Sehubungan amanat dan target yang dimandatkan kepada Pemerintah Indonesia untuk
Sustainable Development Goals (SDGs) goal 6.1 yaitu mencapai 100% akses air minum
aman, maka disadari bahwa kualitas air minum merupakan hal penting yang perlu dijamin
pemenuhannya dan karenanya perlu dilakukan pengawasan kualiatas air minum. Intervensi
untuk pencapaian air minum aman mencakup pengamanan kualitas air dari penyelenggara
air minum hingga ke pengguna air minum. Dalam implementasinya, pengamanan kualitas
air minum di penyelenggara dilakukan melalui penyusunan dan pelaksanaan Rencana
Pengamanan Air Minum (RPAM) yang didalamnya dilakukan uji kualitas dan pengamanan
kualitas air minum di pengguna dalam hal setiap Rumah Tangga dilakukan melalui
surveilans kualitas air minum rumah tangga yang dilaksanakan oleh Petugas Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota penanggung jawab Kesehatan Lingkungan dibantu oleh
Sanitarian Puskesmas setiap 1 tahun sekali. Adapun output akhir yang diharapkan adalah
meningkatnya edukasi masyarakat dalam akses kualitas air minum yang aman sebagai
bagian dari implementasi pilar ke 3 STBM.
Panduan pelaksanaan surveilans kualitas air minum rumah tangga ini merupakan pedoman
penting bagi Kesehatan Lingkungan di Kabupaten/Kota bersama sanitarian Puskemas untuk
secara bersama dalam melaksanakan Pengawasan Kualitas Air Minum (PKAM), mulai dari
(1) pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) (2) pengambilan sampel air minum,
(3) pengujian dan analisis hasil (4) penyusunan rekomendasi untuk pelaksanaan tindak
lanjut (5) pencatatan dan pelaporan hasil yang dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja
pengawasan Kabupaten/Kota kepada pimpinan dan stake holder terkait serta setiap
penyelenggara pengelola air minum dan masyrakat khususnya untuk peningkatan
kepedulian dalam mendapatkan akses air minum yang aman.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Ladder (tingkatan) Air Minum Layak Menuju Aman ................................. 5
Tabel 3.2 Target RPJMN Rumah Tangga Memiliki Akses Air Minum Layak dan
Akses Air Minum Aman ........................................................................... 8
Tabel 3.3 Target RPJMN 2020 – 2024 Perentase Sarana Air Minum
diawasi/diperiksa Kualitas Air Minumnya Sesuai Standar ........................ 8
Tabel 3.4 Daftar Parameter Kualitas Air Minum ........................................................9
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
PEMBIAYAAN ....................................................................................................... 40
KUESIONER ........................................................................................................ 41
v
BAB I
PENDAHULUAN
Komitmen Pemerintah Indonesia bersama dengan masyarakat dunia untuk mencapai Target
6.1 dari Sustainable Development Goals (SDGs) “By 2030, achieve universal and equitable
access to safe and affordable drinking water for all” menuntut kita untuk berkomitmen dalam
pemenuhan kualitas air minum yang aman beserta pemantauannya bagi seluruh rakyat
Indonesia. SDG merupakan rencana aksi yang disepakati oleh para pemimpin dunia,
termasuk Indonesia. SDGs tujuan 6 menargetkan pada tahun 2030 mencapai universal
akses dan adil terhadap air minum yang aman dan terjangkau untuk semua, serta
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungan.
Untuk melaksanakan tujuan 6 tersebut, maka perlu upaya yang tersinergi baik tingkat pusat,
daerah, lintas program, sektor terkait, mitra pembangunan air minum dan sanitasi untuk
penguatan pengaturan dan pelaksanaan dari sisi kebijakan, strategi, operasionalisasi
pelaksanaan pencapaian target ketersediaan air dari sisi kwantitas, kontiunitas,
keterjangkuan dan kualitas.
