Anda di halaman 1dari 128

Daftar Isi

MODUL A INSTRUMEN UDARA


A.1. PETUNJUK PENGGUNAAN THERMOHYGROMETER TRH - 2000
A.2. PETUNJUK PENGGUNAAN ANEMOMETER ANMO - 300
A.3. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL LUX METER LT - 4000
A.4. PETUNJUK PENGGUNAAN PARTICULATE DUST METER DAZ - 400
A.5. PETUNJUK PENGGUNAAN SOUND LEVEL METER SENS-700 PRO
A.6. PETUNJUK PENGGUNAAN 5 IN 1 ENVIRONMENT METER COMBI-5

MODUL B INSTRUMEN AIR


B.1. PETUNJUK PENGGUNAAN PHOTOMETER ZE-200
B.2. PETUNJUK PENGGUNAAN PH DAN TDS METER XPT - 8
B.3. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL WATER TESTER XPT-6

MODUL C INSTRUMEN PANGAN


C.1. PETUNJUK PENGGUNAAN FOOD THERMOMETER IFT - 200
C.2. PETUNJUK PENGGUNAAN INFRARED DIGITAL THERMOMETER IR - 805

MODUL D REAGEN AIR


D.1. PENGUKURAN SAMPEL WARNA / COLOUR
D.2. PENGUKURAN SAMPEL KEKERUHAN / TURBIDITY
D.3. PENGUKURAN SAMPEL FLUORIDA / FLUORIDE
D.4. PENGUKURAN SAMPEL NITRIT / NITRICOL
D.5. PENGUKURAN SAMPEL NITRAT / NITRATE
D.6. PENGUKURAN SAMPEL SIANIDA / CYANIDE
D.7. PENGUKURAN SAMPEL ALUMINIUM
D.8. PENGUKURAN SAMPEL BESI / IRON
D.9. PENGUKURAN SAMPEL KESADAHAN / HARDNESS
D.10. PENGUKURAN SAMPEL KHLORIDA / CHLORIDE
D.11. PENGUKURAN SAMPEL MANGAN / MANGANESE
D.12. PENGUKURAN SAMPEL SENG / ZINC
D.13. PENGUKURAN SAMPEL SULFAT / SULFATE
D.14. PENGUKURAN SAMPEL TEMBAGA / COPPER
D.15. PENGUKURAN SAMPEL AMONIA / AMMONIA
D.16. PENGUKURAN SAMPEL KLORIN / CHLORINE

D.17. PENGUKURAN SAMPEL CHROMIUM


D.18. PENGUKURAN SAMPEL SELENIUM LR
D.19. PENGUKURAN SAMPEL ARSENIK

MODUL E REAGEN PANGAN


E.1. PENGUKURAN METANIL YELLOW TEST
E.2. PENGUKURAN RHODAMIN B TEST
E.3. PENGUKURAN FORMALDEHYDE TEST
E.4. PENGUKURAN BORAX TEST
E.5. PORK DETECTION KIT

MODUL F PENGUKURAN MIKROBIOLOGI


F.1. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL PORTABLE INCUBATOR PIM - 30
F.2. PETUNJUK PENGGUNAAN COLONY COUNTER CC-500
F.3. PENGUKURAN JUMLAH KUMAN COMPACT DRY TC
F.4. PENGUKURAN ESCHECERIA COLI (EC) DAN COLIFORM (CF)

MODUL G AKSESORIS PENDUKUNG


G.1. PENCACAH SAMPEL
G.2. MORTAR PASTLE
G.3. ALKOHOL SWAB
G.4. COOLBOX
G.5. PINSET DAN GUNTING
G.6. PIPET TRANSFER
G.7. SALIN STERIL
G.8. TIMBANGAN DIGITAL
G.9. AQUADEST
G.10. WADAH SAMPEL
G.11. MASKER
G.12. KERTAS SARING BERABU
G.13. CORONG
G.14. RAK TABUNG
G.15. LAMPU SPIRTUS
G.16. SARUNG TANGAN

G.17. BOTOL SAMPEL


G.18. TAS PERALATAN
G.19. TABUNG ERLENMEYER

PETUNJUK PENGGUNAAN NFC QRC UNTUK INSTRUMEN


PENANGANAN LIMBAH BUANGAN BEKAS REAGEN DAN SAMPEL TES PEMERIKSAAN (CAIRAN)
MODUL A.1.
PETUNJUK PENGGUNAAN THERMOHYGROMETER TRH - 2000

Pendahuluan
Alat ini mengukur dan menampilkan suhu dan kelembaban relatif, secara serentak juga ditampilkan
waktu, tanggal dan tingkat kenyamanan.

Fitur-Fitur

1. Indikator Baterai
2. Suhu
3. Kelembaban
4. Tanggal dan Waktu
5. Indikator Alarm
6. Tombol Fungsi
7. Sensor/Probe

Petunjuk Penggunaan
1. Bukalah penutup baterai dan pasanglah 2 buah 1.5V "AAA" baterai pada kompartemen baterai.
2. Pengesetan waktu, tanggal dan alarm
­ Tekanlah tombol "MODE" sekali, data tahun berkedip, kemudian tekanlah "▲" atau "▼" untuk
menaikkan atau menurunkan nilai.
­ Tekanlah tombol "MODE" dua kali, data bulan berkedip, kemudian tekanlah "▲" atau "▼" untuk
menaikkan atau menurunkan nilai.
­ Tekanlah tombol "MODE" tiga kali, data hari berkedip, kemudian tekanlah "▲" atau "▼" untuk
menaikkan atau menurunkan nilai.
­ Tekanlah tombol "MODE" empat kali, data minggu berkedip, kemudian tekanlah "▲" atau "▼" untuk
merubahnya.
­ Tekanlah tombol "MODE" lima kali, data jam berkedip, kemudian tekanlah "▲" atau "▼"untuk
menaikkan atau menurunkan nilai.
­ Tekanlah tombol "MODE" enam kali, data MIN akan berkedip, kemudian tekanlah "▲" atau "▼"
untuk menaikkan atau menurunkan nilai.

1
­ Tekanlah tombol "MODE" tujuh kali, tanda penunjuk waktu CLOCK akan ditampilkan, data penunjuk
waktu jam HOUR akan berpendar, kemudian tekanlah "▲" atau "▼" untuk menaikkan atau
menurunkan nilai.
­ Tekanlah tombol "MODE" delapan kali, tanda penunjuk waktu CLOCK akan ditampilkan, data penunjuk
waktu menit MIN akan berpendar, kemudian tekanlah "▲" atau "▼" untuk menaikkan atau
menurunkan nilai.
­ Setelah itu, tekanlah tombol "MODE" sekali lagi, maka siklus penyetingan akan diulangi lagi. Untuk
keluar dari mode penyetingan, tekanlah tombol "℃/℉".
3. Penunjuk Waktu ON/OFF
4. Tekanlah "℃/℉" dan tombol "MODE" secara serentak untuk mengaktifkan atau mematikan fungsi penunjuk
waktu, dan juga untuk merekam kembali hasil pembacaan MAX/MIN.

Catatan
­ Jangan menyimpan atau mengoperasikan alat di tempat yang sangat panas atau lembab .
­ Bukalah baterai jika alat disimpan untuk jangka waktu lama untuk mencegah baterai bocor.

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi terlatih dan
profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

2
MODUL A.2.
PETUNJUK PENGGUNAAN ANEMOMETER ANMO - 300

Anmo - 300 ini sangat ideal untuk kecepatan udara dan pengukuran volume rendah. Probe
dapat dipanjangkan dari 0,26 ke 1,2m memiliki kepala sensor probe 8.5mm dan sangat ideal
untuk ventilasi dan difuser. Instrumen ini baik untuk survei ventilasi, AC, kamar bersih,
penutup aliran, penyeimbang udara, dan pemantauan lingkungan.

Deskripsi Layar LCD

1. Indikator Baterai
2. Ikon Auto Off
3. Unit Suhu
4. Unit Kecepatan Angin
5. Pembacaan Kecepatan atau Volume Udara
6. Unit Volume Udara
7. Ikon Hold
8. Ikon MAX/MIN
9. Ikon AVG/rata-rata
10. Pembacaan Suhu

Deskripsi Instrumen
1. Konektor Probe
2. Layar LCD
3. Tombol SET
4. Tombol Unit Suhu
5. Tombol AVERAGE (rata-rata) dan Panah Atas
6. Tombol MAX/MIN
7. Tombol Unit Kecepatan Angin dan Pamah Bawah
8. Tombol Power
9. Tombol Penahan Data (HOLD)
10. Tombol Lampu Latar
11. Pegangan Probe
12. Sensor Suhu/Kecepatan Angin

1
Fungsi Tombol

Tombol Keterangan
Untuk menyalakan dan mematikan instruman

Untuk pemilihan unit suhu antara C atau F

Untuk melakukan pengaturan pada instrumen

- Untuk masuk kemode rata-rata


- Untuk melakukan navigasi pemilihan pada menu pengaturan
Untuk mengaktifkan lampu latar

Untuk melihat nilai maksimum dan minimum selama pengukuran

Untuk menahan data pengukuran

- Untuk memilih unit pengukuran antara kecepatan atau aliran udara


- Untuk melakukan navigasi pemilihan pada menu pengaturan

Prosedur Pengukuran
1. Hubungkan Probe dengan instrumen
2. Tekan tombol power untuk menyalakan
3. Pilih unit kecepatan angin dan suhu yang diinginkan
4. Ketika menggunakan instrumen pada pertama kalinya, Jika pembacaan tidak

menunjukkan “0” pada saat penutup sensor belum terbuka, maka tekan tombol “ ”
selama 2 detik hingga muncul 0:000 pada layar LCD.
Peringatan: - tangan jangan menyentuh penutup sensor saat proses zeroing.
- Proses Zero tidak bisa dilakukan seketika setelah pengukuran
- Instrumen tidak dapat digunakan pada lingkungan dengan suhu rendah setelah
melakukan proses zero dengan lingkungan suhu tinggi
5. Lepaskan penutup sensor, dan panjangkan probe sesuai dengan kubutuhan
6. Pada kepala sensor terdapat indikator tanda panah, pastikan arah panah berlawanan
dengan arah angin. Layar atas akan menampilkan nilai suhu udara. Layar yang bawah akan
menunjukkan nilai kecepatan udara
7. Ketika indikator baterai menunjukkan tanda lemah, maka gunakan adaptor untuk mengisi
ulang daya instrumen

2
Catatan Perawatan Instrumen
1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang
dapat mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh
teknisi terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan
instrumen

3
MODUL A.3.
PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL LUX METER LT - 4000

Pengaplikasian lux meter LT-4000 ini biasa digunakan untuk sumber elektro optik, penelitian,
metalurgi bagunan, inspeksi industri dan juga kontrol pencahayaan. Alat ini tidak hanya dapat
menghitung nilai terkini, maksimum, minimum pencahayaan dan suhu, namun juga dapat mengetahui
selisih pencahayaan, integrasi pencahayaan, dan rata-rata integrasi pencahayaan.

Struktur Alat

a. Sensor Pencahayaan
b. Layar LCD
c. Tombol SET dan atas
d. Tombol Power (ON/OFF)
e. Tombol ACK dan bawah
f. Tempat Baterai

Tampilan Layar LCD a. Indikator Baterai


b. Indikator Nilai Maksimum
c. Indikator Nilai Minimum
d. Indikator HOLD
e. Waktu Otomatis Mati
f. Perbandingan
g. Rentang Pencahayaan
h. Unit LUX
i. Unit FC
j. Unit Pencahayaan Terintegrasi
k. Rata-rata
l. Integrasi
m. Pembacaan Pencahayaan
n. Memori
o. Menghapus
p. Melihat Kembali Data
q. Unit Suhu
r. Unit Waktu dan
s. Koneksi USB
t. Pembacaan Suhu
PENGOPERASIAN
Power On/Off

Setelah memasang baterai, tekan dan tahan selama dua detik untuk menyalakannya, dan Anda
dapat mengulangi operasi untuk mematikannya.

1
Lampu Latar Dan Penahan Data

Tekan untuk mengatur cahaya latar dan penahanan data mengikuti urutan: lampu latar mati
dan penahanan data (pengaturan default), lampu latar menyala dan data ditahan, lampu latar
menyala dan data ditahan, dan lampu latar mati, dan lampu latar mati dan data bertahan. Penahanan
data menunjukkan bahwa data pada layar LCD dapat diperbarui secara otomatis, sementara
penahanan data menunjukkan bahwa data dikunci dan tidak diperbarui

Pengaturan Otomatis Mati

Tekan atau untuk beralih ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu maksimum,

dan tekan dan tahan selama dua detik untuk memasuki layar untuk mengatur pematian
otomatis. Di layar ini, tekan untuk memilih
CLO (shutdown otomatis dinonaktifkan) atau OPE (shutdown otomatis diaktifkan), lalu tekan dan

tahan selama dua detik untuk mengaktifkan pengaturan dan kembali ke layar yang
menunjukkan pencahayaan dan suhu maksimum

Pengaturan Penyimpanan Otomatis

Tekan atau untuk beralih ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu minimum,

dan tekan dan tahan selama dua detik untuk memasuki layar untuk mengatur penyimpanan

otomatis data pencahayaan. Di layar ini, tekan untuk memilih CLO (penyimpanan otomatis

dinonaktifkan) atau OPE (penyimpanan otomatis diaktifkan), lalu tekan dan tahan selama dua
detik agar pengaturannya berlaku dan kembali ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu
minimum.

Penyimpanan Manual

Tekan atau untuk beralih ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu saat ini, dan

tekan dan tahan selama dua detik untuk masuk ke layar untuk menyimpan data pencahayaan

secara manual (paling banyak 60 grup). Di layar ini, tekan untuk menyimpan data pencahayaan

saat ini, lalu tekan dan tahan selama dua detik untuk keluar dan kembali ke layar yang
menunjukkan pencahayaan dan suhu saat ini.

2
Catatan Perawatan Instrumen
1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

3
MODUL A.4.
PETUNJUK PENGGUNAAN PARTICULATE DUST METER DAZ - 400

DAZ-400 memiliki fungsi mengukur PM2.5, PM10, penghitungan partikel debu, suhu dan kelembaban.
Produk ini dilengkapi dengan presisi pengukuran tinggi, kinerja stabil dan operasi sederhana dan
nyaman untuk dibawa. Sangat cocok untuk lingkungan indoor keluarga, kantor, di dalam mobil dan
lingkungan alam, dll

1 Case

3 2 Port suhu dan kelembaban


1
3 Inlet sampel udara

2 4 4 Layar LCD
6
5 Tombol
5 6 Tempat pembuangan
7
7 Kotak Baterai

Deskripsi Layar LCD


No Deskripsi Layar

1 Jam/Menit/Detik
① ③
⑨ ④ 2 Tahun/Bulan/Hari

3 Indikator Baterai

⑥ 4 Unit Penghitung

Skema Diagram Tingkat


5
Konsentrasi
⑧ ⑦

6 Tempat Penghitungan Partikel

7 Kelembaban

⑩ 8 Suhu

9 Objek Pengukuran
11

10 Unit Pembobotan

11 Tampilan dari penghitungan Bobot Partikel

1
Fungsi Tombol

No Tombol Nama Tombol dan Fungsi


1 Tombol Power: Tekan tombol untuk menyalakan/mematikan.
[RUN]
(1) Pada tampilan awal tekan tombol ini untuk melakukan pengukuran.
2 (2) Selama melakukan pengukuran selama 50 detik, semua tombol idak akan
bisa digunakan, kecuali tombol power.
[ENTER]
(1) Pada mode record histori, tekan untuk konfirmasi yang dipilih.
(2) Pada mode fungsional parameter, tekan untuk konfirmasi perubahan fungsi
3 (3) Pada mode fungsional parameter, tekan untuk konfirmasi penyimpanan
setelah perubahan
[SHIFT]
(1) Pada mode record histori, tekan untuk memilih tempat unit
Pada mode fungsional parameter, tekan untuk memilih fungsi parameter yang
4
akan diubah
Tombol Atas [▲]
(1) Pada mode Record histori, gunakan untuk menambahkan 1 dari setiap bagian
(2) Pada mode fungsional parameter dan pergantian status: gunakan untuk
5
menambahkan 1; merubah unit dan pilihan “yes” atau “no”.
Tombol Bawah [▼]
(1) Pada tampilan awal, tekan tombol untuk masuk ke mode record histori lalu
fungsi parameter
(2) Pada mode Record histori, gunakan untuk mengurangi 1 dari setiap bagian
6 (3) Pada mode fungsional parameter dan pergantian status: gunakan untuk
menambahkan 1; merubah unit dan pilihan “yes” atau “no”.
[BACK]
(1) Pada mode record histori dan fungsi parameter, tekan untuk kembali ke
tampilan awal
7
(2) Pada mode record histori, tekan untuk keluar dari pengubahan

2
Prosedur Pengukuran
1. Instrumen harus ditempatkan di ruang terbuka sebelum pengukuran untuk menghindari
pemblokiran sensor.
2. Pastikan kondisi battery terisi penuh
3. Tekan tombol Power untuk menghidupkan.
4. Tekan tombol [RUN] di menu utama dan instrumen akan memasuki kondisi pengambilan sampel
120 detik.
5. Setelah selesai pengambilan sampel, hasil pengukuran akan ditampilkan pada tampilan layar.).
Catatan: jangan melakukan pengukuran pada saat pengisian daya untuk mencapai hasil
pengukuran yang lebih akurat.

Skema Diagram Tingkat


Tikat Kualitas Udara PM2.5 standar rata-rata dalam 24 jam.
Konsentrasi
Bak Sekali 0 - 35

Baik 35- 75

Sedikit Berpolusi 75 - 115

Cukup Berpolusi 115 - 150

Berpolusi Berat 150 - 250

Berpolusi Serius >250

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

3
MODUL A.5.
PETUNJUK PENGGUNAAN SOUND LEVEL METER SENS-700 PRO

Sound Level Meter ini didisain untuk kebutuhan pengukuran teknis keselamatan, kesehatan, kantor
keselamatan industri dan kontor kualitas kebisingan dalam beberapa lingkungan seperti konstruksi,
pabrik, sekolah, perkantoran, akses jalan, perumahan, pertokoan, dll.

1. Deskripsi Alat

1. Wind Screen
2. Mikrofon
3. Layar LCD
4. Tombol Seleksi Frekuensi A/C
5. Tombol Backlight
6. Tombol HOLD
7. Tombol Seleksi Rentang
8. Tombol Power ON/OFF
9. Tombol Max/Min
10. Tombol Seleksi Waktu Respon
11. Tombol SET

12. Kalibrasi Potentiometer


13. Soket Earphone Sinyal Output AC/DC
14. USB
15. Eksternal DC 9V Power Supply
16. Cover Antidebu
17. Pemasangan Tripod
18. Tempat Baterai

1
2. Deskripsi Tampilan LCD
Icon Fungsi
LCD 4 Digit
MAX Penahan data maksimum
MIN Penahan data minimum
OVER Nilai melebihi batas tertinggi dari rentang ukur
UNDER Nilai kurang dari batas terendah dari rentang ukur
FAST Respon cepat
SLOW Respon lambat
dBA Pembobotan Frekuensi A (kebisingan yang dapat didengar telinga manusia)
dBC Pembobotan Frekuensi C (respon terhadap pantauan mesin)
TIME Tampilan waktu terkini (Jam-Menit-Detik)
DATE Tampilan tanggal terkini (Tahun-Bulan-Tanggal)
AUTO Seleksi rentang otomatis
HOLD Fungsi penahan data
REC Merekam data
Full Penyimpanan penuh

Mematikan daya otomatis

Indikasi baterai lemah


Ikon komunikasi langsung: akan berkedip ketika instrumen terhubung dengan PC
untuk memindahkan data

3. Fungsi Tombol
Tombol Fungsi/Keterangan
Seleksi Frekuensi Pembobotan antara dBA dan dBC

Menyalakan lampu latar LCD, dan lampu otomatis akan mati jika tidak ada aktifitas
selama 30 menit
Tekan sekali untuk menahan data yang sedang berjalan; tekan sekali lagi untuk
kembali ke pengukuran
Pemilihan rentang ukur antara ‘Lo’, ‘Med’, ‘Hi’ dan ‘Auto’

Untuk menghidupkan dan mematikan instrumen

Tekan sekali untuk melihat nilai maksimum; tekan sekali lagi untuk melihat nilai
minimum; dan tekan sekali lagi untuk kembali ke pengukuran
Tekan untuk memilih respon waktu antara Fast dan Slow

2
- Tekan untuk mengatur waktu dan tanggal
- Tekan dan tahan selama 3 detik untuk memulai merekam

4. Pengoperasian
a. Buka penutup baterai dan masukan baterai 9 volt kedalam tempat baterai
b. Tutup tempat baterai
c. Nyalakan instrumen

d. Tekan tombol untuk memilih rentang ukur


e. Pilih ‘FAST’ untuk suara yang cepat dan ‘SLOW’ untuk suara rata-rata

f. Tekan tombol untuk melihat angka minimu dan maksimum


g. Tahan instrumen dengan mengunakan tangan atau tripod dengan ketinggian sekitar 1-1,5m dari
permukaan. Jarak yang baik untuk mengukur adalah 1 - 1,5m dari sumber suara ke mikrofon

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

3
MODUL A.6.
PETUNJUK PENGGUNAAN 5 IN 1 ENVIRONMENT METER COMBI-5

Bacalah petunjuk berikut dengan seksama sebelum mencoba untuk mengoperasikan alat. Gunakan
alat sesuai dengan petunjuk yang ditentukan dalam manual ini.

5 in 1 Environment Meter dirancang untuk menggabungkan fungsi Sound Level Meter, Light Meter,
Anemometer, Humidity Meter dan Temperatur. Alat Ini adalah instrument yang ideal untuk
pengukuran lingkungan dengan aplikasi praktis yang berbeda untuk penggunaan profesional, seperti
pemantauan dan pengumpulan data suhu lingkungan dan kelembaban, mengukur kebisingan di
pabrik-pabrik, sekolah, kantor, bandara, perumahan, dll.

KOMPONEN BAGIAN ALAT

1. Windscreen pelindung mikrofon


2. Mikrofon
3. LCD display / layar tampilan
4. Tombol pilihan : Kelembaban / Suhu
5. Tombol ON/OFF : Lampu layar (Backlight)
6. Tombol HOLD
7. Tombol pilihan : Satuan pengukuran
8. Tombol power
9. Tombol pilihan fungsi
10. Tombol MAX / MIN
11. Tombol pilihan satuan ◦C / ◦F

1
12. Potentiometer
13. Soket probe anemometer dan Lux meter
14. Soket probe temperatur dan kelembaban
15. External DC 9V power supply
16. Lubang tripod
17. Penutup baterai
18. Sekrup penutup baterai

TAMPILAN LAYAR

1. Tampilan pengukuran Temperatur &


Humidity (kelembaban)
2. Indikator kapasitas baterai
3. Indikator unit suhu
4. Indikator unit kelembaban
5. Indikator satuan ukur Anemometer
6. Tampilan pengukuran suara, kecepatan
angin, dan cahaya
7. Indikator satuan ukur suara
8. Indikator satuan ukur cahaya
9. Indikator MAX/MIN
10. Indikator Data Hold
11. Indikator timer off

2
PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Buka penutup baterai dan pasang baterai 9V pada alat, pastikan arah kutub nya sudah benar.
2. Pasang kembali penutup baterai dan kencangkan sekrup.
3. Nyalakan alat dengan menekan tombol Power ON/OFF.
4. Tampilan akan muncul pada layar, tekan tombol MODE untuk memilih fungsi yang ingin di
gunakan.

Note :

 Jika indikator baterai sudah habis, segera ganti baterai dengan yang baru.
 Pegang alat dengan benar dan posisikan pada area yang ingin di ukur, untuk pengukuran suara,
posisikan dalam jarak 1 ~ 1.5 meter dari sumber suara.

PILIHAN PEMBACAAN SUHU & KELEMBABAN

1. Nyalakan alat dengan menekan tombol Power ON/OFF.


2. Tekan tombol
3. Pilih pembacaan suhu / kelembaban.

LAMPU LAYAR (BACK LIGHT)

1. Nyalakan alat dengan menekan tombol Power ON/OFF.


2. Tekan tombol untuk menyalakan / mematikan lampu layar.
3. Lampu layar akan mati otomatis jika tidak digunakan dalam waktu 30 detik untuk menghemat
daya.

DATA HOLD

1. Nyalakan alat dengan menekan tombol Power ON/OFF.


2. Pada saat pengukuran sedang berjalan, tekan tombol
3. Akan muncul indikator “HOLD” dan nilai pengukuran akan berhenti.
4. Untuk melanjutkan pengukuran, tekan tombol kembali.

SATUAN PENGUKURAN (ANEMOMETER & LUX METER)

1. Pada saat pengukuran anemometer, tekan tombol


2. Pilih satuan ukur yang diinginkan : m/s, km/h, ft/min,knots, Mph

1. Pada saat pengukuran lux meter, tekan tombol


2. Pilih satuan ukur yang diinginkan : Lux / Fc

3
POWER ON / OFF

1. Menyalakan alat : tekan tombol selama 1 detik.


2. Mematikan alat : tekan tombol selama 3 detik.

MEMILIH FUNGSI ALAT

1. Nyalakan alat dengan menekan tombol Power ON/OFF.

2. Tekan tombol untuk memilih fungsi yang diinginkan : Sound Level, Air Velocity, Light.

NILAI MAKSIMUM / MINIMUM

1. Pada saat pengukuran, tekan tombol untuk masuk ke menu MAX/MIN.


2. Indikator MAX akan tampil pada bagian bawah LCD, nilai maksimal akan tampil pada LCD.
3. Tekan tombol sekali lagi untuk menampilkan nilai MIN.
4. Indikator MIN akan tampil pada bagian bawah LCD, nilai minimal akan tampil pada LCD.
5. Tekan tombol kembali untuk keluar dari mode MAX/MIN.

PERAWATAN

 Hindari instrumen dari benturan / cairan / listrik tekanan tinggi / medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik.
 Hindari penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim.
 Lepaskan baterai jika alat tidak digunakan dalam waktu yang lama.
 Dilarang memodifikasi / membuka Cassing / melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional.
 Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen.
 Perawatan yang baik dapat memperpanjang umur instrumen.
 Pastikan power sudah off ketika membersihkan instrumen.
 Jangan menggunakan cairan pembersih kimia yang terlalu kuat.
 Gunakan kain kering dan lembut untuk membersihkan debu pada instrumen.
 Jagalah agar mikrofon pengukuran suara agar tetap kering dan tidak terkena cairan.

4
MODUL B.1.
PETUNJUK PENGGUNAAN PHOTOMETER ZE-200 BLUETOOTH/NFC
Photometer ZE-200 Bluetooth membaca secara otomatis didesain untuk operasi dalam jangka
panjang dan bebas kerusakan. Untuk mendapatkan hasil terbaik, bacalah instruksi-instruksi secara
seksama dan ikutilah prosedur-prosedur yang direkomendasikan. Fotometer ZE-200
Bluetooth/NFC dapat digunakan baik di laboratorium maupun di lapangan. Alat ini tahan lama
tetapi harus dianggap sebagai peralatan untuk kepentingan ilmiah. Didesain untuk tahan terhadap
kelembaban dan tumpahan tetapi perawatan harus dilakukan agar alat berumur panjang.
Simpanlah alat dalam keadaan bersih, bebas pencemar dan di tempat yang layak:
1. Jangan menuangkan sampel atau menyiapkan pengujian pada penampung yang berada di
dalam alat.
2. Segera tutup tabung pengujian setelah penyiapan blanko dan sampel pengujian.
3. Lap tabung pengujian dengan tisue bersih untuk membersihkan tumpahan dan
kondensasi sebelum meletakkannya di dalam fotometer.
4. Jangan meninggalkan tabung di dalam fotometer. Keluarkan segera setelah setiap kali
pengujian.
5. Segera lap setiap tumpahan yang mengenai alat atau ruang peletakan tabung pengujian
menggunakan tisue bersih.
6. Instrumen harus selalu dalam keadaan bersih. Bersihkan ruang peletakan tabung
pengujian menggunakan tisue atau bola katun yang dibasahi.
7. Jauhkan alat dari bahan kimia dan bahan pembersih.
8. Letakkan alat di tempat yang bersih, kering jika tidak digunakan. Letakkan di atas
dudukan yang bersih dan kering jauh dari bahan-bahan kimia, atau letakkan di dalam
lemari atau di dalam koper pembawa.
9. Letakkan koper pembawa pada tempat bersih dan kering. Pastikan bahwa koper telah
kering sebelum alat diletakkan di dalamnya dan ditutup.

Spesifikasi Teknis Photometer ZE-200 Bluetooth/NFC :


 Tipe instrumen :
Fotometer sumber cahaya ganda dengan pembacaan langsung dari kalibrasi uji
terprogram, absorbansi dan transmitansi.
 Sumber optik : Teknologi LED ganda dengan filter optik.
 Detektor optik : Silikon fotodioda.
 Panjang gelombang : 450nm, 500nm, 550nm, 570nm, 600nm, 650nm
 Seleksi panjang gelombang : Otomatis.
 Bandwidth : ±5nm
 Transmitansi : 0 - 100%T
 Absorbansi : 0 – 2,5 Abs
 Akurasi : ± 1,0% T

1
 Tampilan : 320 x 240 pixel LCD dengan penyesuaian kontras layar.
 Lampu layar : Memiliki jangka waktu, dengan fitur tampilan redup otomatis.
 Bahasa menu alat : Bahasa Indonesia, Inggris, Prancis, Spanyol, Jerman, Italia, Turki,
Mandarin (Cina).
 Peringkat ketahananan alat : IP67
 Baterai : 3 x 1.5v ‘AA’
 Sumber listrik : 5V DC, 900mA
 Konektifitas : Bluetooth, USB, Unit dapat dikoneksikan ke PC komputer / Laptop
 Memori internal : menyimpan 1000 data hasil uji
 Mengunduh data : Via USB
 Metode pengukuran : Lebih dari 50 parameter
 Fitur Hitungan mundur otomatis, waktu reaksi antara sampel dengan reagen.
 Pengujian yang ditetapkan pengguna : hingga 30 kalibrasi, hingga 20 poin per kalibrasi.
 Tombol : 16 tombol termasuk tombol angka, tombol navigasi, dan tombol OK.
 Komunikasi informasi perangkat : NFC
 Aksesoris untuk fotometer : 1 set

Fitur Instrumen Photometer ZE-200 Bluetooth/NFC :


 Dilengkapi dengan menu operasional Bahasa Indonesia. Hal ini akan memudahkan user /
pengguna dalam melakukan pengukuran.
 Ketahanan cassing anti air dan debu, sehingga dapat digunakan di berbagai medan
(outdoor / indoor). Cocok untuk pengukuran di lapangan.
 Dapat menggunakan baterai / sumber tenaga listrik eksternal langsung dari sumber DC.
 Dilengkapi dengan koneksi NFC, Bluetooth, dan koneksi ke perangkat PC.
 Memori internal untuk meyimpan data pengukuran dengan kapasitas hingga 1000 data.
 Data dapat diunduh ke PC komputer / Laptop.
 Menggunakan teknologi display dengan penyesuaian kontras layar yang memudahkan
untuk penggunaan dibawah sinar matahari.

PRINSIP KERJA
Fotometer pembacaan langsung ZE-200 Bluetooth/NFC adalah alat untuk pengukuran
intensitas warna. Cahaya akan melalui tabung yang berisi larutan sampel, kemudian menembus
filter berwarna dan mencapai detektor cahaya. Filter yang dipilih, disesuaikan dengan panjang
gelombang yang diinginkan. Jika larutan sama sekali tidak berwarna, semua cahaya akan dilalukan
sampel. Jika sampel berwarna, cahaya akan diabsorbsi dan cahaya yang melalui tabung sampel
akan berkurang sebanding dengan intensitas cahaya dalam tabung.
Prosedur pengujian fotometer ZE-200 Bluetooth/NFC, fotometer pembacaan langsung
digunakan untuk mengukur intensitas warna yang dihasilkan ketika reagen kimiawi bereaksi
dengan sampel. Pada pengujian ini, intensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan kadar
parameter uji.
Fotometer telah diprogram sebelumnya dengan kalibrator-kalibrator untuk setiap
parameter uji. Prosedur pengujian yang lain dilakukan pada panjang gelombang berbeda untuk
mengoptimalkan sensitivitas setiap pengujian. Panjang gelombang yang dibutuhkan akan dipilih
secara otomatis oleh alat.
Kalibrasi dipilih dengan memasukkan angka program unik ketika setiap prosedur
pengujian dimulai. Ini memungkinkan alat memilih filter panjang gelombang yang sesuai dan
memungkinkan respons fotodioda dikonversi mejadi pembacaan kadar. Dengan demikian, alat
menampilkan pembacaan langsung hasil pengujian.
Fotometer disesuaikan untuk aplikasi analitik umum. Alat dapat digunakan sebagai
fotometer laboratorium atau lapangan untuk metode analitik standard atau untuk
membandingkan larutan-larutan berwarna.

2
Untuk aplikasi analitik umum, Transmitans (program uji 0), atau Absorbans (program uji 1) dapat
dipilih.

Sumber Listrik
Fotometer didesain untuk dapat dilistriki dengan baterai alkalin atau melalui soket USB.
Jika digunakan listrik PLN, intrumen dihubungkan dengan kabel penghubung USB ke adapter listrik.
Alternatif lain adalah, ketika kabel USB dihubungkan ke sebuah komputer, listrik akan diambil dari
komputer.
Fotometer menampilkan indikator baterai – lihat fungsi ‘Mode Sistem’ dan geserlah ke
Tingkat Baterai. Tegangan minimum 3.0V diperlukan untuk mengoperasikan fotometer.
Sebagai tambahan dari fitur di atas, pesan peringatan-baterai akan ditampilkan secara otomatis
jika tegangan baterai rendah. Baterai sebaiknya diganti segera setelah pesan peringatan
ditampilkan.

Mengganti Baterai
Kompartemen baterai di bagian bawah alat diamankan dengan empat sekrup. Untuk
mengganti baterai, bukalah sekrup (sampingkan), buka penutup dan pasanglah baterai, pastikan
baterai terpasang dengan polaritas sesuai petunjuk. Gunakan baterai 3 x 1.5 V ‘AA’ baterai alkalin.
Untuk menghindari potensi kerusakan karena korosi, lepaskan baterai dari alat jika alat tidak akan
digunakan dalam waktu lama (>30 hari).

GAMBAR TAMPILAN ALAT PHOTOMETER ZE-200 Bluetooth/NFC :

FUNGSI – FUNGSI TOMBOL

1. Tombol ini dipergunakan untuk menghidupkan dan mematikan, ON/OFF.


2. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke atas.
3. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke bawah.
4. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke kanan.
5. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke kiri.
6. Tombol ini dipergunakan untuk mengeksekusi suatu program, dan jika di keyboard
komputer sama dengan tombol ENTER.

3
TAMPILAN LAYAR LCD PHOTOMETER ZE-200 Bluetooth/NFC :

1. Tampilan list reagent yang


sedang diukur
2. Tampilan instruksi untuk
memasukkan sampel dan
menampilkan hasil
pengukuran
3. Info Panel - ikon status
display, tanggal / waktu dan
Sampel / Operator ID
4. Tampilan Instruksi (OK
Blank, Untuk pilih yang akan
diukur, dan waktu.

INFO TAMPILAN PADA LAYAR PHOTOMETER ZE-200 Bluetooth/NFC :

CARA PENGAMBILAN SAMPEL:


Langkah penting pertama dalam analisis setiap mengambil sampel yang representatif. Ketika
memilih titik sampel sejumlah titik perawatan yang direkomendasikan sebagai berikut:
Pastikan titik sampel aman untuk mengakses dan mengikuti semua / tindakan pencegahan yang
relevan yang dibutuhkan.
1. Ketika sampel dari keran atau outlet, membersihkan keran / outlet dengan kain kering
sebelum keran / keluar untuk berjalan selama 1 menit sebelum pengambilan sampel.
2. Ketika sampel dari sungai atau sungai mengambil sampel sedekat mungkin ke sumber
aliran utama dan tidak terlalu dekat dengan tepi di mana air mungkin masih dan tidak
representatif dari sampel secara keseluruhan. Bilas setiap sampel yang akan diukur
berulang kali dengan sampel untuk mencegah kontaminasi dari sampel sebelumnya.
3. Setelah dikumpulkan sampel harus diproses segera atau secepat mungkin, terutama
untuk jenis sampel yang sangat reaktif seperti klorin misalnya. Namun jika ada penundaan
antara pengumpulan sampel dan analisis kemungkinan adanya kontaminasi pertumbuhan
bakteri dan Sampel yang mengandung partikel padat dapat mengganggu analisis
fotometri.
4. Lebih Baik dan memungkinkan padatan untuk mengendap dan tuang cairan yang
jernih/bening atau menyaring sampel sebelum analisis.

4
PENGOPERASIAN PHOTOMETER ZE-200 SECARA UMUM :
Fotometer dikendalikan dengan sistem menu intuitif yang sederhana.
1. Tombol ini dipergunakan untuk menghidupkan dan mematikan, ON/OFF.

2. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke atas.

3. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke bawah.

4. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke kanan.

5. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke kiri.

6. Tombol ini dipergunakan untuk mengeksekusi suatu program, dan jika di keyboard
komputer sama dengan tombol ENTER.

Mode Operasi
Fotometer memiliki dua mode operasi berbeda – mode PHOTOMETER dan mode SYSTEM. Mode
PHOTOMETER adalah mode operasi normal untuk melakukan pembacaan fotometer. Mode ini
secara otomatis dipilih ketika alat dihidupkan dengan menekan tombol on /off. Agar baterai
tahan lama, fotometer akan secara otomatis mati setelah digunakan. Lamanya periode alat mati
pada penggunaan normal adalah lima menit, periode lamanya alat mati dapat diatur pada mode
SYSTEM.
Mode SYSTEM digunakan untuk mengeset pilihan-pilihan sistem. Mode ini dipilih ketika alat
dihidupkan dengan menekan tombol kemudian ‘System’ dipilih dan tombol [OK] ditekan.
Berpindahlah ke menu box lain untuk melihat pilihan-pilihan menu yang tersedia.

Mode Sistem
Ketika untuk pertama kalinya alat digunakan, mode SYSTEM digunakan untuk mengeset pilihan-
pilihan operasi yang diinginkan:
 Tombol dan digunakan untuk berpindah antar menu.
 Tombol dan digunakan untuk memastikan pilihan.
 Tekan [OK] untuk menerima pilihan, dan kembali ke mode PHOTOMETER. Pilih bahasa
yang akan digunakan Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol atau Itali.
 Tetapkan satuan yang akan ditampilkan: mg/l, ppm, mmol/l, mol/l dan g/l.
 Tetapkan pilihan angka sampel (sample number) ‘On’ jika diperbolehkan untuk mengisi
angka sampel selama operasi fotometer normal.
 Tetapkan pilihan penambahan sampel ‘On’ untuk secara otomatis meningkatkan angka
sampel.
 Tetapkan pilihan faktor pengenceran ‘On’ atau ‘Off’. Jika ditetapkan faktor pengenceran
‘On’, alat akan mengizinkan masukan faktor numerik yang akan digunakan dalam
perhitungan hasil yang akan ditampilkan pada alat.
 Tetapkan pilihan format tanggal yang diinginkan. Tanggal dapat ditampilkan baik
Tanggal/Bulan/Tahun ataupun Bulan/Tanggal/Tahun.
 Untuk merubah tanggan dan waktu, pilih garis tanggal dan waktu kemudian masukkan
masukkan angka yang benar menggunakan tombol angka. Untuk memperbaiki kesalahan,
gunakan tombol-tombol untuk menggerakan kursor kemudian masukkan data yang benar.

5
Sistem – Opsi Lengkap dan Cara Pengoprasian photometer ZE-200 Bluetooth/NFC :
Fotometer ZE-200 Bluetooth/NFC memiliki banyak pilihan yang dapat dieksplorasi pada waktu
luang untuk mendapatkan yang terbaik. Penjelasan pilihan-pilihan aplikasinya adalah sebagai
berikut:
1. Tekan tombol ON/OFF, maka pada layar akan muncul data-data pengukuran dan nama-
nama paramter sample yang akan diukur.
2. Untuk memulai pengukuran pilih salah satu parameter yang akan diukur, untuk pertama
kali pengukuran di layar pasti akan muncul (Masukan Blangko).
3. Jika pada layar muncul dialog (Masukan Blangko) maka masukkan Blangko yang berwarna
jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit.untuk jelasnya lihat gambar dibawah ini.

4. Masukkan Blangko kedalam tube photometer ZE-200 Bluetooth/NFC, dan tekan [OK],
maka tampilan pada layar photometer adalah sesuai dengan gambar dibawah ini.

5. Jika pada layar sudah menunjukkan dialog [Masukan Sampel] maka masukkan sampel
yang telah dicampur dengan reagent dan tekan tombol [OK] untuk mengeksekusinya.
Lihat contoh tampilan layar dibawah ini.

6. Fungsi pilihan pada tampilan layar bawah :

− Pilih Pengukuran : Dipergunakan untuk memilih parameter program, dan untuk


kembali kemenu semula.
− Baca : Dipergunakan untuk membaca sampel yang telah dicampur
dengan reagent.
− Blank : Dipergunakan untuk mengkondisikan sensor seperti semula.
Agar nilai pada layar menjadi NOL, tetapi lebih bagusnya jika
[Blank] di pasangkan Blangko agar nilai pembacaan berikutnya
lebih akurat.
− Timer : Dipergunakan untuk pengaturan waktu pengukuran
− Untuk memilih program pilihan yaitu menggunakan panah kanan dan kiri untuk
mengerakkan kursornya.

Tampilan Layar Setelah dinyalakan :


Untuk mengakses menu Mode tekan tombol panah kiri untuk menyorot 'Menu' dan OK.
Untuk memilih tes menggunakan panah atas / bawah untuk melihat daftar dan tekan OK pada
parameter yang diinginkan.
Fotometer ZE-200 Bluetooth/NFC memiliki empat mode operasi sebagai berikut :

6
1. Pilih Parameter Uji / Pilihan List Reagent yang lain
Di mode ini kita bisa melihat dan memilih list reagent yang sudah diprogram dalam
photometer ZE-200 Bluetooth/NFC, dengan cara menekan tombol (OK), maka list reagent
akan muncul
2. Tombol Cepat Pengujian
Di mode ini kita bias Menetapkan hingga 10 list tes yang paling sering digunakan untuk
akses satu tombol ketika dalam mode tombol cepat pengujian, ditunjukkan dengan ikon di
Info Panel.

3. Menu Pengaturan
Personalisasi Fotometer Anda ZE-200 Bluetooth/NFC dan mengelola data yang tersimpan
dalam menu pengaturan. Pilihan meliputi pengaturan Operator / ID Sampel,
menginterogasi hasil log dan mendefinisikan kondisi instrumen operasi

Melihat Log
Fotometer memiliki memori internal yang dapat menyimpan hingga 500 hasil. Jika memori telah
penuh, setiap hasil baru akan menimpa hasil yang paling lama.
Pilih ‘Log’ kemudian ‘Lihat’ untuk melihat hasil yang telah disimpan, pada layar. Tombol dan
dapat digunakan untuk melihat hasil-hasil yang disimpan.
Pilih ‘Hapus’ untuk mengosongkan memori. Konfirmasi akan diminta untuk menghindari data
terhapus secara tidak sengaja. Pilih ‘Kembali’ untuk kembali ke mode Menu Pengaturan. Pilih
‘Download’ untuk mengunduh dan mentransfer data ke dalam komputer personal. Pilihan ini
hanya tampil jika mode USB ditetapkan sebagai ‘COM Port’. Lihatlah ‘Interface Connection and
Data Memory’ (Hubungan Antar Muka dan Memori Data) untuk informasi lebih lanjut.

4. Uji Cek Standar:


Mode ini digunakan untuk Memvalidasi kinerja Fotometer Anda ZE-200 Bluetooth/NFC
menggunakan Standar. Dan melihat dan kalibrasi dari setiap panjang gelombang yang ada
dan disesuaikan dengan nilai standar yang telah disediakan.

Cahaya Latar Belakang


Fitur tampilan grafik cahaya latar belakang digunakan untuk meningkatkan tampilan kontras.
Fitur ini dapat dimatikan untuk menghemat baterai.

Pilihan Bahasa
Fotometer dapat dioperasikan menggunakan sejumlah bahasa. Jika suatu bahasa dipilih, nama
pengujian dan perintah-perintah operasi akan ditampilkan dengan bahasa yang dipilih. Tes-tes
tertentu dan satuannya disajikan sejalan dengan konvensi negara-negara tertentu dan hanya
tersedia jika digunakan bahasa tersebut. Pilihan bahasa yang tersedia Inggris, Prancis, Jerman,
Spanyol atau Italia.

Satuan
Pilihan satuan yang dapat digunakan adalah mg/l, ppm, mmol/l, μmol, g/l dan μg/l.

Angka Sampel
Angka unik digunakan untuk mengidentifikasi sampel dalam log. Jika pilihan Angka Sampel ‘On’
dipilih, pengguna ditawarkan pilihan sejumlah angka hingga 10 digit untuk setiap hasil pembacaan.
Jika dipilih ‘Off’, angka sampel secara otomatis dipilihkan.

7
Peningkatan Angka Sampel
Pilihan peningkatan angka sampel digunakan untuk menentukan apakah alat secara otomatis atau
tidak melakukan peningkatan angka sampel setelah setiap kali pengujian. Peningkatan angka
sampel digunakan ketika alat digunakan untuk melakukan sejumlah test yang sama. Angka sampel
tidak perlu digunakan ketika melakukan sejumlah pengujian berbeda pada sampel yang sama.

Faktor Pengenceran
Jika kadar sampel berada di luar rentang pengujian, prosedur pengenceran dapat digunakan.
Ketika dipilih faktor pengenceran ‘On’, alat akan mengizinkan dimasukkannya faktor numerik yang
akan digunakan dalam perhitungan hasil ditampilkan dan disimpan dalam log.

Tanggal dan Waktu


Alat akan merekam tanggal dan waktu setiap kali pembacaan dilakukan dan menyimpannya
sebagai data dalam log. Untuk memperbaiki tanggal dan waktu pencatat waktu internal, pilih baris
data dan waktu.

Format Tanggal
Pilihan format yang tersedia adalah hari/bulan/tahun atau bulan/hari/tahun.

Umur Baterai
Tingkat umur baterai menunjukkan sisa umur baterai. Diperlukan tegangan minimal 3.0V untuk
dapat menjalankan alat.

Mode Penyetingan Sistem Penguncian


Dimungkinkan untuk melakukan penguncian agar sistem yang telah diseting tidak dirubah baik
disengaja atau tidak disengaja. Hal ini penting ketika diperlukan verifikasi hasil pengujian pada
waktu dan tanggal tertentu, atau ketika suatu prosedur selalu membutuhkan angka sampel atau
faktor pengenceran. Penguncian penyetingan dapat diminta melalui agen/distributor.

Pembulatan
Pada kondisi normal biasanya fotometer akan membulatkan hasil pengukuran secara memadai
dengan memperhitungkan resolusi pengujian. Pembulatan berbeda-beda untuk setiap parameter
tergatung dari kurva kalibrasinya. Hal ini menjamin presisi dan akurasi setiap prosedur pengujian.
Untuk tujuan normal sangat disarankan untuk menjalankan alat apa adanya.
Walapun demikian, untuk aplikasi analitik tertentu, adalah lebih bermanfaat jika hasil dibiarkan
apa adanya tanpa pembulatan. Hal ini terjadi, misalnya, ketika melakukan evaluasi statistik atas
metode pengujian, misalnya data untuk perhitungan deviasi standar atau distribusi data.

Waktu Tunggu (Time-Out)


Untuk penghematan baterai, fotometer akan mati secara otomatis lima menit setelah tombol
terakhir ditekan.
Waktu tunggu fotometer dapat diperlama hingga 15 menit sebelum mati, sehingga dimungkinkan
untuk penggunaan secara terus menerus. Hal ini sangat berguna terutama ketika sumber listrik
alat berasal dari antar muka USB.

Menyunting Pengujian-Pengujian yang Didefinisikan Pengguna


Pengguna mungkin menginginkan mengembangkan sendiri pengujian dan menyimpan kalibrasi-
kalibrasinya di dalam fotometer. Fotometer ZE-200 dapat menyimpan hingga 30 kalibrasi yang
didefinisikan pengguna. Untuk lebih jelasnya, lihatlah ‘Pengujian-Pengujian yang Didefinisikan
Pengguna’ di bawah.

8
USB
Antar muka USB memungkinkan komunikasi antara alat dan komputer personal. Ada dua pilihan
mode operasi – Hard Drive dan COM Port.
Pada mode Hard Drive, alat dianggap sebagai penyimpan data(hard drive) yang dapat dipindahkan
ketika dihubungkan dengan sebuah komputer personal. Tidak diperlukan tambahan perangkat
lunak pada komputer yang menjalankan Windows 2000, ME atau XP.
Pada mode COM Port, alat dihubungkan ke komputer personal mealui port serial RS232. Pada
mode ini, komputer personal memerlukan instalasi driverUSB virtual COM Port.
Instruksi yang terperinci ada pada seksi ‘Hubungan-Hubungan Antar Muka dan Memori Data’.

HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTAR MUKA DAN MEMORI DATA


Data yang telah disimpan dapat diakses dengan pemanggilan kembali pada layar (lihatlah ‘Melihat
Log’). Data dapat juga diakses melalui sebuah komputer personal:
 Hubungkan alat ke sebuah komputer melalui port USB menggunakan kabel USB.
 Hidupkan alat dengan menekan tombol ON dan pilihlah mode SYSTEM dari menu ‘Pilihan’
(‘Options’).
 Arahkan ke ‘USB’ dan pilihlah baik ‘Hard Drive’ ataupun ‘COM Port’.
‘Hard Drive’ – Jika opsi ini dipilih, ketika alat terhubung dengan komputer dan dihidupkan, alat
akan ditampilkan sebagai hard drive tambahan pada komputer personal. Log hasil pengukuran ada
pada file teks – ‘ZE-200_LOG.txt’. File lain yang ditampilkan pada layar yang berisi kalibrasi dan
sistem operasi yang digunakan untuk memperbaharui alat sebaiknya diabaikan.

File log dapat direkam dari alat dengan memindahkannya antar perangkat dan setelah terekam
dapat dibuka menggunakan banyak perangkat lunak penyunting teks,
Catatan: Menghapus file dari hard drive alat pada komputer akan menghapus memori data alat.
‘COM Port’ – Dengan opsi ini data dapat diunduh dari alat ke komputer personal:
- Bukalah jendela ‘Virtual COM Port’– HyperTerminal’ pada komputer.
- Pada mode alat Menu Pengaturan, arahkan ke ‘Lihat Log’ dan pilih ‘Unduh’ (Download).
Data dari log akan ditampilkan pada layar komputer personal dan dapat ditransfer ke aplikasi
Windows atau dicetak sesuai kebutuhan.

Menghubungkan NFC dengan Ponsel


Untuk menggunakan fitur NFC ini dibutuhkan Ponsel yang memiliki NFC. Fitur NFC pada
Fotometer ZE-200 ini memungkinkan untuk melihat video tutorial, nama produk, serial number,
garansi, manual dan form komplain di dalam Ponsel yang memiliki sensor NFC. Langkah-langkah
penggunaan NFC di Fotometer ZE-200 sebagai berikut:
1. Pastikan Ponsel memiliki fitur pendeteksi NFC, dan pastikan terhubung dengan internet
2. Letakkan Ponsel pada stiker hologram NFC di Fotometer ZE-200.
3. Pilih menu ( = ), jika ingin melihat video tutorial pemakaian alat Fotometer ZE-200 pilih
menu ‘Video’. Jika ingin melihat nama produk, serial number, garansi dan manual pilih
menu ‘Info Produk’ maka akan muncul tampilan nama produk, serial number, garansi
sedangkan untuk membaca manual klik pada tulisan biru ‘Baca Manual PDF’ untuk
mengunduhnya. Dan pilih menu ‘Komplain’ jika ingin memberi masukkan pada produk
Fotometer ZE-200.

PEMBACAAN FOTOMETER
Fotometer ini sangat mudah untuk digunakan. Petunjuk di layar memandu pengguna untuk
mendapatkan hasil.
Nomor Program dan Instruksi Pengujian

9
Setiap pengujian (tes) dikenali dari nomor program atau nama tombolnya. Nomor-nomor
program ditunjukkan pada lembaran petunjuk penggunaan yang disediakan bersama alat atau
sistem reagen. Untuk beberapa pengujian, tersedia beberapa program yang dapat dipilih yang
menawarkan beberapa jenis hasil yang berbeda (misalnya Nitrat – NO3 atau Nitrat Nitrogen – NO3-
N).
Pada metode-metode tertentu, pengujian lanjutan dapat dilakukan – contohnya pengujian Klorin
bebas dan Klorin total. Alat telah menyediakan kebutuhan pemrograman lanjutan tersebut. Pada
pengujian-pengujian tersebut, setelah hasil tahap pertama didapatkan, pilihan ‘Program Lanjutan’
dapat dipilih untuk melakukan pengujian lanjutan, dan hasilnya akan dihitung secara otomatis.
Program-program lanjutan mempunyai nomor program sendiri untuk tujuan referensi dan tidak
diperkenankan untuk melakukan akses langsung pada program-program tersebut.

Pengenceran Sampel
Fotometer ZE-200 Bluetooth/NFC mempunyai pilihan pengenceran. Dengan ini sebuah faktor
dapat dimasukkan ketika sampel telah diencerkan agar kadarnya berada pada rentang
pengukuran pengujian.
Contohnya jika sebuah sampel telah diencerkan sebanyak lima kali, faktor pengenceran x5 dapat
dimasukkan. Fotometer akan mengalikan hasil pembacaan dengan faktor tersebut sehingga yang
akan ditampilkan adalah kadar sampel yang sebenarnya.
Pilihan ini dapat digunakan menggunakan tabung pengenceran yang memungkinkan pengenceran
x2, x3, x4, x5 dan x10 dapat dilakukan; atau menggunakan spuit pengenceran yang
memungkinkan pengenceran hingga x100. Faktor-faktor pengenceran yang lebih tinggi dapat
dimasukkan tetapi dibatasi oleh keterbatasan digit pada hasil yang ditampilkan untuk setiap
pengujian. Jika batas kemampuan pengenceran terlampaui, simbol [xxx] akan ditampilkan pada
tampilan hasil. Jangan melakukan pengenceran sebelum melakukan pengujian pH, atau
pembacaan Transmitans atau Absorbans.

PENGENCERAN MENGUNAKAN TABUNG DILUTION.


Pengenceran dengan tabung dilution hanya bisa melakukan pengenceran sampai 10x atau kurang
1. Tentukan Tingkat Pengenceran sample yang diperlukan
2. Isi Sample kedalam sampai salah satu tanda (10x,5x,4x,3x,2x,1x) Contoh : isi tabung dengan
sample sampai batas 5x , lalu isi dengan air akuadest sampai tanda 100 ml (1x)
3. Aduk sampai merata
4. Sample yang telah diencerkan tersebut sudah bisa dilakukan pemeriksaan.

PENGENCERAN DENGAN SYRINGE (SUNTIKAN)


Pengenceran dengan Syringe hanya bisa melakuakan pengenceran 10 x sampai 100 x
1. Tentukan Tingkat Pengenceran sample yang diperlukan
2. Celupkan ujung suntikan kedalam sample sesuaikan dengan tingkat pengenceran yang
diinginkan.
3. Siapkan Tabung Dilution lalu masukan sample yang sudah diambil dengan suntikan dilution
Contoh : sample suntikan 30x tuang ke dalam tabung dilution lalu isi dengan dengan air
akuadest sebanyak batas 100 ml ( 1x)
4. Aduk sampai merata
5. Sample yang telah diencerkan tersebut sudah bisa dilakukan pemeriksaan.

10
Tabel Pengenceran :
Pengenceran Jumlah Sample (ml) Jumlah Aquadest (ml) Total (ml)
1X 100.00 0.00 100
2X 50.00 50.00 100
3X 33.33 66.67 100
4X 25.00 75.00 100
5X 20.00 80.00 100
6X 16.67 83.33 100
7X 14.29 85.71 100
8X 12.50 87.50 100
9X 11.11 88.89 100
10X 10.00 90.00 100
15X 6.67 93.33 100
20X 5.00 95.00 100
25x 4.00 96.00 100
27x 3.70 96.30 100
30x 3.33 96.67 100
33x 3.03 96.97 100
35x 2.86 97.14 100
37x 2.70 97.30 100
40x 2.50 97.50 100
45x 2.22 97.78 100
48x 2.08 97.92 100
50x 2.00 98.00 100
55x 1.82 98.18 100
60x 1.67 98.33 100
62x 1.61 98.39 100
65x 1.54 98.46 100
70x 1.43 98.57 100
77x 1.30 98.70 100
80x 1.25 98.75 100
83x 1.20 98.80 100
91x 1.10 98.90 100
99x 1.01 98.99 100

Jika mendapat kesulitan pada angka tertentu dalam pengambilan sampel saat melakukan
pengenceran, maka dapat dilakukan pembulatan. Pembulatan dilakukan dengan mengambil
angka jumlah sampel terdekat. Akan tetapi pada saat memasukkan delution faktor di Fotometer
harus memasukkan angka pengenceran yang sama. Contoh pada Amonium angka pengenceran
yang seharusnya 48x dengan jumlah sampel yang diambil 2,08 ml, maka dapat dibulatkan dengan
jumlah sampel 2,00 dengan angka pengencerannya 50x, dan pada saat memasukkan dilution
faktor di fotometer juga harus memasukkan angka x50.

Tabung Blanko dan Sampel


Sebuah tabung blanko (BLANK TUBE) diperlukan setiap kali fotometer digunakan. Blanko
memungkinkan alat mengkompensasi warna asli sampel pengujian.
Tabung blanko adalah tabung pengujian yang hanya diisi dengan sampel yang akan diuji. Adalah
penting untuk menggunakan sampel aktual yang akan diuji agar didapatkan perbandingan
sebenarnya dari hasil-hasil pengujian.

11
Istilah tabung sampel (SAMPLE TUBE) digunakan untuk menjelaskan tabung yang berisi sampel
dan reagen-reagen yang telah ditambahkan menurut instruksi pengujian. Pembacan fotometer
dilakukan pada tabung ini.

Penutup Cahaya
Penutup cahaya disediakan bersama fotometer. Penutup ini menutupi ruang pembacaan dan
mencegah cahaya berlebihan dari luar mencapai fotodiode.
Tidak diperlukan penutup cahaya ketika melakukan pengukuran di dalam ruangan atau ketika
berada di bawah pohon yang teduh. Penutup cahaya sebaiknya digunakan ketika bekerja di luar
ruangan dengan pancaran sinar matahari yang kuat. Penutup cahaya dianjurkan digunakan ketika
melakukan pengujian turbiditas seperti pengujian Asam Sianurat (Cyanuric Acid) atau jika lampu
yang digunakan sangat terang. Keharusan penggunaan penutup cahaya akan dicantumkan pada
instruksi pengujian.

Mendapatkan Hasil Terbaik


Keberhasilan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan konsisten tergantung dari
kepatuhan menjalankan prosedur. Selalu jalankan instruksi pengujian secara seksama dan taati
waktu tunggu yang telah ditetapkan serta kondisi suhu jika diminta.
Lap tabung pengujian agar bebas kondensasi sebelum diletakkan di dalam fotometer. Tabung
pengujian harus selalu diletakkan di tempat yang bersih. Cuci dan keringkan dengan hati-hati
setelah digunakan. Tabung yang kotor dapat direndam di dalam larutan deterjen lemah jika perlu.
Tabung-tabung yang mempunyai bercak atau tergores sebaiknya diganti.

Melakukan Pembacaan
1. Tekan tombol . Alat akan berbunyi beep dan menampilkan boks menu ‘Pilih Pengujian’,
dan program pengujian yang terakhir kali dilakukan ditampilkan. Kursor akan berpendar
‘OK’ pada pilihan menu di bagian bawah layar. Tekan [OK] untuk menerima program dan
ikuti instruksi pada layar untuk pengujian yang dipilih.
2. Untuk memilih program pengujian yang lain, dapat digunakan tombol dan untuk
menelusuri pilihan-pilihan menu, atau menggunakan tombol numerik
Phot untuk memanggil nama pengujian yang diinginkan. Untuk
kemudahan, empat macam pengujian yang paling sering dilakukan akan ditampilkan pada
bagian atas layar ‘Memilih Pengujian’. Tekan [OK] untuk mengonfirmasi program yang
dipilih.
3. Jika pilihan angka sampel telah ditetapkan sebelumnya, tampilan berikut akan terlihat,
contohnya:
4.

Masukkan atau konfirmasi angka sampel (hingga 10 digit), kemudian tekan [OK].
5. Jika pilihan faktor pengenceran telah ditetapkan sebelumnya, tampilan berikut akan
terlihat:

12
Tekan [OK] untuk menerima angka biasanya (x1, tidak diencerkan), atau masukkan faktor
pengenceran kemudian tekan [OK].

6. Tampilan berikut akan terlihat:

Letakkan Tabung Blanko ke dalam ruang pembacaan, kemudian tekan [OK]. Jika alat
digunakan dengan mode penggunaan terus menerus, lakukan blanko dari waktu ke waktu.
CATATAN: Alat didesain untuk menyimpan hasil blanko selama alat dihidupkan. Langkah
ini dapat diabaikan jika pengujian lanjutan dilakukan. Walaupun demikian, jika pengujian
lanjutan memerlukan blanko berwarna atau reagen, atau menggunakan tabung yang
diameternya berbeda, permintaan ‘Masukkan Blanko’ akan ditampilkan pada layar.
7. Pengesetan alat akan berlangsung secara otomatis, dan setelah beberapa detik tampilan
berikut terlihat:

Letakkan tabung sampel (sampel dan reagen) ke dalam ruang pembacaan, kemudian
tekan [OK].

8. Alat akan melakukan pembacaan dan tampilah hasil berikut akan terlihat:

Simbol-simbol berikut akan ditampilkan pada hasil jika di luar rentang pengujian:
Hasil lebih besar dari rentang pengukuran >>
Hasil lebih kecil dari rentang dari digit pengukuran <<

13
9. Pilihan menu di bagian bawah layar menawarkan pilihan:
‘Memilih Pengujian’ - kembali ke menu program pengujian dan memilih pengujian lain
‘Membaca’ - membaca tabung sampel lain untuk pengujian yang sama
‘Blanko’ - mem-blanko alat kembali
‘Lanjutan’ - pengujian lanjutan jika tersedia.

Pengujian Lanjutan (Hanya Tes-Tes Tertentu)


1. Pilih ‘Pengujian Lanjutan’ (‘Follow-On’) dan tekan [OK] selama tahap penampilan hasil
pembacaan. “Masukkan Sampel” pada layar akan terlihat. Letakkan tabung sampel ke
dalam ruang pembacaan, kemudian tekan [OK].
2. Alat akan melakukan pembacaan dan menghitung hasil dari kombinasi pembacaan (jika
ada). Hasil akan ditampilkan:

3. Selama ditampilkan, pilihan yang sama tersedia pada akhir program pengujian normal.
Pilih ‘Kembali’ dari menu pilihan untuk kembali ke awal tahapan pertama dari prosedur
pengujian jamak yang memungkinkan pengukuran yang sama pada sampel lain.
Pada beberapa prosedur pengujian lanjutan ada jeda. Fotometer mungkin dimatikan secara
otomatis selama jeda tersebut. Untuk menghindari dimatikannya alat, gunakan fungsi pencatat
waktu (timer) selama periode jeda. Timer akan mengabaikan fungsi alat mati sendiri.

Daftar Pengujian Favorit


Untuk mempermudah, empat macam pengujian yang paling akhir dilakukan tercantum pada
bagian atas layar ‘Pemilihan Pengujian’.

Menampilkan Bentuk-Bentuk Kimia Berbeda


Jika hasil pengukuran dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk rumus kimia, simbol kimiawi akan
berpendar dan . Gunakanlah tombol dan untuk mengetahui pilihan-pilihan yang
tersedia.

Pembacaan Transmitans dan Absorbans


Ketika melakukan pembacaan dalam mode Transmitans atau Absorbans, gunakanlah tombol
dan untuk mendapatkan panjang gelombang yang dibutuhkan.

Pencatat Waktu (Timer)


Fotometer dilengkapi fitur pencatat waktu mundur dan alarm yang membantu pelaksanaan
pengujian sampel. Pencatat waktu dapat diakses kapanpun dengan memilih ‘Pencatat Waktu’
kapanpun dari menu ‘Pilihan’.
Tampilan berikut akan terlihat:

14
Masukkan jumlah waktu yang dibutuhkan dalam menit dan detik, maksimum 29 menit dan 59
detik, menggunakan tombol numerik, kemudian tekan [OK] untuk memulai pencatatan waktu.
Gunakan tombol dan untuk penempatan kursor dan masukkan kembali waktu untuk
perbaikan jika ada kesalahan.
Pencatat waktu akan berhitung mundur, dan membunyikan alarm ketika mencapai batas waktu
yang telah ditetapkan. Tekan [OK] untuk menghentikan alarm.
Selama periode perhitungan mundur, menu pilihan yang tersedia adalah:
Stop - membatalkan operasi pencatatan waktu, atau menghentikan alarm
pada periode akhir batas waktu.
Keluar - kembali ke layar program untuk melakukan pembacaan. Pencatat waktu
akan terus berjalan dan membunyikan alarm ketika mencapai periode
akhir batas waktu.
Keluar dan Membaca - kembali ke layar program dengan perhitungan mundur ditampilkan
pada layar – alat secara otomatis akan melakukan pembacaan pada
periode akhir batas waktu – alarm tidak akan berbunyi.

Pengujian-Pengujian yang Didefinisikan Pengguna


Pengguna mungkin menginginkan untuk mengembangkan metode pengujian sendiri dan
menyimpan data kalibrasi di dalam fotometer ZE-200. Alat ini memungkinkan pembacaan
langsung pengujian-pengujian yang dilakukan pengguna. Fotometer ZE-200 mampu menyimpan
hingga 30 kalibrasi yang didefinisikan oleh pengguna.

Cara memrogram kalibrasi yang didefinisikan pengguna:


1. Hidupkan alat, pilih menu ‘Manu Pengaturan’ kemudian tekan [OK]. Telusuri pilihan
masukan USB dan pastikan pilihan ‘Com Port’.
2. Melalui komputer personal, bukalah hubungan Hyper Terminal untuk ZE-200.
3. Melalui alat, pada menu ‘Sistem’, pilih ‘Menyunting Pengujian yang Didefinisikan
Pengguna’ kemudian tekan [OK]. Alat akan menampilkan pengujian-pengujian yang telah
diunduh, atau menampilkan ‘DAFTAR KOSONG’ jika tidak ada.
4. Pada menu ‘Pilihan’, pilihlah [Tambahkan] ([Add]) untuk menambahkan pengujian baru,
atau [Edit] untuk menyunting tes yang sedang disorot. Untuk memindahkan sorotan ke
tes lain gunakan tombol dan . Tekanlah [OK].
5. Alat akan menampilkan kotak pesan yang menginstruksikan pengguna untuk mengunduh
file pengujian baru atau hasil penyuntingan.
6. Dengan komputer personal, unduh file kalibrasi dari HyperTerminal menggunakan
‘Transfer’, ‘Kirim File Teks’ dan pilih file yang akan diunduh.
7. Alat akan memeriksa data yang diunduh. Jika dapat diterima, kotak pesan ‘Diterima’ akan
ditampilkan. Jika ada kesalahan dalam file, daftar kesalahan akan ditampilkan. Pengguna
harus memperbaiki kesalahan dalam file kalibrasi dan mengirimkannya kembali.
8. Tekan [OK] untuk menerima pengujian. Alat akan merubah ‘Daftar Tes Pengguna’ pada
layar (lihatlah 3), bersama ringkasan pada tes yang ditampilkan. Tekan [OK] untuk
menerima tes pengujian dan menuliskannya pada memori. Pilih [Batal] ([Cancel])
kapanpun untuk menolak kalibrasi.

15
Format file kalibrasi pengguna adalah sebagai berikut:
 File harus dimulai dengan ‘USER CALIBRATION’ (kalibrasi pengguna) dan berakhir dengan
‘END’ (akhir).
 Angka tes pengujian harus di antara 900 – 929 (30 tes pengujian).
 Nama pengujian, hingga 18 karakter.
 Satuan. Harus salah satu dari – mg/l, ppm, mmol/l, mol/l atau g/l.
 Panjang gelombang. Pilih salah satu – 450 nm, 500 nm, 550 nm, 570 nm, 600 nm atau 650
nm.
 Rumus kimia: hingga 8 karakter.
 Pasangan data. Hingga 10 pasang data dalam format:
ABSORBANCE x.xxx, CONCENTRATION (kadar hingga lima digit).
Contohnya sebagai berikut :
USER CALIBRATION
900
0.854,3.00
Chlorine
mmol/l 1.022,4.00
500nm 1.086,4.50
Cl2
0,0 1.187,5.00
0.174,0.50 END
0.481,1.50
0.733,2.50

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

16
MODUL B.2.
PETUNJUK PENGGUNAAN pH DAN TDS METER XPT - 8

FUNGSI TOMBOL
Power/Kalibrasi
1. Tekan tombol untuk menyalakan atau mamatikan
2. Tekan dan tahan tombol untuk masuk ke mode kalibrasi
Fungsi Mode
1. Tekan tuntuk mengganti mode antara TDS (PPM), SALT (PPM), COND (µS)
2. Tekan dan tahan untuk merubah derajat OC atau OF
Hold/Max&Min
1. Tekan tombol untok masuk ke mode Hold
2. Tekan dan tahan tombol untuk masuk ke mode Maksimum/Minimum. Pada
mode ini, tekan tombol dengan lembut untukmendapatkan nilai maksimum
dan minimum.
3. Tekan dan tahan tombol lagi untuk keluar dari mode ini dan kembali ke mode
pengukuran

PEMASANGAN BATERAI
1. Buka penutup baterai dengan menggunakan kunci “L” yang telah disediakan
2. Masukan 4 buah baterai berukuran 1,5V (AAA), pastikan kutub baterai yang dipasang sesuai
3. Tutup kembali penutup baterai dengan menggunakan kunci “L” yang telah disediakan

PENGUKURAN pH
1. Tekan tombol power untuk menyalakan instrument.
2. Masukan probe pada sampel yang ingin diukur.
3. Tunggu instrument hingga hasil akhir pengukuran didapat.

PENGUKURAN TDS
4. Putar dan lepas ring dekat probe
5. Ganti Probe pH dengan Probe TDS
6. Pasang kembali ring probenya
7. Tekan tombol power untuk menyalakan instrument.
8. Pilih TDS dengan menekan tombol “MODE”
9. Masukan probe pada sampel yang ingin diukur.
10. Tunggu instrument hingga hasil akhir pengukuran didapat.

1
FUNGSI H/M
1. Tekan tombol H/M untuk masuk ke mode fungsi. Ikon HOLD akan muncul, dan pembacaan akan
terkunci. Untuk kembali tekan tombol tersebut lagi.
2. Tekan dan tahan tombol “H/M” untuk masuk ke mode maksimum dan minimum hingga muncul
ikon MAX atau MIN. angka maksimum dan minimum akan muncul ketika menekan tombol
dengan lembut. Untuk keluar dari mode ini tekan dan tahan tombol “H/M” hungga ikon MAX
dan MIN menghilang, dan kembali ke mode pengukuran

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi terlatih
dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

2
MODUL B.3.
PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL WATER TESTER XPT-6

 FUNGSI ALAT
Alat Digital Water Tester berfungsi sebagai alat pengukur kualitas air yang meliputi beberapa
parameter sekaligus (pH, ORP, Temp., Conductivity, TDS, Salt). Hasil pembacaan alat akan
ditampilkan pada layar display berupa angka digital.

 LAYAR DISPLAY

Keterangan :

1. Mode pengukuran (parameter)


2. Hasil pembacaan / nilai pengukuran
3. Satuan ukur
4. Indikator Mode kalibrasi
5. Indikator error pada kalibrasi
6. Indikator baterai lemah
7. Indikator data di simpan
8. Nilai MAX & MIN
9. Mode Recall
10. Fungsi HOLD untuk nilai pengukuran
11. Indikator tempereatur
12. Indikator ATC (Auto Temperature
Compensation)

 FUNGSI TOMBOL

TOMBOL FUNGSI
MODE Memilih parameter pengukuran.
Tekan dan tahan selama 3 detik untuk masuk ke mode
pengukuran suhu (◦C/F).
CAL Menyalakan / mematikan alat.
Tekan dan tahan selama 3 detik, untuk masuk ke mode
kalibrasi.

1
 PERSIAPAN PENGUKURAN
1. Buka tutup pelindung probe yang ada di bagian depan.
2. Bilas probe dengan air bersih, lap hingga kering.
3. Lakukan kalibrasi dengan menggunakan buffer.

 KALIBRASI DENGAN BUFFER


 PH
1. Aktifkan mode pengukuran pH
2. Siapkan buffer pH 7.00, celupkan probe kedalam larutan tersebut.
3. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.

4. Setelah stabil tekan dan tahan tombol selama 3 detik untuk masuk ke mode
kalibrasi.

5. Display akan menampilkan CAL dan angka 7.00 yang berkedip. Setelah itu akan muncul
“SA” dan “END” yang menandakan kalibrasi sudah selesai.
6. Bilas probe dengan air bersih, lanjutkan dengan kalibrasi buffer pH 4.00 dengan cara yang
sama seperti langkah di atas.

