Anda di halaman 1dari 159

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunia-Nya buku Daftar Pengembangan dan Implementasi
Teknologi Tepat Guna Sarana Sanitasi Layak Daerah Spesifik
dan Pengelolaan Air Berbasis Komunal Menuju Akses Air Minum
Aman telah selesai disusun.

Buku ini disusun bersama B/BTKL PP dan Dinas Kesehatan


Kabupaten yang telah menerapkan TTG Air Minum dan Sanitasi
pada tahun tahun sebelumnya. Buku ini diharapkan menjadi
alternatif pilihan bagi daerah yang mendapatkan Intervensi
Kesehatan Lingkungan dalam Implementasi Teknologi Tepat
Guna Sarana Sanitasi pada Lokus Spesifik dan Sarana Air
Minum Berbasis Komunal Tahun 2021, meskipun dapat merujuk
pada buku lain dengan rekomendasi tim B/BTKL PP.

Saya berharap kumpulan buku Daftar Pengembangan dan Implementasi Teknologi Tepat Guna
pada Kesehatan Lingkungan dalam bidang air dan sanitasi ini memberikan manfaat yang sebesar
besarnya dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pemilihan teknologi yang paling sesuai
dengan kebutuhan di daerah dalam pelaksanaannya operasional di lapangan.

Jakarta, Maret 2021


Direktur Kesehatan Lingkungan

drg. R. Vensya Sitohang, M. Epid


NIP 196512131991012001

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................................... 01
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 01
1.1. LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 01
1.2. TUJUAN................................................................................................................................ 02
1.3. RUANG LINGKUP.............................................................................................................. 03
BAB II .................................................................................................................................................. 03
TEKNOLOGI TEPAT GUNA SANITASI LAYAK UNTUK DAERAH SPESIFIK................... 03
2.1 SISTEM PENGOLAHAN TINJA DAERAH PESISIR (SPTDP) KOMUNAL
MINIMAL 3 TABUNG ........................................................................................................ 03
2.2 SISTEM PENGOLAHAN TINJA DAERAH PESISIR (SPTDP) MODEL 2 BAK ...... 06
2.3 SISTEM PENGOLAHAN TINJA DAERAH PESISIR (SPTDP) MODEL PIPA PVC . 10
2.4 JAMBAN PASANG SURUT ................................................................................................ 13
2.5 SEPTIK TANK PASANG SURUT ...................................................................................... 22
2.6 TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEPTIK TANK DAERAH PESISIR DAN RUMAH
PANGGUNG ........................................................................................................................ 26
2.7 REPEATED PROCESSING SEPTICTANK (RPS) RUMAH PANGGUNG ................ 30
2.8 TANGKI SEPTIK GENTONG MAS SANTUN ................................................................ 48
BAB III................................................................................................................................................. 53
OPSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR MINUM AMAN ............................. 53
3.1 TEKNOLOGI PENGELOHAN AIR ....................................................................................... 53
3.2 TEKNOLOGI TEPAT GUNA AIR PERMUKAAN ............................................................. 60
3.3 TEKNOLOGI TEPAT GUNA AIR BERSIH DAERAH PANTAI ...................................... 63
3.4 PENGOLAHAN AIR MINUM DAERAH PANTAI .............................................................. 67
3.5 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR GAMBUT TIPE 2 ........................... 70
3.6 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR GAMBUT TIPE 3 ........................... 73
3.7 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR HUJAN ............................................ 76
3.8 FILTER REMOVAL (KOMBINASI PENGOLAHAN & PENYARINGAN AIR SUMUR
BOR MENJADI AIR BERSIH) ............................................................................................... 78
3.9 ALAT PEMBASMI KUMAN (BBTKL-PP JAKARTA) ...................................................... 81
3.10 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN PENJERNIHAN AIR DENGAN
MODEL SACHET DAN MODEL BOTOL ...................................................................... 83

ii
3.11 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN PENURUNAN Fe DAN Mn .............. 86
3.12 CHLORINE DIFFUSER (BBTKL-PP DI YOGYAKARTA) .......................................... 90
3.13 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR PAYAU ....................................... 92
3.14 DESINFEKSI ABER MENUJU PASAR SEHAT ............................................................ 95
3.15 CHLORINATOR MANUAL .............................................................................................. 97
3.16 DESINFEKTAN TABUNG PASIR DALAM SUMUR GALI........................................ 104
3.17 PENGOLAHAN AIR GAMBUT MENJADI AIR BERSIH .......................................... 107
3.18 PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH ............................................ 118
3.19 MODEL/PROTOTYPE FILTER 3 TABUNG ................................................................ 118
3.20 SISTEM PASIR LAMBAT (UP FLOW) ......................................................................... 131
3.21 SISTEM FILTRASI ........................................................................................................... 137
3.22 PENYARINGAN AIR SECARA FISIK DAN KIMIA ................................................... 145
BAB IV ............................................................................................................................................... 151
4.1 KESIMPULAN ................................................................................................................... 151
4.2 SARAN ................................................................................................................................ 151
LAMPIRAN
1 Alamat B/BTKL- PP di Indonesia .................................................................................... 152
2 Daftar Wilayah Kerja di 10 B/BTKL-PP ......................................................................... 153
3 Kontributor ......................................................................................................................... 154

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


RPJMN Tahun 2020–2024 telah memperlihatkan bahwa pemerintah fokus meningkatkan
arget akses sanitasi dan air minum yang aman dan berkelanjutan. Akses sanitasi layak
ditargetkan sebesar 90 persen, termasuk didalamnya akses aman sebesar 20 persen dan
praktik BABS menurun hingga 0 persen. Sementara itu, target air minum layak adalah 100
persen yang didukung dengan penyediaan akses air minum melalui perpipaan sebesar 30
persen dan pembangunan 10 juta sambungan rumah tangga, termasuk di dalamnya akses air
minum aman sebesar 15 persen.
Tentu saja banyak hal yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut. Kementerian
Kesehatan melalui pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang bersifat proventif
dan promotif mewujudkan ketersediaan akses sarana yang layak menuju aman disetiap pilar
pilar STBM. Salah satu strategi STBM adalah supply creation yaitu menciptakan
ketersediaan sarana yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan rumah tangga.
Sebagai bagian dari percepatan pemenuhan akses air minum dan sanitasi yang layak dan
aman khususnya pada kantong kantong area wilayah sulit yang memiliki karakteristik
wilayah spesifik sehingga sulit untuk dijangkau dalam penerapan sarana sanitasi daratan
pastinya diperlukan teknologi yang mampu dan terjangkau dan berkelanjutan sesuai lokal
spesifik wilayah tersebut. Selanjutnya sebagai bagian dari peningkatan kualitas air minum
aman mulai dari hulu sampai dengan hilir diperlukan pendekatan pengelolaan resiko disetiap
bisnis proses pelaksanaan melalui upaya implementasi Rencana Pengamanan Air Minum
perlu dilaksanakan upaya intervensi melalui penerapan teknologi tepat guna dalam
minimalisasi faktor risiko fisik, kimia dan biologi yang diharapkan air yang dihasilkan
sampai dengan tingkat Rumah Tangga adalah berkualitas aman.
Direktorat Kesehatan Lingkungan menginisiasi untuk membuat daftar berbagai Teknologi
Tepat Guna (TTG) bidang sanitasi dan air minum. Hal tersebut sebagai upaya percepatan
peningkatan akses sanitasi dan air minum yang aman yang bersumber dari hasil penerapan
implementasi pengembangan model dan teknologi tepat guna dari B/BTKL PP bersama
pemerintah kabupaten/kota.

1
1.2. TUJUAN
Tujuan penyusunan daftar implementasi ini adalah
1. Tersedianya informasi model Teknologi Tepat Guna Sarana Sanitasi daerah spesifik
sebagai salah satu opsi sarana sanitasi bagi masyarakat daerah spesifik yang terdiri dari:
a. Sistem Pengolahan Tinja Daerah Pesisir (SPTDP)
b. Tangki Septik Pasang Surut
c. Tangki Septik Jamban Apung
d. Tangki Septik Pasang Surut Gentong Mas Santun
e. Repeated Processing Septictank (RPS) untuk Rumah Panggung
2. Tersedianya informasi rencana pengamanan air minum melalui penerapan model
Teknologi Tepat guna dalam pengelolaan resiko fisik, kimia dan mikrobiologi pada
penyelenggara air minum berbasis komunal yang terdiri dari
a. Teknologi Tepat Guna Air Tanah
b. Teknologi Tepat Guna Air Permukaan
c. Teknologi Tepat Guna Air Bersih Daerah Pantai
d. Teknologi Tepat Guna Air Minum Daerah Pantai
e. Teknologi Tepat Guna Air Gambut Tipe 2
f. Teknologi Tepat Guna Air Gambut Tipe 3
g. Teknologi Tepat Guna Air Hujan

1.3. RUANG LINGKUP


Adapun ruang lingkup dalam daftar implementasi ini sebagai berikut :
1. Pembahasan dalam pedoman ini lebih diarahkan pada pilihan opsi sanitasi layak pada
daerah spesifik dan pengelolaan air minum aman pada basis komunal yang dikaji dari
aspek teknis dan non teknis.
2. Pembahasan pendanaan, kelembagaan dan kemasyarakatan tidak menjadi pembahasan
fokus namun upaya teknologi yang diimplementasikan diharapkan berkelanjutan.
3. Lokasi wilayah spesifik dalam implementasi teknologi tepat guna sanitasi adalah: (1)
daerah peisisir pantai dan muara (2) daerah sepanjang sungai/danau (3) daerah rawa,
Pasang Surut, Muka Air tanah tinggi (5) Daerah rawan banjir

2
BAB II
TEKNOLOGI TEPAT GUNA SANITASI LAYAK UNTUK DAERAH SPESIFIK

2.1 SISTEM PENGOLAHAN TINJA DAERAH PESISIR (SPTDP) KOMUNAL


MINIMAL 3 TABUNG
Kontak person:
1. Kantor BTKL-PP Batam :
Sungai Binti, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau 29472 (0778) 8075096
2. Inventor
Sofyang, M.Si (hp.081372780804/wa.081372237226)
Hak paten : (ada)*
NOMOR PATEN HKI-P00201604953
Tanggal 27 JULI 2016
A. Fungsi alat:
Sistem Pengolahan Tinja Daerah Pesisir Komunal dengan jumlah tabung utama minimal
3 unit dan dapat digunakan oleh lima (5) Kepala Keluarga atau sekitar 30 orang dengan
volume minimal 3.15 ton. Volume setiap bak adalah 1050 liter.
B. Komposisi bahan material:
No. Nama Bahan Satuan Vol
1 Tandon air kapasitas 800 liter unit 3
2 Closet unit 1
3 Semen sak 5
4 Pasir m3 0,4
5 Koral m3 0,4
6 Batu bata merah pcs 200
7 Besi beton batang 3
8 Pipa 2 inch batang 5
9 Pipa 3 inch batang 5
10 Pipa 1 inch batang 3
11 Socket drag dalam/luar 2 inch pcs 24
12 Elbow 2 inch pcs 15
13 Sambungan Tee 2 inch pcs 12

3
No. Nama Bahan Satuan Vol
14 DOP 2 inch pcs 10
15 Socket drag dalam/luar 3 inch pcs 24
16 Elbow 3 inch pcs 8
17 Tee 3 inch pcs 6
18 Cek Valve pcs 1
19 Elbow 1 inch pcs 10
20 Tee 1inch pcs 5
21 Socket 1inch pcs 15
22 Tali nilon gulung 2
23 Kayu /balok untuk tiang batang 15
24 Paku beton 4 inch bks 2
25 Cellotype gulung 15
26 Lem pipa kaleng 2
27 Kaporit kg 15
28 Bakteri pengurai tinja liter 20
29 Sarang Tawon paket 1
Catatan: bahan menyesuaikan lokasi
C. Foto asli setiap rangkaian:

4
D. Gambar irisan atau gambar teknis:

E. Cara instalasi alat :


1. Pilih bak air yang tebal/kuat dengan kapasitas per unit minimal 800 liter untuk
kebutuhan SPTDP komunal dibutuhkan sebanyak 3 unit
2. Lakukan pembuatan lubang overflow antar bak dan usahakan setiap posisi lubang
sejajar dengan lubang bak berikutnya. Ukuran pipa yang baik digunakan untuk
overflow antar bak adalah minimal 3 inch.
3. Setelah selesai membuat lubang overflow antar bak, lanjutkan dengan membuat
lubang overflow udara yang berada di bagian atas masing-masing bak
4. Pada bagian akhir lubang udara, disambungkan dengan pipa outlet dari bak ketiga.
5. Kemudian didalam pipa sambungan tersebut digantungkan kaporit bubuk sebanyak
250 mg
6. Pada bagian outlet bak ketiga, sambungkan dengan check valve, sehingga air hanya
bisa keluar tetapi tidak bisa masuk kedalam bak.
7. Usahakan setiap sambungan pipa tidak terjadi kebocoran atau rembesan air.
8. Semua pipa yang digunakan adalah PVC

5
F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)
1. Sambungkan pipa inlet pada bagian bawah closet.
2. Antar closet dan bak pertama, dibuat double leher angsa dengan bahan dari elbow.
3. Setelah bak inlet tersesambung dengan baik dan double leher angsa sudah terpasang,
maka pastikan dudukan closet dalam keadaan stabil dan kuat.
4. Masukkan terlebih dahulu bakteri pengurai lewat closed sebanyak 0,5 liter dan
lakukan penyiraman air bersih sebanyak 10 liter.
5. Dan SPTDP sudah siap untuk digunakan.

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


1. Lakukan pemberian bakteri pengurai, minimal satu kali setiap bulan dengan
minimal ¼ liter. (bakteri pengurai bisa diganti dengan air kunyit, air kelapa dan
pupuk urea).
2. Usahakan tidak memasukkan cairan sabun, cairan pembunuh kuman/bakteri
kedalam closet.
3. Jika terjadi penyumbatan aliran antar bak pertama dengan bak kedua, silahkan buka
penutup sambungan T yang menghubungkan kedua bak tersebut.
4. Dan jika terdapat gangguan over flow antar bak kedua dan ketiga, maka lakukan
perlakukan yang sama seperti antar bak pertama dan kedua.
5. Jika udara yang keluar terasa menyengat, maka lakukan penambahan kaporit pada
bagian ujung pipa udara yang disambungkan dengan pipa outlet dari bak ketiga.
6. Jika pada saat melakukan penyiraman di closed, dan terdapat bau yang kurang
sedap, maka lakukan penanambahan bakteri pengurai

H. Ketersediaan suku cadang


1. Pengganti cairan bakteri pengurai bisa dengan air kelapa, air kunyit, pupuk urea dan
banyak dijumpai disekitar lokasi perkampungan penduduk.
2. Sedangkan material lainnya sebagai pengganti sarang tawon seperti ijuk, bamboo,
atau botol bekas air mineral

6
2.2 SISTEM PENGOLAHAN TINJA DAERAH PESISIR (SPTDP) MODEL 2 BAK
Kontak person :
1. Kantor BTKL-PP Batam :
Sungai Binti, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau 29472 (0778) 8075096
2. Inventor
Sofyang, M.Si (hp.081372780804/wa.081372237226)

NOMOR PATEN HKI-P00201604953


Tanggal 27 JULI 2016

A. Fungsi alat:
Septiktank yang dapat digunakan dengan jumlah maksimum 10 orang/1 KK. Design
waktu tinggal dalam tangki lebih dari 1 hari (lebih dari 24 jam) untuk memungkinkan
terjadinya penguraian.

B. Komposisi bahan material:


No. Nama Bahan Satuan Volume
1 Drum plastik 200 L Unit 2

2 Ball valve diameter 1” Pcs 4

3 Pipa PVC diameter 1” Batang 1

4 Pipa PVC diameter 2” Batang 1

5 Pipa PVC diameter 3” Batang 1

6 Pipa PVC diameter 4” Meter 3

7 Pipa PVC diameter 6” Meter 2

8 Dop PVC diameter 3” Pcs 2

9 Dop drag dalam diameter 2” Pcs 10

10 Dop drag luar diameter 2” Pcs 10

11 Dop drag dalam diameter 1” Pcs 4

12 Dop drag luar diameter 2” Pcs 4

13 Dop polos diameter 1” Pcs 2

14 Dop polos diameter 2” Pcs 1

15 Dop polos diameter 4” Pcs 2

16 Dop polos diameter 6” Pcs 2

7
No. Nama Bahan Satuan Volume
17 Reducer PVC diameter 3-1” Pcs 2

18 Elbow PVC diameter 2” Pcs 10

19 Bakteri Liter 1

20 Lem pipa Kaleng 2

21 Cellotype Gulung 10

C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau gambar teknis:

8
E. Cara instalasi alat :
1. Pilih drum plastik yang tebal/kuat dengan kapasitas per unit minimal 200 liter untuk
kebutuhan SPTDP 2 bak dibutuhkan sebanyak 2 unit
2. Lakukan pembuatan lubang overflow antar bak dan usahakan setiap posisi lubang
sejajar dengan lubang bak berikutnya. Ukuran pipa yang baik digunakan untuk
overflow antar bak adalah maksimal 3 inch dan minimal 2 inch.
3. Setelah selesai membuat lubang overflow antar bak, lanjutkan dengan membuat
lubang overflow udara yang berada di bagian atas masing-masing drum plastik
4. Pada bagian akhir lubang udara, disambungkan dengan pipa outlet dari bak kedua.
5. Kemudian didalam pipa sambungan tersebut digantungkan kaporit bubuk sebanyak
250 mg
6. Pada bagian outlet bak kedua, sambungkan dengan check valve, sehingga air hanya
bisa keluar tetapi tidak bisa masuk kedalam bak.
7. Usahakan setiap sambungan pipa tidak terjadi kebocoran atau rembesan air.
8. Semua pipa yang digunakan adalah PVC

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)


1. Sambungkan pipa inlet pada bagian bawah closet.
2. Antar closet dan bak pertama, dibuat double leher angsa dengan bahan dari elbow.
3. Setelah bak inlet tersesambung dengan baik dan double leher angsa sudah terpasang,
maka pastikan dudukan closet dalam keadaan stabil dan kuat.
4. Masukkan terlebih dahulu bakteri pengurai lewat closed sebanyak 0,5 liter dan
lakukan penyiraman air bersih sebanyak 10 liter.
5. Dan SPTDP sudah siap untuk digunakan.

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


1. Lakukan pemberian bakteri pengurai, minimal satu kali setiap bulan dengan
minimal ¼ liter. (bakteri pengurai bisa diganti dengan air kunyit, air kelapa dan
pupuk urea).
2. Usahakan tidak memasukkan cairan sabun, cairan pembunuh kuman/bakteri
kedalam closet.
3. Jika terjadi penyumbatan aliran antar bak pertama dengan bak kedua, silahkan buka
penutup sambungan T yang menghubungkan kedua bak tersebut. .

9
4. Jika udara yang keluar terasa menyengat, maka lakukan penambahan kaporit pada
bagian ujung pipa udara yang disambungkan dengan pipa outlet dari bak kedua.
5. Jika pada saat melakukan penyiraman di closed, dan terdapat bau yang kurang
sedap, maka lakukan penanambahan bakteri pengurai
H. Ketersediaan suku cadang
1. Pengganti cairan bakteri pengurai bisa dengan air kelapa, air kunyit, pupuk urea dan
banyak dijumpai disekitar lokasi perkampungan penduduk.
2. Sedangkan material lainnya sebagai pengganti sarang tawon seperti ijuk, bamboo,
atau botol bekas air mineral

2.3 SISTEM PENGOLAHAN TINJA DAERAH PESISIR (SPTDP) MODEL PIPA PVC
Kontak person:
1. Kantor :
BTKL PP, Sungai Binti, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kep. Riau 29472
Telp (0778) 8075096
2. Inventor : Sofyang, M.Si (hp.081372780804/wa.081372237226)
Hak paten : ada
Nomor Paten HKI-P00201604953
Tanggal 27 JULI 2016
Inventor : SOFYANG, M.Si
A. Fungsi alat:
Septiktank yang dapat digunakan oleh maksimum 8 orang, khusus daerah pesisir yang
dalam atau DAS.
Kriteria Desain : Waktu tinggal dalam tangki lebih dari 1 hari (lebih dari 24 jam). Effluen
harus memenuhi baku mutu yang ditetapkan.
B. Komposisi bahan material:
No. Nama Bahan Satuan Vol
1 Pipa PVC Merek Wavin D 6” Batang 1
2 Dop PVC Merek Rucika 6” Pcs 4
3 Socket drag dalam 2” Pcs 6
4 Socket drag luar 2” Pcs 6
5 Socket drag L/D 3” Pcs 1
6 Sambungan T 2” Pcs 10
7 Cellotype PVC 3-8” Gulung 10
8 Lem Pipa Kaleng 1

10
No. Nama Bahan Satuan Vol
9 Lem Fiber 150 ml Botol 4
10 Elbow 2” Pcs 10
11 Pipa PVC merek Wavin D 2” Batang 3
12 Pipa PVC merek Wavin D 1” Batang 1
13 Dop PVC merek Rucika 2” Pcs 5
14 DOP PVC merek Rucika 1” Pcs 4
15 Tali Nylon 15 mm Meter 20
Catatan : Bahan menyesuaikan lokasi

C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau gambar teknis

11
E. Cara instalasi alat :
1. Pilih pipa PVC ukuran minimal 6 inch yang tebal/kuat dengan kapasitas per unit
minimal 150 liter untuk kebutuhan SPTDP model pipa PVC dibutuhkan sebanyak 3
unit
2. Lakukan pembuatan lubang overflow antar pipa dan usahakan setiap posisi lubang
sejajar dengan lubang pipa berikutnya. Ukuran pipa yang baik digunakan untuk
overflow antar bak adalah maksimal 2 inch dan minimal 1,5 inch.
3. Setelah selesai membuat lubang overflow antar pipa, lanjutkan dengan membuat
lubang overflow udara yang berada di bagian atas masing-masing dop pipa
4. Pada bagian akhir lubang udara, disambungkan dengan pipa outlet dari pipa ketiga.
5. Kemudian didalam pipa sambungan tersebut digantungkan kaporit bubuk sebanyak
250 mg
6. Pada bagian outlet pipa ketiga, sambungkan dengan check valve, sehingga air hanya
bisa keluar tetapi tidak bisa masuk kedalam pipa ketiga.
7. Usahakan setiap sambungan pipa tidak terjadi kebocoran atau rembesan air.
8. Semua pipa yang digunakan adalah PVC

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat) :


1. Sambungkan pipa inlet pada bagian bawah closet.
2. Antar closet dan pipa pertama, dibuat double leher angsa dengan bahan dari elbow.
3. Setelah pipa inlet tersesambung dengan baik dan double leher angsa sudah
terpasang, maka pastikan dudukan closet dalam keadaan stabil dan kuat.
4. Masukkan terlebih dahulu bakteri pengurai lewat closed sebanyak 0,5 liter dan
lakukan penyiraman air bersih sebanyak 10 liter.
5. Dan SPTDP model PVC sudah siap untuk digunakan.

