PENDEKATAN TERPADU
Disusunoleh:
Kelompok 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul
PENDEKATAN TERPADU.
Shalawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW karena beliu telah membawa ajaran yang sangat mulia yakni
ajaran agama islam rahmat bagi seluruh alam.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Noor Novianawati,M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran atas bimbingannya
serta kepada teman-teman yang kami sayangi yang telah membantu
menyelesaikan makalah.
Dalam makalah ini kami akan mencoba berbagi dan menjelaskan tentang
pendekatan terpadu. Setelah membaca makalah ini, penulis berharap pembaca
mampu untuk menjelaskan pengertian pendekatan terpadu, beberpa strategi dan
masih banyak lagi.
Demikian makalah ini kami buat agar dapat menjadi tambahan referensi
atau wawasan pengetahuan baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat luas.
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian demi membangun
terwujudnya kesempurnaan makalah ini.
Hormat Kami,
Penulis
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kecakapan berfikir peserta didik. Hal ini dapat terjadi karena peserta didik
dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang lebih besar, lebih dalam
ketika menghadapi situasi pembelajaran. Pembelajaran terpadu juga
membantu menciptakan struktur kognitif atau pengetahuan awal peserta
didik yang dapat menjembatani pemahaman yang terkait, pemahaman
yang terorganisasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-
konsep yang sedang dipelajari, dan akan terjadi transfer pemahaman dari
satu konteks ke konteks yang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendekatan terpadu?
2. Apa saja landasan pendekatan terpadu?
3. Bagaimana penilaian dalam pembelajaran pendekatan terpadu ?
4. Apa saja model-model pendekatan terpadu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan terpadu
2. Untuk mengetahui landasan pendekatan terpadu
3. Untuk mengetahui penilaian dalam pembelajaran pendekatan terpadu
4. Unruk mengetahui model-model pendekatan terpadu
8
BAB II
PEMBAHASAN
3. Prinsip evaluasi.
4. Prinsip reaksi.
1. Progresivisme
Aliran filsafat progresivisme beranggapan bahwa proses
pembelajaran ada umumnya perlu sekali ditekankan pada: (a)
pembentukan kreativitas, (b) pemberian sejumlah kegiatan, (c)
suasana yang alamiah (natural), dan (d) memperhatikan
pengalaman peserta didik. Dengan kata lain proses pembelajaran
itu bersifat mekanistis.
2. Konstruktivisme
Aliran filsafat konstruktivistime memahami belajar sebagai
proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh peserta didik
itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri peserta didik yang
sedang mengetahui. Oleh karena itu pengetahuan merupakan hasil
konstruksi yang dilakukan peserta didik. Menurut aliran
konstruktivistik, pengetahuan dipahami sebagai suatu pembentukan
yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami
reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.
Pengetahuan bukanlah kemampuan fakta dari suatu kenyataan
yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif
seseorang terhadap objek, pengalaman maupun lingkungannya.
Terdapat beberapa kemampuan yang diperlukan untuk
mengkonstruksi pengetahuan:
a.Kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali
pengalaman.
b.Kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan
mengenai persamaan dan perbedaan tentang sesuatu hal.
c.Kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu
pada yang lain.
Sedangkan faktor-faktor yang membatasi proses konstruksi
pengetahuan adalah:
a.Hasil konstruksi yang telah dimiliki seseorang: pengalaman yang
sudah diabstraksikan yang telah menjadi konsep dan telah
22
b.Belajar praktis
Peserta didik belajar berinteraksi tetapi pada tahap ini yang
lebih dipentingkan adalah interaksi antara peserta didik
dengan orangorang yang ada disekelilingnya. Pada tahap ini
pemahaman peserta didik terhadap alam tidak berhenti pada
suatu pemahaman yang kering dan terlepas kaitannya
dengan manusia. Namun pemahaman terhadap alam justru
relevan jika dan hanya jika berkaitan dengan kepentingan
manusia. Dengan kata lain tipe ini menekankan tidak hanya
interaksi manusia dengan lingkungannya tetapi juga antara
manusia dengan manusia lainnya.
c.Belajar emansipatoris
Peserta didik berusaha mencapai pemahaman dan
kesadaran yang sebaik mungkin tentang perubahan
(transformasi) kultural dari suatu lingkungan. Pemanfaatan
dan kesadaran terhadap transformasi kultural dianggap
tahap belajar yang paling tinggi, sebab transformasi
kultural dianggap sebagai tujuan pendidikan yang paling
tinggi. Dengan kata lain, tipe ini menekankan pada
pemahaman peserta didik terhadap transformasi atau
perubahan kultural dalam suatu lingkungan.
4.Teori Vygotsky
Menurut Vygotsky perkembangan kemampuan seseorang
dapat dibedakan kepada 2 tingkat yaitu:
1.Tingkat perkembangan aktual. Tingkay perkembangan
aktual tampak dari kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan berbagai
masalah secara mandiri. Hal ini disebut Vygostky
dengan istilah kemampuan intramental.
2.Tingkat perkembangan potensial. Tingkat perkembangan
potensial tampak dari kemampuan seseorang untuk
26
dan sikap yang mempunyai keterhubungan yang erat dan tumpang tindih
di antara beberapa bidang studi. Fokus pengintegrasian pada sejumlah
ketrampilan yang ingin dilatihkan oleh beberap guru kepada peserta
didiknya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi
pembelajaran (content).
Untuk melaksanakan pembelajaran terpadu model keterpaduan ini
maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Tidak semua matapelajaran harus dipadukan.
b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk
dipadukan.
d. Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara
tersendiri.
e. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap
diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
f. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik peserta didik,
karakteristik bidang ilmu yang dipadukan, kurikulum/standar kompetensi,
minat peserta didik, lingkungan dan daerah setempat.
Kelebihan pembelajaran terpadu model keterpaduan menurut
Hernawan dan Resmini (2005:1.26) antara lain:
a. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan
di antara berbagai mata pelajaran.
b. Memungkinkan pemahaman antarmata pelajaran dan memberikan
penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian.
c. Mampu membangun motivasi.
Sedangkan kelemahan model keterpaduan antara lain:
a. Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh.
b. Model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai
konsep, sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan.
c. Model ini menghendaki tim antarmata pelajaran yang terkadang sulit
dilakukan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan (Hernawan dan
Resmini (2005:1.26).
Kelemahan pembelajaran terpadu model keterpaduan adalah
sebagai berikut:
a. Terletak pada guru yaitu guru harus menguasai konseo, sikap dan
keterampilan yang diprioritaskan.
b. Penerapannya yaitu menerapkan model ini secara penuh.
c. Model ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam
perencanaannya maupun pelaksanaannya.
42
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran terpadu dalam bahasa inggris adalah integrated
teaching and learning atau integrated curriculum approach. Konsep
pembelajaran terpadu digagas oleh John Dewey, menurut Dewey
pembelajaran terpadu sebagai usaha untuk mengintegrasikan
perkembangan dan pertumbuhan peserta didik dan kemampuan
pengetahuannya(Saud, dkk 2006:4). Dijelaskan lebih lanjut oleh Dewey
bahwa pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk pengembangan
kemampuan peserta didik dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan
interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA