Anda di halaman 1dari 60

PENGELOLAAN GULMA

NIHLA FARIDA
PENGELOLAAN GULMA

I. PENDAHULUAN
TUJUAN
Untuk memahami definisi gulma
Untuk mengidentifikasi karakter umum
gulma
Untuk memahami bagaimana gulma
menimbulkan gangguan dan kerugian
Untuk menghargai besarnya biaya
pengendalian gulma dan mengestimasi
seberapa besar biaya pengendaliannya
ketika kita dihadapkan pada suatu kondisi
hadirnya gulma di areal budidaya dengan
tingkat populasi tertentu
Indikator/Sararan Belajar

Mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan Definisi Gulma
2. Menceritakan Sejarah Ilmu Gulma
3. Menjelaskan Hubungan Ilmu Gulma
dengan Ilmu-ilmu lain
4. Menjelaskan Hubungan Gulma dengan
Organisme lain
5. Menjelaskan Kerugian dan Manfaat
Gulma
6. Menjelaskan Sifat-Sifat Khusus Gulma
KONSEP DASAR

Sejarah pertanian adalah suatu sejarah


tentang perjuangan, salah satunya
perjuangan dalam menghadapi organisme
pengganggu tanaman (a.l. gulma)
Gulma sebenarnya telah bersama umat
manusia sejak ± 10.000 thn yg lalu
Alam tidak memisahkan / membedakan
gulma ke dalam kategori tersendiri
KONSEP DASAR
Weed science bukanlah panacea (obat,
penyembuh) bagi problem dunia
pertanian, karena problem gulma selalu
hadir dan sangatlah kompleks
Oleh sebab itu, target (goal) seyogianya:
 Bukan memecahkan masalah melainkan
mengurangi masalah
 Bukan menyembuhkan melainkan
menurunkan
 Mengantisipasi pertanyaan besar dan
ada jawaban ketika masalah gulma hadir
KONSEP DASAR
Gulma didefinisikan dalam beberapa
cara, tetapi definisi utama ditekankan
pada perilakunya yang mempengaruhi
kehidupan manusia
Semua gulma memiliki beberapa
karakter dasar yang sama
Gulma mengekspresikan
kemampuannya mempengaruhi
kehidupan tanaman budidaya melalui 9
cara
Kerugian akibat gulma sangat besar
Konsep Gulma (Van der Zweep,
1979)

 Ada dua konsep, yaitu :


 Konsep kolektif :
Gulma adalah sekumpulan vegetasi
yang mengganggu

 Konsep spesies :
Gulma adalah spesies / individu
tumbuhan yang mengganggu
Definisi

 Ada dua pendekatan, yaitu:


 Subyektif
 Ekologis
Pendekatan subyektif:
 Memandang gulma sebagai tumbuhan
yang mengganggu kepentingan
manusia
Pendekatan ekologis:
 Meninjau gulma dari sistem lingkungan
Definisi Secara Subyektif, antara
lain:
Plant Scienties, a.l.:
 Tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak
dikehendaki (WS Blatchley, 1912)
 Tumbuhan yg tumbuh pada tempat yang
sebenarnya diperuntukkan bagi tanaman lain
(AE Georgia, 1916)
 Tumbuhan yang mempunyai pengaruh negatif
(harmful) yang tumbuh pada tempat yg tidak
dikehendaki, biasanya pada tempat yang
diperuntukkan bagi tanaman lain (WC
Muenscher, 1946)
 Tumbuhan yang mengganggu (JL Harper,
1960)
Definisi Secara Subyektif, antara
lain :

Enthusiastic amateurs, a.l.:


 Tumbuhan yang belum diketahui
kegunaannya (EW Emerson, 1912)
 Tumbuhan yg selalu dihukum
tanpa pengadilah yang fair (PC
King, 1951)
Defenisi Gulma Berdasarkan
Pendekatan Ekologis
Tumbuhan pionir pada proses suksesi
sekunder (AH Bunting, 1960)
Sekumpulan koloni tumbuhan yang
mampu mengambil keuntungan (species-
species oportunis) yg mengikuti manusia
pada habitat yg terganggu (disturbance
habitat) (T Pritchard, 1960)
Karakter kosmopolitan gulma adalah ada
di habitat mana saja yg telah dimodifikasi
manusia dan efisien dalam
penyebarannya (EJ Salisbury, 1961)
Ilmu Gulma

Ilmu Gulma adalah ilmu yang


mempelajari / menyelidiki
tentang keberadaan
tumbuhan lain di antara
tanaman yang dibudidayakan
Pengelolaan Gulma

Pengelolaan Gulma adalah Ilmu


yang mempelajari dan menguraikan
permasalahan gulma berdasarkan pada
biologi dan identifikasi gulma, dasar-
dasar ekologi gulma, perlindungan
tanaman dari gangguan gulma,
pengendalian gulma sebagai bagian dari
perlindungan tanaman dengan sistem
Pengendalian
Pengelolaan Gulma

Tindakan Pengelolaan Gulma


adalah kombinasi cara-cara
pencegahan, eradikasi, dan
pengendalian gulma untuk
mengatur keberadaan gulma pada
pertanaman, pada sistem
pertanian (cropping system), atau
pada lingkungan (environment)
(Zimdahl., 2007)
Sejarah Ilmu Gulma

 Masalah gulma sebenarnya sudah ada sejak adanya


usaha pertanian
 Cara pengendalian gulma, terutama secara kimia
(herbisida) ditemukan berkat adanya penemuan-
penemuan para ahli yang meneliti sifat-sifat fisiologis
tumbuhan.
 Pokorny (1941) dari USA menemukan sintesis 2,4-D (2,4-
Dichlorophenoxy Acetic Acid) ternyata berhasil
membunuh gulma, dan selektivitas membunuh gulma
berdaun lebar.
 Dengan penemuan 2,4-D, maka ilmu gulma berkembang
pesat, mendorong ditemukannya jenis-jenis herbisida
yang lain
Organisasi Ilmuwan Gulma

HIGI = Himpunan Ilmu Gulma Indonesia


APWSS = Asian-Pasific Weed Science
Society
WSAA = Weed Science Society of
America
IWSS = International Weed Science
Society
Hubungan Ilmu Gulma dengan
Ilmu-ilmu Lain

 Ilmu gulma berkaitan erat dengan ilmu-ilmu lain, spt :


Fisiologi Tumbuhan, Ilmu Tanah & Klimatologi, Ilmu
Kimia, Peternakan dan Farmakologi
 Botani, Fisiologi Tumbuhan, Mikrobiologi, Agronomi,
Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Ilmu Tanah dan
Klimatologi sebagai penunjang dalam mempelajari
Biologi dan Ekologi gulma
 Apakah Ilmu gulma termasuk dalam bidang Botani,
Agronomi, Proteksi tanaman ataukah Bidang lainnya?
 Tergantung dari segi mana kita memandangnya dan
tergantung pula pada latar belakang orang yang
mengembangkannya
Ilmu Pertanian lain :
 Botani Farmakologi Peternakan
 Fistum
 Agronomi
 HPT, dll.

Ilmu
Gulma

Ilmu Tanah dan Kimia Matematika/


Klimatologi Statistika

Gambar 1.1. Skema Hubungan antara Ilmu Gulma dengan Ilmu-Ilmu lain
Hubungan antara Gulma dengan Jasad
Pengganggu dan Organisme Lain

 Di dalam ekosistem pertanian, gulma


berinteraksi dengan komponen biotik dan
komponen abiotik .
 Komponen biotik, yaitu: tanaman budidaya
dan tumbuhan lain, serangga hama dan
serangga berguna, jasad renik penyebab
penyakit (patogen) dan jasad renik berguna.
 Komponen abiotik, yaitu : tanah dan iklim.
Iklim Serangga
(makro dan mikro) berguna

Gulma Tanaman Tumbuhan


Budidaya lain

Serangga
hama Tanah Jasad renik

Gambar 1.2. Hubungan antara Gulma dengan komponen Biotik lain


Peranan Gulma dalam Agroekosistem

Gulma, tanaman dan tumbuhan lain


berperanan dalam menentukan corak
agroekosistem, yaitu mempengaruhi suhu
dan kelembaban
Agroekosistem menentukan corak
komposisi fauna, karena gulma dapat
sebagai bahan makanan, tempat
bernaung/berlindung dan membuat kondisi
yang cocok untuk kehidupan fauna
Hubungan Gulma dengan
Tumbuhan Lain
Gulma dapat menjadi pesaing tanaman dan
tumbuhan lain dalam memperoleh sarana
tumbuh (air, unsur hara, cahaya dan ruang
tumbuh)
Dalam persaingan itu kadang-kadang gulma
mengeluarkan senyawa beracun (“Kolin”)
yang dapat mengganggu pertumbuhan
tumbuhan lain.
Gangguan karena senyawa beracun itu
disebut “Alelopati”
Hubungan Gulma dengan
Mikroorganisme

 Gulma jenis legum bersimbiosis dengan


bakteri Rhizobium
 Gulma dapat menghasilkan senyawa
Fitonside yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroorganisme
 Gulma dapat sebagai inang nematoda,
bakteri, jamur dan virus
Hubungan Gulma dengan
Serangga Hama

