Anda di halaman 1dari 139

DAFTAR ISI

PETUNJUK PENGGUNAAN NFC DAN QRC PADA INSTRUMEN.................................................................2

PETUNJUK PENGGUNAAN INSCIENPRO TRH - 2000................................................................................3


PETUNJUK PENGGUNAAN ANEMOMETER.............................................................................................. 5
PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL LUX METER LT-4000........................................................................ 8
PETUNJUK PENGGUNAAN SOUND LEVEL METER SENS-700 PRO......................................................... 11
PETUNJUK PENGGUNAAN PARTICULATE DUST METER........................................................................ 14
PETUNJUK PENGGUNAAN FOOD THERMOMETER................................................................................17
PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL WATER TESTER XPT - 8..................................................................21
PHOTOMETER ZE-200 BLUETOOTH/NFC...............................................................................................24
PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL PORTABLE INCUBATOR.................................................................46
PETUNJUK PENGGUNAAN COLONY COUNTER CC-500......................................................................... 51
PENGUKURAN SAMPEL WARNA / COLOUR.......................................................................................... 53
PENGUKURAN SAMPEL KEKERUHAN / TURBIDITY................................................................................55
PENGUKURAN SAMPEL FLUORIDA / FLUORIDE.................................................................................... 57
PENGUKURAN SAMPEL NITRIT (NITRICOL)........................................................................................... 59
PENGUKURAN SAMPEL NITRAT / NITRATE........................................................................................... 61
PENGUKURAN SAMPEL SIANIDA / CYANIDE......................................................................................... 64
PENGUKURAN SAMPEL ALUMINIUM.................................................................................................... 67
PENGUKURAN SAMPEL BESI / IRON......................................................................................................69
PENGUKURAN SAMPEL KESADAHAN / HARDNESS............................................................................... 71
PENGUKURAN SAMPEL KHLORIDA / CHLORIDE....................................................................................73
PENGUKURAN SAMPEL MANGAN / MANGANESE................................................................................ 76
PENGUKURAN SAMPEL SENG / ZINC.....................................................................................................78
PENGUKURAN SAMPEL SULFAT / SULFATE...........................................................................................80
PENGUKURAN SAMPEL TEMBAGA / COPPER....................................................................................... 82
PENGUKURAN SAMPEL AMONIA / AMMONIA..................................................................................... 84
PENGUKURAN SAMPEL KLORIN / CHLORINE........................................................................................ 86
PENGUKURAN SAMPEL CHROMIUM.....................................................................................................88
PENGUKURAN SAMPEL SELENIUM LR...................................................................................................90
PETUNJUK PENGGUNAAN ARSENIK (ARSENIC) TES KIT........................................................................ 92
METANIL YELLOW TEST......................................................................................................................... 95
RHODAMIN B TEST................................................................................................................................ 98
FORMALDEHYDE TEST.........................................................................................................................101
BORAX TEST.........................................................................................................................................104
COMPACT DRY TOTAL COLIFORM.......................................................................................................107
COMPACT DRY COLIFORM (CF)........................................................................................................... 110
COMPACT DRY ESCHECERIA COLI (EC)................................................................................................ 113

PETUNJUK PENGGUNAAN EHIS........................................................................................................... 116


PETUNJUK PENGGUNAAN SOFTWARE APLIKASI................................................................................. 123
DAFTAR HARGA REFILL REAGEN DAN KALIBRASI ALAT....................................................................... 137

1
2
PETUNJUK PENGGUNAAN INSCIENPRO TRH - 2000

Pendahuluan
Alat Thermo-Hygro Meter TRH-2000 ini berfungsi untuk mengukur suhu dan
kelembaban relatif dan dengan fungsi tambahan tampilan waktu, tanggal dan alarm. Hasil
pembacaan alat akan ditampilkan pada layar display dengan angka digital

Fitur-Fitur

1. Indikator Baterai
2. Suhu
3. Kelembaban
4. Tanggal dan Waktu
5. Indikator Alarm
6. Tombol Fungsi
7. Sensor/Probe

Petunjuk Penggunaan
1. Buka penutup baterai dan pasang 2 buah 1.5V "AAA" baterai pada kompartemen baterai.
2. Pengaturan waktu, tanggal dan alarm
- Tekan tombol "MODE" sekali, data tahun berkedip, kemudian tekan "▲" atau "▼" untuk
menaikkan atau menurunkan nilai.
- Tekan tombol "MODE" dua kali, data bulan berkedip, kemudian tekan "▲" atau "▼" untuk
menaikkan atau menurunkan nilai.
- Tekan tombol "MODE" tiga kali, data hari berkedip, kemudian tekan "▲" atau "▼" untuk
menaikkan atau menurunkan nilai.
- Tekan tombol "MODE" empat kali, data minggu berkedip, kemudian tekan "▲" atau "▼" untuk
merubahnya.
- Tekan tombol "MODE" lima kali, data jam berkedip, kemudian tekan "▲" atau "▼" untuk
menaikkan atau menurunkan nilai.

3
- Tekan tombol "MODE" enam kali, data MIN akan berkedip, kemudian tekan "▲" atau "▼"
untuk menaikkan atau menurunkan nilai.
- Tekan tombol "MODE" tujuh kali, tanda penunjuk waktu “CLOCK” akan ditampilkan, data
penunjuk waktu jam “HOUR” akan berkedip, kemudian tekan "▲" atau "▼" untuk menaikkan
atau menurunkan nilai.
- Tekan tombol "MODE" delapan kali, tanda penunjuk waktu “CLOCK” akan ditampilkan, data
penunjuk waktu menit MIN akan berkedip, kemudian tekan "▲" atau "▼" untuk menaikkan
atau menurunkan nilai.
- Setelah itu, tekan tombol "MODE" sekali lagi, maka siklus penyetingan akan diulangi lagi. Untuk
keluar dari mode penyetingan, tekan tombol "℃/℉".
3. Penunjuk Waktu ON/OFF
4. Tekanlah "℃/℉" dan tombol "MODE" secara bersamaan untuk mengaktifkan atau mematikan
fungsi penunjuk waktu, dan juga untuk merekam kembali hasil pembacaan MAX/MIN.

Catatan
- Jangan menyimpan atau mengoperasikan alat di tempat yang sangat panas atau lembab .
- Bukalah baterai jika alat disimpan untuk jangka waktu lama untuk mencegah baterai bocor.

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

4
PETUNJUK PENGGUNAAN ANEMOMETER
ANMO - 300

Alat Anemometer Anmo - 300 ini digunakan untuk mengukur kecepatan udara dan pengukuran
volume udara. Probe/sensor dapat dipanjangkan dari 0,26m hingga 1,2m, dan kepala sensor probe
8,5 mm yang ideal untuk menjangkau ventilasi. Hasil pembacaan alat akan ditampilkan pada layar
display dengan angka digital.

Deskripsi Layar LCD

1. Indikator Baterai
2. Ikon Auto Off
3. Unit Suhu
4. Unit Kecepatan Angin
5. Pembacaan Kecepatan atau Volume Udara
6. Unit Volume Udara
7. Ikon Hold
8. Ikon MAX/MIN
9. Ikon AVG/rata-rata
10. Pembacaan Suhu

Deskripsi Instrumen 1. Konektor Probe


2. Layar LCD
3. Tombol SET
4. Tombol Unit Suhu
5. Tombol AVERAGE (rata-rata) dan Panah
Atas
6. Tombol MAX/MIN
7. Tombol Unit Kecepatan Angin dan Pamah
Bawah
8. Tombol Power
9. Tombol Penahan Data (HOLD)
10. Tombol Lampu Latar
11. Pegangan Probe

5
Fungsi Tombol
Tombol Keterangan
Untuk menyalakan dan mematikan instruman

Untuk pemilihan unit suhu antara C atau F

Untuk melakukan pengaturan pada instrumen

- Untuk masuk kemode rata-rata


- Untuk melakukan navigasi pemilihan pada menu pengaturan
Untuk mengaktifkan lampu latar

Untuk melihat nilai maksimum dan minimum selama pengukuran

Untuk menahan data pengukuran

- Untuk memilih unit pengukuran antara kecepatan atau aliran udara


- Untuk melakukan navigasi pemilihan pada menu pengaturan

Prosedur Pengukuran
1. Hubungkan Probe dengan instrumen
2. Tekan tombol power untuk menyalakan
3. Pilih unit kecepatan angin dan suhu yang diinginkan
4. Ketika menggunakan instrumen pada pertama kalinya, Jika pembacaan tidak menunjukkan “0”

pada saat penutup sensor belum terbuka, maka tekan tombol “ ” selama 2 detik hingga
muncul 0:000 pada layar LCD.
Peringatan:
- Jangan menyentuh penutup sensor saat proses zeroing.
- Proses Zero tidak bisa dilakukan seketika setelah pengukuran
- Instrumen tidak dapat digunakan pada lingkungan dengan suhu rendah, setelah melakukan
proses zero dengan lingkungan suhu tinggi
5. Lepaskan penutup sensor, dan panjangkan probe sesuai dengan kubutuhan
6. Pada kepala sensor terdapat indikator tanda panah, pastikan arah panah berlawanan dengan
arah angin. Layar atas akan menampilkan nilai suhu udara. Layar yang bawah akan
menunjukkan nilai kecepatan udara
7. Ketika indikator baterai menunjukkan tanda lemah, maka gunakan adaptor untuk mengisi ulang
daya instrumen

6
Catatan Perawatan Instrumen
1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

7
PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL LUX METER LT-4000

Alat Lux Meter LT-4000 ini digunakan untuk mengukur pencahayaan pada ruangan. Alat ini tidak
hanya dapat menghitung nilai terkini, maksimum, minimum pencahayaan dan suhu, namun juga
dapat mengetahui selisih pencahayaan, integrasi pencahayaan, dan rata-rata integrasi pencahayaan.

Struktur Alat

a. Sensor Pencahayaan
b. Layar LCD
c. Tombol SET dan atas
d. Tombol Power (ON/OFF)
e. Tombol ACK dan bawah
f. Tempat Baterai

Tampilan Layar LCD a. Indikator Baterai


b. Indikator Nilai Maksimum
c. Indikator Nilai Minimum
d. Indikator HOLD
e. Waktu Otomatis Mati
f. Perbandingan
g. Rentang Pencahayaan
h. Unit LUX
i. Unit FC
j. Unit Pencahayaan Terintegrasi
k. Rata-rata
l. Integrasi
m. Pembacaan Pencahayaan
n. Memori
o. Menghapus
p. Melihat Kembali Data
q. Unit Suhu
r. Unit Waktu dan
s. Koneksi USB
t. Pembacaan Suhu

8
PENGOPERASIAN
Power On/Off

Setelah memasang baterai, tekan dan tahan selama dua detik untuk menyalakannya, dan
tekan dan tahan kembali untuk mematikannya.

Lampu Latar Dan Penahan Data

Pada saat alat menyala, tekan untuk mengatur cahaya latar dan penahanan data dengan
urutan: lampu latar mati, lampu latar menyala, lampu latar menyala dan data ditahan (Hold), lampu
latar mati dan data ditahan (Hold). Penahanan data berfungsi bahwa data dikunci.

Pengaturan Otomatis Mati

Tekan atau untuk beralih kemode yang menunjukkan pencahayaan dan suhu

maksimum, dan tekan dan tahan selama dua detik untuk mengatur pematian otomatis.

Dimode ini, tekan untuk memilih


CLO (shutdown otomatis dinonaktifkan) atau OPE (shutdown otomatis diaktifkan), lalu tekan dan

tahan selama dua detik untuk mengaktifkan pengaturan dan kembali ke layar yang
menunjukkan pencahayaan dan suhu maksimum

Pengaturan Penyimpanan Otomatis

Tekan atau untuk beralih kemode yang menunjukkan pencahayaan dan suhu minimum,

dan tekan dan tahan selama dua detik untuk mengatur penyimpanan otomatis data

pencahayaan. Dimode ini, tekan untuk memilih CLO (penyimpanan otomatis dinonaktifkan)

atau OPE (penyimpanan otomatis diaktifkan), lalu tekan dan tahan selama dua detik untuk
konfirmasi pengaturan dan kembali kemode yang menunjukkan pencahayaan dan suhu minimum.

Penyimpanan Manual

Tekan atau untuk beralih kemode yang menunjukkan pencahayaan dan suhu saat ini, dan

tekan dan tahan selama dua detik untuk menyimpan data pencahayaan secara manual (paling

9
banyak 60 data). Dimode ini, tekan untuk menyimpan data pencahayaan saat ini, lalu tekan

dan tahan selama dua detik untuk keluar dan kembali kemode pengukuran.

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

10
PETUNJUK PENGGUNAAN SOUND LEVEL METER SENS-700 PRO

Alat Sound Level Meter Sens-700 Pro ini berfungsi untuk mengukur kebisingan dengan tingkat
frekuensi dan rentang yang bisa diatur sesuai kebutuhan. Alat ini biasa digunakan untuk kebutuhan
pengukuran teknis keselamatan, kesehatan, kantor keselamatan industri dan kontrol kualitas
kebisingan dalam beberapa tempat seperti konstruksi, pabrik, sekolah, perkantoran, akses jalan,
perumahan, pertokoan, dll. Hasil pembacaan alat akan ditampilkan pada layar display dengan angka
digital.

1. Deskripsi Alat

1. Wind Screen
2. Mikrofon
3. Layar LCD
4. Tombol Seleksi Frekuensi A/C
5. Tombol Backlight
6. Tombol HOLD
7. Tombol Seleksi Rentang
8. Tombol Power ON/OFF
9. Tombol Max/Min
10. Tombol Seleksi Waktu Respon
11. Tombol SET

12. Kalibrasi Potentiometer


13. Soket Earphone Sinyal Output AC/DC
14. USB
15. Eksternal DC 9V Power Supply
16. Cover Antidebu
17. Pemasangan Tripod
18. Tempat Baterai

11
2. Deskripsi Tampilan LCD
Icon Fungsi
LCD 4 Digit
MAX Penahan data maksimum
MIN Penahan data minimum
OVER Nilai melebihi batas tertinggi dari rentang ukur
UNDER Nilai kurang dari batas terendah dari rentang ukur
FAST Respon cepat
SLOW Respon lambat
dBA Pembobotan Frekuensi A (kebisingan yang dapat didengar telinga manusia)
dBC Pembobotan Frekuensi C (respon terhadap pantauan mesin)
TIME Tampilan waktu terkini (Jam-Menit-Detik)
DATE Tampilan tanggal terkini (Tahun-Bulan-Tanggal)
AUTO Seleksi rentang otomatis
HOLD Fungsi penahan data
REC Merekam data
Full Penyimpanan penuh

Mematikan daya otomatis

Indikasi baterai lemah


Ikon komunikasi langsung: akan berkedip ketika instrumen terhubung
dengan PC untuk memindahkan data

3. Fungsi Tombol
Tombol Fungsi/Keterangan
Seleksi Frekuensi Pembobotan antara dBA dan dBC

Menyalakan lampu latar LCD, dan lampu otomatis akan mati jika tidak ada
aktifitas selama 30 menit
Tekan sekali untuk menahan data yang sedang berjalan; tekan sekali lagi
untuk kembali ke pengukuran
Pemilihan rentang ukur antara ‘Lo’, ‘Med’, ‘Hi’ dan ‘Auto’

Untuk menghidupkan dan mematikan instrumen

12
Tekan sekali untuk melihat nilai maksimum; tekan sekali lagi untuk melihat
nilai minimum; dan tekan sekali lagi untuk kembali ke pengukuran
Tekan untuk memilih respon waktu antara Fast dan Slow

- Tekan untuk mengatur waktu dan tanggal


- Tekan dan tahan selama 3 detik untuk memulai merekam

4. Pengoperasian
a. Buka penutup baterai dan masukan baterai 9 volt kedalam tempat baterai
b. Tutup tempat baterai

c. Nyalakan instrumen dengan menekan tombol

d. Tekan tombol untuk memilih rentang ukur


e. Pilih ‘FAST’ untuk suara yang cepat dan ‘SLOW’ untuk suara yang lebih lambat

f. Tekan tombol untuk melihat angka minimum dan maksimum


g. Tahan instrumen dengan mengunakan tangan atau tripod. Jarak yang baik untuk mengukur
adalah 1 - 1,5 m dari sumber suara ke mikrofon

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

13
PETUNJUK PENGGUNAAN PARTICULATE DUST METER
DAZ - 400

Alat Particulate Dust Meter DAZ-400 ini berfungsi untuk mengukur pertikel debu dengan ukuran
PM2.5, PM10, suhu dan kelembaban. Alat ini digunakan untuk lingkungan indoor atau ruangan saja.
Hasil pembacaan alat akan ditampilkan pada layar display dengan angka digital dan indikator tingkat
konsenterasi debu.