Kesehatan dalam menjamin kualitas air minum aman sampai dengan tingkat Rumah Tangga
diperlukan penguatan upaya pengawasan kualitas air minum internal dan eksternal baik
tingkat hulu dalam hal ini sumber sarana air minum dan pengawasan hilir adalah sampai
dengan tingkat Rumah Tangga. Dengan tujuan untuk memastikan jaminan mutu air yang
1
didistribusikan sampai dengan tingkat sasaran dalam hal ini Rumah Tangga atau
masyarakat yang siap minum adalah air minum yang aman.
Pengawasan internal menjadi tanggung jawab para pelaksana penyelenggara air minum
untuk memastikan bahwa sistim penyediaan air minum yang siap didistribusikan adalah air
minum yang aman. Dan pengawasan eksternal dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten pengawasan kualitas air minum dalam hal ini ujung tombak
sanitarian/penanggung jawab Kesehatan Lingkungan di Puskesmas khususnya dalam
penerapan kebijakan pengawasan kualitas air minum dan teknis operasionalisasi
pelaksanaannya. Capaian hasil kinerja pengawasan mulai tingkat kabupaten/kota dengan
menterjemahkan capaian target per tahun dari masing-masing daerah dalam upaya
mencapai kualitas air minum tingkat rumah tangga aman secara nasional akan menjadi
barometer keberhasilan untuk mengevaluasi kinerja program secara komprehensif.
Upaya di tingkat rumah tangga adalah sebagai salah satu tolak ukur untuk mengetahui
peningkatan kualitas air minum maka dilakukan pelaksanaan surveilans kualitas air minum
(SKAM) dengan target sasaran rumah tangga sangat prioritas dilaksanakan hal ini dalam
rangka menjawab target SDGs ukuran yang dilaksanakan adalah rumah tangga akses
terhadap air minum layak dana aman. Data yang dikumpulkan setiap tahunnya akan
dievaluasi untuk memberikan masukan ke program penyehatan air, baik dari sisi suplai dan
penanganan tingkat risiko melalui rencana pengamanan air minum pada satuan hulunya
yaitu seluruh penyelenggara air minum menghasilkan kualitas air minum yang aman.
1.2 Sasaran
1. Sasaran pelaksanaan kegiatan surveilans air minum rumah tangga ini adalah 514
kab/kota di 34 Provinsi.
2. Sasaran pedoman surveilans kualitas air minum ini digunakan untuk petugas
kesehatan lingkungan tingkat kab/kota dan puskesmas.
Ruang lingkup kegiatan surveilans kualitas air minum rumah tangga sebagai berikut:
1. Lokasi surveilans menggunaan batasan per kabupaten/kota.
2. Data dasar pendataan adalah rumah tangga.
3. Kegiatan yang dilakukan melalui:
(1) Pengamatan inspeksi kesehatan lingkungan pengolahan air minum dilakukan di
rumah tangga.
2
(2) Pengambilan sampel air minum (sarana air minum utama dan siap minum)
diambil di rumah tangga.
(3) Pengujian sampel adalah menggunakan alat pengawasan Kesehatan Lingkungan
(Sanitarian Kit untuk uji kualitas air minum yang telah terkalibrasi) yang dimiliki
oleh Puskesmas/Kabupaten/Kota.
(4) Analisis data, menyusun rencana tindak lanjut (bahan komunikasi resiko)
(5) Sosialisasi dan advokasi.
4. Pelaporan dilakukan menggunakan aplikasi e-monev PKAM.
5. Pelaksana adalah dinas kabupaten/kota dan sanitarian puskesmas/penanggung
jawab kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
3
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan
Tujuan Khusus;
1. Memberikan panduan dalam melaksanakan identifikasi resiko dan pengelolaan resiko
yang ada pada sarana air minum di rumah tangga.
2. Mendapatkan kualitas air minum aman
3. Memberikan panduan dalam memperoleh data praktik pengelolaan air minum rumah
tangga dan dampak kesehatan (PAM-RT).
