Anda di halaman 1dari 33

DEMOGRAFI:

FERTILITAS & MORTALITAS


Andika Ridha Ayu Perdana
Konsep Demografi

Komponen Dasar
Demografi

Fertilitas Mortalitas Migrasi

Mempengaruhi Jumlah Penduduk


Pencatatan
Terdapat 3 cara pengumpulan data penduduk:

1. Sistem Registrasi Vital setiap kejadian


(kelahiran/kematian/migrasi) dicatat segera setelah kejadian
tersebut terjadi
2. Sensus Penduduk kejadian dicatat pada waktu/periode
tertentu
3. Survei Sampel tidak semua kejadian dicatat
Mortalitas
 Data mortalitas diperlukan untuk mengetahui perubahan
jumlah penduduk ketika ada sejumlah kematian.

 Berguna bagi pemerintah dalam:


◦ Perencanaan pembangunan
◦ Evaluasi program-program kebijakan penduduk
Fakta Mortalitas
 Tingkat kematian laki-laki lebih tinggi daripada perempuan
(132 juta penduduk laki-laki, 127juta penduduk perempuan)
 Tingkat kematian penduduk dewasa muda lebih rendah

daripada bayi, anak dan penduduk usia lanjut.


 Tingkat kematian di negara berkembang lebih tinggi daripada

di negara maju
 Tingkat kematian penduduk berstatus sosial ekonomi baik

lebih rendah daripada penduduk berstatus ekonomi buruk


Tipe Angka/Perhitungan Mortalitas

1. Angka Mortalitas Kasar (CDR)


2. Angka Mortalitas Menurut Umur (ASDR)
3. Angka Mortalitas Bayi (IMR)
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
 Angka yang menunjukkan besarnya kematian yang terjadi
pada tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk di suatu
wilayah tertentu.
 Kenapa kasar?  karena belum memperhitungkan umur

penduduk (tidak dikelompokkan berdasarkan umur)


 Kelebihan : perhitungan sederhana dan data tersedia
 Kelemahan : perhitungan sangat kasar, tidak

memperhitungkan pengaruh struktur umur penduduk


Formula
 CDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

CDR = M/P x 1.000

 Keterangan :
CDR   = Angka kematian kasar
M       = Jumlah kematian selama satu tahun
P        = Jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 = Konstanta
Interpretasi
 Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga
macam.
- CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah
- CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang
- CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi
Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific
Death Rate/ASDR)

 Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu per 1000


penduduk kelompok umur tersebut pada tahun tertentu
 Dasar perhitungan  risiko kematian antar kelompok umur

berbeda-beda

 Kelebihan: hasil lebih rinci dan akurat, sudah


memperhitungkan pengaruh struktur umur penduduk
Formula
 ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

ASDR = Mi/Pi x 1.000

 Keterangan :
ASDR = Angka kematian khusus
Mi       = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi        = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu
1.000  = Konstanta
Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR)

 Jumlah kematian bayi usia di bawah 1 tahun per 1000


kelahiran hidup dalam tahun tertentu
 Indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan

masyarakat
 Salah satu agenda utama pemerintah adalah

menekan/mengurangi angka kematian bayi


Formula
 IMR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini

 Keterangan :
Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini
- IMR kurang dari 35, termasuk kriteria rendah
- IMR antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang
- IMR antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi
- IMR lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi
Fertilitas/Natalitas
 Data fertilitas/natalitas diperlukan untuk mengetahui
perubahan jumlah penduduk ketika ada sejumlah kelahiran.

 Berguna bagi pemerintah dalam:


◦ Perencanaan pembangunan  terutama bagaimana pemerintah
menerapkan program keluarga berencana
◦ Evaluasi program-program kebijakan penduduk  terkait pendidikan,
kesehatan, bantuan lainnya
Persoalan Ukuran Fertilitas
 Pengukuran fertilitas lebih kompleks daripada pengukuran
mortalitas seorang wanita hanya meninggal 1 kali, tetapi ia
dapat melahirkan lebih dari seorang bayi.
 Tidak semua wanita mengalami risiko melahirkan yang sama
 Angka fertilitas menunjukkan dua pilihan jangka waktu:

jangka pendek (1 tahun) dan jangka panjang (jumlah


kelahiran selama masa reproduksi)
Angka/Perhitungan Fertilitas
Pengukuran Fertilitas Tahunan (Current Fertility)

 Mengukur jumlah kelahiran pada tahun tertentu dihubungkan


dengan jumlah penduduk yang mempunyai risiko untuk
melahirkan pada tahun tersebut
 Menunjukkan fertilitas suatu kelompok penduduk untuk

jangka waktu satu tahun


 Meliputi:

◦ Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)


◦ Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate)
◦ Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Spesific Fertility Rate)
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)
 Banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap
1000 penduduk pada pertengahan tahun
 Kelebihan : perhitungan sederhana dan data tersedia
 Kelemahan: perhitungan kasar, tidak memisahkan penduduk

laki-laki dan perempuan yang masih kanak-kanak dan


berumur 50 tahun ke atas.
Formula
CBR = L/P *1000
 Keterangan:
CBR = angka kelahiran kasar
L = jumlah kelahiran selama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun

 Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:


a) Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.
b) Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 - 30.
c) Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.
Contoh
 Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di
Kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa dan jumlah bayi yang lahir
tercatat 900 anak Berapa angka kelahiran kasarnya?

Jawab:
900/20000*1000 = 45
Angka Fertilitas Umum (General Fertility Rate/GFR)

 Membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk


wanita usia 15-49 tahun
 Kelebihan: Lebih cermat karena hanya memasukkan wanita

berumur 15-49 tahun sebagai penduduk yang “exposed to


risk”
 Kekurangan: Tidak membedakan risiko kelahiran dari

berbagai kelompok umur  wanita 40 tahun dianggap


mempunyai risiko yang sama dengan wanita 20 tahun
Formula

GFR = L/W(15-49)*1000

 Keterangan:
L = banyaknya kelahiran selama satu tahun
W(15 - 49) = banyaknya penduduk wanita yang berumur
15 – 49 Tahun
Contoh
 Di kecamatan X banyaknya wanita berumur 15 - 49 tahun
pada pertengahan tahun 2006 ada 9.000 orang, sedangkan
jumlah bayi yang lahir 900 anak. Berapakah angka kelahiran
umumnya?

 Jawab: 900/9000*1000
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific
Fertility Rate)
 Banyaknya kelahiran dari wanita pada suatu kelompok umur
pada tahun tertentu per seribu wanita pada kelompok umur
dan pertengahan tahun yang sama
 Kelebihan:

◦ Ukuran lebih cermat, memperhitungkan perbedaan risiko menurut


kelompok umur
◦ Memungkinkan dilakukan studi fertilitas
◦ Dasar perhitungan untuk menghitung ukuran fertilitas lainnya (TFR,
GRR, dan NRR)
Formula
 Perhitungan ASFR Kota Jakarta tahun 2000
Pengukuran Fertilitas Kumulatif
 Mengukur rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh wanita
pada waktu wanita itu memasuki usia subur hingga
melampaui batas reproduksinya (umur 15-49 tahun)
 Menunjukkan kumulatif fertilitas selama masa reproduksinya
 Meliputi:

◦ Angka fertilitas total (Total Fertility Rate =TFR)


◦ Angka reproduksi bruto (Gross Reproduction Rate=GRR)
◦ Angka reproduksi bersih (Net Reproduction Rate=NRR)
Angka Fertilitas Total (TFR)
 Jumlah kelahiran hidup tiap 1000 wanita hingga akhir masa
reproduksinya
 Dalam praktiknya, TFR dihitung dengan cara menjumlahkan

tingkat fertilitas wanita menurut umur (ASFR).

 Kelebihan: angka TFR dapat dijadikan ukuran kelahiran


seorang wanita selama masa reproduksinya (15-49 tahun)
dan telah memperhitungkan masa subur tiap kelompok umur
Angka Fertilitas Total
 ASFR Kota Jakarta tahun 2000
Angka Reproduksi Bruto (GRR)
 Banyaknya bayi wanita yang akan dilahirkan oleh suatu kohor
wanita selama usia reproduksinya.
 Kohor kelahiran  sekelompok wanita yang mulai melahirkan

pada usia yang sama dan bersama-sama bereproduksi sampai


masa usia subur selesai

 Terdapat dua cara:


◦ Menggunakan TFR
◦ Menggunakan ASFR
Menggunakan AFSR bagi Perempuan

 Data yang diketahui adalah ASFR dan rasio jenis kelamin bayi
laki-laki dan wanita saat lahir

 Kelemahan: mengabaikan kemungkinan anak wanita


meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya
Menggunakan AFSR bagi Perempuan
 Jumlah kelahiran bayi laki-laki dan bayi wanita berturut-turut
adalah 105 dan 100
Angka Reproduksi Netto (NRR)
 Jumlah kelahiran bayi wanita oleh sebuah kohor dari 1000 wanita
dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalnya bayi-bayi
wanita itu sebelum mengakhiri masa reproduksinya

 NRR merupakan ukuran kemampuan suatu penduduk untuk


menggantikan dirinya (replacement level) nilai NRR = 1, berarti
satu penduduk digantikan dengan satu penduduk (exact
replacement)

 Asumsi: bayi perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas dan


mortalitas ibunya.
NRR

Anda mungkin juga menyukai