1 Case

3 2 Port suhu dan kelembaban


1 3 Inlet sampel udara
4 Layar LCD
2 4
6 5 Tombol
5 6 Tempat pembuangan
7 7 Kotak Baterai

Deskripsi Layar LCD


No Deskripsi Layar

1 Jam/Menit/Detik


③ 2 Tahun/Bulan/Hari


3 Indikator Baterai
4 Unit Penghitung

Diagram Indikator Tingkat
5
Konsentrasi
⑧ ⑦
6 Tempat Penghitungan Partikel
7 Kelembaban

⑩ 8 Suhu
9 Objek Pengukuran
11

10 Unit Pembobotan

11 Pembacaan Bobot Partikel

14
Fungsi Tombol

No Tombol Nama Tombol dan Fungsi


1 Tombol Power: Tekan tombol untuk menyalakan/mematikan.
[RUN]
(1) Pada tampilan awal tekan tombol ini untuk melakukan pengukuran.
2 (2) Selama melakukan pengukuran selama 50 detik, semua tombol tidak
akan bisa digunakan, kecuali tombol power.
[ENTER]
(1) Pada mode record histori, tekan untuk konfirmasi yang dipilih.
(2) Pada mode fungsional parameter, tekan untuk konfirmasi perubahan
fungsi
3
(3) Pada mode fungsional parameter, tekan untuk konfirmasi
penyimpanan setelah perubahan
[SHIFT]
(1) Pada mode record histori, tekan untuk memilih tempat unit
Pada mode fungsional parameter, tekan untuk memilih fungsi parameter
4
yang akan diubah
Tombol Atas [▲]
(1) Pada mode Record histori, gunakan untuk menambahkan 1 dari setiap
bagian
5 (2) Pada mode fungsional parameter dan pergantian status: gunakan
untuk menambahkan 1; merubah unit dan pilihan “yes” atau “no”.
Tombol Bawah [▼]
(1) Pada tampilan awal, tekan tombol untuk masuk ke mode record histori
lalu fungsi parameter
(2) Pada mode Record histori, gunakan untuk mengurangi 1 dari setiap
6 bagian
(3) Pada mode fungsional parameter dan pergantian status: gunakan

15
untuk menambahkan 1; merubah unit dan pilihan “yes” atau “no”.

[BACK]
(1) Pada mode record histori dan fungsi parameter, tekan untuk kembali
ke tampilan awal
7
(2) Pada mode record histori, tekan untuk keluar dari pengubahan

Prosedur Pengukuran
1. Instrumen harus ditempatkan di ruang terbuka sebelum pengukuran untuk menghindari
pemblokiran sensor.
2. Tekan tombol Power untuk menghidupkan.
3. Tekan tombol [RUN] di menu utama dan instrumen akan memasuki kondisi pengambilan
sampel 50 detik. Saat ini, jangan operasikan instrumen terlebih dahulu.
4. Setelah selesai pengambilan sampel, hasil pengukuran akan ditampilkan pada tampilan layar.
Catatan: jangan melakukan pengukuran pada saat pengisian daya untuk mencapai hasil pengukuran
yang lebih akurat.

Skema Diagram Tingkat PM2.5 standar rata-rata dalam 24


Tikat Kualitas Udara
Konsentrasi jam.
Bak Sekali 0 - 35
Baik 35- 75
Sedikit Berpolusi 75 - 115
Cukup Berpolusi 115 - 150
Berpolusi Berat 150 - 250
Berpolusi Serius >250

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

16
PETUNJUK PENGGUNAAN FOOD THERMOMETER
INSCIENPRO IFT - 200

Alat Food Termometer IFT-200 ini merupakan termometer digunakan untuk mengukur suhu pada
makanan. Alat ini memiliki 2 fungsi yang pertama sebagai thermometer inframerah, dan juga
thermometer dengan Probe dan dilengkapi dengan indikator HACCP.

Lensa Inframerah
Probe
Pembacaan
Inframerah Lampu

Pembacaan
Probe Indikator
Cek
Tombol HACCP Penutup Karet
Scan (Tempat Baut)

Tombol
Tombol Mode
Probe Penutup
Baterai

Prosedur Pengujian Dengan Inframerah


Pada saat alat dalam keadaan mati tekan tombol “SCAN” maka secara otomatis lampu dan alat
akan menyala
Cukup arahkan termometer pada target pengukuran dengan "Lensa Inframerah" dan tekan
tombol “SCAN”untuk menampilkan suhu pada permukaan. Rasio jarak ke target adalah 2,5: 1
oleh karena itu termometer harus diposisikan sedekat mungkin dengan target.
Saat memindai, suhu terbaru akan diperbarui pada LCD dan pengukuran akan terus berlanjut
selama tombol “SCAN” ditekan. Ketika tombol “SCAN” dilepaskan, ikon "HOLD" akan muncul di
layar dan pengukuran terakhir akan tetap terlihat selama 15 detik sebelum alat akan mati secara
otomatis.
Seleksi Mode = MIN → MAX→ LOCK→ oC/ oF→ EMIS

Mode Maksimum dan Minimum


Termometer akan menampilkan pembacaan minimum atau maksimum selama periode pengukuran
hanya sampai tombol Mode ditekan.

17
Untuk menggunakan mode minimum, Tekan tombol “SCAN”→ Tombol “MODE” → “SCAN.
Dan terus tekan tombol “SCAN” untuk pengukuran.
Untuk menggunakan mode maksimum, silakan tekan tombol “SCAN” → Tombol “MODE” *dua
kali → Tombol “SCAN”. Dan terus tekan tombol “SCAN”untuk pengukuran

Mode Kunci
Mode kunci sangat berguna untuk pemantauan suhu yang berkelanjutan. Termometer akan terus
menampilkan suhu hingga 60 menit atau hingga tombol “SCAN” ditekan. Untuk memanfaatkan
mode kunci, silakan tekan tombol “SCAN” → Tombol “MODE”* tiga kali → Tombol “SCAN”.

Mode oC Atau oF
Untuk mengubah mode ‘oC’ atau ‘oF’, silakan tekan tombol “SCAN” → Tombol “MODE”
* empat kali → tombol “SCAN”. Langkah yang sama dapat diambil saat beralih dari oF ke oC.

Emisivitas
Termometer inframerah dilengkapi dengan emisivitas standar 0,95. Emisivitas dapat diubah dari
0,10 (10E) menjadi 1 (100E). Perubahan hanya boleh dilakukan oleh personel yang berpengalaman.
Untuk informasi yang berkaitan dengan emisivitas material tertentu, silakan hubungi pengecer
terdekat. Catatan: termometer inframerah non-kontak tidak direkomendasikan untuk digunakan
dalam mengukur suhu logam mengkilap atau dipoles.
Untuk mengubah emisivitas, silakan tombol “SCAN”→ Tombol “MODE” * lima kali → Tombol
“SCAN” untuk setiap penyesuaian 0,01 (1E ) Tombol mode.

Prosedur Pengujian Dengan Probe


Pasang termometer pada target ukuran dengan "Probe" dan tekan tombol “Probe” untuk terus
menampilkan suhu hingga 4 menit. Setelah itu perangkat akan mati secara otomatis untuk
memperpanjang usia baterai. Tekan tombol Probe maka akan terlihat pada layar indikator
“HOLD”. Untuk masuk kembali pemindaian cukup tekan tombol Probe lagi.
1. Jangan memutar probe dan memutar probe ke arah yang salah.
2. Panas yang berlebihan pada probe dapat menyebabkan kerusakan.
3. Setelah mengukur suhu tinggi, probe mungkin tetap panas untuk sementara waktu.
4. Probe berbahaya bagi manusia ketika probe berada dalam posisi terbuka. Ingatlah untuk
menahan probe saat tidak digunakan.

18
Probe termometer kontak mungkin rusak jika digunakan untuk mengukur melebihi spesifikasi
suhu pengukuran.
Untuk menghindari sengatan listrik dan kerusakan termometer, jangan mengukur sirkuit hidup
dimana tegangan melebihi 24V AC RMS atau 60V DC dengan probe termokopel.

Pemeriksaan HACCP
Fitur "HACCP CHECK" tergabung dalam suhu termometer untuk secara grafis menunjukkan zona
suhu kritis. Ikon dan indikator LED yang terletak di atas layar menunjukkan produk makanan tetap
dalam suhu "Zona Bahaya" HACCP yang aman atau tidak aman. Lampu LED hijau dan merah akan
selalu menyala sebelum dimatikan.
LED Hijau muncul dengan ikon “ ” menunjukkan kondisi dingin atau beku yang aman di
bawah 4oC (40oF) atau muncul dengan ikon “ ” menunjukkan suhu penahanan yang aman di
atas 60oC (140oF).
Ketika suhu berada di antara 4oC dan 60oC, LED merah dengan ikon “ ” akan muncul dan
menunjukkan bahwa suhu jatuh di dalam "Zona Bahaya" HACCP dari 4oC hingga 60oC (40 ~ 140oF).

Pesan Kesalahan
Termometer menggabungkan pesan diagnostik visual sebagai berikut:

'Hi' atau 'Lo' ditampilkan ketika suhu yang diukur berada di luar rentang
pengukuran.

“Er2”ditampilkan ketika termometer terpapar dengan perubahan suhu ambien yang cepat.
“Er3”ditampilkan ketika suhu lingkungan melebihi 0oC (32oF) atau +50 oC (122 oF). Termometer
harus dibiarkan banyak waktu (minimal 30 menit) untuk stabil ke suhu ruang kerja.

Untuk semua pesan kesalahan lainnya, perlu mengatur ulang termometer. Untuk mengatur ulang,
19
menunggu daya mati secara otomatis, keluarkan baterai dan tunggu selama minimal satu menit,
masukkan kembali baterai dan hidupkan. Jika pesan kesalahan tetap ada, silakan hubungi Technical
Support kami untuk bantuan lebih lanjut.

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

20
PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL WATER TESTER XPT - 8

Alat Digital Water Tester XPT-8 berfungsi sebagai alat pengukur kualitas air yang meliputi beberapa
parameter dengan 2 probe yang dapat di ganti, probe pH dan Conductivity, TDS, Salt. Hasil
pembacaan alat akan ditampilkan pada layar display berupa angka digital.

FUNGSI TOMBOL
Power/Kalibrasi
1. Tekan tombol untuk menyalakan atau mamatikan
2. Tekan dan tahan tombol untuk masuk ke mode kalibrasi
Fungsi Mode
1. Tekan untuk mengganti mode antara TDS (PPM), SALT (PPM), COND (µS)
2. Tekan dan tahan untuk merubah derajat OC atau OF
Hold/Max&Min
1. Tekan tombol untok masuk ke mode Hold
2. Tekan dan tahan tombol untuk masuk ke mode Maksimum/Minimum. Pada
mode ini, tekan tombol dengan lembut untukmendapatkan nilai maksimum
dan minimum.
3. Tekan dan tahan tombol lagi untuk keluar dari mode ini dan kembali ke mode
pengukuran

PENGGANTIAN PROBE
Alat ini memiliki 2 sensor probe, probe TDS dan probe pH
1. Buka penutup probe berwarna biru
2. Putar pengunci drat berwarna biru (tepat diatas probe)
3. Ganti sensor sesuai yang dibutuhkan
4. Tutup kembali pengunci drat

PEMASANGAN BATERAI
1. Buka penutup baterai dengan menggunakan kunci “L” yang telah disediakan
2. Masukan 4 buah baterai berukuran 1,5V (AAA), pastikan kutub baterai yang dipasang sesuai
3. Tutup kembali penutup baterai dengan menggunakan kunci “L” yang telah disediakan

21
PENGUKURAN pH
1. Pasangkan probe pH dengan Instrumen
2. Buka penutup probe
3. Tekan tombol power untuk menyalakan instrument.
4. Masukan probe pada sampel yang ingin diukur.
5. Tunggu instrument hingga hasil akhir pengukuran didapat.

PENGUKURAN TDS
1. Pasangkan probe TDS dengan Instrumen
2. Buka penutup probe
3. Tekan tombol power untuk menyalakan instrument.
4. Pilih TDS dengan menekan tombol “MODE”
5. Masukan probe pada sampel yang ingin diukur.
6. Tunggu instrument hingga hasil akhir pengukuran didapat.

FUNGSI MODE
Pada sensor TDS mode digunakan untuk mengganti mode antara TDS (PPM), SALT (PPM), COND (µS)
1. Pada Sensor TDS tekan tombol “MODE”untuk memilih mode antara TDS, SALT atau COND
2. Masukan probe pada sampel yang ingin diukur.
3. Tunggu instrument hingga hasil akhir pengukuran didapat.

FUNGSI H/M
1. Tekan tombol H/M untuk masuk ke mode fungsi. Ikon HOLD akan muncul, dan pembacaan
akan terkunci. Untuk kembali tekan tombol tersebut lagi.
2. Tekan dan tahan tombol “H/M” untuk masuk ke mode maksimum dan minimum hingga
muncul ikon MAX atau MIN. angka maksimum dan minimum akan muncul ketika menekan
tombol dengan lembut. Untuk keluar dari mode ini tekan dan tahan tombol “H/M” hungga
ikon MAX dan MIN menghilang, dan kembali ke mode pengukuran

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi

22
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

23
Photometer ZE-200 Bluetooth/NFC

ZE-200 Bluetooth membaca secara otomatis didesain untuk operasi dalam jangka panjang dan
bebas kerusakan. Untuk mendapatkan hasil terbaik, bacalah instruksi-instruksi secara seksama dan
ikutilah prosedur-prosedur yang direkomendasikan. Fotometer ZE-200 Bluetooth/NFC dapat
digunakan baik di laboratorium maupun di lapangan. Alat ini tahan lama tetapi harus dianggap
sebagai peralatan untuk kepentingan ilmiah. Didesain untuk tahan terhadap kelembaban dan
tumpahan tetapi perawatan harus dilakukan agar alat berumur panjang.
Simpanlah alat dalam keadaan bersih, bebas pencemar dan di tempat yang layak:
1. Jangan menuangkan sampel atau menyiapkan pengujian pada penampung yang berada di
dalam alat.
2. Segera tutup tabung pengujian setelah penyiapan blanko dan sampel pengujian.
3. Lap tabung pengujian dengan tisue bersih untuk membersihkan tumpahan dan kondensasi
sebelum meletakkannya di dalam fotometer.
4. Jangan meninggalkan tabung di dalam fotometer. Keluarkan segera setelah setiap kali
pengujian.
5. Segera lap setiap tumpahan yang mengenai alat atau ruang peletakan tabung pengujian
menggunakan tisue bersih.
6. Instrumen harus selalu dalam keadaan bersih. Bersihkan ruang peletakan tabung
pengujian menggunakan tisue atau bola katun yang dibasahi.
7. Jauhkan alat dari bahan kimia dan bahan pembersih.
8. Letakkan alat di tempat yang bersih, kering jika tidak digunakan. Letakkan di atas dudukan
yang bersih dan kering jauh dari bahan-bahan kimia, atau letakkan di dalam lemari atau di
dalam koper pembawa.
9. Letakkan koper pembawa pada tempat bersih dan kering. Pastikan bahwa koper telah
kering sebelum alat diletakkan di dalamnya dan ditutup.