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat) :


1. Lakukan pemberian bakteri pengurai, minimal satu kali setiap bulan dengan
minimal ¼ liter. (bakteri pengurai bisa diganti dengan air kunyit, air kelapa dan
pupuk urea).
2. Usahakan tidak memasukkan cairan sabun, cairan pembunuh kuman/bakteri
kedalam closet.

12
3. Jika terjadi penyumbatan aliran antar pipa pertama dengan pipa kedua dan ketiga,
silahkan buka penutup sambungan T yang menghubungkan antar pipa PVC tersebut.
4. Jika udara yang keluar terasa menyengat, maka lakukan penambahan kaporit pada
bagian ujung pipa udara yang disambungkan dengan pipa outlet dari pipa ketiga.
5. Jika pada saat melakukan penyiraman di closed, dan terdapat bau yang kurang
sedap,maka lakukan penanambahan bakteri pengurai

H. Ketersediaan suku cadang :


1. Pengganti cairan bakteri pengurai bisa dengan air kelapa, air kunyit, pupuk urea dan
banyak dijumpai disekitar lokasi perkampungan penduduk.
2. Sedangkan material lainnya sebagai pengganti sarang tawon seperti ijuk, bamboo,
atau botol bekas air mineral

2.4 JAMBAN PASANG SURUT


Kontak Person
1. Kantor : B/BTKL-PP Jakarta
Alamat : Jl. Bambu Apus Raya No. 6, Blok C1,
Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur 13890
Telp. 021 8484912, Fax. 021 22106603
2. Inventor
a. Hadi Suhatman, S.Si., M.Si. (087889176799)
b. Roeberji, SKM., MKM. (081316568029)
Hak Paten : ada
Nomor : IDP000055104
Tanggal : 10 Desember 2018
Inventor :
1. Hadi Suhatman, S.Si., M.Si.
2. Roeberji, SKM., MKM.

A. Fungsi alat:
Berhubungan dengan teknik pengolahan limbah, khususnya teknik pengolahan limbah
feses yang berasal dari rumah tangga di daerah pasang surut.

13
B. Komposisi bahan material:
Total untuk 8 kloset dengan kapasitas 25 orang per kloset, perkiraan harga sebesar Rp.
48.191.264

No Bahan Spesifikasi1 Volume Unit


Pengapung
1 Paralon 8 inci 12 Buah
2 Siku aluminium Flenc 2,5 inci, tebal 10mm 10 Batang
3 Pasir 1 m3
4 Mur-baut2 Bahan kuningan 1 Paket
5 Pelat Kuningan 1 Paket
6 Elbow 8 inci 48 Buah
Dudukan septic tank
7 Ceker ayam 20 x 20, t 90 16 Buah
8 Betonisasi ceker ayam 0,576 m3
9 Paralon 2 inci 8 Batang
10 Betonisasi Ring 2 inci x 4 m x12 0,0972 m3
11 Pembesian 1 Paket
Kolom ring
12 Paralon 2 inci 4 Batang
13 Pembesian 1 Paket
14 Beton Kolom Ring 5 cm x 500 cm 0,0405 m3
Septic Tank
15 Toren HDPE 550lt 1 paket
16 Perpipaan 1, 2, 3, 4 inci 12 buah
17 Mobile pipe 1 Paket
Finishing Closet
18 Closet 8 buah
19 Perpipaan 1 paket
20 Cat 1 Paket
Fitting Perpipaan
21 Tee 2 inci 30 buah
22 Elbow 2 inci 15 Buah
Peralatan
23 Cangkul 5 buah
24 Linggis 5 buah
25 Ember 5 buah

14
C. Foto asli setiap rangkaian:

D. Gambar irisan atau gambar teknis:


Keterangan Gambar
1. Gambar 1 menunjukkan tampak samping septik tank sludge (3) yang terdiri atas:
a. lubang inlet (31)
b. lubang outlet (32)
c. lubang inlet (31)
d. lubang outlet (32)
e. pipa outlet (33)
f. pelampung (6)
g. rangka pelampung (7)

Gambar 1

2. Gambar 2 menunjukkan tampak atas septic tank sludge (3) yang terdiri atas:
a. lubang inlet (31)
b. pipa outlet (33)

15
c. pelampung (6)
d. rangka pelampung (7)

Gambar 2
3. Gambar 3 menunjukkan tampak samping digester tank 1(4) yang terdiri atas:
a. lubang inlet digester 1 (41)
b. pipa inlet digester 1 (42)
c. lubang outlet digester 1 (43)
d. pipa outlet digester 1 (44)
e. pelampung (6)
f. rangka pelampung (7)

Gambar 3

4. Gambar 4 menunjukkan tampak atas digester tank 1 (4) yang terdiri atas:
a. pipa inlet digester 1 (42)
b. pipa outlet digester 1 (44)
c. pelampung (6)
d. rangka pelampung (7)
e. serta mur baut (81)

16
Gambar 4
5. Gambar 5 menunjukkan tampak samping digester tank 2 (5) yang terdiri atas:
a. lubang inlet digester 1 (51)
b. pipa inlet digester 1 (52)
c. lubang outlet digester 1 (53)
d. pipa outlet digester 1 (54)
e. pelampung (6)
f. rangka pelampung (7)

Gambar 5
6. Gambar 6 menunjukkan tampak atas digester tank 1 (5) yang terdiri atas:
a. pipa inlet digester 1 (52)

17
b. pipa outlet digester 1 (54)
c. pelampung (6)
d. rangka pelampung (7)
e. mur baut (81)

Gambar 6

7. Gambar 7 menunjukkan tampang samping jamrut yang terdiri atas:


a. kloset (1)
b. pipa penghubung (2)
c. septik tank sludge (3)
d. digester tank 1 (4)
e. digester tank 2 (5)
f. pelampung (6)
g. rangka penghubung (7)
h. rangka penghubung (8)
i. dudukan (9)
j. angkur (10)
k. selang elastik (11)
l. ring sekerup (12)

18
Gambar 7

8. Gambar 8 menunjukkan tampang atas jamrut yang terdiri atas:


a. kloset (1)
b. pipa penghubung (2)
c. pelampung (6)
d. rangka pelampung (7)
e. rangka penghubung (8)
f. angkur (10)
g. selang elastik (11)
h. ring sekerup (12)
i. mur baut (81)

Gambar 8

19
9. Gambar 9 menunjukkan tampak atas rangka pelampung (7)

Gambar 9

10. Gambar 10 menunjukkan tampak samping rangka pelampung (7)

Gambar 10

11. Gambar 11 menunjukkan bentuk 3 dimensi jamban pasang surut

Gambar 11

20
E. Cara instalasi alat:
1. Suatu Jamban pasang surut (JAMRUT) yang diinstalasi sebagai berikut:
a. kloset (1),
b. pipa penghubung kloset (2) yang menghubungkan kloset (1) dengan septik tank
sludge (3),
c. septik tank sludge (3) yang menyediakan:
1) lubang inlet (31} pada bagian atas septink tank sludge (3),
2) lubang outlet (32) yang menyediakan pipa outlet (33) berbentuk huruf L,
3) bagian atas disediakan dudukan untuk rangka pelampung (7),
d. digester tank 1 (4) menyediakan:
1) lubang inlet digester 1 (41) yang menyediakan pipa inlet digester 1 (42),
2) lubang outlet (43) yang menyediakan pipa outlet digester 1 (44) berbentuk
huruf L,
3) bagian atas disediakan dudukan untuk rangka pelampung (7),
4) digester tank 2 (5) yang menyediakan:
5) lubang inlet digester 2 (51) yang menyediakan pipa inlet digester 2 (52),
6) lubang outlet digester (53) yang menyediakan pipa outlet digester 2 (54)
berbentuk huruf L,
7) bagian atas disediakan dudukan untuk rangka pelampung (7),
e. Pelampung (6) sebanyak 3 buah, masing-masing mengelilingi septik tank slude
(3), digester tank 1 (4) dan digester tank 2 (5) yang dibuat oleh pipa silinder
berongga dan ujung-ujung pipanya saling bertemu dan setiap bagiannya kedap
terhadap air,
f. rangka pelampung (7), rangka yang menyediakan tempat pelampung (6) dan
tempat rangka penghubung (8) dikaitkan,
g. rangka penghubung (8), rangka yang dipasang secara paralel pada setiap rangka
pelampung dan dikencangkan dengan mur baut (81),
h. Dudukan (9), bangunan yang sebagian bagiannya tertanam dan bagian yang di
atasnya sebagai tempat diletakkannya septik tank, digester tank 1 dan digester
tank 2,
i. Angkur (10), bangunan pancang yang sebagian bagiannya tertanam dan bagian
atasnya memnanjang sebagai tempat rangka penghung (8) dikaitkan,

21
j. selang elastik (11), menghubungkan pipa outlet (33) dengan pipa inlet digester
1 (42) dan menghubungkan pipa outlet digester 1 (44) dengan pipa inlet digester
2 (52),
2. Jamban pasang surut menurut pada poin (1), septik tank sludge (3) dapat di lepaskan
dari rangka penghubung (8) dengan melepaskan mur baut (81) yang
mengencangkan rangka pelampung (7) dengan rangka penghubung (8).
3. Jamban pasang surut menurut pada poin (1), selang elastik (11) pada septik tank
sludge (3) dapat dilepaskan dengan mengendurkan ring sekerup (12).
4. Jamban pasang surut menurut pada poin (1), septik tank sludge (3) dapat dilepaskan
dari rangkaian setelah klaim 2 dan 3 dilakukan.
5. Jamban pasang surut menurut pada poin (1), dapat naik turun sesuai tinggi level
permukaan air.

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat):


Tahapan pengurasan lumpur tinja:
1. Pastikan air pasang sudah cukup mengapungkan bangunan septik tank.
2. Lepaskan semua simpul ikatan pada septik tank pertama tempat feses.
3. Setelah semua ikatan sudah lepas, apungkan septik tank dan arahkan ke tempat yang
mudah dijangkau oleh mobil tinja.
4. Setelah dikuras, isi kembali septik tank sampai kondisi semula dan kembalikan ke
tempat semula.
5. Jika poin (1) tidak tercapai, usahakan sampai tinggi air pasang maksimalnya
kemudian dengan hati-hati septik tank di dorong sehingga dapat masuk ke dalam
air dan selanjutnya sesuai tahapan (3) sampai (4).

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat):


1. Penggelontoran air setiap buang air besar dilakukan menggunakan air bersih yang
secukupnya.
2. Pemeriksaan secara rutin untuk memastikan tidak ada penyumbatan air pada pipa
yang menghubungkan kloset menuju septik tank.
3. Jika terjadi penyumbatan pada poin (2) dilakukan upaya mengurai penyumbatan
dan jika gagal dilakukan upaya penggantian pipa.
4. Pemeriksaan secara rutin untuk memastikan air limpasan dapat keluar dari saluran
buangan dari septik tank bagian akhir.

22
5. Jika terjadi penyumbatan pada poin (4) dilakukan pemeriksaan pada perpipaan inlet
dan outlet septik tank. Jika penyumbatan diakibatkan timbulnya gas metan hasil
degradasi limbah maka dilakukan pelubangan pada posisi atas dari pipa elbow.
6. Jika terjadi penyumbatan pada poin (4) disebabkan penutupan lumpur tinja pada
ujung dasar pipa outlet maka dilakukan pengurasan lumpur tinja.

H. Ketersediaan suku cadang:


Suku cadang mudah didapat di toko material (bahan bangunan)

2.5 SEPTIK TANK PASANG SURUT


Kontak Person
1. Kantor :
BBTKL Surabaya
Jl. Sidoluhur 12, Kemayoran, Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur, 60175
(031) 3540189
2. Inventor : -
Hak Paten : tidak ada

A. Fungsi alat:
Sebagai unit pengolahan tinja dengan sistem degradasi organik tinja dan dekontaminasi
mikroba patogen yang ada di tinja untuk daerah pasang surut (pantai) yang sesuai
dengan baku mutu lingkungan.

B. Komposisi bahan material:


No Nama Barang / Spesifikasi Volume Satuan

1 Rumah Bilik MCM 2 Buah


2 Septictank BFS18 1 Buah
3 Pipa PVC ¾ “ 5 Buah
4 Pipa PVC 2.5 “ 5 Buah
5 Kran Air 2 Buah
6 Knee PVC ¾ “ 10 Buah
7 Tutup Paralon 8 dim 6 Buah
8 Paralon PVC 4 dim 4 Buah
9 Paralon PVC 8 dim 4 Buah
10 PVC Lembaran Tebal 1 Cm 4 Lembar

23
No Nama Barang / Spesifikasi Volume Satuan

11 Bahan Las Plastik 10 Buah


12 Pengecatan 4 Kaleng
13 Chlorin tablet 2 Buah
14 Lem PVC 1 Kaleng

C. Foto asli setiap rangkaian:

TTG Jamban Sehat model Septicktank DSZ (Dobel Safe Zone)

Monev Jamban Sehat di Kab. Sumenep

24
Bagian Dalam Clorin difuser untuk penempatan tablet chlor

Desain clorine difusser pada septictank DSZ

25
D. Gambar irisan atau gambar teknis:

Gambar pada sistem Double Safe Zone

E. Cara instalasi alat


1. Dengan memanfaatkan gravitasi keluaran pada masing-masing bilik dimasukkan
ke dalam sistem Double Safe Zone menggunakan pipa 3”
2. Pada pipa PVC Ø 4” di bagian bawah ditutup dan diberi lubang-lubang 0,6”
sedangkan bagian atas akan dihubungkan dengan lubang WC jongkok

26
3. Masukkan pipa 3” pada masing lubang yang telah dibuat dan pasangkan di bagian
PVC Ø 8’, tinggi 2,25 m. pada bagian atas diberi lubang untuk pembuangan air.
4. Sirip pada PVC Ø 4” berfungsi sebagai penghancur tinja.
5. Limbah cair akan mengalir melalui lubang menuju tabung besar kemudian keluar
melalui lubang pembuangan atas
6. Pasangkan penutup/dof atas yang terbuat dari PVC Ø 8’ ≤
7. Pada tutup atas diberi lubang Ø4” untuk tempat paralon gambar no.2
8. Selanjutnya tutup atas diberi lubang dibagian tepi untuk tempat paralon ؽ” yang
berfungsi sebagai pembuangan
9. Selanjutnya pasang penutup/dof bagian bawah.

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)


Guna memperlancar proses penghancuran tinja didalam tangka DSZ, pergunakanlah
air untuk menyiram relatif banyak agar terjadi pengumpalan.

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


Sebagai upaya pemeliharaan septic tank sebaiknya dilakukan pemantauan melalui
pengurasan endapan lumpur tija setiap 3-4 tahun sekali, pengurasan dapat dilakukan
secara manual dengan membuka lubang penutup atas untuk selanjutnya lumpur dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk organik dengan cara menimbun pada tanah yang
berlubang untuk sellanjutnya ditimbun.

H. Ketersediaan suku cadang


Bahan serta suku cadang relatif mudah didapatkan di toko bahan bangunan terdekat
mungkin juga bisa pesan melalui online shop.

2.6 TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEPTIK TANK DAERAH PESISIR DAN RUMAH
PANGGUNG
Kontak person
1. BBTKL PP Makassar
Jl. Wijaya Kusuma No.29-31, Banta-Bantaeng, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi
Selatan, 90222
Telp (0411) 871620 (Kantor)
2. Faried Makmur (082311311310)
Hak Paten : belum ada

27
A. Fungsi alat:
Teknologi Tepat Guna Septik Tank yang dapat digunakan untuk rumah panggung dan
sifatnya tidak permanen. Sehingga suatu waktu jika berpindah ke lokasi tanah yang baru,
septik tanknya juga bisa dipindahkan. Teknologi tepat guna septik tank ini juga dapat di
terapkan di daerah pesisir dengan rumah panggung yang terpengaruh dengan pasang
surut yang tidak terlalu tinggi.
B. Komposisi bahan material:
No. Nama Bahan Vol Satuan
1 Hole Saw Set 1 Set
2 Aerator 1 Buah
3 Tangki Air 1000 L 2 Buah
4 Gentong Air 200 L 2 Buah
5 Pipa 4" 1 Batang
6 Pipa 3" 2 Batang
7 Pipa 3/4" 1 Batang
8 Dop 4" 2 Buah
9 Dop 3" 2 Buah
10 Clean Out 3" 1 Buah
11 Elbow 3" 4 Buah
12 Elbow 3/4" 2 Buah
13 Socket (AW) 4 Buah
14 Tee 3" 10 Buah
15 Tee 3/4" 2 Buah
16 Lem Pipa 1 Kaleng
17 Kerikil 6 Karung
18 Kloset Jongkok 1 Buah

C. Foto asli setiap rangkaian:

Foto Alat Septik Tank Daerah Pesisir dan Rumah Panggung

28
D. Gambar irisan atau gambar teknis

E. Cara instalasi alat:


1. Pada masing – masing bak, lubangi bak air/toren/tandon dengan menggunakan
mesin bor dan hole saw 3” (buat lubang inlet dan outlet). Buat dengan posisi
bertingkat dimulai dari lubang yang tertinggi pada bak pertama, smpai pada bak
terakhir.
2. Masukkan pipa 3” pada masing – masing lubang yang telah dibuat dan pasangkan
di bagian dalam bak tee 3” dengan posisi vertikal. Tambahkan pipa 3” dibawah tee
3” yang telah dipasangkan sepanjang 20 cm.
3. Untuk bak ketiga dan keempat buat lekukan pipa didasar bak dengan menggunakan
pipa dan elbow 3” lalu lubangi.
4. Isi bak ketiga dan keempat dengan kerikil atau batu split sebagai media biofilter.
5. Pada bak keempat, buat lubang diatas untuk memasang ventilasi dengan
menggunakan pipa ¾” dan tee ¾”.
6. Pasangkan aerator bak keempat untuk memasukkan oksigen.
7. Untuk tabung kelima, buat dengan menggunakan pipa 4” yang dipasangi dop pada
bagian bawah dan atas lalu lubangi tabung dengan lubang inlet 3” serta outlet ¾”
dan masukkan pipa kedalamnya. Buat juga lubang untuk memasukkan clean out
agar nantinya klorin lebih mudah untuk dimasukkan.

29
F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)
Untuk memudahkan proses didalam tangki, sebaiknya air yang dipakai untuk menyiram
cukup banyak agar pada saat masuk kedalam bak biofilter nantinya tdk terjadi
penyumbatan. Alat aerator juga sebaiknya dinyalakan setiap hari.

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


Untuk pemeliharaan, sebaiknya dilakukan pengurasan lumpur setiap 2-3 tahun sekali.
Pengurasan bisa dilakukan dengan menggunakan jasa sedot lumpur/tinja ataupun secara
manual dengan membuka lubang pengurasan di bawah bak penampung/toren/tandon
hanya saja jika dilakukan secara manual, sebaiknya tidak langsung dibuang ke badan air.

H. Ketersediaan suku cadang


Untuk bahan dan suku cadang, mudah didapatkan di toko bahan bangunan.

2.7 REPEATED PROCESSING SEPTICTANK (RPS) RUMAH PANGGUNG


Kontak Person :
1. BBTKL-PP Banjarbaru :
Jl. H. Mistar Cokrokusumo No.2A
Kemuning, Kec. Banjarbaru Selatan,
Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan 70714
2. Inventor : Dwi Anung Nindito (Hp/WA .081359292929)
Hak Paten : Permohonan Paten No. S00201708395

A. Fungsi alat :
RPS (Repeated Processing Septictank) adalah sebuah inovasi septictank untuk rumah
panggung, dimana proses pemisahan padatan dan cairan limbah tinjanya dilakukan
secara berulang-ulang (dengan cara memperpanjang proses pengolahan) dengan harapan
efisiensi pengolahan limbah tinja lebih besar dari 70%.
RPS didesain kedap air dan proses pengolahannya dilakukan secara anaerobik. RPS bisa
digunakan untuk pengolah tinja (septictank) yang perletakannya di tanah dengan jarak
muka tanah dengan air tanah relatif rendah. Sehingga RPS sangat sesuai jika
diaplikasikan untuk septictank rumah panggung. RPS terdiri dari 2 (dua) proses
pengolahan di tiap unit, sehingga efektif mengolah limbah tinja. RPS dilengkapi pipa

30
ventilasi, media filter di tiap unit prosesnya dan lubang penguras lumpur tinja di bagian
effluent serta piranti yang mampu membunuh bakteri patogen.

Gambar 1. Perspektif satu unit RPS (Repeated Processing Septictank).


B. Komposisi bahan material :
Tabel 1. Daftar Bahan Habis Pakai dalam pembuatan RPS (Repeated Processing Septictank)
HARGA BAHAN
NO URAIAN BAHAN VOLUME SAT
(Rp)
1 2 4 5
1 Sedotan ukuran besar 30,00 Pak Rp 18.300,00 Rp
2 Plstik rol 20 x 13 1,00 Pak Rp 30.600,00 Rp
3 Pipa L 3 " 7,00 Bh Rp 18.300,00 Rp
4 Pipa L 1/2 " 7,00 Bh Rp 15.300,00 Rp
5 Pipa T 2 " 7,00 Bh Rp 21.400,00 Rp
6 Pipa L 2 " 6,00 Bh Rp 21.400,00 Rp
7 Pipa T 4 " 8,00 Bh Rp 30.600,00 Rp
8 Pipa 4 " 2,00 Mtr Rp 183.750,00 Rp
9 Pipa 1/2 " 1,00 Bh Rp 36.750,00 Rp
10 Pipa 6 " 2,00 Bh Rp 379.750,00 Rp
11 Pipa 2 " 3,00 Bh Rp 91.800,00 Rp
12 Pipa 3 " 2,00 Bh Rp 140.800,00 Rp
13 Tutup pipa 4 " 15,00 M' Rp 21.400,00 Rp
14 Tutup pipa 3 " 10,00 Lbr Rp 18.300,00 Rp
15 Tutup pipa 6 " 8,00 Bh Rp 79.600,00 Rp
16 Tutup pipa 2 " 1,00 Bh Rp 18.300,00 Rp
17 Reducer pipa 3 x 2 7,00 Bh Rp 30.600,00 Rp
18 Reducer pipa 6 x 4 8,00 Bh Rp 61.250,00 Rp
19 Amplas 2,00 Lbr Rp 9.800,00 Rp
20 Sokdrat dia 2 " 23,00 Bh Rp 42.800,00 Rp
21 Sokdrat dia 1/2 " 7,00 Bh Rp 30.600,00 Rp
22 Kran 2 " 8,00 Bh Rp 79.600,00 Rp
23 Klem 1,00 Pak Rp 153.000,00 Rp
24 Lem 2,00 Bh Rp 153.000,00 Rp
25 Karet ban 24,00 Bh Rp 7.300,00 Rp
26 paku payung 0,50 Kg Rp 42.800,00 Rp
Jumlah Total Rp
Catatan :
* Harga perkiraan bahan
Harga Rp. 7,4 juta
sewaktu-waktu bisarupiah,
berubahbelum termasuk
disesuaikan denganbiaya pemasangan
kenaikan harga bahandi lapangan,
dari toko sertadan
tergantung lokasi p
belum termasuk Harga
pembuatan jamban.
tidak termasuk biaya pemasangan di lapangan.
Harga tidak termasuk pembuatan closed jamban

31
C. Foto asli setiap rangkaian :
Salah satu pengaplikasian RPS (Repeated Processing Septictank) adalah dipasang di
rumah panggung yang terkena pengaruh pasang surut air. Contoh pemasangan RPS
(Repeated Processing Septictank) di lapangan seperti yang ditunjukkan pada gambar
berikut :

Gambar 2. Contoh cara pemasangan RPS (Repeated Processing Septictank) di lapangan.

Jumlah unit RPS disesuaian dengan jumlah pengguna (jumlah KK), sehinga sangat
fleksibel jika terjadi penambahan jumlah pengguna. Semakin banyak jumlah pengguna,
maka semakin banyak unit RPS yang diperlukan. Panjang unit RPS disesuaikan dengan
kedalaman (tinggi) rumah panggung. Ukuran tabung pipa disesuaikan dengan besar
kecilnya tiang rumah panggung. Elevasi pipa effluent diletakan pada posisi di atas elevasi
muka air banjir lokasi permukiman. Biasanya perencanaan rumah panggung sudah
memperhatikan elevasi terjadinya banjir, sehingga elevasi effluent RPS diletakkan persis
di bawah closet rumah panggung. Cara pemasangan tiap unit suatu septictank di tiang
rumah panggung di tepian sungai lebih disukai menggunakan klem.

32
D. Gambar irisan atau gambar teknis :

Gambar 3. Potongan melintang dari RPS (Repeated Processing Septictank) sehingga tampak
komponen-komponen bagiannya.

Keterangan gambar :
1. Zona buih (scum) dan gas (10).
2. Zona pengendapan (20).
3. Zona lumpur matang (30).
4. Zona filtrasi (40).
5. Zona sterilisasi (50) (bersifat optional)
6. Zona pengurasan (60).
7. Pipa penghubung (saluran tertutup) (11).
8. Lubang influent (12).
9. Lubang penyaring (13).
10. Lubang pembuangan lumpur tinja (31).

33
11. Lubang penyaring (41).
12. Susunan tabung filter (42).
13. Saluran ventilasi (43).
14. Piranti tempat penampungan atau suatu saluran tertutup "U" (51).
15. Elektroda (52)
16. Pipa effluent akhir (53).
17. Keran (yang bisa dibuka saat proses pengurasan) (61).
18. Pipa penguras akhir (62).

Salah satu contoh perwujudan perancangan RPS (Repeated Processing Septictank)


untuk rumah panggung adalah sebagai berikut.

Gambar 4. Gambar Desain beserta ukuran salah satu contoh perwujudan RPS (Repeated Processing Septictank)

Berdasarkan Gambar 4 di atas, alur proses pengolahan tinja mengikuti arah tanda panah.

E. Cara instalasi alat :


Tahapan Pembuatan RPS (Repeated Processing Septictank) secara sistematis seperti
ditunjukkan pada Tabel 2. berikut.

34
Tabel 2. Cara Pembuatan Alat TTG Repeated Processing Septictank (RPS)
No Uraian per Bagian/Unit
1. Bagian A (awal influent)

1. Sambung pipa 2 inchi ke shock 2. Sambung tutup pipa 2 inchi yang telah
drat 2 inchi dilubangi ke langkah 1

3. Fitur Lubang penyaring (13) 4. Masukkan tutup pipa 4 inchi yang telah
dilubangi ke shock drat 2 inchi

35
No Uraian per Bagian/Unit
5. Kunci langkah 4 menggunakan 6. Sambung pipa 4 inchi ke pipa tee 4 inchi
shock drat 2 inchi

7. Sambungkan langkah 5 dengan 8. Sambungkan pipa 6 inchi dengan tutup


langkah 6. pipa 6 inchi.

9. Sambungkan pipa 6 inchi ke reducer 6x4 inchi.

10. Sambungkan pipa 4 inchi ke langkah 9.

36
No Uraian per Bagian/Unit
11. Sambungkan langkah 10 ke langkah 7.

12. Hasil akhir

2. Bagian B (kepala T)

1. Masukkan pipa L 3 inchi ke pipa 2. Proses langkah 2 (kedua pipa terlebih


tee 4 inchi. dahulu dilubangi).

37
No Uraian per Bagian/Unit
3. Sambungkan reducer 3x2 ke 4. Kunci langka 3 menggunakan shock drat
langkah 2 ½ inchi

5. Sambungkan langkah 4 dengan 6. Sambungkan langkah 5 dengan shock


pipa 4 inchi. drat 2 inchi

7. Masukkan tutup pipa L 3 inchi ke 8. Proses langkah 7.


langkah 6.

9. Kunci langkah 7 menggunakan 10. Hasil langkah 9.


shock drat 2 inchi

38
No Uraian per Bagian/Unit
11. Sambungkan langkah 10 dengan pipa 4 inchi.

12. Masukkan shock drat 2 inchi ke tutup pipa 4 inchi

13. Kunci langkah 12 dengan shock drat 2 inchi.

14. Sambungkan langkah 13 dengan langkah 11

39
No Uraian per Bagian/Unit
15. Sambungkan pipa 3 inchi dengan penutup pipa 3 inchi yang telah dilubangi

16. Isi langkah 15 dengan filter pengisi

17. Pasangkan hasil langkah 14 dengan hasil langkah 16

40
No Uraian per Bagian/Unit
18. Sambungkan bagian bawah pipa 6 inchi dengan penutup pipa 6 inchi

19. Sambungkan bagian atas pipa 6 inchi dengan reducer 6x4 inchi.

20. Sambungkan langkah 19 dengan pipa 4 inchi

21. Isi tabung langkah 20 dengan hasil langkah 17

41
No Uraian per Bagian/Unit
22. Proses langkah 21

23. Hasil akhir

3. Bagian C (Zona Pengurasan)

42
No Uraian per Bagian/Unit
1. Lubangi tutup pipa 6 inchi kemudian sambungkan ke shock drat 2 inchi.

2. Sambungkan ujung reducer 2 inchi langkah 1 dengan stop kran 2 inchi.

43
No Uraian per Bagian/Unit
4. Zona Sterilisasi (50)

Zona sterilisasi (50) disambungkan pada akhir pipa effluent.

44
No Uraian per Bagian/Unit
5 Pemasangan/Instalasi
1. Ilustrasi pemasangan di tiang rumah panggung.

2. Pemasangan tiap unit RPS (Repeated Processing Septictank) di lapangan

3. Instalasi RPS telah terpasang dan siap digunakan

45
F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat) :
Cara penggunaan RPS (Repeated Processing Septictank) seperti ditunjukkan pada Tabel
5 berikut.
Tabel 5. Cara Penggunaan Alat TTG Repeated Processing Septictank
No. Tahapan cara penggunaan Uraian proses yang terjadi
1. Tahap 1 : Tinja dari toilet masuk Proses yang terjadi adalah proses
ke tabung I. pengendapan dan penampungan awal
tinja.

2. Tahap II : Tinja diproses secara Proses yang terjadi adalah proses


berulang di tabung dua dan pembusukan di tiap kompartemen
berikutnya. (zona), yaitu :
1. Zona buih (scum) dan gas
(10), untuk membantu
mempertahankan kondisi anaerobik
di bawah permukaan air limbah tinja
yang akan diolah;
2. Zona pengendapan (20),
sebagai tempat proses pengendapan
padatan yang mudah mengendap
(settleable);
3. Zona lumpur matang (30),
merupakan zona tempat
terakumulasinya lumpur yang lebih
stabil;
4. Zona pembuangan (60),
merupakan zona pembuangan air
limbah tinja yang telah di proses.

3. Tahap III : Proses di Zona Dilengkapi fitur suatu elektroda (52)


Sterilisasi. yang dapat membangkitkan medan

46
No. Tahapan cara penggunaan Uraian proses yang terjadi
listrik untuk membunuh
mikroorganisme patogen

4. Tahap IV : Proses pengurasan Lumpur tinja dibawa ke IPLT


jika sudah penuh. (Instalasi Pengolah Lumpur Tinja).

Secara garis besar cara pengoperasian RPS (Repeated Processing Septictank) sama
seperti septictank pada umumnya, namun proses pemisahan padatan dan cairan limbah

47
tinjanya dilakukan secara berulang-ulang (dengan cara memperpanjang proses
pengolahan). RPS terdiri 2 (dua) proses pengolahan di tiap unit pengolahannya, sehingga
sangat efektif dalam mengolah limbah tinja. Proses pertama adalah proses pengendapan
timbulan tinja (di zona pengendapan) secara vertikal ke bawah berdasarkan gaya
gravitasi. Proses kedua adalah proses biologis, yakni terjadi pemrosesan buih tinja (di
zona scum) oleh bakteri pengurai yang hidup di media filter yang arah alirannya secara
vertikal ke atas.
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam pengoperasian RPS (Repeated Processing
Septictank) antara lain :
1. Perlu dihindarkan membuang sampah di dalam closet, misalnya bekas tisu,
pembalut maupun barang sejenisnya, supaya tidak terjadi penyumbatan.
2. Perlu dihindarkan penggunaan disinfektan saat membersihkan closet, karena
dimungkinkan bisa membunuh bakteri pengurai yang ada di dalam septictank.

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat) :


Cara pemeliharaan RPS (Repeated Processing Septictank) dilakukan secara berkala,
yaitu melakukan penyedotan lumpur tinja secara berkala jika sudah penuh. Proses
penyedotan dilakukan dengan cara membuka keran penguras yang telah tersedia.

H. Ketersediaan suku cadang :


Suku cadang RPS (Repeated Processing Septictank) berupa pipa PVC dan konektor pipa
bisa didapatkan di toko bangunan.

2.8 TANGKI SEPTIK DAERAH RAWA GENTONG MAS SANTUN


Kontak Person
Dinas Kesehatan Hulu Sungai Utara
1. Febrianto Rahman (08115007783)
2. Rusdiani, SKM (082158282328
Hak Paten : tidak ada

A. Fungsi alat:
Alat berfungsi sebagai bangunan bawah (tangka septik) untuk mengolah tinja sehingga
tidak mencemari lingkungan. GENTONG MAS SANTUN adalah Teknologi Tepat
Guna sebagai salah satu alternatif tanki septik di daerah sungai/rawa sehingga dapat

48
menolong masyarakat yang tinggal di tepi sungai dan rawa untuk menuntaskan masalah
sanitasi.

B. Komposisi bahan material:


No. Nama Bahan Volume Satuan
1 Drum Plastik Bekas (vol 200 liter) 2 Buah
2 Kloset 1 Buah
3 Pipa 3 in 0,5 Batang
4 Pipa 2,5 in 1 Batang
5 Pipa 2 in 0,5 Batang
6 Pipa 1,25 in 0,25 Batang
7 Pipa 3/4 in 0,25 Batang
8 elbow 3 in 1 Buah
9 sock 2,5 in x 2 in 2 Buah
10 sock 3 in x 3 in 1 Buah
11 sock 2,5 in x 2,5 in 4 Buah
12 sock drat 3/4 in 2 Pasang
13 knee (L) 2,5 in 1 Buah
14 Tee 3 in 1 Buah
15 Tee 2,5 in 4 Buah
16 Tee 2 in 2 Buah
17 dop 1,25 in 2 Buah
18 dop 2 in 2 Buah
19 dop 2,5 in 1 Buah
20 Stop Kran (valve) 3/4 in 2 Buah
21 Semen 0,5 Sak
22 Bata 20 Bj
23 Pasir 4 karung
24 Lem 1 Kaleng

49
C. Foto asli setiap rangkaian:

D. Gambar irisan atau gambar teknis:

E. Cara instalasi alat:


Siapkan alat dan bahan untuk merakit tangki septik gentongmas santun. Bersihkan drum
yang akan digunakan. Lakukan pemboran pada drum pada titik-titik yang akan di bor sesuai
dengan ukuran lubang yang akan di bor baik pada samping drum maupun pada atas drum,
lakukan pada kedua buah drum yang akan digunakan (lihat bistek). Buat lubang besar pada

50
masing-masing tutup atas drum sehingga bisa dibuka dan ditutup. Potong pipa-pipa yang
akan digunakan untuk merangkai septiktank, rangkai dengan jenis sambungan yang akan
digunakan, pasang pada kedua drum, rangkai sesuai bistek. Buat rangkaian saringan dari
bekas botol mineral taruh pada drum ke dua. Buat rangkaian pipa yang digunakan untuk
desinfeksi (menggunakan tablet kaporit).

Buat dudukan dari kayu untuk menjepit drum yang digunakan agar rangkaian septiktank
kuat. Lakukan pengeleman pada rangkaian septiktank dengan drum sambil di jepit pada
dudukan kayu yang digunakan. Buat panggung dudukan untuk tangki septik pada lokasi
yang di inginkan. Letakkan tangka septik pada dudukan yang telah siapkan. Rangkai
dudukan kloset dengan tangka septik. Kuatkan posisikan tangka septik agar tahan terhadap
gelombang. Kemudian, cor tutup drum dengan campuran semen dan pasir yang sebelumnya
diberi tulangan kawat.

51
F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)
Septiktank ditempatkan pada dudukan yang kuat, bisa menggunakan lantai kayu ulin/ kayu
besi, sedangkan permukaan septiktank (sambungan pipa antar drum) harus muncul
dipermukaan air agar septiktank dapat berfungsi dengan baik, isi drum dengan air sampai
kedua drum terisi dengan penuh dan air sudah keluar dari pipa aoutlet. Sebaiknya gunakan
air yang cukup banyak setiap kali septiktank digunakan agar tidak mudah terjadi
penyumbatan.

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


Tidak boleh ada sampah yang masuk ke dalam sistem. Memerlukan pengurasan apabila
penuh dan untuk memperpanjang waktu kuras dapat menggunakan bakteri penghancur
lumpur yang dapat di buat sendiri oleh masyarakat. Penggantian tablet kaporit secara
berkala yaitu 3 bulan sekali.

H. Ketersediaan suku cadang


Karena bahan mudah didapatkan dilapangan sehingga apabila ada kerusakan atau
pergantian alat (suku cadang) tersedia dengan mudah.

52
BAB III

OPSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR MINUM AMAN

3.1 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR


Kontak Person
1. Kantor BTKL-PP Batam :
Sungai Binti, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau 29472 (0778) 8075096
2. Inventor
Sofyang, M.Si (hp.081372780804/wa.081372237226)
Hak Paten : tidak ada

A. Fungsi alat
Mengolah air tanah menjadi air bersih dan air minum yang sesuai dengan syarat kesehatan

B. Komposisi material
No. Nama Bahan Vol Satuan
1 Bak Air 7 Unit
penampungan awal dengan kapasitas 1 ton (1000 liter) 1 Unit
penampungan kedua dengan masing-masing kapasitas 1000 liter (3000 3 Unit
liter/3 ton).
penampungan ketiga sebanyak dengan kapasitas 500 liter (0,5 ton) 2 Unit
penampungan akhir dengan kapasitas 500 liter (0.5 ton). 1 Unit
2 mesin sanyo/sumpit 1 Unit
3 mesin blower 1 Unit
4 Lampu UV 3 Unit
5 PVC 4 inch 1 Batang
6 PVC 3 inch 1 Batang
7 PVC 2 inch 7 Batang
8 PVC 1 inch 5 Batang
9 PVC 0,5 inch 12 Batang
10 DOP 30 Pcs
11 Stok Kran 15 Pcs
12 Elbow 25 Pcs
13 Tee 20 Pcs

53
No. Nama Bahan Vol Satuan
14 Lem pipa 2 Kaleng
15 Seel pipa 50 Pcs
16 Kabel listrik 2,5 mm (kabel warna hitam merah) 50 Meter
17 Stop kontak 3 Pcs

Dimensi bahan material


1. Dimensi bahan :
a. Konstruksi
Konstruksi alat, terdiri dari bangunan beton dengan dimensi ukuran minimal :
Panjang = 3 m, lebar 2.5 m dan tinggi 2 m.
b. Filter :
Dimensi filter awal adalah : kapasitas volume 200 liter sebanyak 6 unit. Dan
dimensi filter sintesis adalah diameter 4 inch dengan panjang 50 cm sebanyak 6
unit. Dimensi lampu UV adalah sebanyak 2 unit yang dikombinasikan dengan
ukuran minimal 2 inch dengan panjang 50 cm
c. Penampungan air :
Penampungan air terdiri dari 7 unit dengan rincian : 1 unit penampungan awal
dengan kapasitas 1 ton (1000 liter), 3 unit penampungan kedua dengan masing-
masing kapasitas 1000 liter (3000 liter/3 ton). Dan penampungan ketiga sebanyak
2 unit dengan kapasitas 500 liter (0,5 ton) dan penampungan akhir sebanyak 1
unit dengan kapasitas 500 iiter (0.5 ton).
d. Lampu UV :
Lampu UV terdiri dari 3 unit dengan ukuran 2 inch serta panjang 50 cm dengan
lifetime 6000 jam. Serta kapasitas produksi maksimal setiap hari adalah 200
galon (3600 liter/3.6 ton)
e. Perpipaan :
1) Perpipaan Utama
Perpipaan utama adalah perpipaan yang berasal dari sumber air baku dengan
ukuran rata-rata 2 inch atau disesuaikan dengan kondisi lapangan. Serta
perpipaan antar bak penampungan adalah menggunakan ukuran pipa rata-
rata 1.5 inch. Semua jenis perpipaan adalah PVC dengan ketebalan minimal
2 mm.

54
2) Perpipaan Filter
Perpipaan filter awal dengan ukuran internal 2 inch, over flow 1,5 inch,
backwash 1 inch
3) Perpipaan Distribusi
Perpipaan distribusi dengan ukuran 0.5 inch serta kran yang digunakan
adalah ukuran 0,5 inch dengan standar kran stainleessteel.
4) Perpipaan backwash bak penampungan
Perpipaan backwash bak penampungan dengan ukuran 1inch.
f. Kelistrikan dan Mesin
1) Kelistrikan
Kelistrikan yang terdiri dari kabel listrik dengan ukuran 2.5 mm dengan
panjang rata-rata internal 50 meter. Serta untuk panjang rata-rata eksternal
disesuaikan dengan kondisi lokasi dan jarak sumber utama arus lustrik.
Sedangkan voltase kelistrikan secara umum 220 volt atau menyesuaikan
dengan kondisi lokasi. Serta jumlah watt rata-rata digunakan adalah 1500
watt (stand bay) dengan penggunaan secara bergantian).
2) Mesin
Mesin yang digunakan disesuaikan dengan kondisi lokasi. Seperti mesin
pompa merek Sanyo dengan kapasitas dorong maksimal 7 meter serta
kapasitas angkat maksimal 15 meter dengann voltasi 220 volts dan watt 250.
Atau mesin sumpit dengan kemampuan maksimal 20 meter dengan voltasi
220 volt dan 1200 watt.

C. Foto asli setiap rangkaian

55
D. Gambar irisan atau gambar teknis

E. Cara instalasi alat


1. Penampungan
a. Letakkan bak penampungan air pada bagian bangunan yang telah disiapkan
sebelumnya, kemudian pompa air baku dari sumber. Dan setelah dilakukan
penampungan, maka lakukan proses aerasi atau filtrasi minimal 1 jam. Dengan
tujuan untuk menghilangkan kandungan Fe dan Mn
b. Lakukan proses pelunakan pada bak penampungan kedua, dengan bantuan mesin
c. Lakukan proses desinfeksi dengan menggunakan lampu UV atau penyerapan
mikroorganisme dengan menggunakan daun mangrove
d. Kemudian alirkan ke bak penampungan ketiga dan selanjutnya dilakukan
pemindahan ke bak penampungan keempat (posisi lebih tinggi) dengan bantuan
mesin pompa.
e. Dan selanjutnya dilakukan distribusi ke masyarakat sebagai air bersih
2. Filter
a. Untuk selanjutnya, proses perakitan filter dengan menggunakan wadah filter
adalah drum plastik kapasitas 200 liter
b. Pada filter pertama, dibuat lubang inlet dengan pipa PVC 2 inch yang
dihubungkan dengan bak keempat. Dengan kompisisi filter pertama adalah

56
lapisan pertama koral setebal 30 cm, lapisan ijuk setebal 10 cm dan kerikil sungai
setebal 30 cm dan kemudian lapisan ijuk lagi setebal 10 cm.
c. Sedangkan untuk filter kedua dan ketiga dengan pipa PVC 2 inch sebagai over
flow antar filter dengan komposisi bahan lapisan adalah . Lapisan pertama koral
setebal 20 cm, lapisan kedua ujik setebal 10 cm, lapisan ketiga pasir kasar setebal
20 cm, lapisan keempat ijuk setebal 20 cm.
d. Pada filter keempat, lapisan pertama ijuk setebal 20 cm, lapisan kedua pasir halus
campur arang kasar setebal 30 cm, lapisan ke tiga ijuk setebal 20 cm
3. Kelistrikan dan Mesin
a. Sambungkan arus listrik dengan sumber utama
b. Lakukan penyesuaian dengan kebutuhan listrik pada setiap peralatan
4. Lampu UV
a. Setelah sumber arus listrik terpasang, maka lakukan pemasangan lampu UV.
b. Selanjutnya lakukan uji coba proses menghidupkan lampu UV yang sudah
terpasang.