2.2 Manfaat
4
BAB III
METODOLOGI
Definisi air minum yang digunakan mengacu pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 59
Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang
dimaksud dengan “air minum” dalam panduan ini adalah air yang digunakan untuk
keperluan minum, masak, menyiapkan makanan, dan personal hygiene. Dan sesuai dengan
Permenkes No.492/Menkes/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air
minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Konsep secara utuh untuk pengamanan air minum rumah tangga dimulai dari tahap seluruh
penyelenggara air minum melaksanakan pengelolaan air minum melalui penerapan
Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) termasuk uji kualitas, dan dilanjutkan dengan
pengawasan eksternal melalui uji petik pada sarana air minum oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota melalui penilaian RPAM dan hasil uji kualitas. Setelah tahapan ini
dilakukan, maka hasil surveilans kualitas air minum di rumah tangga menjadi titik kontrol
terakhir jaminan air minum aman dengan intervensi pengelolaan air minum di rumah tangga
(PAMRT).
Sebagai perhitungan dalam menganalisa setiap tingkatkan air minum layak menuju aman,
mengacu kepada Ladder SDGs yang diturunkan dalam Meta Data Target Indikator Air
Minum yang dikeluarkan oleh Bappenas kerjasama dengan POKJA PPAS dan IWASH Plus
dalam penilaian akses rumah tangga mendapatkan tingkatan air minum layak dan aman.
Sesuai dengan indikator 6.1.1 diamanatkan proxi ladder 5 adalah merupakan indikator
utama rumah tangga menggunakan sumber air minum aman. Dijelaskan tingkatkan Rumah
Tangga akses terhadap sumber air minum layak menuju sumber air minum aman dalam
tabel 3.1.
Tabel. 3.1
Ladder (tingkatan) Air Minum Layak Menuju Aman
Kategori Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah
4K Tangga Tangga Tangga Tangga Tangga
Tidak Ada Akses tidak Akses layak Akses layak Akses Air
Akses layak terbatas dasar Aman
5
(Ladder 1) (Ladder 2) (Ladder 3) (Ladder 4) (Ladder 5)
Kuantitas Sumber air Sumber air Sumber air Sumber air Sumber air
secara minum yang minum yang minum yang minum yang
langsung berasal dari berasal dari berasal dari berasal dari
tanpa sumber air sumber air sumber air sumber air
pengolaha tidak terlindungi terlindungi terlindungi
n yang terlindungi (dengan hasil (dengan hasil (dengan hasil
berasal (dengan IKL kategori IKL kategori IKL kategori
dari air hasil IKL rendah dan rendah dan rendah dan
permuka- kategori sedang) sedang) sedang)
an tinggi)
Keterjang Waktu Waktu tempuh Waktu tempuh
kauan tempuh mengumpulka mengumpulka
mengumpulk n air dari n air dari
an air dari rumah ke rumah ke
rumah ke sumber air sumber air
sumber air minum minum
minum sebesar ≤ 30 sebesar ≤ 30
sebesar > 30 menit kecuali menit kecuali
menit air kemasan air kemasan
dan air isi dan air isi
ulang ulang
Kontinuitas Rumah tangga
dapat
mengakses air
minum saat
dibutuhkan
(tidak
mengalami
kesulitan
pasokan air
selama 24
jam)
Kualitas Kualitas air
minum sesuai
dengan
standar
kualitas air
minum
nasional untuk
bakteri fecal
dan kimia
Sarana - Sungai - Sumur Akses Air Minum Layak : Akses Air
- Danau/ tidak Jika Rumah Tangga Minum Aman :
Waduk terlindungi Menggunakan SAM dari salah 1. Jika RT
- Irigasi - Mata air satu jenis SAM berikut : mengguna
tidak - air kemasan kan jenis
terlin- - air isi ulang/ depot air minum SAM
dung - ledeng/perpipaan, kran Layak
umum 2. SAM
- sumur bor/pompa berada
- Sumur Gali terlindungi dalam
- mata air terlindungi jangkauan
6
- penampungan air hujan rumah di
- Hidran dalam
- terminal air pagar
- air yang dijual eceran atau 3. Tersedia
keliling sepanjang
waktu
4. Bebas
Kontamina
si (Fisik,
Kimia,
Biologi)
Artinya: rumah tangga menggunakan sumber air secara langsung tanpa pengolahan
yang berasal dari air permukaan seperti sungai, danau, waduk, atau kolam.