24
Spesifikasi Teknis Photometer ZE-200 Bluetooth/NFC :
 Tipe instrumen :
Fotometer sumber cahaya ganda dengan pembacaan langsung dari kalibrasi uji terprogram,
absorbansi dan transmitansi.
 Sumber optik : Teknologi LED ganda dengan filter optik.
 Detektor optik : Silikon fotodioda.
 Panjang gelombang : 450nm, 500nm, 550nm, 570nm, 600nm, 650nm
 Seleksi panjang gelombang : Otomatis.
 Bandwidth : ±5nm
 Transmitansi : 0 - 100%T
 Absorbansi : 0 – 2,5 Abs
 Akurasi : ± 1,0% T
 Tampilan : 320 x 240 pixel LCD dengan penyesuaian kontras layar.
 Lampu layar : Memiliki jangka waktu, dengan fitur tampilan redup otomatis.
 Bahasa menu alat : Bahasa Indonesia, Inggris, Prancis, Spanyol, Jerman, Italia, Turki,
Mandarin (Cina).
 Peringkat ketahananan alat : IP67
 Baterai : 3 x 1.5v ‘AA’
 Sumber listrik : 5V DC, 900mA
 Konektifitas : Bluetooth, USB, Unit dapat dikoneksikan ke PC komputer / Laptop
 Memori internal : menyimpan 1000 data hasil uji
 Mengunduh data : Via USB
 Metode pengukuran : Lebih dari 50 parameter
 Fitur Hitungan mundur otomatis, waktu reaksi antara sampel dengan reagen.
 Pengujian yang ditetapkan pengguna : hingga 30 kalibrasi, hingga 20 poin per kalibrasi.
 Tombol : 16 tombol termasuk tombol angka, tombol navigasi, dan tombol OK.
 Komunikasi informasi perangkat : NFC
 Aksesoris untuk fotometer : 1 set

Fitur Instrumen Photometer ZE-200 Bluetooth/NFC :


 Dilengkapi dengan menu operasional Bahasa Indonesia. Hal ini akan memudahkan user /
pengguna dalam melakukan pengukuran.
 Ketahanan cassing anti air dan debu, sehingga dapat digunakan di berbagai medan (outdoor
/ indoor). Cocok untuk pengukuran di lapangan.

25
 Dapat menggunakan baterai / sumber tenaga listrik eksternal langsung dari sumber DC.
 Dilengkapi dengan koneksi NFC, Bluetooth, dan koneksi ke perangkat PC.
 Memori internal untuk meyimpan data pengukuran dengan kapasitas hingga 1000 data.
 Data dapat diunduh ke PC komputer / Laptop.
 Menggunakan teknologi display dengan penyesuaian kontras layar yang memudahkan untuk
penggunaan dibawah sinar matahari.

PRINSIP KERJA
Fotometer pembacaan langsung ZE-200 Bluetooth/NFC adalah alat untuk pengukuran
intensitas warna. Cahaya akan melalui tabung yang berisi larutan sampel, kemudian menembus
filter berwarna dan mencapai detektor cahaya. Filter yang dipilih, disesuaikan dengan panjang
gelombang yang diinginkan. Jika larutan sama sekali tidak berwarna, semua cahaya akan dilalukan
sampel. Jika sampel berwarna, cahaya akan diabsorbsi dan cahaya yang melalui tabung sampel akan
berkurang sebanding dengan intensitas cahaya dalam tabung.
Prosedur pengujian fotometer ZE-200 Bluetooth/NFC, fotometer pembacaan langsung
digunakan untuk mengukur intensitas warna yang dihasilkan ketika reagen kimiawi bereaksi dengan
sampel. Pada pengujian ini, intensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan kadar parameter
uji.
Fotometer telah diprogram sebelumnya dengan kalibrator-kalibrator untuk setiap
parameter uji. Prosedur pengujian yang lain dilakukan pada panjang gelombang berbeda untuk
mengoptimalkan sensitivitas setiap pengujian. Panjang gelombang yang dibutuhkan akan dipilih
secara otomatis oleh alat.
Kalibrasi dipilih dengan memasukkan angka program unik ketika setiap prosedur pengujian
dimulai. Ini memungkinkan alat memilih filter panjang gelombang yang sesuai dan memungkinkan
respons fotodioda dikonversi mejadi pembacaan kadar. Dengan demikian, alat menampilkan
pembacaan langsung hasil pengujian.
Fotometer disesuaikan untuk aplikasi analitik umum. Alat dapat digunakan sebagai
fotometer laboratorium atau lapangan untuk metode analitik standard atau untuk membandingkan
larutan-larutan berwarna.
Untuk aplikasi analitik umum, Transmitans (program uji 0), atau Absorbans (program uji 1) dapat
dipilih.

26
Sumber Listrik
Fotometer didesain untuk dapat dilistriki dengan baterai alkalin atau melalui soket USB.
Jika digunakan listrik PLN, intrumen dihubungkan dengan kabel penghubung USB ke adapter listrik.
Alternatif lain adalah, ketika kabel USB dihubungkan ke sebuah komputer, listrik akan diambil dari
komputer.
Fotometer menampilkan indikator baterai – lihat fungsi ‘Mode Sistem’ dan geserlah ke
Tingkat Baterai. Tegangan minimum 3.0V diperlukan untuk mengoperasikan fotometer.
Sebagai tambahan dari fitur di atas, pesan peringatan-baterai akan ditampilkan secara otomatis jika
tegangan baterai rendah. Baterai sebaiknya diganti segera setelah pesan peringatan ditampilkan.

Mengganti Baterai
Kompartemen baterai di bagian bawah alat diamankan dengan empat sekrup. Untuk
mengganti baterai, bukalah sekrup (sampingkan), buka penutup dan pasanglah baterai, pastikan
baterai terpasang dengan polaritas sesuai petunjuk. Gunakan baterai 3 x 1.5 V ‘AA’ baterai alkalin.
Untuk menghindari potensi kerusakan karena korosi, lepaskan baterai dari alat jika alat tidak akan
digunakan dalam waktu lama (>30 hari).

GAMBAR TAMPILAN ALAT PHOTOMETER ZE-200 Bluetooth/NFC :

FUNGSI – FUNGSI TOMBOL

1. Tombol ini dipergunakan untuk menghidupkan dan mematikan, ON/OFF.

2. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke atas.

3. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke bawah.

4. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke kanan.

5. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke kiri.

27
6. Tombol ini dipergunakan untuk mengeksekusi suatu program, dan jika di keyboard
komputer sama dengan tombol ENTER.

TAMPILAN LAYAR LCD PHOTOMETER ZE-200 Bluetooth/NFC :

1. Tampilan list reagent yang


sedang diukur
2. Tampilan instruksi untuk
memasukkan sampel dan
menampilkan hasil
pengukuran
3. Info Panel - ikon status
display, tanggal / waktu dan
Sampel / Operator ID
4. Tampilan Instruksi (OK
Blank, Untuk pilih yang akan
diukur, dan waktu.

INFO TAMPILAN PADA LAYAR PHOTOMETER ZE-200 Bluetooth/NFC :

CARA PENGAMBILAN SAMPEL:


Langkah penting pertama dalam analisis setiap mengambil sampel yang representatif. Ketika
memilih titik sampel sejumlah titik perawatan yang direkomendasikan sebagai berikut:
Pastikan titik sampel aman untuk mengakses dan mengikuti semua / tindakan pencegahan yang
relevan yang dibutuhkan.
1. Ketika sampel dari keran atau outlet, membersihkan keran / outlet dengan kain kering
sebelum keran / keluar untuk berjalan selama 1 menit sebelum pengambilan sampel.
2. Ketika sampel dari sungai atau sungai mengambil sampel sedekat mungkin ke sumber aliran
utama dan tidak terlalu dekat dengan tepi di mana air mungkin masih dan tidak
representatif dari sampel secara keseluruhan. Bilas setiap sampel yang akan diukur berulang
kali dengan sampel untuk mencegah kontaminasi dari sampel sebelumnya.

28
3. Setelah dikumpulkan sampel harus diproses segera atau secepat mungkin, terutama untuk
jenis sampel yang sangat reaktif seperti klorin misalnya. Namun jika ada penundaan antara
pengumpulan sampel dan analisis kemungkinan adanya kontaminasi pertumbuhan bakteri
dan Sampel yang mengandung partikel padat dapat mengganggu analisis fotometri.
4. Lebih Baik dan memungkinkan padatan untuk mengendap dan tuang cairan yang
jernih/bening atau menyaring sampel sebelum analisis.

PENGOPERASIAN PHOTOMETER ZE-200 SECARA UMUM :


Fotometer dikendalikan dengan sistem menu intuitif yang sederhana.
1. Tombol ini dipergunakan untuk menghidupkan dan mematikan, ON/OFF.

2. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke atas.

3. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke bawah.

4. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke kanan.

5. Tombol ini dipergunakan untuk mengerakkan kursor ke kiri.

6. Tombol ini dipergunakan untuk mengeksekusi suatu program, dan jika di keyboard
komputer sama dengan tombol ENTER.

Mode Operasi
Fotometer memiliki dua mode operasi berbeda – mode PHOTOMETER dan mode SYSTEM.
Mode PHOTOMETER adalah mode operasi normal untuk melakukan pembacaan fotometer. Mode
ini secara otomatis dipilih ketika alat dihidupkan dengan menekan tombol on /off.
Agar baterai tahan lama, fotometer akan secara otomatis mati setelah digunakan. Lamanya periode
alat mati pada penggunaan normal adalah lima menit, periode lamanya alat mati dapat diatur pada
mode SYSTEM.
Mode SYSTEM digunakan untuk mengeset pilihan-pilihan sistem. Mode ini dipilih ketika alat
dihidupkan dengan menekan tombol kemudian ‘System’ dipilih dan tombol [OK] ditekan.
Berpindahlah ke menu box lain untuk melihat pilihan-pilihan menu yang tersedia.

29
Mode Sistem
Ketika untuk pertama kalinya alat digunakan, mode SYSTEM digunakan untuk mengeset
pilihan-pilihan operasi yang diinginkan:

 Tombol dan digunakan untuk berpindah antar menu.

 Tombol dan digunakan untuk memastikan pilihan.


 Tekan [OK] untuk menerima pilihan, dan kembali ke mode PHOTOMETER. Pilih bahasa yang
akan digunakan Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol atau Itali.
 Tetapkan satuan yang akan ditampilkan: mg/l, ppm, mmol/l, mol/l dan g/l.
 Tetapkan pilihan angka sampel (sample number) ‘On’ jika diperbolehkan untuk mengisi
angka sampel selama operasi fotometer normal.
 Tetapkan pilihan penambahan sampel ‘On’ untuk secara otomatis meningkatkan angka
sampel.
 Tetapkan pilihan faktor pengenceran ‘On’ atau ‘Off’. Jika ditetapkan faktor pengenceran
‘On’, alat akan mengizinkan masukan faktor numerik yang akan digunakan dalam
perhitungan hasil yang akan ditampilkan pada alat.
 Tetapkan pilihan format tanggal yang diinginkan. Tanggal dapat ditampilkan baik
Tanggal/Bulan/Tahun ataupun Bulan/Tanggal/Tahun.
 Untuk merubah tanggan dan waktu, pilih garis tanggal dan waktu kemudian masukkan
masukkan angka yang benar menggunakan tombol angka. Untuk memperbaiki kesalahan,
gunakan tombol-tombol untuk menggerakan kursor kemudian masukkan data yang benar.

Sistem – Opsi Lengkap dan Cara Pengoprasian photometer ZE-200 Bluetooth/NFC :


Fotometer ZE-200 Bluetooth/NFC memiliki banyak pilihan yang dapat dieksplorasi pada waktu luang
untuk mendapatkan yang terbaik. Penjelasan pilihan-pilihan aplikasinya adalah sebagai berikut:
1. Tekan tombol ON/OFF, maka pada layar akan muncul data-data pengukuran dan
nama-nama paramter sample yang akan diukur.
2. Untuk memulai pengukuran pilih salah satu parameter yang akan diukur, untuk pertama kali
pengukuran di layar pasti akan muncul (Masukan Blangko).
3. Jika pada layar muncul dialog (Masukan Blangko) maka masukkan Blangko yang berwarna
jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit.untuk jelasnya lihat gambar dibawah ini.

30
4. Masukkan Blangko kedalam tube photometer ZE-200 Bluetooth/NFC, dan tekan [OK], maka
tampilan pada layar photometer adalah sesuai dengan gambar dibawah ini.

5. Jika pada layar sudah menunjukkan dialog [Masukan Sampel] maka masukkan sampel yang
telah dicampur dengan reagent dan tekan tombol [OK] untuk mengeksekusinya. Lihat
contoh tampilan layar dibawah ini.

6. Fungsi pilihan pada tampilan layar bawah :

− Pilih Pengukuran : Dipergunakan untuk memilih parameter program, dan untuk


kembali kemenu semula.
− Baca : Dipergunakan untuk membaca sampel yang telah dicampur
dengan reagent.
− Blank : Dipergunakan untuk mengkondisikan sensor seperti semula.
Agar nilai pada layar menjadi NOL, tetapi lebih bagusnya jika
[Blank] di pasangkan Blangko agar nilai pembacaan berikutnya
lebih akurat.
− Timer : Dipergunakan untuk pengaturan waktu pengukuran
− Untuk memilih program pilihan yaitu menggunakan panah kanan dan kiri untuk
mengerakkan kursornya.

Tampilan Layar Setelah dinyalakan :


Untuk mengakses menu Mode tekan tombol panah kiri untuk menyorot 'Menu' dan OK.
Untuk memilih tes menggunakan panah atas / bawah untuk melihat daftar dan tekan OK pada
parameter yang diinginkan.
Fotometer ZE-200 Bluetooth/NFC memiliki empat mode operasi sebagai berikut :

31
1. Pilih Parameter Uji / Pilihan List Reagent yang lain
Di mode ini kita bisa melihat dan memilih list reagent yang sudah diprogram dalam
photometer ZE-200 Bluetooth/NFC, dengan cara menekan tombol (OK), maka list reagent
akan muncul
2. Tombol Cepat Pengujian
Di mode ini kita bias Menetapkan hingga 10 list tes yang paling sering digunakan untuk akses
satu tombol ketika dalam mode tombol cepat pengujian, ditunjukkan dengan ikon di Info
Panel.
3. Menu Pengaturan
Personalisasi Fotometer Anda ZE-200 Bluetooth/NFC dan mengelola data yang tersimpan
dalam menu pengaturan. Pilihan meliputi pengaturan Operator / ID Sampel, menginterogasi
hasil log dan mendefinisikan kondisi instrumen operasi

Melihat Log
Fotometer memiliki memori internal yang dapat menyimpan hingga 500 hasil. Jika memori telah
penuh, setiap hasil baru akan menimpa hasil yang paling lama.

