OLEH :
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa
Mengetahui,
Dosen Pengampu
A. LATAR BELAKANG
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang dibutuhkan dalam kehidupan makhluk
hidup. Manusia membutuhkan sumber daya air yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan lain. Kebutuhan manusia akan air ini selalu
bertambah dan meningkat. Terutama pada era globalisasi saat ini, manusia membutuhkan air
untuk berbagai hal misalnya untuk pembangunan, membersihkan tubuh dan masih banyak
lainnya. Tubuh manusia pun sebagian besar mengandung air. Pada tubuh manusia dewasa, 55-
60% berat badannya terdiri dari air, pada anak – anak 65% dan bayi sekitar 80% (Santoso,
2010). Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai
planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami
kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah
warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu
optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi
keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya
merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai. Ada
berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan
cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air,
dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air
sederhana.
Air bersih adalah air yang memenuhi standar kualitas air bersih berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI yang dibatasi dari segi kualitas fisik air (bau, rasa dan suhu air) dan dari
kandungan bahan kimia atau bakteriologi. Air bersih yang juga digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak. Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk kepentingan
lainnya seperti pertanian dan indutri. Oleh karena itu keberadaan air dalam masyarakat
perlu dipelihara dan dilestarikan bagi kelangsungan kehidupan. Air tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan, tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan. Semua orang tahu betul akan
pentingnya air sebagai sumber kehidupan. Namun, tidak semua orang berpikir dan bertindak
secara bijak dalam menggunakan air dengan segala permasalahan yang mengitarinya. Malah
ironisnya, suatu kelompok masyarakat begitu sulit mendapatkan air bersih, sedangkan
segelintir kelompok masyarakat lainnya dengan mudahnya menghambur – hamburkan air
(Narita, Kadek, et al, 2011).
Kebutuhan akan pentingnya air tidak diimbangi dengan kesadaran untuk melestarikan air,
sehingga banyak sumber air yang tercemar oleh perbuatan manusia itu sendiri. Ketidak
bertanggung jawaban mereka membuat air menjadi kotor, seperti membuang sampah ke tepian
sungai sehingga aliran sungai menjadi mampet dan akhirnya timbul banjir jika hujan
turun, membuang limbah pabrik ke sungai yang mengkibatkan air itu menjadi tercemar
oleh bahan – bahan berbahaya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan
pengolahan air yang telah tercemar hingga layak digunakan untuk aktivitas sehari – hari
(Said, Nusa Idaman & Wahjono, Heru Dwi, 1999). Air bersih adalah air yang biasa
dipergunakan untuk keperluan rumah tangga yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan
apabila diminum harus dimasak terlebih dahulu. Air yang diolah untuk menjadi air bersih
berasal dari air permukaan, mata air, dan air tanah. Dalam rangka meningkatkan kebutuhan
dasar masyarakat khususnya mengenai kebutuhan akan air bersih, perlu disesuaikan dengan
sumber air baku serta teknologi yang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi dalam
masyarakat itu sendiri (Said, Nusa Idaman & Wahjono, Heru Dwi, 1999). Pengolahan air
bersih adalah suatu usaha teknis yang dilakukan untuk memberikan perlindungan pada
sumber air dengan perbaikan mutu asal air sampai menjadi mutu yang diinginkan dengan
tujuan agar aman dipergunakan oleh masyarakat pengkonsumsi air bersih. (Narita, Kadek,
et al, 2011). Pengolahan air bersih mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun
2010 (PERMENKES 492/2010), yang didalamnya terdapat syarat – syarat air hasil pengolahan
penjernihan agar dapat dikonsumsi layaknya air minum (Narita, Kadek, et al, 2011).
B. TUJUAN
1. Persyaratan kualitatif, menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air bersih.
Persyaratan ini meliputi persyaratan fisik, kimia, biologis dan radiologis. Persyaratan
tersebut dapat dilihat berdasarkan Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990.
2. Persyaratan Kuantitatif, ditinjau dari banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku
tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah
dan jumlah penduduk yang akan dilayani.
C. MANFAAT
1. Manfaat Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi mengenai
pentingnya pemenuhan kebutuhan air minum pada karyawan dan mengetahui upaya
apa yang dapat dilakukan apabila pemenuhan kebutuhan air minum pada karyawan
tidak mencukupi.
C. WATERBORNE DESEASE
Penyakit menular bawaan air, yang meliputi :
1. Virus
Virus merupakan suatu partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah
termasuk makhluk hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati karena ia dapat
dikristalkan, sedangkan virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat memperbanyak
diri (replikasi) dalam tubuh inang. Para ahli biologi terus mengungkap hakikat virus ini
sehingga akhirnya partikel tersebut dikelompokkan sebagai makhluk. Virus berasal dari
bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus adalah parasite mikroskopik yang
menginfeksi sel organisme biologis. Secara umum virus merupakan partikel tersusun
atas elemen genetik (genom) yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam
deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua
kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar
tubuh inang. Virus memiliki sifat hidup dan mati. Sifat hidup(seluler) yaitu memiliki
asam nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau RNA), dapat bereproduksi
dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan didalam sel inang (parasit obligat
intraseluler). Sifat mati (aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan dicairkan. Struktur
berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel. Partikel virus secara
keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari asam nukleat yang dikelilingi
oleh protein dikenal dengan nama virion. Virion tidak melakukan aktivitas biosinteis
dan reproduksi. Pada saat virion memasuki sel inang, baru kemudian akan terjadi proses
reproduksi. Virus ketika memasuki sel inang akan mengambil alih aktivitas inang untuk
menghasilkan komponen – komponen pembentuk virus.
2. Bakteri
Bakteri adalah organisme prokariotik yang umumnya tidak mempunyai klorofil, dan
produksi aseksualnya terjadi melalui pembelahan sel. Bakteri pada umumnya
merupakan makhluk hidup yang juga memiliki DNA, akan tetapi DNA bakteri tidak
berada pada nukleus yang juga tidak mempunyai membran sel. DNA ekstrakromosomal
dari bakteri tergabung menjadi satu plasmid yang berbentuk kecil dan sirkuler ( Jawetz,
2004) . Menurut Dwidjoseputro (1985) Ukuran sel bakteri pada umumnya adalah 0,5-
1,0 µm, dan mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat atau kokus, batang atau Bacillus,
dan bentuk spiral. Koes (2006) menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain adalah :
a. Sumber energi.
b. Sumber karbon.
c. Sumber nitrogen.
d. Sumber garam – garam anorganik.
e. Bakteri – bakteri tertentu membutuhkan faktor – faktor tumbuh tambahan.
Menurut (Fardiaz, 1989) Pertumbuhan bakteri memiliki beberapa fase, beberapa fase
pertumbuhan bakteri yaitu :
a. Fase adaptasi.
b. Fase pertumbuhan.
c. Fase logaritmik.
d. Fase pertumbuhan lambat.
e. Fase pertumbuhan tetap (statis).
f. Fase menuju kematin dan fase kematian
3. Protozoa
Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk
koloni/kelompok. Tiap Protozoa merupakan kesatuan yang lengkap, baik dalam susunan
maupun fungsinya.sanggup melakukan semua fungsi kehidupan yang pada jasad lebih
besar dilakukan oleh sel – sel khusus. Protozoa juga merupakan jasad renik hewani yang
terdiri dari satu sel, hidup sendiri – sendiri dari satu sel hidup sendiri-sendiri atau
berkelompok membentuk koloni. Protozoa banyak terdapat di alam antara lain di dalam
air laut, air tawar, tanah, dan di dalam tubuh organisme lain.
Arti penting protozoa :
1. Sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan untuk komunitas dalam
lingkungan akuatik. Contoh : zooplankton (hewan) hidup dari fitoplankton
(tumbuhan) yang fotosintetik.
