Anda di halaman 1dari 17

bab 5

DINAMIKA
PENDUDUK
inti pembahasan

1. faktor dinamika dan 5. permasalahan yg diakinatkan


proyeksi kependudukan dinamika kependudukan
2. mobilitas penduduk dan 6. sumber data kependudukan
tenaga kerja 7. pengolahan dan analisis data
3. kualitas penduduk dan IPM kependudukan
4. bonus demografi
A. Faktor Dinamika dan Proyeksi
Kependudukan

Penduduk selalu
Penduduk adalah warga
mengalami perubahan.
negara Indonesia dan Jumlah penduduk Indonesia
perubahan jumlah
orang asing yg Termasuk terbesar ke
penduduk secara terus
bertempat tinggal di empat setelah Tiongkok,
menerus tiap tahunnya
Indonesia (UU RI No. 24 India, dan AS
disebut Dinamika
TH. 2913
Penduduk
faktor-faktor yang menambah dan mengurangi jumlah penduduk ada dua cuy..
yaitu:

1.faktor alami, 2. faktor non alami,


yaitu faktor kelahiran (natalitas/fertilitas) dan faktor yaitu perpindahan/mobilitas penduduk
kematian (mortalitas)
a. Angka Kelahiran (Natalitas/Fertilitas)

faktor pendukung kelahiran:


1. pernikahan usia muda faktor penghambat kelahiran:
2. tingkat kesehatan 1. pelaksanaan program KB
3. asumsi banyak anak 2. asumsi anak memerlukan
banyak rezeki banyak biaya
4. kebutuhan tenaga kerja 3. pembatasan tunjangan
5. tidak ber KB anak dari tempat kerja
6. keinginan anak laki-laki 4. penundaan usia
sebagai penentu status pernikahan
dan penerus nama
keluarga
BR
C Angka Kelahiran kasar (crude birth rate/CBR) Berdasarkan data demografi di
kabupaten X pada tahun 2017
memiliki jumlah penduduk
sebesar 1.000.000 jiwa. Jumlah
kelahiran yang terjadi di
kabupaten X pada tahun
tersebut sebesar 14.000
CBR adalah banyaknya kelahiran. Berapakah Angka
Kriteria Angka Kelahiran Kasar :
kelahiran dalam satu tahun Tinggi, jika angka kelahiran Kelahiran Kasar di kabupaten X
tertentu per seribu penduduk kasar lebih dari 30 dalam pada tahun 2017?
pada pertengahan tahun yg setiap 1.000 penduduk Jawab =
sama. Sedang, jika angka kelahiran CBR = (B/P) x 1000
CBR dapat dihitung dengan kasar antara 20 – 30 dalam CBR=(14.000/1.000.000)x 1.000
setiap 1.000 penduduk CBR = 0,014 x 1.000
rumus berikuts:
Rendah, jika angka kelahiran CBR = 14
kasar kurang dari 20 dalam
setiap 1.000 penduduk Jadi Angka Kelahiran Kasar di
kabupaten X pada tahun 2017
adalah 14, yang artinya
terdapat 14 kelahiran bayi
dalam setiap 1.000 penduduk.
FR
G Angka Kelahiran umum (general fertility rate /GFR)

GFR adalah jumlah bayi lahir Jawab =


hidup dari setiap seribu GFR = (B/W15-45) x 1.000
penduduk wanita berusia Berdasarkan data demografi di
GFR = (12.000/300.000) x 1.000
kabupaten X pada tahun 2017
reproduktif (15-49 tahun) atau memiliki penduduk wanita pada
GFR = 0,04 x 1.000
15 - 45 tahun) dalam periode rentang usia 15 – 45 sebesar GFR = 40
tertentu. 300.000 jiwa. Jumlah kelahiran yang Jadi Angka Kelahiran Umum di
terjadi di kabupaten X pada tahun kabupaten X pada tahun 2017
GFR dapat dihitung dengan
tersebut sebesar 12.000 kelahiran. adalah 40, yang artinya
rumus berikut:
Berapakah Angka Kelahiran Umum terdapat jumlah kelahiran
di kabupaten X pada tahun 2017? sebesar 40 kelahiran dalam
setiap 1.000 penduduk wanita
pada rentang usia 15 – 45
tahun
bR
s
a Angka Kelahiran menurut kelompok usia (age specific birt rate /ASBR)

ASBR adalah angka yg


Berdasarkan data demografi di Jawab =
menunjukan banyaknya ASBR 20-24 = (B20-24/P20-24) x 1.000
kabupaten X pada tahun 2017
kelahiran dari per-1.000 wanita memiliki penduduk wanita pada ASBR 20-24 = (2.000/50.000) x 1.000
pada kelompok umur dan ASBR 20-24 = 0,04 x 1.000
rentang usia 20 – 24 sebesar
ASBR 20-24 = 40
pertengahan tahun tertentu. 50.000 jiwa. Jumlah kelahiran yang Jadi Angka Kelahiran Spesifik
ASBR dapat dihitung dengan terjadi di kabupaten X pada tahun Kelompok Umur 20-24 di kabupaten X
rumus berikut: tersebut sebesar 2.000 kelahiran. pada tahun 2017 adalah 40, yang
Berapakah Angka Kelahiran artinya terdapat 40 jumlah kelahiran
Spesifik pada wanita kelompok pada setiap penduduk wanita
umur 20-24 tahun di kabupaten X kelompok usia 20-24 tahun.
pada tahun 2017?
b. Angka Kematian (Mortalitas)

Promortalitas:
1. rendahnya kesadaran antimortalitas:
Angka Kematian
anak pentingnya 1. sadar kesehatan
(mortalitas) adalah angka
kesehatan 2. faskes memadai
yang menunjukan jumlah
2. kurangnya faskes 3. lingkungan bersih
kematian perseribu
3. kecelakaan dan sehat
penduduk dalam periode
4. bencana alam 4. ajaran agama
tahun tertentu.
5. wabah penyakit melarang bunuh diri
6. peperangan/konflik
Angka Kematian Kasar (crude death rate/CDR)

CDR adalah angka yg


Jawab =
menunjukan jumlah Berdasarkan data
CDR = (D/P) x 1.000
kematian dari setiap demografi di kabupaten
Kriteria angka kematian CDR = (6.000/1.000.000) x 1.000
seribu penduduk pada X pada tahun 2017
kasar = CDR = 0,006 x 1.000
periode tahun tertentu. memiliki jumlah
Rendah = jika angka CDR = 6
CDR dapat dihitung penduduk sebesar
kematian kurang dari 10
dengan Rumuz: 1.000.000 jiwa. Jumlah
Sedang = jika angka Jadi Angka Kematian Kasar di
kematian yang terjadi di
kematian antara 10 – 20 kabupaten X pada tahun 2017
kabupaten X pada tahun
Tinggi = jika angka adalah 6, yang artinya terdapat 6
tersebut sebesar 6.000
kematian lebih dari 20 kematian dalam setiap 1.000
kematian. Berapakah
penduduk.
Angka Kematian Kasar di
kabupaten X pada tahun
2017?
Angka Kematian menurut kelompok umur (age specific death rate/ASDR)

ASDR adalah angka Jawab =


kematian menurut Berdasarkan data demografi di ASDR = (Dx /Px) x 1.000
kelompok umur tertentu kabupaten X pada tahun 2017 ASDR = (600/30.000) x 1.000
dari seribu penduduk memiliki penduduk pada ASDR = 0,02 x 1.000
kelompok umur tersebut rentang usia 60 – 64 sebesar ASDR = 20
dalam periode tahun 30.000 jiwa. Jumlah kematian
tertentu. yang terjadi di kabupaten X Jadi Angka Kematian Spesifik
ASDR dapat dihitung pada tahun tersebut sebesar Kelompok Umur 60-64 di
dengan Rumus: 600 kematian. Berapakah kabupaten X pada tahun 2017
Angka Kematian Spesifik pada adalah 20, yang artinya terdapat 20
wanita kelompok umur 60 – 64 jumlah kematian pada setiap
tahun di kabupaten X pada penduduk kelompok usia 60-64
tahun 2017? tahun.
Angka Kematian bayi (infant mortality rate/IMR)

Jawab =
Berdasarkan data
IMR = (jumlah kematian
IMR adalah angka yg demografi di kabupaten X
bayi/jumlah kelahiran bayi hidup)
menunjukan jumlah pada tahun 2017 memiliki
x 1.000
kematian bayi sebelum jumlah kelahiran bayi
IMR = (280/14.000) x 1.000
usia satu tahun per 1.000 sebesar 14.000 bayi. Jumlah
IMR = 0,02 x 1.000
kelahiran hidup pada kematian bayi yang terjadi
IMR = 20
tahun tertentu. di kabupaten X pada tahun
tersebut sebesar 280
Jadi Angka Kematian Bayi di
kematian bayi. Berapakah
kabupaten X pada tahun 2017
Angka Kematian Bayi di
adalah 20, yang artinya terdapat
kabupaten X pada tahun
20 kematian bayi dalam setiap
2017?
1.000 bayi yang lahir hidup.
C. Migrasi

Imigrasi masuknya masuknya penduduk


Migrasi adalah perpindahan penduduk yg
negara lain ke satu negara.
bersifat menetap dari suatu tempat ke
Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari
tempat lain melampaui batas
suatu negara ke negara lain.
administrasi suatu wilayah.
Angka migrasi diantaranya angka migrasi masuk,
Migrasi terdiri dari Imigrasi dan Emigrasi angka migrasi keluar, angka migrasi neto, dan
angka migrasi bruto
Angka Migrasi Masuk

Jumlah penduduk kota X pada pertengan tahun 2015 adalah sebesar


Angka Migrasi Masuk adalah angka yg menunjukan 500.000 jiwa. Jumlah pendatang yang masuk ke kota X sebanyak
6.000 orang. Berapakah angka migrasi masuk kota X pada tahun
banyaknya migran (orang yg melakukan migrasi) yg masuk
2015?
per 1.000 penduduk daerah tujuan dalam periode tahun Jawab :
tertentu. angka ini diperoleh dengan rumus berikut: Mi = (I/P) x 1.000
Mi = (6.000/500.000) x 1.000
Mi = 0,012 x 1.000
Mi = 12
Jadi pendatang yang masuk ke kota X pada tahun 2015 adalah 12
orang setiap 1.000 penduduk.
Angka Migrasi Keluar

Jumlah penduduk kota X pada pertengan tahun 2015 adalah sebesar


Angka Migrasi Keluar adalah angka yg menunjukan 500.000 jiwa. Jumlah penduduk kota X yang pergi keluar/pindah ke
daerah lain sebanyak 2.500 orang. Berapakah angka migrasi keluar
banyaknya migran yg keluar per 1.000 penduduk daerah
kota X pada tahun 2015?
asal migran tersebut dalam periode tahun tertentu. Jawab
angka migrasi keluar dapat dihitung dengan rumus berikut: Mo = (O/P) x 1.000
Mo = (2.500/500.000) x 1.000
Mo = 0,005 x 1.000
Mo = 5
Jadi penduduk kota X yang pergi keluar/pindah ke daerah lain pada
tahun 2015 adalah 5 orang setiap 1.000 penduduk.
Angka Migrasi Neto

Jumlah penduduk kota X pada pertengan tahun 2015 adalah sebesar


500.000 jiwa. Jumlah pendatang yang masuk ke kota X sebanyak
Angka Migrasi Neto adalah selisih antara banyaknya migran
6.000 orang, sedangkan penduduk kota X yang pergi keluar/pindah
masuk dan migran keluar per 1.000 penduduk di suatu
ke daerah lain sebanyak 2.500 orang. Berapakah angka migrasi
wilayah dalam periode tahun tertentu. keluar kota X pada tahun 2015?
angka migrasi neto dapat dihitung dengan rumus berikut: Jawab
Mn = ((I-O)/P) x 1.000
Mn = ((6.000 – 2.500)/500.000) x 1.000
Mn = (3.500/500.000) x 1.000
Mn = 0,007 x 1.000
Mn = 7
Jadi selisih antara penduduk pendatang menuju kota X dengan
penduduk yang keluar dari kota X adalah sebesar 7 orang setiap
1.000 penduduk
Angka Migrasi Bruto

Migrasi keluar dari kota A pada tahun 2005 sebesar 45 orang, dan
migrasi masuk dari kota B ke kota A pada tahun 2005 sebesar 30
Angka Migrasi Bruto adalah angka yg menunjukan
orang. Penduduk kota A pada tahun 2005 sebesar 15.000 dan
banyaknya perpindahan penduduk per 1.000 penduduk di
penduduk kota B sebesar 12.500. Berapa angka migrasi bruto?
tempat asal dan tempat tujuan migrasi.
angka migrasi bruto dapat dihitung dengan rumus berikut:

Jadi, angka migrasi brutonya 3 orang

Anda mungkin juga menyukai