FERTILITAS
By : Elvaria Mantao
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh: Mortalitas,
Migrasi, dan Fertilitas.
Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Wilayah dapat
mempengaruhi tingkat Fertilitas.
TFRi = 5 ASFRi
ASFRi = angka fertilitas menurut kelompok umur i.
GRR = 5 ASFRfi
atau
•Akurat
Kekurangan:
•Kurang akurat
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih
antara angka kelahiran (natalitas) dan angka
kematian dalam satu periode waktu. Pertumbuhan
penduduk alami dapat dihitung dengan rumus
berikut:
Pertumbuhan penduduk alami = Natalitas -
Mortalitas
Natalitas di suatu negara dalam satu tahun adalah
200.000 jiwa. Mortalitas di negara tersebut dalam
satu tahun adalah 100.000 jiwa. Pertumbuhan
penduduk alami negara tersebut adalah:
200.000 - 100.000 = 100.000
• Kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah tentang keluarga
berencana dan kesehatan dapat mempengaruhi angka kelahiran
dan kematian.
• Kondisi ekonomi: Kondisi ekonomi yang baik dapat mendorong
angka kelahiran dan menurunkan angka kematian.
• Tingkat pendidikan: Tingkat pendidikan yang tinggi dapat
mendorong angka kelahiran yang lebih rendah dan meningkatkan
kesehatan masyarakat.
• Nilai budaya: Nilai budaya tentang pernikahan dan anak dapat
mempengaruhi angka kelahiran.
Data statistik vital sangat penting untuk
menganalisis kesehatan dan kesejahteraan
penduduk di berbagai wilayah di Indonesia. Data
ini mencakup kelahiran, kematian, dan migrasi
penduduk.
Di Indonesia, data statistik vital didapatkan dari beberapa sumber,
diantaranya:
• Badan Pusat Statistik (BPS): BPS secara rutin melakukan sensus
penduduk dan Sensus Penduduk Long Form (SPLF) yang
mengumpulkan data kelahiran, kematian, dan migrasi.
• Sistem Registrasi Vital (SRV): Pemerintah Indonesia tengah
membangun Sistem Registrasi Vital yang terintegrasi secara nasional.
Saat ini, beberapa daerah sudah menerapkan SRV yang mencatat
peristiwa kelahiran dan kematian secara real-time.
• Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI): SDKI yang
dilakukan secara berkala oleh BPS mengumpulkan data kesehatan
reproduksi, fertilitas (tingkat kelahiran), dan mortalitas (tingkat
kematian).
Perbedaan data statistik vital antar wilayah di Indonesia dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
• Kondisi sosial ekonomi: Daerah dengan kondisi sosial ekonomi
yang lebih baik umumnya memiliki angka kematian yang lebih
rendah dan angka harapan hidup yang lebih tinggi.
• Akses layanan kesehatan: Ketersediaan dan kualitas layanan
kesehatan dapat mempengaruhi angka kematian bayi dan ibu
melahirkan.
• Tingkat pendidikan: Tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat
mendorong angka kelahiran yang lebih rendah dan meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
• Kultur dan tradisi: Budaya dan tradisi pernikahan serta pola asuh
anak dapat mempengaruhi angka kelahiran.
Analisa perbedaan data statistik vital antar wilayah
dapat membantu pemerintah dalam:
•Menargetkan program kesehatan dan keluarga
berencana ke daerah yang membutuhkan.
•Mengembangkan kebijakan untuk pemerataan
akses layanan kesehatan.
•Memantau kemajuan pembangunan di bidang
kesehatan di berbagai wilayah.
Dengan membandingkan data statistik vital antar waktu, analis dapat
melihat tren seperti:
• Tren angka kelahiran: Apakah angka kelahiran di Indonesia sedang
meningkat, menurun, atau stagnan? Faktor apa yang mempengaruhi
tren ini?
• Tren angka kematian: Apakah angka kematian di Indonesia sedang
menurun? Apakah ada perubahan pada penyebab kematian utama
dari waktu ke waktu?
• Tren angka harapan hidup: Apakah harapan hidup masyarakat
Indonesia meningkat? Faktor apa yang menyebabkan peningkatan
ini?
• Tren migrasi penduduk: Apakah ada pola migrasi penduduk antar
wilayah di Indonesia dari waktu ke waktu?
Analisa tren data statistik vital antar waktu
bermanfaat untuk:
•Mengevaluasi efektivitas program kesehatan dan
keluarga berencana.
•Merencanakan program kesehatan masyarakat
yang lebih baik ke depannya.
•Memprediksi pertumbuhan penduduk masa depan.