Anda di halaman 1dari 28

Indikator Derajat

Kesehatan
KELOMPOK – II
1. ALAN H. ADU
2. ANASTASIA A.E SAGA
Pendahuluan

Untuk menilai kondisi kesehatan masyarakat dibutuhkan suatu


ukuran yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai kondisi
kesehatan masyarakat. Indeks kesehatan yang dapat digunakan banyak
sekali, tetapi yang akan dibahas hanya indeks yang banyak digunakan
dalam epidemiologi, yaitu:
1. Indeks fertilitas
2. Indeks morbiditas
3. Indeks mortalitas
Indeks fertilitas

Ukuran-ukuran fertilitas yang banyak digunakan dalam kesehatan dan


epidemiologi adalah:
1. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate [CBR])
2. Angka fertilitas menurut golongan umur (Age specific Fertility Rate
[ASFR])
3. Angka fertilitas total (Total Fertiliti Rate [TFR])
 
Angka kelahiran kasar (Crute
Birth Rate [CBR])

Angka kelahiran kasar ialah semua kelahiran hidup yang dicatat dalam
satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang
sama dan dikalikan 1000.
Angka Kelahiran Kasar = jumlah kelahiran hidup yang dicatat x 1000
Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun yang sama

atau

Angka Kelahiran Kasar = ( B ) X k


P
Next . . . .
B = Jumlah lahir hidup yang dicatat selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama
K = Kontanta = 1000
Angka kelahiran ini disebut “kasar” karena sebagai penyebut
digunakan jumlah penduduk yang berarti termasuk penduduk yang tidak
mempunyai peluang untuk melahirkan diikut sertakan, seperti anak-anak,
dan wanita lanjut usia.
Angka ini dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat fertilitas
secara umum dalam waktu singkat, tetapi kurang sensitive untuk:
1. Membandingkan tingkat fertilitas dua wilayah dan
2. Mengukur perubahan fertilitas karena perubahan pada tingkat
kelahiran akan menimbulkan perubahan pada jumlah penduduk.
Angka fertilitas menurut
golongan umur

Angka fertilitas menurut golongan umur (Age specific fertility rate


[ASFR]) ialah jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada golongan umur
tertentu yang dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk wanita
golongan umur tertentu pada tahun yang sama.
Next . . . .
Angka fertilitas menurut golongan umur dimaksutkan untuk
mengatasi kelemahan angka kelahiran kasar karena tingkat kesuburan
pada setiap golongan umur tidak sama hingga gambaran kelahiran
menjadi lebih teliti. Perhitungan angka fertilitas menurut golongan
umur biasanya dilakukan dengan interval 5 tahun hingga bila wanita
dianggap berusia subur terletak antara umur 15-49 tahun, akan
diperoleh sebanyak 7 golongan umur. Dengan demikian dapat disusun
menjadi distribusi frekunesi pada setiap golongan umur. Dari distribusi
frekuensi tersebut, dapat diketahui pada golongan umur berapa yang
mempunyai tingkat sesuburan tertinggi. Hal ini penting untuk
menentukan prioritas program keluaraga beremcana.
Angka fertilitas total (Total
fertility rate [TFR])
• Angka fertilitas total (AFT) merupakan jumlah angka fertilitas
menurut golongan umur yang dicatat selama satu tahun.
• Angka Fertilitas Total = Jumlah angka fertilitas menurut
golongan umur x k
• Bila konstanta k = 1 maka angka yang dihasilkan menunjukkan
rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh setiap ibu selama masa
subur.
• Bila interval golongan umur sama dengan 5 maka angka fertilitas
total sama dengan angka fertilitas menurut golongan umur x 5.
• Kelemahan pada perhitungan AFT ialah pada AFT dianggap semua
wanita selama masa subur tidak ada yang meninggal dan semuanya
menikah dan mempunyai anak dengan pola seperti ASFR. Hal ini tidak
sesuai dengan kenyataan

 
Indeks mortalita dan mobilitas

Angka kematian dan kesakitan merupakan indeks kesehatan yang


penting dalam mempelajari epidemiologi untuk menentukan derajat
kesehatan masyaraka. Indeks mortalitas dan mobilitas yang banyak
digunakan dalam epidemiologi adalah :
1. Angka kematian kasar (Crude death Rate = CDR)
2. Angka kematian berhubungan dengan umur
•Angka kematian menurut golongan umur
•Angka kematian bayi
•Angka kematian balita
•Angka kematian neonatal
•Angka kematian perinatal
•Proporsi kematian balita
Next . . . .
3. Angka kematian berhubungan dengan sebab tertentu
•Angka kematian karena sebab tertentu
•Case Fatality Rate
•Angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate)
Angka kematian kasar (crute
death rate [CDR])

