Anda di halaman 1dari 8

Lampiran 2 dari 7 SKAM-RT

LAMPIRAN 2 dari 7

PEDOMAN
PELAKSANAAN PENETAPAN SDM STUDI
KUALITAS AIR MINUM DAN MOBILISASI ALAT
UNTUK MENDUKUNG STUDI KUALITAS AIR MINUM
RUMAH TANGGA (SKAM-RT) TAHUN 2020

DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN


DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN
2020

Page 1 of 8
Lampiran 2 dari 7 SKAM-RT

I. LATAR BELAKANG
Sebagai implementasi komitmen Pemerintah Indonesia bersama masyarakat
dunia untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) target 6.1 dalam
pemenuhan kualitas air minum yang aman beserta pemantauannya bagi seluruh
rakyat Indonesia dengan target tahun 2030, mencapai akses air minum yang aman
dan terjangkau untuk semua, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
meningkatkan kualitas lingkungan, Indonesia perlu memiliki baseline data
penyelenggara air minum baik institusi, komunal dan Depot Air serta penyelenggara
air minum dalam kemasan. Baseline data digunakan untuk pengawalan pembinaan
dan pengawasan tingkat hulu dalam mewujudkan penyelenggaraan air minum yang
dihasilkan aman. Hal ini diperkuat dengan tindaklanjut surat Direktur Kesehatan dan
Gizi Masyarakat Bappenas nomor 782/D.5.1/01/2019 tanggal 17 Januari 2019 tentang
catatan dan tindak lanjut pertemuan pembahasan dukungan Kementerian Kesehatan
dalam pelaksanaan SDGs tujuan 6, Kemenkes/Dit.Kesling ditunjuk sebagai
penanggungjawab untuk pengawasan kualitas air minum, perlu menyediakan data
dasar dan capaian akses air minum aman. Untuk itu pada Tahun 2020 Direktorat
Kesehatan Lingkungan bersama Pusat Upaya Kesehatan Masyarakat Badan
Litbangkes menyiapkan pelaksanaan kegiatan Studi Kualitas Air Minum di Rumah
Tangga (SKAMRT) Tahun 2020 dengan tujuan diperolehnya data dan informasi
tentang kualitas air minum di tingkat rumah tangga di Indonesia yang akan dijadikan
acuan sebagai baseline indikator keberlanjutan.

II. PENETAPAN SDM


A. KRITERIA
Untuk memastikan dan mengawal pelaksanaan kegiatan di daerah, maka perlu
ditunjuk penanggung jawab pelaksana kegiatan Studi Kualitas Air Minum di Rumah
Tangga baik di tingkat provinsi ataupun di kabupaten/kota.
1. Provinsi
Menunjuk Kepala Dinas Kesehatan Provinsi sebagai Koordinator tingkat
provinsi
2. Kabupaten/Kota
 Menunjuk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai Koordinator
Tingkat Kab/ Kota
 Menunjuk Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat/pejabat struktural/staf
Dinas Kesehatan Kab/Kota sebagai Pelaksana Teknis Kab/ Kota

Page 2 of 8
Lampiran 2 dari 7 SKAM-RT

 Menunjuk Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan/pejabat struktural/staf Dinas


Kesehatan Kab/Kota sebagai Wakil Pelaksana Kab/Kota
 Menunjuk 1 Orang staf teknis yang ditunjuk sebagai pelaksana teknis dan
pengawas internal.
3. Tim Pengumpul Data SKAM RT (Enumerator)
Tim Pengumpul Data SKAM-RT atau enumerator adalah Sanitarian/Petugas
Kesehatan Lingkungan. Sanitarian/Petugas Kesehatan Lingkungan yang
ditunjuk oleh Kab/Kota sebagai petugas lapangan yang akan melaksanakan
Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Diutamakan berasal dari puskesmas pada kluster terpilih. Jika pada
puskesmas di kluster terpilih tidak terdapat sanitarian, maka sanitarian
dipilih pada puskesmas lainnya yang masih berada dalam wilayah
kab/kota
b. Dibebastugaskan dari tugas sehari-hari agar dapat melaksanakan tahapan
pengumpulan data selama waktu yang dibutuhkan.
c. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik.
d. Bertanggungjawab melakukan pengumpulan data sampel, hingga
pelaporan entri data sampel.
e. Mau dan cepat belajar.
f. Mampu mengoperasikan peralatan sanitarian kit terkait dengan kebutuhan
pengambilan sampel (minimal fotometer, phmeter, TDSmeter, mikrobiologi
kit).
g. Tangkas dan cekatan

Jumlah enumerator yang dibutuhkan di setiap kabupaten/kota disesuaikan


dengan jumlah kluster yang ada di setiap kabupaten/kota.
Catatan :
1. 1 kluster = 10 Sampel Rumah Tangga
2. 1 tim terdiri dari 2 orang sanitarian/petugas kesling puskesmas yang
terpilih oleh Dinkes Kab/Kota
3. Jumlah Tim dan jumlah kluster yang menjadi tanggung jawab oleh
Tim sesuai dengan yang tercantum pada Lampiran 6.
4. Contoh : Kab. Intan Jaya dengan total 2 kluster sehingga jumlah tim yang
dibutuhkan sebanyak 1 tim yang terdiri dari 2 orang sanitarian/petugas
kesling yang akan melaksanakan Studi Kualitas Air Minum di 20 Rumah
Tangga

Page 3 of 8
Lampiran 2 dari 7 SKAM-RT

B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


1. Koordinator tingkat Provinsi
Koordinator tingkat provinsi adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. Tugas
dan tanggung jawab wajib dilaksanakan berkoordinasi dengan PJT provinsi
yaitu:
a. Mengoordinir pelaksanaan SKAM RT di kab/kota
b. Melakukan persiapan lapangan
c. Mengoordinir aspek administrasi, keuangan dan logistik
d. Monitoring persiapan dan pelaksanaan SKAM RT
e. Menyusun laporan administratif pelaksanaan SKAM RT
2. Kabupaten/Kota
a. Koordinator Tingkat Kab/ Kota
Koordinator Tingkat Kab/ Kota adalah Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
 Mengoordinir SKAM RT di kab/kota berkoordinasi dengan Pelaksana
Teknis Kab/ Kota
 Melaksanakan rekrutmen dan penetapan Pelaksana, Wakil Pelaksana
Kab/Kota, Pelaksana Teknis Kab/ Kota dan enumerator (sanitarian)
 Bersama Pelaksana, Wakil Pelaksana dan Pelaksana Teknis Kab/Kota
menyusun rencana kerja
 Mengoordinir penyelesaian administrasi, keuangan, dan aspek logistik
 Monitoring persiapan dan pelaksanaan SKAM RT
 Menyusun laporan administratif, keuangan, dan logistik pelaksanaan
SKAM RT di tingkat Kab/Kota
b. Pelaksana Teknis Kab/ Kota
Pelaksana Teknis Kab/ Kota adalah Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat/pejabat struktural/staf Dinas Kesehatan Kab/Kota yang
ditunjuk secara langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan. Tugas dan
tanggung jawabnya adalah:
 Membantu koordinator tim Kab/Kota dalam mengoordinir pelaksanaan
SKAM RT
 Bersama-sama Pelaksana Provinsi menyiapkan kebutuhan Sanitarian
Kit/Kesling kit kabupaten/kota dan berkoordinasi dengan Pelaksana
Teknis Kab/Kota dan Penanggung Jawab Teknis (PJT) Provinsi
 Berkoordinasi dengan Pusat dalam mengelola administrasi, keuangan
dan logistik

