Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukkan jumlah bayi yang
lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar
digunakan rumus sebagai berikut.
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa
dan jumlah bayi yang lahir tercatat 900 anak. Berapa angka kelahiran kasarnya?
Jawab:
Angka kelahiran kasar adalah 45, artinya pada setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun
terjadi kelahiran sebanyak 45 bayi.
Di mana:
Contoh:
Jawab:
Angka kelahiran umum 100, artinya setiap 1.000 wanita berumur 15 – 49 tahun dalam
satu tahun terdapat jumlah kelahiran 100 bayi.
Di mana:
Lx = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur ter- tentu
B. KEMATIAN (Mortalitas)
Di mana:
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 10.000 jiwa
dan jumlah penduduk yang meninggal 800 anak. Berapakah angka kematian kasarnya?
Jawab:
Angka kematian kasarnya 8, artinya setiap 1.000 orang dalam 1 tahun, jumlah
penduduk yang meninggal ada 8 orang.
Angka kematian kasar digolongkan rendah jika kurang dari 13, sedang jika berkisar 14
– 18, dan tinggi jika lebih dari 18.
Contoh:
Jumlah penduduk provinsi A yang berumur 65 – 69 tahun adalah 100.000 jiwa. Dalam
waktu satu tahun yang meninggal dunia seban yak 20.000 jwa. Hitunglah angka
kematian khusus menurut kelom pok umur di provinsi tersebut!
Jawab:
Artinya setiap 1.000 penduduk yang berumur 65 – 69 tahun, yang meninggal sebanyak
200 orang dalam setahun.
Selasa, 30 Jan 2018 16:35 WIB
"Pada tahun 2010 angka harapan hidup di Indonesia 69,81 tahun. Sementara para
tahun 2016, angkanya naik jadi 70,90 tahun," ungkap Ardhiantie dalam sesi Health and
Nutrition Journalist Academy di Diskusi Kopi, Jl Halimun Raya, Jakarta Selatan.
Dijelaskan Ardhiantie, angka harapan hidup 70,90 tahun menandakan bayi-bayi yang
lahir di tahun 2016 bisa hidup hingga usia 70 tahun. Hal ini merupakan dampak dari
adanya perbaikan status kesehatan masyarakat, termasuk peningkatan akses dan
kualitas pelayanan kesehatan.
Penghitungan angka harapan hidup dengan menghitung rata-rata anak yang dilahirkan
hidup dan rata-rata anak yang masih hidup. Hal ini dikarenakan Indonesia belum
memiliki sistem pendataan kematian berdasarkan kelompok umur.
"Jadi angka harapan hidup berhubungan erat dengan angka kematian bayi. Jika angka
kematian bayi tinggi, maka angka harapan hidupnya akan rendah. Begitu juga
sebaliknya, angka kematian bayi rendah, angka harapan hidup tinggi," tambahnya.
Di Indonesia, angka harapan hidup tertinggi dimiliki oleh provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dengan 74,71 tahun. Sementara angka harapan hidup terendah ada di
Sulawesi Barat dengan 64,31 tahun.
"Peningkatan angka harapan hidup tidak hanya soal umur panjang, tetapi juga soal
hidup sehat dan produktivitas," tutupnya.