Anda di halaman 1dari 48

Estimasi dan Uji Hipotesis Parameter

untuk Satu Populasi

Dr. I Nyoman Latra MS


Shofi Andari, M.Si

Pelatihan Analisis Biostatistika Bekerja sama dengan STIKES Majapahit


Mojokerto
Jumat, 29 juli 2016

Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Tentang Uji Hipotesis dalam Statistika

2 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Pengambilan Keputusan dengan Uji
Hipotesis
Apa saja yang terjadi dalam suatu pengujian hipotesis
sampai diambil keputusan terkait masalah yang
diselidiki?

Hypothesis
Menentukan hipotesis Significance
Menentukan levelLevel
signifikansi

Collect Evidence
Mengumpulkan bukti (data) Decision
Mengambil Rule
kesimpulan
keputusan
3 3 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu
Pendekatan Uji Hipotesis


Merupakan perkembangan ilmu experimantal
terminologi dan subyek

Menggunakan 2 pendekatan :

Metode inferensi induktif R.A. Fisher

Metode teori keputusan J. Neyman &
E.S. Pearson mengatasi kekurangan dari
metode inferensia induktif

4 4 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Unsur-unsur dalam Pengujian
Hipotesis


Hipotesis Nol (H0 )

Hipotesis Alternatif (HA atau H1 )

Statistik UJi

Daerah Penolakan H0

5 5 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Makna Hipotesis

Suatu pernyataan / anggapan yang


mempunyai nilai mungkin benar / salah atau suatu
pernyataan /anggapan yang mengandung nilai
ketidakpastian
Misalnya:
Besok akan turun hujan mungkin benar/salah
Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah 36 C
mungkin benar/salah
Obat A efikasinya lebih tinggi dibandingkan dengan
obat B mungkin benar/salah

6 6 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Hipotesis Statistika

Suatu pernyataan tentang nilai suatu parameter


populasi
H0 (hipotesis nol): suatu pernyataan yang bersifat
status quo (tidak ada beda, tidak ada perubahan)
H1 (hipotesis alternatif atau tandingan): pernyataan
lain yang akan diterima jika H0 ditolak (ada perbedaan,
terdapat perubahan)

7 7 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Jenis-jenis Kesalahan dalam
Pengambilan Keputusan

Ho is
True False
Do not reject Ho Correct decision Type II Error
Reject Ho Type I Error Correct Decision

Type I E rror
- Rejecting the null hypothesis when it is in fact true
a = P ( Reject H o H o is true ) = significance level

Type II E rror
-Not rejecting the null hypothesis when it is in fact false
b = P ( Accept H o H o is false )

8 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Daerah
penola
Daerah Penolakan H0 kan
adalah
daerah
yang
diarsir

9 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Daerah
Daerah
PEnolakan
Penerimaan
H0
H0

H0: H1:
=20 =24

= P(Terima H0 | H1 benar) = P(tolak H0 | Ho benar)


22
= P( < 22 | = 24) = P( > 22 | = 20)

Merupakan sembarang parameter

10 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Contoh 1

Sampel diambil secara acak dari populasi normal ( ;2 = 9), berukuran


25.
Hipotesis yang akan diuji,
H0 : = 15
H1 : = 10
Tolak H0 jika rata-rata kurang dari atau sama dengan 12.5
Berapakah besarnya kesalahan jenis I dan II ?
Jawab:
P(salah jenis I) = P(tolak H0| = 15) = P(z (12.5-15)/3/25))
= P(z - 4.167 ) 0
11 P(salah jenis II) = P(terima H0| =pada
Hormatilah 10)orang
= P(z memberikan
yang (12.5-10)/3/25))
ilmu padamu
Sifat dan

H0 H1 H1
H0

H1
Jika n dan akan H0
menurun lihat KURVA
KATERISTIK OPERASI

12 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Wilayah kritik
Daerah Penolakan H0

Tergantung dari H1. Misalkan v = z N (0,1)