• Angka kematian kasar (AKK) ialah jumlah kematian yang dicatat


selama satu tahun per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang
sma.
• Angka ini disebut kasar karena perhitungan kematian dilakukan
secara menyeluruh tanpa memperhatiakan kelompok-kelompok
tertentu di dalam populasi dengan tingkat kematian yang berbeda-
beda. Angka kematian kasar dapat ditulis dalam rumus berikut.
Next . . . .
D = jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun yang sama
K = konstanta = 1000
• Dari rumus diatas diketahui bahwa sebagai pembilang, angka
kematian dihitung sepanjang tahun. Sedangkan untuk penyebut jumlah
penduduk dihitung pada satu saat yaitu pertengahan tahun.
• Karena ridak semua orang salam satu tahun anak meninngal pada
waktu yang bersamaan maka untuk penyebut sebagainya dihitung
jumlah tahun hidup orang (pre-son years lived = PYL) yaitu tahun
hidup yang diikuti selama satu tahun.
Standarisasi angka kematian
kasar

• Angka kematian kasar banyak digunakan sebagai salah indeks


kesehatan Karena perhitungan yang mudah dibandingkan dengan angka
kematian yang lain, tetapi bila digunakan untuk membendingkan
derajat kesehatan dengan daerah lain hendaknya diperhatikan bahwa
angka kematian kasar dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin dan
karenya harus dilakukan standarisasi.
• Hal ini disebabkan angka kematian yang tinggi disuatu daerah
belum tentu mempunyai derajat kesehatan yang lebih rendah
dibandingkan dengan daerah lain dengan angka kematian kasar yang
lebih rendah.
Next . . .
• Contoh :
• Daerah A dengan angka kematian yang tinggi di suatu daerah B, tetapi
memiliki angka kematian yang lebih rendah pada setiap anggota umur.
Next . . . .
Penjelasan :
Dari tabel diatas tampak bahwa secara keseluruhan, angka kematian di
daerah A lebih tinggi dari pada daerah B, tetapi bila kita perhatikan
angka kematian pada setiap golongan umur di daerah A lebih rendah
dibandingkan dengan daerah B. hal ini disebabkan presentase penduduk
golongan umur 45 tahun ke atas di daerah A (31,8 %) jauh lebih tinggi
jika diandingkan dengan daerah B (11,8 %). Tingginya presentase
golongan umur ini mempengaruhi angka kematian kasar dan dan daerah A
mempunyaia presentase golongan umur (12-25) yang lebih rendah (27,3
%) jika dibandingkan dengan daerah B (35,4 %) dan golongan umur ini
juga sangat berpengaruh terhadap angka kematian kasar. Bila kita kita
bandingkan, angka kematian daerah A dan B tanpa memperhatikan
distribusi penduduknya maka kesimpulan kita akan baiasa. Agar
kesimpulan kita tidak biasa harus dilakukan standarisasi lebih dahulu
sebelum dibandingkan.
Satandarisasi langsung

• Standarisasi langsung ialah angka kematian menurut golongan umur


kedua populasi yang akan dibandingkan dan ditetapkan pada populasi
standar berdasarkan distribusi menurut golongan umur. Dengan
demikian, jumlah kematian yang diharapkan terjadi bila kedua populasi
mempunyai destribusi menurut golongan umur seperti populasi
standard an angka kematian kedua populasi dapat dihitung dan
dibandingkan.
• Dengan cara demikian, kesalahan yang disebabkan adanya
perbedaan distribusi menurut golongan umur dapat dihindari dan
kesimpulan yang dibuat tidak biasa. Angka kematian pada kedua
populasi bukanlah angka kematian yang nyata. Oleh karena itu, angka
ini hanya berarti bila digunakan untuk membandingkan.
Penentuan Populasi Standar

Pada standar, angka kematian kasar yang telah diuraikan di atas


mengunakan populasi fisik dan populasi hasil sensus sebagai populasi
standar.
• Populasi yang dapat digunakan sebagai populasi standar adalah :
1. Popilasi sembarang yang tidak berbeda jauh dengan keadaan yang
sesungguhnya
2. Populasi hasil sensus terakhir
3. Salah satu populasi yang akan dibandingkan.
Angka kematian perinatal
(Perinatal mortality rete [PMR])

• Untuk perinatal, terdapat beberapa batasan yang dapat digunakan


untuk menghitung angka kematian (AKP)
• Batasan angka kematian perinatal yang dianjurkan WHO adalah
sebagai berikut. Angka kematian perinatal ialah jumlah kematian janin
yang dilahirkan pada uia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambahkan
dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang
dicatat selama satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama (WHO 1981). Rumusnya sebagai berikut.
Next . . . .

• Batasan lainnya adalah untuk pembilang tidak digunakan kematian bayi


kurang dari 7 hari, tetapi sampai bayi berumur 28 hari. Selain itu,
pada angka kematian perinatal dimasukan juga kematian janin berumur
28 minggu atau lebih yang ditambahkan pada pembilang maupun
penyebut.
• Jadi, sebagai penyebut, jumlah lahir hidup ditambah dengan kematian
berubur 28 minggu ke atas (Mausner and Kramer 1985). Dalam hal ini
sebagai ahli epidemiologi dan kesehatan tidak setuju dengan batasan
ini karena kematian janin berarti lahir mati dan tidak termasuk ke
dalam lahir hidup.
Angka kematian balita (Under
five mortality rate)

• Angka kematian balita merupakan gabungan antara angka kematian


bayi dan angka kematian anak 1-4 tahun.
• Angka kematian balita sangat penting untuk mengukur taraf
kesehatan masyarakat karena angka ini merupakan indikator yang
sensitif untuk mengukur status kesehatan bayi dan anak.
• Untuk negara berkembang, sebagian besar kematian balita
disebabkan infeksi dan gizi kurang. Angka kelahiran yang tinggi dengan
jarak antar-kelahiran yang oendek, keadaan sosial ekonomi, dan
tingkat pendidikan yang rendah yang mengakibatkan kurangnya
pengertian ibu dan masyarakat memperberat kondisi tersebut.
• Angka kematian balita ialah jumlah kematian balita yang dicatat
selama satu tahun per 1000 penduduk balita pada tahun yang sama.
Rumusnya sebagai berikut.

next . . . .

Angka kematian bila dapat digunakan sebagai indikator kesehatan untuk


mengukur status kesehatan masyarakat. Tinggi rendahnya angka
kematian balita dipengaruhi oleh program pelayanan kesehatan, program
imunisasi, program perbaikan gizi, dan lain-lain.
 
Proporsi kematian balita

Proporsi kematian balita merupakan perbandingan antara jumlah kematian


balita yang dicatat selama satu tahun dengan jumlah seluruh kematian
pada tahun yang sama yang dinyatakan dalam persen dengan rumus
berikut.
Next . . . .
• Perhitungan proporsi kematian balita lebih praktis dibandingkan
dengan perhitungan angka kematian balita karena pada penghitungan
proporsi kematian balita tidak dibutuhkan jumlah penduduk balita
yang sulit diperoleh, tetapi nilai yang dihasilkan dari perhitungan
proporsi kematian balita tidak dapat dibandingkan dengan daerah lain.
Adapun manfaat proporsi kematian balita sama dengan angka kematian
balita.
Angka kematian karena sebab
tertentu

• Angka ini banyak digunakan dalam epidemiologi untuk mengetahui


frekuensi kematian yang disebabkan karena penyakit tertentu.
• Yang dimaksud dengan angka ini ialah jumlah kematian karena
sebeb penyakit tertentu yang dicatat selama satu tahun per 100.000
penduduk pertengahan tahun lalu yang sama dengan rumus berikut.
Next . . .
Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui tingginya resiko kematian
penduduk akibat terpajan oleh faktor penyebab penyakit tertentu.
• Contoh: jumlah kematian karena TBC di suatu daerah selama satu
tahun tercatat sebanyak 3000 orang dan jumlah penduduk
pertengahan tahun daerah tersebut adalah 13.821.000. Angka
kematia karena TBC adalah 3.000/13.821.000 x 100.000= 21,7 per
100.000.
 
CASE FATALITY RATIO (CFR)

• Untuk memperoleh gambaran tentang distribusi penyakit serta


tingkat kematian penyakit tersebut yang terjadi di rumah sakit dapat
digunakan perhitungan case fatality ratio.
• Case fatality ratio ialah perbandingan antara jumlah kematian
karena penyakit tertentu yang terjadi selama satu tahun dengan
jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama. Rumusnya
sebagai berikut.
Next . . . .
• Perhitungan ini dapat digunakan untuk mengetahui penyakit-penyakit
dengan tingkat kematian yang tinngi. Rasio ini dapat dispesifikasi
menurut golongan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lain-
lain sesuai dengan kebutuhan.

 
Sekian
Dan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai