Anda di halaman 1dari 24

Dinamika Kependudukan

Mega Siti Fatimah, S.Pd


Dinamika penduduk adalah
perubahan jumlah penduduk yang
dilihat dari faktor kelahiran, kematian ,
dan migrasi penduduk
Masa perkawinan di usia muda

Tingkat kesehatan yang baik

Anggapan banyak anak banyak rezeki

Kebutuhan tenaga kerja, khususnya di daerah agraris

Kurangnya informasi mengenai KB

Kelahiran
Faktor pendukung kelahiran
Kelahiran
Faktor penghambat kelahiran

Penundaan masa perkawinan

Program keluarga berencana

Anggapan anak merupakan beban orang tua.

Semakin banyak wanita karir


Angka Kelahiran Kasar

Angka kelahiran kasar adalah banyaknya


kelahiran dalam satu tahun tertentu per Angka kelahiran kasar dibedakan menjadi tiga kelompok besar.
seribu penduduk pada pertengahan tahun • Angka kelahiran kasar tinggi jika > 40 orang per tahun
yang sama. • Angka kelahiran kasar sedang jika antara 30 – 40 orang per tahun.
• Angka kelahiran kasar rendah jika < 30 orang per tahun.

➢ Contoh
Pada tahun 2002, kecamatan T memiliki jumlah penduduk sebesar
Keterangan : 10.000 orang. Jumlah bayi yang dilahirkan sebesar 4.000 jiwa.
Hitung berapa banyak angka kelahiran kasar di kecamatan
CBR = angka kelahiran kasar tersebut!
B = jumlah bayi yang lahir hidup pada 𝐵
periode tahun tertentu 𝐶𝐵𝑅 = 𝑋 1.000
𝑃
P = jumlah penduduk pada pertengahan
tahun 4.000
= 𝑋 1.000
k = konstanta, biasanya 1.000 10.000

= 400 𝑗𝑖𝑤𝑎
Angka Kelahiran Umum

➢ Contoh
Pada tahun 2002, kecamatan K memiliki jumlah penduduk
sebesar 200.000 orang. Tingkat kelahiran di kecamatan ini
sebesar 40.000 orang, sedang jumlah penduduk wanita yang
Keterangan berusia reproduktif sekitar 100.000 orang. Hitung berapa
GFR : angka kelahiran kasar tingkat kelahiran umumnya!
B : jumlah bayi yang lahir hidup
selama 1 tahun
: jumlah penduduk wanita usia
reproduktif padapertengahan 40.000
tahun = 100.000 𝑋 1.000
K : konstanta, biasanya 1.000
= 400 𝑗𝑖𝑤𝑎

Angka kelahiran umum (general fertilityrate/GFR) memperlihatkan jumlah bayi yang lahir hidup dari setiap
seribu penduduk wanita yang berusia reproduktif, 15 sampai 49 tahun.
Angka Kelahiran Menurut
Kelompok Umur

angka jumlah kelahiran (yang lahir hidup)


dari setiap 1.000 orang wanita dalam
kelompok umur tertentu per tahunnya ➢ Contoh
Provinsi D pada tahun 2002 memiliki jumlah penduduk sebesar
1.500.000 orang. Kelahiran pada kelompok wanita yang berumur
25–30 tahun berjumlah 250.000 orang dan kelahiran pada
kelompok wanita yang berumur 30–35 tahun berjumlah 100.000
orang. Hitung tingkat kelahiran pada kelompok wanita yang
berumur 25–30 tahun!

Keterangan :
ASBR = angka kelahiran Menurut kelompok umur
B = jumlah bayi yang lahir hidup pada
250.000
periode tahun tertentu = 1.500.000 𝑋 1.000
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = konstanta, biasanya 1.000 = 167 𝑗𝑖𝑤𝑎
Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan

Terjadiya bencana alam

Terjadinya peperangan

Wabah penyakit

Pembunuhan dan kriminalitas

Kematian Fasilitas kesehatan yang belum memadai

Faktor pendukung kematian


K em at ia n
Faktor penghambat kematian

Meningkatnya kesadaran penduduk akan kesehatan

Fasilitas kesehatan yang memadai

Meningkatnya keadaan gizi penduduk

Kondisi yang aman dan tentram di suatu daerah

Ajaran agama yang melarang bunuh diri


Angka Kematian Kasar

➢ Contoh
Keterangan Di kecamatan S pada tahun 2002 telah terjadi angka
Keterangan : kematian sebesar 80 orang, sementara jumlah penduduk
CDR : angka kematian kasar pada tahun itu berjumlah 4.900 orang, dan angka
D : jumlah kematian pada tahun tertentu kelahirannya sebesar 210 orang. Hitung angka kematian
P : jumlah penduduk pertengahan tahun kasarnya!
K : konstanta, biasanya 1.000

80
Kriteria dalam menentukan angka kematian kasar di antaranya: = 4.900 𝑋 1.000
• > 20 orang dikategorikan angka kematian tinggi;
• 10–20 orang dikategorikan angka kematian sedang; = 16 𝑗𝑖𝑤𝑎
• < 10 orang dikategorikan angka kematian rendah.

Angka kematian kasar adalah angka yang menggambarkan banyaknya kematian yang
terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap seratus penduduk di suatu wilayah.
Angka Kematian Menurut
Kelompok Umur

banyaknya kematian perseribu penduduk,


laki-laki maupun perempuan.
➢ Contoh
Pada tahun 2002, penduduk di kabupaten O berjumlah 200.000
orang. Jumlah penduduk yang berumur 45–50 tahun sebanyak
15.000 orang dengan angka kematian pada kelompok umur itu
sebesar 140 orang. Hitung tingkat kematian pada kelompok umur
45–50 tahun di kabupaten O tersebut!

ASDR : angka kematian menurut keompok umur


tertentu pada tahun tertentu
Dx : jumlah kematian pada kelompok umur x
pada tahun tertentu
140
Px : jumlah penduduk kelompok umur x pada = 15.000 𝑋 1.000
pertengahan tahun
K : konstanta, biasanya 1.000
= 9 𝑗𝑖𝑤𝑎
Angka Kematian Bayi

➢ Contoh
Pada tahun 2002, kecamatan L memiliki jumlah kelahiran
sebesar 20.000 orang. Jumlah kematian bayi dibawah 1
tahun pada tahun tersebut adalah 100. Hitung berapa angka
Keterangan : kematian bayi tahun 2002!
IMR : angka kematian bayi per 1.000 kelahiran
hidup dalam tahun tertentu.
D0 : jumlah kematian bayi di bawah 1 tahun pada
tahun tertentu
100
B : jumlah kelahiran hidup dalam tahun yang sama = 20.000 𝑋 1.000
k : konstanta, biasanya 1.000
= 5 𝑗𝑖𝑤𝑎

Angka kematian bayi adalah angka yang menggambarkan banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu
tahun , per seribu kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
MIGRASI
Migrasi merupakan
bagian dari mobilitas
penduduk.

perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas


penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) dan ada pula
mobilitas penduduk permanen (menetap).
Angka Migrasi Masuk

migrasi masuk ke Kota A adalah 10.000 jiwa. Jumlah


penduduk Kota A pada tahun 2019 adalah 1.500.000
jiwa. Maka, angka migrasi masuk Kota A adalah ....

Keterangan :
10.000
mi : angka migrasi masuk per 1.000 penduduk pada = 1.500.000 𝑋 1.000
tahun tertentu
I : jumlah migran masuk pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun = 6, 7
tertentu
k : konstanta, biasanya 1.000
Angka Migrasi Keluar

migrasi keluar ke Kota B adalah 15.000 jiwa. Jumlah


penduduk Kota A pada tahun 2019 adalah 2.000.000
jiwa. Maka, angka migrasi keluar Kota B adalah ....

Keterangan :
mo : angka migrasi keluar per 1.000 penduduk
15.000
pada tahun tertentu = 2.000.000 𝑋 1.000
O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan
tahun tertentu = 7,5
k : konstanta, biasanya 1.000
Angka Migrasi Bruto

Kota B memiliki data migrasi masuk sebesar 15.000


jiwa dari kota A dan migrasi keluar sebesar 10.000
jiwa. Jumlah penduduk Kota A dan kota B pada tahun
2019 masing-masing adalah 1.000.000 jiwa. Maka,
angka migrasi bruto Kota A adalah ....

Keterangan
mg : angka migrasi bruto
15.000+10.000
I : jumlah migran masuk pada tahun tertentu = 𝑋 1.000
2.000.000
O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu
P1 : jumlah penduduk di tempat tujuan
P2 : jumlah penduduk di tempat asal = 12,5
k : konstanta, biasanya 1.000
Angka Migrasi Neto

Kota A memiliki data migrasi masuk sebesar 15.000


jiwa dan migrasu keluar sebesar 10.000 jiwa. Jumlah
penduduk Kota A pada tahun 2019 adalah 2.000.000
jiwa. Maka, angka migrasi neto Kota A adalah ....

Keterangan
mn : angka migrasi neto per 1.000 penduduk
15.000 −10.000
I : jumlah migran masuk pada tahun tertentu = 𝑋 1.000
2.000.000
O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun
tertentu = 2,5
k : konstanta, biasanya 1.000
Mobilitas Penduduk
Mobilitas Permanen
1. Eksternal
1. Internal
imigrasi Desa ke kota
Urbanisasi
Perpindahan penduduk dari negara lain
masuk ke negara kita

Emigrasi Transmigrasi Antar Pulau


Perpindahan penduduk dari tanah air ke
negara lain

Remigrasi
Ruralilasi Kota ke desa
Kembalinya penduduk suatu negara ke tanah
air sendirii
Mobilitas Non Permanen

Komutasi
Pulang pergi dalam waktu kurang
dari 24 jam Mobilitas Non Permanen
Sirkulasi movers
Menginap ditempat rujuan untuk Tempat bekerja dilokasi yang
sementara waktu berbeda dengan tempat tinggal

Stayers
Tempat bekerja dilokasi yang sama dengan
tempat tinggal
Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan
Penduduk Total

Pertumbuhan
Penduduk
Alami
pertambahan penduduk yang
tidak hanya selisih dari
angka kelahiran dan pertumbuhan
penduduk yang
kematian penduduk, tetapi
dihitung dari selisih
juga memperhitungkan antara kelahiran dan
migrasi (imigrasi dan kematian di suatu
emigrasi) penduduk wilayah
Pertumbuhan Penduduk Alami
pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah
kelahiran dengan kematian.

P = L- M

Kota Z memiliki kelahiran sebanyak 5.100 jiwa dan


Keterangan : kematian sebanyak 770 jiwa. Berapakah
P : Pertumbuhan Penduduk Alami pertumbuhan penduduk alami di kota Z?
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian
P = L- M
= 5.100 - 770
= 4.330
Pertumbuhan Penduduk Total
pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah
kelahiran dengan kematian ditambah dengan selisih dari
pertumbuhan non alami

P = (L- M) + ( I- E)
Kota Z memiliki kelahiran sebanyak 5.100 jiwa,
Keterangan : kematian 770 jiwa, migrasi masuk sebanyak 175
P : Pertumbuhan Penduduk Total jiwa, dan migrasi keluar sebanyak 120 jiwa.
L : jumlah kelahiran Berapakah pertumbuhan penduduk total di kota Z?
M : jumlah kematian
I : jumlah migrasi masuk P = (L- M) + ( I- E)
E : jumlah migrasi keluar = (5.100- 770) + ( 175- 120)
= 4.330 + 55
= 4.385
Proyeksi Penduduk
Penduduk Kabupaten Garut pada tahun 2000 berjumlah 2.917.000
Jumlah penduduk pada masa yang kana orang, dengan tingkat pertumbuhan pada tahun itu sekitar 0,03%.
datang dapat diperkirakan dengan Berapakah proyeksi penduduk pada tahun 2010 nanti?
menggunakan data penduduk saat ini.

Pn = Po ( 1 + r) n
Keterangan :
Jadi, penduduk Kabupaten Garut yang pada awal
Pn : jumlah penduduk pada tahun ke-n perhitungan berjumlah 2.917.000 orang, ternyata
P0 : jumlah penduduk pada tahun ke-0 atau tahun dasar sepuluh tahun kemudian dengan tingkat
n : jumlah tahun antara 0 ke-n pertumbuhan penduduk sebesar 0,03% menjadi
r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (%) 2.925.762 orang. Berarti dalam kurun waktu 10
tahun telah bertambah penduduk Garut itu sebesar
8.762 orang

Anda mungkin juga menyukai