1 H1 : 0

Daerah gagal
tolak H0

/2 /2
Nilai kritis
Daerah
Penolakan H0
-z/2 z/2

Tolak H0 jika v < -z/2 atau v > z/2

13 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


2 H1 : < 0

Daerah Gagal
Tolak H0

Diarsir = -z Tolak H0 jika v < -z/2


daerah
penolakan H0

3 H1 : > 0

Daerah Gagal
Tolak H0
Diarsir =
daerah
Tolak H0 jika v > z z penolakan H0
14 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu
Tentang dan p-Value

= level signifikan dari


suatu uji statistika
p-value = level signifikan
dari sampel probabilitas
merupakan suatu ukuran
kewajaran untuk tidak
menolak H0 atau menerima
H1
Jika p-value < maka
Nilai p
keputusan uji hipotesis
adalah tolak H0 z zh
p-value = P (Tolak H0 | sampel)
Misalnya : p-value = P(Z > zh)

15 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Uji Rata-rata Populasi ()

16 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Skema Statistik Uji

X
Z 0

Formula 1 klik diketahui

2 2 Syarat :
2
1
sama

Tidak sama Tidak


diketahui
Formula 2 klik

17 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Formula 1

a. Jika varians populasi diketahui dan


diasumsikan sama
X
Z 0

18 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Formula 2

b. Jika varians populasi tdk diketahui dan diasumsikan


tidak sama:
X
Z 0

S
n

1 (X X ) X nX
n 2 n 2 2

X X S
n 2 i 1 i i 1 i

n n 1 n 1
i 1 i ,

19 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Contoh 2

Batasan yang ditentukan oleh pemerintah


terhadap
emisi gas CO kendaraan bermotor adalah 50
ppm.

Sebuah perusahaan baru yang sedang


mengajukan ijin
pemasaran mobil, diperiksa oleh petugas
pemerintah
untuk menentukan apakah perusahaan tersebut
layak
20 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu
Penyelesaian Contoh 2

Hipotesis yang diuji:


H0 : <= 50 vs H1 : > 50
Statistik uji:
th= (55-50)/(4.2/20)=10.91
Daerah kritis pada taraf nyata 0.05
Tolak Ho jika th > t(0,05;db=19) = 1,729
Kesimpulan:
Tolak H0, artinya emisi gas CO kendaraan bermotor
yang akan dipasarkan oleh perusahaan tersebut melebihi
batasan yang ditentukan oleh pemerintah sehingga
perusahaan tersebut tidak layak memperoleh ijin untuk
21memasarkan mobilnya. Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu
Uji Proporsi Populasi (p)

22 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Statistik Uji untuk Uji Proporsi

Uji hipotesis untuk proposi suatu populasi, statistik ujinya


sebagai berikut:
p - po
ztest =
po (1 - po ) n

Uji hipotesis untuk selisih proposi dua populasi, statistik


ujinya sebagai berikut:
p 1 p 2 p o
z test
p 1 1 p 1 p 2 1 p 2

n1 n2
Dengan p1 untuk prorsi populasi pertama, dan p2 untuk proporsi
populasi kedua

23 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Statistik Uji untuk Uji Proporsi

Uji hipotesis untuk proposi suatu populasi, statistik ujinya


sebagai berikut:
p - po
ztest =
po (1 - po ) n

Uji hipotesis untuk selisih proposi dua populasi


p 1 p 2 p o
Akan dibahas pada materi sesi
z test
p 1 1 p 1 p 2 1 p 2
selanjutnya
Dengan p1 untuk prorsi populasi pertama, dan p2 untuk proporsi
populasi kedua n1 n2

24 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Statistik Uji dan Daerah
Penolakan

25 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Aplikasi SPSS

26 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Contoh Kasus (1)

Terlebih dahulu, silakan diskusikan metode apa yang dapat memecahkan


persoalan berikut

Data berikut diperoleh dari 14 orang yang diukur indeks


massa tubuhnya (BMI).

Obj 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
BMI 23 25 21 37 39 21 23 24 32 57 23 26 31 45

Dapatkah kita simpulkan bahwa BMI tidak sama dengan


35?
Misalkan level signifikan 5%.

27 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus

Data berikut diperoleh dari 14 orang yang diukur indeks


massa tubuhnya (BMI).

Obj 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
BMI 23 25 21 37 39 21 23 24 32 57 23 26 31 45

Dapatkah kita simpulkan bahwa BMI tidak sama dengan


35?
Rata-rata BMI apakah sama dengan 35?
Misalkan level signifikan 5%.

28 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus

Menentukan hipotesis

Apakah BMI tidak sama dengan 35?


Pertanyaan ini dapat dijawab dengan menjawab pertanyaan:
apakah rata-rata BMI sama dengan 35?

29 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus

Menentukan hipotesis

Apakah BMI tidak sama dengan 35?


Pertanyaan ini dapat dijawab dengan menjawab pertanyaan:
apakah rata-rata BMI sama dengan 35?
0

30 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus

Menentukan hipotesis

Apakah BMI tidak sama dengan 35?


Pertanyaan ini dapat dijawab dengan menjawab pertanyaan:
apakah rata-rata BMI sama dengan 35?
0

H0 : rata-rata BMI sama dengan 35 ( = 0)


H0 : rata-rata BMI tidak sama dengan 35 ( 0)

31 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus

Menyiapkan data pada SPSS

Input data di SPSS dalam


satu kolom memanjang

32 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus

Langkah analisis: Analyze


Compare Means One
sample t-test

33 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus

Akan muncul dialog box berikut:

Drag and drop


variabel ke dalam
Test Variable(s),
kemudian klik menu
Options

Isikan 35 sebagai
0 (default nilai
adalah 0)
Kemudian klik
menu Option
34 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu
Penyelesaian Contoh Kasus

Akan muncul dialog box berikut:

Menunjukkan level signifikansi yang digunakan. Karena kita


menggunakan = 5%, maka CI percentage senilai 95%. Klik
Continue
35 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu
Penyelesaian Contoh Kasus

Pada halaman Output akan muncul keluaran berikut:

Statistik deskriptif
dari ke-14 objek

Nilai p-value senilai 0.138, karena p-value


> 5%, maka keputusan: gagal tolak H0

36 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus

Ingat penalaran kasus kita

Apakah BMI tidak sama dengan 35?


Pertanyaan ini dapat dijawab dengan menjawab pertanyaan:
apakah rata-rata BMI sama dengan 35?
0

H0 : rata-rata BMI sama dengan 35 ( = 0)


H0 : rata-rata BMI tidak sama dengan 35 ( 0)

Nilai p-value senilai 0.138, karena p-value


> 5%, maka keputusan: gagal tolak H0

37 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus

Ingat penalaran kasus kita

Apakah BMI tidak sama dengan 35?


Pertanyaan ini dapat dijawab dengan menjawab pertanyaan:
apakah rata-rata BMI sama dengan 35?
0

H0 : rata-rata BMI sama dengan 35 ( = 0)


H0 : rata-rata BMI tidak sama dengan 35 ( 0)

Nilai p-value senilai 0.138, karena p-value


> 5%, maka keputusan: gagal tolak H0

38 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus

Ingat penalaran kasus kita

Apakah BMI tidak sama dengan 35?


Pertanyaan ini dapat dijawab dengan menjawab pertanyaan:
apakah rata-rata BMI sama dengan 35?
0

H0 : rata-rata BMI sama dengan 35 ( = 0)


H0 : rata-rata BMI tidak sama dengan 35 ( 0)

Kesimpulan:
Pada taraf 5%, belum cukup bukti untuk menyatakan bahwa
BMI tidak sama dengan 35.
39 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu
Contoh Kasus (2)

Terlebih dahulu, silakan diskusikan metode apa yang dapat memecahkan


persoalan berikut

Ingin diketahui apakah dari sampel dapat disimpulkan


bahwa kurang 5% dari pengguna obat IV positif HIV, jika
populasi pengguna obat IV ada sebanyak 423 orang dan
yang positif HIV sebanyak 18 orang.

Misalkan level signifikan 5%.

40 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Contoh Kasus (2)

Terlebih dahulu, silakan diskusikan metode apa yang dapat memecahkan


persoalan berikut

Ingin diketahui apakah dari sampel dapat disimpulkan


bahwa kurang 5% dari pengguna obat IV positif HIV, jika
populasi pengguna obat IV ada sebanyak 423 orang dan
yang positif HIV sebanyak 18 orang.

Misalkan level signifikan 5%.

Hipotesis (uji hipotesis satu arah)


H0 : Proporsi positif HIV sama dengan 0.05 ( = 0.05)
H1 : Proporsi positif HIV kurang dari 0.05 ( < 0.05)

41 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus (2)

Menyiapkan data pada SPSS

Tipe numerik yang


dikategorikan Klik

Input kategori data di


SPSS. Kemudian klik
Data Weight Drag and drop jumlahan tiap
Cases Sehingga kategori (Count) ke
muncul dialog box di Frequency Variable. Klik OK.
samping:
42 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu
Penyelesaian Contoh Kasus (2)

Kemudian klik
Analyze
Nonparametric
Tests Legacy
Dialog Chi-
square .

43 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus (2)
Akan muncul dialog box berikut:

Drag and drop variabel


Kondisi

Tentukan nilai proporsi


yang akan diuji

Klik OK

44 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus (2)
Akan muncul output sebagai berikut:

Banyaknya objek yang sesuai


dengan proporsi yang diuji (0)

1 1
p-value = ( Asymp. Sig ) ( 0.482 ) =
=
0.241 2 2

Dengan p-value sebesar 0.241 dan alpha () sebesar 5%,


apa keputusan terhadap uji hipotesis?

45 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu


Penyelesaian Contoh Kasus (2)

Ingin diketahui apakah dari sampel dapat disimpulkan


bahwa kurang 5% dari pengguna obat IV positif HIV, jika
populasi pengguna obat IV ada sebanyak 423 orang dan
yang positif HIV sebanyak 18 orang.

Misalkan level signifikan 5%.

Hipotesis (uji hipotesis satu arah)


H0 : Proporsi positif HIV sama dengan 0.05 ( = 0.05)
H1 : Proporsi positif HIV kurang dari 0.05 ( < 0.05)
Nilai p-value senilai 0.241, karena p-value
> 5%, maka keputusan: gagal tolak H0
46 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu
Penyelesaian Contoh Kasus (2)
Ingin diketahui apakah dari sampel dapat disimpulkan
bahwa kurang 5% dari pengguna obat IV positif HIV, jika
populasi pengguna obat IV ada sebanyak 423 orang dan
yang positif HIV sebanyak 18 orang.

Misalkan level signifikan 5%.

Hipotesis (uji hipotesis satu arah)


H0 : Proporsi positif HIV sama dengan 0.05 ( = 0.05)
H1 : Proporsi positif HIV kurang dari 0.05 ( < 0.05)
gagal tolak
Kesimpulan:
H0
Pada level signifikan 5%, tidak cukup bukti mengatakan
bahwa dari semua pengguna obat IV, kurang dari 5% di
47
antaranya positif HIV. Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu
Referensi Utama

1. Hosmer, D.W. and Lemeshow, S. 2000. Applied Logistic


Regression, 2nd ed. New York: John Wiley & Sons, Inc.
2. Agresti, A. 2007. An Introduction to Categorical Data
Analysis, 2nd ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
3. Gujarati, D.N. 2003. Basic Econometrics, 4th ed. New York:
McGraw-Hill, Inc.
4. Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L. and Black, W.C.
2006. Multivariate Data Analysis, 6th ed. New Jersey:
Prentice Hall International.
5. Sharma, S. 1996. Applied Multivariate Techniques, New-
York: John Wiley & Sons, Inc.
6. Johnson, N. and Wichern, D. 2002. Applied Multivariate
Statistical Analysis. New Jersey: Prentice-Hall.

48 Hormatilah pada orang yang memberikan ilmu padamu

Anda mungkin juga menyukai