Artinya: rumah tangga menggunakan sumber air minum yang berasal dari sumur tidak
terlindung atau mata air tidak terlindung atau sumber air minum lainnya yang tidak
terlindungi (sebagai implementasi dalam inspeksi kesehatan lingkungan untuk
pengawasan kualitas air minum pada sarana adalah ketika penilaian masuk dalam
katagori resiko tinggi).
Artinya: rumah tangga menggunakan sumber air minum layak (dengan resiko penilaian
inspeksi kesehatan lingkungan kualitas sarana berada pada katagori Rendah dan
Sedang) dan waktu untuk mengumpulkan air dari sumber air ke rumah (pulang pergi,
termasuk waktu antri) lebih dari 30 menit.
Artinya: rumah tangga menggunakan sumber air minum layak (dengan resiko penilaian
inspeksi kesehatan lingkungan kualitas sarana berada pada katagori Rendah dan
Sedang) dan waktu untuk mengumpulkan air dari rumah ke sumber air minum (pulang
pergi, termasuk waktu antri) kurang atau sama dengan 30 menit.
Artinya: rumah tangga menggunakan sumber air minum layak, lokasi sumber air minum
berada di dalam atau di halaman rumah (on premises), tersedia setiap saat dibutuhkan,
dan memenuhi syarat kualtas air minum sesuai dengan baku mutu kualitas sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan yang berlaku.
7
Target indikator Prioritas Nasional capaian untuk air minum tahun 2020 – 2024 dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Target RPJMN Rumah Tangga Memiliki Akses Air Minum Layak dan
Akses Air Minum Aman
Rumah tangga
memiliki akses air 100% 100%
minum layak
Rumah tangga
memiliki akses air 15% 45%
minum aman
Pencapaian tabel 3.2 dilakukan melalui Susenas, namun untuk mencapai target dua
indikator tersebut di atas dilakukan melalui surveilans kualitas air minum di rumah tangga
secara rutin oleh 514 kab/kota yang sekaligus melaksanakan sosialisasi PAM-RT. Pilar ke 3
STBM untuk meningkatkan edukasi serta membangun kepedulian masyarakat mendapatkan
air minum yang aman.
Tabel 3.3
Target RPJMN 2020-2024 Persentase Sarana Air Minum Diawasi /Diperiksa
Kualitas Air Minumnya Sesuai Standar
Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023 Target 2024
8
3.2 Parameter Kualitas Air Minum
Tabel 3.4
Daftar Parameter Kualitas Air Minum
No Jenis Parameter Kadar Satuan Metode
maksimum Pengukuran
yang
diperbolehkan
MIKROBIOLOGI
1 E.Coli 0 CFU/100ml SNI/APHA
FISIK
KIMIA
Spektrofotometer
9
3.4 Populasi, Sampel, dan Besar Sampel
Surveilans kualitas air minum yang dilakukan di rumah tangga diharapkan dapat
merepresentasikan kondisi kualitas air minum dalam suatu wilayah, dalam hal ini adalah
wilayah kabupaten/kota.
1. Populasi
Populasi dalam surveilans rumah tangga adalah seluruh rumah tangga yang ada
disetiap kab/kota.
2. Rumah Tangga
Rumah tangga biasa adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya makan bersama dari
satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah mengurus
kebutuhan sehari-hari bersama menjadi satu. (mengacu ke BPS/dari pedoman
Riskesdas).
3. Sampel
Sampel dalam surveilans rumah tangga adalah sebagian dari rumah tangga yang
diambil.
Besar sampel dihitung menggunakan estimasi proporsi dengan menggunakan proporsi hasil
skamrt 2020 dan menggunakan desain efek 3%, fungsi desain efek adalah tidak melakukan
pengambilan random langsung, multistage sampling (bertahap).
2
z 1−α /2 P(1−P )
n= 2 X deff
d
10
Contoh
Tahap 1.
Setiap kab/kota terpilih semua puskesmas diambil
Tahap 2.
Disetiap puskesmas diambil 2 desa
- Cara pengambilan desa: sistematic random (ada lampiran nomor urut desa diambil
dari BPS, ada software excel yang berisi populasi desa di setiap puskesmas)
- Desa yang sudah terpilih sebagai desa sasaran pada tahun sebelumnya, boleh
dipilih kembali setelah seluruh desa dalam wilayah puskesmas sudah dilakukan
surveilans.
- Populasi terkecil yang akan dilakukan random adalah desa atau kelurahan
- Desa terpilih mengambil rumah tangga sasaran dengan menggunakan system
random sampling dan proporsi dari sarana air minum yang digunakan
- Mengambil rumah tangga berdasarkan systematic random sampling, jumlahnya
menggunakan kuota sampel
Cara menentukan jumlah sampel minimal rumah tangga per puskesmas sbb;
Jumlah Puskesmas dalam 1 kab/kota Jumlah Sampel Rumah Tangga Minimal
≤ 10 20
> 10 sd 20 15 atau 20
≥ 20 10
- *) Jika jumlah puskesmas 10 – 20, maka jumlah rumah tangga total di Kab/Kota tsb
harus minimal 200
Contoh:
Tahap 3.
Cara memilih responden rumah tangga sbb;
11
1. Listing rumah tangga yang ada di desa/kelurahan terpilih dan beri nomor 1 dst
(kerangka sampel), detail: nama kepala rumah tangga, alamat,rt,rw
2. Melakukan sistematic random sampling untuk memilih rumah tangganya (ada
softwarenya, diberikan ke kab/kota)
3. Kita menggunakan kuota sampel pada setiap populasi terkecil
4. Jumlah rumah tangga = besar sampel/jumlah desa
5. Yang diwawancara adalah individu yang mewakili rumah tangga, diutamakan kepala
keluarga atau ibu rumah tangga atau dewasa berusia minimal 18 tahun
12
Perlakuan kalibrasi pH meter sbb;
1. Siapkan sampel air dalam gelas plastik
2. Nyalakan alat pH meter dengan cara menggeser tombol “ON/OFF” di bagian atas alat
3. Celupkan pH meter ke dalam sampel air, amati pembacaan pH.
4. Jika hasil pembacaan menunjukkan pH sekitar < 6, maka lakukan kalibrasi pH meter
dengan menggunakan larutan buffer pH 4 dengan cara:
• Masukkan larutan buffer pH 4 ke dalam gelas plastik
• Cuci probe pH meter mengunakan aquadest, kemudian keringkan dengan tisu.
• Celupkan probe pH meter ke dalam larutan buffer 4, tunggu hingga tampilan angka
di layar stabil
• Putar sekrup adjustment yang terdapat di belakang alat dengan menggunakan
obeng kecil, sampai nilai yang terbaca di layar sesuai dengan nilai standar, yaitu pH
4
• Ukur dan catat nilai pembacaan
• Msukkan kembali larutan buffer pH 4 ke dalam botol kemasannya
• Cuci probe hingga bersih dengan aquadest, lalu keringkan dengan tisu
• pH meter siap digunakan
• Jika hasil pembacaan sampel menunjukkan pH sekitar 6-8, maka lakukan kalibrasi
pH meter dengan menggunakan larutan buffer pH 7. Dengan cara:
• Masukkan larutan buffer pH 7 ke dalam gelas plastik
• Cuci probe pH meter mengunakan aquadest, kemudian keringkan dengan tisu.
• Celupkan probe pH meter ke dalam larutan buffer 7, tunggu hingga tampilan angka
di layar stabil
• Putar sekrup adjustment yang terdapat di belakang alat dengan menggunakan
obeng kecil, sampai nilai
• yang terbaca di layar sesuai dengan nilai standar, yaitu pH 7
• Ukur dan catat nilai pembacaan
• Masukkan kembali larutan buffer pH 7 ke dalam botol kemasannya
• Cuci probe hingga bersih dengan aquadest, lalu keringkan dengan tisu
• pH meter siap digunakan
Layar
Masukkan Masukkan Tambahkan Pindahkan photometer
Pilih Phot Masukkan Masukkan
3,3 mL lar 20 mL lar satu sendok larutan bagian akan
[023]. Blangko larutan
SRM Nitrat standar ke
takar Nitratest menampilkan
atas ke dalam
Masukkan x30, (Aquadest/ standar
ke dalam dalam powder dan satu hasil [mg/L N
kuvet 10 ml. Tekan [OK]. Aquabidest).
labu takar tabung tablet Nitratest. dan mg/L
Tambahkan Jika pada layar Tunggu hingga
100 mL. reaksi Kocok sampel Nitricol tablet. LCD muncul perintah
Encerkan bertutup selama 1 - 3 3
Diamkan10 dialog [Masukan selanjutnya
dengan 20 mL menit, diamkan 2 menit untuk Blanko] pada layar
aquadest menit perubahan hasil
hingga
warna pengukuran
batas ukur
14
3.6 Prosedur Pengambilan Sampel
Tempat pengujian sampel sbb;
• In Situ (pengujian langsung di lokasi rumah tangga): TDS dan PH
• Laboratorium lapangan: nitrat, nitrit, kromium valensi 6, dan E. coli, dan total coliform
15
Sistematika cara pengambilan sampel sbb;
Titik Parameter
No Sumber air Ket
sampling
Seluruh jenis SAM Insitu (tidak diambil
1 Sarana TDS dan pH
sampel)
Nitrat, nitrit, Sarana kran atau air perpipaan (termasuk Botol sampel
Cr6+ PDAM)
Sarana tanpa kran (sumur gali dengan Botol sampel
timba, PAH, sungai/kolam)
Nitrat, nitrit,
Air siap minum di ruta (gelas) dr sumber
Cr6+, dan Botol sampel
non PDAM
mikrobiologi
Mikrobiologi Air siap minum yang berasal dari PDAM Plastik thiosulfat
16
1. SAM rumah tangga lebih dari satu jenis: SAM utama yang digunakan oleh rumah
tangga (lihat materi penjelasan kuesioner)
2. SAM rumah tangga dari air kemasan: kran galon
3. SAM air minum isi ulang (depot air minum): kran dari galon atau wadah
penyimpanannya.
4. SAM rumah tangga dari air ledeng: kran terluar tempat sambungan pipa ledeng dan
pipa milik rumah tangga
5. SAM rumah tangga dari sumur gali (dangkal): sumur (timba atau kran terdekat dari
sumur)
6. SAM rumah tangga dari sumur bor (dalam) dengan toren: kran terdekat dari sumur
atau toren
7. SAM rumah tangga dari mata air (terlindung atau tidak terlindung) atau dari sumber
air permukaan (sungai, kali, waduk) atau dari hidran air atau terminal air:
Dekat rumah: langsung di sumbernya (mata air atu air permukaan).
Jauh dari rumah dan sulit dijangkau: kran/pipa/saluran yang menghubungkan
SAM ke rumah atau penampungan di rumah tangga
8. SAM rumah tangga membeli eceran: tempat penampungan dirumah
Pengambilan sampel di SAM untuk pengujian parameter nitrat, nitrit, dan Cr6+
1) Air sumur gali dengan mesin, sumur bor lain-lain yang menggunakan kran atau air
perpipaan termasuk PDAM
Siapkan botol Buka kran, Tampung air ke Tutup botol Masukkan botlol berisi
tertutup dan alirkan air dalam botol hingga rapat sm[pel ke dalam coolbox
tempelkan selama 1 - 2 sampel, sampai lalu disegel untuk diperiksa di
stiker menit terisi 80% dari dengan laboratorium lapangan atau
kapasitas botol selotip kertas tempat yang disepakati
17
Siapkan botol Ambil air dari Tampung air ke Tutup botol Masukkan botlol berisi
tertutup dan penampungan dalam botol hingga rapat sm[pel ke dalam coolbox
tempelkan Gunakan sampel, sampai lalu disegel untuk diperiksa di
stiker gelas takar terisi 80% dari dengan selotip laboratorium lapangan atau
yang dilapisi kapasitas botol kertas tempat yang disepakati
plastik steril
Siapkan botol Ambil air dari Tampung air ke Tutup botol Masukkan botlol berisi
tertutup dan penampungan dalam botol hingga rapat sm[pel ke dalam coolbox
tempelkan stiker. Gunakan gelas sampel, sampai lalu disegel untuk diperiksa di
Buka tutupnya, takar yang terisi 80% dari dengan laboratorium lapangan
dan usap mulut dilapisi plastik kapasitas botol selotip kertas atau tempat yang
botol dgn alc swab steril disepakati
18
Pengambilan sampel di SAM untuk pengujian parameter mikrobiologi
3) Air dari PDAM
Siapkan botol Siapkan sampel Tuangkan air Tutup botol Masukkan botlol berisi
tertutup dan air minum, dari gelas hingga rapat sm[pel ke dalam coolbox
tempelkan stiker. dengan cara kedalam botol lalu disegel untuk diperiksa di
Buka tutupnya, meminta segelas sampel, sampai dengan selotip laboratorium lapangan
dan usap mulut air siap minum terisi 80% dari kertas atau tempat yang
botol dgn alc kpd ART kapasitas botol disepakati
swab
Siapkan plastik Siapkan sampel Tuangkan air Tutup plastik Masukkan plastik berisi
thiosulfate dan air minum, dari gelas ke hingga rapat sm[pel ke dalam coolbox
tempelkan dengan cara dalam plastik untuk diperiksa di
stiker. Buka meminta segelas thiosulfat laboratorium lapangan
tutupnya, dan air siap minum atau tempat yang
usap mulut kpd ART disepakati oleh tim (di
botol dgn alc BS)
swab
19
3.7 Jenis dan Cara Pengumpul Data
Pada saat surveilans kualitas air minum, dilakukan pengumpulan data sebagai berikut;
1. Jenis data
a. Data dasar rumah tangga
b. Data identifikasi risiko air minum di rumah tangga
c. Data kualitas air minum di rumah tangga
Sebelum pelaksanaan surveilans kualitas air minum dilakukan, perlu dipersiapkan sebagai
berikut;
(a) Siapkan instrumen wawancara dan IKL
(b) Siapkan peralatan pengambilan sampel
20
sampel air diambil sebanyak 100mL dengan wadah botol plastik untuk pengujian fisik (in
situ)
UJI KIMIA
1. Fotometer/ Fotometer/
Spektofotometer spektrofotometer
(semua merk/jenis yang terkalibrasi
bias digunakan) dan atau
peralatan uji
lainnya yang
terkalibrasi
Alat yang akan
digunakan untuk
memeriksa
kualitas air harus
yang terkalibrasi
dan terkomparasi
21
NO ALAT SPESIFIKASI/ CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
22
NO ALAT SPESIFIKASI/ CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
pencampuran
bahan reagen,
dibutuhkan pipet
yang akurat.
Dapat
menggunakan
mikropipet yang
dilengkapi
dengan tips
disposable.
Mikropipet
23
NO ALAT SPESIFIKASI/ CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
transfer aquades
Tidak Harus
Steril untuk
pengukuran
kimia
Wadah sampel
untuk pengukuran
pH dan TDS
24
NO ALAT SPESIFIKASI/ CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
pengawetan
sampel dalam
perjalanan.
UJI
MIKROBIOLOGI
25
NO ALAT SPESIFIKASI/ CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
kebutuhan yang
diatur sesuai
ukuran Mikropipet
HARUS
menggunakan tips
steril untuk
pengujian
mikrobiologi
Ukuran Tips
menyesuaikan
kebutuhan yang
diatur sesuai
ukuran Mikropipet
26
NO ALAT SPESIFIKASI/ CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
yang dibawa)
27
NO ALAT SPESIFIKASI/ CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
28
NO ALAT SPESIFIKASI/ CONTOH GAMBAR
KETERANGAN
Atau
29
No Bahan Spesifikasi Keterangan Ilustrasi Gambar
Utama
1. Compact AOAC&Microval -
Dry E Coli Certified
(EC)
2. Nitrit Range 0-0,5 mg/l Kompatibel
(NO2) dengan
photometer ZE-
200
30
No Bahan Spesifikasi Keterangan Ilustrasi Gambar
Utama
8. Firespray Alkohol 70% -
atau
alkohol
70%
31
No Bahan Spesifikasi Keterangan Ilustrasi Gambar
Utama
diperlukan 2
buah
membrane
filter, 1 kab/
kota 400
buah.
Hasil uji
validasi untuk
coliform ada
penyimpangan
hasil.