Pilih ‘Log’ kemudian ‘Lihat’ untuk melihat hasil yang telah disimpan, pada layar. Tombol dan
dapat digunakan untuk melihat hasil-hasil yang disimpan.
Pilih ‘Hapus’ untuk mengosongkan memori. Konfirmasi akan diminta untuk menghindari data
terhapus secara tidak sengaja. Pilih ‘Kembali’ untuk kembali ke mode Menu Pengaturan. Pilih
‘Download’ untuk mengunduh dan mentransfer data ke dalam komputer personal. Pilihan ini hanya
tampil jika mode USB ditetapkan sebagai ‘COM Port’. Lihatlah ‘Interface Connection and Data
Memory’ (Hubungan Antar Muka dan Memori Data) untuk informasi lebih lanjut.

4. Uji Cek Standar:


Mode ini digunakan untuk Memvalidasi kinerja Fotometer Anda ZE-200 Bluetooth/NFC
menggunakan Standar. Dan melihat dan kalibrasi dari setiap panjang gelombang yang ada
dan disesuaikan dengan nilai standar yang telah disediakan.

Cahaya Latar Belakang


Fitur tampilan grafik cahaya latar belakang digunakan untuk meningkatkan tampilan kontras. Fitur
ini dapat dimatikan untuk menghemat baterai.

32
Pilihan Bahasa
Fotometer dapat dioperasikan menggunakan sejumlah bahasa. Jika suatu bahasa dipilih, nama
pengujian dan perintah-perintah operasi akan ditampilkan dengan bahasa yang dipilih. Tes-tes
tertentu dan satuannya disajikan sejalan dengan konvensi negara-negara tertentu dan hanya
tersedia jika digunakan bahasa tersebut. Pilihan bahasa yang tersedia Inggris, Prancis, Jerman,
Spanyol atau Italia.

Satuan
Pilihan satuan yang dapat digunakan adalah mg/l, ppm, mmol/l, μmol, g/l dan μg/l.

Angka Sampel
Angka unik digunakan untuk mengidentifikasi sampel dalam log. Jika pilihan Angka Sampel ‘On’
dipilih, pengguna ditawarkan pilihan sejumlah angka hingga 10 digit untuk setiap hasil pembacaan.
Jika dipilih ‘Off’, angka sampel secara otomatis dipilihkan.

Peningkatan Angka Sampel


Pilihan peningkatan angka sampel digunakan untuk menentukan apakah alat secara otomatis atau
tidak melakukan peningkatan angka sampel setelah setiap kali pengujian. Peningkatan angka sampel
digunakan ketika alat digunakan untuk melakukan sejumlah test yang sama. Angka sampel tidak
perlu digunakan ketika melakukan sejumlah pengujian berbeda pada sampel yang sama.

Faktor Pengenceran
Jika kadar sampel berada di luar rentang pengujian, prosedur pengenceran dapat digunakan.
Ketika dipilih faktor pengenceran ‘On’, alat akan mengizinkan dimasukkannya faktor numerik yang
akan digunakan dalam perhitungan hasil ditampilkan dan disimpan dalam log.

Tanggal dan Waktu


Alat akan merekam tanggal dan waktu setiap kali pembacaan dilakukan dan menyimpannya sebagai
data dalam log. Untuk memperbaiki tanggal dan waktu pencatat waktu internal, pilih baris data dan
waktu.

Format Tanggal
Pilihan format yang tersedia adalah hari/bulan/tahun atau bulan/hari/tahun.

33
Umur Baterai
Tingkat umur baterai menunjukkan sisa umur baterai. Diperlukan tegangan minimal 3.0V untuk
dapat menjalankan alat.

Mode Penyetingan Sistem Penguncian


Dimungkinkan untuk melakukan penguncian agar sistem yang telah diseting tidak dirubah baik
disengaja atau tidak disengaja. Hal ini penting ketika diperlukan verifikasi hasil pengujian pada waktu
dan tanggal tertentu, atau ketika suatu prosedur selalu membutuhkan angka sampel atau faktor
pengenceran. Penguncian penyetingan dapat diminta melalui agen/distributor.

Pembulatan
Pada kondisi normal biasanya fotometer akan membulatkan hasil pengukuran secara memadai
dengan memperhitungkan resolusi pengujian. Pembulatan berbeda-beda untuk setiap parameter
tergatung dari kurva kalibrasinya. Hal ini menjamin presisi dan akurasi setiap prosedur pengujian.
Untuk tujuan normal sangat disarankan untuk menjalankan alat apa adanya.
Walapun demikian, untuk aplikasi analitik tertentu, adalah lebih bermanfaat jika hasil dibiarkan apa
adanya tanpa pembulatan. Hal ini terjadi, misalnya, ketika melakukan evaluasi statistik atas metode
pengujian, misalnya data untuk perhitungan deviasi standar atau distribusi data.

Waktu Tunggu (Time-Out)


Untuk penghematan baterai, fotometer akan mati secara otomatis lima menit setelah tombol
terakhir ditekan.
Waktu tunggu fotometer dapat diperlama hingga 15 menit sebelum mati, sehingga dimungkinkan
untuk penggunaan secara terus menerus. Hal ini sangat berguna terutama ketika sumber listrik alat
berasal dari antar muka USB.

Menyunting Pengujian-Pengujian yang Didefinisikan Pengguna


Pengguna mungkin menginginkan mengembangkan sendiri pengujian dan menyimpan
kalibrasi-kalibrasinya di dalam fotometer. Fotometer ZE-200 dapat menyimpan hingga 30 kalibrasi
yang didefinisikan pengguna. Untuk lebih jelasnya, lihatlah ‘Pengujian-Pengujian yang Didefinisikan
Pengguna’ di bawah.

34
USB
Antar muka USB memungkinkan komunikasi antara alat dan komputer personal. Ada dua pilihan
mode operasi – Hard Drive dan COM Port.
Pada mode Hard Drive, alat dianggap sebagai penyimpan data(hard drive) yang dapat dipindahkan
ketika dihubungkan dengan sebuah komputer personal. Tidak diperlukan tambahan perangkat lunak
pada komputer yang menjalankan Windows 2000, ME atau XP.
Pada mode COM Port, alat dihubungkan ke komputer personal mealui port serial RS232. Pada mode
ini, komputer personal memerlukan instalasi driverUSB virtual COM Port.
Instruksi yang terperinci ada pada seksi ‘Hubungan-Hubungan Antar Muka dan Memori Data’.

HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTAR MUKA DAN MEMORI DATA


Data yang telah disimpan dapat diakses dengan pemanggilan kembali pada layar (lihatlah ‘Melihat
Log’). Data dapat juga diakses melalui sebuah komputer personal:
 Hubungkan alat ke sebuah komputer melalui port USB menggunakan kabel USB.
 Hidupkan alat dengan menekan tombol ON dan pilihlah mode SYSTEM dari menu ‘Pilihan’
(‘Options’).
 Arahkan ke ‘USB’ dan pilihlah baik ‘Hard Drive’ ataupun ‘COM Port’.
‘Hard Drive’ – Jika opsi ini dipilih, ketika alat terhubung dengan komputer dan dihidupkan, alat akan
ditampilkan sebagai hard drive tambahan pada komputer personal. Log hasil pengukuran ada pada
file teks – ‘ZE-200_LOG.txt’. File lain yang ditampilkan pada layar yang berisi kalibrasi dan sistem
operasi yang digunakan untuk memperbaharui alat sebaiknya diabaikan.

File log dapat direkam dari alat dengan memindahkannya antar perangkat dan setelah terekam
dapat dibuka menggunakan banyak perangkat lunak penyunting teks,
Catatan: Menghapus file dari hard drive alat pada komputer akan menghapus memori data alat.
‘COM Port’ – Dengan opsi ini data dapat diunduh dari alat ke komputer personal:
- Bukalah jendela ‘Virtual COM Port’– HyperTerminal’ pada komputer.
- Pada mode alat Menu Pengaturan, arahkan ke ‘Lihat Log’ dan pilih ‘Unduh’ (Download).
Data dari log akan ditampilkan pada layar komputer personal dan dapat ditransfer ke aplikasi
Windows atau dicetak sesuai kebutuhan.

Menghubungkan NFC dengan Ponsel


Untuk menggunakan fitur NFC ini dibutuhkan Ponsel yang memiliki NFC. Fitur NFC pada Fotometer
ZE-200 ini memungkinkan untuk melihat video tutorial, nama produk, serial number, garansi, manual

35
dan form komplain di dalam Ponsel yang memiliki sensor NFC. Langkah-langkah penggunaan NFC di
Fotometer ZE-200 sebagai berikut:
1. Pastikan Ponsel memiliki fitur pendeteksi NFC, dan pastikan terhubung dengan internet
2. Letakkan Ponsel pada stiker hologram NFC di Fotometer ZE-200.
3. Pilih menu ( = ), jika ingin melihat video tutorial pemakaian alat Fotometer ZE-200 pilih menu
‘Video’. Jika ingin melihat nama produk, serial number, garansi dan manual pilih menu ‘Info
Produk’ maka akan muncul tampilan nama produk, serial number, garansi sedangkan untuk
membaca manual klik pada tulisan biru ‘Baca Manual PDF’ untuk mengunduhnya. Dan pilih
menu ‘Komplain’ jika ingin memberi masukkan pada produk Fotometer ZE-200.

PEMBACAAN FOTOMETER
Fotometer ini sangat mudah untuk digunakan. Petunjuk di layar memandu pengguna untuk
mendapatkan hasil.
Nomor Program dan Instruksi Pengujian
Setiap pengujian (tes) dikenali dari nomor program atau nama tombolnya. Nomor-nomor program
ditunjukkan pada lembaran petunjuk penggunaan yang disediakan bersama alat atau sistem reagen.
Untuk beberapa pengujian, tersedia beberapa program yang dapat dipilih yang menawarkan
beberapa jenis hasil yang berbeda (misalnya Nitrat – NO3 atau Nitrat Nitrogen – NO3-N).
Pada metode-metode tertentu, pengujian lanjutan dapat dilakukan – contohnya pengujian Klorin
bebas dan Klorin total. Alat telah menyediakan kebutuhan pemrograman lanjutan tersebut. Pada
pengujian-pengujian tersebut, setelah hasil tahap pertama didapatkan, pilihan ‘Program Lanjutan’
dapat dipilih untuk melakukan pengujian lanjutan, dan hasilnya akan dihitung secara otomatis.
Program-program lanjutan mempunyai nomor program sendiri untuk tujuan referensi dan tidak
diperkenankan untuk melakukan akses langsung pada program-program tersebut.

Pengenceran Sampel
Fotometer ZE-200 Bluetooth/NFC mempunyai pilihan pengenceran. Dengan ini sebuah faktor dapat
dimasukkan ketika sampel telah diencerkan agar kadarnya berada pada rentang pengukuran
pengujian.
Contohnya jika sebuah sampel telah diencerkan sebanyak lima kali, faktor pengenceran x5 dapat
dimasukkan. Fotometer akan mengalikan hasil pembacaan dengan faktor tersebut sehingga yang
akan ditampilkan adalah kadar sampel yang sebenarnya.
Pilihan ini dapat digunakan menggunakan tabung pengenceran yang memungkinkan pengenceran x2,
x3, x4, x5 dan x10 dapat dilakukan; atau menggunakan spuit pengenceran yang memungkinkan

36
pengenceran hingga x100. Faktor-faktor pengenceran yang lebih tinggi dapat dimasukkan tetapi
dibatasi oleh keterbatasan digit pada hasil yang ditampilkan untuk setiap pengujian. Jika batas
kemampuan pengenceran terlampaui, simbol [xxx] akan ditampilkan pada tampilan hasil. Jangan
melakukan pengenceran sebelum melakukan pengujian pH, atau pembacaan Transmitans atau
Absorbans.

PENGENCERAN MENGUNAKAN TABUNG DILUTION.


Pengenceran dengan tabung dilution hanya bisa melakukan pengenceran sampai 10x atau kurang
1. Tentukan Tingkat Pengenceran sample yang diperlukan
2. Isi Sample kedalam sampai salah satu tanda (10x,5x,4x,3x,2x,1x) Contoh : isi tabung dengan
sample sampai batas 5x , lalu isi dengan air akuadest sampai tanda 100 ml (1x)
3. Aduk sampai merata
4. Sample yang telah diencerkan tersebut sudah bisa dilakukan pemeriksaan.

PENGENCERAN DENGAN SYRINGE (SUNTIKAN)


Pengenceran dengan Syringe hanya bisa melakuakan pengenceran 10 x sampai 100 x
1. Tentukan Tingkat Pengenceran sample yang diperlukan
2. Celupkan ujung suntikan kedalam sample sesuaikan dengan tingkat pengenceran yang
diinginkan.
3. Siapkan Tabung Dilution lalu masukan sample yang sudah diambil dengan suntikan dilution
Contoh : sample suntikan 30x tuang ke dalam tabung dilution lalu isi dengan dengan air
akuadest sebanyak batas 100 ml ( 1x)
4. Aduk sampai merata
5. Sample yang telah diencerkan tersebut sudah bisa dilakukan pemeriksaan.

Tabel Pengenceran :
Pengenceran Jumlah Sample (ml) Jumlah Aquadest (ml) Total (ml)
1X 100.00 0.00 100
2X 50.00 50.00 100
3X 33.33 66.67 100
4X 25.00 75.00 100
5X 20.00 80.00 100
6X 16.67 83.33 100
7X 14.29 85.71 100

37
8X 12.50 87.50 100
9X 11.11 88.89 100
10X 10.00 90.00 100
15X 6.67 93.33 100
20X 5.00 95.00 100
25x 4.00 96.00 100
27x 3.70 96.30 100
30x 3.33 96.67 100
33x 3.03 96.97 100
35x 2.86 97.14 100
37x 2.70 97.30 100
40x 2.50 97.50 100
45x 2.22 97.78 100
48x 2.08 97.92 100
50x 2.00 98.00 100
55x 1.82 98.18 100
60x 1.67 98.33 100
62x 1.61 98.39 100
65x 1.54 98.46 100
70x 1.43 98.57 100
77x 1.30 98.70 100
80x 1.25 98.75 100
83x 1.20 98.80 100
91x 1.10 98.90 100
99x 1.01 98.99 100

Jika mendapat kesulitan pada angka tertentu dalam pengambilan sampel saat melakukan
pengenceran, maka dapat dilakukan pembulatan. Pembulatan dilakukan dengan mengambil angka
jumlah sampel terdekat. Akan tetapi pada saat memasukkan delution faktor di Fotometer harus
memasukkan angka pengenceran yang sama. Contoh pada Amonium angka pengenceran yang
seharusnya 48x dengan jumlah sampel yang diambil 2,08 ml, maka dapat dibulatkan dengan jumlah
sampel 2,00 dengan angka pengencerannya 50x, dan pada saat memasukkan dilution faktor di
fotometer juga harus memasukkan angka x50.

38
Tabung Blanko dan Sampel
Sebuah tabung blanko (BLANK TUBE) diperlukan setiap kali fotometer digunakan. Blanko
memungkinkan alat mengkompensasi warna asli sampel pengujian.
Tabung blanko adalah tabung pengujian yang hanya diisi dengan sampel yang akan diuji. Adalah
penting untuk menggunakan sampel aktual yang akan diuji agar didapatkan perbandingan
sebenarnya dari hasil-hasil pengujian.

Istilah tabung sampel (SAMPLE TUBE)digunakan untuk menjelaskan tabung yang berisi sampel dan
reagen-reagen yang telah ditambahkan menurut instruksi pengujian. Pembacan fotometer dilakukan
pada tabung ini.

