Anda di halaman 1dari 16

ACARA II

LARUTAN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Mengetahui perbedaan asam dan basa berdasarkan pH larutan.
2. Waktu Praktikum
Rabu, 1 Oktober 2019
3. Tempat Praktikum
Lantai III, Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Larutan terdiri atas cairan yang melarutkan zat (pelarut) dan zat yang terlarut
didalamnya( zat terlarut). Pelarut tidak harus cairan tetapi dapat berupa padatan atau gas
asal dapat melarutkan zat lain. Sistem semacam ini disebut sistem dispersi. Untuk semua
dispersi zat yang berfungsi seperti pelarut disebut medium pendispensi, sedangkan zat
yang berperan seperti zat terlarut disebut zat terdispersi (Takeuchi, 2006).
Sebagian besar reaksi kimia dan banyak pengukuran sifat zat dikerjakan dalam
suatu pelarut. Sifat pelarut sangat menentukan keberhasi;land an kegagalan suatu studi.
Bagi ahli kimia anorganik, air merupakan pelarut yang paling penting, namun banyak
pelarut lain yang telah dicoba dan ternyaa berguna (cotton, 1989).
Dalam teori baru yang diusulkan pada tahun 1923 secara independen oleh
brosted dan lowry, asam didefinisika sebagai molekul atau ion yang menghasilkan H +
dari molekul atau yang menerima H+ merupakan partner asam yakni basa. Basa tidak
hanya molekul atau ion yang menghasilkan –OH, tetapi juga yang menerima H+. Karena
asam HA menghasilkan ion H+ ke air dalam larutan dalam air menghasilkan ion
oksonium, H2O+ ( Saito, 1996).
Kertas indikator untuk mengetahui asam atau basa suatu larutan. Apabila
berwarna merah terang pada larutan makta larutan tersebut bersifat asam dan apabila
memberikan warna biru atau hijau pada larutan maka larutan tersebut bersifat basa.
Sedangkan pada larutan yang bersifat netral tidak terjadi perubahan warna
( Lestari,2016).
C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat- Alat Praktikum
a. Batang pengaduk
b. Gelas Arloji
c. Gelas Kimia 100 ml
d. Labu Ukur 25 ml
e. Mortar dan Alu
f. Pipet Ukur 5 ml
g. Pipet Ukur 10 ml
h. Pipet Tetes
i. Rubber Bulb
j. Timbangan Analitik
2. Bahan – Bahan Praktikum
a. Aquades (H2O)
b. Kertas pH Universal
c. Larutan Asam Klorida (HCl) 1 M
d. Padatan Kalium Hidroksida (KOH)

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pembuatan larutan KOH
a. Ditimbang menggunakan neraca analitik padatan KOH 0,5 g, 01 g, dan 0,05 g.
b. Dimasukan ke dalam gelas kimia 100 ml.
c. Dilarutkan dengan sedikit aquades.
d. Diaduk menggunakan batang pengaduk.
e. Ditmbahkan aquades sampai batas labu ukur .
f. Dikocok.
g. Ditentukan Ph larutan menggunakan pH stick.
h. Ditulis hasil pengamatan pada tabel 2.1
2. Pengenceran dengan labu ukur menggunakan HCl 1 M
a. Dimasukan ke dalam labu ukur 25 mL larutan HCl 0,5 Ml, 0,1 Ml, dan 0,05 Ml.
b. Ditambahkan aquades sampai batas ukur labu ukur 25 Ml.
c. Dikocok.
d. Ditentukan pH larutan menggunakan pH stick.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Uji pH larutan

No pH larutan yag akan di uji pH hasil percobaan


1. Larutan KOH 0,5 M 14
2. Larutan KOH 0,1 M 13
3. Larutan KOH 0,05 M 12
4. Larutan HCl 0,1 M 0
5. Larutan HCl 0,5 M 0
6. Larutan HCl 0,05 M 1

F. ANALISIS DATA
1. Tabel alat dan bahan
a. Persamaan reaksi

KOH(aq) K⁺(aq) + OH‾(aq)

HCl(aq) H⁺(aq) + Cl‾(aq)

2. Perhitungan
a. Untuk larutan KOH 0,5 M

pOH =- log [ OH‾ ]

= - log [ 5 x 10⁻¹ ]

= 1 – log 5

= 1 – 0,7

= 0,3

pH = Pkw - POH

= 14 – 0,3

= 13,7

b. Untuk KOH 0,1 M

pOH =- log [ OH‾ ]


= - log [ 1 x 10⁻¹ ]

= 1 – log 1

= 1

pH = Pkw - POH

= 14 - 1

= 13

c. Untuk KOH 0,05 M


POH =- log [ OH‾ ]

= - log [ 5 x 10⁻² ]

= 2 – log 5

= 2 – 0,7

= 1,3

pH = Pkw - POH

= 14 – 1,3

= 12,7

d. Untuk larutan HCl 0,5 M


pH = - log [ H⁺ ]
= - log [ 5 x 10⁻¹ ]
= 1 – log 5
= 1 – 0,7
= 0,3

e. Untuk larutan HCL 0,1 M


pH = - log [ H⁺ ]
= - log [ 1 x 10⁻¹ ]
= 1-0
= 1
f. Untuk larutan HCl 0,05 M
pH = - log [ H⁺ ]
= - log [ 5 x 10⁻² ]
= 2 – log 5
= 2 – 0,7
= 1,3

3. Tabel perbandingan

pH teoritis pH hasil percobaan


No Larutan yang di uji
(perhitungan) menggunakan kertas universal
1. Larutan KOH 0,5 M 13,7 14
2. Larutan KOH 0,1 M 13 13
3. Larutan KOH 0,05 M 12,7 12
4. Larutan HCl 0,1 M 1 0
5. Larutan HCl 0,5 M 0,3 0
6. Larutan HCl 0,05M 1,3 1

G. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan asam dan basa
berdasarkan pH larutan. Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih zat. Asam adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion
hidrogen dan memiliki pH<7, sedangkan basa adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam
air akan melepaskan ion hidroksil dan memiliki pH>7.
Konsentrasi larutan sangat mempengaruhi besarnya nilai pH dari larutan
tersebut. Larutan asam,semakin kecil konsentrasinya maka semakin besar nilai pH
larutannya dan larutan basa \,semakin kecil nilai konsentrasinya maka semakin kecil pula
nilai pH larutannya. Maka dari itu nilai konsentrasilah yang dapat menentukan pH sebuah
larutan.
Percobaan ini terdapat dua jenis larutan yang diukur pH-nya,yaitu larutan KOH
0.5 M, 0.1 M, 0.05 M dan larutan HCL 0.2 M, 0.1 M ,0.01 M dengan masing- masing
larutan memiliki volume 50 mL. Untuk menentukan pH dari larutan tersebut,digunakan
dua metode yaitu metode pengukuran pH kertas universal dan metode
perhitunagan(teoritis). Pertama metode perhitungan atau teoritis menghasilakan pH yang
beragam,yakni larutan KOH 0.5 M memiliki ph 13.7, larutan KOH 0.1 M memiliki pH 13,
larutan KOH 0.05 M memiliki pH 12.7 dan larutan HCL 0.1 memiliki pH 1 , larutan HCL
0.5 M memiliki pH 0.3, larutan HCL 0.05 M memiliki pH 1.3. Kedua pengukuran
denagan kertas universal menghasilkan ph yang berbeda pula yaitu larutan KOH 0.5 M
memiliki pH 14, larutan KOH 0.1 M memiliki pH 13, larutan KOH memiliki pH 12 dan
larutan HCL 0.1 M memiliki pH 0, larutan HCL 0.5 M memiliki pH 0, larutan HCL 0.05
memiliki pH 1.
Setelah diperoleh nilai ph dari masing-masing larutan tersebut,dapat dibedakan
larutan yang bersifat asam dan basa. Larutan yang bersifat basa adalah larutan KOH
dengan konsentrasi 0.1M, 0.5M ,0.05M karena memiliki pH>7, sedangkan larutan yang
bersifat asam adalah HCL dengan konsentrasi 0.1 M, 0.5 M, 0.05 M karena memiliki
Ph<7. Dari data tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai PH larutan KOH konsentrasi
terbesar ke terkecil semakin menurun,sebaliknya larutan HCL dari konsentrasi terbesar ke
terkecil nilai pH nya meningkat.

H. KESIMPULAN
1. Pada praktikum ini, menunjukan bahwa larutan KOH bersifat basa, karena semua pH
larutannya di atas 7 dan larutan HCl bersifat asam, karena semua pH larutannya di
bawah 7.
2. Pada larutan basa, semakin tinggi konsentrasinya maka semakin tinggi pula nilai pH
yang didapatkan dan pada larutan asam, semakin tinggi konsentrasinya maka semakin
rendah nilai pH yang didapatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Catton, Frank Albert dan Geoffrey Wikunson. 1989.Kimia Anorganik dasar. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Lestari, Puji.2016. Kertas Indikator Bunga Belimbing Wuluh (Averhoa bilimbi L) Untuk Uji

Larutan Asam-Basa. Yogyakarta: Madrasah Tsonawilya Negeri giriloyo.


Saito,Taro.1996.Kimia Anorganik .Tokyo. Iwonani Publishing.

Takeuchi, Yashito. 2006. Pengantar Kimia.Tokyo: Iwonani Publishing.

Anda mungkin juga menyukai