2. Sebagai protozoa saprofitik dan protozoa pemakan bakteri.
Protozoa patogen dapat merugikan hospes dengan cara berkembangbiak, penyerangan,
pengrusakan sel dan dengan pengaruh toksin dan enzimnya. Gejala umum sistemik
seperti demam, serta gejala seperti splenomegali dan limfadenopati sering dijumpai.
Stadium pertama infeksi mungkin akut dan mematikan, atau berkembang menjadi
stadium laten yang menahun, yang kadang-kadang diselingi dengan kambuhnya gejala.
Sebaliknya, infeksi dari semula mungkin berjalan subklinis dengan atau fanpa serangan
gejala yang terjadi sewaktu – waktu.
4. Vektor
Vektor merupakan arthropoda yang dapat menularkan, memindahkan atau menjadi
sumber penularan penyakit pada manusia. Vektor yang berperan sebagai penular
penyakit dikenal sebagai arthropoda borne diseases atau sering juga disebut sebagai
vector borne diseases yang merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat
endemis dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan sampai kematian (Permenkes R.I No.
374, 2010). Penyakit menular bersumber vektor yang masih berjangkit di masyarakat
diantaranya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, lalat dan kecoa yang umumnya
berkembang pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk (Amalia, 2010). “Penyakit
yang ditularkan melalui vektor masih menjadi penyakit endemis yang dapat
menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa serta dapat menimbulkan gangguan
kesehatan masyarakat sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian atas penyebaran
vektor” (Permenkes R.I No. 374, 2010). Upaya pemberantasan dan pengendalian
penyakit menular seringkali mengalami kesulitan karena banyak faktor yang
mempengaruhi penyebaran penyakit menular tersebut. Lingkungan hidup di daerah
tropis yang lembab dan bersuhu hangat menjadi tempat hidup ideal bagi serangga yang
berkembangbiak. Selain dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan vektor pembawa
penyakit, keberadaan serangga juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa
aman bagi masyarakat (Soedarto, 2009). Menurut Komairah, dkk (2010) sekitar 10 juta
spesies serangga yang hidup di dunia dan telah teridentifikasi sekitar 1 juta spesies. Satu
juta spesies tersebut terdiri dari beberapa spesies serangga yang juga merupakan vektor
pembawa suatu penyakit. Salah satu dari vektor tersebut adalah kecoa yang mempunyai
pengaruh sangat besar terhadap kesehatan manusia. Sesuai yang dikemukakan oleh
Amalia dan Idham (2010:67) bahwa kecoa menyebarkan berbagai penyakit,
menimbulkan alergi, serta mengotori dinding, buku dan perkakas rumah tangga. Kecoa
juga dapat memindahkan beberapa mikroorganisme patogen antara lain, Streptococus,
Salmonella dan lain – lain, sehingga mereka berperan dalam penyakit tifus, disentri,
diare, cholera, virus hepatitis a dan polio pada anak-anak (Apriyani, 2017). Penularan
penyakit oleh kecoa dapat terjadi melalui organisme pathogen sebagai bibit penyakit
yang terdapat pada sampah atau sisa makanan, dimana organisme tersebut terbawa oleh
kaki atau bagian tubuh lainnya dari kecoa. kemudian melalui organ tubuh kecoa,
organisme sebagai bibit penyakit tersebut menkontaminasi makanan.
D. CARA PENYEBABNYA
Ada empat macam penyakit yang penularannya melibatkan air, yaitu :
a) Water Borne Disease
Penyakit yang ditularkan langsung melalui air penyakit melibatkan media air dalam
proses minum, dimana air yang diminum mengandung kuman pathogen sehingga
menyebabkan yang bersangkutan menjadi sakit. Termasuk dalam kategori ini adalah
penyakit kolera, tipus, disentri.
b) Water Washed Disease
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh higienitas air yang buruk. Cara
penularannya dapat berupa :
- Infeksi pada saluran pencernaan, seperti diare.
- Infeksi pada kulit dan mata, seperti skabies dan trakoma.
- Penyakit melalui cairan kemih binatang pengerat, seperti leptospirosis.
c) Water Based Disease
Penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya
berhubungan dengan air. Contoh penyakit ini adalah Schistosomiasis.
d) Water Related Vectors
Penyakit yang disebabkan oleh vektor penyakit yang sebagian atau seluruh
perindukannya berada di air. Termasuk dalam kategori ini adalah demam berdarah,
malaria, filariasis, dan sebagainya.
2. Standar Baku Mutu Biologi Air Untuk Keperluan Higiene Industri dan Sanitasi
3. Standar Baku Mutu Kimia Air Untuk Keperluan Higiene Industri dan Sanitasi
G. KEWAJIBAN PERUSAHAAN DALAM PEMENUHAN AIR BERSIH
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, Pasal 3 menyatakan fasilitas kebersihan disediakan di
tempat kerja. Fasilitas kebersihan yang meliputi penyediaan air bersih yaitu terdapatnya toilet
yang bersih, tidak ada serangga seperti lalat atau nyamuk dan dibersihkan setiap hari dan
tersedia air bersih yang dapat digunakan setiap jam kerja.
Pelaku industri di Kabupaten Demak mengeluhkan minimnya pasokan air bersih yang
selama ini menjadi kebutuhan penting untuk produksi dan kebutuhan pekerja. Krisis air
bersih saat ini disebabkan karena Kabupaten Demak merupakan zona merah atau
daerah kritis yang mengalami penurunan tanah. Sehingga, kondisi tersebut
menyebabkan pengunaan air bawah tanah dibatasi dan akhirnya tidak dapat mencukupi
kebutuhan. Selama ini, izin penggunaan air bawah tanah oleh Dinas Energi dan Sumber
Daya Air Mineral Jawa Tengah sangat ketat. Pengajuan pengunaan yang diukur per
meter kubik hanya disetujui separuh atau seperempat dari kebutuhan total. Dengan
demikian, sangat menyulitkan para perusahaan karena pemerintah Demak melalui
perusahaan air minumnya tak memberikan solusi air bersih sebagai pengganti saat
pemerintah Jawa Tengah membatasi pengunaan air bawah tanah di kawasan tersebut.
Padahal, daerah berdirinya pabrik dalam wilayah Demak, seperti Sayung, Karang
Tengah, dan Mranggen, sangat memerlukan air sebagai salah satu penopang untuk
pewarnaan industri garmen dan industri manufaktur lain, selain kebutuhan mandi, cuci,
dan kakus bagi pekerja yang jumlahnya tidak sedikit. Satu perusahaan 6.000 – 10.000
pekerja memerlukan air. Jika krisis listrik dapat ditangani dengan menggunakan genset,
krisis air merepotkan karena alat penyuling harganya mahal dan air yang dihasilkan
sangat minim. Namun, hal tersebut tidak sejalan dengan Pakar hidrologi dari
Universitas Diponegoro, Semarang, Nelwan, yang menyebutkan upaya pemerintah
mengurangi penggunaan air bawah tanah di kawasan pantai utara Semarang dan Demak
justru untuk mengurangi penurunan tanah di kawasan tersebut. Karena kawasan yang
sekarang banyak didirikan industri dikhawatirkan mempercepat penurunan tanah
pesisir Semarang-Demak. Lahan tambak dan pantai yang kini menjadi incaran proyek
industrialisasi tidak diimbangi dengan sikap wawasan lingkungan. Hal ini
dikhawatirkan akan menimbulkan kawasan tersebut semakin tenggelam. Kawasan
pantai utara Semarang-Demak itu merupakan delta muda yang kontur tanahnya belum
matang dan mengandalkan penopangan air bawah tanah untuk keseimbangan. Jika air
bawah tanah disedott dalam jangka waktu yang lama, maka akan berdampak pada
pesisir Demak dan Semarang dapat tenggelam. Fenomena rob yang saat ini terjadi di
kawasan tersebut sebagai bukti tanah di pantai utara Semarang dan Demak, termasuk
kawasan Sayung sudah mulai turun
Referensi Berita :
https://nasional.tempo.co/read/893676/pesisir-demak-makin-ambles-pelaku-industri-
teriak-krisis-air
Air hujan yang mengalami infiltrasi akan mengalir ke sungai dan waduk
sehingga suplai air tetap terjaga. Menurut asosiasi pekerja air Belanda, kebocoran air
dalam proses distribusi di bawah 6%, jauh dibawah negara-negara lain. Ozonisasi, kini
99,9% penduduk Belanda telah memliki akses air minum yang bebas klorin. Belanda
mulai mengelola air limbahnya pada tahun 1900. Pertumbuhan penduduk serta
pembangunan pesat di belanda membuat kuantitas limbah semakin bertambah. Belanda
terus melakukan Inovasi pada teknologi pengolahan air limbah. Pada tahun 2000,
hampir 99% dari seluruh rumah tangga dan industri Belanda terhubung ke sistem
pengolahan air imbah terpadu.
4) Inovasi Teknologi Pengembangan Pemenuhan Air Bersih di Perusahaan
5. Bagaimana Anda Memastikan Kualitas Air Bersih Sesuai Peraturan yang Berlaku
Kualitas air bersih yang digunakan pada perusahaan harus tetap terjaga kualitasnya hal
tersebut dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan indicator fisik dan kimia secara
rutin minimal 3 bulan sekali.
A. KESIMPULAN
Penyediaan kebutuhan air bersih di perusahaan sangat penting diperlukan untuk menunjang
kegiatan produksi, sanitasi, dan keperluan lainnya. Air bersih yang digunakan harus memenuhi
persyaratan kualitas, kuantitas dan kontinuitas air tersebut. Serta untuk menjamin kualitas air
cukup baik perlu dilakukan pengawasan dan pemantauan dalam kurun waktu tertentu untuk
memastikan kualitas air bersih yang tersedia di perusahaan dalam parameter yang sesuai. Hal
ini dapat dilakukan dengan pemantauan air bersih dan rutin melakukan pengecekan pada
labolatoium yang terakreditasi supaya air bersih terjaga kualitasnya dan tidak menyebabkan
penyakit bagi pekerja.
B. SARAN
Sasaran ditujukan untuk :
1. Perusahaan
Setiap perusahaan atau tempat kerja wajib menyediakan kebutuhan pemenuhan air
bersih untuk pekerja sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku guna
melakukan pencegahan terjadinya dehidrasi pada pekerja. Untuk penyediaan air bersih
pun harus memenuhi standar yang berlaku serta untuk selalu menjaga kualitas air bersih
tersebut.
2. Pekerja
Setiap pekerja berkewajiban untuk ikut serta dalam melaksanakan, menjalankan, dan
mendukung kebijakan perusahaan mengenai penyediaan kebutuhan pemenuhan air
bersih guna melakukan pencegahan terjadinya penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan air bersih dan lain – lainnya.
REFERENSI
Undang-Undang Republik Indonesta Nomor I7 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 Tentang Penyediaan Air
Minum
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku
Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Perubahan Bentuk
Hukum Perusahaan Daerah Air Bersih Jawa Timur Menjadi Perusahaan Perseroan
Daerah Air Bersih Jawa Timur
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Kerja
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2016 Tentang Standar dan
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
Rahmani, A. (2019). Pengelolaan Air dalam Industri Pangan.
Aronggear, T. E., Supit, C. J., & Mamoto, J. D. (2019). Analisis Kualitas dan Kuantitas
Penggunaan Air Bersih PT. Air Manado Kecamatan Wenang. Jurnal Sipil Statik, 7(12).
Priyanto, D. (2011). Peran Air Dalam Penyebaran Penyakit. BALABA: Jurnal Litbang
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 27-28.
Yuliani, Y., & Rahdriawan, M. (2015). Kinerja Pelayanan Air Bersih Masyarakat Di Kelurahan
Tugurejo Kota Semarang. Jurnal Pengembangan Kota, 3(1), 11-25.