 COND, TDS, SALT


1. Aktifkan mode pengukuran Conductivity.
2. Siapkan larutan 1413 uS/cm, celupkan probe kedalam larutan tersebut.
3. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.

4. Setelah stabil tekan dan tahan tombol selama 3 detik untuk masuk ke mode
kalibrasi.

5. Display akan menampilkan CAL dan angka 1413 uS/cm yang berkedip. Setelah itu akan
muncul
6. “SA” dan “END” yang menandakan kalibrasi sudah selesai.

 PENGUKURAN PH
1. Tekan tombol MODE untuk memilih parameter Ph.
2. Setelah melakukan kalibrasi, bilas probe dengan air bersih.
3. Celupkan kedalam air / sampel / larutan yang ingin diukur.
4. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.

 PENGUKURAN ORP
1. Tekan tombol MODE untuk memilih parameter ORP.
2. Bilas probe dengan air bersih.
3. Celupkan kedalam air / sampel / larutan yang ingin diukur.
4. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.

2
 PENGUKURAN COND, TDS, SALT
1. Tekan tombol MODE untuk memilih parameter COND, TDS, SALT.
2. Setelah melakukan kalibrasi, bilas probe dengan air bersih.
3. Celupkan kedalam air / sampel / larutan yang ingin diukur.
4. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.

 MENGGANTI BATERAI
1. Kendurkan / putar bagian leher alat, pisahkan probe nya.
2. Angkat penutup baterai untuk membuka tempat baterai.
3. Masukan baterai dengan sisi kutub yang benar.
4. Tutup kembali dan pasang kembali probe.

Penutup baterai

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

3
MODUL C.1.
PETUNJUK PENGGUNAAN FOOD THERMOMETER IFT - 200

Termometer ini merupakan termometer inframerah non-kontak, dan juga termometer kontak dengan
Probe. Anda dapat memilih hanya satu Mode secara bersamaan tetapi dapat mengubah Mode sesuka
hati. Harap diingat untuk menjauhkan diri dari bayi dan anak-anak dan jangan menggunakannya
untuk aplikasi terkait keamanan.

Lensa Inframerah
Probe
Pembacaan
Inframerah Lampu

Pembacaan
Indikator
Probe
Cek
Tombol Penutup Karet
HACCP
Scan (Tempat Baut)

Tombol
Tombol Mode
Probe Penutup
Baterai

Prosedur Pengujian Dengan Inframerah


#Pada saat tombol “SCAN” ditekan maka secara otomatis lampu akan menyala
Cukup arahkan termometer pada target pengukuran dengan "Lensa Inframerah" dan tekan
tombol Pindai (inframerah) untuk menampilkan suhu permukaan. Rasio jarak ke target adalah 2,5: 1
oleh karena itu termometer harus diposisikan sedekat mungkin dengan target.
Saat memindai, suhu terbaru akan diperbarui pada LCD dan pengukuran akan terus berlanjut
selama tombol Pindai (inframerah) ditekan. Ketika tombol Pindai (inframerah) dilepaskan, ikon
"Tahan" akan muncul di layar dan pengukuran terakhir akan tetap terlihat selama 15 detik sebelum
tampilan menjadi kosong.
Seleksi Mode= MIN → MAX→ LOCK→ oC/ oF→ EMIS

Mode Maksimum dan Minimum


Termometer akan menampilkan pembacaan minimum atau maksimum selama periode pengukuran
hanya sampai tombol Mode ditekan.
Untuk menggunakan mode minimum, Tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol “MODE”
→ “SCAN (inframerah). Dan terus tekan tombol “SCAN” (inframerah) untuk pengukuran.

1
Untuk menggunakan mode maksimum, silakan tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol
“MODE” *dua kali → Tombol “SCAN” (inframerah). Dan terus tekan tombol “SCAN”
(inframerah) untuk pengukuran

Mode Kunci
Mode kunci sangat berguna untuk pemantauan suhu yang berkelanjutan. Termometer akan terus
menampilkan suhu hingga 60 menit atau hingga tombol Pindai (inframerah) ditekan. Untuk
memanfaatkan mode kunci, silakan tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol “MODE”* tiga
kali → Tombol “SCAN”(inframerah).

Mode oC Atau oF
Untuk mengubah mode ‘oC’ atau ‘oF’, silakan tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol
“MODE” * empat kali → tombol “SCAN” (inframerah). Langkah yang sama dapat diambil saat
beralih dari oF ke oC.

Emisivitas
Termometer inframerah dilengkapi dengan emisivitas standar 0,95. Emisivitas dapat diubah dari 0,10
(10E) menjadi 1 (100E). Perubahan hanya boleh dilakukan oleh personel yang berpengalaman. Untuk
informasi yang berkaitan dengan emisivitas material tertentu, silakan hubungi pengecer terdekat.
Catatan: termometer inframerah non-kontak tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam
mengukur suhu logam mengkilap atau dipoles.
Untuk mengubah emisivitas, silakan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol “MODE” * lima kali
→ Tombol “SCAN”(inframerah) untuk setiap penyesuaian 0,01 (1E ) Tombol mode.

Prosedur Pengujian Dengan Inframerah


Pasang termometer pada target ukuran dengan "Probe" dan tekan tombol “Probe” untuk terus
menampilkan suhu hingga 4 menit. Setelah itu perangkat akan mati secara otomatis untuk
memperpanjang usia baterai. Tekan tombol Probe akan mengganggu pemindaian untuk menampilkan
suhu terakhir dengan kata-kata “HOLD”. Untuk masuk kembali pemindaian cukup tekan tombol
Probe lagi.
1. Jangan memutar probe dan memutar probe ke arah yang salah.
2. Stres yang berlebihan pada probe dapat menyebabkan kerusakan.
3. Setelah mengukur suhu tinggi, probe mungkin tetap PANAS untuk sementara waktu.
4. Probe berbahaya bagi manusia ketika probe berada dalam posisi terbuka. Ingatlah untuk menahan
probe saat tidak digunakan.

2
Probe termometer kontak mungkin rusak jika melebihi spesifikasi kisaran suhu pengukuran.
Untuk menghindari sengatan listrik dan kerusakan termometer, jangan mengukur sirkuit hidup di
mana tegangan melebihi 24V AC RMS atau 60V DC dengan probe termokopel.

Pemeriksaan HACCP
Fitur "HACCP CHECK" tergabung dalam suhu termometer kami untuk secara grafis menunjukkan
zona suhu kritis. Ikon dan indikator LED yang terletak di atas layar menunjukkan produk makanan
tetap dalam suhu "Zona Bahaya" HACCP yang aman atau tidak aman. Lampu LED hijau dan merah
akan selalu menyala sebelum dimatikan.
LED Hijau muncul dengan ikon “ ” menunjukkan kondisi dingin atau beku yang aman di

bawah 4oC (40oF) atau muncul dengan ikon “ ” menunjukkan suhu penahanan yang aman di atas
60oC (140oF).
Ketika suhu berada di antara 4oC dan 60oC, LED merah dengan ikon “ ” akan muncul dan
menunjukkan bahwa suhu jatuh di dalam "Zona Bahaya" HACCP dari 4oC hingga 60oC (40 ~ 140oF).

Pesan Kesalahan
Termometer menggabungkan pesan diagnostik visual sebagai berikut:

'Hi' atau 'Lo' ditampilkan ketika suhu yang diukur berada di luar rentang
pengukuran.

“Er2”ditampilkan ketika termometer terpapar dengan perubahan suhu ambien yang cepat.
“Er3”ditampilkan ketika suhu lingkungan melebihi 0oC (32oF) atau +50 oC (122 oF). Termometer
harus dibiarkan banyak waktu (minimal 30 menit) untuk stabil ke suhu ruang kerja.

Untuk semua pesan kesalahan lainnya, perlu mengatur ulang termometer. Untuk mengatur ulang,
menunggu daya mati secara otomatis, keluarkan baterai dan tunggu selama minimal satu menit,
masukkan kembali baterai dan hidupkan. Jika pesan kesalahan tetap ada, silakan hubungi Technical
Support kami untuk bantuan lebih lanjut.

3
Catatan Perawatan Instrumen
1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

4
MODUL C.2.
Petunjuk Penggunaan Infrared Digital Thermometer IR - 805

1.Pendahuluan
Alat Infrared Digital Thermometer ini dibuat untuk mengurangi infeksi silang secara efektif. Alat ini memiliki 2
mode pengukuran yaitu BODY dan SCAN. Pada mode SCAN biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh
manusia, lingkunganm susu, kopi, air, dll. Seedangkan dalam mode BODY biasanya digunakan untuk mengukur
temporal arteri seperti, ditengah permukaan kening sekitar bawah rambut hingga alis, untuk mendapatkan
hasil pengukuran yang akurat dan stabil. Terlalu kekiri atau kekanan dari tengah-tengah kening dapat
menyebabkan hasil pengukuran yanng tidak akurat..

2. Fitur
◆ Pengukuran Non-Kontak yang Presisi ◆ Mode dan Unit yang dapat dipilih
◆ Lampu latar LCD ◆ Penyimpanan 32 pengukuran
◆ Rentang pengukuran otomatis dengan resolusi 0.1℃/ 0.1℉
◆ Penahan data otomatis ◆ Mematikan daya otomatis

3. Keamanan
◆ Mohon baca petunjuk ini sebelum penggunaan alat ini
◆ Untuk hasil yang akurat, suhu ambient harus berada pada suhu 10~50℃
◆ Jauhkan alat dari benda berlistrik
◆ Jangan gunakan alat ketika kelembaban diatas 85%
◆ Jangan gunakan cairan yang mudah menguap untuk membersihkan alat, gunakan kain kering.
◆ Jangan membongkar alat ini tanpa teknisi yang berpengalaman

1
4.Petunjuk Penggunaan

4.1 Catatan sebelum pengoperasian


 Jika alat ini disimpan ditempat yang dingin atau panas, diamkan sekitar 15 hingga 20 menit didalam suhu
ruang sebelum melakukan pengukuran.
 Pembacaan pengukuran bervariasi berdasarkan warna kulit dan ketebalan
 Jauhkan dari sinar matahari langsung atau tercelup ke air
Note: Pastikan kulit kering dan tidak ada rambut yang menghalangi saat pengukuran.
4.2 Rentang suhu normal tubuh berdasarkan bagian tubuh
Bagian yang diukur Suhu Normal
Anus 36.6℃~38.0℃/97.8℉~100.4℉
Oral 35.5℃~37.5℃/95.9℉~99.5℉
Ketiak 34.7℃~37.3℃/94.4℉~99.1℉
Telinga 35.8℃~38.0℃/96.4℉~100.4℉
4.3、Rentang suhu normal tubuh berdasarkan usia
Usia Suhu Normal
0~2 36.4℃~38.0℃/97.5℉~100.4℉
3~10 36.1℃~37.8℃/97.0℉~100.0℉
11~65 35.9℃~37.6℃/96.6℉~99.7℉
>65 35.8℃~37.5℃/96.4℉~99.5℉

5. Spesifikasi
BODY: 32.0℃~42℃(89.6℉~107.6℉)
Measuring Range
SCAN: -50℃~260℃(-58℉~500℉)
32.0℃~35.9℃(89.6℉~96.6℉): ±0.3℃/0.5℉
36.0℃~39.0℃(96.8℉~102.2℉): ±0.2℃/0.4℉
Accuracy 39.1℃~42.5℃(102.3℉~108.5℉): ±0.3℃/0.5℉
-50℃~0℃(-58℉~32℉): ±3℃/5.4℉
0℃~260℃(32℉~500℉): ±1.5% or ±2℃/3.6℉
Resolution 0.1℃/0.1℉
Measuring Distance 5~15cm
Operating Temp. 10℃~50℃
Relative Humidity ≤85%
Auto Power Off Alat akan otomatis mati jika 8 detik tidak terpakai
Power Supply 9V battery
Weight 176g
Dimensions(L*W*H) 155×100×42mm

2
6. Deskripsi Alat

A. IR sensor
B. Layar LCD
C. Tombol Bawah
D. Tombol Menu
E. Tombol Atas
F. Trigger Pengukuran
G. Penutup Tempat Baterai

7. Deskripsi Layar LCD


1. Ikon Pengukuran
2. Mode Pengukuran “BODY”
3. Ikon Alarm
4. Ikon Baterai
5. Unit Suhu(℃/℉)
6. Tampilan Penyimpanan Data
7. Merekam Data
8. Pembacaan Pengukuran

8. Cara Pengoperasian
8.1.Tahap Pengoperasian:
8.1.1 Masukan Baterai
8.1.2 Pegang alat pada bagian genggamannya dan arahkan sensor ke bagian yang ingin diukur dengan jarak
sekitar 5cm, dan tekan tombol Trigger, pengukuran akan selesai ketika alat mengeluarkan suara "tick"
8.1.3 Lepaskan Trigger untuk membaca data pengukuran

8.2.Deskripsi Fungsi
8.2.1 Penyimpanan data: Tersimpan secara otomatis untuk data pengukuran,Tekan Tombol “ ”“ ”
untuk membaca data yang tersimpan.
8.2.2 Pilihan mode antara “SCAN” and “BODY; Nyalakan alat,

tekan tombol “ ” sekali dan pilih mode yang diinginkan

8.2.3 Pemilihan unit suhu -Menu F1 ; alat menyala , tekan tombol“ ”selama 3 detik , F1 akan terlihat

dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombol“ ”“ ”untuk memilih unit suhu.

8.2.4 Mengaktifkan Alarm -Menu F2 ; Nyalakan alat, tekan tombol“ ”selama 3 detik , F1 akan terlihat

dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombolnya sekali lagi, alat akan masuk kemenu F2, Tekan tombol “ ”

“ ”untuk mengaktifkan alarm

8.2.5 Pengaturan angka alarm-Menu F3: Nyalakan alat, tekan tombol “ ” button for 3s,selama 3 detik,F1
akan terlihat dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombolnya dua kali, alat akan masuk kemenu F3, Tekan

tombol “ ”“ ” untuk mengatur angka alarm (dapat diatur 1.5℃ or 2.7℉)

8.2.6 Mengaktifkan Lampu Latar-Menu F4: Nyalakan alat, tekan tombol “ ” button for 3s,selama 3 detik,

3
F1 akan terlihat dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombolnya tiga kali, alat akan masuk kemenu F4, Tekan

tombol “ ”“ ” untuk mengaktifkan lampu latar

8.2.7 Keluar dari mode pengaturan tekan tombol“ ” selama 3 detik

8.3 Penggantian Baterai


◆ Jika baterai ikon baterai lemah muncul“ ”, ganti baterai alat.
◆ Buka penutup tempat baterai, ganti dengan baterai 9V yang baru dan tutup
kembali tempat baterai.

9. Perawatan
◆ Jangan gunakan cairan yang mudah menguap untuk membersihkan alat, gunakan kain kering.
◆ Jangan membongkar alat ini tanpa teknisi yang berpengalaman.
◆ Jangan direndam keair.
◆ Jangan simpan alat di ruangan yang bersuhu atau kelembaban tinggi.

10.Pertanyaan-Pertanyaan
10.1 Layar LCD “HI”: pengukuran melebihi batas,artinya, data pengukuran diatas 42.5℃/108.5℉ pada mode
"BODY", atau diatas 265℃/509℉ pada mode "SCAN".
10.2 Layar LCD “LO”: pengukuran dibawah batas , artinya, data pengukuran dibawah 32℃/0℉ pada mode
"BODY", atau dibawah -50℃/-48℉ pada mode "SCAN".

11. Accessories
◆ Buku Petunjuk Penggunaan ◆ Baterai 9V

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi terlatih
dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

4
MODUL D.1.
PENGUKURAN SAMPEL WARNA / COLOUR
Range : 10 – 500 mg/l Pt
10 – 500 mg/l Hazen unit (Phot 47)

Air murni menunjukkan warna biru muda bila dilihat secara mendalam. Warna ini dapat
dimodifikasi oleh kehadiran bahan organik, biasanya untuk warna kuning atau coklat. Perkiraan
intensitas warna ini digunakan sebagai sarana sederhana pemantauan air alami dan air olahan.

Metode
Warna air ditentukan photoelectrically menggunakan Photometer. sampel harus disaring untuk
menghilangkan padatan tersuspensi sebelum analisis untuk menentukan 'warna yang benar'
karena materi terlarut.
Warna air dinyatakan menggunakan warna skala platinum / kobalt (Pt / skala Co). Setiap unit
setara dengan warna yang dihasilkan oleh 1 mg / l platinum dalam bentuk asam kloroplatinat
dengan adanya 2 mg / l Cobaltous chloride hexahydrate. Unit ini identik dengan unit 'Hazen', yang
telah secara tradisional digunakan untuk mengekspresikan hasil dari estimasi visual warna air.

PERLENGKAPAN TEST KIT :

1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200


2. Siapkan Colour/Turbidity Set (Kertas Saring)
3. Tabung reaksi 10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :

1. Saring sampel dengan menggunakan kertas saring


2. Masukkan sample sebanyak 10 kedalam tabung reaksi 10 ml.
3. Masukkan Air Aquades sebanyak 10 ml kedalam tabung 10 ml sebagai BLANK.
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 47]. kemudian tekan tombol [OK], Jika pada
layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit, kemudian
letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan kalibrasi.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer ZE-
200, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Pt.
8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran

Catatan
Sampel yang mengandung kotoran logam, zat warna atau polutan industri lainnya, mungkin
menunjukkan warna yang berbeda dengan warna kuning-coklat alami. Tes ini mungkin tidak cocok
untuk sampel jenis ini.

1
MODUL D.2.
PENGUKURAN SAMPEL KEKERUHAN / TURBIDITY
Range : 0 – 400 Turbidity Unit (NTU)

Kekeruhan merupakan parameter yang penting untuk karakteristik kualitas air. Kekeruhan
disebabkan oleh hamburan cahaya oleh materi tersuspensi seperti tanah liat, lumpur, halus
dibagi bahan organik dan anorganik. Sebuah pengetahuan kekeruhan memfasilitasi estimasi
konsentrasi zat tidak terlarut.

Metode:
Kekeruhan air ditentukan photoelectrically menggunakan Photometer. Dalam banyak
sampel kedua warna dan kekeruhan akan hadir. Dalam rangka untuk memisahkan efek dari
kekeruhan dan warna, sampel dibandingkan terhadap sebagian disaring dari air yang sama.
Metode telah dikalibrasi terhadap luas diakui formazin solusi kekeruhan. Kekeruhan
dinyatakan dalam Formazin kekeruhan Unit (FTU). Unit-unit ini secara luas setara dengan
Jackson Turbidity Unit (JTU) dan Nephelometric Turbidity Unit (NTU).

PERLENGKAPAN TEST KIT :

1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200


2. Siapkan Colour/Turbidity Set (Kertas Saring)
3. Tabung reaksi 10 ml (PT 595)

PROSEDUR PENGUJIAN :

1. Saring sampel dengan Kertas saring


2. Masukan sampel sebanyak 10ml yang sudah disaring untuk digunakan sebagai
BLANKO kedalam kuvet 10ml.
3. Ambil air sampel yang tidak disaring untuk digunakan sebagai sampel yang
digunakan untuk pengujian.
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 48]. kemudian tekan tombol [OK],
Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit,
kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan kalibrasi.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai
pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l NTU.
8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran
Catatan :
Lampu perisai opsional tersedia untuk digunakan dengan Photometer. perisai ini cocok di
ruang pengujian dan mengurangi cahaya liar mencapai fotosel. Hal ini tidak perlu
menggunakan perisai cahaya saat melaksanakan tes ini di dalam ruangan atau di bawah
cahaya luar berbayang. Penggunaan perisai cahaya namun dianjurkan ketika pengujian
untuk kekeruhan di bawah kondisi pencahayaan yang terang atau variabel.

1
MODUL D.3.
PENGUKURAN SAMPEL FLUORIDA / FLUORIDE
Range : 0 – 3,0 mg/l (Phot 14)

Pengujian Fluorida di dalam air alami atau olahan. Fluorida ada secara alami di dalam air
sumur dan seringkali dicampurkan ke dalam air minum untuk mencegah kerusakan gigi.
Kadar Fluorida yang berlebihan dapat menyebabkan warna gigi pudar.
Pengujian Fluorida merupakan metode sederhana untuk memantau kadar Fluorida dalam air
alami, atau untuk mengontrol pabrik yang melakukan fluoridisasi air.

METODE
Zirconil Klorida dan Eriokrom Sianin R bereaksi dalam larutan asam membentuk kompleks
yang berwarna merah. Warna ini dapat dirusak oleh ion-ion Fluorida, menghasilkan warna
kuning pucat Eriokrom Sianin. Perbedaan jumlah Fluorida dengan demikian menghasilkan
rentang perubahan warna dari merah ke kuning.
Keuntungan metode ini adalah bebas dari interferensi yang umum dijumpai pada pengujian
Fluorida yang didasarkan pada metode kimiawi. Interferensi dari ion-ion Alumunium dan
Besi dihilangkan pada tahap pertama dengan membuat larutan bersuasana basa. Basa akan
merusak kompleks Alumunium-Fluorida dan Besi-Fluorida yang mungkin ada di dalam air.
Interferensi dari Kalsium, Fosfat dan Sulfat tidak bermakna pada kadar yang biasanya
dijumpai di dalam air alami atau air minum.
Pada pengujian Fluorida dua tablet reagen digunakan. Pengujian dilakukan dengan cara
menambahkan masing-masing satu tablet ke dalam sampel air. Warna yang dihasilkan dari
pengujian menunjukkan kadar Fluorida dan diukur menggunakan Photometer ZE-200 .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Fluoride No. 1
3. Siapkan Tablet Fluoride No. 2
4. Tabung reaksi 10 ml.

1
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi
10 ml.
2. Tambahkan 1 tablet Reagent Flourida No 1, hancurkan dan aduk hingga larut.
3. Tambahkan 1 Tablet Reagent Flourida No 2, hancurkan dan aduk hingga larut.
4. Tunggu selama 5 menit untuk perubahan warna.
5. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 14]. Jika pada layar LCD Photometer
ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih kedalam fotosel, lalu tutup kuvet dengan
penutup photometer. kemudian lakukan blanking tunggu beberapa saat sampai
proses ini selesai.
7. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, tutup kuvet dan penutup photometer dan tekan tombol [OK]
untuk memulai pembacaanya.
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l F.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:


1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

2
MODUL D.4.
PENGUKURAN SAMPEL NITRIT (NITRICOL)
Range : 0 - 96 mg/l (Phot 24)

Pengujian Nitrit di dalam air alami, air minum dan air buangan.
Nitrit ditemukan di dalam air alami sebagai produk intermediari siklus nitrogen. Nitrit
bersifat racun bagi ikan dan kehidupan air lain, karena itu pada perternakan ikan dan
akuarium kadar Nitrit harus selalu dipantau. Pengujian Nitrit juga digunakan sebagai kontrol
polusi air buangan, dan untuk memantau kualitas air minum.

Metode
Nitrit dalam larutan asam akan bereaksi dengan Asaam Sulfanilat. Hasil reaksinya senyawa
diazo yang bergabung dengan N-(1-naftil)-etilen diamin membentuk warna kemerahan.
Metode Nitricol menggunakan reagen tablet tunggal yang mengandung kedua reagen
tersebut dalam formulasi asam. Pengujian dilakukan dengan menambahkan tablet ke dalam
air yang akan diuji.
Intensitas warna yang dihasilkan dalam pengujian sebanding dengan kadar Nitrit dan dapat
diukur menggunakan Photometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Nitricol.
3. Tabung reaksi 10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi 10 ml.
2. Masukkan sample sebanyak 10 kedalam tabung reaksi 10 ml.
3. Tambahkan 1 Reagent Nitricol Tablet. Hancurkan dan aduk hingga larut.
4. Tunggu selama 10 menit untuk mendapatkan perubahan warna.
5. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 24]. Jika pada layar LCD Photometer
ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube
Photometer ZE-200 untuk melakukan blanking. Tutup tempat kuvet dengan
menggunakan penutup photometer, agar tidak terpapar langusung sinar matahari,
lalu tekan tombol [OK], setelah proses blanking berhasil, lakukan pengujian sample.