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)


1. Sistem Operasional Pengisian Bak Penampungan
Untuk pengisian bak penampungan dilakukan dengan manual yaitu :
a. Hidupkan mesin sumpit/mesin sanyo yang dihubungkan dengan sumber air baku
dan bak penampungan
b. Selama mesin dihidupkan, perhatikan seluruh bak penampungan, biarkan seluruh
bak tersebut terisi penuh semua
c. Setelah seluruh bak penampungan penuh, matikan mesin
2. Sistem Operasional Filter
a. Buka stok kran yang berukuran 2 inch yang menghubungkan antara bak
penampungan dengan filter utama.
b. Biarkan air mengalir sampai seluruh wadah filter terisi penuh
c. Setelah seluruh wadah filter terisi penuh (overflow ke filter sintesis), ,maka stok
kran 1 inch yang menuju ke filter sintesis dibuka untuk mengalirkan air
selanjutnya.
d. Setelah air mengalir ke filter sintesis, biarkan sampai seluruh wadah filter sintesis
terisi penuh

57
e. Dan setelah seluruh filter sintesis terisi penuh, buka stok kran ukuran 0.5 inch
yang menghubungkan antara filter sintesis dengan lampu UV.
3. Sistem Operasional Lampu UV
a. Setelah air sampai ke lampu UV, hidupkan lampu UV secara bersamaan.
b. Biarkan air mengalir melewati lampu dengan kondisi gravitasi.
c. Buka stok kran 0.5 inch yang menghubungkan antara lampu UV dengan bak
penampungan yang berkapasitas 500 liter (0,5 ton).
4. Sistem Pengisian Galon
a. Hidupkan stok kran yang menghubungkan antara bak penampungan akhir
dengan kran pengisian galon.
b. Jangan lupa hidupkan lampu UV yang menghubungkan antara bak penampungan
akhir dengan kran air pengisian galon.
c. Arahkan mulut galon ke kran pengisian
d. Isi sampai penuh
e. Dan galon segera ditutup serta diberi segel
f. Dan selanjutnya galon didistribusi ke masyarakat

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


1. Sistem Maintenance Bak Penampungan
Buang air endapan yang ada di dasar bak pengendapan minimal satu kali dalam satu
minggu dengan cara membuka stok kran ukuran 1 inch yang terdapat pada bagian
bawah bak penampungan.
2. Sistem Maintenance Filter
Untuk pencucian filter utama :
a. Buka semua penutup bagian atas filter
b. Lakukan penyiraman air
c. Buka stok kran ukuran 1 inch yang terletak pada bagian bawah filter, biarkan air
mengalir
d. Lakukan pencucian minimal satu kali setiap bulan.
e. Waktu pencucian disesuaikan dengan kondisi filter.
f. Setelah selesai pencucian, tutup kembali semua penutup filter.
g. Tutup stok kran 1 inch yang berada pada bagian bawah filter.
h. Lakukan pengisian air kembali yang berasal dari bak penampungan
i. Filter sudah siap digunakan kembali

58
Untuk filter sintesis :
a. Setelah filter sintesis berubah warna (dari warna putih menjadi merah atau coklat
atau hitam), maka silahkan dilakukan penggantian filter.
b. Sebelum filter sintesis dipasang pada wadahnya, terlebuh dahulu filter tersebut
direndam dalam air minum minimal 1 jam sebelum dilakukan pemasangan.
3. Sistem Maintenance Lampu UV
a. Untuk operasional dua unit lampu UV (menghubungkan antara filter sintesis dan
bak penampungan). Perhatikan dengan baik lampu indikator yang berada pada
adaptor.
b. Jika lampu adaptor tidak hidup, maka lakukan pemeriksaan pada bagian sumber
arus
c. Jika lampu adaptor berkedip-kedip, maka periksa seluruh instalasi yang
berhubungan dengan lampu UV.
d. Jika sistem tersebut tidak berfungsi, maka silahkan lakukan perbaikan, terutama
pada bagian dalam tabung lampu UV.
e. Hati-hati pada saat membuka tabung lampu UV, usahakan bola lampu UV tidak
bersentuhan langsung dengan kulit.
f. Tidak dianjurkan untuk membuka tabung lampu UV pada saat lampu dalam
kondisi menyala, karena bisa menyebabkan kebutaan permanent
4. Sistem Maintenance Galon
a. Sebelum pengisian air galon, terlebih dahulu bagian dalam galon harus
dibersihkan.
b. Setelah dibersihkan, bilas bagian dalam galon dengan air minum.
c. Kemudian galon dibungkus dengan plastik atau ditutup kemudian disimpan pada
tempat yang telah ditentukan
d. Apabila galon dilakukan pengisian air, maka jangan lupa bagian dalam galon
dibilas terlebih dahulu dengan menggunakan air minum.

H. Ketersediaan suku cadang


1. Pasir, mudah didapatkan dilokasi pemasangan alat
2. Ijuk, mudah didapatkan dilokasi pemasangan alat, dan alternatif pengganti ijuk adalah
jaring bekas, nilon, tempurung kelapa, tempurung buah sawit
3. Koral, banyak tersedia di sekitar lokasi

59
3.2 TEKNOLOGI TEPAT GUNA AIR PERMUKAAN
Kontak Person
1. Kantor BTKL-PP Batam :
Sungai Binti, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau 29472 (0778) 8075096
2. Inventor
Sofyang, M.Si (hp.081372780804/wa.081372237226)
Hak Paten : tidak ada

A. Fungsi alat
Untuk melakukan proses pengolahan air permukaan (sungai, waduk, danau) untuk
menjadi air bersih dan air minum dengan menggunakan filter kombinasi sehingga
mendapatkan kualitas air yang layak sesuai dengan standar kesehatan.
B. Komposisi bahan material
No. Nama Bahan Vol Satuan
1 Bak air 6 Unit
Bak penampungan awal dengan kapasitas 1 ton (1000 liter) 1 Unit
Bak penampungan kedua dengan masing-masing kapasitas 1000 2 Unit
liter (2000 liter/3 ton)
Bak penampungan ketiga dengan kapasitas 500 liter (1,5 ton) 3 Unit
2 mesin sanyo/sumpit 2 Unit
3 mesin blower 1 Unit
4 Lampu UV 2 Unit
5 PVC 4 inch 1 Batang
6 PVC 3 inch 1 Batang
7 PVC 2 inch 7 Batang
8 PVC 1.5 inch 3 Batang
9 PVC 1 inch 5 Batang
10 PVC 0,5 inch 12 Batang
11 DOP : 40 pcs 40 Pcs
12 Stok Kran : 17 pcs 17 Pcs
13 Elbow : 35 pcs 35 Pcs
14 Tee : 30 pcs 30 Pcs
15 Lem pipa : 2 kaleng 2 Kaleng
16 Seel pipa : 70 pcs 70 Pcs
17 Kabel listrik panjang dimensi 2,5 mm 50 Meter
(Warna kabel hitam dan merah)
18 Stop kontak : 4 pcs 4 Pcs

60
C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau gambar teknis

E. Cara instalasi alat


Cara kerja dari Filter Kombinasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Gambar . Skema cara kerja Filter Kombinasi
Filter 3 : pasir kasar +
Filter 1 : koral + pasir Filter 2 : koral + pasir
pasir halus

Filter 4 : pasir kasar + pasir


halus + batu kerikil

Filter 5 : pasir kasar +


pasir halus dan arang

61
2. Gambar . Bagian Filter Kombinasi dan Fungsinya

Filter 3 : pasir kasar +


Filter 1 : koral + pasir Filter 2 : koral + pasir
pasir halus

Filter 4 : pasir kasar + pasir


Filter 1 : Fungsi Filter 2 : Fungsi halus + batu kerikil
menyaring partikel menyaring partikel TSS
ukuran sedang yang dan TDS yang ada
ada dalam air bersih dalam air bersih
Filter 5 : pasir kasar +
pasir halus dan arang
Filter 3 : Fungsi Filter 4 : Fungsi
menyaring partikel TSS menyaring partikel TSS
Filter 5 : Fungsi
dan TDS, serta dan TDS, serta
menyaring partikel TSS
mengurangi e.coli mengurangi e.coli
yang ada dalam air serta mengurangi laju dan TDS, serta
mengurangi e.coli
bersih TVSS yang ada dalam
air bersih serta mengurangi bau
yang ada dalam air
bersih

3. Ukuran Filter Kombinasi dan Fungsinya


a. Filter Kombinasi ukuran 30 cm dengan diameter 4 inch untuk kegunaan skala
rumah tangga
b. Filter Kombinasi ukuran 1 meter dengan diameter 6 inch untuk kegunaan 5 sampai
10 kepala keluarga
c. Filter Kombinasi ukuran 200 liter untuk kegunaan skala besar ( debit air minum
sekitar 200 galon per hari)

F. Cara Pembuatan
Cara pembuatan Filter Kombinasi adalah sangat sederhana yaitu :
1. Ambil pipa PVC ukuran 4” atau 6” kemudian potong dengan ukuran panjang yang
diinginkan seperti 30 cm atau 50 cm.
2. Masing-masing pada bagian ujung bawah pipa tersebut dipasang DOP untuk menahan
tekanan air.
3. Masing-masing pada bagian pipa dikonnecting dengan pipa PVC ukuran 1 inch untuk
pipa 4 inch atau 6 inch serta untuk ukuran drum plastik 200 liter, rata-rata
menggunakan pipa 2 inch sebagai konnecting
4. Lakukan pencucian material seperti koral, pasir dan arang sebelum dimasukkan
kedalam home filter
Setelah selesai penyusunan material, maka lakukan uji fungsi filter

62
G. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)
1. Pengisian air baku pada bak/tandon yang telah tersedia pada menara air atau pada
tempat yang telah tersedia atau bagian inlet filter tersebut dapat disambungkan
langsung dengan kran air
2. Kemudian air yang akan diolah, dialirkan masuk ke filter dengan cara bantuan mesin
atau gravitasi
3. Biarkan air mengalir dalam filter sampai ke filter terakhir dan air sudah siap untuk
digunakan
4. Jika untuk menghilangkan kandungan virus dalam air yang sudah difilter, maka air
tersebut dilewatkan pada lampu UV
5. Air yang sudah melewati lampu UV, sudah siap untuk dikonsumsi

H. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


1. Untuk menghindari terjadinya penyumbatan pada media filter, dilakukan backwash
setiap bulan.
2. Lakukan control secara rutin pada setiap instalasi
3. Hindari penggunaan bahan kimia berbahaya disekitar filter
4. Tutup filter harus rapat dan kedap air
5. Jaga kebersihan disekitar lokasi filter

I. Ketersediaan suku cadang


Ketersediaan suku cadang adalah bahan dan material mudah didapatkan di lokasi
pemasangan dengan harga yang terjangkau atau bahkan tidak perlu mengeluarkan dana
untuk mendapatkan bahan/material tersebut

3.3 TEKNOLOGI TEPAT GUNA AIR BERSIH DAERAH PANTAI


Kontak Person
1. Kantor :
BTKL PP Batam , Sungai Binti, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kep. Riau 29472
Telp (0778) 8075096
2. Inventor : Sofyang, M.Si (hp.081372780804/wa.081372237226)
Hak Paten : tidak ada

63
A. Fungsi alat
Untuk mengolah air baku yang ada di daerah pantai menjadi air bersih dan air minum yang
layak sesuai dengan standar kesehatan.

B. Komposisi bahan material


1. Diameter alat : pipa PVC 1 inch, 2 inch, serta filter sintesis yang berukuran sedang
atau panjang
2. Tinggi / panjang : 1 m, atau dapat disesuaikan dengan tinggi drum plastik yang akan
dijadikan sebagai rumah filter
3. Luas Lahan Yang Dibutuhkan : sesuai dengan keinginan pengguna atau rata rata yang
ideal adalah Lebar = 0,5 m, panjang = 1,0 m
4. Warna : bebas
5. Sistem Operasional: gravitasi
6. Lama Penggunaan : 50 galon setiap hari, maka pencucian dilakukan sekali dalam satu
bulan
7. Volume : dapat disesuaikan dengan kebutuhan

Tabel 01. Alat Yang Digunakan


No Nama Alat Fungsi Vol Satuan
1 Cutting Pipa Pemotong Pipa ukuran 1/5 1 Unit
inch
2 Gergaji Besi Pemotong Pipa ukuran 4 1 Unit
inch
3 Pisau Cutter Merapikan ujung pipa 1 Buah
4 Mistar Mengukur pipa yang akan 1 Buah
dipotong
5 Bor Listrik Membuat lobang 1 Set
6 Snowman Permanent Marking 1 Buah
7 Gergaji Kayu Pemotong Pipa ukuran 4,6 1 Set
atau 8 inch

Tabel 02. Bahan Yang Dibutuhkan


No Nama Alat Fungsi Jumlah
1 Pipa PVC 1 inch Pipa over flow air 1 batang
2 Pipa PVC 2 inch Home Filter 1 batang
3 Pipa PVC 3 inch Home Filter 1 batang

64
4 Pipa PVC 4 inch Home Filter 1 batang
5 Pipa PVC 6 inch Home Filter 1 meter
6 Dop 3 inch Menutup pipa 3 inch 2 pcs
7 Socket drag dalam 2 inch Menyambung pipa 2 inch 10 pcs
8 Socket drag luar 2 inch Menyambung pipa 2 inch 10 pcs
9 Socket drag dalam 1 inch Menyambung pipa 1 inch 4 pcs
10 Socket drag luar 1 inch Menyambung pipa 1 inch 4 pcs
11 Dop drag 1 inch Menutup pipa 1 inch 2 pcs
12 Dop 2 inch Menutup pipa 2 inch 1 pcs
13 Dop drag 4 inch Menutup pipa 4 inch 2 pcs
14 Dop 6 inch Menutup pipa 6 inch 2 pcs
15 Reducer 3 inch ke 1 inch Sambungan 3 ke 1 2 pcs
16 Elbow 2 inch Menyambung dengan siku 10 pcs
17 Lem pipa Menyambung pipa 2 kaleng
18 Cellotype Mencegah kebocoran 10 gulung
19 Arang kayu Menghilangkan bau 2 kg

C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau gambar teknis

65
E. Cara instalasi alat
1. Ambil pipa PVC ukuran 2” kemudian potong dengan ukuran panjang yang diinginkan
seperti 30 cm atau 50 cm.
2. Masing-masing pada bagian ujung bawah pipa tersebut dipasang DOP untuk menahan
tekanan air.
3. Masing-masing pada bagian pipa disambungkan dengan pipa PVC ukuran 0,5 inch
untuk pipa 2 inch
4. Lakukan pencucian material seperti koral, pasir dan arang sebelum dimasukkan
kedalam home filter yang sudah dirangkai.
5. Setelah selesai penyusunan material, maka lakukan uji fungsi filter

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)


1. Pengisian air baku pada bak/tandon yang telah tersedia pada menara air atau pada
tempat yang telah tersedia atau bagian inlet filter tersebut dapat disambungkan
langsung dengan kran air
2. Kemudian air yang akan diolah, dialirkan masuk ke filter dengan cara bantuan mesin
atau gravitasi
3. Biarkan air mengalir dalam filter sampai ke filter terakhir dan air sudah siap untuk
digunakan
4. Jika untuk menghilangkan kandungan virus dalam air yang sudah difilter, maka air
tersebut dilewatkan pada lampu UV
5. Air yang sudah melewati lampu UV, sudah siap untuk dikonsumsi

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


1. Untuk menghindari terjadinya penyumbatan pada media filter, dilakukan backwash
setiap bulan.
2. Lakukan control secara rutin pada setiap instalasi
3. Hindari penggunaan bahan kimia berbahaya disekitar filter
4. Tutup filter harus rapat dan kedap air
5. Jaga kebersihan disekitar lokasi filter

H. Ketersediaan suku cadang


Ketersediaan suku cadang di tengah-tengah masyarakat, sangat mudah untuk didapatkan
dan bahkan tidak perlu mengeluarkan dana untuk mendapatkan bahan/material tersebut.

66
3.4 PENGOLAHAN AIR MINUM DAERAH PANTAI
Kontak Person
1. Kantor :
BTKL PP Batam , Sungai Binti, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kep. Riau 29472
Telp (0778) 8075096
2. Inventor : Sofyang, M.Si (hp.081372780804/wa.081372237226)
Hak Paten : tidak ada

A. Fungsi alat
Untuk mengolah air baku menjadi air minum yang ada di daerah pantai untuk kebutuhan
masyarakat setempat dengan kualitas air minum yang dihasilkan sesuai dengan standar
kesehatan.

B. Komposisi bahan material


1. Bak air : 4 unit dengan rincian : 1 unit penampungan awal dengan kapasitas 1 ton
(1000 liter), 1 unit penampungan kedua dengan masing-masing kapasitas 1000 liter.
Dan penampungan ketiga sebanyak 2 unit dengan kapasitas 500 liter (1,5 ton)
2. Mesin : mesin sanyo/sumpit 2 unit, mesin blower 1 unit
3. Lampu UV : 2 unit
4. Membran filter : 1 set
5. Perpipaan :
a. PVC 4 inch : 1 batang
b. PVC 3 inch : 1 batang
c. PVC 2 inch : 7 batang
d. PVC 1.5 inch : 3 batang
e. PVC 1 inch : 5 batang
f. PVC 0,5 inch : 12 batang
Assessories Perpipaan :
a. DOP : 40 pcs
b. Stok Kran : 17 pcs
c. Elbow : 35 pcs
d. Tee : 30 pcs
e. Lem pipa : 2 kaleng

67
f. Seel pipa : 70 pcs
6. Kelistrikan :
a. Kabel listrik panjang minimal 50 meter, dimensi 2,5 mm
b. Warna kabel hitam dan merah
c. Stop kontak : 5 pcs

C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau gambar teknis

E. Cara instalasi alat


Cara kerja dari Filter Kombinasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Gambar . Skema cara kerja Filter Kombinasi
Filter 3 : pasir kasar +
Filter 1 : koral + pasir Filter 2 : koral + pasir
pasir halus

Filter 4 : pasir kasar + pasir


halus + batu kerikil

Filter 5 : pasir kasar +


Membran filter
pasir halus dan arang

68
2. Gambar . Bagian Filter Kombinasi dan Fungsinya

Filter 3 : pasir kasar +


Filter 1 : koral + pasir Filter 2 : koral + pasir
pasir halus

Filter 4 : pasir kasar + pasir


Filter 1 : Fungsi Filter 2 : Fungsi halus + batu kerikil
menyaring partikel menyaring partikel TSS
ukuran sedang yang dan TDS yang ada
ada dalam air bersih dalam air bersih
Filter 5 : pasir kasar +
pasir halus dan arang Membran filter
Filter 3 : Fungsi Filter 4 : Fungsi
menyaring partikel TSS menyaring partikel TSS
dan TDS, serta dan TDS, serta Filter 5 : Fungsi
mengurangi e.coli mengurangi e.coli menyaring partikel TSS Fungsi Membran filter
yang ada dalam air serta mengurangi laju dan TDS, serta : menyaring lebih
bersih TVSS yang ada dalam mengurangi e.coli sempurna segala
air bersih serta mengurangi bau material yang ada
yang ada dalam air dalam air
bersih

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)


1. Pengisian air baku pada bak/tandon yang telah tersedia pada menara air atau pada
tempat yang telah tersedia atau bagian inlet filter tersebut dapat disambungkan
langsung dengan kran air
2. Kemudian air yang akan diolah, dialirkan masuk ke filter dengan cara bantuan mesin
atau gravitasi
3. Biarkan air mengalir dalam filter sampai ke filter terakhir dan dan selanjutnya
melewati membran filter
4. Jika untuk menghilangkan kandungan virus dalam air yang sudah difilter, maka air
tersebut dilewatkan pada lampu UV
5. Air yang sudah melewati lampu UV, sudah siap untuk dikonsumsi

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


1. Untuk menghindari terjadinya penyumbatan pada media filter, dilakukan backwash
setiap bulan.
2. Lakukan control secara rutin pada setiap instalasi
3. Hindari penggunaan bahan kimia berbahaya disekitar filter
4. Tutup filter harus rapat dan kedap air
5. Jaga kebersihan disekitar lokasi filter

69
H. Ketersediaan suku cadang
Ketersediaan suku cadang adalah bahan dan material mudah didapatkan di lokasi
pemasangan dengan harga yang terjangkau atau bahkan tidak perlu mengeluarkan dana
untuk mendapatkan bahan/material tersebut

3.5 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR GAMBUT TIPE 2


Kontak Person
1. Kantor :
BTKL PP Batam , Sungai Binti, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kep. Riau 29472
Telp (0778) 8075096
2. Inventor : Sofyang, M.Si (hp.081372780804/wa.081372237226)
Hak Paten : tidak ada

A. Fungsi alat
Untuk mengolah air gambut tipe 2 (warna merah tua) menjadi air bersih (warna hilang)
dan air menjadi bening dengan bantuan proses ultra filtrasi
B. Komposisi bahan material
1. Pipa 4 inch atau 6 inch dengan panjang 1 meter
2. Pipa 1 inch dengan panjang potongan external rata-rata 10 cm dan panjang potongan
internal rata-rata 70 cm
3. Material penyaring : ijuk dengan ketebalan rata-rata 40 cm, koral dengan ketebalan
rata-rata 25 cm, pasir kasar dengan ketebalan rata-rata 20 cm, pasir halus dengan
ketebalan rata-rata 15 cm
4. Arang batok kelapa tanpa campuran material lainnya dengan ketebalan rata-rata 40
cm
5. Arang batok kelapa kombinasi pasir kasar dengan ketebalan rata-rata 30 cm
6. Arang batok kelapa kombinasi koral dengan ketebalan rata-rata 50 cm
7. Ijuk kombinasi arang batok kelapa dengan ketebalan rata-rata 90 cm

70
C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau gambar teknis

E. Cara instalasi alat


1. Potong pipa PVC ukuran 4 inch atau 6 inch dengan panjang 1 meter atau sesuai yang
diinginkan
2. Potong pipa PVC ukuran 1 inch dengan panjang 10 cm untuk external dan 70 cm
untuk internal
3. Potong pipa 0,5 inch sepanjang 10 cm untuk persiapan pipa backwash
4. Lakukan pemasangan socket 1 inch dan socket 0,5 inch pada potongan pipa 4 inch
atau 6 inch
5. Pasang elbow 1 inch pada bagian dalam pipa 4 inch atau 6 inch
6. Sambungkan pipa 1 inch dengan ukuran panjang 70 cm

71
7. Pasang socket Tee 1 inch pada bagian overflow menuju ke filter berikutnya.
8. Pasang socket 0,5 inch pada bagian bawah pipa 4 inch atau 6 inch
9. Lakukan penyambungan dengan stok kran 0,5 inch
10. Lakukan penyambungan dengan pipa backwash lainnya
11. Lakukan penyambungan pipa 1 inch dengan rangkaian lainnya seperti filter semi
RO
12. Filter sudah siap untuk digunakan

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)


1. Hidupkan saklar listrik, agar semua mesin dalam posisi on
2. Lakukan pengisian air pada bak penampungan pertama dengan menghidupkan
mesin sanyo atau mesin sumpit
3. Setelah bak pengisian terisi penuh, buka stok kran yang menghubungkan antara bak
penampungan dengan filter.
4. Biarkan air mengalir secara gravitasi melewati filter.
5. Dan selanjutnya air melewati filter semi RO
6. Kemudian setelah masuk ke bak penampungan kedua, lakukan proses penambahan
ion dengan menggunakan mesin blower
7. Dan kemudian alirkan air tersebut masuk ke bak penampungan ketiga
8. Lakukan perlakukan proses pertukaran ion dan proses ozonisasi.
9. Dan kemudian alirkan air masuk ke tabung lampu UV
10. Dan selanjutnya air masuk ke proses ultrafiltrasi
11. Dan air yang sudah diolah sudah bisa digunakan

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


1. Lakukan backwash pada setiap filter minimal satu kali setiap bulan
2. Lakukan pemeriksaan tabung lampu UV setiap hari
3. Tidak dibenarkan memasukkan bahan kimia berbahaya kedalam sistem instalasi

H. Ketersediaan suku cadang


Ketersediaan suku cadang di tengah-tengah masyarakat baik di toko bangunan maupun
dari alam (kearifan lokal) mudah didapatkan

72
3.6 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR GAMBUT TIPE 3
Kontak Person
1. Kantor :
BTKL PP Batam , Sungai Binti, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kep. Riau 29472
Telp (0778) 8075096
2. Inventor : Sofyang, M.Si (hp.081372780804/wa.081372237226)
Hak Paten : tidak ada

A. Fungsi alat
Untuk mengolah air gambut yang berwarna merah muda menjadi bening, sehingga
didapatkan kualitas air bersih yang layak digunakan sesuai dengan standar kesehatan
B. Komposisi bahan material
1. Pipa 4 inch atau 6 inch dengan panjang 1 meter
2. Pipa 1 inch dengan panjang potongan external rata-rata 10 cm dan panjang potongan
internal rata-rata 70 cm
3. Material penyaring : ijuk dengan ketebalan rata-rata 40 cm, koral dengan ketebalan
rata-rata 25 cm, pasir kasar dengan ketebalan rata-rata 20 cm, pasir halus dengan
ketebalan rata-rata 15 cm
4. Arang batok kelapa tanpa campuran material lainnya dengan ketebalan rata-rata 40
cm
5. Arang batok kelapa kombinasi pasir kasar dengan ketebalan rata-rata 30 cm
6. Arang batok kelapa kombinasi koral dengan ketebalan rata-rata 50 cm
7. Ijuk kombinasi arang batok kelapa dengan ketebalan rata-rata 90 cm
8. Filter membran RO, dapat digunakan yang berasal dari pabrik atau rakitan
(tergantung situasi).
9. Bahan koagulan (pengganti tawas : kulit pisang, bijih kelor) menggunakan tawas
cair 0,2 ppm atau dalam 1000 liter air gambut dicampurkan sebanyak 1 liter air
tawas 0,2 ppm.

73
C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau gambar teknis

E. Cara instalasi alat


1. Potong pipa PVC ukuran 4 inch atau 6 inch dengan panjang 1 meter atau sesuai yang
diinginkan
2. Potong pipa PVC ukuran 1 inch dengan panjang 10 cm untuk external dan 70 cm
untuk internal
3. Potong pipa 0,5 inch sepanjang 10 cm untuk persiapan pipa backwash
4. Lakukan pemasangan socket 1 inch dan socket 0,5 inch pada potongan pipa 4 inch
atau 6 inch
5. Pasang elbow 1 inch pada bagian dalam pipa 4 inch atau 6 inch

74
6. Sambungkan pipa 1 inch dengan ukuran panjang 70 cm
7. Pasang socket Tee 1 inch pada bagian overflow menuju ke filter berikutnya.
8. Pasang socket 0,5 inch pada bagian bawah pipa 4 inch atau 6 inch
9. Lakukan penyambungan dengan stok kran 0,5 inch
10. Lakukan penyambungan dengan pipa backwash lainnya
11. Lakukan penyambungan pipa 1 inch dengan rangkaian lainnya seperti filter semi
RO
12. Lakukan perakitan filter ultrafiltrasi dengan bahan kombinasi arang halus dan pasir
halus dengan ketebalan 70 cm
13. Filter sudah siap untuk digunakan

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)


1. Hidupkan saklar listrik, agar semua mesin dalam posisi on
2. Lakukan pengisian air pada bak penampungan pertama dengan menghidupkan
mesin sanyo atau mesin sumpit.
3. Lakukan proses penambahan tawas cair 0,2 ppm sebanyak 1 liter
4. Lakukan proses penambahan udara dengan menggunakan mesin blower selama 1
jam
5. Lakukan proses sedimentasi selama 1 jam dan kemudian air dialirkan ke filter
6. Biarkan air mengalir secara gravitasi melewati filter.
7. Dan selanjutnya air melewati filter semi RO
8. Kemudian setelah masuk ke bak penampungan kedua, lakukan proses penambahan
ion dengan menggunakan mesin blower
9. Dan kemudian alirkan air tersebut masuk ke bak penampungan ketiga
10. Lakukan perlakukan proses pertukaran ion dan proses ozonisasi.
11. Dan kemudian alirkan air masuk ke tabung lampu UV
12. Dan selanjutnya air masuk ke proses ultrafiltrasi
13. Dan air yang sudah diolah sudah bisa digunakan

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


1. Lakukan pembuangan sedimentasi pada bak sedimentasi sebelum melakukan
pengisian air baku.
2. Lakukan backwash pada setiap filter minimal satu kali setiap bulan
3. Lakukan pemeriksaan tabung lampu UV setiap hari

75
4. Tidak dibenarkan memasukkan bahan kimia berbahaya kedalam sistem instalasi

H. Ketersediaan suku cadang


Ketersediaan suku cadang dilapangan atau ditengah-tengah masyarakat, baik dari
kearifan lokal atau toko bangunan sangat mudah diperoleh dan bahkan tidak perlu
mengeluarkan dana untuk mendapatkan beberapa material yang disering dilakukan
peremajaan.

3.7 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR HUJAN


Kontak Person
1. Kantor :
BTKL PP Batam , Sungai Binti, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kep. Riau 29472
Telp (0778) 8075096
2. Inventor : Sofyang, M.Si (hp.081372780804/wa.0081372237226)
Hak Paten : tidak ada

A. Fungsi alat
TTG ini adalah dengan cara ionisasi menggunakan arus DC atau arus searah. Dalam
proses tersebut molekul-molekul air akan menjadi dua kelompok yaitu ion negatif OH-
dan ion positif H+. Proses ini juga bisa mengurangi logam berat serta mineral berlebih
seperti Kalsium dan Magnesium

B. Komposisi bahan material

1. Batang karbon/ferrit 2 batang dengan panjang 30 cm


2. Kabel listrik sepanjang minimal 1 meter warna hitam dan merah
3. Battery 12 volt sebanyak 1 pcs
4. Atau adaptor 12 volt sebanyak 1 unit
5. Mesin blower ukuran sedang
6. Selang udara untuk rangkaian mesin blower
7. Pemecah gelembung udara

76
C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau gambar teknis

E. Cara instalasi alat


1. Siapkan lokasi pengumpulan air hujan berupa atap dan usahakan jauh dari
pepohonan rindang dan sumber pencemaran
2. Siapkan wadah penampungan air hujan sesuai dengan kapasitas yang diinginkan
3. Rakit bagian sistem pengolahan air hujan pada bagian dalam wadah penampungan
dengan menggunakan batang ferrit dan arus DC 12 volt

77
F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)
1. Hidupkan arus DC yang sudah dirakit dengan batang ferrit
2. Biarkan hidup selama 24 jam, atau sesuaikan dengan kondisi perubahan pH
3. Alirkan air hujan melewati filter : arang, batu karang, koral sebelum digunakan
4. Air hujan sudah siap untuk digunakan

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


1. Periksa adaptor arus DC setiap hari
2. Lakukan pemeriksaan secara maual kondisi filter
3. Jika warna filter terjadi perubahan, maka segera lakukan penggantian filter
4. Lakukan pemeriksaan kualitas air hujan pada laboratorium independen jika
diperlukan

H. Ketersediaan suku cadang


Ketersediaan bahan/material di toko bangunan atau di toko khusus aquarium sangat
banyak dan mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau

3.8 FILTER REMOVAL (KOMBINASI PENGOLAHAN & PENYARINGAN AIR


SUMUR BOR MENJADI AIR BERSIH)
Kontak Person
1. Kantor : BTKL PP klas 1 Medan
Jl. K.H.Wahid Hasyim no 15 Medan 20154
(061) 4512305
2. Inventor : Mahyudi, ST,M.Kes (085225731603)
Hak Paten : tidak ada

A. Fungsi alat
Mengatasi dan memberi solusi terhadap persoalan air sumur bor yang banyak
mengandung kadar besi, mangan serta amoniak tinggi sehingga air yang dihasilkan tidak
layak untuk dikonsumsi. Sifat air dengan kelebihan kandungan mineral dan mangan akan
merubah karakteristik air menjadi kuning kemerahan serta menimbulkan bau.
Metode proses pengolahan menggunakan filter removal, antara lain :

78
1. Proses Oksidasi
Merupakan proses penguraian mineral berat dengan menambahkan udara. Proses
oksidasi ini dilakukan dengan menggunakan kombinasi kimia dan fisika natural
untuk pengolahan air sumur bor dengan kandungan mineral besi, mangan, dan
amoniak yang tinggi. Tujuan pemilihan pengolahan ini oksidator tersedia bebas dan
media penyaring hanya menggunakan pasir silica yang bila sudah jenuh cukup di
cuci (backwash).
2. Proses Absorbsi
Merupakan proses penyerapan mineral berat dengan Chemical media absorber.

B. Komposisi bahan atau material


No. Nama Bahan Satuan Vol
1 Open tank Pcs 1
2 Ejector Pcs 1
3 Tabung oksidasi Pcs 1
4 Media filter Unit 1
5 Strainer (penyaring) Pcs 2
6 Valve (katub) Pcs 3
7 Pipa dan Accessories Unit 1
8 Pompa dorong Unit 1
9 Level control Unit 1

79
C. Foto asli setiap rangkaian
1. Filter removal

2. Tangki penampungan air sumber

3. Tangki penampungan air hasil filter

D. Gambar irisan atau gambar teknis

80
3.9 ALAT PEMBASMI KUMAN (BBTKL-PP JAKARTA)
1. Kantor : BBTKLPP Jakarta
Alamat : Jl. Bambu Apus Raya No. 6, Blok C1,
Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur 13890
Telp. 021 8484912, Fax. 021 22106603
2. Inventor : Hadi Suhatman, S.Si., M.Si. (087889176799)

Hak Paten : ada


Nomor : IDP000059120
Tanggal : 23 Mei 2019
Inventor : Hadi Suhatman, S.Si., M.Si.

A. Fungsi alat
Berfungsi untuk membunuh bakteri patogen yang terdapat di media air pada sumur gali
atau sumur bordengan pembubuhan klorin sebagai desinfektan yang diaplikasikan pada
saluran pipa (sistem perpipaan).

B. Komposisi bahan material


No. Nama Bahan Vol Satuan
1 Pipa PVC 1/2 in 624 mm
2 Stopkran 1/2 in 1 buah
3 Water mur 1/2 in 1 buah
4 Elbow 1/2 in 2 buah
5 Sok Tee 1/2 in 2 buah
6 Dakron ( Ø ¾ in, tebal 1 mm) 2 buah
7 Kaporit 1 x 1 cm 3 buah
8 Flowmeter 1 buah
9 Lem paralon 1 buah
10 Double Nevel 1/2 in 1 buah
11 PVC Cutter 1 buah
12 Amplas 1 buah

81
C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau gambar teknis

E. Cara instalasi alat

82
F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)
1. Pasang sistem instalasi seperti gambar instalasi alat klorinasi di atas
2. Hidupkan pompa air dan atur stopkranflowmeter agar diperoleh debit air 8
liter/menit. (Kondisi klorinator belum diisi kaporit).
3. Setelah debit air sesuai, matikan mesin pompa.
4. Masukkan 3 butir kaporit yang berukuran ±1 cm ke dalam alat klorinator
5. Hidupkan kembali pompa air selama 30 menit sebanding dengan ±500 liter.
Setelah selesai, matikan pompa.
6. Keringkan wadah klorin dengan cara membuka watermur pada bagian bawah
wadah klorin.
7. Isi kembali kaporit setelah 3 atau 4 kali pengisian reservoir.

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


1. Pengecekan kaporit, jika habis tambahkan kaporit sebanyak 3 butir (biasanya
kaporit habis setelah 2-3 hari),
2. Ganti dakron setiap setahun sekali kecuali jika dakron sudah kotor maka harus
segera diganti. Frekuensi penggantian dakron tergantung dari kekeruhan sumber air.
Semakin keruh sumber air, maka penggantian dakron akan semakin sering.

H. Ketersediaan suku cadang


Suku cadang mudah didapat di toko material (bahan bangunan)

3.10 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN PENJERNIHAN AIR DENGAN


MODEL SACHET DAN MODEL BOTOL
Kontak person :
1. Kantor : BBBTKLPP YOGYAKARTA (0274)371588, 443283
2. Inventor : Nur Basuki, ST, MPH
Hak paten : Ada
NOMOR PATEN IDP000054107
Tanggal :16 Oktober 2018

A. Fungsi alat
Untuk menjernih air keruh sehingga bermanfaat sebagai air bersih

83
B. Komposisi bahan material
No. Nama Bahan Satuan Vol
1 Lart. Tawas/ Al2(SO4)3 mg/l 50 - 200
2 PAC (Poli Aluminium Chloride) mg/l 20 -100
3 Kapur (CaO) mg/l 20 – 60 % dari dosis
PAC/Tawas yang digunakan
4 Polielektrolit/Polimer mg/l 0,1- 1

C. Foto asli setiap rangkaian

Gambar praktek penjernihan air

84
D. Gambar irisan atau gambar teknis
8 cm

15 cm
LABEL
LABEL

Sachet dari aluminium Foil Botol Plastik Vol 100 ml

E. Cara Instalasi
1. Model 1: untuk menjernihkan air 100 liter.
Terdiri dari 3 sachet bahan:
a. Sachet 1 (kapur+polimer) seberat 4 gr
b. Sachet 2 PAC seberat 8 gr
c. Sachet 3 larutan kaporit 1% sebanyak 20 mL

2. Model 2: untuk menjernihkan air 50 liter


Terdiri dari 3 sachet bahan:
a. Sachet 1 (kapur+polimer) seberat 2 gr
b. Sachet 2 PAC seberat 4 gr
c. Sachet 3 larutan kaporit 1% sebanyak 10 mL.

3. Model 3: bentuk botol.


Terdiri dari 3 botol bahan yaitu:
a. Botol 1 (kapur+polimer),
b. Botol 2 PAC dan
c. Botol 3 larutan kaporit 1%.

F. Cara Pengoperasian/Pemakaian
Prosedur pengolahan air dengan kekeruhan tinggi agar mendapatkan hasil yang efektif,
dengan menggunakan Model 1 dan 2 sebagai berikut :

1. Masukkan contoh air dengan kekeruhan tinggi ke dalam bak tandon volume ± 100
L (yang dipakai Model 1) atau volume + 50 L ( yang dipakai Model 2)
2. Masukkan serbuk 1, aduk cepat
3. Masukkan serbuk 2, aduk cepat

85
4. Tunggu sampai mengendap,
5. Tuang air yang sudah jernih ke dalam ember
6. Masukkan larutan 3, aduk cepat
7. Tunggu 40 menit
Untuk Pemakaian dengan Model 3 harus memperkirakan berat serbuk 1 dan 2 dalam
penambahan ke dalam air yang akan diencerkan

G. Cara Pemeliharaan
Pemeliharaan Penjernih Air Keruh cukup disimpan ditempat yang kering agar bahan-
bahan yag berada didalam kemasan tidak rusak

H. Ketersediaan Suku Cadang


Bahan yang digunakan untuk pembuatan Penjernih Air Keruh ini sangat mudah dicari
yaitu ditoko bahan kimia

3.11 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN PENURUNAN Fe DAN Mn


Kontak person :
1. Kantor : BBBTKLPP YOGYAKARTA (0274)371588, 443283
2. Inventor : Yulianta SST, dan Dina Juli Retnaningsih

Hak paten : Tidak Ada


NOMOR PATEN -
Tanggal-

A. Fungsi alat
Berfungsi untuk menurunkan kadar Fe dan Mn dalam air

B. Komposisi bahan material


No. Nama Bahan Vol Satuan
1 Pipa ½” 1 buah
2 Kran ½ “ 1 buah
3 Water mur ½” 1 buah
4 Pipa inlet 3/4", stopkran dan water mur 2 buah

86
5 Media filter :pasir diameter 1-3 mm. 1 sak
6 Media absorber : karbonaktif 1 sak
7 Over loop 2” 1 buah
8 DOP 2”; 3,5“ 2 buah
9 Pipa 2” 80 cm
10 Pipa 3,5 “ 100 cm
11 Pipa 6” 170 cm

C. Foto asli setiap rangkaian

87
D. Gambar irisan atau gambar teknis

Pipa 3,5 in

E. Cara instalasi alat


1. Potong Pralon PVC 6 “ dengan panjang 170 cm sebagai casing luar dan di
lobangi bagian bawah + 20 cm pasang kran ¾” untuk pengurasan, dan lobangi
bagian atas + 20 cm pasang stop kran ½ “ untuk saluran outlet
2. Potong Pralon PVC 3,5 “ dengan panjang 100 cm sebagai kolom fitrasi dinding
bagian atas dilobang sebesar dan sejajar dengan lobang pralon casing untuk
saluran outlet, tutup ujung pralon bagian bawah dengan dop

88
3. Potong Pralon PVC 2” dengan panjang 80 cm sebagai kolom absorbsi dan
lobangi dinding bagian bawah agar air dapat masuk pada kolon filter, tutup ujung
pralon bagian bawah dengan dop
4. Lobangi Dop atas PVC casing dibagian tengah dan pasang pipa inlet ¾” ( untuk
masuk air yang akan di olah) tutup PVC cassing bagian bawah dengan dop.
5. setelah terinstal, buka lagi tutup dop cassing, masukan arang aktif pada Pralon 2
“, masukkan pasir ke dalam pralon 3,5 “ dan tutup kembali cassing. Alat siap
dioperasionalkan.

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)


1. Pasang alat dengan cara menyambungkan pralon inlet bagian atas dengan saluran
air yang akan diolah
2. Atur debit air masuk dengan cara mengatur stop kran yang terpasang disaluran
inlet
3. Tunggu beberapa saat agar air yang masuk memenuhi pralon absorbsi maupun
filtrasi kemudian buka kran outlet, untuk pertama kali buka kran maksimal untuk
memastikan kolom absosbsi dan filtrasi telah terisi semua dan dalam kondisi
bersih.
4. Atur debit air outlet agar air terolah dengan sempurna dan air menjadi jernih serta
kandungan Fe dan mn memenuhi syarat.

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


Dilakukan backwash/pencucian media terutama apabila hasil outlet tidak/belum jernih
dan berbau besi. Apabila dilakukan backwash belum maksimal maka dilakukan
penggantian isi kolom absorbsi dan filtrasi, dengan cara sebagai berikut:
1. Melepaskan kolom absorber yang berisi media karbon aktif (kolom bagian
dalam)
2. Mengeluarkan media karbon aktif, kemudian dilakukan pencucian dengan air
bersih.
3. Setelah media karbon aktif dicuci dikeringkan dengan dijemur dibawah sinar
matahari
4. Setelah kering media karbon aktif dapat digunakan kembali.

89
Demikin pula dengan media filter (pasir), bila dilakukan backwash belum maksimal
maka dilakukan pencucian sebagai berikut :
1. Mengeluarkan media filter (pasir) dari kolom
2. Mencuci media filter (pasir)
3. Media filter (pasir) dikeringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari
4. Setelah kering media filter (pasir) dapat digunakan kembali.
H. Ketersediaan suku cadang
Untuk bahan-bahan casing yang digunakan sangat mudah didapatkan di toko bangunan
dan bahan-bahan media lainnya dapat dibeli di toko kimia

3.12 CHLORINE DIFFUSER (BBTKL-PP DI YOGYAKARTA)


Kontak person :
1. Kantor : BBBTKLPP YOGYAKARTA (0274)371588, 443283
2. Inventor : Dina Juli Retnaningsih
Hak paten : Tidak Ada
NOMOR PATEN -
Tanggal-

A. Fungsi alat
TTG ini berfungsi untuk Desinfektan Air Bersih sehingga dapat menurunkan jumlah
E.Coli dan Total Coliform dalam air.

B. Komposisi bahan material


No. Nama Bahan Satuan Vol
1 Pipa PVC diameter 2" panjang 40 cm batang 1
2 Wadah kaporit Pipa PVC diameter ¾”, panjang 40 cm batang 1
3 Dop diameter 2” Buah 2
4 Dop diameter ¾“ Buah 1
5 Tutup drat ¾” Buah 1
6 Verlock shock diameter 2 x 1,25 “ Buah 1
7 Pasir diameter 1,0 – 3,0 mm sak 1
8 Tali plastik ± 50 cm sebagai pengait Utas 1
9 Kaporit sak 1

90
C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau gambar teknis

E. Cara instalasi alat


1. Potong PVC 2” ukuran 40 cm (sesuai yang dikehendaki)
2. Potong PVC ¾” ukuran 40 cm (sesuai yang dikehendaki)
3. Lobangi PVC 2” dengan diameter 2 mm sebanyak 3 buah lobang ( sesuai ukuran
yang di buat)
4. Lobangi PVC ¾” dengan ukuran diameter 0,5 mm sebanyak 3 buah lobang ( atas,
tengah dan bawah)
2. Masukkan PVC ¾” ke dalam PVC 2”

91
3. Masukkan Pasir ukuran 3 mm ke dalam sela-sela antara PVC 2” dengan PVC3/4“
4. Kemudian pasang verlock shoch dengan kuat
5. Campuran kaporit kadar 60 -70 % dengan pasir perbandingan (1:1)

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)


1. Masukkan campuran kaporit kadar 60 -70 % dengan pasir perbandingan (1:1) ke
dalam tabung PVC ¾”
2. Tutup tabung PVC ¾” dengan tutup drat ¾”
3. Pasang tali untuk menggantungkan alat di dalam sumur atau penampung air dengan
kedalam + 20 cm dari dasar
4. Diamkan + 5 hari ( sesuai kondisi air dan volume air)

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


Apabila air sumur/air dalam water torn atau alat Chlorine Diffuser sudah tidak berbau
kaporit, ganti isi campuran kaporit dengan pasir.
*Cara mengganti campuran kaporit dengan pasir
Buka tutup drat ¾” kemudian keluarkan campuran kaporit dengan pasir yang lama
kemudian ganti dengan campuran yang baru.

H. Ketersediaan suku cadang


Pipa PVC, verlock sock, tutup drat, tali dan pasir mudah di dapatkan di toko bangunan.
Kaporit kadar 60-70% tersedia di toko bahan kimia atau toko assesories alat untuk depot
isi ulang air minum dan kadang juga tersedia di toko bangunan.

3.13 TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR PAYAU


Kontak person :
1. Kantor : BBBTKLPP YOGYAKARTA (0274)371588, 443283
2. Inventor : Yulianta

Hak paten : Tidak Ada


NOMOR PATEN -
Tanggal-

92
A. Fungsi alat
Fungsi alat Pengolah air payau adalah untuk menurunkan kandungan mineral terutama
NaCl yang menyebabkan air permukaan terasa asin.

B. Komposisi bahan material


No. Nama Bahan Satuan Vol
1 Rak besi ukuran ±120 x 20 x 90 cm
2 Pompa air debit 10-18 L/m Unit 1
3 pralon ukuran 4" tinggi ± 65cm (untuk casing filter) Batang 5
4 Carbon Liter 2
5 Zeolit Liter 4
6 Resin Anion Liter 2
7 Resin Kation Liter 2
8 Filter 0,1μ 1

C. Foto asli setiap rangkaian

93
D. Gambar irisan atau gambar teknis

1 2 3 4 5

Keterangan :
1. Kolom filter 0,1 
2. Kolom filter Anion
3. Kolom filter Kation
4. Kolom filter Carbon aktif
5. Kolom filter Zeolith
6. Pompa air

E. Cara instalasi alat


1. Potong Pralon PVC 4” dengan ukuran panjang 65 cm sebanyak 5 buah
2. Rangkai alat seperti gambar Teknis
3. Masukkan filter: 0,1, kation, anion, carbon dan zeolith dimasing-masing kolomnya
4. Sambungkan saluran inlet pompa pada outlet bak air dan saluran outlet pompa ke
saluran inlet alat

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)


1. Setelah diinstal dioperasikan dengan cara hidupkan pompa air dan air akan mengalir
masuk ke dalam alat
2. Atur debit air masuk ke alat dan air yang keluar dari alat sehingga didapatkan hasil
yang maksimal sehingga rasa asin pada air hilang

94
G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)
1. Selalu cek kebocoran pada saluran dan pralon kolom filter
2. Bila hasil outlet air sudah terasa asin lagi, ganti filter yang ada didalamkolom
terutama filter kation dan anion

H. Ketersediaan suku cadang


Suku cadang bahan-bahan mudah didapatkan di toko bangunan dan toko bahan kimia
atau toko assesories depot air minum isi ulang.

3.14 DESINFEKSI ABER MENUJU PASAR SEHAT


Kontak person :
1. Kantor : BBBTKLPP YOGYAKARTA (0274)371588, 443283
2. Inventor : Nur Basuki, ST, MPH

Hak paten : Tidak Ada


NOMOR PATEN -
Tanggal -

A. Fungsi alat
Untuk melakukan pengolahan air di sumur pasar untuk meningkatkan kualitas menjadi
aber /AM yang memenuhi persyaratan baku mutu

B. Komposisi bahan material

NO URAIAN SPESIFIKASI SATUAN VOLUME

1 Dozing Pump Merk Milton Roy unit 2


2 Lampu UV minimal 30 watt buah 6
3 Wiring danperlengkapankelistrikan Kabel sekelasetherna unit 2
Penguin, kapasitas
4 BakPenampung , water thorn unit 2
1000 liter

5 Distribusi air minum Lokal unit 2


6 Casing sterilisator Lokal unit 2

Aksesoris dan perlengkapan


7 Lokal unit 2
plumbing

95
C. Foto asli setiap rangkaian

Kegiatan instal model/teknologi desinfeksi Pemasangan Unit desinfeksi air


ABER di Pasar minum di lobi Pasar

D. Gambar irisan atau gambar teknis

E. Cara instalasi alat


1. Membuat instalasi pengolah air minum dengan membuat casing
2. Memasang peralatan untuk pengolahan air minum yaitu filter air, sterilisator air
didalam casing

96
3. Pemasangan penampung air volume 200 liter dan diisi kporit 1%
4. Pemasangan dosing pump untuk kaporit dan seting debitnya
5. Pemasangan saluran dari dosing pamp ke bak tandon air atas
6. Pemasangan saluran air dari bak tandon atas ke alat pengolah air minum

F. Cara operasional (kemudahan pengoperasionalan alat)


1. Pengoperasian Desinfeksi air bersih : menghidupkan dosing pump maka alat dosing
pump secara otomatis akan bekerja setiap hari
2. Pengoperasian untuk alat produk air minum, sambungkan power ke listrik agar
semua alat filtrasi dan sterilisasi di dalam dapat peroperasi dengan maksimal, buka
kran out let yang ada di depan untuk menggunakan airnya

G. Cara pemeliharaan (kemudahan pemeliharaan alat)


1. Cek semua saluran air apakah ada kebocoran, bila bocor dilakukan perbaikan
2. Cek bak penampung air yang ada didalam alat, dan bersihkan
3. Cek filter airnya bila kotor dibersihkan dengan air dan bila perlu diganti
4. Cek Lampu UV sudah lemah atau mati.
5. Perawatan ini dilakukan secara berkala seminggu sekali atau dua minggu sekali

H. Ketersediaan suku cadang


Semua suku cadng dapat dicari dengan mudah, untuk alat-alat saluran air misal pipa,
selang dan kran air dapat diperoleh di toko bangunan, sedangkan untuk alat seperti lampu
UV dan filter air dapat diperoleh di toko assesories alat Depot Air Minum Isi ulang

3.15 CHLORINATOR MANUAL


Contact Person :
1. Kantor : BTKL PP Makassar / Telp (0411) 871620 (Kantor)
2. Faried Makmur (082311311310)
Hak Paten : belum ada

A. Fungsi alat
Teknologi Tepat Guna Chlorinator Manual yang dapat di gunakan dan di replikasi oleh
masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan untuk memudahkan dalam proses

97
pembubuhan klorin untuk memperoleh air dengan jumlah total koliform yang memenuhi
syarat. Alat chorinator manual ini ada 2 (dua) model.
1. Model yang pertama untuk sumur gali.
Untuk klorinator manual sumur gali, klorinator tersebut digantungkan didalam
sumur dengan posisi tenggelam dibawah permukaan air.
2. Model yang kedua untuk sumur bor/sumur gali dengan mesin. Untuk klorinator
manual sumur bor / sumur gali dengan mesin pompa, posisi alat ditempatkan setelah
mesin pompa untuk mengurangi resiko korosif pada mesin.

B. Komposisi bahan material


1. Bahan material untuk membuat chlorinator manual untuk sumur gali untuk 7 unit:
No. Nama Bahan Satuan Vol
1 Pipa 2” Batang 1
2 Pipa ¾” Batang 1
3 Dop 2” Buah 14
4 Dop 3/4” Buah 7
5 Shok drat dalam ¾” Buah 7
6 Plug Buah 7
7 Lem pipa 45 gr Buah 2
8 Kuas Buah 2
9 Pasir kuarsa/silika Kg 14
10 Cat kaleng 100 ml Kaleng 2
11 Tali nylon Meter 7
12 Mata gergaji besi 12” Buah 1
13 Mata bor 1 mm Buah 1
14 Amplas Lembar 1
15 Klorin/kaporit Kg 1

98
2. Membuat chlorinator manual untuk sumur bor/sumur gali dengan mesin untuk 1 unit
No. Nama Bahan Vol Satuan
1 Pipa 2” 1 Buah
2 Pipa 1 ½” 1 Buah
3 Clean Out 2” 1 Buah
4 Dop 1 ½” 2 Buah
5 Reducer 2” x ¾” 2 Buah
6 Lem Pipa 1 Buah
7 Mata Bor 4 mm 1 Buah
8 Klorin/Kaporit Tablet 1 Kg

C. Foto asli setiap rangkaian

Foto Alat Chlorinator Manual Untuk Sumur Gali

Foto Alat Chlorinator Manual Untuk Sumur Bor/Sumur Gali Dengan Mesin

99
D. Gambar irisan atau gambar teknis

Gambar Alat Chlorinator Manual Untuk Sumur Gali

Gambar Alat Chlorinator Manual Untuk Sumur Bor/Sumur Gali Dengan Mesin

100
E. Cara instalasi alat:
1. Chlorinator Manual Untuk Sumur Gali
a. Cara Pembuatan Alat
1) Potong pipa PVC 2” dengan panjang 50 cm dan pipa PVC ¾” dengan
panjang 55 cm.
2) Lubangi pipa PVC 2” dan 3/4” dengan menggunakan mata bor 1 mm
masing-masing sebanyak 20 buah lubang.Pemberian lubang ini merata dari
atas ke bawah pada seluruh sisi pipa.
3) Lubangi pula 1 buah dop PVC 2” yang berada di bagian atas dengan
menggunakan hole saw ¾”.
4) Masukkan Pipa ¾” kedalam lubang yang telah dibuat pada dop 2” tadi
5) Pada bagian bawah pipa ¾”, pasangkan dop ¾” yang telah dibaluri lem pipa
PVC.
6) Pada bagian atas pipa ¾”, pasangkan faucet socket ¾” yang telah dibaluri
lem pipa PVC.
7) Rekatkan dop pada bagaian atas dengan faucet socket dengan menggunakan
lem pipa PVC dan biarkan sampai menyatu.
8) Pasang plug ¾” pada faucet socket ¾”.
9) Siapkan tali nylon panjang 30 cm, buatlah lubang pada jarak 5 cm pada
kedua sisi pipa 2”. Selanjutnya masukkan ujung tali nylon untuk dibuat
simpul mati dan tutup dengan dop 2” yang telah dirangkai tadi.
10) Buatlah campuran 1 gelas pasir dan ½ gelas kaporit.
11) Masukkan campuran ini pada pipa ¾” dengan membuka plug yang berada
diatas lalu tutup kembali.
12) Masukkan Pasir kasar pada pipa 2” melalui bagian bawah pipa dengan
membuka dop 2” pada bagian bawah lalu tutup.
13) Alat siap untuk digunakan.

101
b. Cara Pemasangan

Petunjuk Instalasi :
- Buka tutup/plug ¾” (No. 1) dan masukkan klorin tablet 20 kedalamnya
untuk perhitingan 2000L air sumur lalu tutup kembali.
- Ikat tali nylon (No. 2) dengan menggunakan tali panjang dan masukkan ke
dalam sumur gali dengan posisi tabung tenggelam di dalam air sumur.
- Lakukan pengecekan tiap minggu

2. Chlorinator Manual Untuk Sumur Bor/Sumur Gali Dengan Mesin


a. Cara Pembuatan
1) Masukkan Clean out 2” kedalam lubang tee 2” yang berada di sisi atas dan
rekatkan dengan lem pipa PVC.
2) Pada lubang sisi kiri dan kanan pipa PVC 2”, masukkan pipa PVC 2” yang
telah dipotong sepanjang 5 cm dan dibaluri lem pipa PVC.
3) Potong Pipa 1 ½” spanjang 10 cm dan buat lubang pada bagian tengah pipa
sebesar 2”. Pasangi dop yang sebelumnya telah di lubangi dengan diameter
10 mm pada pipa 1 ½”
4) Buat lubang dengan diameter 10 mm pada sisi pipa 1 ½ “ tadi dan masukkan
pada bagian dalam rangkaian tee 2”
5) Pasang pipa 1 1/2” kedalam lubang 1 ½ yang telah dibuat melalui rangkaian
tee luar dengan membuka clean out 1 ½”.
6) Baluri lem pipa PVC pada Reducing socket 2”x3/4” lalu pasang pada pipa
2” di sisi kiri dan kanan tadi.

102
b. Cara Pemasangan

- Pasangkan Reducer 2” x ¾” (No. 1 dan No.3) pada instalasi pipa setelah


mesin pompa
- Buka clean out 2” (No. 2) dan isi pipa 1 ½” didalam dengan klorin tablet
- Tuup kembali clean out (No.2)

F. Cara operasional
Teknologi Tepat Guna ini di desain untuk memudahkan penggguna dalam melakukan
pembubuhan klorin kedalam air dengan jumlah tertentu. Alat ini digunakan untuk
mendesinfeksi air tanpa harus membubuhkan langsung ke dalam sumur gali ataupun
sumur bor. Cukup dengan memasukkan klorin tablet kedalam alat chlorinator manual
untuk sumur gali, sumur bor/ sumur gali dengan mesin, dengan perhitungan 1 tablet
klorin 20 g untuk 2 kubik air.

G. Cara pemeliharaan
Untuk pemeliharaan alat, pada chlorinator manual untuk sumur gali hendaknya pasir
yang ada didalam tabung tiap dua bulan sekali dilakukan pembersihan ataupun
penggantian. Ini untuk menghindari penyumbatan yang terjadi pada lubang chlorinator
manual untuk sumur gali. Sedangkan untuk alat chlorinator manual untuk sumur

103
bor/sumur gali dengan mesin, sebaiknya dilakukan pengecekan jika saja terjadi
kebocoran pada alat chlorinator manual untuk sumur bor/sumur gali dengan mesin.

H. Ketersediaan suku cadang


Bahan/material untuk membuat alat ini banyak ditemukan di Toko Bahan Bangunan,
sehingga untuk membuat dan pemeliharaannya pada saat terjadi kerusakan lebih mudah.

3.16 DESINFEKTAN TABUNG PASIR DALAM SUMUR GALI


Kontak person :
1. Kantor BTKL PP Palembang : Jl. Sultan Mahmud Badaruddin II KM.11 No.55, Alang
Alang Lebar, Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30961.
(0711) 5645921
2. Inventor : Yahya (085357313536)
Hak paten : tidak ada

A. Fungsi alat
Membunuh mikroorganisme dalam air sumur gali

B. Komposisi bahan atau material


No Uraian Spesifikasi Jumlah
1 Pipa PVC 3 Inchi/Bambu 1
2 Pipa PVC 1/2 Inchi 1
3 Pasir Kuarsa/silica ¼
4 Dop PVC 3 Inchi 4
5 Dop PVC 1/2 Inchi 4
6 Lem PVC 1
7 Tali 20
8 Amphlas 5

104
C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau gambar teknis

0,60 M

E. Cara instalasi alat


Menggunakan prinsip kerja klorinasi:
1. Air harus jernih dan tidak keruh karena kekeruhan pada air akan menghambat proses
klorinasi.
2. Kebutuhan klorin harus diperhitungkan secara cermat agar dapat efektif
mengoksidasi bahan-bahan organik dan dapat membunuh kuman patogen dan
meninggalkan sisa klorin bebas dalam air.
3. Tujuan klorinasi pada air adalah untuk mempertahankan sisa klorin bebas sebesar
0,2 mg/l di dalam air. Nilai tersebut merupakan margin of safety (nilai batas
keamanan) pada air untuk membunuh kuman pathogen pada saat penyimpanan dan
pendistribusian air.

105
4. Dosis klorin yang tepat adalah jumlah klorin dalam air yang dapat di pakai untuk
membunuh kuman patogen serta untuk mengoksidasi bahan organik dan untuk
meninggalkan sisa klorin bebas sebesar 0,2 mg/l dalam air.

F. Cara operasional
1. Sambung tali pengait desinfektan tabung pasir menggunakan tali dengan panjang
sesuai kebutuhan.
2. Masukkan alat desinfektan tabung pasir ke dalam sumur gali, reservoir/water tower
dengan mengulurkan tali sampai kedalaman ± 20 cm dari dasar sumur gali.
3. Diamkan ± 1 minggu (tergantung kondisi air).
4. Apabila air sumur gali tidak berbau kaporit lagi, ganti kaporit yang baru.

G. Cara pemeliharaan
1. Cek isi kaporit, bila habis/tidak berbau ganti dengan yang baru.
2. Cek lubang-lubang PVC, bila tersumbat bersihkan.
3. Lakukan pencucian pasir secara berkala (± 3 bulan) selanjutnya pasir dimasukkan
kembali.

H. Ketersediaan suku cadang


Mudah tersedia di bahan bangunan seperti pasir kuarsa PVC ½ dan 4 inc toko kimia
kaporit dan pipa

106
3.17 PENGOLAHAN AIR GAMBUT MENJADI AIR BERSIH
Kontak person :
1. Kantor :
BBTKL PP Banjarbaru , (0511) 4780343
2. Inventor : Iwan, SKM (081349555017)
Hak paten : (ada)*
NOMOR PATEN IDS000002480
Tanggal 30 Agustus 2019

A. Fungsi alat :
Pengolahan air gambut dengan metode koagulasi/flokulasi, sedimentasi, filtrasi, kontrol
pH dan desinfeksi mampu menurunkan kandungan TDS, kekeruhan, Fe, Mn, coliform,
colitinja, E.Coli serta memperbaiki kualitas pH air

B. Komposisi bahan atau material :

No. Uraian Pekerjaan Merk/Type Kuantitas Satuan Ukuran

1 Tandon Pennyu / 2200 Liter 1 Buah


2 Tandon Grand / 300 Liter 6 Buah
3 Dosing Pump Tacmina PZ 100 3 Buah
4 Filter PE Wave Cyber / 10" 3 Buah
(Polyethylene)
5 Tong air Kiramas/120 Liter 4 Buah
6 Water pump Shimizu / PS 135 E 2 Buah
7 Radar control Sunya 2 Buah
8 KarbonAktif Hay Carb / Grade AKO 3 Sak
8 x 30
9 Manganzeolit American Water Filter 3 Sak
10 PasirSilika Lokal 3 Sak
11 Tjiwi Kimia / Kaporit
Kaporit 1 Kaleng
60 %

107
12 PoliAluminium
MCIP / Powder 25 Kg 3 Sak
Chloride( PAC)
13 Merck / Powder 250
KMnO4 1 Botol
Gram
14 Batukoralputih Lokal 1 Sak
15 Selang air dosing
Lokal 20 Meter
pump
16 Pipa Wavin ; 3/4" AW 30 Buah
17 Pipa Wavin ; 2" AW 2 Buah
18 Pipa Wavin ; 4" AW 1 Buah
19 Saringan Air
NPT ; 3/4" 1 Buah
(Steiner)
20 Elbow Rucika ; ¾ 60 Buah
21 Elbow (Drat
Rucika ; ¾ 2 Buah
Luar)
22 Elbow Rucika ; 4" 2 Buah
23 Shock Tee Rucika ; ¾ " 48 Buah
24 Rucika / ¾ " drat dalam
Shock Tee 2 Buah
½"
25 Shock Tee (Over Rucika / Over Shock 4"
2 Buah
Shock) ke 2"
26 Valve Socket
Rucika ; ¾ 18 Buah
(Drat Luar)
27 Valve Socket
Rucika / 2" 10 Buah
(Drat Luar)
28 LemPipa Tru Glue 2 Kaleng
29 Stop Kran KDJ / ¾ " 25 Buah
30 Cap (dopPipa) Rucika / 4" 1 Buah
31 Cap (dopPipa) Rucika / 2" 1 Buah
32 Kran Air Amico / ¾ " 5 Buah
33 Faucet Socket
Rucika / ¾ " 20 Buah
(Drat Dalam)

108
34 Faucet Socket
Rucika / 2" 10 Buah
(Drat Dalam)
35 Eterna / NYY 2 x 1,5
KabelListrik 40 Meter
mm2
36 Unibell/0,13 mm x 16
Electricel Tape 2 Buah
mm x 20 m
37 Terminal Himawari/10 mm2 ; Z4
5 Batang
ListrikBesar ; 240V
38 KlemKabelListrik Imundex 2 Kotak
39 TAV/Kunciputus/25 x
Kotak Panel MCB 1 Buah
25 x 12 cm
40 MCB 2A Schneider / 2 Ampere 5 Buah
41 MCB 4A Schneider / 4 Ampere 1 Buah
42 Lampu Neon
Flourecens Philips/20 watt 2 Buah
Lengkap
43 Rumah L
Philips/Neo Simbat 1 x
Lengkapampu 1 Buah
18/20 W
Neon
44 PipaKabellistrik Clipsall / 20 mm 3 Buah
45 Stop Kontak Broco / 1 Lubang 4 Buah
46 Lokal / (125 x 1 x 13 )
PapanUlin 90 Buah
cm
47 Panjang 200 cm ;
Besi UNP 65 4 Buah
Pabrikasi
48 Panjang 450 cm ;
Besi UNP 65 4 Buah
Pabrikasi
49 Panjang 250 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
50 Panjang 200 cm ;
BesiSiku 5 x 5 33 Buah
Pabrikasi
51 Panjang 125 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi

109
52 Panjang 235 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
53 Panjang 223 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
54 Panjang 270 cm ;
BesiSiku 5 x 5 8 Buah
Pabrikasi
55 Panjang 205 cm ;
BesiSiku 5 x 5 6 Buah
Pabrikasi
56 Panjang 255 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
57 Panjang 500 cm ;
PipaBesi 1" 2 Buah
Pabrikasi
58 Panjang 50 cm ;
PipaBesi 1" 16 Buah
Pabrikasi
59 Panjang 500 cm ;
Besi 8 mm 27 Buah
Pabrikasi
60 Panjang 100 cm ;
Besi 8 mm 134 Buah
Pabrikasi
61 Tandon Pennyu / 2200 Liter 1 Buah
62 Tandon Grand / 300 Liter 6 Buah
63 Dosing Pump Tacmina PZ 100 3 Buah
64 Filter PE
Wave Cyber / 10" 3 Buah
(Polyethylene)
65 Tong air Kiramas/120 Liter 4 Buah
66 Water pump Shimizu / PS 135 E 2 Buah
67 Radar control Sunya 2 Buah
68 Hay Carb / Grade AKO
KarbonAktif 3 Sak
8x30
69 Manganzeolit American Water Filter 3 Sak
70 PasirSilika Lokal 3 Sak
71 Tjiwi Kimia / Kaporit
Kaporit 1 Kaleng
60 %
72 PAC MCIP / Powder 25 Kg 3 Sak

110
73 Merck / Powder 250
KMnO4 1 Botol
Gram
74 Batukoralputih Lokal 1 Sak
75 Selang air dosing
Lokal 25 Meter
pump
76 Soda Ash Lokal / @ 50 Kg 3 Sak
77 Dextone/Epoxy
Lem Resin 5 Kotak
Adhesive 48 g
78 Pipa Wavin ; 3/4" AW 30 Buah
79 Pipa Wavin ; 2" AW 2 Buah
80 Pipa Wavin ; 4" AW 1 Buah
81 Saringan Air
NPT ; 3/4" 1 Buah
(Steiner)
82 Elbow Rucika ; ¾ 60 Buah
83 Elbow (Drat
Rucika ; ¾ 2 Buah
Luar)
84 Elbow Rucika ; 4" 2 Buah
85 Shock Tee Rucika ; ¾ " 48 Buah
86 Rucika / ¾ " drat dalam
Shock Tee 2 Buah
½"
87 Shock Tee (Over Rucika / Over Shock 4"
2 Buah
Shock) ke 2" L
88 Valve Socket
Rucika ; ¾ 18 Buah
(Drat Luar)
89 Valve Socket
Rucika / 2" 10 Buah
(Drat Luar)
90 LemPipa Tru Glue 2 Kaleng
91 Stop Kran KDJ / ¾ " 25 Buah
92 Cap (dopPipa) Rucika / 4" 1 Buah
93 Cap (dopPipa) Rucika / 2" 1 Buah
94 Kran Air Amico / ¾ " 5 Buah
95 Faucet Socket
Rucika / ¾ " 20 Buah
(Drat Dalam)

111
96 Faucet Socket
Rucika / 2" 10 Buah
(Drat Dalam)
97 Eterna / NYY 2 x 1,5
KabelListrik 40 Meter
mm2
98 Unibell/0,13 mm x 16
Electricel Tape 2 Buah
mm x 20 m
99 Terminal Himawari/10 mm2 ; Z4
5 Batang
ListrikBesar ; 240V
100 KlemKabelListrik Imundex 2 Kotak
101 TAV/Kunciputus/25 x
Kotak Panel MCB 1 Buah
25 x 12 cm
102 MCB 2A Schneider / 2 Ampere 5 Buah
103 MCB 4A Schneider / 4 Ampere 1 Buah
104 Lampu Neon
Philips/20 watt 2 Buah
Flourecens
105 RumahLampu Philips/Neo Simbat 1 x
1 Buah
Neon 18/20 W
106 PipaKabellistrik Clipsall / 20 mm 3 Buah
107 Stop Kontak Broco / 1 Lubang 4 Buah
108 Lokal / (125 x 1 x 13 )
PapanUlin 90 Buah
cm
109 Panjang 75 cm ;
Besi UNP 65 4 Buah
Pabrikasi
110 Panjang 325 cm ;
Besi UNP 65 4 Buah
Pabrikasi
111 Panjang 250 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
112 Panjang 200 cm ;
BesiSiku 5 x 5 28 Buah
Pabrikasi
113 Panjang 145 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
114 Panjang 120 cm ;
BesiSiku 5 x 5 10 Buah
Pabrikasi

112
115 Panjang 270 cm ;
BesiSiku 5 x 5 8 Buah
Pabrikasi
116 Panjang 375 cm ;
PipaBesi 1" 2 Buah
Pabrikasi
117 Panjang 50 cm ;
PipaBesi 1" 12 Buah
Pabrikasi
118 Panjang 500 cm ;
Besi 8 27 Buah
Pabrikasi
119 Panjang 100 cm ;
Besi 8 134 Buah
Pabrikasi

C. Foto asli setiap rangkaian :

113
D. Gambar irisan atau gambar teknis

1
1

Tang

4
3
2
1
2,5

1 1 1

8
1 1 1 1
1
9
1
3

5 6 7

2,5 meter 2 meter


Lebar
75 cm 12
2 meter

Permukaan tanah dengan penguat pondasi 4,5 meter

Keterangan :
1 Tandon 300 Liter
2 Tabung Filter PE isi Pasir Kuarsa
3 Tabung Filter PE isi karbon Aktif
4 Tabung Filter PE isi Mangan Zeolit
5 Tong Injeksi Koagulan/PAC 100 liter
6 Tong Injeksi Kontrol pH/Soda Ash 100 liter

114
7 Tong Injeksi Desinfektan/Kaporit 100 liter
8 Tong Aktivasi filter/kalium Permanganat 100 liter
9 Mesin Pompa air
10 Panel kontrol kelistrikan
11 Tandon 2200 Liter
12 Bangunan tempat alat
13 Dosing Pump

E. Cara instalansi alat


Alat pengolahan ditempatkan di atas bangunan dengan ukuran panjang 4,5 meter dan
lebar 2 meter. Dirakit sesuai gambar alur proses dan gambar penempatan.

F. Cara operasional
PENGOLAHAN AIR
1. Arahkan tutup filter pasir, karbon aktif dan mangan zeolit ke tulisan filter.
2. Buka stop kran no. 1,3,4,5,6,7.
3. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,D2,P2,D3.

PEMBUATAN LARUTAN
1. PAC
a. Masukkan PAC sebanyak 2 gayung mandi ke dalam tong dengan tulisan PAC
(warna biru).
b. Isi air bersih sebanyak 120 liter
c. Aduk sampai larut
2. Soda Ash
a. Masukkan soda ash sebanyak 4 gayung mandi ke dalam tong dengan tulisan
soda ash (warna biru).
b. Isi air bersih sebanyak 120 liter
c. Aduk sampai larut
3. Kaporit
a. Masukkan kaporit sebanyak 2 gayung mandi ke dalam tong dengan tulisan
kaporit (warna biru).
b. Isi air bersih sebanyak 120 liter
c. Aduk sampai larut

115
4. KMnO4
a. Masukkan KMnO4 sebanyak 1 sendok makan ke dalam tong dengan tulisan
KMnO4 (warna biru).
b. Isi air bersih sebanyak 120 liter
c. Aduk sampai larut

PENYETELAN DOSING PUMP


1. Dosing pump Soda ash
a. Putar pengatur kecepatan injeksi ke angka 25 ml/min.
b. Pengaturan kecepatan bisa berubah sesuai kondisi debit aliran dan keasaman air
baku sampai pH yang diinginkan ( pH normal 6,5- 8).
2. Dosing Pump PAC
a. Putar pengatur kecepatan injeksi ke angka 70 ml/min.
b. Pengaturan kecepatan bisa berubah sesuai kondisi air baku ( debit aliran dan
keasaman air baku) sehingga bila tidak terbentuk flok di tandon pengolahan
perlu dilakukan penyetalan ulang.
3. Dosing Pump Kaporit.
a. Putar pengatur kecepatan injeksi ke angka 9 ml/min.
b. Pengaturan kecepatan bisa berubah sesuai debit aliran air sampai besaran dosis
yang diinginkan ( maksimal kandungan khlor bebas 1 mg/ltr)
CATATAN : Debit aliran air di alat pengolahan di setting menjadi 5 detik / liter

G. Cara pemeliharaan
PENCUCIAN FILTER
1. Filter Pasir
a. Tutup stop kran 2,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13.
b. Buka stop kran 1,3,14.
c. Arahkan tutup filter pasir ke tulisan back wash.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,D2,P2.
2. Filter Karbon Aktif.
a. Tutup stop kran 2,3,4,6,7,9,10,11,13.
b. Buka stop kran 1,5,8,12,14.
c. Arahkan tutup filter karbon aktif ke tulisan back wash.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,D2,P2

116
3. Filter Mangan Zeolit
a. Tutup stop kran 2,3,4,5,6,8,10,11,12.
b. Buka stop kran 1,7,9,13,14.
c. Arahkan tutup filter mangan zeolit ke tulisan back wash.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,D2,P2

AKTIFASI FILTER
1. Filter Pasir
a. Tutup stop kran 1,4,5,6,7,9,11,12,13,14.
b. Buka stop kran 2,3,8,10.
c. Arahkan tutup filter pasir ke tulisan Fast Rinse.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,D2,P2.
2. Filter Karbon Aktif.
a. Tutup stop kran 1,3,4,6,7,8,9,11,13,14.
b. Buka stop kran 2,5,10,12.
c. Arahkan tutup filter karbon aktif ke tulisan Fast Rinse.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,D2,P2
3. Filter Mangan Zeolit
a. Tutup stop kran 1,3,4,5,6,8,9,10,12,14.
b. Buka stop kran 2,13,7,11.
c. Arahkan tutup filter mangan zeolit ke tulisan Fast Rinse.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,D2,P2

PENGURASAN TANDON PENGOLAHAN


1. Buka tutup tandon (Grand 300 ltr).
2. Aduk air dalam tendon
3. Buka stop kran pengurasan

H. Ketersediaan suku cadang


Suku cadang tersedia

117
3.18 PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
Kontak person :
1. Kantor BBTKL PP Banjarbaru (0511) 4780343
2. Inventor : Iwan, SKM (081349555017)
Hak paten : (ada)*
NOMOR PATEN IDS000002481
Tanggal 30 Agustus 2019

A. Fungsi alat
Pengolahan air sungai dengan metode koagulasi/flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan
desinfeksi mampu menurunkan kandungan TDS, kekeruhan, Fe, zat organik, salinitas
dan MPN coliform serta memperbaiki kualitas pH air.

B. Komposisi bahan atau material


Satuan
No. Uraian Pekerjaan Merk/Type Kuantitas
Ukuran
1 Tandon Pennyu / 2200 Liter 1 Buah
2 Tandon Grand / 300 Liter 6 Buah
3 Dosing Pump Tacmina PZ 100 2 Buah
4 Filter PE
Wave Cyber / 10" 3 Buah
(Polyethylene)
5 Tong air Kiramas/120 Liter 3 Buah
6 Water pump Shimizu / PS 135 E 2 Buah
7 Radar control Sunya 2 Buah
8 Hay Carb / Grade
KarbonAktif 3 Sak
AKO 8 x 30
9 American Water
Manganzeolit 3 Sak
Filter
10 PasirSilika Lokal 3 Sak
11 Tjiwi Kimia /
Kaporit 1 Kaleng
Kaporit 60 %
12 PoliAluminium MCIP / Powder 25
3 Sak
Chloride( PAC) Kg

118
13 Merck / Powder 250
KMnO4 1 Botol
Gram
14 Batukoralputih Lokal 1 Sak
15 Selang air dosing
Lokal 20 Meter
pump
16 Pipa Wavin ; 3/4" AW 30 Buah
17 Pipa Wavin ; 2" AW 2 Buah
18 Pipa Wavin ; 4" AW 1 Buah
19 Saringan Air
NPT ; 3/4" 1 Buah
(Steiner)
20 Elbow Rucika ; ¾ 60 Buah
21 Elbow (Drat
Rucika ; ¾ 2 Buah
Luar)
22 Elbow Rucika ; 4" 2 Buah
23 Shock Tee Rucika ; ¾ " 48 Buah
24 Rucika / ¾ " drat
Shock Tee 2 Buah
dalam ½ "
25 Shock Tee (Over Rucika / Over Shock
2 Buah
Shock) 4" ke 2"
26 Valve Socket
Rucika ; ¾ 18 Buah
(Drat Luar)
27 Valve Socket
Rucika / 2" 10 Buah
(Drat Luar)
28 LemPipa Tru Glue 2 Kaleng
29 Stop Kran KDJ / ¾ " 25 Buah
30 Cap (dopPipa) Rucika / 4" 1 Buah
31 Cap (dopPipa) Rucika / 2" 1 Buah
32 Kran Air Amico / ¾ " 5 Buah
33 Faucet Socket
Rucika / ¾ " 20 Buah
(Drat Dalam)
34 Faucet Socket
Rucika / 2" 10 Buah
(Drat Dalam)

119
35 Eterna / NYY 2 x
KabelListrik 40 Meter
1,5 mm2
36 Unibell/0,13 mm x
Electricel Tape 2 Buah
16 mm x 20 m
37 Terminal Himawari/10 mm2 ;
5 Batang
ListrikBesar Z4 ; 240V
38 KlemKabelListrik Imundex 2 Kotak
39 TAV/Kunciputus/25
Kotak Panel MCB 1 Buah
x 25 x 12 cm
40 Schneider / 2
MCB 2A 5 Buah
Ampere
41 Schneider / 4
MCB 4A 1 Buah
Ampere
42 Lampu Neon
Flourecens Philips/20 watt 2 Buah
Lengkap
43 Rumah L
Philips/Neo Simbat
Lengkapampu 1 Buah
1 x 18/20 W
Neon
44 PipaKabellistrik Clipsall / 20 mm 3 Buah
45 Stop Kontak Broco / 1 Lubang 4 Buah
46 Lokal / (125 x 1 x 13
PapanUlin 90 Buah
) cm
47 Panjang 200 cm ;
Besi UNP 65 4 Buah
Pabrikasi
48 Panjang 450 cm ;
Besi UNP 65 4 Buah
Pabrikasi
49 Panjang 250 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
50 Panjang 200 cm ;
BesiSiku 5 x 5 33 Buah
Pabrikasi
51 Panjang 125 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi

120
52 Panjang 235 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
53 Panjang 223 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
54 Panjang 270 cm ;
BesiSiku 5 x 5 8 Buah
Pabrikasi
55 Panjang 205 cm ;
BesiSiku 5 x 5 6 Buah
Pabrikasi
56 Panjang 255 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
57 Panjang 500 cm ;
PipaBesi 1" 2 Buah
Pabrikasi
58 Panjang 50 cm ;
PipaBesi 1" 16 Buah
Pabrikasi
59 Panjang 500 cm ;
Besi 8 mm 27 Buah
Pabrikasi
60 Panjang 100 cm ;
Besi 8 mm 134 Buah
Pabrikasi
61 Tandon Pennyu / 2200 Liter 1 Buah
62 Tandon Grand / 300 Liter 6 Buah
63 Dosing Pump Tacmina PZ 100 3 Buah
64 Filter PE
Wave Cyber / 10" 3 Buah
(Polyethylene)
65 Tong air Kiramas/120 Liter 4 Buah
66 Water pump Shimizu / PS 135 E 2 Buah
67 Radar control Sunya 2 Buah
68 Hay Carb / Grade
KarbonAktif 3 Sak
AKO 8x30
69 American Water
Manganzeolit 3 Sak
Filter
70 PasirSilika Lokal 3 Sak
71 Tjiwi Kimia /
Kaporit 1 Kaleng
Kaporit 60 %

121
72 MCIP / Powder 25
PAC 3 Sak
Kg
73 Merck / Powder 250
KMnO4 1 Botol
Gram
74 Batukoralputih Lokal 1 Sak
75 Selang air dosing
Lokal 25 Meter
pump
76 Soda Ash Lokal / @ 50 Kg 3 Sak
77 Dextone/Epoxy
Lem Resin 5 Kotak
Adhesive 48 g
78 Pipa Wavin ; 3/4" AW 30 Buah
79 Pipa Wavin ; 2" AW 2 Buah
80 Pipa Wavin ; 4" AW 1 Buah
81 Saringan Air
NPT ; 3/4" 1 Buah
(Steiner)
82 Elbow Rucika ; ¾ 60 Buah
83 Elbow (Drat
Rucika ; ¾ 2 Buah
Luar)
84 Elbow Rucika ; 4" 2 Buah
85 Shock Tee Rucika ; ¾ " 48 Buah
86 Rucika / ¾ " drat
Shock Tee 2 Buah
dalam ½ "
87 Shock Tee (Over Rucika / Over Shock
2 Buah
Shock) 4" ke 2" L
88 Valve Socket
Rucika ; ¾ 18 Buah
(Drat Luar)
89 Valve Socket
Rucika / 2" 10 Buah
(Drat Luar)
90 LemPipa Tru Glue 2 Kaleng
91 Stop Kran KDJ / ¾ " 25 Buah
92 Cap (dopPipa) Rucika / 4" 1 Buah
93 Cap (dopPipa) Rucika / 2" 1 Buah
94 Kran Air Amico / ¾ " 5 Buah

122
95 Faucet Socket
Rucika / ¾ " 20 Buah
(Drat Dalam)
96 Faucet Socket
Rucika / 2" 10 Buah
(Drat Dalam)
97 Eterna / NYY 2 x
KabelListrik 40 Meter
1,5 mm2
98 Unibell/0,13 mm x
Electricel Tape 2 Buah
16 mm x 20 m
99 Terminal Himawari/10 mm2 ;
5 Batang
ListrikBesar Z4 ; 240V
100 KlemKabelListrik Imundex 2 Kotak
101 TAV/Kunciputus/25
Kotak Panel MCB 1 Buah
x 25 x 12 cm
102 Schneider / 2
MCB 2A 5 Buah
Ampere
103 Schneider / 4
MCB 4A 1 Buah
Ampere
104 Lampu Neon
Philips/20 watt 2 Buah
Flourecens
105 RumahLampu Philips/Neo Simbat
1 Buah
Neon 1 x 18/20 W
106 PipaKabellistrik Clipsall / 20 mm 3 Buah
107 Stop Kontak Broco / 1 Lubang 4 Buah
108 Lokal / (125 x 1 x 13
PapanUlin 90 Buah
) cm
109 Panjang 75 cm ;
Besi UNP 65 4 Buah
Pabrikasi
110 Panjang 325 cm ;
Besi UNP 65 4 Buah
Pabrikasi
111 Panjang 250 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
112 Panjang 200 cm ;
BesiSiku 5 x 5 28 Buah
Pabrikasi

123
113 Panjang 145 cm ;
BesiSiku 5 x 5 4 Buah
Pabrikasi
114 Panjang 120 cm ;
BesiSiku 5 x 5 10 Buah
Pabrikasi
115 Panjang 270 cm ;
BesiSiku 5 x 5 8 Buah
Pabrikasi
116 Panjang 375 cm ;
PipaBesi 1" 2 Buah
Pabrikasi
117 Panjang 50 cm ;
PipaBesi 1" 12 Buah
Pabrikasi
118 Panjang 500 cm ;
Besi 8 27 Buah
Pabrikasi
119 Panjang 100 cm ;
Besi 8 134 Buah
Pabrikasi

C. Foto asli setiap rangkaian

D. Gambar irisan atau teknis

124
1

Tangg

4
3
2
2,5 meter 9

1 1 1

1 8
2 1
1 1 1 2
7

5 6

2,5 meter 2 meter


Lebar
2 Meter 11
2 meter

4,5 meter
Permukaan tanah dengan penguat pondasi

Keterangan
1 Tandon 300 Liter
2 Tabung Filter PE isi Pasir Kuarsa
3 Tabung Filter PE isi karbon Aktif
4 Tabung Filter PE isi Mangan Zeolit
5 Tong Injeksi Koagulan/PAC 100 liter
6 Tong Injeksi Desinfektan/Kaporit 100 liter
7 Tong Aktivasi filter/kalium Permanganat 100 liter
8 Mesin Pompa air
9 Panel kontrol kelistrikan
10 Tandon 2200 Liter

125
11 Bangunan tempat alat
12 Dosing Pump

E. Cara instalansi alat


Alat pengolahan ditempatkan di atas bangunan dengan ukuran panjang 4,5 meter dan
lebar 2 meter. Dirakit sesuai gambar alur proses dan gambar penempatan.

F. Cara operasional
PENGOLAHAN AIR
1. Arahkan tutup filter pasir, karbon aktif dan mangan zeolit ke tulisan filter.
2. Buka stop kran no. 1,3,4,5,6,7.
3. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,P2,D2.

PEMBUATAN LARUTAN
1. PAC
a. Masukkan PAC sebanyak 2 gayung mandi ke dalam tong dengan tulisan PAC
(warna biru).
b. Isi air bersih sebanyak 120 liter
c. Aduk sampai larut

2. Kaporit
a. Masukkan kaporit sebanyak 2 gayung mandi ke dalam tong dengan tulisan
kaporit (warna biru).
b. Isi air bersih sebanyak 120 liter
c. Aduk sampai larut

3. KMnO4
a. Masukkan KMnO4 sebanyak 1 sendok makan ke dalam tong dengan tulisan
KMnO4 (warna biru).
b. Isi air bersih sebanyak 120 liter
c. Aduk sampai larut

126
PENYETELAN DOSING PUMP
1. Dosing Pump PAC
a. Putar pengatur kecepatan injeksi ke angka 40 ml/min.
b. Pengaturan kecepatan bisa berubah sesuai kondisi air baku ( debit aliran dan
keasaman air baku) sehingga bila tidak terbentuk flok di tandon pengolahan
perlu dilakukan penyetalan ulang.
2. Dosing Pump Kaporit.
a. Putar pengatur kecepatan injeksi ke angka 9 ml/min.
b. Pengaturan kecepatan bisa berubah sesuai debit aliran air sampai besaran dosis
yang diinginkan ( maksimal kandungan khlor bebas 1 mg/ltr)
CATATAN : Debit aliran air di alat pengolahan di setting menjadi 5 detik / liter

G. Cara pemeliharaan
PENCUCIAN FILTER
1. Filter Pasir
a. Tutup stop kran 2,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13.
b. Buka stop kran 1,3,14.
c. Arahkan tutup filter pasir ke tulisan back wash.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,P2.
2. Filter Karbon Aktif.
a. Tutup stop kran 2,3,4,6,7,9,10,11,13.
b. Buka stop kran 1,5,8,12,14.
c. Arahkan tutup filter karbon aktif ke tulisan back wash.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,P2.
3. Filter Mangan Zeolit
a. Tutup stop kran 2,3,4,5,6,8,10,11,12.
b. Buka stop kran 1,7,9,13,14.
c. Arahkan tutup filter mangan zeolit ke tulisan back wash.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,P2.

AKTIFASI FILTER
1. Filter Pasir
a. Tutup stop kran 1,4,5,6,7,9,11,12,13,14.
b. Buka stop kran 2,3,8,10.

127
c. Arahkan tutup filter pasir ke tulisan Fast Rinse.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,P2.
2. Filter Karbon Aktif.
a. Tutup stop kran 1,3,4,6,7,8,9,11,13,14.
b. Buka stop kran 2,5,10,12.
c. Arahkan tutup filter karbon aktif ke tulisan Fast Rinse.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,P2
3. Filter Mangan Zeolit
a. Tutup stop kran 1,3,4,5,6,8,9,10,12,14.
b. Buka stop kran 2,13,7,11.
c. Arahkan tutup filter mangan zeolit ke tulisan Fast Rinse.
d. Buka kotak listrik, nyalakan MCB dengan tulisan S,P1,D1,P2

PENGURASAN TANDON PENGOLAHAN


1. Buka tutup tandon (Grand 300 ltr).
2. Aduk air dalam tendon
3. Buka stop kran pengurasan

H. Ketersediaan suku cadang


Suku cadang tersedia

3.19 MODEL/PROTOTYPE FILTER 3 TABUNG


Kontak person :
1. Kantor BBTKL Banjar Baru : Jl. H. Mistar Cokrokusumo No.2A, Kemuning, Kec.
Banjarbaru Selatan, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan 70714. 0511 4780343
2. Inventor : Iwan, SKM 081349555017
Hak paten : (tidak ada)*

A. Fungsi alat
Pengolahan air dengan metode filtrasi pasir silika, karbon aktif, dan Mangan green
sand. Efisiensi penurunan Fe sebesar 99.87%, penurunan Mn sebesar 50%.

128
B. Komposisi bahan atau material
1. Pipa PVC ¾ “ sebanyak 5 batang
2. Pipa PVC 8” sebanyak 1 batang
3. DOP pipa pvc 8” sebanyak 2 buah
4. Dop clean out 3” sebanyak 3 buah
5. Lem pipa sebanyak 1 kaleng
6. steiner air ¾” sebanyak 6 buah
7. saringan air ¾” sebanyak 1 buah
8. Elbow pvc ¾” sebanyak 5 buah
9. Mesin pompa air sebanyak 1 buah
10. Kabel listrik 5 meter
11. Steker listrik 1 buah
12. Kran air ¾” sebanyak 3 buah
13. Stop kran ¾” sebanyak 2 buah
14. Tee drat pipa pvc 2 buah
15. Dop drat dalam ¾” sebanyak 1 buah
16. Lem besi sebanyak 4 buah
17. Watermoor ¾” sebanyak 5 buah

C. Foto asli setiap rangkaian

129
D. Gambar irisan atau teknis

E. Cara instalansi alat


Alat pengolahan ditempatkan di lantai permukaan rata dengan ukuran 2 x 1 meter yang
terlindung panas matahari dan hujan. Perakitan disusun berurutan sesuai gambar irisan

F. Cara operasional
Alat pengolahan mengambil air dari sumur bor/sumur gali menggunakan mesin pompa
air dan di alirkan ke rangkaian alat, hasil pengolahan dialirkan ke penampungan air
rumah tangga

G. Cara pemeliharaan
Lepaskan rangkaian alat dengan melepas watermoor pada rangkaian, rebahkan tabung
filter, buka tutup dop clean out, keluarkan isi filter kemudian cuci sampai bersih.

H. Ketersediaan suku cadang


Suku cadang tersedia

130
3.20 SISTEM PASIR LAMBAT (UP FLOW)
Kontak person :
1. Kantor BTKL PP Ambon :
Soya, Sirimau, Kota Ambon, Maluku. Telp (0911) 311377
2. Inventor :
Reizon Matitale (0823 98553873)
Hak paten : tidak ada

A. Fungsi alat :
Teknologi Tepat Guna (TTG) Penyaringan air dengan sistim pasir lambat (Up Flow)
adalah berfungsi untuk menyaring air keruh baik dari sungai, sumur gali, sumur bor dll.
Teknologi saringan pasir lambat yang banyak diterapkan di Indonesia biasanya adalah
saringan pasir lambat konvesional dengan arah aliran dari atas ke bawah (down flow),
sehingga jika kekeruhan air baku naik, terutama pada waktu hujan, maka sering terjadi
penyumbatan pada saringan pasir, sehingga perlu dilakukan pencucian secara manual
dengan cara mengeruk media pasirnya dan dicuci, setelah bersih dipasang lagi seperti
semula, sehingga memerlukan tenaga yang cucup banyak. Ditambah lagi dengan faktor
iklim di Indonesia yakni ada musim hujan air baku yang ada mempunyai kekeruhan yang
sangat tinggi. Hal inilah yang sering menyebabkan saringan pasir lambat yang telah
dibangun kurang berfungsi dengan baik, terutama pada musim hujan.
Jika tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada waktu musim hujan,
maka agar supaya beban saringan pasir lambat tidak telalu besar, maka perlu dilengkapi
dengan peralatan pengolahan pendahuluan misalnya bak pengendapan awal atau
saringan "Up Flow" dengan media berikil atau batu pecah, dan pasir kwarsa / silika.
Selanjutnya dari bak saringan awal, air dialirkan ke bak saringan utama dengan arah
aliran dari bawah ke atas (Up Flow). Air yang keluar dari bak saringan pasir Up Flow
tersebut merupakan air olahan dan di alirkan ke bak penampung air bersih, selanjutnya
didistribusikan ke konsumen dengan cara gravitasi atau dengan memakai pompa.

131
Laporan hasil uji air bersih dan air minum – BTKL Ambon

132
B. Komposisi Bahan atau Material
1. Kapasitas Pengolahan : 100 m3 / hari
Bangunan Penyadap : Pipa PCV diameter 4" (berlubang)
Bak Penerima / Bak Penenang Awal : 80 cm x 300 cm x 250 cm
2. Saringan Up Flow Awal : Ukuran 200 cm x 300 cm x 225 cm
Tebal Lapisan Kerikil :
Batu Pecah, ukuran 2-3 cm = 20 cm
Batu Pecah, ukuran 1-2 cm = 10 cm
Pasir = 70 cm
Kecepatan Penyaringan = 16 m3/m2 hari
Bak Penenang kedua : 80 cm x 500 cm x 225 cm (2 buah)

133
3. Saringan Pasir Up Flow kedua : 200 cm x 500 cm x 200 cm (2 buah)
Kecepatan Penyaringan : 5 m3/m2 hari
Bak Air Bersih : 200 cm x 580 cm x 200 cm ( + 20 m3)
Tebal Lapisan Kerikil :
Batu Pecah, ukuran 2-3 cm = 20 cm
Batu Pecah, ukuran 1-2 cm = 10 cm
Pasir = 20 cm
Bahan Bangunan : beton semen cor

C. Gambar Irisan Atau Gambar Teknis

134
D. Cara instalansi alat
Kriteria Perencanaan Saringan Pasir Lambat "Up Flow"

Untuk merancang saringan pasir lambat "Up Flow", beberapa kriteria perencanaan yang
harus dipenuhi antara lain :

1. Kekeruhan air baku lebih kecil 10 NTU. Jika lebih besar dari 10 NTU perlu
dilengkapi dengan bak pengendap dengan atau tanpa bahan kimia.
2. Kecepatan penyaringan antara 5 - 10 M3/M2/Hari.
3. Tinggi Lapisan Pasir 70 - 100 cm.

135
4. Tinggi lapisan kerikil 25 -30 cm.
5. Tinggi muka air di atas media pasir 90 - 120 cm.
6. Tinggi ruang bebas antara 25- 40 cm.
7. Diameter pasir yang digunakan kira-kira 0,2-0,4 mm
8. Jumlah bak penyaring minimal dua buah.

E. Cara Operasional Dan Perawatan


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal pengoperasian saringan pasir lambat
dengan arah aliran dari atas ke bawah antara lain yakni :
1. Kecepatan penyaringan harus diatur sesuai dengan kriteria perencanaan.
2. Jika kekeruhan air baku cukup tinggi sebaiknya kecepatan diatur sesuai dengan
kecepatan disain mimimum (5 M3/M2.Hari).
3. Pencucian media penyaring (pasir) pada saringan awal (pertama) sebaiknya
dilakukan minimal setelah 1 minggu operasi, sedangkan pencucian pasir pada
saringan ke dua dilakukan minimal setelah 3 - 4 minggu operasi.
4. Pencucian media pasir dilakukan dengan cara membuka kran penguras pada tiap-
tiap bak saringan, kemudian lumpur yang ada pada dasar bak dapat dibersihkan
dengan cara mengalirkan air baku sambil dibersihkan dengan sapu sehingga lumpur
yang mengendap dapat dikelurakan. Jika lupur yang ada di dalam lapisan pasir
belum bersih secara sempurna, maka pencucian dapat dilakukan dengan
mengalirkan air baku ke bak saringan pasir tersebut dari bawah ke atas dengan
kecepatan yang cukup besar sampai lapisan pasir terangkat (terfluidisasi), sehingga
kotoran yang ada di dalam lapisan pasir terangkat ke atas. Selanjutnya air yang bercampur
lumpur yang ada di atas lapisan pasir dipompa keluar sampai air yang keluar dari lapisan
pasir cukup bersih.

F. Ketersediaan suku cadang


Banyak tersedia diwilayah Propinsi Maluku, sehingga Teknologi Tepat Guna (TTG)
Pengolahan Air Pasir Lambat (Up Flow) sangat cocok diterapkan pada wilayah Propinsi
Maluku. Sedangkan untuk wilayah Propinsi Papua tidak cocok karena kurangnya
ketersediaan Suku Cadang seperti Pasir, Kerikil dan Batu sangat susah untuk didapatkan

136
3.21 SISTEM FILTRASI
Kontak person :
1. Kantor BTKL PP Ambon :
Soya, Sirimau, Kota Ambon, Maluku. Telp (0911) 311377
2. Inventor :
Reizon Matitale (0823 98553873)
Hak paten : tidak ada

A. Fungsi alat :
Pada proses pengolahan air baku ini, digunakan beberapa bahan yang efektif dalam
menyaring air kotor (sistem filtrasi), menurut Adywater (2015), bahan-bahan tersebut
diuraikan sebagai berikut:
1. Zeolit (10 - 30 mm)
Berfungsi untuk menyaring kotoran- kotoran yang ukurannya besar dalam air,
seperti daun-daun maupun lumut. Serta memberi celah sebagai keluarnya air melalui
lubang.
2. Zeolit (5 - 10 mm)
Berfungsi untuk menyaring kotoran - kotoran yang ukurannya tidak terlalu besar
dalam air, seperti pasir.
3. Pasir silika (4 – 30 mesh) Efektif dalam menyaring lumpur, endapan, pasir serta
partikel asing lainnya yang terkandung di dalam air.
4. Karbon Aktif Karbon aktif berfungsi untuk menjernihkan air sekaligus
menghilangkan bau, serta menyaring kandungan klorin.
5. Spons Berfungsi untuk menyerap endapan- endapan air yang membuat warna air
menjadi keruh.

137
Laporan hasil uji air bersih dan air minum – BTKL Ambon

138
B. Komposisi bahan atau material :
No Nama Alat Bahan Jumlah Satuan
1 Tabung Filter 4 Buah
2 Pipa PVC ukuran 2 Inci 1 Batang
3 PipaUkuran 3/4 Inci 10 Batang
4 Pipa Ukuran 1 Inci 1 Batang
5 Lem PVC 1 Kaleng
6 Stop Kran 3/4 inci 5 Buah
7 PasirSilika 50 Kg
8 Karbon Aktif 50 Kg
9 Maganes 50 Kg
10 Water Mur Ukuran ¾ 10 Buah
11 Water Mur Ukuran 1 4 Buah
12 Elbow Ukuran ¾ 10 Buah
13 Tandon StanlesKapasitas 1000L 1 Buah
14 MesinPompa Jet Pump 1 Buah
15 Tandon Plastik 2 Buah

139
C. Foto asli setiap rangkaian

Keterangan:
1. MesinPompa Air 5. Filter Spon 1
2. Tabung Filter Silika 6. Filter Filter Spon 2
3. Tabung Filter Manganes 7. Lampu UV 12 GPM
4. Tabung Filter Karbon Aktif 8. Tandon Hasil Pengolahan

140
Dokumentasi Kegiatan Pengolahan Air BTKLPP Ambom

GAMBAR PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM FILTRASI KABUPATEN ASMAT

141
Keterangan
1. Filter Silika 7. Filter Karbon Aktif 1
2. Filter Mangannes 8. Filter Karbon Aktif 2
3. Filter Catrige 9. Bak Penampungan 2
4. Mesin Pompa (Jet Pump) 1 10.Filter Reverse Osmosis (RO)
5. Bak Penampungan Hasil Olahan I 11. Tandon Penampungan Air Bersih
6.Mesin Pompa (Jet Pump) 2 12. Tandon Stanles Penampungan Air
Minum

142
D. Gambar irisan atau teknis

E. Cara instalansi alat


Tahap I
1. Siapkan Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengolahan air dengan sistem filtrasi
dan Reverse Osmosis (RO).
2. Potong pipa sesuai ukuran, sambungkan pipa ke tabung filter pertama yang
berisikan pasir silika dan tabung filter kedua yang berisikan manganes.
3. Hubungkan Filter 1 dan 2 dengan Housing Filter dan selanjutnya di sambungkan
dengan menggunakan pipa ke bak penampungan pertama.
Tahap II
1. Sambungkan pipa sesuai ukuran yang diinginkan ke tabung filter ke tiga dan
keempat yang berisikan karbon aktif.
2. Hubungkan dengan housing filter kemudian disambungan dengan menggunakan
pipa ke bak penampungan kedua.
Tahap III.
1. Siapkan alat dan bahan untuk pembuatan unit pengolahan RO
2. Pekerjaan unit RO, hubungkan dengan bak penampungan ke-2 untuk proses
pengolahan air.
Tahap IV
Perakitan sistim elektrik dimana pompa air dipasang untuk menyuplai air dari
penampungan air baku ke penampungan pertama dan penampungan ke dua selanjutnya

143
dari penampungan ke-2 disuplai melewati membran RO (Reverse Osmosis) dan lampu
UV, selanjutnya di salurkan ke tendon penampungan air minum dan air bersih.

F. Cara operasional
1. Pipa intake yang dilengkapi dengan ballvalve🡪untukmensuplai air dari blong bahan
baku (Air Payau). Besarnya intake bisa diatur dengan menggerakkan ballvalve.
Untuk hasil optimal posisikan ballvalve pada sudut 30-45o agar air tidak terlalu
deras dan air menjadi kotor karena banyak kotoran pada blong ikut masuk.
2. Pompa hisap🡪menyedot atau menarik air baku untuk masuk kedalam tabung filter
selanjutnya menuju unit hosing filter, housing prefilter yang di dalamnya terdapat
Catridge dengan isi saringan dacron🡪menyaring partiker besar yang memungkinkan
partikel dalamtabung filter 1,2, 3 ikutdalamaliran.
3. Unit Lampu UV : Air di alirkan melalui lampu uv untuk mematikan sejumlah
bakteri, virus yang terdapatdalam air selanjutnyadialirkankepenammpungan air
minum.
4. Unit penampungan :Menampung air hasil olahan yang akan disuplay kemasyarakat

G. Cara pemeliharaan
1. Pastikan Air di Toren Anda Cukup
Selama anda membersihkan tabung filter air yang anda miliki, ada baiknya anda
memastikan terlebih dahulu bahwa persediaan air untuk proses pembersihan tabung
filter air cukup banyak. Anda jangan melakukan pembersihan saat air di tangki
penampungan / toren tinggal sedikit. Hal itu akan mengakibatkan hasil pembersihan
menjadi kurang masksimal.
2. Lakukan Proses Backwash
Lakukan Proses pembersihan backwash seminggu dua kali, hal ini bertujuan untuk
mencuci madia agar media yang digunakan lebih tahan lama. Untuk proses
backwas sendiri harus perhatikan aliran air dalam proses backwas, yaitu masuknya
air dari bawah dan keluar dari bawah.
3. Ganti media filter air andasecaraberkala.
Media dalam penyaring air akan jenuh karena aktivitasnya dalam menyaring air.

144
Pergantian Suku Cadang.
1. Media Filter RO (Reverse Osmosis) dan Tabung Filter diganti setiap tahun.
2. Media Housing Filter diganti setip 2 minggu.
H. Ketersediaan suku cadang
Suku cadang disediakan untuk satu tahun pada setiap pembelian untuk perganting
media filter.

3.22 PENYARINGAN AIR SECARA FISIK DAN KIMIA


Kontak person :
1. Dinkes Teluk Bintuni : Jl.Raya Bintuni KM 5 Kampung Wesiri Distrik Bintuni
2. Inventor : Saiful Hadi (081248942223)
Hak paten : Tidak Ada

A. Fungsi alat :
Penyaringan air keruh menjadi air bersih yang layak untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari
B. Alat dan bahan
No Uraian Jumlah Spesifikasi
1 Jerigen 1 35 liter
2 Pipa PVC 1 1/2"
3 Lem pvc 1 tube
4 Stop kran ½” 4 1/2
5 Sambungan Tee ½” 3 1/2"
6 Arang batok kelapa (bukan 1.5 kg
arang aktif)
7 Kerikil (ketebalan 15-20 cm) 5 Kg
8 Pasir sungai (ketebalan 40-
50cm)
9 Corong plastic 1 bh
10 Gergaji 1 bh
11 Pipa besi diameter kurang dari 1 bh
½ inci (pelubang jerigen
manual) apabila tidak ada
listrik

145
C. Foto asli tiap rangkaian :

146
D. Gambar Irisan jerigen 35 liter

Skema saringan drum 200 l dan saringan pipa 6 inci

E. Foto pemasangan unit


1. Siapkan alat dan bahan
2. Buat filter dari pipa sepanjang 15-20 cm, disesuaikan dengan jerigen, dua buah,

147
3. Belah salah satu ujung pipa, lalu bakar dan lipat kedalam sehingga lubang tertutup

4. Lubangi jerigen pada bagian bawah dan atas sesuai dengan diameter pipa yang
dipakai.

5. Masukkan filter no 2, pada lubang atas dan bawah.

6. Selanjutnya merangkai sambungan stop kran.

7. Setelah itu masukkan media saringan yang sudah di cuci terlebih dahulu :
- arang (ditambahkan keterangan)
- kerikil
- pasir sampai penuh

148
8. Saringan siap digunakan setelah dilakukan pencucian

Jaringan drum dan pipa


Selanjutnya untuk memenuhi permintaan masyarakat diproduksi juga saringan
dengan mengunakan drum 200 liter dan saringan pipa 6 “ untuk memenuhi kebutuhan
air bersih dalam jumlah 3 kk sampai 5 kk dg prinsip kerja yang sama .

149
F. Cara operasional

Penampungan Penyaringan Air jernih siap di


air baku pakai

G. Cara pemeliharaan
Cara pemeliharaannya penyaringan air di cuci secara aliran balik selama kurang lebih 10
sampai 20 menit, sampai air yg keluar dari pembuangan sama dengan air baku. Setelah
itu di kembalikan pada posisi penyaringan

H. Ketersediaan suku cadang :


Ketersediaan suku cadang dan bahan media filter mengunakan bahan- bahan yang ada
di lokasi setempat sehingga keberlanjutan alat penyaringan bisa terjaga.

150
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan:
1. Teknologi Tepat Guna (TTG) sanitasi daerah spesifik yang terdapat dalam daftar
implementasi …..sebagai salah satu alternatif solusi yang dapat diimplementasikan
sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna dalam peningkatan kebutuhan
masyarakat untuk akses sanitasi layak dan sesuai dengan fungsinya.
2. Teknologi Tepat Guna Pengolahan Air Minum yang disajikan dalam daftar
implementasi ini menjadi alternatif solusi bagi masing masing daerah dalam penerapan
implementasi Rencana Pengamanan Air Minum berbasis komunal.
3. Teknologi Tepat Guna Sanitasi daerah spesifik dan pengolahan air minum aman yang
disajikan dalam Daftar Pengembangan dan Implementasi Teknologi Tepat Guna Sarana
Sanitasi Layak Daerah Spesifik dan Pengelolaan Air Berbasis Komunal Menuju Akses
Air Minum Aman ini adalah bentuk teknologi yang telah dikembangkan dari jajaran
institusi B/BTKL PP di 10 wilayah regional Indonesia dan kabupaten/kota lainnya yang
telah diimplementasikan di daerah dan menjadikan alternatif solusi untuk peningkatan
kualitas air minum aman berbasis penyelenggara/komunal yang bersifat berkelanjutan.

4.2 Saran:
1. Pedoman ini akan terus dilaksanakan up date informasi secara berkala dalam
pengembangan teknologi tepat guna pengolahan air minum dan sanitasi spesifik
khususnya yang sudah terstandar dan telah dimplementasikan dan diakui oleh daerah
sebagai alternatif solusi dan kebermanfaatan yang optimal bagi perlindungan lingkungan
dan masyarakat yang lebih sehat.
2. B/BTKL PP sebagai UPT Kementerian Kesehatan yang berada di 10 Regional daerah di
Indonesia, diharapkan menjadi institusi yang dapat melaksanakan pendampingan
pembinaan dan pengembangan secara terstandar bagi daerah Kabupaten/Kota yang telah
memiliki ide atau solusi dalam penerapan pengelolaan teknologi sederhana dibidang air
dan sanitasi yang nantinya dapat diterapkan dan dikembangkan teknologi yang mudah,
murah dan berkelanjutan berbasis masyarakat.

151
LAMPIRAN
1. Alamat B/BTKL- PP di Indonesia

No Nama BBTKLPP Alamat


1 BTKL PP Medan JL K.H.Wahid Hasyim No. 15 Merdeka, Kec Medan Baru, Kota
Kelas I Medan Sumut 20153
2 BTKL PP JL Sultan Mahmud Badarruddin II KM 11 No. 55 Alang Alang
Palembang Kelas I Lebar, Kecamatan Alang Alang Lebar Kota Palembang.
3 BTKL PP Batam Sungai Binti Kecamatan Sagulung, Kota Batam Kepulauan Riau
Kelas I 29472
4 BBTKL PP Jakarta Jl Bampub Apus Raya No. 6 RT 12/RW3, bamboo Apus
Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur 13890
5 BBTKL PP JlB Botokenceng / Jl Imogiri Tim No KM 7.8 Wirono Wirokerten,
Yogyakarta Kec Banguntapan, Bantul daerah Istimewa Yogyakarta 55197
6 BBTKL PP Jl Sidoluhur No. 12 Kemayoran Kec Krembangan Kota Surabaya
Surabaya Jawa Timur 60175
7 BBTKL PP Jl H. Mistar Cokrokusumo No. 2 A Kemuning, Kec Banjarbaru
Banjarbaru Selatan, kota BanjarBaru Kalimantan Selatan
8 BTKL PP Makassar Jl. Wijaya Kusuma No.29-31, Banta-Bantaeng, Kec. Rappocini,
Kelas I Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90222
9 BTKL PP Manado Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Kota Manado
Kelas I
10 BTKL PP Ambon
Kota Ambon, Maluku
Kelas II

152
2. Daftar Wilayah Kerja di 10 B/BTKL-PP

Pengampu Teknis Wilayah Provinsi


No

1 BTKL-PP Kelas I Medan Aceh, Sumut, Sumbar

2 BTKL-PP Kelas I Palembang Sumsel , Bengkulu, Kep. Bangka Belitung

3 BTKL-PP Kelas I Batam Jambi, Riau, Kepri

4 BBTKL-PP Jakarta Lampung, DKI Jakarta, Jabar, Banten, Kalbar

5 BBTKL-PP Yogyakarta Jateng, DIY

6 BBTKL-PP Surabaya Jatim, Bali, NTB, NTT

7 BBTKL-PP Banjarbaru Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kaltara

8 BTKL-PP Kelas I Makassar Sulsel, Sulbar, Sultra, Sulteng

9 BTKL-PP Kelas I Manado Sulut, Gorontalo, Maluku Utara

10 BTKL-PP Kelas II Ambon Maluku, Papua, Papua Barat

153
3. Kontributor
Kontributor dalam penyusunan Daftar Pengembangan dan Implementasi Teknologi Tepat Guna Sarana
Sanitasi Layak Daerah Spesifik dan Pengelolaan Air Berbasis Komunal Tahun 2021 adalah :
Pengarah :
1. drg. R. Vensya Sitohang, M. Epid
2. Ely Setyawati, SKM, MKM (Sanitarian Ahli Madya) sebagai Koordinator
Tim Pakar/Ahli :
1. Prof. Ignasius Dwi Atmana Sutapa (KOMLI)
2. Ir. Arief Sudrajat, MIS, Ph.D (KOMLI)
3. Drs. Bambang Wispriyono, Apt., Ph.D (KOMLI)
4. Dwi Anung Nindito (KOMLI) : 2.6-2.7

Editor :
1. Widya Utami, SKM, MKM (Sanitarian Ahli Muda) sebagai Sub Koordinator
2. Yustina Tutuanita, SKM, MKM (Sanitarian Ahli Muda) sebagai Sub Koordinator
3. Anita R. Gultom, SKM, MPH
4. Indah Hidayat, ST, MT (Sanitarian Ahli Muda)
5. Nurlaila, SKM, MKM (Sanitarian Ahli Muda)
6. Ikha Purwandari, SKM, MKM (Pelaksana)
7. Muthia Fadhila, S.Tr.KL (Pelaksana)
Kontributor :
1. Aloysia Widyastuti, SKM, MSi (Sanitarian Ahli Muda)
2. Suzanna, SKM, MSi (Sanitarian Ahli Muda)
3. Agustina Widyastuti (Pelaksana)
4. Ardyanto (Administrasi)
5. Umiyati (Administrasi)
6. Sofyang, M.Si (BTKL-PP Batam) : 2.1; 2.3; 3.1; 3.2 ; 3.3 ; 3.4 ; 3.5 ; 3.6 ; 3.7
7. Hadi Suhatman, S.Si, M.Si (BBTKL-PP Jakarta) : 2.4
8. Roeberji, SKM., MKM (BBTKL-PP Jakarta) : 2.4
9. Faried Makmur (BTKL-PP Makasar) : 2.6 ; 2.7
10. Febrianto Rahman (Dinkes Hulu Sungai Utara) : 2.8
11. Rusdiani, SKM (Dinkes Hulu Sungai Utara) : 2.8
12. Mahyudi, ST,M.Kes (BTKL-PP Medan) : 3.8
13. Hadi Suhatman, S.Si., M.Si. (BBTKL-PP Jakarta) : 3.9
14. Nur Basuki, ST, MPH (BBTKL-PP Yogyakarta) : 3.10 ; 3.14
15. Yulianta SST (BBTKL-PP Yogyakarta) : 3.11 ; 3.13
16. Dina Juli Retnaningsih (BBTKL-PP Yogyakarta) : 3.11 ; 3.12
17. Faried Makmur (BBTKL-PP Yogyakarta) : 3.15
18. Yahya (BTKL-PP Palembang) : 3.16
19. Iwan , SKM (BBTKL-PP Banjar Baru) : 3.17 ; 3.18 ; 3.19
20. Reizon Matitale (BTKL-PP Ambon) : 3.20
21. Saiful Hadi (Dinkes Teluk Bintuni) : 3.21

154

Anda mungkin juga menyukai