Sebaiknya
menggunakan
membrane
filter di 2 titik
sampel
(merujuk pada
permenkes
492)
32
No Bahan Pendukung Spesifikasi Ilustrasi Gambar
(Menyesuaikan dengan
alat ukur yang
digunakan)
33
3 Plastik steril Ukuran 2 liter
6 Tisu
7 Baterai
Fotometer/Spektrofotometer
34
8 Baterai TDS-meter
11 Alcohol Swab
12 Hand sanitizer
13 Pemantik Api
35
36
BAB IV
ORGANISASI PENYELENGGARA
37
3. Melaksanakan penyiapan sumberdaya petugas teknis (sanitarian puskesmas)
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi data melalui rapat koordinasi dengan
Puskesmas untuk;
a. Persamaan persepsi dalam pelaksanaan surveilans kualitas air minum
b. Penetapan jumlah dan lokasi sasaran sampel.
c. Penentuan titik sampel Puskesmas dengan memperhatikan kriteria responden
yang memiliki akses terjauh, menengah, dan terdekat dari Puskesmas.
d. Melaksanakan penyiapan alat uji kualitas dan kelengkapannya (sanitarian kit yang
terkalibrasi) bersama tim Puskesmas.
4. Melaksanakan penyiapan bahan reagensia uji kualitas air secara fisik (TDS, suhu,
pH), kimia (nitrat, nitrit, krom valensi 6, atau disesuaikan dengan karakteristik wilayah),
mikrobiologi (e.coli, total coliform), dan instrument wawancara, serta form IKL yang
sesuai standar (terlampir).
5. Melaksanakan pendampingan pada saat proses surveilans kualitas air minum di
lapangan (wawancara, IKL, pengambilan sampel air, pengujian kualitas air)
6. Melakukan pendampingan manajemen data dan menganalisis hasil wawancara, IKL,
pengambilan sampel air, pengujian kualitas air minum setelah diinput ke dalam sistem
aplikasi e-monev PKAM untuk pengolahan dan analisis hasil.
7. Menyusun pelaporan hasil surveilans kualitas air minum kepada pimpinan untuk
menjadi bahan tindaklanjut.
8. Menyiapkan bahan publikasi hasil surveilans kualitas air minum kepada stakeholder
terkait untuk ditindaklanjuti.
4. Peran Puskesmas
1. Melaksanakan penyiapan alat uji kualitas dan kelengkapannya (sanitarian kit yang
terkalibrasi)
2. Melaksanakan penyiapan bahan reagensia uji kualitas air secara fisik (TDS, suhu,
pH), kimia (nitrat, nitrit, arsen, atau disesuaikan dengan karakteristik wilayah),
mikrobiologi (e.coli, total coliform), dan instrument wawancara, serta form IKL yang
sesuai standar
3. Melaksanakan wawancara, IKL, pengambilan sampel air, pengujian kualitas air ke titik
sampel
4. Melakukan pengolahan dan penginputan data ke dalam sistem aplikasi e-monev
PKAM
5. Menyiapkan bahan sosialisasi hasil surveilans kualitas air minum untuk masyarakat
agar meningkatkan kepedulian terhadap air minum aman
6. Penyiapan bahan reagensia uji kualitas dan penerapan hasil
38
Kegiatan surveilans kualitas air minum dilakukan setiap tahun untuk mendapatkan data
rumah tangga dengan akses kualitas air minum layak dan aman.
39
BAB V
PELAPORAN
A. SISTEMATIKA PELAPORAN
Pelaporan kegiatan surveilans kualitas air minum mencakup informasi sbb;
1. Pemetaan sebaran titik sampling rumah tangga per Puskesmas
2. Rekapitulasi data kuesioner per Puskesmas
3. Rekapitulasi data Inspeksi Kualitas Lingkungan per Puskesmas
4. Rekapitulasi data hasil uji kualitas air minum per Puskesmas
5. Tabulasi data yang mencakup (a) jenis sarana air minum, (b) hasil IKL, (c) hasil
uji kualitas air minum
B. TAHAPAN PELAPORAN
Pengiriman semua data dilakukan secara berjenjang sbb;
40
Tim Penyusun
41
LAMPIRAN 1. PEMBIAYAAN
42