1
7. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, lalu tutup dengan penutup photometer, jika telah di diletakkan
maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l N dan mg/l NO2.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 96 mg/l:

1. Ambil sampel dengan menggunakan suntikkan (Syringe) sampai batas x62 atau
sebanyak 1.6 ml

2. Siapkan tabung delution. Masukkan sampel dari syringe ketabung delution,


tambahkan Aquadest sampat batas atas x1

3. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X62 pada saat
pengenceran kemudian tekan tombol [OK]

2
MODUL D.5.
PENGUKURAN SAMPEL NITRAT / NITRATE
Range : 0 - 600 mg/l (Phot 23)

Pengujian Nitrat di dalam air alami, air minum dan air buangan.
Nitrat secara normal ada dalam air alami, air minum dan air buangan. Nitrat yang memasuki
sumber air berasal dari busukan tumbuhan, penggunaan pupuk kimia pada pertanian
modern dan dari oksidasi senyawa nitrogen buangan rumah tangga dan industri.
Nitrat merupakan pengujian kontrol yang penting bagi sumber air. Air minum yang
mengandung Nitrat berlebihan dapat menyebabkan methemoglobinemia pada bayi yang
disusui botol (blue babies). Kementerian Kesehatan menetapkan kadar maksimum Nitrat
sebesar 50 mg/l NO3 dalam air minum.

Metode
Pada Metode Nitratest, Nitrat terlebih dahulu direduksi menjadi Nitrit, Nitrit yang dihasilkan
kemudian mengalami reaksi diazonium membentuk warna kemerahan.
Reduksi Nitrat dilakukan menggunakan serbuk Nitratest berdasar Seng yang unik, dan tablet
Nitratest yang membantu pembentukan flokulasi secara cepat setelah berkontak selama
satu menit. Pengujian berlangsung di dalam tabung Nitratest khusus wadah sampel
berpengukuran dengan ujung meruncing untuk memudahkan penempatan dan dekantasi
sampel.
Nitrit yang dihasilkan dari tahapan reduksi, ditetapkan melalui reaksi dengan Asam Sulfanilat
dengan keberadaan N-(1-naftil)-etilen diamin membentuk warna kemerahan.
Reagen-reagen yang disajikan dalam bentuk tablet tunggal Nitricol ditambahkan ke dalam
larutan yang akan diuji.
Intensitas warna yang dihasilkan dari pengujian berbanding lurus dengan kadar Nitrat dan
diukur menggunakan Photometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan reagent Nitratest Powder (Spoon Pack
3. Siapkan Tablet Nitratest
4. Siapkan Tablet Nitracol
5. Tabung reaksi 20 ml

1
6. Tabung reaksi 10 ml
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan air sample sebanyak 20 ml kedalam tabung reaksi 20 ml.
2. Tambahkan 1 spoonful dari Nitratest Powder dan tambahkan 1 Reagent Nitrates
tablet. Jangan dihancurkan untuk reagent Nitrates tablet, kemudian tutup tabung
reaksinya dan kocok hingga mencair selama 1 atau 3 menit. Dan diamkan selama 2
menit
3. Masukkan 10 ml sampel ke dalam tabung reaksi dan tambahkan reagent Nitracol
tablet, hancurkan terlebih dahulu.
4. Diamkan 10 menit untuk perubahan warna.
5. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 23]. Jika pada layar LCD Photometer
ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube Photometer
ZE-200 untuk melakukan blanking.
7. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, tutup tempat kuvet dengan menggunakan penutup photometer
lalu tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.

8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l N . ₃


9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 600 mg/l:

1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1

2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

CATATAN
Untuk mengkonversi mg/l N ke mg/lNO3 kalikan hasil dengan 4,4.
Kadar Nitrat lebih besar dari 1,0 mg/l ditetapkan dengan mengencerkan sampel asli dengan
air deionisasi. Untuk mendapatkan rentang pengukuran 0 – 88 mg/l NO3 lakukan
pengenceran sebagai berikut:
Ambil tabung Nitratest. Tambahkan sampel sebanyak 1 ml menggunakan pipet atau penetes
berpengukuran. Isilah tabung Nitratest hingga tanda batas 20 ml dengan air deionisasi.

2
Lanjutkan prosedur pengujian pada langkah no. 2 sampai dengan 9 di atas. Kalikan hasil
pembacaan dengan 20 untuk mendapatkan kadar Nitrat dalam sampel asli.

Koreksi Nitrit
Metode Nitratest juga akan mengukur Nitrit yang ada dalam sampel. Pada kebanyakan air
alami dan air minum jumlah Nitrit kecil dibandingkan dengan kadar Nitrat. Jika diperlukan
koreksi Nitrit, tetapkan kadar Nitrit (sebagai mg/l N) dengan cara Nitrit (Nitricol) (lihat
PHOT.24.) dan kurangi dari kadar Nitrat (sebagai mg/l N) prosedur Nitratest.

3
MODUL D.6.
PENGUKURAN SAMPEL SIANIDA / CYANIDE
Range : 0 - 5,0 mg/l Cn

Sianida dapat dilepaskan ke air dalam tanah dan tanah dari proses alami dan dibuang ke air
permukaan yang mengalir dari pelapisan akhir pada logam, industri proses kimia, sektor
pertambangan, pencemaran tanah dan air permukaan dan pengendalian hama. Hal ini
sangat beracun bagi kehidupan laut dan terestrial.
Sianida dapat eksis sebagai Sianida bebas dan mudah dibebaskan dalam bentuk kompleks.
Pengujian sianida menyediakan metode sederhana untuk mengukur kadar sianida di
perairan alami dan diminum selama rentang 0 - 5 mg/l. Ini dapat digunakan untuk
mendapatkan nilai Cyanida bebas dan, dengan langkah pencernaan, untuk mendapatkan
kadar Cyanida bebas dan mudah dibebaskan.

Metode
Sianida bereaksi dengan Chloramine-T dalam ko ndisi asam membentuk cyanogen klorida. Ini
kemudian bereaksi dengan analog asam dimethyl-barbituric untuk awalnya menghasilkan
warna merah muda yang menggelapkan ke warna biru yang kuat selama waktu test.
Pengujian ini hanya dilakukan dengan menambahkan satu dari Tablet 1 lalu Tablet 2 ke
sampel air. Intensitas warna yang dihasilkan dalam pengujian sebanding dengan konsentrasi
Sianida dan diukur dengan menggunakan Fotometer.

Reagent dan Peralatan


1. Siapkan Fotometer ZE – 200
2. Siapkan Tablet Cyanide No. 1
3. Siapkan Tablet Cyanide No. 2
4. Siapkan Tablet Acid Digestion (Acidifying CN)
5. Reagen Pereaksi Cyanide Neut
6. Siapkan Tabung Reaksi 10 ml

Koleksi Sampel
Kumpulkan sampel dalam botol plastik dan uji sesegera mungkin setelah koleksi. Botol
sampel harus dicuci bersih dengan air deionisasi sebelum digunakan kembali.

Prosedur Pengujian
1. Encerkan Sample 1:10 dengan air deionisasi dan isi tabung reaksi dengan sampel
yang diencerkan dengan nilai 10 ml:
A) Jika melakukan pengujian Sianida bebas (optional), lanjutkan ke Langkah 2.
B) Jika ingin melakukan pengujian Sianida yang dibebaskan; Tambahkan 1 tablet
Acid Digestion/Acidfying CN :
I) Panaskan sampel pada suhu 120 ° C selama 30 menit.
II) Biarkan dingin ke kondisi sekitar (Jangan mendinginkan air dengan
menggunakan air dingin).

1
III) Kocok/homogenkan tabung sebelum membuka dan menambahkan 3
tetes dari pereaksi Cyanide Neut, tutup dengan kencang dan
homogenkan
IV) Pengujian ini siap sebagai sianida bebas.
2. Tambahkan satu tablet Cyanide No 1, hancurkan dan aduk sampai rata.
3. Tambahkan satu tablet Cyanide No 2, hancurkan dan aduk hingga larut. Hindari
agitasi yang kuat.
4. Standar selama 10 menit untuk memungkinkan pengembangan warna penuh.
5. Jika kekeruhan terjadi pada tahap ini, sampel disaring saring dan lanjutkan ke
langkah 6.
6. Gelembung udara yang dihasilkan bisa dilepas dengan pembalikan lembut.
7. Setiap sedimen dalam tabung harus hilangkan sebelum dimasukkan ke dalam
photometer.
8. Pilih Phot 142 pada fotometer
9. Uji dengan photometer dengan cara biasa (lihat instruksi Fotometer).
10. Hasilnya ditampilkan sebagai mg / l CN-.

Interferensi
Turbidity (kekeruhan)
Sejumlah besar kekeruhan akan menyebabkan pembacaan tinggi. Gunakan kertas saring dan
corong untuk menyaring sampel air yang sangat keruh sebelum memulai pengujian.
Gunakan sampel yang disaring untuk preparasi kosong dan contoh dalam prosedur
pengujian. Hasil tes kemudian harus dicatat sebagai Sianida terlarut.

Iron (Besi)
Tingkat tinggi Besi (> 10 mg/l) akan mempengaruhi tes. Ini harus dihapus sebelum pengujian.
Reagen Cyanide 1 adalah metode yang efektif untuk menghilangkan iron (Besi) (II) dan iron
(Besi) (III) sebagai garam klorida yang kemudian dapat disaring.

2
MODUL D.7.
PENGUKURAN SAMPEL ALUMINIUM
Range : 0 - 1,0 mg/l Al (Phot 3)

Pengujian Alumunium total di dalam air alami dan air hasil pengolahan.
Alumunium Sulfat banyak digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air minum.
Penetapan kadar Alumunium (residual Alumunium) biasanya diperlukan untuk pengawasan
proses koagulasi Alumunium dan proses penyaringan pada proses pengolahan air.
Garam Alumunium ada dalam air alami; kadarnya dilaporkan meningkat khususnya di
daerah yang berhujan asam. Kadar Alumunium yang tinggi, toksik bagi ikan dan kehidupan
air. Penetapan kadar Alumunium perlu untuk pengawasan lingkungan dan pengujian air yang
akan digunakan untuk perternakan ikan, dsb.
Pengujian Alumunium merupakan metode sederhana pengukuran kadar Alumunium di
dalam air alami dan air minum pada rentang 0 - 1,0 mg/l.

Metode
Alumunium bereaksi dengan indikator Eriockrom Sianin R dalam larutan sedikit asam
menghasilkan kompleks berwarna pink-merah. Adanya Asam Askorbat mengeliminasi
interferensi dari Besi dan Mangan. Pada metode Alumunium reagen-reagen dikemas ke
dalam dua tablet pengujian. Prosedur pengujian dilakukan dengan menambahkan
masing-masing satu tablet ke dalam sampel air. Tablet pertama akan mengasamkan air
sehingga Alumunium koloidal menjadi larut, dan tablet ke dua akan mendapar larutan
sehingga kondisinya sesuai untuk melakukan pengujian.
Intensitas warna yang dihasilkan dari pengujian berbanding lurus dengan kadar Alumunium
dan diukur menggunakan Photometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet ALuminium No. 1
3. Siapkan Tablet Aluminium No 2.
4. Tabung reaksi 10 ml.

1
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi 10
ml.
2. Masukkan reagent Aluminium tablet 1, hancurkan dan aduk sampai merata dan
tercampur selama 1 menit.
3. Tambahkan reagent Aluminium tablet 2, hancurkan dan aduk hingga merata dan
terlarut. Diamkan selama 5 menit sampai ada perubahan warna.
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 3]. Masukan angka X1 pada
pengenceran kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200
muncul dialog [Masukan Blanko].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, lalu tutup kuvet dengan penutup
photometer, kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan
kalibrasi.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, dan tutup kuvet dengan penutup photometer lalu tekan tombol
[OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya Al mg/l.
8. Catat hasilnya untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:


1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Interferensi
Keberadaan Polifosfat atau Fluorida dapat menyebabkan hasil pembacaan Alumunium
menjadi rendah. Polifosfat jarang ada dalam jumlah yang signifikan dalam sampel air normal.
Fluorida hanya ada dalam jumlah signifikan pada instalasi pengolahan air dengan proses
fluoridasi. Karena itu sampel sebaiknya diambil sebelum proses penambahan Fluorida
dilakukan. Jika sampel diambil setelah proses fluoridasi dilakukan, misalnya air yang sudah
melalui sistem distribusi, atau sampel yang mengandung Fluorida alami, kadar Alumunium
harus dikoreksi. Untuk mendapatkan hasil Alumunium terkoreksi, kalikan nilai kurva kalibrasi
dengan faktor (1+0,4 F), dimana F adalah kadar Fluorida dalam mg/l. Kadar Fluorida harus
ditetapkan secara tersendiri dengan prosedur normal.

2
MODUL D.8.
PENGUKURAN SAMPEL BESI / IRON
Range : 0 – 10 mg/l (Phot 19)

Besi terjadi secara luas di alam dan ditemukan di banyak perairan alami dan olahan. Besi
adalah unsur yang tidak baik jika kadar yang tinggi terdapat di pasokan air domestik maupun
industri. Kehadiran zat besi mempengaruhi rasa minuman dan menyebabkan warna pakaian
menjadi rusak jika di cuci, alat korosi pada pipa ledeng, permukaan kolam renang dan
sejenisnya. Pembentukan endapan besi yang tidak larut menyulitkan banyak aplikasi industri
dan penggunaan air pertanian seperti irigasi. Dalam industri kandungan besi yang tinggi
dapat mengakibatkan kerugian karena dapat mengakibatkan korosi pada perlengkapan
industri.
Oleh karena itu, besi merupakan unsur penting untuk memantau perairan alami dan minum,
untuk pengendalian korosi di industri dan untuk pengecekan air limbah. Pengujian Besi HR
memberikan tes sederhana untuk penentuan kadar besi tinggi dalam air pada rentang 0 - 10
mg / l Fe. Tes ini merespon besi ferrous dan besi dengan demikian memberi ukuran
kandungan besi total air.

Metode
Besi HR didasarkan pada Pereaksi tablet tunggal yang mengandung thioglycollate alkali.
Pengujian dilakukan hanya dengan menambahkan tablet ke sampel air yang sedang diuji.
The thioglycollate mengurangi besi besi menjadi besi besi dan ini, bersama dengan besi besi
yang sudah ada dalam sampel, bereaksi untuk memberi warna merah muda.
Intensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan konsentrasi besi dan diukur dengan
menggunakan Fotometer Ze – 200.

Alat dan Bahan


1. Siapkan Alat Fotometer
2. Siapkan tablet Iron HR
3. Tabung reaksi 10 ml

Prosedur Pengujian
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam tabung 10 ml.

1
2. Tambahkan 1 tablet pereaksi Iron HR. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk hingga
larut.
3. Tunggu selama 1 menit untuk mendapatkan perubahan warna.
4. Nyalakan Fotometer dan pilih [Phot 19]. kemudian tekan tombol [OK], Jika pada
layar LCD Fotometer muncul dialog [Insert Blank].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube Fotometer
untuk melakukan blanking.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Fotometer,
jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD Fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l Fe.
Catatan
Perkembangan warna tes biasanya akan selesai dalam satu menit. Perkembangan warna
yang berkelanjutan setelah waktu ini mengindikasikan adanya kompleks besi terikat kuat di
air. Dalam kasus seperti itu, solusi pengujian harus tahan lama, misalnya 10 - 15 menit,
sampai pengembangan warna selesai.
Pada aplikasi industri tertentu, zat pengompleks yang kuat ditambahkan untuk bertindak
sebagai inhibitor korosi. Selain itu beberapa sampel mungkin mengandung kompleks besi
yang diendapkan atau partikel besi metalik. Sampel ini akan memerlukan Preparasi dengan
prosedur laboratorium standar jika diperlukan untuk menentukan kandungan besi total.
Metode perlakuan Preparasi yang biasa adalah pengasaman sample atau dididihkan,
tergantung pada sifat sampelnya.
Untuk menggunakan uji Besi HR Besi setelah prosedur pra-perawatan tersebut, tambahkan
tablet Besi ke sampel yang diasamkan, atur pada pH 6.0 - 9.0 dengan menggunakan amonia
atau natrium hidroksida, kemudian bacalah bacaan pada fotometer

2
MODUL D.9.
PENGUKURAN SAMPEL KESADAHAN / HARDNESS
Range : 0 – 1.500 mg/l (Phot 15)

Pengujian kesadahan dalam air alami atau air hasil pengolahan.


Kesadahan air disebabkan oleh keberadaan garam-garam Kalsium dan Magnesium. Kadar
kesadahan yang tinggi mencegah pembentukan busa sabun, dan menyebabkan kerak dalam
sistem – terutama boiler, fasilitas penukar panas dan pembentuk uap. Kesadahan
merupakan kontrol pengujian yang penting pada banyak aplikasi.

Metode
Pengujian Hardicol didasarkanpada metode kolorimetrik yang unik. Reagen-reagen disajikan
dalam bentuk tablet dan pengujian dilakukan dengan menambahkan tablet ke dalam sampel
air yang diuji. Pada kondisi pengujian Kalsium dan Magnesium yang terkontrol ion-ion
bereaksi dengan indikator Hardicol menghasilkan senyawa berwarna ungu. Intensitas
warna yang dihasilkan berbanding lurus dengan kesadahan total air dan dapat diukur
dengan Photometer .
Hardness (Hardicol) : Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah
atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak
adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab
kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Hardicol No. 1
3. Siapkat Tablet Hardicol No. 2
4. Tabung reaksi 10 ml.

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Saring sample untuk mendapatkan hasil yang akurat
2. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi
10 ml.
3. Hancurkan reagent hardicol No 1, kemudian masukkan kedalam botol berisikan
sample, aduk hingga merata dan terlarut.

1
4. Tambahkan reagent hardicol No 2, aduk hingga merata dan terlarut, hancurkan
terlebih dahulu untuk reagen No 2.
5. Tunggu 2 menit untuk perubahan warna.
6. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 15].
7. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit,
kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan kalibrasi.
8. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200 tutup dengan penutup photometer, jika telah di diletakkan maka
tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
9. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l CaCo3.
10. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:


1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x3 atau 33,3 ml,
tambahkan Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X3 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Interferensi
1. Kadar besi tidak biasa yang sangat tinggi (di atas 10 mg/l) menyebabkan hasil
pengukuran kesadahan total rendah.
2. pH yang diperlukan untuk berlangsungnya pengujian dikontrol oleh campuran dapar
dalam formulasi tablet. Walaupun demikian, untuk menghindari terlampauinya
kapasitas dapar karena sampel sangat asam atau basa, pH sebaiknya diatur hingga
berada pada rentang 4 hingga 10, sebelum pengujian dilaksanakan.

2
MODUL D.10.
PENGUKURAN SAMPEL KHLORIDA / CHLORIDE
Range : 0 - 2.000 mg/l (Phot 51)

Pengujian garam Klorida dalam air.


Pengujian Chloridol merupakan metode sederhana untuk mengukur kadar garam Klorida.
Banyak aplikasi teknologi air yang memerlukan pengukuran kadar Klorida. Termasuk di
antaranya pengukuran kadar rendah Klorida untuk menentukan bawaan dalam kondensat
boiler; pemeriksaan Klorida untuk menetapkan pembentukan garam pada kolam renang
atau air yang dididihkan; dan pengukuran kadar tinggi Klorida untuk pengujian air laut atau
menentukan tingkat garam air payau. Aplikasi lebih lanjut adalah pemeriksaan air kolam
renang pada mana garam ditambahkan untuk mensimulasi rendaman air laut, atau untuk
operasi khusus pembentukan hipoklorit elektrolitik.
Pengujian dapat digunakanuntuk mengukur rentang Klorida yang sangat berbeda tergantung
dari sampel yang digunakan. Untuk pengujian ini dipilih rentang 0 - 2.000 mg/l.

Metode
Pengujian Klorida didasarkan pada sistem reagen dalam tablet yang mengandung Perak
Nitrat. Klorida bereaksi dengan Perak Nitrat menghasilkan Perak Klorida yang tidak larut.
Untuk mengetahui kadar Klorida, Perak Klorida yang tidak larut dalam sampel diukur tingkat
kekeruhannya. Tingkat kekeruhan berbanding lurus dengan kadar Klorida dan dapat diukur
menggunakan Fotometer .
Pengujian dilangsungkan pada kondisi asam dan adanya pengoksidasi untuk mencegah
interferensi dari senyawa pengkhelat seperti EDTA dan Polifosfat, dan dari senyawa
pereduksi yang mungkin ada dalam air. Poliakrilat dapat menginterferensi hasil, oleh karena
itu pengujian ini jangan dilakukan untuk air industri yang diolah menggunakan poliakrilat.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Acidifying CD
3. Siapkan Tablet Chloridol
4. Tabung reaksi 10 ml (PT 595)
5. Syringe 1ml
6. Sample Container 100/50/10 ml

1
KALIBRASI TEST :
Pilih Program :
Phot 46 Range 0 -50 mg/l Cl
Phot 51 Range 0 – 500 mg/l Cl
Phot 101 Range 0 – 10.000 mg/l NaCl
Phot 102 Range 0 – 50.000 mg/l NaCl

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. - Pengukuran air penyaringan Range: 0 – 50 mg/l Cl :
Masukkan sample yang telah diencerkan sebanyak 10 ml ke tabung reaksi
10 ml.
- Pengukuran air di kolam renang, Natural Water, Air
Penyaringan Range : 0 – 500 mg/l Cl.
Masukkan 1 ml sampel dan di tambahkan air
aquades sebanyak 10 ml.
−Pengukuran Chlorine air garam, kolam renang Range 0 – 10.000 mg/l NaCl
Masukkan sampel sebanyak 0,5 ml dan tambahkan air aquadest sebnyak 100 ml.
Dan masukkan sampel sebanyak 10 ml kedalam botol 10 ml
−Pengukruan air Payau Range : 0 – 50.000 mg/l NaCl
Masukkan sampel 0.1 ml dan tambahkan air aquadest sebanyak 100 ml. Dan
masukkan sampel sebanyak 10 ml kedalam botol 10 ml
2. Tambahkan 1 Reagent Acidifying Cd tablet, Hancurkan dan aduk hingga larut.
3. Tambahkan 1 Reagent Chloridol tablet, Hancurkan dan aduk hingga larut, tunggu
selama 2 menit
4. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan pilih [Phot 51]. Masukan angka X1 pada
pengenceran kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200
muncul dialog [Masukan Blanko].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit,
kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan kalibrasi.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai
pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l MoO4.

2
8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:


1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x4 atau 25 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X4 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Faktor Konversi
Tergantung dari aplikasinya, hasil pengukuran Klorida dapat dinyatakan dalam beberapa
cara. Faktor konversi berikut disajikan untuk tujuan kemudahan:
Untuk Mengkonversi Hasil Dikalikan
Dari Ke Dengan
mg/l Cl mg/l CaCO3 1,41
mg/l NaCl mg/l CaCO3 0,85

3
MODUL D.11.
PENGUKURAN SAMPEL MANGAN / MANGANESE
Range : 0 - 10 mg/l (Phot 113)

Pengujian garam Mangan yang larut dalam air.


Mineral yang mengandung Mangan sering dijumpai dan garam-garam Mangan umum
ditemukan dalam sumber air alami. Adanya Mangan tidak diinginkan dalam air untuk
penggunaan domestik ataupun industri. Pada penggunaan domestik, adanya Mangan
menyebabkan pewarnaan coklat atau hitam pada cucian atau sambungan pipa walaupun
pada kadar yang sangat rendah. Pada industri kertas atau pengolahan akhir tekstil
pewarnaan yang mirip juga terjadi. Garam-garam Mangan menyebabkan rasa kesat
(astringen) pada sumber air, dan pada kolam renang menyebabkan warna air berwarna
coklat.

Metode
Mangan yang ada dalam air mempunyai berbagai tingkat valensi. Pada tahap awal metode,
Mangan dengan tingkat valensi yang lebih rendah dioksidasi menjadi Permanganat dengan
bahan pengoksidasi. Pada tahap kedua Permanganat direaksikan dengan Leukomalakit Hijau
membentuk kompleks warna biru yang intens. Katalis dan penghambat ditambahkan ke
dalam tablet reagen untuk menjamin reaksi warna berlangsung dengan benar dan
interferensi dihilangkan.
Intensitas warna yang dihasilkan dari hasil pengujian berbanding lurus dengan kadar
Mangan total dan dapat diukur menggunakan Photometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer ZE-200
2. Siapkan Tablet Manganese No 1
3. Siapkan Tablet Manganese No 2
4. Tabung reaksi 10 ml

Pengambilan Sampel
Mangan dengan cepat akan diabsorbsi oleh permukaan berbagai wadah sampel. Untuk
menghindari hilangnya Mangan dalam sampel yang akan diuji, lakukanlah pengujian secepat
mungkin setelah sampel diambil.

1
Karena pengujian ini sangat sensitif, gunakanlah selalu wadah gelas sebagai penampung
sampel. Untuk mendapatkan hasil yang akurat di dalam laboratorium, disarankan untuk
membilas gelas penampung sampel dengan asam, kemudian dicuci dengan bersih dengan air
deionisasi sebelum penampung digunakan.

PROSEDUR PENGUJIAN
1. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi
10 ml.
2. Tambahkan 1 tablet reagen Manganese No 1. hancurkan dan aduk hingga larut.
3. Tambahkan 1 reagen Manganese No 2. Hancurkan dan aduk hingga merata, lalu
tutup tabung kuvet dengan menggunakan penutup tabung.
4. Tunggu selama 5 menit untuk mendapatkan perubahan warna.
5. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 113]. Jika pada layar LCD Photometer
ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tutup kuvet dengan penutup photometer,
kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan blanking.
7. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, tutup kuvet dengan penutup photometer lalu tekan tombol
[OK] untuk memulai pembacaanya.
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Mn.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:


1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Catatan
1. Pembentukan warna sangat dipengaruhi oleh suhu. Untuk mendapatkan hasil yang
optimal suhu sampel haruslah 20o+ 1oC.
2. Untuk mendapatkan hasil yang optimal lama sampel didiamkan adalah 20 menit + 1
menit. Perubahan warna lanjutan setelah rentang waktu tersebut sebaiknya
diabaikan.

2
MODUL D.12.
PENGUKURAN SAMPEL SENG / ZINC
Range : 0 - 16 mg/l (Phot 35)

Senyawa Seng digunakan sebagai penghambat korosi pada industri sistem pendingin air atau
industri yang sejenis. Pemantauan kadar Seng diperlukan untuk memantau korosi pada
sistem tersebut. Seng atau logam yang mengandung Seng digunakan dalam banyak industri,
sehingga air buangannya banyak mengandung garam-garam Seng.
Pengujian Seng merupakan pengujian kadar Seng yang sederhana pada rentang 0 - 16 mg/l
dan cocok digunakan untuk pengujian pendinginan air dan limbah industri, dan untuk
memantau kadar Seng dalam air alami dan air minum.

Metode
Seng bereaksi dengan 5-(o-karboksifenil)-1-(2-hidroksi-5-sulfofenil)-3-fenil-formazan (Zincon)
dalam larutan basa menghasilkan warna biru yang intens. Reagen berwarna oranye.
Tergantung dari kadar Seng dalam air, warna yang dihasilkan rentangnya dari oranye hingga
biru ungu. Pada pengujian Seng satu tablet reagen mengandung Zincon dan dapar basa,
didesain untuk kemudahan kerja. Prosedur pengujian sederhana, hanya dengan
menambahkan satu tablet ke dalam sampel air. Sampel yang mengandung residu Klorin yang
tinggi harus diolah dahulu dengan tablet penghilang Klorin untuk mencegah pemudaran
warna hasil reaksi.
Warna yang dihasilkan dari pengujian menunjukkan kadar Seng dan dapat diukur
menggunakan Photometer.
Tembaga bereaksi dengan cara yang sama dengan Seng, dan diperlukan prosedur koreksi
menggunakan EDTA bagi sampel yang mengandung sekaligus Seng dan Tembaga dalam
kadar tinggi. EDTA akan menghancurkan kompleks warna yang terbentuk oleh Seng.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Zinc
3. Siapkan Tablet Zinc-Dechlor (Khusus Sampel yang mengandung Klorin/Kaporit)
4. Siapkan Tablet EDTA
5. Tabung reaksi 10 ml

1
Pemisahan Residu
Photometer diprogram untuk prosedur koreksi bagi Seng maupun Tembaga. Gunakanlah
program Phot 35 Zinc (+Copper), kemudian pilih opsi ‘Lanjutan’ pada layar untuk
melanjut-kan program pengujian Phot 36 untuk Seng Terkoreksi. Nilai Seng yang terkoreksi
dihitung secara otomatis.

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel yang sudah sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi 10 ml.
2. Jika sample mengandung kaporit tambahkan 1 Reagent Zinc – Dechlor tablet.
Hancurkan dan aduk hingga larut, Jika tidak langsung keproses 3.
3. Tambahkan 1 Reagent Zinc. Hancurkan dan aduk hingga larut.
4. Tunggu selama 5 menit.
5. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 35]. Jika pada layar LCD Photometer
ZE-200 muncul dialog [Insert Blank].
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube
Photometer ZE-200 dan tekan tombol [OK] untuk melakukan blanking.
7. Ganti blangko dengan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam
tube Photometer ZE-200, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk
memulai pembacaanya.
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Zn.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika mengandung Copper (Tembaga) :


1. Lanjutkan tes dengan menggunakan sample yang lalu pilih menu “Lanjutan” dan
lanjutkan test.
2. Tambahkan 1 tablet EDTA kedalam sample, hancurkan dan aduk hingga larut.
3. Letakkan sample yang telah dicampur dengan reagen kedalam photometer, lalu
tutup kuvet dengan penutup photometer.
4. Layar LCD photometer akan menampilkan hasil dalam satuan mg/l Zn

2
Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x4 atau 25 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X4 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

3
MODUL D.13.
PENGUKURAN SAMPEL SULFAT / SULFATE
Range : 0 – 1.200 mg/l (Phot 32)

Pengujian Seng dalam air alami atau hasil pengolahan.


Sulfat umum dijumpai dalam banyak air alami. Sulfat masuk ke dalam air hasil pengolahan
melalui penggunaan bahan kimia seperti Alumunium Sulfat, Sodium Bisulfat (asam kering)
dan Asam Sulfat. Keberadaan Sulfat dalam kadar tinggi tidak diharapkan.
Dalam air industri yang mengandung Sulfat, lokalisasi karat pada pipa Besi, Baja dan
Alumunium terjadi sebagai akibat dari kerja bakteri pereduksi Sulfat. Bakteri ini
menghasilkan Sulfida, penyebab timbulnya cekungan khas pada permukaan logam.
Kadar Sulfat yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan beton bahan-bahan berbasis semen
karena pembentukan Sulfoaluminat. Inilah yang menjadi penyebab penggelembungan dan
hancurnya semen. Sulfat yang terkandung dalam air tanah dapat memengaruhi struktur
beton dan pipa pada sistem distribusi air; dan dapat menyerang celah-celah keramik pada
kolam renang yang menggunakan Natrium Bisulfit sebagai pengatur pH.

Metode
Pengujian Sulfat I didasarkan atas reagen dalam satu tablet yang mengandung Barium
Klorida yang bersifat sedikit asam dalam formulasinya. Garam-garam Barium bereaksi
dengan Sulfat membentuk Barium Sulfat yang tidak larut. Pada rentang kadar tertentu
dalam sampel, kadarnya diketahui dari kekeruhannya. Derajat kekeruhan berbanding lurus
dengan kadar Sulfat dalam sampel dan dapat diukur dengan Fotometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Sulphate Turb
3. Tabung reaksi 10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi
10 ml.
2. Tambahkan 1 Reagent Sulphate Turb tablet. Hancurkan dan aduk hingga larut.
3. Tunggu selama 5 menit

1
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 32, kemudian tekan tombol [OK], Jika
pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog [Insert Blank].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit,
kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan kalibrasi.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai
pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l SO4.
8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:


1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x8 atau 10.5 ml,
tambahkan Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X8 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Perhatian
Tablet Turb Sulfat masing-masing mengandung 20 mg Barium Klorida. Tablet-tablet ini
jangan termakan karena beracun. Hindari kontak langsung dan cucilah tangan setelah
penggunaannya.

2
MODUL D.14.
PENGUKURAN SAMPEL TEMBAGA / COPPER
Range : 0 - 10,0 mg/l Cu (Phot 10)

Pengujian Tembaga bebas, berkelat dan total dalam air alami atau hasil pengolahan.
Tembaga secara alami ada dalam banyak sumber air mungkin sebagai hasil dari proses
korosi pipa dan sambungannya. Adanya tembaga dalam air minum menyebabkan perubahan
warna dan air berasa kesat.
Senyawa Tembaga berkelat banyak digunakan sebagai algasida dalam air kolam renang,
akuarium dan sumber air lain. Perangkat elektrolitik yang menghasilkan Tembaga dan ion
Perak digunakan untuk memurnikan air kolam renang.
Metode Copperol merupkan pengukuran Tembaga dalam air alami dan hasil pengolahan
yang sederhana pada rentang 0 - 10,0 mg/l. Pengujian dengan metode ini bermanfaat
khususnya jika diperlukan pengukuran kadar Tembaga bebas dan berkelat dalam air.

Metode
Metode Coppercol garam-garam Tembaga direduksi menjadi bentuk kupri nya, kemudian
direaksikan dengan garam 2,2 Bikuinoloin-4,4-dikarboksilat membentuk kompleks berwarna
ungu. Metode ini mengukur ion Tembaga bebas dalam sampel. Pada pengujian tahap ke
dua, senyawa pendekompleksi ditambahkan dan akan menginduksi reaksi lebih lanjut
dengan senyawa Tembaga berkelat yang mungkin ada.
Reagen disajikan dalam bentuk tablet dan pengujian dengan mudah dilaksanakan dengan
menambahkan tablet ke dalam sampel air. Intensitas warna yang dihasilkan berbanding
lurus dengan kadar Tembaga dan dapat diukur menggunakan Photometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Coppercol No 1 (Untuk Free Copper)
3. Siapkan Tablet Coppercol No 2 (Untuk Total dan Chelated Copper)
4. Tabung reaksi 10 ml.

Pemisahan Residu Tembaga


Photometer pembacaan langsung diprogram untuk pengukuran Tembaga baik bebas
maupun total. Gunakan program Phot 10 untuk mengukur Tembaga bebas, kemudian pilih
opsi ‘Lanjutan’ pada layar untuk melanjutkan pengujian program Phot 11 Tembaga total.

1
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi
10 ml.
2. Tambahkan 1 reagen Coppercol No 1 tablet, hancurkan dan aduk hingga merata.
3. Nyalakan Photometer ZE-200 dan pilih [Phot 10], kemudian tekan tombol [OK], Jika
pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
4. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tutup tabung kuvet dengan penutup
photometer, kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan
blanking.
5. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, tutup tabung kuvet dengan penutup photometer ,jika telah di
diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
6. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Cu Hasil Free Copper.
7. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

PROSEDUR PENGUJIAN TOTAL COPPER:


1. Lanjutkan tes dengan menggunakan sample yang lalu pilih menu “Lanjutan” dan
lanjutkan test.
2. Tambahkan reagen Coppercol No 2 tablet, ke dalam sample yang tercampur dengan
reagent Coppercol No 1. hancurkan dan aduk hingga merata.
3. Letakkan sample yang telah dicampur dengan reagen kedalam photometer, lalu
tutup kuvet dengan penutup photometer.
4. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Cu Hasil Total Copper.
5. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.
Catatan : Chelated Copper = Total Copper – Free Copper

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:


1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

2
MODUL D.15.
PENGUKURAN SAMPEL AMONIA / AMMONIA
Range : 0 - 48 mg/l NH4 (Phot 4)

Pengujian Amonia dalam air alami, air minum atau air limbah.
Amonia merupakan produk turunan dari bahan yang mengandung nitrogen dalam air alami.
Amonia ditemukan dalam limbah rumah tangga dan industri. Amonia bersifat racun bagi
ikan dan kehidupan air lain, dan kadar Amonia harus selalu dipantau dalam air yang
digunakan untuk perternakan ikan dan akuarium. Pengujian Amonia secara rutin
dilaksanakan untuk pengawasan polusi limbah, dan memantau kualitas air minum.

Metode
Pengujian Amonia didasarkan atas metode Indofenol. Amonia bereaksi dengan Salisilat basa
dengan adanya Klorin membentuk kompleks indofenol hijau-biru. Katalis ditambakan untuk
menjamin pembentukan warna secara lengkap dan cepat. Reagen disajikan dalam bentuk
dua tablet untuk tujuan kemudahan. Pengujian secara sederhana dilaksanakan dengan
menambahkan masing-masing tablet ke dalam sampel air.
Intensitas warna yang dihasilkan dari pengujian berbanding lurus dengan kadar Amonia dan
dapat diukur menggunakan Photometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Ammonia No. 1
3. Siapkan Tablet Ammonia No. 2.
4. Tabung reaksi 10 ml.

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam tabung reaksi 10 ml.
2. Masukkan reagent Ammonia tablet 1, dan tambahkan reagent Ammonia tablet 2
kedalam tabung berisikan sampel, hancurkan dan aduk hingga merata.
3. Diamkan selama 4 menit untuk perubahan warna.
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 4]. Masukan angka X1 pada
pengenceran kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200
muncul dialog [Masukan Blanko].

1
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tutup tabung kuvet dengan penutup
photometer, tetapi sudah di masukkan dalam kit, kemudian letakkan pada tube
Photometer ZE-200 untuk melakukan blanking.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, tutup tabung kuvet dengan penutup photometer, jika telah di
diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l NH4.
8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:


1. Ambil sampel dengan menggunakan suntikkan (Syringe) sampai batas x50 atau 2 ml
2. Siapkan tabung delution. Masukkan sampel dari syringe ketabung delution,
tambahkan Aquadest sampat batas atas x1
3. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X50 pada saat
pengenceran kemudian tekan tombol [OK]

Catatan
1. Pada suhu rendah kecepatan pembentukan warna pada pengujian rendah. Jika suhu
kurang dari 20oC biarkan selama 15 menit agar warna terbentuk lengkap.
2. Kadar Amonia dapat dinyatakan dalam berbagai cara. Faktor berikut dapat
digunakan untuk mengkonversi hasil pembacaan:
Untuk mengkonversi dari N ke NH4 kalikan dengan 1,3.
Untuk mengkonversi dari N ke NH3 kalikan dengan 1,2.

Sampel Air Asin


Reagen Ammonia Conditioning dibutuhkan untuk pengujian pada air laut atau air payau agar
menghalangi endapan garam. Reagen ini disediakan dengan sendok khusus untuk
membantu pengambilan bubuk.
Isi tabung reaksi dengan air sampel hingga batas 10 ml, dan tambahkan 1 sendok reagen
Ammonia Conditioning. Aduk untuk melarutkan reagen, lalulanjutkan kedalam proses
pengujian. Jika masih terdapat kekeruhan pada sampel, ulangi dengan menggunakan 2
sendok Ammonia Conditioning

2
MODUL D.16.
PENGUKURAN SAMPEL KLORIN / CHLORINE
Range : 0 - 10 mg/l (Phot 108)

Pengujian Klorin bebas, kombinasi dan total dalam air (Sisa Khlor dalam air).
Klorin dan senyawa yang menghasilkan Klorin banyak digunakan untuk mendisinfeksi air
minum dan kolam renang, untuk mengontrol pertumbuhan mikroorganisme dalam air dingin,
dan pada kebanyakan sistem pengolahan air lain. Pengukuran secara akurat residual Klorin
merupakan aspek penting pengawasan proses klorinasi tersebut.

Metode
Pengujian Klorin menggunakan metode DPD yang dikembangkan oleh Dr A T Palin dan
sekarang dikenal oleh masyarakat internasional sebagai metode standar untuk pengujian
Klorin dan residu disinfektan lain. Pada metode DPD reagen disajikan dalam bentuk tablet
untuk tujuan kemudahan dan kesederhanaan.
Klorin bebas bereaksi dengan dietil-p-fenilen diamin (DPD) dalam larutan berdapar
menghasilkan warna pink. Intensitas warna yang dihasilkan berbanding lurus dengan kadar
Klorin bebas. Selanjutnya, penambahan Kalium Iodida berlebih menginduksi reaksi lebih
lanjut kombinasi Klorin yang mungkin ada. Sekarang, intensitas warna berbanding lurus
dengan kadar Klorin total; peningkatan intensitas menunjukkan peningkatan kadar Klorin
kombinasi. Dengan cara ini dimungkinkan untuk membedakan Klorin bebas dan kombinasi di
dalam sampel. Intensitas warna diukur menggunakan Fotometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet XF
3. Tabung reaksi 10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Bersihkan tabung sampel dengan air sampel selama 2 kali
2. Masukkan sampel 10 ml ke dalam tabung reaksi.
3. Hancurkan reagent XF Tablet No 1 di dalam sampel 10 ml, aduk sampai merata dan
tercampur selama 1 menit.
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 108], kemudian tekan tombol [OK],
Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].

1
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit,
kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan kalibrasi.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai
pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasil dalam mg/l.

Catatan: Kadar Klorin yang terlalu tinggi (lebih besar dari 20 mg/l) dapat memudarkan
warna pink yang terbentuk pada pengujian DPD dan menyebabkan hasil negatif palsu atau
kadar lebih rendah dari yang seharusnya. Jika larutan pengujian tidak berwarna atau
berwarna pink pucat, mungkin disebabkan oleh kadar Klorin yang tinggi, periksalah
kemungkinan pemudaran dengan mengulangi pengujian menggunakan sampel yang
diencerkan dengan air bebas Klorin.

2
MODUL D.17.
PENGUKURAN SAMPEL CHROMIUM
Range : 0 – 1.0 mg/l (Phot 55)

Kromium mungkin ada di air limbah industri tertentu, seperti yang berasal dari industri
penyamakan, pelapisan dan pelapisan. Kromium dapat terjadi dalam bentuk heksavalen
seperti kromat dan dikromat, atau dalam bentuk trivalen seperti garam kromium. Dalam
persediaan air, hexavalent chromium adalah penyusun yang sangat tidak menyenangkan.
Kromium sementara, meski relatif inert, juga dianggap tidak diinginkan.
Pengujian Chromicol menyediakan cara pengukuran yang mudah dengan cakupan rentang
0-1.0 mg/l. Pengujian ini utamanya sangan berguna untuk melihat diferensiasi antara
konsenterasi dari trivalent dan heksavalen.

Metode
Pada metode Chromicol, garam kromium heksavalen dalam kondisi asam bereaksi dengan
diphenylcarbazide untuk menjadikan warna ungu. Hal ini membuktikan bahwa pengukuran
dari kromium heksavalen ada pada sampel. Reagen diberikan dalam bentuk tablet agar
memudahkan pengujian untuk dibawa dengan menambahkan tablet ke air sampel.
III VI
Untuk menentukan total kromium (Cr ) dan (Cr ) air sampel yang baru dilarutkan dioksidasi
menggunakan reagen bubuk untuk merubah kromium trivalent menjadi bentuk heksavalen.
Tes ini kemudian diulang untuk memberi ukuran kandungan kromium larut total air.
Perbedaan andara keduanya menjadi pembacaan pengukuran kromium trivalent.
Intensitas warna yang dihasilkan pada pengujian ini sebanding dengan konsenterasi
kromium dan pengukuran menggunakan Fotometer

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200

2. Siapkan tablet Chromicol No 1

3. Siapkan tablet Chromicol No 2

4. Siapkan Tabung 10 ml

Untuk Trivalen dan Total Kromium:


 Pereaksi Palintest Chromicol CR (sendok takar)
 Tabung Pretreatment, 20 ml
 Saringan

Prosedur – Heksavalen Kromium


1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam tabung 10 ml.
2. Tambahkan 1 tablet pereaksi Chromicol No. 1. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk
hingga larut.
3. Tambahkan 1 tablet pereaksi Chromicol No. 2. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk
hingga larut.

1
4. Tunggu selama 10 menit tanpa mengganggu larutannya untuk mendapatkan perubahan
warna dan partikel yang tidak terlarut mengendap.
5. Nyalakan Fotometer dan pilih [Phot 55]. kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar
LCD Fotometer muncul dialog [Insert Blank].
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube Fotometer untuk
melakukan kalibrasi.
7. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Fotometer , jika
telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
8. Lakukan pembacaan pada Fotometer seperti biasanya. (Hasil A)
9. Hasilnya menunjukkan konsenterasi Heksavalen Kromium dalam mg/l Cr. Hentikan
pengujian pada tahap ini jika hanya diperlukan penentuan kromium heksavalen.

Prosedur – Total Kromium


1. Masukan sampel kedalam Tabung pretreatment hingga tanda 20 ml.
2. Tambahkan satu sendok takar pereaksi bubuk Chromicol CR. Putar dan tutup rapat
penutup tabung dan homogenkan selama 2 menit.
3. Lalu diamkan selama 2 menit.
4. Saring larutan ke dalam tabung reaksi tetes demi tetes. Buang beberapa tetes pertama
dan masukan kedalam tabung reaksi 10 ml.
5. Tambahkan 1 tablet pereaksi Chromicol No. 1. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk
hingga larut.
6. Tambahkan 1 tablet pereaksi Chromicol No. 2. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk
hingga larut.
7. Tunggu selama 10 menit tanpa mengganggu larutannya untuk mendapatkan perubahan
warna dan partikel yang tidak terlarut mengendap.
8. Nyalakan Fotometer dan pilih [Phot 100]. kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar
LCD Fotometer muncul dialog [Insert Blank].
9. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube Fotometer
untuk melakukan kalibrasi.
10. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Fotometer ,
jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
11. Lakukan pembacaan pada Fotometer seperti biasanya.
12. Hasilnya menunjukkan konsenterasi Total Kromium (Trivalen dan Heksavalen) dalam
mg/l Cr. (Hasil B)

2
MODUL D.18.
PENGUKURAN SAMPEL SELENIUM LR
Range : 0 – 0.04 mg/l (Phot 905)

Selenium adalah unsur kimia dengan simbol Se dan nomor atom 34. Selenium adalah unsur
bukan logam (lebih jarang dianggap metalloid) dengan sifat-sifat yang menengah antara unsur-unsur
di atas dan di bawah dalam tabel periodik, belerang dan telurium, dan juga memiliki kesamaan
dengan arsenik. Meskipun selenium merupakan elemen penting, ia beracun jika dikonsumsi
berlebihan. Melebihi level intake atas yang dapat ditoleransi 400 µg atau 0,4 mg/l per hari dapat
menyebabkan selenosis.

Metode
Intensitas warna yang dihasilkan pada pengujian ini sebanding dengan konsenterasi kromium dan
pengukuran menggunakan Fotometer

Perlengkapan Test Kit


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Pereaksi SL - 1
3. Siapkan Pereaksi SL - 2
4. Siapkan Tabung 10 ml

Prosedur Pembuatan Blangko


1. Masukan pereaksi 1 selenium test (SL-1) sebanyak 1 ml
2. Masukan pereaksi 2 selenium test (SL-2) sebanyak 1 ml
3. Masukan air demineral/aquadest hingga batas 10 ml kedalam kuvet dan homogenkan

Prosedur Pengujian
1. Masukan air sampel sebanyak 1 ml kedalam kuvet
2. Masukan pereaksi 1 selenium test (SL-1) sebanyak 1 ml
3. Masukan pereaksi 2 selenium test (SL-2) sebanyak 1 ml dan homogenkan
4. Biarkan selama 30-60 detik, kemudian tambahkan air aquadest/demineral sampai batas 10ml
5. Nyalakan Fotometer dan pilih [Phot 905]. kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD
Fotometer muncul dialog [Insert Blank].
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube Fotometer untuk

1
melakukan blangking.
7. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Fotometer , jika telah
di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
8. Masukan Kuvet “Air Sample” yg sudah bereaksi tersebut Tepat Pada Menit ke 3, Tekan Read,
angka kadar selenium akan tampil pada layar Photometer ZE-200.
9. Hasilnya menunjukkan konsenterasi Selenium dalam mg/l Se.

Prosedur Control Dengan Standar


1. Masukan standar Selenium sebanyak 1 ml kedalam kuvet
2. Lanjutkan Sesuai pada Prosedur Penggunaan mulai dari poin 2

Note :
- Wajib Menggunakan Alat Pelindung Diri seperti Sarung tangan, Masker dan Kaca mata(jika ada).
- Cuci tangan menggunakan sabun setelah kegiatan pengukuran.
- Simpan Pereaksi Selenium Test (SL-1 & SL-2), pada tempat teduh (tidak terkena matahari
langsung) dan dingin (16-18oC) suhu ruangan ber-AC atau disimpan dalam Kulkas (bukan freezer)
akan lebih baik.
- Jangan menggunakan pipet, wadah, tutup wadah yg sama untuk Pereaksi Selenium Test (SL-1
& SL-2) ataupun Sample, Jika tercampur sebelum digunakan, baik sedikit maupun banyak,
akan mengkontaminasi dan merusak Pereaksi Selenium Test (SL-1 & SL-2) seluruhnya,
sehingga tidak dapat lagi digunakan.
- Cuci bersih Cuvette setelah digunakan.

Hal-hal yang mempengaruhi pengukuran :


Pereaksi Selenium Test (SL-1 & SL-2) Rusak kemungkinan dikarenakan :
- Penyimpanan terlalu panas dan terpapar sinar matahari,
- Terkontaminasi bahan lain, atau Pereaksi Selenium Test (SL-1&SL-2) tercampur.
- Ketepatan Waktu Reaksi (Harus Tepat 2 Menit), atau Ketepatan Waktu Pengukuran (Harus
Tepat Menit ke-3).
- Ketepatan Langkah Pengukuran sesuai Prosedur.

- Adanya Kontaminasi Bahan lain yg terkandung pada Air Sample atau pada wadah sample
(Cuvette kurang bersih).

2
MODUL D.19
PENGUKURAN ARSENIK
Range 0 - 0,5 mg/l (500ug) As

Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk
alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida,
insektisida, dan dalam berbagai aloy.

Alat dan Bahan


- Tabung Reaksi
- Pereaksi As 1
- Pereaksi As 2
- Pereaksi As 3
- Pereaksi As 4
- Pereaksi As 5
- Colour Chart

Prosedur Pengujian Arsenic


1. Masukan 25 mL sampel ke botol pereaksi
2. Tambahkan As Pereaksi 1, 2 mL,(Homogenkan) kocok/aduk (dengan spatula kaca)
3. Tambahkan As Pereaksi 2, 10 Tetes
4. Tambahkan As Pereaksi 3, 10 Tetes, (Homogenkan) kocok/goyangkan
5. (Homogenkan) kocok/ goyangkan dan biarkan selama 1-5 menit
6. Keluarkan As strips test paper dan tetesi dengan Tambahkan As Pereaksi 4, sesedikit mungkin (1-2 tetes)
sampai terbasahi permukaannya, dan biarkan agak kering selama 1-2 menit
7. Tambahkan As Pereaksi 5, 1 gram (disarankan ditimbang dengan timbangan digital) dan segera
Jepit/gantungkan As strips test paper pada botol sample tersebut dan kemudian tutup sehingga As strips
test paper terjepit sempurna.
8. Biarkan reaksi terjadi selama +/- 15 menit dan sesekali digoyang biarkan uapnya saja yg mengenai As
strips test paper (sample jangan terkena As strips test paper)
9. Buka tutup botol dan ambil As strips test paper dan samakan warnanya dengan Color chart yang tersedia.

Note
Pengujian harus dilakukan pada ruangan berventilasi dengan aliran udara lancar dan baik, Wajib menggunakan
APD (sarung tangan Masker), Mengandung Bahan kimia Sangat Berbahaya dan bahan mudah terbakar.

1
MODUL E.1.
Metanil Yellow Test

 DESKRIPSI
Methanyl Yellow adalah zat warna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat
atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Ciri-ciri makanan yang
diberi methanyl yellow adalah: berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar, serta
banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen misalnya pada kerupuk. Methanyl
Yellow juga merupakan salah satu zat pewama yang tidak diizinkan untuk ditambahkan ke
dalam bahan makanan. Methanyl Yellow digunakan sebagai pewama untuk produk-produk
tekstil (pakaian), cat kayu, dan cat lukis. Methanyl Yellow juga biasa dijadikan indikator reaksi
netralisasi asam basa.

 PREPARASI SAMPEL
1. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr
2. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
3. Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle
4. Sampel siap digunakan

 METODE VISUAL KIT


PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Methanyl Yellow
- 2 buah tabung / botol pereaksi kosong
- 1 buah Komparator Warna
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Methanyl Yellow

PROSEDUR PENGUJIAN
1. Masukan 1ml larutan sampel kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan peraksi 1 uji Methanyl Yellow sebanyak 3-5 tetes
3. Aduk sampel menggunakan spatula / sendok.
4. Jika dalam beberapa menit sample berubah warna menjadi violet kemerahan, berarti sample
(+)

1
5. Bandingan dengan deret standart warna Methanyl Yellow pada Komparator Warna untuk
mengetahui kandungan Methanyl Yellow pada sample.
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif
(+) BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

 METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Methanyl Yellow
- 2 buah kuvet 10 ml
- Fotometer ZE-200
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Methanyl Yellow

Perlakuan Pada Sample Padat :


1. Ambil larutan sampel yang telah dilumatkan
2. Saring larutan sample pisahkan dengan padatannya hingga tidak keruh
(bening).
3. Masukan 2 ml Larutan Sample tersebut kedalam tabung Cuvete.

Perlakuan Pada Sample Cair :


1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)
2. Masukan 2ml Sample (yg sudah disaring tsb) kedalam Cuvete.

Prosedur Membuat Blanko :


1. Masukan Sample 2 ml dan Aquades kedalam Cuvete, +/- 8 ml (Hingga Batas
garis)

Prosedur Pengukuran :
1. Siapkan Cuvete 10 ml yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.
2. Siapkan (Nyalakan) Photometer Pilih Test no. 803 Metanil Yellow, Masukan
angka X1 pada pengenceran Masukan Blanko (Aquadest) dan tekan “Baca”
tunggu beberapa detik hingga siap mengukur.

2
3. Tambahkan Aquades +/- 8 ml (hingga batas garis Cuvete), alalu homogenkan
(kocok), lalu tambahkan pereaksi MY-1 sebanyak sebanyak 3 tetes pada
sample di Cuvete tersebut, dan Homogenkan (kocok)
4. Segera ukur (tekan Baca) dengan Photometer.
Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample (Dilution) dapat
dilakukan jika diperlukan.
Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak keruh
/ bening.

CATATAN
1. Simpan reagen pada temperatur ruang.

2. Segera tutup kembali botol reagen setelah digunakan.

3. Bilas tabung uji tutup ulir hanya dengan Aquadest.

3
MODUL E.2.
Rhodamin B Test

DESKRIPSI
Rhodamin B adalah salah satu pewarna sintetik yang tidak boleh dipergunakan untuk
makanan, selain itu pewarna lainnya yang dilarang adalah Metanil Yellow, Rhodamin B
memiliki rumus molekul C28H31N2O3Cl, dengan berat molekul sebesar 479.000.
Rhodamin B berbentuk kristal hijau atau serbuk-ungu kemerah-merahan, sangat mudah
larut dalam air yang akan menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berflourensi kuat.
Selain mudah larut dalam air juga larut dalam alkohol, HCl dan NaOH. Rhodamin B ini
biasanya dipakai dalam pewarnaan kertas, di dalam laboratorium digunakan sebagai
pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th. Rhodamin B sampai sekarang masih
banyak digunakan untuk mewarnai berbagai jenis makanan dan minuman (terutama
untuk golongan ekonomi lemah), seperti kue-kue basah, saus, sirup, kerupuk , dan
lain-lain.

 PREPARASI SAMPEL
1. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr
2. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
3. Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle
4. Sampel siap digunakan

 METODE VISUAL KIT


PERLENGKAPAN PENGUJIAN
− 1 botol Pereaksi I uji Rhodhamin B
− 1 botol Pereaksi II uji Rhodhamin B
− 2 buah tabung / botol pereaksi kosong
− 1 buah Komparator Warna
− 3 buah Pipet Plastik
− 1 Botol STD Rhodamin B

PROSEDUR PENGUJIAN
1. Masukan 1ml larutan sampel kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan peraksi 1 uji Rhodhamin B sebanyak 3-5 tetes homogenkan

1
3. Tambahkan peraksi 2 uji Rhodhamin B sebanyak 3-5 tetes homogenkan
4. Aduk sampel menggunakan spatula / sendok.
5. Jika dalam beberapa menit cincin di permukaan atas sample berwarna menjadi merah,

berarti sample (+)


6. Bandingan dengan deret standart warna Rhodhamin B pada Komparator Warna untuk
mengetahui kandungan Rhodhamin B pada sample.
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil
Positif (+) BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

 METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
− 1 botol Pereaksi I uji Rhodhamin B
− 1 botol Pereaksi II uji Rhodhamin B
− 2 buah kuvet 10 ml
− Fotometer ZE-200
− 3 buah Pipet Plastik
− 1 Botol STD Rhodamin B

Perlakuan Pada Sample Padat :


1. Masukan 2 ml Larutan Sample yang telah dilumatkan tersebut kedalam
Tabung Reaksi / Botol Reaksi.

Perlakuan Pada Sample Cair :


1. Ambil 2 ml Sample Cair kedalam Tabung Reaksi / Botol Reaksi.

Prosedur Membuat Blanko :


1. Masukan Aquades kedalam Cuvete, +/- 10 ml (Hingga Batas garis),

Prosedur Pengukuran :
1. Siapkan Tabung Reaksi 10 ml yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.
2. Tambahkan Pereaksi RO-1 sebanyak 3 tetes, Homogenkan (kocok)
3. Tambahkan Pereaksi RO-2 sebanyak 5 ml, tutup dengan penutup botol dan
Homogenkan dengan perlahan (Jangan diguncangkan) hingga warna
terangkat semua ke cairan Pereaksi 2

2
Note: Jika masih ada warna tersisa pada sample (air bagian bawah) maka
tambahkan Pereaksi RO-1 sebanyak 2 tetes dan Homogenkan (kocok) kembali.
4. Siapkan (Nyalakan) Photometer Pilih Test no. 804 Rhodamin B, Masukan
angka X1 pada pengenceran Masukan Blanko (Aquadest) dan tekan “Baca”
tunggu beberapa detik hingga siap mengukur.
5. Ambil cairan sampel yang berada dibawah/dasar hingga menyisakan cairan
pada bagian atas saja, Segera ukur (tekan Baca) dengan Photometer.
Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample
(Dilution) dapat dilakukan jika diperlukan.

Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika


sample tidak keruh / bening.

CATATAN
1. Simpan reagen pada temperatur ruang.
2. Segera tutup kembali botol reagen setelah digunakan.
3. Bilas tabung uji tutup ulir hanya dengan Aquadest.
4. Pengujian untuk 100 test.

3
MODUL E.3.
Formaldehyde Test

Formaldehyde merupakan reaksi antara 4-amino-3-hydrazino-5-mercapto-1,2,4-triazole


untuk membentuk suatu warna ungu-merah tetrazine. Konsentrasi formaldehyde dapat
diketahui melalui pengukuran semikuantitatif dengan melihat hasil perbandingan antara
reaksi yang ada pada kertas uji dengan skala warna.

 PREPARASI SAMPEL
1. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr
2. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
3. Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle
4. Sampel siap digunakan

 METODE VISUAL KIT


PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Formalin (FO3-1)
- 1 botol Pereaksi 2 uji Formalin (FO3-2)
- 2 buah tabung / botol pereaksi kosong
- 1 buah Komparator Warna
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Formalin

PROSEDUR PENGGUNAAN
1. Siapkan tabung reaksi, masukkan 1 ml air sampel kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan Pereaksi FO3-1 sebanyak 1 mg (1 microspoon)
2. Lalu tambahkan Pereaksi FO3-2 sebanyak 2-5 tetes.
3. Goyangkan tabung reaksi tersebut hingga tercampur / homogen, tunggu kurang
lebih 5-10 Menit.
4. Jika sample mengandung Formalin maka akan terbentuk perubahan warna larutan
menjadi warna violet.
5. Bandingan warna violet yang dihasilkan dengan deret standart (dalam satuan
mg/l).

1
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil
Positif (+) BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

 METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Formalin (FO3-1)
- 1 botol Pereaksi 2 uji Formalin (FO3-2)
- 2 buah kuvet 10 ml
- 1 buah Fotometer ZE-200
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Formalin

Perlakuan Pada Sample Padat :


1. Ambil larutan sampel yang telah dilumatkan
2. Saring larutan sample pisahkan dengan padatannya hingga tidak keruh
(bening).
3. Masukan 2 ml Larutan Sample tersebut kedalam tabung Cuvete.

Perlakuan Pada Sample Cair :


1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)
2. Dan Masukan 2ml Sample (yg sudah disaring tsb) kedalam Cuvete.

Prosedur Membuat Blanko :


1. Masukan Sample 2 ml dan Aquades kedalam Cuvete, +/- 8 ml (Hingga Batas
garis)

Prosedur Pengukuran :
1. Siapkan Cuvete 10 ml yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.
2. Tambahkan FO3-1 sebanyak 1 sdt (yg sudah disediakan), Homogenkan
(kocok)
3. Tambahkan FO3-2 sebanyak 5 tetes Homogenkan (kocok) dan diamkan
hingga reaksi sempurna sekitar 5 s/d 10 menit (tergantung kandungan
formalin pada sample) .

2
4. Siapkan (Nyalakan) Photometer Pilih Test no. 802 Formaldehyde, Masukan
angka X1 pada faktor dilution Masukan Blanko (Aquadest) dan tekan “Baca”
tunggu beberapa detik hingga siap mengukur.
5. Setelah reaksi Sample pada Cuvete tersebut sempurna, tambahkan Aquades
+/- 8 ml (hingga batas garis Cuvete)
6. Homogenkan (kocok), Segera ukur (tekan Baca) dengan Photometer.
7. Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample
(Dilution) dapat dilakukan jika diperlukan.
Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika
sample tidak keruh / bening.

 CATATAN
1. Simpan reagen pada temperatur ruang dan tutup kembali reagen setelah digunakan.
2. Setelah pemakaian, bilas tabung uji dengan Aquadest.
3. Gunakan reagen sebelum masa kadaluarsa berakhir.

3
MODUL E.4.
Borax Test

 DESKRIPSI
Sodium borate atau sodium tetraborate atau disodium tetraborate Na2B4O7·10H2O atau
Na2[B4O5(OH)4]·8H2O adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik
kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium
tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air. Sering mengonsumsi
makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam
jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma,
merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah
turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.

 PREPARASI SAMPEL
1. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr
2. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
3. Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle
4. Sampel siap digunakan

 METODE VISUAL KIT


PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Borax (BR-1)
- 1 botol Pereaksi 2 uji Borax/Curcumin Paper (BR-2)
- 2 buah tabung reaksi
- 1 buah Komparator Warna
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Borax

PROSEDUR PENGUJIAN
1. Siapkan tabung reaksi masukkan 5 ml air dari sampel yang telah dilumatkan.
2. Tambahkan reagent “ Borax – 1 “ sebanyak 3-5 tetes, diamkan selama 1 menit.
3. Siapkan “Curcumin Paper (Kertas borax)”, celupkan curcumin paper kedalam tabung
yang berisi sampel atau dapat juga teteskan sampel yang sudah di reaksikan ke
curcumin paper.

1
4. Angin-anginkan hingga sisa air pada kertas hilang. Dan diamkan selama 10 menit.
5. Jika sample mengandung Borax (B4O72-) akan terbentuk perubahan warna dari kuning
menjadi merah bata. Untuk lebih meyakinkan bandingkan dengan standard borax
yang di perlakukan sebagai sampel.
6. Bandingan dengan deret standart warna Borax pada Komparator Warna untuk
mengetahui kandungan borax pada sample.
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil
Positif (+) BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

 METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi Borax Photometer (BP)
- 2 buah kuvet 10 ml
- 1 buah Fotometer ZE-200
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Borax

Perlakuan Pada Sample Padat :


1. Ambil air dari sampel yang telah dilumatkan.
2. Saring larutan sample pisahkan dengan padatannya hingga tidak keruh
(bening).
3. Masukan 2 ml Larutan Sample tersebut kedalam tabung Cuvete.

Perlakuan Pada Sample Cair :


1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)
2. Dan Masukan 2ml Sample (yg sudah disaring tsb) kedalam Cuvete.

Prosedur Membuat Blanko :


1. Masukan Aquades kedalam Cuvete, +/- 10 ml (Hingga Batas garis),
2. Tambahkan Pereaksi photometer “BP”, sebanyak 2 tetes, tutup dan
Homogenkan (kocok).

2
Prosedur Pengukuran :
1. Siapkan Cuvete yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.
2. Tambahkan Aquades +/- 8 ml atau hingga garis batas.
3. Siapkan (Nyalakan) Photometer Pilih Test no. 800 Borax LR (low Range 0-
1.000 mg/l) atau Test no. 801 Boraxs HR (High Range 1.000 – 12.000) Masukan
angka X1 pada pengenceran Masukan Blanko (Aquadest) dan tekan “Baca”
tunggu beberapa detik hingga siap mengukur.
4. Tambahkan Pereaksi photometer “BP” pada Sample pada cuvete tsb sebanyak
2 tetes.
5. Homogenkan (kocok), Segera ukur (tekan Read) dengan Photometer.
(Dikarenakan sifat pereaksi cepat menguap) .
Note : Pilih Borax LR (low Range 0 – 1.000), pada setiap pemeriksaan dan Jika tidak terbaca
(Out of Range “>” ), segera pilih Test no 801 Boraxs HR (High Range 1.000 – 12.000) Masukan
angka X1 pada pengenceran dan ukur kembali (tekan Read) dan pada pembacaan Boraxs HR
(High Range 1.000 – 12.000) tidak perlu memasukan Blanko kembali, dan prosedur
pengenceran sample (Dilution) dapat dilakukan jika diperlukan.
Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak
keruh / bening.

 CATATAN
1. Simpan reagen pada temperatur ruang.
2. Simpan kertas kurkumin dalam wadah tertutup rapat dan tidak terkena sinar
matahari secara langsung.
3. Segera tutup kembali botol reagen setelah digunakan.
4. Bilas tabung uji tutup ulir hanya dengan Aquadest.
5. Untuk beberapa kasus, kertas kurkumin dapat langsung digunakan pada sample
(dicelupkan dan di angin-angin kan) tanpa harus menambahkan pereaksi 1 terlebih
dahulu.

3
MODUL E.5.
PORK DETECTION TEST

Pendahuluan
Bagi Agama atau golongan tertentu (Terutama Islam), daging babi dalam bentuk apapun
dilarang untuk dikonsumsi, bukan hanya dagingnya saja namun media / alat yang digunakan
untuk mengolah babi juga tidak boleh digunakan, selain bagi Agama atau golongan tertentu
(Terutama Islam), daging babi juga dapat menyebabkan kerugian bagi masyarakat luas,
beberapa diantaranya adalah alergi, intoleransi makanan, dan didalam daging babi terdapat
Cacing pita yang dapat menyebabkan sistiserkosis.

Pork Detection Kit merupakan uji cepat immunochromatographic (lateral flow) yang
digunakan untuk pengujian kualitatif atau semi-kuantitatif penentuan antigen daging babi
dalam daging, makanan, minuman,alat pemotong, maupun fasilitas produksi lainnya. Dalam
metode immunochromatographic (lateral flow), antigen dari sampel terikat oleh antibodi
yang sangat spesifik melekat pada warna partikel mikro yang kemudian mengalir ke garis tes
dan bercampur dengan antibodi babi hingga membentuk garis berwarna yang menunjukkan
hasil yang positif.

Sensitivitas
Dalam pengujian campuran daging dari spesies yang berbeda (contoh : Daging babi
dicampur dengan daging sapi)Pork Detection Kit membutuhkan setidaknya 1 / 1000 (yaitu
0,1%) bagian dariantigen daging babi, ini kira-kira setara dengan 5-10 miligram antigen babi
per kilogram bahan padat (50-10ppm).
Pork Detection Kit menunjukkan hasil negatif dalam homogenatdaging dari spesies berikut:
daging sapi, domba, antelop, kuda, rusa, ayam, kalkun, angsa, bebek, kelinci, selain itu Tes
ini juga menunjukan hasil negatif dalam darah manusia. Jika tes memberikan hasil visual
yang kurang jelas, kami sarankan untuk memeriksa ulang sampel dengan menggunakan
metode kuantitatif laboratorium.

Penangan Sampel
Sampel harus berada di suhu kisaran 15-35 ° C sebelum digunakan untuk pengujian ; jika
menggunakan sampel bersuhu dingin akan mengurangi sensitivitas dari reagen yang dapat
menyebabkan pencitraan hasil menjadi kurang akurat.

1
Notes : Pengujian dengan menggunakan sampel bersuhu panas TIDAK AKAN TERDETEKSI
oleh reagen.

Langkah – Langkah Persiapan Pengujian Sampel Cair


Contoh sampel cair :
 Air dari daging babi
 Air dari masakan yang mengandung babi
 Air bekas cucian alat dapur yang dipakai untuk mengolah babi
 Air dari permukaan alat pemotong babi, dll.

Untuk sampel cair dapat diuji secara langsung, namun untuk sampel yang kental harus
diencerkan dengan air hangat terlebih dahulu. Dalam hal ini, tingkat sensitivitas pengujian
harus disesuaikan dengan faktor pengencer, dan jika memungkinkan sampel harus disaring
terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil pengujian yang lebih baik, terutama untuk sampel
yang memiliki tingkat kekeruhan yang tinggi.

Langkah – Langkah Persiapan Pengujian Sampel Padat


Contoh sampel padat :
 Daging segar / mentah
 Daging masak
 Sosis
 Baso
 Dendeng
 Abon, dll.
Untuk pengujian sampel padat kami merekomendasikan prosedur sebagai berikut :
1. Potong sebagian kecil dari sampel padat (0,1-0,5 gram) menggunakan alat pemotong
yang steril dan masukan ke dalam tabung sampel.
2. Tuang 2-2, 5 ml air hangat ke dalam tabung secukupnya (kira- kira ½ kapasitas isi
tabung) dan kocok tabung hingga 15-30 detik.
3. Letakkan tabung dalam keadaan berdiri di atas permukaan yang rata, diamkan
beberapa menit untuk membiarkan partikel yang ada terlarut dalam cairan.
4. Sampel sudah siap untuk diujikan.
Notes :

2
Spesimen dapat disimpan pada suhu +2~+8 ° C hingga 24 jam. Untuk penyimpanan jangka
waktu lebih lama kami merekomendasikan untuk menyimpan sampel pada suhu beku (0˚ C).

Prosedur Pengujian
1. Jika reagen disimpan pada suhu di bawah 20 ° C, letakan dan diamkan reagen di
suhu ruangan terlebih dahulu sebelum membuka kemasannya.
2. Hati-hati dalam membuka kemasan dengan menggunakan benda tajam. Jangan
sampai merusak tes strip yang ada di dalam kemasan.
3. Siapkan cairan sampel dan pegang tes strip dengan cara memegang bagian yang
berwarna biru.
4. Celupkan tes strip ke dalam cairan sampel sampai batas garis yang ditandai dengan
tanda panah. Jangan mencelupkan seluruh bagian tes strip ke dalam cairan. Lihat
gambar untuk lebih jelas.

Garis Batas

5. Tahan selama 10 -15 detik untuk memastikan perendaman hingga cairan sampel
menyerap kedalam tes strip.
6. Angkat tes strip dan letakan diatas permukaan yang rata dan steril.
7. Jangan menyentuh atau memindahkan tes strip selama 5 - 10menit hingga muncul
garis bewarna dibagian tengah tes strip.
8. Baca hasil pengujian berdasarkan indikator berikut :

Interpretasi Hasil

 Terlihat 2 garis berwarna = Sampel yang diujikan terbukti POSITIF mengandung babi.

3
 Terlihat 1 garis berwarna = Sampel yang diujikan terbukti NEGATIF / TIDAK
mengandung babi.

 Tidak terlihat garis sama sekali = Tes yang dilakukan GAGAL / INVALID, coba ulangi
pengujian dengan menggunakan tes strip yang baru, lakukan persiapan dan
pengujian sesuai prosedur, cek kembali tanggal kadaluarsa dan temperatur suhu
reagen.

PERHATIAN
 Reagen / Tes strip sebaiknya disimpan di suhu 2˚ C - 25 ° С.
 Reagen / Tes strip sebaiknya digunakan dalam waktu 10 menit setelah dikeluarkan
dari kemasannya karena tes strip ini sangat sensitif terhadap kelembaban udara.
 Jangan menyentuh membran pereaksi.
 Jangan gunakan tes strip yang rusak atau yang kemasannya terbuka.
 Tes strip ini hanya dapat dipakai untuk sekali pengujian (disposable), jangan
menggunakan tes strip yang sama untuk 2 kali pengujian atau lebih.
 Jangan menggunakan tes strip di luar tanggal kadaluarsa.

4
MODUL F.1.
PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL PORTABLE INCUBATOR PIM - 30

Terima kasih telah memilih produk inkubator untuk pengukuran Mikrobiologi kami,
silakan ikuti petunjuk penggunaan dibawah ini untuk mengetahui seluruh fitur yang ada
pada inkubator ini berikut prosedur penggunaan yang benar. Pemakaian sesuai prosedur
dapat meningkatkan kualitas hasil pengukuran dan menghindari kerusakan teknis yang
mungkin terjadi. Jika anda menemukan kesulitan dalam menggunakan inkubator ini, silakan
hubungi tim Technical Support PT. Indo TekhnoPlus dengan kontak dibawah ini.

KONDISI LINGKUNGAN
1. Suhu Lingkungan: 5OC - 40OC
2. Kelembaban Relatif: < 80%RH
3. Tidak ada getaran yang kuat atau gas yang korosif sekitar inkubator
4. Hindari terkena sinar matahari langsung atau sumber pemanas dan pendingin
5. Tidak ada konsentrasi debu yang tinggi disekitar inkubator
6. Berikan jarak antara dinding dengan instrumen
7. Pasangkan pada ruangan yang memiliki ventilasi yang memadai

KETERANGAN PANEL INKUBATOR

 RUN/AT = indikator ini akan menyala pada saat inkubator menyala dan aktif. Ketika
inkubator masuk ke mode Auto tuning PID, maka indikator akan berkedip.
 OUT = indikator ini akan menyala ketika fungsi output menyala.
 ALM = indikator ini akan menyala ketika suhu sudah melebihi rentang suhu operasional
(Over Temperatur).
 PV : Tampilan suhu didalam ruang inkubator
 SV : Tampilan suhu setting

1
1. Pasangkan kabel supply ke supply listrik
2. Nyalakan tombol ON pada bagian sebelah kanan inkubator
3. Tekan tombol sett untuk setting waktu sesuai yang kita inginkan
4. Pada bagian layar PV akan muncul keterangan SP dan di bagian layar SV akan muncul
digital angka
5. Rubah suhu menggunakan tombol navigasi Naik/Turun
6. Setelah suhu di setting, tekan sekali tombol sett untuk menyelesaikan pengaturan
7. Untuk tampilan ST atau Setting Timer tidak perlu di seting
8. Tekan sett sekali lagi untuk menyelesaikan pengaturan
9. Inkubator siap digunakan sesuai kebutuhan.

Note: Jika waktu di set ke angka “0” maka inkubator akan berjalan (aktif) terus menerus,
tidak berhenti secara otomatis. Pada kondisi ini, display “SV” akan menampilkan nilai suhu.
Jika waktu tidak di set ke angka “0” maka inkubator akan berjalan aktif dengan fungsi timer
yang sudah di set, display “SV” akan menampilkan nilai waktu berjalan (runtime). Ketika
runtime telah selesai maka display “SV” akan menampilkan “END”

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan / cairan / listrik tekanan tinggi / medan magnet yang
dapat mempengaruhi instrumen elektronik.
2. Hindari penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim.
3. Dilarang memodifikasi / membuka Cassing / melakukan reparasi tanpa dibantu oleh
teknisi terlatih dan profesional.
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen.

2
MODUL F.2.
PETUNJUK PENGGUNAAN COLONY COUNTER CC-500

Data Utama :
1. Kapasitas Counter : 0~999
2. Konsumsi Daya Lampu : 9Watt
3. Total Konsumsi Daya : <20Watt
4. Tegangan : AC100-240V, 50/60Hz
5. Volume : 255X210X160mm
6. Berat : 2.2Kg

Petunjuk Penggunaan :
1. Sambungkan kabel power dengan sumber listrik , lampu akan menyala dan monitor conter
menunjukkan "001", masukkan sensor conter (pen) dan tekan tombol "reset".
2. Masukkan sampel patri disk lubang lampu pengukuran .
3. Tekan tombol merah di sisi mesin untuk menyakalan lampu di bawah piring counter.
4. Anda juga dapat menyesuaikan kecerahan yang sesuai dengan kebutuhan dengan memurat
tombol yang ada di samping samping.
5. Jika kecerahan lampu di bawah tidak cukup untuk pengamatan, cukup tekan tombol disamping
kaca pembesar untuk membuka lampu atas (lampu LED ganda dengan empat sel tombol 11,6
mm). Tarik keluar strip plastik isolasi saat menggunakan lampu atas pada saat pertama.
6. Hitung koloni di piring dengan sensor satu per satu. Pada monitor, nomor akan ditambahkan
secara otomatis.
7. Periksa dengan kaca pembesar untuk memastikan penghitungannya benar. (Jika terjadi
kesalahan saat menghitung dengan pena menyentuh, lanjutkan penghitungannya dengan
menekan ˄ atau ˅.
8. Setelah melakuakn pengitungan . tekan tombol "reset" dan monitor kembali ke keadaan semula.

Catatan :
1. Instrumen harus diletakkan pada meja yang datar dan stabil.
2. Saat menghitung koloni, sensor tidak boleh ditekan terlalu keras.
3. Jauh dari kelembaban, jatuh, sinar matahari , zat asam dan alkali. jikaperlu penutup debu.
4. Mencegah media kultur mencemari sel penghitungan agar tidak berjamur.

1
5. Instrumen dan sensor tidak boleh dibongkar . Jika terjadi masalah, mohon tanya teknisi yang
berpengalaman untuk perbaikannya.

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

2
MODUL F.3.
COMPACT DRY TOTAL COLIFORM (TC)

PENYIMPANAN
Penyimpanan: Setelah diterima, simpan pada suhu 1-30ºC jauhkan dari cahaya langsung. Media tidak
boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan, kontaminasi, atau jika tanggal kedaluwarsa telah
lewat. Produk peka terhadap cahaya dan suhu; lindungi dari cahaya, panas berlebihan, kelembaban,
dan pembekuan. Jika pembungkus alumunium sudah terbuka, namun tidak semua plat yang
digunakan, kembalikan plat kedalam pembungkus aluminium dan tutup kembali sampai digunakan
berikutnya. Paket yang dibuka harus digunakan sesegera mungkin.

Tanggal kedaluwarsa pada label produk berlaku untuk produk dalam kemasan aslinya saat disimpan
sesuai petunjuk. Produk dapat digunakan dan diuji untuk tanggal produk berlabel dan
direkomendasikan untuk waktu inkubasi kontrol kualitas.

PROSEDUR PENGGUNAAN
Pre-treatment pada sampel padat
1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
dijadikan pengujian mikrobiologi
3. Preparasi sampel padatan/makanan menggunakan perbandingan 1:10
4. Siapkan sampel padat sebanyak +1 gr
5. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
6. Tambahkan +9 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle
7. Sampel siap digunakan

Pre-treatment pada sampel cair


1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
dijadikan pengujian mikrobiologi

Penggunaan pada sampel padat/cair


1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan
2. Buka penutup plat dengan perlahan
3. Ambil sampel yang telah diencerkan sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril, dan
segera teteskan kedalam plat (jangan terlalu lama supaya tidak ada kontaminan dari udara)
4. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai

1
5. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan
pada suhu 35 OC selama 48 jam.
6. Hitung koloni berwarna merah muda-ungu pada bagian belakang plat untuk menghitung CFU/ml
dengan menggunakan Colony Counter
Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-rata
koloni yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.
7. Jumlah bakteri aerobik di dalam ruangan dihitung dengan rumus Omeliansky
berikut:

N = 5a. 104(bt)−1
Keterangan:
N = jumlah bakteri aerobik perm3 dalam ruangan
a = jumlahkoloni pada plat
B = luas permukaan pertumbuhan Petrifilm 20 cm2
t = waktu paparan, 30 menit.
N = 5a. 104(20x30)−1
N = 83,33 x a

Penggunaan pada sampel udara


1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan
2. Buka penutup plat dengan perlahan
3. Teteskan air aquadest steril yang sudah dalam kemasan sebanyak 1 ml.
4. Tutup dan diamkan selama 1 jam dalam keadaan terbalik untuk menjadikannya gel
5. Ambil plat yang sudah menjadi gel, dan buka penutupnya
6. Letakkan pada ketinggian sekitar 1,5-2 m (organ inhalasi), dan paparkan selama 30 menit
7. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai
8. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan
pada suhu dan waktu yang tepat.
Catatan: Gunakan penunjukan suhu / waktu yang sesuai sesuai dengan spesifikasi dari peraturan
analisis makanan yang ditentukan
9. Hitung koloni berwarna merah muda-ungu pada bagian belakang plat untuk menghitung CFU/m3
dengan menggunakan Colony Counter
Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-rata
koloni yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.

2
Batasan
- Disarankan bahwa pengujian spektrometri biokimia, imunologi, molekuler, atau massa dilakukan
pada koloni dari kultur murni untuk identifikasi lengkap.
- Selama inokulasi, jangan menyentuh permukaan media dan berhati-hati untuk menghindari
kontaminasi oleh mikroorganisme yang ada di udara.
- Selama inkubasi, tetap tutup rapat di atas plat untuk menghindari kemungkinan dehidrasi.
- Pengenceran mungkin diperlukan ketika sampel memiliki warna gelap.
- Ketika sampel kental (tebal), pipet sampel pada beberapa titik diplat atau pengenceran
tambahan mungkin diperlukan untuk suspensi yang merata.
- Ketika sampel mengandung enzim, ia dapat bereaksi dengan substrat enzim dalam lembaran
kering dan mempengaruhi warnanya.
- Jika sifat sampel mempengaruhi reaksi medium, inokulasi hanya setelah faktor dihilangkan
dengan cara pengenceran dan teknik lainnya. (mis. sampel dengan viskositas tinggi, berwarna,
reaktif dengan substrat kromogenik, dan dengan pH tinggi atau rendah).
- Dianjurkan untuk menggunakan stomacher dan menyaring sampel yang dihomogenisasi
sesudahnya untuk menghilangkan terbawa partikel kecil makanan ke permukaan media.
- Jika menggunakan kotak cahaya, garis atau koloni kotak yang terbentuk mungkin sulit dilihat
karena kecerahan yang berlebihan. Menyebarkan cahaya menggunakan selembar kertas putih,
kotak (1 cm x 1 cm) di bawah plat untuk memudahkan penghitungan koloni.
- Koloni tidak dapat dibedakan pada baki jika konsentrasinya di atas 100 CFU / ml, karena jumlah
koloni yang tinggi akan menyebabkan seluruh permukaan menjadi berwarna. Sampel harus
diencerkan dengan konsentrasi kurang dari 100 CFU / ml untuk penggunaan terbaik.

3
MODUL F.4.
COMPACT DRY ESCHECERIA COLI (EC) DAN COLIFORM (CF)

PENYIMPANAN
Penyimpanan: Setelah diterima, simpan pada suhu 1-30ºC jauhkan dari cahaya langsung.
Media tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan, kontaminasi, atau jika tanggal
kedaluwarsa telah lewat. Produk peka terhadap cahaya dan suhu; lindungi dari cahaya,
panas berlebihan, kelembaban, dan pembekuan. Jika pembungkus alumunium sudah
terbuka, namun tidak semua plat yang digunakan, kembalikan plat kedalam pembungkus
aluminium dan tutup kembali sampai digunakan berikutnya. Paket yang dibuka harus
digunakan sesegera mungkin.

Tanggal kedaluwarsa pada label produk berlaku untuk produk dalam kemasan aslinya saat
disimpan sesuai petunjuk. Produk dapat digunakan dan diuji untuk tanggal produk berlabel
dan direkomendasikan untuk waktu inkubasi kontrol kualitas.

PROSEDUR PENGGUNAAN
Pre-treatment pada sampel padat
1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang
akan dijadikan pengujian mikrobiologi
3. Preparasi sampel padatan/makanan menggunakan perbandingan 1:10
4. Siapkan sampel padat sebanyak +1 gr
5. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
6. Tambahkan air salin/aquadest steril sebanyak +9 ml dihaluskan menggunakan Hand
Blender/ mortar dan pastle
7. Sampel siap digunakan

Pre-treatment pada sampel cair


1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang
akan dijadikan pengujian mikrobiologi

Penggunaan pada sampel padat/cair

1
1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan
2. Buka penutup plat dengan perlahan
3. Ambil sampel yang telah diencerkan sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril,
dan segera teteskan kedalam plat (jangan terlalu lama supaya tidak ada kontaminan
dari udara)
4. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai
5. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan
inkubasikan pada suhu 35 OC selama 24 Jam.
6. Hitung koloni berwarna biru untuk E.Coli pada bagian belakang plat untuk menghitung
CFU/ml, sedangkan koloni berwarna ungu untuk Coliform dengan menggunakan Colony
Counter
Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah
rata-rata koloni yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.

Batasan
- Disarankan bahwa pengujian spektrometri biokimia, imunologi, molekuler, atau massa
dilakukan pada koloni dari kultur murni untuk identifikasi lengkap.
- Selama inokulasi, jangan menyentuh permukaan media dan berhati-hati untuk
menghindari kontaminasi oleh mikroorganisme yang ada di udara.
- Selama inkubasi, tetap tutup rapat di atas plat untuk menghindari kemungkinan
dehidrasi.
- Pengenceran mungkin diperlukan ketika sampel memiliki warna gelap.
- Ketika sampel kental (tebal), pipet sampel pada beberapa titik diplat atau pengenceran
tambahan mungkin diperlukan untuk suspensi yang merata.
- Ketika sampel mengandung enzim, ia dapat bereaksi dengan substrat enzim dalam
lembaran kering dan mempengaruhi warnanya.
- Jika sifat sampel mempengaruhi reaksi medium, inokulasi hanya setelah faktor
dihilangkan dengan cara pengenceran dan teknik lainnya. (mis. sampel dengan

2
viskositas tinggi, berwarna, reaktif dengan substrat kromogenik, dan dengan pH tinggi
atau rendah).
- Dianjurkan untuk menggunakan stomacher dan menyaring sampel yang dihomogenisasi
sesudahnya untuk menghilangkan terbawa partikel kecil makanan ke permukaan media.
- Jika menggunakan kotak cahaya, garis atau koloni kotak yang terbentuk mungkin sulit
dilihat karena kecerahan yang berlebihan. Menyebarkan cahaya menggunakan
selembar kertas putih, kotak (1 cm x 1 cm) di bawah plat untuk memudahkan
penghitungan koloni.
- Koloni tidak dapat dibedakan pada baki jika konsentrasinya di atas 100 CFU / ml, karena
jumlah koloni yang tinggi akan menyebabkan seluruh permukaan menjadi berwarna.
Sampel harus diencerkan dengan konsentrasi kurang dari 100 CFU / ml untuk
penggunaan terbaik.

3
MODUL G.1.
PENCACAH SAMPEL (BLENDER)

Alat Pencacah sampel ini digunakan untuk melakukan penghancuran sampel dengan cepat dan halus
pada saat pengujian makanan.
Spesification
Kapasitas : 380 ml
Material : Food-Grade ABS
Pisau : Stainless Steel
Spesifikasi Motor : DC 3.7 V
Kecepatan Motor : No Load 22000 Rev/Min + 15%
Load 15000 Rev/Min + 15%
Daya : 10 – 12 A
Baterai : 2000mAh 3.7 V
Dimensi (LxWxH) : 95x83x235 mm

Cara Penggunaan
1. Bersihkan sampel makanan dan potong-potong sekitar 1.5 x 1.5 cm
2. Masukan sampel makanan yang telah dipotong sekitar 100 g dan tambahkan air aquadest
sebanyak 200 ml.
3. Tekan tombol power untuk memulai Blanding selama 1 Menit
4. Saring menunakan keras saring terlebih dahulu sampai sample benar benar tidak ada kekeruhan.
5. Sampel telah siap untuk dilakukan pengujian.

Perhatian
- Sebelum digunakan isi daya blander terlebih dahulu selama 3 jam
- Jangan memasukan benda yang keras kedalam blander
- Jangan masukan benda yang besar, atau blander akan berhenti atau mengunci

1
PENCACAH SAMPEL (HAND BLENDER)

Cara Penggunaan
1. Bersihkan sampel makanan dan potong-potong sekitar 1.5 x 1.5 cm
2. Masukan sampel makanan yang telah dipotong sekitar 100 g dan tambahkan air aquadest
sebanyak 200 ml kedalam wadah sampel.
3. Tekan tombol power untuk memulai Blanding sampai sampel halus
4. Saring menunakan keras saring terlebih dahulu sampai sample benar benar tidak ada kekeruhan.
5. Sampel telah siap untuk dilakukan pengujian.

MODUL G.2.
MORTAR DAN PASTLE
Alat Pencacah sampel ini digunakan untuk melakukan penghancuran sampel pada saat pengujian
makanan.
Cara Penggunaan
6. Bersihkan sampel makanan dan potong-potong sekitar 1.5 x 1.5 cm
7. Masukan sampel makanan yang telah dipotong sekitar 25g dan tambahkan air aquadest
sebanyak 50 ml kedalam Mortar.
8. Hancurkan sampel dengan menggunakan Pastel
9. Aduk sampel untuk meratakan dengan air aquadest
10. Sampel siap digunakan

2
MODUL G.3.
PETUNJUK PENGGUNAAN ALKOHOL SWAB
Alkohol Swab ini digunakan untuk melakukan pembersihan pada tempat-tempat yang akan digunakan untuk
pemeriksaan microbiologi
Cara Penggunaan:
1. Buka saset pembungkus alkohol swab
2. Ambil 1 lembar alkohol swab
3. Oleskan pada tempat yang ingin disterilisasikan

MODUL G.4

PETUNJUK PENGGUNAAN COOLBOX

Coolbox ini digunakan untuk penyimpanan sampel dari lapangan yang akan dibawa ke lab

Cara Penggunaan:

1. Siapkan beberapa sampel yang ingin diambil

2. Buka penutup CoolBox

3. Masukan sambel yang telah ditentukan untuk dibawa

4. Tutup kembali dengan rapat CoolBox

5. Angkut CoolBox dengan menggunakan tali selempangnya

MODUL G.5
PETUNJUK PENGGUNAAN PINSET
Pinset digunakan untuk mengambil sampel padat, supaya sampel terhindar dari paparan.

Cara Penggunaan:

6. Siapkan beberapa sampel yang ingin diambil

7. Ambil Pinset untuk mengambil sampel yang diuji

8. Jempit sampel dengan menggunakan pinset

3
MODUL G.6.
PETUNJUK PENGGUNAAN PIPET
Pipet digunakan untuk mengambil sampel cairan.

Cara Penggunaan:

1. Siapkan sampel cair atau larutan sampel yang telah dipreparasikan

2. Tekan kepala pipet dengan perlahan

3. Masukan ujung pipet kedalam cairan sampel

4. Lepaskan perlahan kepala pipet sampai air sampel mencapai ukuran yang diinginkan (pastikan tidak ada
gelembung pada cairan sampel)

5. Pindahkan cairan sampel ketabung reaksi yang akan digunakan untuk pengukuran dengan menekan kembali
kepala pipet

MODUL G.7.
PETUNJUK PENGGUNAAN SALIN STERIL
Salin steril merupakan cairan steril yang digunakan untuk preparasi pada saat pemeriksaan mikrobiologi.

Cara Penggunaan:

6. Siapkan sampel yang akan digunakan untuk pengukuran mikrobiologi

7. Potong-potong sampel sampai ukuran yang dibutuhkan

8. Buka air salin dengan membuka penutup dengan menggunakan penjepit

9. Ambil Air Salin Steril Sesuai kebutuhan

10. Campurkan sampel padat dengan Air Salin Steril dengan perbandingan 1:1

11. Tutup Kembali botol Air Salin untuk menjaga kualitasnya

4
MODUL G.8.
PETUNJUK PENGGUNAAN TIMBANGAN DIGITAL
Timbangan digital ini berfungsi sebagai penghitungan berat pada sampel makanan yang akan diuji.

Cara Penggunaan:

12. Siapkan sampel yang akan digunakan

13. Potong-potong sampel sampai ukuran yang dibutuhkan

14. Tekan tombol “ON/OFF” untuk menyalakan Timbangan

15. Ambil wadah untuk penyangga sampel

16. Tekan “TARE” untuk melakukan zeroing pada penyangga sampel

17. Letakan sampel diatas penyangga tersebut

18. Setelah selesai tekan tombol “ON/OFF” kembali untuk mematikan

MODUL G.9.
PETUNJUK PENGGUNAAN AQUADEST
Aquadest ini berfungsi sebagai cairan untuk pengenceran pada sampel makanan pada saat proses pemeriksaan
makanan.

Cara Penggunaan:

19. Siapkan sampel yang akan digunakan

20. Potong-potong sampel sampai ukuran yang dibutuhkan

21. Buka air aquadest dengan membuka penutupnya

22. Ambil Air Aquadest Sesuai kebutuhan

23. Campurkan sampel padat dengan Air Salin Steril dengan perbandingan 1:2

24. Tutup kembali botol Air Aquadest untuk menjaga kualitasnya

5
MODUL G.10.
PETUNJUK PENGGUNAAN WADAH SAMPEL
Wadah sampel merupakan tempat yang akan digunakan pada saat pengambilan sampel yang berbahan plastik.

Cara Penggunaan:

25. Siapkan sampel yang akan digunakan

26. Potong-potong sampel sampai ukuran yang dibutuhkan

27. Masukan sampel kedalam wadah sampel untuk dihaluskan

28. Setelah selesai bersihkan wadah dengan menggunakan spons dan sabun pencuci piring

MODUL G.11.
PETUNJUK PENGGUNAAN MASKER
Masker ini merupakan salah satu alat pelindung diri pada saat melakukan pemeriksaan. Masker ini berfungsi untuk
melindungi organ pernafasan supaya terhindar dari bau menyengat dari reagen-reagen kimia.

Cara Penggunaan:

29. Ambil Masker dari dus/plastik klip

30. Gunakan dengan menarik karet pada masker untuk diletakan kebelakang kepala atau kebelakang telinga

31. Tutup mulut dan hidung dengan masker untuk melindungi dari bau yang menyengat dari pereaksi-pereaksi
kimia

6
MODUL G.12.
PETUNJUK PENGGUNAAN KERTAS SARING

Kertas saring ini digunakan untuk penyaringan sampel cairan hasil preparasi makanan supaya sampel cairan
menjadi lebih jernih.

Cara Penggunaan:

32. Siapkan sampel cair atau larutan sampel yang telah dipreparasikan

33. Ambil kertas saring

34. Lipat menjadi beberapa bagian

35. Buka kembali lipatan kertas saring

36. Letakan kertas saring pada corong

37. Tuangkan air sampel pada kertas saring

7
MODUL G.13.
PETUNJUK PENGGUNAAN CORONG
Corong ini berfungsi sebagai sarana pemindahan air sampel dari wadah yang lebih besar ke wadah yang bermulut
lebih kecil, seperti tabung reaksi, kuvet, dll

Cara Penggunaan:

38. Siapkan sampel cair atau larutan sampel yang telah dipreparasikan

39. Letakan kertas saring pada corong

40. Masukan ujung corong pada tabung reaksi

MODUL G.14.
PETUNJUK PENGGUNAAN RAK TABUNG
Rak tabung ini berfungsi untuk meletakan tabung-tabung sampel, terbuat dari bahan akrilik.

Cara Penggunaan:

41. Ambil rak tabung

42. Ambil bebrapa tabung reaksi

43. Letakan pada setiap lubang yang tersedia

MODUL G.15.
PETUNJUK PENGGUNAAN LAMPU SPIRTUS
Lampu spirtus ini berfungsi sebagai alat pembakaran, ataupun juga digunakan sebagai alat fiksasi ruangan dari
paparan mikrobiologi.

Cara Penggunaan:

44. Ambil lampu spirtus

45. Isi tabung spirtus dengan cairan spirtus

46. Letakan sumbu pada atas tabung spirtus

47. Bakar sumbu dengan menggunakan korek

48. Tutup sumbu untuk mematikan

8
MODUL G.16.
PETUNJUK PENGGUNAAN SARUNG TANGAN
Sarung tangan ini merupakan salah satu alat pelindung diri. Digunakan untuk melindungi bagian tangan dari
reagen-reagen kimia.

Cara Penggunaan:

49. Ambil sepasang sarung tangan dari dus/plastik klipnya

50. Masukan tangan kedalam sarung tangan dengan posisi yang benar

MODUL G.17.
PETUNJUK PENGGUNAAN BOTOL SAMPEL
Botol sampel ini berfungsi sebagai wadah pengambilan sampel air.

Cara Penggunaan:

51. Ambil botol sampel yang dibutuhkan

52. Masukan sampel cair yang ingin di uji

MODUL G.18.
PETUNJUK PENGGUNAAN TAS PERALATAN
Tas peralatan ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu koper dan tas ransel. Tas peralatan ini digunakan untuk
membawa barang-barang sesuai kebutuhan pengujian dilapangan dan mudah untuk dibawa. Koper ini berisi
peralatan-peralatan untuk pengujian. Sedangkan tasnya berisi alat-alat ataupun kelengkapan untuk pemeriksaan
kualitas air, udara dan makanan.

9
MODUL G.19.
PETUNJUK PENGGUNAAN TABUNG ERLENMEYER

Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut dengan leher silinder
dan dasar yang datar ini diambil dari nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman.
Fungsi labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya erlenmeyer
terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari 50 –
500 ml.

Cara Penggunaan
1. Masukan Sampel yang akan dicampur atau dipanaskan kedalam Tabung Erlenmeyer
2. Panaskan tabung dengan menggunakan lampu spirtus

10
PENANGANAN LIMBAH BUANGAN BEKAS REAGEN DAN SAMPEL TES
PEMERIKSAAN (CAIRAN)

Penanganan limbah (cairan) hasil test / limbah hasil pemeriksaan harap ditampung
dibotol khusus limbah (bisa pakai botol aqua yang diberi tanda atau tulisan limbah kimia),
karena mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan dan
berbahaya bagi kesehatan manusia.

Setelah ditampung limbah tersebut dapat dijemur sinar matahari agar menguap,
atau dengan dibakar.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

Anda mungkin juga menyukai