Page 4 of 8
Lampiran 2 dari 7 SKAM-RT

 Mempersiapkan pelaksanaan pengumpulan data SKAM RT


 Monitoring distribusi logistik ke tim sanitarian
 Membantu penyusunan laporan administratif, keuangan dan logistik
pelaksanaan SKAM RT
c. Wakil Pelaksana Kab/Kota
Wakil Pelaksana Kab/Kota adalah Kepala Seksi Kesehatan
Lingkungan/pejabat struktural/staf Dinas Kesehatan Kab/Kota yang
ditunjuk secara langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan. Tugas dan
tanggung jawab Pelaksana Kab/Kota adalah:
 Mengelola administrasi, keuangan dan logistik di setiap tahapan
(persiapan, pelaksanaan dan pasca pengumpualan data)
 Bersama-sama Wakil Pelaksana Provinsi menyiapkan kebutuhan alat
dan bahan habis pakai sesuai alokasi kluster dan berkoordinasi dengan
Pelaksana Teknis Kab/ Kota dan PJT Provinsi
 Mengelola keuangan di setiap tahapan (persiapan, pengumpulan data
dan pasca pengumpulan data)
 Memastikan dokumen SPJ setiap kegiatan selesai dan terdokumentasi
dengan baik
 Mengoordinasi penerimaan dan pengelolaan logistik termasuk proses
hibah
d. Pelaksana Teknis dan pengawas internal
Pelaksana Teknis Kab/Kota diutamakan seorang sanitarian di Dinas
Kesehatan Kab/Kota yang ditunjuk secara langsung oleh Kepala Dinas
Kesehatan. Tugas dan tanggung jawab Pelaksana Kab/Kota adalah:
 Mendampingi dan memberikan masukan teknis kepada tim sanitarian
dalam melakukan pengumpulan data
 Bersama-sama Wakil Pelaksana Kab/Kota menyiapkan kebutuhan alat
dan bahan habis pakai sesuai alokasi kluster dan berkoordinasi dengan
PJT Provinsi
 Mengirimkan hasil entri pengumpulan data yang dilakukan oleh tim
sanitarian kepada tim mandat pusat
e. Tim Pengumpul Data SKAM-RT
Tim Pengumpul Data SKAM-RT adalah sanitarian/petugas kesehatan
lingkungan yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota. Tugas
dan tanggungjawab nya adalah:
 Mempersiapkan lokasi penelitian yaitu pemberitahuan kegiatan SKAM

Page 5 of 8
Lampiran 2 dari 7 SKAM-RT

RT kepada Kepala Desa/Kelurahan dan Ketua RW/RT setempat


 Mengatur perpindahan dan pengaturan akomodasi dan transportasi dari
satu kluster ke kluster berikutnya
 Melakukan koordinasi terkait kebutuhan Sanitarian Kit/Kesling kit
kabupaten/kota serta alat dan bahan habis pakai untuk tim di setiap
kluster
 Melakukan pengambilan sampel air minum dan menguji sampel di
lokasi kluster
 Melakukan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL)
 Melakukan entri data
 Berkoordinasi dengan Pelaksana Kabupaten/Kota dan Pelaksana
Teknis Kabupaten/Kota dalam pengiriman kuesioner pasca
pengumpulan data
 Berkoordinasi dengan Pelaksana Teknis Kabupaten/Kota berkaitan
dengan mekanisme pengumpulan data di lapangan
 Bersama dengan tim, menyerahkan alat pengukuran penelitian dan
dokumen lainnya ke Dinas Kesehatan Kab/Kota setelah pengumpulan
data selesai untuk ditindaklanjuti.

C. HAK YANG DI TERIMA


1. Koordinator tingkat provinsi
Mendapatkan honor bulanan sesuai surat keputusan yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat.
2. Koordinator Tingkat Kab/ Kota
Mendapatkan honor bulanan sesuai surat keputusan yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat.
3. Pelaksana Teknis Kab/ Kota
Mendapatkan honor bulanan sesuai surat keputusan yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat.
4. Wakil Pelaksana Kab/Kota
Mendapatkan honor bulanan sesuai surat keputusan yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat.
5. Pelaksana teknis dan pengawas internal
Mendapatkan honor bulanan sesuai surat keputusan yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat.

Page 6 of 8
Lampiran 2 dari 7 SKAM-RT

6. Tim Pengumpul Data SKAM RT


Mendapatkan uang harian 8 jam dan transport lokal sesuai ketentuan dan
anggaran DIPA Satker Dit Kesehatan Lingkungan.

D. PROSEDUR PENGISIAN FORM


1. Yang mengisi Form/tautan tersebut cukup satu perwakilan dari Dinas
Kesehatan Provinsi dan satu perwakilan dari Dinas Kesehatan Kab/Kota.
2. Langkah pengisian data dapat dimulai dengan membuka browser pada laptop
atau handphone anda. Browser dapat menggunakan internet explorer, modzila,
google chrome, dan lain lain (google chrome lebih disarankan).
3. Ketik pada alamat browser yang Anda buka : bit.ly/datasdmsankitskamrt
(huruf kecil semua). Tekan ENTER.

4. Maka akan muncul :

5. Isi alamat email anda beserta pertanyaan yang diajukan. Jangan sampai ada
jawaban yang terlewat.
6. Siapkan data yang diminta yakni Nama Lengkap + Gelar, Jabatan , Golongan,
NPWP , Nomor Rekening, Nama Bank Beserta Cabang Bank untuk beberapa
SDM yang terlibat dalam SKAM-RT yakni Kadinkes Provinsi, Kadinkes

Page 7 of 8
Lampiran 2 dari 7 SKAM-RT

Kab/Kota, Kabid Kesmas Kab/Kota, Kasie Kesling Kab/Kota, Pengawas


Internal Kab/Kota, dan enumerator (sanitarian/petugas kesling).
7. Setelah selesai pada pertanyaan terakhir, tekan “kirim”.
8. Setelah menekan tombol “kirim” , data secara otomatis telah terekam.
9. Daftar resmi yang ditandatangani pimpinan+stempel kami tunggu via email ke
subditpenyehatanair@gmail.com (format sesuai pada lampiran 5)

III. MOBILISASI ALAT


Direktorat Kesehatan Lingkungan, bekerja sama dengan tim B/BTKL-PP, BPFK,
dan BBLK pada tahun 2019 telah melakukan uji kalibrasi dan komparasi terhadap
sanitarian kit dan kesling kit kab/kota yang telah didistribusikan ke daerah pada tahun
2017-2018. Dari 1990 alat sanitarian kit dan kesling kit tersebut, yang lolos uji
kalibrasi adalah sebanyak 1.877 alat fotometer, 1.326 alat Ph meter, dan 1.815 TDS
meter. Alat tersebut tersebar di 31 Provinsi dan 327 Kab/Kota.
Pelaksanaan Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAM RT) Tahun 2020
akan dilaksanakan di 34 Provinsi dan 514 kab/kota. Alat yang digunakan pada SKAM
RT adalah alat sanitarian kit dan kesling kit kab/kota yang didistribusikan pusat pada
tahun 2017 – 2018 dan yang telah lolos uji kalibrasi. Untuk itu, maka akan ada
mobilisasi alat antar provinsi dan antar kabupaten/kota untuk dipinjamkan dan mengisi
kekosongan alat di 3 provinsi dan 187 kab/kota (Lampiran 6). Satu tim membutuhkan
1 alat sanitarian kit atau kesling kit kab/kota.

Daftar Alat yang Perlu disiapkan untuk Mobilisasi


Sebelum dilakukan mobilisasi ke daerah yang tidak punya alat, maka daerah
yang meminjamkan harus menyiapkan alat-alat sebagai berikut :
1. Fotometer yang telah dikalibrasi dan kelengkapannya (baterai/charger, tutup
fotometer), kuvet untuk fotometer
2. Phmeter yang telah dikalibrasi
3. TDSmeter yang telah dikalibrasi
4. Incubator beserta kelengkapannya (tutup, kabel charger, alat ukur suhu)
5. Coolbox
6. Counter/alat hitung koloni
7. Timer
8. Syringe (suntikan, tabung delution, alat pengaduk/penghancur)

*Catatan : Alat tersebut harap diberi label yang berisi keterangan Provinsi,
Kabupaten/Kota, serta Puskesmas asal alat untuk memudahkan identifikasi saat
pengembalian.

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai