang dihasilkan dari tanah
6. Untuk mengetahui kandungan kimia dalam tanah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan yang paling besar karena
terdiri atas gabungan ekositem yang ada di planet bumi. Secara etimologi,
kata biosfer terdiri atas 2 kata yaitu bio yang berarti hidup dan sphere
yang berarti lapisan. Pengertian Biosfer dalam arti sempit adalah lapisan
atau bagian dibumi yang menjadi tempat makhluk hidup. Pengertian
Biosfer dalam arti luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem
ekologis global yang menyatukan seluruh hidup dan hubungan antar
mereka, termasuk interaksinya dengan unsure litosfer(batuan),
hidrosfer(air), atmosfer(udara) bumi.
Litosfer (bantuan) berdasarkan tempat terjadinya maka batuan
penyusun litosfer dapat dibedakan atas:
Batuan intrusif: terjadinya dibagian dalam, jauh dari
permukaan bumi.
Batuan ekstrusif: terjadinya didekat permukaan bumi, atau
diluar permukaan bumi.
Batuan hypoobisis: terjadi dalam gang atau saluran-saluran
kulit bumi.
Bagian luar dari bumi lapisan batuan yang disebut litosfer. Karena
adanya peristiwa diferensiasi, terbentuklah lapisan SIAL dan lapisan
SIMA. SIAL merupapkan bagian teratas dari kerak bumi yang terdiri dari
Silica dan Alumunium (SI-AL). sedangkan SIMA merupakan bagian
bawah dari SIAL yang terdiri dari Silica dan Magnesium (SI-MA). Kedua
lapisan diatas merupakan litosfer.
Hidrosfer (air) adalah semua bentuk air yang ada diatas muka
bumi. Yang terbesar adalah samudra dan lautan. Dikatakan bahwa
perbandingan antara samudra dan daratan berkisar antara 72% dan 28%/.
Artinya 72% muka bumi berupa air sedangkan 28% berupa daratan.
1. Kimiawi: berupa zat radiaktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr,
pestisida, detergen dan minyak
2. Biologi: berupa mikroorganisme, misalnya, Escherichia coli,
Entamoeba coli, dan Selmonella thyposa.
3. Fisik: berupa kaleng-kaleng, botol, plastik dan karet.
Menurut tingkat pencemarannya: menurut WHO, tingkat
pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu
(lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3,
yaitu: 1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan)
ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan
kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan
bermotor yang menyebabkan mata pedih. 2. pencemaran yang
sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan
sakit kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata
Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat. 3.
Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarannya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.