Gulma sebagai inang utama / alternatif


hama
Gulma sebagai tempat berlindung
hama
Hubungan Gulma dengan
Serangga Berguna

Sisa-sisa gulma sebagai tambahan organik


bagi serangga perombak
Gulma dapat memperbaiki iklim mikro bagi
lingkungan serangga pemangsa dan
pemarasit hama tanaman
Gulma sebagai penyedia bunga bagi lebah
madu
Hubungan Gulma denga
Mamalia Pengganggu

Gulma sebagai tempat persembunyian


yang nyaman bagi tikus, babi hutan,
kera dll.
Gulma sebagai makanan alternatif bagi
mamalia tsb.
KARAKTERISTIK GULMA

Tidak semua gulma memiliki seluruh karakter


yang menguntungkan dirinya, namun
setidaknya memiliki beberapa dari karakter
berikut ini (Baker, 1965):
1. Pertumbuhan semaian (seedling) yang cepat
dan kemampuan untuk reproduksi pada umur
lebih muda. Misalnya, redroot pigweed dapat
berbunga dan memproduksi biji ketika tinggi
belum mencapai 8 inches
KARAKTERISTIK GULMA

2. Masuk usia dewasa lebih cepat dan melewati


fase vegetative lebih singkat. Misalnya
Canada thistle memproduksi biji-biji yang
matang (mature) 2 minggu setelah berbunga
3. Memiliki 2 cara reproduksi, dengan biji dan
dengan organ vegetatif
4. Environmental plasticity. Banyak gulma
mampu untuk toleran dan tumbuh pada
kisaran iklim yang lebar dan kondisi yang
endafik
KARAKTERISTIK GULMA

5. Gulma pada umumnya sering self-compatible,


tetapi self-pollination is not obligatory
6. Jika gulma menyerbuk silang (cross-
pollinated), maka penyerbukan dibantu oleh
penyerbuk yang tidak special, atau oleh angin
7. Gulma umumnya dapat bertahan faktor
lingkungan yang keras (weeds resist
detrimental environmental factors), dalam
periode yang lama di dalam tanah dan
dorman. >< Tanaman budidaya bijinya cepat
membusuk
KARAKTERISTIK GULMA

8. Biji-biji gulma memiliki beberapa tipe


dormansi & waktu penyebaran untuk
mengatasi kondisi lingkungan yang
menghambat perkecambahan &
pertumbuhan. Tidak membutuhkan
persyaratan lingkungan yang terlalu special
untuk berkecambah
9. Gulma sering memproduksi biji-biji yang
ukurannya sama dengan biji-biji tanaman
budidaya, shg pemisahan secara fisik sulit
dilakukan, selanjutnya menyebar secara tidak
sengaja
KARAKTERISTIK GULMA

10. Generasi baru beberapa gulma annual dapat


lebih dari satu kali per tahun karena siklus
hidupnya yang pendek
11. Masing-masing generasi , per individunya
mampu memproduksi biji dalam jumlah yang
banyak
12. Banyak biji memiliki daya adaptasi untuk
mekanisme penyebaran yang dekat maupun
jauh
13. Akar sejumlah jenis gulma mampu berpenetrasi
lebih dalam dibandingkan akar tanaman
budidaya
KARAKTERISTIK GULMA
14. Organ vegetatif gulma perennials umumnya
vigorous dengan simpanan cadangan yang
banyak, memungkinkan untuk bertahan
15. Gulma perennial memiliki brittleness pada
buku-buku batang bagian bawah atau rhizomes
dan akar, jika situasi kurang bagus maka akan
segera beregenerasi menghasilkan individu
baru
16. Banyak gulma yang memiliki kemampuan
menghindar dari pilihan hewan ternak sebagai
pakan, antara lain adanya duri, rasa yang tidak
enak dan aroma yang tidak menarik
KARAKTERISTIK GULMA

17. Gulma memiliki kemampuan berkompetisi


yang sangat tinggi untuk cahaya, hara, air
18. Gulma tergolong ubiquitous, mereka ada di
mana saja aktivitas pertanian dilaksanakan
19. Gulma umumnya tahan terhadap
pengendalian (weeds resist control),
termasuk berpotensi resisten terhadap
herbisida
PENGARUH BURUK GULMA
(HARMFUL ASPECTS OF WEEDS)
Gulma mengekspresikan kemampuannya
mempengaruhi kehidupan tanaman
budidaya melalui 9 cara
1. Kompetisi dengan tanaman budidaya
2. Menambah biaya perlindungan
3. Mengurangi kualitas produksi tanaman
4. Menurunnya kualitas hewan ternak
5. Meningkatkan biaya produksi & prosesing
PENGARUH BURUK GULMA
(HARMFUL ASPECTS OF WEEDS)

6. Menimbulkan masalah pada pengelolaan


air (Water Management)
7. Menimbulkan masalah pada kesehatan
manusia
8. Menurunkan nilai lahan dan pilihan jenis
tanaman
9. Menurunkan nilai estetika
Gangguan yang Ditimbulkan
oleh Gulma

Gulma selalu termasuk yang bermasalah


bagi tanaman budidaya, bagi manusia, bagi
hewan ternak
Pengaruh buruk gulma sering tidak disadari
sehingga tidak dipertanyakan
Perlu diketahui pengaruh negatif gulma
sehingga aksi antisipasi dapat segera
dilakukan jika gangguan tsb ada
Gangguan yang Ditimbulkan
oleh Gulma

Kompetisi (persaingan)
Allelopati
Sebagai inang alternatif
hama/patogen
Menghambat aliran air irigasi
Menghambat pekerjaan
Merusak keindahan
Kerugian yang Ditimbulkan
oleh Gulma
1. Kuantitas dan kualitas hasil tanaman rendah
2. Intensitas serangan hama/penyakit meningkat
3. Menimbulkan keracunan terhadap tanaman /
ternak
4. Penyelesaian pekerjaan petani menjadi lebih
lama
5. Alat-alat pertanian lebih cepat rusak
6. Debit dan kualitas air berkurang / rendah
7. Pendangkalan perairan
8. Biaya produksi meningkat
Kerugian yang Ditimbulkan
oleh Gulma
Di AS diperkirakan,
tanpa pengendalian
gulma, kehilangan
hasil tanaman tebu
sebesar 50% akibat
infestasi gulma
Panicum
Lebih dari US $51
juta dihabiskan untuk
pengendalian gulma
di pertanaman tebu
Gangguanan yang Ditimbulkan
oleh Gulma
Gulma di
sungai dan
danau
Gangguanan yang Ditimbulkan
oleh Gulma

Gulma
di
saluran
irigasi
Gulma yang Memiliki Daya Saing
Tinggi
1. Alang-alang (Imperata cylindrica)
2. Eceng gondok (Eichornia crassipes)
3. Teki (Cyperus rotundus)
4. Eceng padi (Mochoria vaginalis)
5. Jajagoan (Echinocloa crus-galli)
6. Kekawatan (Cynodon dactylon)
7. Rumput pahit (Panicum repens)
8. Kerokot (Portulaca oleracea)
9. Carulang (Eleusin indica)
10. Sunduk jangkrik (Digitaria sanguinalis)
1. Alang-alang (Imperata cylindrica)
2. Eceng gondok (Eichornia
crassipes)
3. Teki (Cyperus sp)
C. rotundus & C. esculentus
5. Eceng padi (Mochoria vaginalis)
6. Echinocloa crus-galli & Echinocloa
colona
7. Kekawatan / Bermuda grass
(Cynodon dactylon)
8. Rumput pahit = Torpedo grass
(Panicum repens)
9. Krokot (Portulaca oleraceae)
10. Sunduk jangkrik = Crab grass (Digitaria
sanguinalis) &
Carulang = Goose grass (Eleusin indica)
Manfaat Gulma

1. Menambah kesuburan tanah


2. Bahan penutup tanah
3. Mengurang erosi
4. Makanan ternak
5. Bahan baku industri (kertas, biogas)
6. Bahan obat-obatan
7. Sumber plasma nutfah
8. Sebagai atap rumah
9. Mengurangi intensitas penyakit (bor minyak pada
bawang merah)
Contoh Gulma yang Telah Diketahui Manfaatnya

Saccharum spontaneum (gelagah) : sumber plasma


nutfah dan makanan ternak
Oryza fatua (padi liar) : plasma nutfah
Alang-alang : atap rumah dan bahan obat ginjal
Phylantus niruri (meniran) : bahan obat penurunan
panas, diabetes
Physalis angulata (ceplukan) : obat darah tinggi
Eceng gondok : bahan baku biogas, kerajinan tangan,
media tanam jamur merang
Echinocloa colona (Jajagoan leutik/kusa-kusa) :
makanan ternak
Meniran (Phyllantus niruri) &
Ceplukan (Physalis angulata)
Pada lahan marginal gulma dapat sebagai
pioner, karena memiliki sifat spesifik sbb :

1. Pertumbuhannya cepat
2. Toleransinya besar terhadap suasana lingkungan
3. Daya berkembang biaknya besar (vegetatif /
generatif / kedua-duanya)
4. Alat perkembang biakannya mudah tersebar oleh
angin / air / binatang / manusia
5. Bijinya memiliki masa dormansi
6. Berkembang pada periode yang panjang
7. Daya saingnya kuat
8. Efesien dalam menggunakan air (tumbuhan C4)

Anda mungkin juga menyukai