Pengantar
Aborsi (abortion) adalah kematian seorang bayi dalam kandungan dengan umur
kandungan kurang dari 28 minggu.
Terdapat 2 jenis abortus, yaitu:
Aborsi yang disengaja (induced). Abortus disengaja dapat terjadi
karena alasan medis, misalnya si ibu mempunyai penyakit yang
berat (jantung, dsb) sehingga bila diteruskan kehamilannya akan
membahayakan jiwanya. Sedangkan abortus yang disengaja bukan
karena alasan medis, mis.: kehamilan yang tidak diharapkan
sehingga dengan sengaja digugurkan.
Aborsi tidak disengaja (spontaneous) atau yang biasa dikenal
dengan istilah keguguran karena janin tidak dapat dipertahankan
lagi dalam kandungan.
Definisi “Masa reproduksi“
Eri dan Nani, kebetulan hamil pada saat yang bersamaan. Eri tidak memiliki
biaya untuk memeriksakan kandungannya, sedangkan Nani lebih suka
memeriksakan kandungannya ke dukun. Eri melahirkan bayi dengan selamat,
bayinya sehat dan lucu. Eri kemudian melahirkan bayi dalam keadaan hidup
tetapi satu jam setelah lahir, bayinya meninggal karena lahir dengan berat
badan lahir rendah (BBLR). Nani juga kurang beruntung karena bayinya tidak
bernyawa pada saat dilahirkan. Dalam proses melahirkan, Nani mengalami
komplikasi dan akibatnya ia mengalami perdarahan hebat. Ia terlambat
dirujuk ke rumah sakit karena keluarganya menunggu ijin dari suaminya.
Akhirnya Nani meninggal dunia.
Bagaimana dengan pencatatan kelahirannya?
3. Paritas
4. Keluarga Berencana
Angka Kelahiran Kasar (CBR) dihitung dengan membagi jumlah kelahiran pada
tahun tertentu (B) dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang
sama (P).
B
CBR = x 1.000
P
Dimana:
CBR : Angka Kelahiran Kasar
B : Jumlah kelahiran
P0 : Jumlah penduduk pada awal tahun
P1 : Jumlah penduduk pada akhir tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
P = (P0 + P1)/2
Data yang Diperlukan
Jumlah kelahiran dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun di suatu wilayah. Jika tidak
dapat diketahui data mengenai jumlah penduduk pada pertengahan tahun maka dapat
digunakan data jumlah penduduk pada tahun tertentu.
Sumber Data
Data tentang jumlah kelahiran dan jumlah penduduk dapat diperoleh dari
hasil sensus penduduk, registrasi vital, atau survei-survei tentang fertilitas
(SDKI, Susenas).
Jika suatu survei tidak menanyakan jumlah kelahiran hidup, maka dapat
diestimasi secara tidak langsung dari data jumlah anak lahir hidup dan
anak masih hidup dengan menggunakan software Mortpack-lite.
Contoh:
4.415.122
CBR = x 1.000
217.072.346
= 20,3
Interpretasi
Pada contoh disebutkan penghitungan CBR Indonesia menurut data Susenas 2004 adalah
sebesar 20,3 yang artinya terdapat sekitar 20 kelahiran per 1.000 penduduk Indonesia
pada tahun 2004.
Keterbatasan
Definisi
Dimana:
GFR : Angka Fertilitas Umum
B : Jumlah kelahiran
Pf15-49 : Jumlah penduduk perempuan berumur 15-49 tahun
pada pertengahan tahun
Kelebihan
Definisi
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR)
adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran dari
perempuan pada suatu kelompok umur pada satu tahun tertentu
per 1.000 perempuan pada kelompok umur (15-49 tahun) dan
pertengahan tahun yang sama.
Kegunaan
ASFR merupakan indikator kelahiran yang memperhitungkan
perbedaan fertilitas dari perempuan yang terpapar untuk
melahirkan yaitu perempuan usia subur dengan
memperhatikan karakteristik kelompok umurnya.
Secara alamiah, potensi (fekunditas) perempuan untuk melahirkan berbeda menurut
umur, dan menjadi steril setelah menopause atau usia 49 tahun.
Secara sosial, ada kecenderungan bahwa saat ini perempuan ingin membatasi jumlah
anak setelah umur 35 tahun. Pengetahuan mengenai ASFR akan berguna untuk
pelaksanaan program KB dan peningkatan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak.
Membagi jumlah kelahiran yang terjadi pada perempuan pada kelompok umur tertentu
(i) dengan jumlah perempuan kelompok umur tersebut kemudian dikalikan dengan
konstanta k (1.000).
Bi
ASFRi = x 1.000
Pfi
Dimana:
ASFRi = Age Specific Fertility Rate untuk perempuan pada
kelompok umur i
Bi = Jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur i
Untuk dapat melakukan penghitungan ASFR, data yang diperlukan adalah data tentang
banyaknya bayi yang lahir dari ibu menurut umur tertentu, misalnya banyaknya bayi yang
lahir dari ibu usia 20-24 tahun pada suatu daerah dan suatu tahun tertentu dan
banyaknya ibu pada umur tersebut (20-24 tahun) pada daerah dan tahun yang sama.
Sumber Data
Dari tabel tersebut terlihat bahwa pola ASFR mengikuti huruf U terbalik, rendah pada
kelompok umur 15-19 tahun dan umur 40-49 tahun, dan tinggi pada perempuan
kelompok umur 20-34 tahun, dengan puncaknya pada perempuan kelompok umur
25-29 tahun di tahun 2012, yaitu sebesar 143. Hal ini berarti dari 1.000 perempuan
yang berusia antara 25-29 tahun terdapat 143 kelahiran hidup.
Fenomena ini bisa juga dikaitkan lebih jauh dengan suksesnya program wajib belajar
sembilan tahun yang menyebabkan semakin banyaknya perempuan muda yang
bersekolah lebih tinggi, dan semakin terbukanya kesempatan bagi perempuan di
pasar kerja.
Pada akhirnya, hal ini akan membuat banyak perempuan
menunda untuk menikah dan melahirkan karena pada umumnya
mereka yang menikah dan melahirkan pada usia muda secara
fisik dan emosional sebetulnya belum matang.
Keunggulan
Definisi
Kegunaan
Kegunaan
Menjumlahkan ASFR seluruh kelompok umur pada tahun tertentu dan wilayah tertentu,
kemudian dikalikan dengan lima. Pengalian dengan bilangan lima dilakukan karena
pengelompokan umur lima tahunan, dan diasumsikan bahwa setiap 1.000 orang
perempuan pada kelompok umur yang sama secara rata-rata akan mempunyai jumlah
anak yang sama.
TFR = 5 ∑ ASFRi
Dimana:
TFR : Total Fertility Rate
ASFRi : ASFR kelompok umur i
i : Kelompok umur 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 35-39,
40-44, dan 45-49 Tahun
Contoh:
Intepretasi
Tetapi jumlah ini masih terlalu tinggi untuk dapat mencapai penduduk tumbuh
seimbang.
Pada saat 'tingkat penggantian manusia’ ini seorang ibu akan digantikan
oleh seorang anak perempuan untuk meneruskan keturunan tetapi tidak
menghasilkan pertambahan penduduk yang tinggi dan tidak terkendali.
Untuk mencapai tingkat penggantian manusia tersebut
nampaknya program KB atau pemakaian kontrasepsi masih
harus terus digalakkan.
Keterbatasan
Kegunaan
Jumlah anak yang lahir hidup dibagi dengan jumlah wanita kelompok
umur tertentu.
ALHi
Rata-rata ALH = x 1.000
Pfi
Dimana:
ALHi : Anak lahir hidup menurut kelompok umur wanita yang
melahirkan
Pfi : Wanita kelompok umur tertentu
ALH : Anak Lahir Hidup
i : Kelompok umur
Data yang diperlukan
Jumlah anak lahir hidup menurut kelompok umur wanita dan jumlah
wanita kelompok umur tertentu.
Sumber Data
Jumlah anak yang masih hidup yang dimiliki seorang wanita sampai saat
wawancara dilakukan.
Kegunaan
Untuk mengetahui jumlah anak yang dimiliki seorang wanita secara riil,
sebab dari seluruh anak yang lahir hidup tidak seluruhnya dapat terus
hidup. Perbedaan antara ALH dan AMH merupakan jumlah anak yang
meninggal. Data ini menjadi dasar penghitungan Angka Kematian Bayi
dengan mengubahnya menjadi probabilitas bayi mati (proportion of dying).
Cara Penghitungan
Jumlahkan seluruh anak lahir hidup yang dimiliki setiap wanita dan masih
hidup sampai saat wawancara.
Sumber Data
SP, SDKI, SUSENAS, dan SUPAS.
Jumlah Anak Masih Hidup (AMH), Jumlah Wanita dan Rata-rata
Anak Masih Hidup, Indonesia 2004
Bila jumlah anak masih hidup ini dibandingkan dengan jumlah wanita
pada periode yang sama, akan didapatkan rata-rata anak masih hidup
yang dimiliki seorang ibu.
Dari data Susenas 2004, rata-rata jumlah anak masih hidup yang
dimiliki seorang wanita di Indonesia pada wanita kelompok umur tua
adalah antara 2 dan 3 anak masih hidup.
Definisi
Jumlah anak usia dibawah 5 tahun (0-4 tahun) dibagi dengan jumlah
wanita usia subur (yang termasuk kelompok umur 15-49 tahun) kemudian
dikalikan dengan konstanta (100).
P0-4
CWR = x 100
Pf15-49
Dimana:
P0-4 = Jumlah penduduk berusia 0-4 tahun
Pf15-49 = Jumlah penduduk wanita berusia 15-49 tahun
Contoh:
CWR = 33
Interpretasi
1. CBR
Kelompok Penduduk Tengah Tahun Kelahiran di Provinsi ”A”, SP2010
2. GFR Umur Laki-laki Perempuan Total
0-4 147 681 139 179 286 860
3. ASFR 5-9 158 864 149 685 308 549 Kelompok Kelahiran
10-14 136 879 128 884 265 763 Umur
4. TFR 15-19 113 336 109 593 222 929 10-14 72
20-24 106 234 105 439 211 673 15-19 4 468
25-29 116 247 115 100 231 347 20-24 12 672
30-34 111 152 106 790 217 942 25-29 14 244
35-39 103 177 98 296 201 473 30-34 10 596
Interpretasikan 40-44 87 158 81 641 168 799 35-39 6 880
dan berikan 45-49
50-54
69 549
56 805
64 242
51 832
133 791
108 637
40-44 2 465
45-49 687
sedikit analisa 55-59 40 844 35 640 76 484
50-54 343
60-64 29 229 27 779 57 008
terhadap data 65-69 19 729 19 057 38 786 Total 52 426
yang dihitung 70-74 12 923 13 557 26 480
75+ 12 907 14 905 27 812
Total 1 322 714 1 261 619 2 584 333
TERIMA
KASIH