Penutup Cahaya
Penutup cahaya disediakan bersama fotometer. Penutup ini menutupi ruang pembacaan dan
mencegah cahaya berlebihan dari luar mencapai fotodiode.
Tidak diperlukan penutup cahaya ketika melakukan pengukuran di dalam ruangan atau ketika
berada di bawah pohon yang teduh. Penutup cahaya sebaiknya digunakan ketika bekerja di luar
ruangan dengan pancaran sinar matahari yang kuat. Penutup cahaya dianjurkan digunakan ketika
melakukan pengujian turbiditas seperti pengujian Asam Sianurat (Cyanuric Acid) atau jika lampu
yang digunakan sangat terang. Keharusan penggunaan penutup cahaya akan dicantumkan pada
instruksi pengujian.

Mendapatkan Hasil Terbaik


Keberhasilan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan konsisten tergantung dari kepatuhan
menjalankan prosedur. Selalu jalankan instruksi pengujian secara seksama dan taati waktu tunggu
yang telah ditetapkan serta kondisi suhu jika diminta.
Lap tabung pengujian agar bebas kondensasi sebelum diletakkan di dalam fotometer. Tabung
pengujian harus selalu diletakkan di tempat yang bersih. Cuci dan keringkan dengan hati-hati
setelah digunakan. Tabung yang kotor dapat direndam di dalam larutan deterjen lemah jika perlu.
Tabung-tabung yang mempunyai bercak atau tergores sebaiknya diganti.

Melakukan Pembacaan

1. Tekan tombol . Alat akan berbunyi beep dan menampilkan boks menu ‘Pilih Pengujian’,
dan program pengujian yang terakhir kali dilakukan ditampilkan. Kursor akan berpendar ‘OK’

39
pada pilihan menu di bagian bawah layar. Tekan [OK] untuk menerima program dan ikuti
instruksi pada layar untuk pengujian yang dipilih.

2. Untuk memilih program pengujian yang lain, dapat digunakan tombol dan untuk
menelusuri pilihan-pilihan menu, atau menggunakan tombol numerik Phot untuk memanggil
nama pengujian yang diinginkan. Untuk kemudahan, empat macam pengujian yang paling
sering dilakukan akan ditampilkan pada bagian atas layar ‘Memilih Pengujian’. Tekan [OK]
untuk mengonfirmasi program yang dipilih.
3. Jika pilihan angka sampel telah ditetapkan sebelumnya, tampilan berikut akan terlihat,
contohnya:
4.

Masukkan atau konfirmasi angka sampel (hingga 10 digit), kemudian tekan [OK].
5. Jika pilihan faktor pengenceran telah ditetapkan sebelumnya, tampilan berikut akan terlihat:

Tekan [OK] untuk menerima angka biasanya (x1, tidak diencerkan), atau masukkan faktor
pengenceran kemudian tekan [OK].

6. Tampilan berikut akan terlihat:

40
Letakkan Tabung Blanko ke dalam ruang pembacaan, kemudian tekan [OK]. Jika alat
digunakan dengan mode penggunaan terus menerus, lakukan blanko dari waktu ke waktu.
CATATAN: Alat didesain untuk menyimpan hasil blanko selama alat dihidupkan. Langkah
ini dapat diabaikan jika pengujian lanjutan dilakukan. Walaupun demikian, jika pengujian
lanjutan memerlukan blanko berwarna atau reagen, atau menggunakan tabung yang
diameternya berbeda, permintaan ‘Masukkan Blanko’ akan ditampilkan pada layar.
7. Pengesetan alat akan berlangsung secara otomatis, dan setelah beberapa detik tampilan
berikut terlihat:

Letakkan tabung sampel (sampel dan reagen) ke dalam ruang pembacaan, kemudian tekan
[OK].

8. Alat akan melakukan pembacaan dan tampilah hasil berikut akan terlihat:

Simbol-simbol berikut akan ditampilkan pada hasil jika di luar rentang pengujian:
Hasil lebih besar dari rentang pengukuran >>
Hasil lebih kecil dari rentang dari digit pengukuran <<
9. Pilihan menu di bagian bawah layar menawarkan pilihan:
‘Memilih Pengujian’ - kembali ke menu program pengujian dan memilih pengujian lain
‘Membaca’ - membaca tabung sampel lain untuk pengujian yang sama
‘Blanko’ - mem-blanko alat kembali
‘Lanjutan’ - pengujian lanjutan jika tersedia.

41
Pengujian Lanjutan (Hanya Tes-Tes Tertentu)
1. Pilih ‘Pengujian Lanjutan’ (‘Follow-On’) dan tekan [OK] selama tahap penampilan hasil
pembacaan. “Masukkan Sampel” pada layar akan terlihat Letakkan tabung sampel ke dalam
ruang pembacaan, kemudian tekan [OK].
2. Alat akan melakukan pembacaan dan menghitung hasil dari kombinasi pembacaan (jika ada).
Hasil akan ditampilkan:

3. Selama ditampilkan, pilihan yang sama tersedia pada akhir program pengujian normal.
Pilih ‘Kembali’ dari menu pilihan untuk kembali ke awal tahapan pertama dari prosedur
pengujian jamak yang memungkinkan pengukuran yang sama pada sampel lain.
Pada beberapa prosedur pengujian lanjutan ada jeda. Fotometer mungkin dimatikan secara
otomatis selama jeda tersebut. Untuk menghindari dimatikannya alat, gunakan fungsi pencatat
waktu (timer) selama periode jeda. Timer akan mengabaikan fungsi alat mati sendiri.

Daftar Pengujian Favorit


Untuk mempermudah, empat macam pengujian yang paling akhir dilakukan tercantum pada bagian
atas layar ‘Pemilihan Pengujian’.

Menampilkan Bentuk-Bentuk Kimia Berbeda


Jika hasil pengukuran dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk rumus kimia, simbol kimiawi akan

berpendar dan . Gunakanlah tombol dan untuk mengetahui pilihan-pilihan yang


tersedia.

Pembacaan Transmitans dan Absorbans

Ketika melakukan pembacaan dalam mode Transmitans atau Absorbans, gunakanlah tombol dan

untuk mendapatkan panjang gelombang yang dibutuhkan.

42
Pencatat Waktu (Timer)
Fotometer dilengkapi fitur pencatat waktu mundur dan alarm yang membantu pelaksanaan
pengujian sampel. Pencatat waktu dapat diakses kapanpun dengan memilih ‘Pencatat Waktu’
kapanpun dari menu ‘Pilihan’.
Tampilan berikut akan terlihat:

Masukkan jumlah waktu yang dibutuhkan dalam menit dan detik, maksimum 29 menit dan 59 detik,
menggunakan tombol numerik, kemudian tekan [OK] untuk memulai pencatatan waktu. Gunakan

tombol dan untuk penempatan kursor dan masukkan kembali waktu untuk perbaikan jika ada
kesalahan.
Pencatat waktu akan berhitung mundur, dan membunyikan alarm ketika mencapai batas waktu yang
telah ditetapkan. Tekan [OK] untuk menghentikan alarm.
Selama periode perhitungan mundur, menu pilihan yang tersedia adalah:
Stop - membatalkan operasi pencatatan waktu, atau menghentikan alarm pada
periode akhir batas waktu.
Keluar - kembali ke layar program untuk melakukan pembacaan. Pencatat waktu
akan terus berjalan dan membunyikan alarm ketika mencapai periode
akhir batas waktu.
Keluar dan Membaca - kembali ke layar program dengan perhitungan mundur ditampilkan
pada layar – alat secara otomatis akan melakukan pembacaan pada
periode akhir batas waktu – alarm tidak akan berbunyi.

Pengujian-Pengujian yang Didefinisikan Pengguna


Pengguna mungkin menginginkan untuk mengembangkan metode pengujian sendiri dan
menyimpan data kalibrasi di dalam fotometer ZE-200. Alat ini memungkinkan pembacaan langsung
pengujian-pengujian yang dilakukan pengguna. Fotometer ZE-200 mampu menyimpan hingga 30
kalibrasi yang didefinisikan oleh pengguna.

43
Cara memrogram kalibrasi yang didefinisikan pengguna:
1. Hidupkan alat, pilih menu ‘Manu Pengaturan’ kemudian tekan [OK]. Telusuri pilihan
masukan USB dan pastikan pilihan ‘Com Port’.
2. Melalui komputer personal, bukalah hubungan Hyper Terminal untuk ZE-200.
3. Melalui alat, pada menu ‘Sistem’, pilih ‘Menyunting Pengujian yang Didefinisikan Pengguna’
kemudian tekan [OK]. Alat akan menampilkan pengujian-pengujian yang telah diunduh,
atau menampilkan ‘DAFTAR KOSONG’ jika tidak ada.
4. Pada menu ‘Pilihan’, pilihlah [Tambahkan] ([Add]) untuk menambahkan pengujian baru,
atau [Edit] untuk menyunting tes yang sedang disorot. Untuk memindahkan sorotan ke tes

lain gunakan tombol dan . Tekanlah [OK].


5. Alat akan menampilkan kotak pesan yang menginstruksikan pengguna untuk mengunduh
file pengujian baru atau hasil penyuntingan.
6. Dengan komputer personal, unduh file kalibrasi dari HyperTerminal menggunakan ‘Transfer’,
‘Kirim File Teks’ dan pilih file yang akan diunduh.
7. Alat akan memeriksa data yang diunduh. Jika dapat diterima, kotak pesan ‘Diterima’ akan
ditampilkan. Jika ada kesalahan dalam file, daftar kesalahan akan ditampilkan. Pengguna
harus memperbaiki kesalahan dalam file kalibrasi dan mengirimkannya kembali.
8. Tekan [OK] untuk menerima pengujian. Alat akan merubah ‘Daftar Tes Pengguna’ pada
layar (lihatlah 3), bersama ringkasan pada tes yang ditampilkan. Tekan [OK] untuk
menerima tes pengujian dan menuliskannya pada memori. Pilih [Batal] ([Cancel])
kapanpun untuk menolak kalibrasi.
Format file kalibrasi pengguna adalah sebagai berikut:
 File harus dimulai dengan ‘USER CALIBRATION’ (kalibrasi pengguna) dan berakhir dengan
‘END’ (akhir).
 Angka tes pengujian harus di antara 900 – 929 (30 tes pengujian).
 Nama pengujian, hingga 18 karakter.
 Satuan. Harus salah satu dari – mg/l, ppm, mmol/l, mol/l atau g/l.
 Panjang gelombang. Pilih salah satu – 450 nm, 500 nm, 550 nm, 570 nm, 600 nm atau 650
nm.
 Rumus kimia: hingga 8 karakter.
 Pasangan data. Hingga 10 pasang data dalam format:
ABSORBANCE x.xxx, CONCENTRATION (kadar hingga lima digit).

44
Catatan Perawatan Instrumen
1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

45
PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL PORTABLE INCUBATOR
INSCIENPRO PIM - 30

Terima kasih telah memilih produk inkubator untuk pengukuran Mikrobiologi kami, silakan
ikuti petunjuk penggunaan dibawah ini untuk mengetahui seluruh fitur yang ada pada inkubator ini
berikut prosedur penggunaan yang benar. Pemakaian sesuai prosedur dapat meningkatkan kualitas
hasil pengukuran dan menghindari kerusakan teknis yang mungkin terjadi. Jika anda menemukan
kesulitan dalam menggunakan inkubator ini, silakan hubungi tim Technical Support PT. Indo
TekhnoPlus dengan kontak dibawah ini.

KONDISI LINGKUNGAN
1. Suhu Lingkungan: 5OC - 40OC
2. Kelembaban Relatif: < 80%RH
3. Tekanan : 80-106 Kpa
4. Tidak ada getaran yang kuat atau gas yang korosif sekitar inkubator
5. Hindari terkena sinar matahari langsung atau sumber pemanas dan pendingin
6. Tidak ada konsentrasi debu yang tinggi disekitar inkubator
7. Berikan jarak antara dinding dengan instrumen
8. Pasangkan pada ruangan yang memiliki ventilasi yang memadai

KETERANGAN PANEL INKUBATOR

 RUN/AT = indikator ini akan menyala pada saat inkubator menyala dan aktif. Ketika inkubator
masuk ke mode Auto tuning PID, maka indikator akan berkedip.
 OUT = indikator ini akan menyala ketika fungsi output menyala.
 ALM = indikator ini akan menyala ketika suhu sudah melebihi rentang suhu operasional (Over
Temperatur).

46
PROSEDUR OPERASIONAL
1. Pastikan bahwa sumber tegangan listrik yang dipakai sudah sesuai dengan spesifikasi alat.
2. Nyalakan alat dengan mengubah switch kemode on
3. Mengatur suhu dan waktu :
 Tekan tombol “Set” kemudian panel kontroler akan menunjukkan pengaturan suhu.
 Tekan kembali tombol “Set” untuk mengubah nya menjadi pengaturan waktu.
 Tekan tombol panah “◄” , ”▼” , ”▲” untuk mengubah angka sesuai dengan kebutuhan.
 Tekan kembali tombol “Set” untuk konfirmasi.
 Jika waktu di set ke angka “0” maka inkubator akan berjalan (aktif) terus menerus, tidak
berhenti secara otomatis. Pada kondisi ini, display “SV” akan menampilkan nilai suhu.
Jika waktu tidak di set ke angka “0” maka inkubator akan berjalan aktif dengan fungsi timer
yang sudah di set, display “SV” akan menampilkan nilai waktu berjalan (runtime). Ketika
runtime telah selesai maka display “SV” akan menampilkan “END”.

Normal display Pengaturan Temperatur

Pengaturan Waktu Tampilan Waktu

 Ketika alarm temperatur aktif, maka buzzer akan mengeluarkan suara, dan indikator ALM
akan menyala. Untuk mematikan suara alarm yang menyala, tekan tombol apapun pada
panel, alarm akan mati.
 Gunakan tombol “◄” pada menu pengaturan untuk mengubah digit angka.
 Gunakan tombol “▼” pada menu pengaturan untuk mengurangi angka, jika anda menahan
tombol ini maka angka akan turun secara terus menerus. Pada saat inkubator aktif tekan
tombol ini selama 3 detik untuk membuatnya berhenti.

47
 Jika tampilan menunjukan “----“ maka ini menandakan adanya kesalahan / Error pada
komponen suhu.

PENGATURAN
 Tekan tombol “Set” selama 3 detik, kemudian panel akan menampilkan pengaturan
password “Lc”. Ubah atau sesuaikan password kemudian tekan tombol “Set” lagi. Hal ini akan
membuka menu pengaturan seperti dibawah ini. Untuk kembali ke mode operasional tekan
tombol “Set” selama 3 detik kembali.
Indikator Parameter Keterangan Range Pengaturan Pabrikan

Lc- Password 0

(0~100 )
AL- Pengaturan Alarm
5

T- Siklus kontrol (1~60S) 5S

P- Proportional band (1.0~rH) 26.5

I- Waktu Integration (1~1000S) 415

d- Waktu Differential (0~1000S) 415

Penyesuaian (-12.0~12.0 )
Pb-
Zero point 0.0

Penyesuaian
PK- (-999~999) 0
Full point

Et- Fungsi Time (0~2) 2

48
Matikan deviasi
Co- (0.0~50.0 ) 5.0
keluaran panas

Mode Constant
Hn- (0~1) 0
temperature time

End of operation
En- (0~1) 1
temperature

rH- Rentang suhu (0~100.0 ) 70.0

( 0 to highest limit )
SPL- Suhu terendah
0
(lower limit to
SPH- Suhu tertinggi
Highest limit) 70.0

49
Catatan Perawatan Instrumen
1. Hindari instrumen dari benturan / cairan / listrik tekanan tinggi / medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik.
2. Hindari penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim.
3. Dilarang memodifikasi / membuka Cassing / melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional.
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

50
PETUNJUK PENGGUNAAN COLONY COUNTER CC-500

Data Utama :
1. Kapasitas Counter : 0~999
2. Konsumsi Daya Lampu : 9Watt
3. Total Konsumsi Daya : <20Watt
4. Tegangan : AC100-240V, 50/60Hz
5. Volume : 255X210X160mm
6. Berat : 2.2Kg

Petunjuk Penggunaan :
1. Sambungkan kabel power dengan sumber listrik , lampu akan menyala dan monitor conter
menunjukkan "001", masukkan sensor conter (pen) dan tekan tombol "reset".
2. Masukkan sampel patri disk lubang lampu pengukuran .
3. Tekan tombol merah di sisi mesin untuk menyakalan lampu di bawah piring counter.
4. Anda juga dapat menyesuaikan kecerahan yang sesuai dengan kebutuhan dengan memurat
tombol yang ada di samping samping.
5. Jika kecerahan lampu di bawah tidak cukup untuk pengamatan, cukup tekan tombol disamping
kaca pembesar untuk membuka lampu atas (lampu LED ganda dengan empat sel tombol 11,6
mm). Tarik keluar strip plastik isolasi saat menggunakan lampu atas pada saat pertama.
6. Hitung koloni di piring dengan sensor satu per satu. Pada monitor, nomor akan ditambahkan
secara otomatis.
7. Periksa dengan kaca pembesar untuk memastikan penghitungannya benar. (Jika terjadi kesalahan
saat menghitung dengan pena menyentuh, lanjutkan penghitungannya dengan menekan ˄ atau ˅.
8. Setelah melakuakn pengitungan . tekan tombol "reset" dan monitor kembali ke keadaan semula.

Catatan :
1. Instrumen harus diletakkan pada meja yang datar dan stabil.
2. Saat menghitung koloni, sensor tidak boleh ditekan terlalu keras.
3. Jauh dari kelembaban, jatuh, sinar matahari , zat asam dan alkali. jikaperlu penutup debu.
4. Mencegah media kultur mencemari sel penghitungan agar tidak berjamur.
5. Instrumen dan sensor tidak boleh dibongkar . Jika terjadi masalah, mohon tanya teknisi yang
berpengalaman untuk perbaikannya.

51
Catatan Perawatan Instrumen
1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi terlatih
dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

52
PENGUKURAN SAMPEL WARNA / COLOUR
Range : 10 – 500 mg/l Pt
10 – 500 mg/l Hazen unit (Phot 47)

Air murni menunjukkan warna biru muda bila dilihat secara mendalam. Warna ini dapat dimodifikasi
oleh kehadiran bahan organik, biasanya untuk warna kuning atau coklat. Perkiraan intensitas warna
ini digunakan sebagai sarana sederhana pemantauan air alami dan air olahan.

Metode
Warna air ditentukan photoelectrically menggunakan Photometer. sampel harus disaring untuk
menghilangkan padatan tersuspensi sebelum analisis untuk menentukan 'warna sebenarnya / True
Color' karena materi terlarut.
Warna air dinyatakan menggunakan warna skala platinum / kobalt (Pt / skala Co). Setiap unit setara
dengan warna yang dihasilkan oleh 1 mg / l platinum dalam bentuk asam kloroplatinat dengan
adanya 2 mg / l Cobaltous chloride hexahydrate. Unit ini identik dengan unit 'Hazen', yang telah
secara tradisional digunakan untuk mengekspresikan hasil dari estimasi visual warna air.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Colour/Turbidity Set (Kertas Saring)
3. Tabung reaksi 10 ml (PT 595)

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Saring sampel dengan menggunakan kertas saring
2. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam tabung reaksi 10 ml.
3. Masukkan Air Aquades sebanyak 10 ml kedalam tabung 10 ml sebagai BLANK.
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 47]. kemudian tekan tombol [OK], Jika pada
layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit, kemudian
letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan Blanking.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer
ZE-200, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Pt.

53
8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran
Catatan
Sampel yang mengandung kotoran logam, zat warna atau polutan industri lainnya, mungkin
menunjukkan warna yang berbeda dengan warna kuning-coklat alami. Tes ini mungkin tidak cocok
untuk sampel jenis ini.

54
PENGUKURAN SAMPEL KEKERUHAN / TURBIDITY
Range : 0 – 400 Turbidity Unit (NTU)

Kekeruhan merupakan parameter yang penting untuk karakteristik kualitas air. Kekeruhan
disebabkan oleh hamburan cahaya oleh materi tersuspensi seperti tanah liat, lumpur, halus dibagi
bahan organik dan anorganik. Sebuah pengetahuan kekeruhan memfasilitasi estimasi konsentrasi
zat tidak terlarut.

Metode:
Kekeruhan air ditentukan photoelectrically menggunakan Photometer. Dalam banyak sampel kedua
warna dan kekeruhan akan hadir. Dalam rangka untuk memisahkan efek dari kekeruhan dan warna,
sampel dibandingkan terhadap sebagian disaring dari air yang sama.
Metode telah dikalibrasi terhadap luas diakui formazin solusi kekeruhan. Kekeruhan dinyatakan
dalam Formazin kekeruhan Unit (FTU). Unit-unit ini secara luas setara dengan Jackson Turbidity Unit
(JTU) dan Nephelometric Turbidity Unit (NTU).

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Colour/Turbidity Set (Kertas Saring)
3. Tabung reaksi 10 ml (PT 595)

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Saring sampel dengan Kertas saring
2. Masukan sampel sebanyak 10 ml yang sudah disaring untuk digunakan sebagai BLANKO
kedalam kuvet 10ml.
3. Ambil air sebanyak 10 ml sampel kedalam kuvet yang tidak disaring untuk digunakan
sebagai sampel yang digunakan untuk pengujian.
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 48]. kemudian tekan tombol [OK], Jika pada
layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit, kemudian
letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan Blanking.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer

55
ZE-200, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l NTU.
8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran

Catatan :
Lampu perisai opsional tersedia untuk digunakan dengan Photometer. perisai ini cocok di ruang
pengujian dan mengurangi cahaya liar mencapai fotosel. Hal ini tidak perlu menggunakan perisai
cahaya saat melaksanakan tes ini di dalam ruangan atau di bawah cahaya luar berbayang.
Penggunaan perisai cahaya namun dianjurkan ketika pengujian untuk kekeruhan di bawah kondisi
pencahayaan yang terang atau variabel.

56
PENGUKURAN SAMPEL FLUORIDA / FLUORIDE
Range : 0 – 3,0 mg/l (Phot 14)

Pengujian Fluorida di dalam air alami atau air olahan. Fluorida ada secara alami di dalam air sumur
dan seringkali tercampur ke dalam air minum untuk mencegah kerusakan gigi. Kadar Fluorida yang
berlebihan dapat menyebabkan warna gigi pudar.
Pengujian Fluorida merupakan metode sederhana untuk memantau kadar Fluorida dalam air alami,
atau untuk mengontrol pabrik yang melakukan fluoridisasi air.

METODE
Zirconil Klorida dan Eriokrom Sianin R bereaksi dalam larutan asam membentuk kompleks yang
berwarna merah. Warna ini dapat dirusak oleh ion-ion Fluorida, menghasilkan warna kuning pucat
Eriokrom Sianin. Perbedaan jumlah Fluorida dengan demikian menghasilkan rentang perubahan
warna dari merah ke kuning.
Keuntungan metode ini adalah bebas dari interferensi yang umum dijumpai pada pengujian Fluorida
yang didasarkan pada metode kimiawi. Interferensi dari ion-ion Alumunium dan Besi dihilangkan
pada tahap pertama dengan membuat larutan bersuasana basa. Basa akan merusak kompleks
Alumunium-Fluorida dan Besi-Fluorida yang mungkin ada di dalam air. Interferensi dari Kalsium,
Fosfat dan Sulfat tidak bermakna pada kadar yang biasanya dijumpai di dalam air alami atau air
minum.
Pada pengujian Fluorida dua tablet reagen digunakan. Pengujian dilakukan dengan cara
menambahkan masing-masing satu tablet ke dalam sampel air. Warna yang dihasilkan dari
pengujian menunjukkan kadar Fluorida dan diukur menggunakan Photometer ZE-200 .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Fluoride No. 1
3. Siapkan Tablet Fluoride No. 2
4. Tabung reaksi 10 ml.

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi 10 ml.

57
2. Tambahkan 1 tablet Reagent Flourida No 1, hancurkan dan aduk hingga larut.
3. Tambahkan 1 Tablet Reagent Flourida No 2, hancurkan dan aduk hingga larut.
4. Tunggu selama 5 menit untuk perubahan warna.
5. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 14]. Masukan angka X1 pada pengenceran,
kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog
[Masukan Blanko], lalu tutup kuvet dengan penutup photometer.
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih kedalam fotosel, kemudian lakukan blanking
tunggu beberapa saat sampai proses ini selesai.
7. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer
ZE-200, tutup kuvet dan penutup photometer dan tekan tombol [OK] untuk memulai
pembacaanya.
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l F.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 3 mg/l:
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

58
PENGUKURAN SAMPEL NITRIT (NITRICOL)
Range : 0 - 96 mg/l (Phot 24)

Pengujian Nitrit di dalam air alami, air minum dan air buangan/limbah.
Nitrit ditemukan di dalam air alami sebagai produk intermediari siklus nitrogen. Nitrit bersifat racun
bagi ikan dan kehidupan air lain, karena itu pada perternakan ikan dan akuarium kadar Nitrit harus
selalu dipantau. Pengujian Nitrit juga digunakan sebagai kontrol polusi air buangan, dan untuk
memantau kualitas air minum.

Metode
Nitrit dalam larutan asam akan bereaksi dengan Asaam Sulfanilat. Hasil reaksinya senyawa diazo
yang bergabung dengan N-(1-naftil)-etilen diamin membentuk warna kemerahan. Metode Nitricol
menggunakan reagen tablet tunggal yang mengandung kedua reagen tersebut dalam formulasi
asam. Pengujian dilakukan dengan menambahkan tablet ke dalam air yang akan diuji.
Intensitas warna yang dihasilkan dalam pengujian sebanding dengan kadar Nitrit dan dapat diukur
menggunakan Photometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Nitricol.
3. Tabung reaksi 10 ml (PT 595)

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi 10 ml.
2. Tambahkan 1 Reagent Nitricol Tablet. Hancurkan dan aduk hingga larut.
3. Tunggu selama 10 menit untuk mendapatkan perubahan warna.
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 24]. Masukan angka X 1 pada pengenceran
Kemudian tutup tempat kuvet dengan menggunakan penutup photometer, agar tidak
terpapar langusung sinar matahari, lalu tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer
ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih (Dapat Sample / Cairan Aquades/AquaBdes),
kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan blanking, setelah

59
proses blanking berhasil, lakukan pengujian sample.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer
ZE-200, lalu tutup dengan penutup photometer, jika telah di diletakkan maka tekan tombol
[OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l N dan mg/l NO2.
8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 96 mg/l:
1. Ambil sampel dengan menggunakan suntikkan (Syringe) sampai batas x62 atau sebanyak
1.6 ml
2. Siapkan tabung delution. Masukkan sampel dari syringe ketabung delution, tambahkan
Aquadest sampat batas atas x1
3. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X62 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

60
PENGUKURAN SAMPEL NITRAT / NITRATE
Range : 0 - 600 mg/l (Phot 23)

Pengujian Nitrat di dalam air alami, air minum dan air buangan / limbah.
Nitrat secara normal ada dalam air alami, air minum dan air buangan. Nitrat yang memasuki sumber
air berasal dari pembusukan tumbuhan, penggunaan pupuk kimia pada pertanian modern dan dari
oksidasi senyawa nitrogen buangan rumah tangga dan industri.
Nitrat merupakan pengujian yang penting bagi sumber air. Air minum yang mengandung Nitrat
berlebihan dapat menyebabkan methemoglobinemia pada bayi yang disusui dengan botol (blue
babies). Kementerian Kesehatan menetapkan kadar maksimum Nitrat sebesar 50 mg/l NO3 dalam air
minum.

Metode
Pada Metode Nitratest, Nitrat terlebih dahulu direduksi menjadi Nitrit, Nitrit yang dihasilkan
kemudian mengalami reaksi diazonium membentuk warna kemerahan.
Reduksi Nitrat dilakukan menggunakan serbuk Nitratest berdasar Seng yang unik, dan tablet
Nitratest yang membantu pembentukan flokulasi secara cepat setelah berkontak selama satu menit.
Pengujian berlangsung di dalam tabung Nitratest khusus wadah sampel berpengukuran dengan
ujung meruncing untuk memudahkan penempatan dan dekantasi sampel.
Nitrit yang dihasilkan dari tahapan reduksi, ditetapkan melalui reaksi dengan Asam Sulfanilat dengan
keberadaan N-(1-naftil)-etilen diamin membentuk warna kemerahan. Reagen-reagen yang disajikan
dalam bentuk tablet tunggal Nitricol ditambahkan ke dalam larutan yang akan diuji.
Intensitas warna yang dihasilkan dari pengujian berbanding lurus dengan kadar Nitrat dan diukur
menggunakan Photometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan reagent Nitratest Powder ( Spoon Pack terdapat pada tutup reagent)
3. Siapkan Tablet Nitratest
4. Siapkan Tablet Nitracol
5. Tabung reaksi 20 ml
6. Tabung reaksi 10 ml

61
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sample sebanyak 20 ml kedalam tabung reaksi 20 ml.
2. Tambahkan 1 spoonful dari Nitratest Powder dan tambahkan 1 Reagent Nitrates tablet.
Jangan dihancurkan untuk reagent Nitrates tablet, kemudian tutup tabung reaksinya dan
kocok hingga terlarut selama 1 atau 3 menit. Dan diamkan selama 2 menit
3. Masukkan 10 ml sampel ke dalam tabung reaksi dan tambahkan reagent Nitracol tablet,
hancurkan terlebih dahulu.
4. Diamkan 10 menit untuk perubahan warna.
5. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 23]. Masukan angka X1 pada pengenceran
kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog
[Masukan Blanko].
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200
untuk melakukan blanking.
7. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer ZE-200,
tutup tempat kuvet dengan menggunakan penutup photometer lalu tekan tombol [OK]
untuk memulai pembacaanya.
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l N₃.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 600 mg/l:
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

CATATAN
Untuk mengkonversi mg/l N ke mg/lNO3 kalikan hasil dengan 4,4.
Kadar Nitrat lebih besar dari 1,0 mg/l ditetapkan dengan mengencerkan sampel asli dengan air
deionisasi. Untuk mendapatkan rentang pengukuran 0 – 88 mg/l NO3 lakukan pengenceran sebagai
berikut:
Ambil tabung Nitratest. Tambahkan sampel sebanyak 1 ml menggunakan pipet atau penetes
berpengukuran. Isilah tabung Nitratest hingga tanda batas 20 ml dengan air deionisasi. Lanjutkan

62
prosedur pengujian pada langkah no. 2 sampai dengan 9 di atas. Kalikan hasil pembacaan dengan 20
untuk mendapatkan kadar Nitrat dalam sampel asli.
Koreksi Nitrit
Metode Nitratest juga akan mengukur Nitrit yang ada dalam sampel. Pada kebanyakan air alami dan
air minum jumlah Nitrit kecil dibandingkan dengan kadar Nitrat. Jika diperlukan koreksi Nitrit,
tetapkan kadar Nitrit (sebagai mg/l N) dengan cara Nitrit (Nitricol) (lihat PHOT.24.) dan kurangi dari
kadar Nitrat (sebagai mg/l N) prosedur Nitratest.

63
PENGUKURAN SAMPEL SIANIDA / CYANIDE
Range : 0 - 5,0 mg/l

Sianida dapat dilepaskan ke air dalam tanah dan tanah dari proses alami dan dibuang ke air
permukaan yang mengalir dari pelapisan akhir pada logam, industri proses kimia, sektor
pertambangan, pencemaran tanah dan air permukaan dan pengendalian hama. Hal ini sangat
beracun bagi kehidupan laut dan terestrial.
Sianida dapat eksis sebagai Sianida bebas dan mudah dibebaskan dalam bentuk kompleks. Pengujian
sianida menyediakan metode sederhana untuk mengukur kadar sianida di perairan alami dan
diminum selama rentang 0 - 5 mg/l. Ini dapat digunakan untuk mendapatkan nilai Cyanida bebas dan,
dengan langkah pencernaan, untuk mendapatkan kadar Cyanida bebas dan mudah dibebaskan.

Metode
Sianida bereaksi dengan Chloramine-T dalam kondisi asam membentuk cyanogen klorida. Ini
kemudian bereaksi dengan analog asam dimethyl-barbituric untuk awalnya menghasilkan warna
merah muda yang menggelapkan ke warna biru yang kuat selama waktu test. Pengujian ini hanya
dilakukan dengan menambahkan satu dari Tablet 1 lalu Tablet 2 ke sampel air. Intensitas warna yang
dihasilkan dalam pengujian sebanding dengan konsentrasi Sianida dan diukur dengan menggunakan
Fotometer.

Reagent dan Peralatan


1. Siapkan Fotometer ZE – 200
2. Siapkan Tablet Cyanide No. 1
3. Siapkan Tablet Cyanide No. 2
4. Siapkan Tablet Acid Digestion (Acidifying CN)
5. Reagen Pereaksi Cyanide Neut
6. Siapkan Tabung Reaksi 10 ml

Koleksi Sampel
Kumpulkan sampel dalam botol plastik dan uji sesegera mungkin setelah koleksi. Botol sampel harus
dicuci bersih dengan air deionisasi sebelum digunakan kembali.

64
Prosedur Pengujian
1. Encerkan Sample 1:10 dengan air deionisasi dan isi tabung reaksi dengan sampel yang
diencerkan dengan nilai 10 ml:
A) Jika melakukan pengujian Sianida bebas (optional), lanjutkan ke Langkah 2.
B) Jika ingin melakukan pengujian Sianida yang dibebaskan; Tambahkan 1 tablet Acid
Digestion/Acidfying CN :
I) Panaskan sampel pada suhu 120 ° C selama 30 menit.
II) Biarkan dingin ke kondisi sekitar (Jangan mendinginkan air dengan menggunakan
air dingin).
III)Kocok/homogenkan tabung sebelum membuka dan menambahkan 3 tetes dari
pereaksi Cyanide Neut, tutup dengan kencang dan homogenkan
IV) Pengujian ini siap sebagai sianida bebas.
2. Tambahkan satu tablet Cyanide No 1, hancurkan dan aduk sampai rata.
3. Tambahkan satu tablet Cyanide No 2, hancurkan dan aduk hingga larut. Hindari agitasi yang
kuat.
4. Standar selama 10 menit untuk memungkinkan pengembangan warna penuh.
5. Jika kekeruhan terjadi pada tahap ini, sampel disaring saring dan lanjutkan ke langkah 6.
6. Gelembung udara yang dihasilkan bisa dilepas dengan pembalikan lembut.
7. Setiap sedimen dalam tabung harus hilangkan sebelum dimasukkan ke dalam photometer.
8. Pilih Phot 142 pada fotometer Masukan angka X1 pada pengenceran.
9. Uji dengan photometer dengan cara biasa (lihat instruksi Fotometer).
10. 10 Hasilnya ditampilkan sebagai mg / l CN-.

Interferensi
Turbidity (kekeruhan)
Sejumlah besar kekeruhan akan menyebabkan pembacaan tinggi. Gunakan kertas saring dan corong
untuk menyaring sampel air yang sangat keruh sebelum memulai pengujian. Gunakan sampel yang
disaring untuk preparasi kosong dan contoh dalam prosedur pengujian. Hasil tes kemudian harus
dicatat sebagai Sianida terlarut.

Iron (Besi)
Tingkat tinggi Besi (> 10 mg/l) akan mempengaruhi tes. Ini harus dihapus sebelum pengujian. Reagen

65
Cyanide 1 adalah metode yang efektif untuk menghilangkan iron (Besi) (II) dan iron (Besi) (III)
sebagai garam klorida yang kemudian dapat disaring.

66
PENGUKURAN SAMPEL ALUMINIUM
Range : 0 - 1,0 mg/l (Phot 3)

Pengujian Alumunium total di dalam air alami dan air hasil pengolahan.
Alumunium Sulfat banyak digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air minum. Penetapan
kadar Alumunium (residual Alumunium) biasanya diperlukan untuk pengawasan proses koagulasi
Alumunium dan proses penyaringan pada proses pengolahan air.
Garam Alumunium ada dalam air alami; kadarnya meningkat khususnya di daerah yang berhujan
asam. Kadar Alumunium yang tinggi, toksik bagi ikan dan kehidupan air. Penetapan kadar
Alumunium perlu untuk pengawasan lingkungan dan pengujian air yang akan digunakan untuk
perternakan ikan, dsb.
Pengujian Alumunium merupakan metode sederhana pengukuran kadar Alumunium di dalam air
alami dan air minum pada rentang 0 - 1,0 mg/l.

Metode
Alumunium bereaksi dengan indikator Eriockrom Sianin R dalam larutan sedikit asam menghasilkan
kompleks berwarna pink-merah. Adanya Asam Askorbat mengeliminasi interferensi dari Besi dan
Mangan. Pada metode Alumunium reagen-reagen dikemas ke dalam dua tablet pengujian. Prosedur
pengujian dilakukan dengan menambahkan masing-masing satu tablet ke dalam sampel air. Tablet
pertama akan mengasamkan air sehingga Alumunium koloidal menjadi larut, dan tablet ke dua akan
mendapar larutan sehingga kondisinya sesuai untuk melakukan pengujian.
Intensitas warna yang dihasilkan dari pengujian berbanding lurus dengan kadar Alumunium dan
diukur menggunakan Photometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet ALuminium No. 1
3. Siapkan Tablet Aluminium No 2.
4. Tabung reaksi 10 ml.

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi 10 ml.
2. Masukkan reagent Aluminium tablet 1, hancurkan dan aduk sampai merata dan tercampur

67
selama 1 menit.
3. Tambahkan reagent Aluminium tablet 2, hancurkan dan aduk hingga merata dan terlarut.
Diamkan selama 5 menit sampai ada perubahan warna.
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 3]. Masukan angka X1 pada pengenceran
kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog
[Masukan Blanko].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, lalu tutup kuvet dengan penutup photometer,
kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan Blanking.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer
ZE-200, dan tutup kuvet dengan penutup photometer lalu tekan tombol [OK] untuk memulai
pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya Al mg/l.
8. Catat hasilnya untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 1,0 mg/l:
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Interferensi
Keberadaan Polifosfat atau Fluorida dapat menyebabkan hasil pembacaan Alumunium menjadi
rendah. Polifosfat jarang ada dalam jumlah yang signifikan dalam sampel air normal. Fluorida
hanya ada dalam jumlah signifikan pada instalasi pengolahan air dengan proses fluoridasi. Karena itu
sampel sebaiknya diambil sebelum proses penambahan Fluorida dilakukan. Jika sampel diambil
setelah proses fluoridasi dilakukan, misalnya air yang sudah melalui sistem distribusi, atau sampel
yang mengandung Fluorida alami, kadar Alumunium harus dikoreksi. Untuk mendapatkan hasil
Alumunium terkoreksi, kalikan nilai kurva kalibrasi dengan faktor (1+0,4 F), dimana F adalah kadar
Fluorida dalam mg/l. Kadar Fluorida harus ditetapkan secara tersendiri dengan prosedur normal.

68
PENGUKURAN SAMPEL BESI / IRON
Range : 0 – 10 mg/l (Phot 19)

Besi terjadi secara di alam dan ditemukan di banyak perairan alami dan olahan. Besi adalah unsur
yang tidak baik jika kadar yang tinggi terdapat di pasokan air domestik maupun industri. Kehadiran
zat besi mempengaruhi rasa minuman dan menyebabkan warna pakaian menjadi rusak jika di cuci,
alat menjadi korosi pada pipa ledeng, permukaan kolam renang dan sejenisnya. Pembentukan
endapan besi yang tidak larut merugikan , dalam bidang industri kandungan besi yang tinggi dapat
mengakibatkan kerugian karena dapat mengakibatkan korosi pada perlengkapan industri.
Oleh karena itu, besi merupakan unsur penting untuk memantau perairan alami dan minum, untuk
pengendalian korosi di industri dan untuk pengecekan air limbah. Pengujian Besi HR memberikan tes
sederhana untuk penentuan kadar besi tinggi dalam air pada rentang 0 - 10 mg / l Fe. Tes ini
merespon besi ferrous dan besi dengan demikian memberi ukuran kandungan besi total air.

Metode
Besi HR didasarkan pada Pereaksi tablet tunggal yang mengandung thioglycollate alkali. Pengujian
dilakukan hanya dengan menambahkan tablet ke sampel air yang sedang diuji. The thioglycollate
mengurangi besi besi menjadi besi besi dan ini, bersama dengan besi besi yang sudah ada dalam
sampel, bereaksi untuk memberi warna merah muda.
Intensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan konsentrasi besi dan diukur dengan
menggunakan Fotometer Ze – 200.

Alat dan Bahan


1. Siapkan Alat Fotometer
2. Siapkan tablet Iron HR
3. Tabung reaksi 10 ml

Prosedur Pengujian
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam tabung 10 ml.
2. Tambahkan 1 tablet pereaksi Iron HR. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk hingga larut.
3. Tunggu selama 1 menit untuk mendapatkan perubahan warna.
4. Nyalakan Fotometer dan pilih [Phot 19]. kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD
Fotometer muncul dialog [Insert Blank].

69
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube Fotometer untuk
melakukan blanking.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Fotometer, jika
telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD Fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l Fe.

Catatan
Perkembangan warna tes biasanya akan selesai dalam satu menit. Perkembangan warna yang
berkelanjutan setelah waktu ini mengindikasikan adanya kompleks besi terikat kuat di air. Dalam
kasus seperti itu, solusi pengujian harus tahan lama, misalnya 10 - 15 menit, sampai pengembangan
warna selesai.
Pada aplikasi industri tertentu, zat pengompleks yang kuat ditambahkan untuk bertindak sebagai
inhibitor korosi. Selain itu beberapa sampel mungkin mengandung kompleks besi yang diendapkan
atau partikel besi metalik. Sampel ini akan memerlukan Preparasi dengan prosedur laboratorium
standar jika diperlukan untuk menentukan kandungan besi total. Metode perlakuan Preparasi yang
biasa adalah pengasaman sample atau dididihkan, tergantung pada sifat sampelnya.
Untuk menggunakan uji Besi HR Besi setelah prosedur pra-perawatan tersebut, tambahkan tablet
Besi ke sampel yang diasamkan, atur pada pH 6.0 - 9.0 dengan menggunakan amonia atau natrium
hidroksida, kemudian bacalah bacaan pada fotometer

70
PENGUKURAN SAMPEL KESADAHAN / HARDNESS
Range : 0 – 1.500 mg/l (Phot 15)

Pengujian kesadahan dalam air alami atau air hasil pengolahan.


Kesadahan air disebabkan oleh keberadaan garam-garam Kalsium dan Magnesium. Kadar kesadahan
yang tinggi mencegah pembentukan busa sabun, dan menyebabkan kerak dalam sistem boiler,
fasilitas penukar panas dan pembentuk uap. Kesadahan merupakan kontrol pengujian yang penting
pada banyak aplikasi.

Metode
Pengujian Hardicol didasarkanpada metode kolorimetrik yang unik. Reagen-reagen disajikan dalam
bentuk tablet dan pengujian dilakukan dengan menambahkan tablet ke dalam sampel air yang diuji.
Pada kondisi pengujian Kalsium dan Magnesium yang terkontrol ion-ion bereaksi dengan indikator
Hardicol menghasilkan senyawa berwarna ungu. Intensitas warna yang dihasilkan berbanding lurus
dengan kesadahan total air dan dapat diukur dengan Photometer .
Hardness (Hardicol) : Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air
keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan
kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa
merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Hardicol No. 1
3. Siapkat Tablet Hardicol No. 2
4. Tabung reaksi 10 ml.

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Saring sample untuk mendapatkan hasil yang akurat
2. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi 10 ml.
3. Hancurkan reagent Hardicol No 1, kemudian masukkan kedalam botol berisikan
sample, aduk hingga merata dan terlarut.
4. Tambahkan reagent Hardicol No 2 hancurkan terlebih, aduk hingga merata dan terlarut,

71
5. Tunggu 2 menit untuk perubahan warna.
6. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 15]. Masukan angka X1 pada pengenceran
kemudian tekan tombol [OK],
7. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit, kemudian
letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan Blanking.
8. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer
ZE-200 tutup dengan penutup photometer, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK]
untuk memulai pembacaanya.
9. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l CaCo3.
10. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 1500 mg/l:
3. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x3 atau 33,3 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
4. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X3 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Interferensi
1. Kadar besi tidak biasa yang sangat tinggi (di atas 10 mg/l) menyebabkan hasil pengukuran
kesadahan total rendah.
2. pH yang diperlukan untuk berlangsungnya pengujian dikontrol oleh campuran dapar dalam
formulasi tablet. Walaupun demikian, untuk menghindari terlampauinya kapasitas dapar
karena sampel sangat asam atau basa, pH sebaiknya diatur hingga berada pada rentang 4
hingga 10, sebelum pengujian dilaksanakan.

72
PENGUKURAN SAMPEL KHLORIDA / CHLORIDE
Range : 0 - 2.000 mg/l (Phot 51)

Pengujian garam Klorida dalam air.


Pengujian Chloridol merupakan metode sederhana untuk mengukur kadar garam Klorida. Banyak
aplikasi teknologi air yang memerlukan pengukuran kadar Klorida. Termasuk diantaranya
pengukuran kadar rendah Klorida untuk menentukan bawaan dalam kondensat boiler; pemeriksaan
Klorida untuk menetapkan pembentukan garam pada kolam renang atau air yang dididihkan; dan
pengukuran kadar tinggi Klorida untuk pengujian air laut atau menentukan tingkat garam air payau.
Aplikasi lebih lanjut adalah pemeriksaan air kolam renang pada mana garam ditambahkan untuk
mensimulasi rendaman air laut, atau untuk operasi khusus pembentukan hipoklorit elektrolitik.
Pengujian dapat digunakanuntuk mengukur rentang Klorida yang sangat berbeda tergantung dari
sampel yang digunakan. Untuk pengujian ini dipilih rentang 0 - 2.000 mg/l.

Metode
Pengujian Klorida didasarkan pada sistem reagen dalam tablet yang mengandung Perak Nitrat.
Klorida bereaksi dengan Perak Nitrat menghasilkan Perak Klorida yang tidak larut. Untuk mengetahui
kadar Klorida, Perak Klorida yang tidak larut dalam sampel diukur tingkat kekeruhannya. Tingkat
kekeruhan berbanding lurus dengan kadar Klorida dan dapat diukur menggunakan Fotometer .
Pengujian dilangsungkan pada kondisi asam dan adanya pengoksidasi untuk mencegah interferensi
dari senyawa pengkhelat seperti EDTA dan Polifosfat, dan dari senyawa pereduksi yang mungkin ada
dalam air. Poliakrilat dapat menginterferensi hasil, oleh karena itu pengujian ini jangan dilakukan
untuk air industri yang diolah menggunakan poliakrilat.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Acidifying CD
3. Siapkan Tablet Chloridol
4. Tabung reaksi 10 ml (PT 595)
5. Syringe 1ml
6. Sample Container 100/50/10 ml

73
KALIBRASI TEST :
Pilih Program :
Phot 46 Range 0 -50 mg/l Cl
Phot 51 Range 0 – 500 mg/l Cl
Phot 101 Range 0 – 10.000 mg/l NaCl
Phot 102 Range 0 – 50.000 mg/l NaCl

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. - Pengukuran air penyaringan Range: 0 – 50 mg/l Cl :
Masukkan sample yang telah diencerkan sebanyak 10 ml ke tabung reaksi
10 ml.
- Pengukuran air di kolam renang, Natural Water, Air
Penyaringan Range : 0 – 500 mg/l Cl.
Masukkan 1 ml sampel dan di tambahkan air
aquades sebanyak 10 ml.
−Pengukuran Chlorine air garam, kolam renang Range 0 – 10.000 mg/l NaCl
Masukkan sampel sebanyak 0,5 ml dan tambahkan air aquadest sebnyak 100 ml. Dan
masukkan sampel sebanyak 10 ml kedalam botol 10 ml
−Pengukruan air Payau Range : 0 – 50.000 mg/l NaCl
Masukkan sampel 0.1 ml dan tambahkan air aquadest sebanyak 100 ml. Dan masukkan
sampel sebanyak 10 ml kedalam botol 10 ml
2. Tambahkan 1 Reagent Acidifying Cd tablet, Hancurkan dan aduk hingga larut.
3. Tambahkan 1 Reagent Chloridol tablet, Hancurkan dan aduk hingga larut, tunggu selama 2
menit
4. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan pilih [Phot 51]. Masukan angka X1 pada pengenceran
kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog
[Masukan Blanko].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit, kemudian
letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan Blanking.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer
ZE-200, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l MoO4.
8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran

74
Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x4 atau 25 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X4 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Faktor Konversi
Tergantung dari aplikasinya, hasil pengukuran Klorida dapat dinyatakan dalam beberapa cara.
Faktor konversi berikut disajikan untuk tujuan kemudahan:
Untuk Mengkonversi Hasil Dikalikan
Dari Ke Dengan
mg/l Cl mg/l CaCO3 1,41
mg/l NaCl mg/l CaCO3 0,85

75
PENGUKURAN SAMPEL MANGAN / MANGANESE
Range : 0 - 10 mg/l (Phot 113)

Pengujian garam Mangan yang larut dalam air.


Mineral yang mengandung Mangan sering dijumpai dan garam-garam Mangan umum ditemukan
dalam sumber air alami. Adanya Mangan tidak diinginkan dalam air untuk penggunaan domestik
ataupun industri. Pada penggunaan domestik, adanya Mangan menyebabkan pewarnaan coklat atau
hitam pada cucian atau sambungan pipa walaupun pada kadar yang sangat rendah. Pada industri
kertas atau pengolahan akhir tekstil pewarnaan yang mirip juga terjadi. Garam-garam Mangan
menyebabkan rasa kesat (astringen) pada sumber air, dan pada kolam renang menyebabkan warna
air berwarna coklat.

Metode
Mangan yang ada dalam air mempunyai berbagai tingkat valensi. Pada tahap awal metode, Mangan
dengan tingkat valensi yang lebih rendah dioksidasi menjadi Permanganat dengan bahan
pengoksidasi. Pada tahap kedua Permanganat direaksikan dengan Leukomalakit Hijau membentuk
kompleks warna biru yang intens. Katalis dan penghambat ditambahkan ke dalam tablet reagen
untuk menjamin reaksi warna berlangsung dengan benar dan interferensi dihilangkan.
Intensitas warna yang dihasilkan dari hasil pengujian berbanding lurus dengan kadar Mangan total
dan dapat diukur menggunakan Photometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer ZE-200
2. Siapkan Tablet Manganese No 1
3. Siapkan Tablet Manganese No 2
4. Tabung reaksi 10 ml

Pengambilan Sampel
Mangan dengan cepat akan diabsorbsi oleh permukaan berbagai wadah sampel. Untuk menghindari
hilangnya Mangan dalam sampel yang akan diuji, lakukanlah pengujian secepat mungkin setelah
sampel diambil.
Karena pengujian ini sangat sensitif, gunakanlah selalu wadah gelas sebagai penampung sampel.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat di dalam laboratorium, disarankan untuk membilas gelas

76
penampung sampel dengan asam, kemudian dicuci dengan bersih dengan air deionisasi sebelum
penampung digunakan.

PROSEDUR PENGUJIAN
1. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi 10 ml.
2. Tambahkan 1 tablet reagen Manganese No 1. hancurkan dan aduk hingga larut.
3. Tambahkan 1 tablet reagen Manganese No 2. Hancurkan dan aduk hingga merata, lalu
tutup tabung kuvet dengan menggunakan penutup tabung.
4. Tunggu selama 5 menit untuk mendapatkan perubahan warna.
5. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 113]. Masukan angka X1 pada pengenceran
kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog
[Masukan Blanko].
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tutup kuvet dengan penutup photometer,
kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan blanking.
7. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer
ZE-200, tutup kuvet dengan penutup photometer lalu tekan tombol [OK] untuk memulai
pembacaanya.
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Mn.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 10 mg/l:
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Catatan
1. Pembentukan warna sangat dipengaruhi oleh suhu. Untuk mendapatkan hasil yang optimal
suhu sampel haruslah 20o+ 1oC.
2. Untuk mendapatkan hasil yang optimal lama sampel didiamkan adalah 20 menit + 1 menit.
Perubahan warna lanjutan setelah rentang waktu tersebut sebaiknya diabaikan.

77
PENGUKURAN SAMPEL SENG / ZINC
Range : 0 - 16 mg/l (Phot 35)

Senyawa Seng digunakan sebagai penghambat korosi pada industri sistem pendingin air atau
industri yang sejenis. Pemantauan kadar Seng diperlukan untuk memantau korosi pada sistem
tersebut. Seng atau logam yang mengandung Seng digunakan dalam banyak industri, sehingga air
buangannya banyak mengandung garam-garam Seng.
Pengujian Seng merupakan pengujian kadar Seng yang sederhana pada rentang 0 - 16 mg/l dan
cocok digunakan untuk pengujian pendinginan air dan limbah industri, dan untuk memantau kadar
Seng dalam air alami dan air minum.

Metode
Seng bereaksi dengan 5-(o-karboksifenil)-1-(2-hidroksi-5-sulfofenil)-3-fenil-formazan (Zincon) dalam
larutan basa menghasilkan warna biru yang intens. Reagen berwarna oranye. Tergantung dari kadar
Seng dalam air, warna yang dihasilkan rentangnya dari oranye hingga biru ungu. Pada pengujian
Seng satu tablet reagen mengandung Zincon dan dapar basa, didesain untuk kemudahan kerja.
Prosedur pengujian sederhana, hanya dengan menambahkan satu tablet ke dalam sampel air.
Sampel yang mengandung residu Klorin yang tinggi harus diolah dahulu dengan tablet penghilang
Klorin untuk mencegah pemudaran warna hasil reaksi.
Warna yang dihasilkan dari pengujian menunjukkan kadar Seng dan dapat diukur menggunakan
Photometer.
Tembaga bereaksi dengan cara yang sama dengan Seng, dan diperlukan prosedur koreksi
menggunakan EDTA bagi sampel yang mengandung sekaligus Seng dan Tembaga dalam kadar tinggi.
EDTA akan menghancurkan kompleks warna yang terbentuk oleh Seng.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Zinc
3. Siapkan Tablet Zinc-Dechlor (Khusus Sampel yang mengandung Klorin/Kaporit)
4. Siapkan Tablet EDTA
5. Tabung reaksi 10 ml

78
Pemisahan Residu
Photometer diprogram untuk prosedur koreksi bagi Seng maupun Tembaga. Gunakanlah program
Phot 35 Zinc (+Copper), kemudian pilih opsi ‘Lanjutan’ pada layar untuk melanjut-kan program
pengujian Phot 36 untuk Seng Terkoreksi. Nilai Seng yang terkoreksi dihitung secara otomatis.

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel yang sudah sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi 10 ml.
2. Jika sample mengandung kaporit tambahkan 1 Reagent Zinc – Dechlor tablet. Hancurkan
dan aduk hingga larut, Jika tidak langsung keproses 3.
3. Tambahkan 1 Reagent Zinc. Hancurkan dan aduk hingga larut.
4. Tunggu selama 5 menit.
5. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 35]. Masukan angka X1 pada faktor dilution
kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog [Insert
Blank].
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200
dan tekan tombol [OK] untuk melakukan blanking.
7. Ganti blangko dengan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube
Photometer ZE-200, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai
pembacaanya.
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Zn.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika mengandung Copper (Tembaga) :


1. Lanjutkan tes dengan menggunakan sample yang lalu pilih menu “Lanjutan” dan lanjutkan
test.
2. Tambahkan 1 tablet EDTA kedalam sample, hancurkan dan aduk hingga larut.
3. Letakkan sample yang telah dicampur dengan reagen kedalam photometer, lalu tutup kuvet
dengan penutup photometer.
4. Layar LCD photometer akan menampilkan hasil dalam satuan mg/l Zn
Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 16 mg/l:
1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x4 atau 25 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X4 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

79
PENGUKURAN SAMPEL SULFAT / SULFATE
Range : 0 – 1.200 mg/l (Phot 32)

Pengujian Seng dalam air alami atau hasil pengolahan.


Sulfat umum dijumpai dalam banyak air alami. Sulfat masuk ke dalam air hasil pengolahan melalui
penggunaan bahan kimia seperti Alumunium Sulfat, Sodium Bisulfat (asam kering) dan Asam Sulfat.
Keberadaan Sulfat dalam kadar tinggi tidak diharapkan.
Dalam air industri yang mengandung Sulfat, lokalisasi karat pada pipa Besi, Baja dan Alumunium
terjadi sebagai akibat dari kerja bakteri pereduksi Sulfat. Bakteri ini menghasilkan Sulfida, penyebab
timbulnya cekungan khas pada permukaan logam.
Kadar Sulfat yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan beton bahan-bahan berbasis semen karena
pembentukan Sulfoaluminat. Inilah yang menjadi penyebab penggelembungan dan hancurnya
semen. Sulfat yang terkandung dalam air tanah dapat memengaruhi struktur beton dan pipa pada
sistem distribusi air; dan dapat menyerang celah-celah keramik pada kolam renang yang
menggunakan Natrium Bisulfit sebagai pengatur pH.

Metode
Pengujian Sulfat I didasarkan atas reagen dalam satu tablet yang mengandung Barium Klorida yang
bersifat sedikit asam dalam formulasinya. Garam-garam Barium bereaksi dengan Sulfat membentuk
Barium Sulfat yang tidak larut. Pada rentang kadar tertentu dalam sampel, kadarnya diketahui dari
kekeruhannya. Derajat kekeruhan berbanding lurus dengan kadar Sulfat dalam sampel dan dapat
diukur dengan Fotometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Sulphate Turb
3. Tabung reaksi 10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi 10 ml.
2. Tambahkan 1 Reagent Sulphate Turb tablet. Hancurkan dan aduk hingga larut.
3. Tunggu selama 5 menit
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 32]. Masukan angka X1 pada faktor dilution

80
kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog [Insert
Blank].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit, kemudian
letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan Blanking.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer
ZE-200, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l SO4.
8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 1200:
5. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x8 atau 10.5 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
6. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X8 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Perhatian
Tablet Turb Sulfat masing-masing mengandung 20 mg Barium Klorida. Tablet-tablet ini jangan
termakan karena beracun. Hindari kontak langsung dan cucilah tangan setelah penggunaannya.

81
PENGUKURAN SAMPEL TEMBAGA / COPPER
Range : 0 - 10,0 mg/l (Phot 10)

Pengujian Tembaga bebas, berkelat dan total dalam air alami atau hasil pengolahan.
Tembaga secara alami ada dalam banyak sumber air mungkin sebagai hasil dari proses korosi pipa
dan sambungannya. Adanya tembaga dalam air minum menyebabkan perubahan warna dan air
berasa kesat.
Senyawa Tembaga berkelat banyak digunakan sebagai algasida dalam air kolam renang, akuarium
dan sumber air lain. Perangkat elektrolitik yang menghasilkan Tembaga dan ion Perak digunakan
untuk memurnikan air kolam renang.
Metode Copperol merupkan pengukuran Tembaga dalam air alami dan hasil pengolahan yang
sederhana pada rentang 0 - 10,0 mg/l. Pengujian dengan metode ini bermanfaat khususnya jika
diperlukan pengukuran kadar Tembaga bebas dan berkelat dalam air.

Metode
Metode Coppercol garam-garam Tembaga direduksi menjadi bentuk kupri nya, kemudian
direaksikan dengan garam 2,2 Bikuinoloin-4,4-dikarboksilat membentuk kompleks berwarna ungu.
Metode ini mengukur ion Tembaga bebas dalam sampel. Pada pengujian tahap ke dua, senyawa
pendekompleksi ditambahkan dan akan menginduksi reaksi lebih lanjut dengan senyawa Tembaga
berkelat yang mungkin ada.
Reagen disajikan dalam bentuk tablet dan pengujian dengan mudah dilaksanakan dengan
menambahkan tablet ke dalam sampel air. Intensitas warna yang dihasilkan berbanding lurus
dengan kadar Tembaga dan dapat diukur menggunakan Photometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Coppercol No 1 (Untuk Free Copper)
3. Siapkan Tablet Coppercol No 2 (Untuk Total dan Chelated Copper)
4. Tabung reaksi 10 ml.

Pemisahan Residu Tembaga


Photometer pembacaan langsung diprogram untuk pengukuran Tembaga baik bebas maupun total.
Gunakan program Phot 10 untuk mengukur Tembaga bebas, kemudian pilih opsi ‘Lanjutan’ pada

82
layar untuk melanjutkan pengujian program Phot 11 Tembaga total.
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sampel yang sudah diencerkan sebanyak 10 ml, kedalam tabung reaksi 10 ml.
2. Tambahkan 1 reagen Coppercol No 1 tablet, hancurkan dan aduk hingga merata.
3. Nyalakan Photometer ZE-200 dan pilih [Phot 10]. Masukan angka X1 pada pengenceran
kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog
[Masukan Blanko].
4. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tutup tabung kuvet dengan penutup photometer,
kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan blanking.
5. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer
ZE-200, tutup tabung kuvet dengan penutup photometer ,jika telah di diletakkan maka
tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
6. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Cu Hasil Free Copper.
7. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

PROSEDUR PENGUJIAN TOTAL COPPER:


1. Lanjutkan tes dengan menggunakan sample yang lalu pilih menu “Lanjutan” dan lanjutkan
test.
2. Tambahkan reagen Coppercol No 2 tablet, ke dalam sample yang tercampur dengan
reagent Coppercol No 1. hancurkan dan aduk hingga merata.
3. Letakkan sample yang telah dicampur dengan reagen kedalam photometer, lalu tutup kuvet
dengan penutup photometer.
4. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Cu Hasil Total Copper.
5. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.
Catatan : Chelated Copper = Total Copper – Free Copper

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 10 mg/l:
7. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
8. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

83
PENGUKURAN SAMPEL AMONIA / AMMONIA
Range : 0 - 48 mg/l (Phot 4)

Pengujian Amonia dalam air alami, air minum atau air limbah.
Amonia merupakan produk turunan dari bahan yang mengandung nitrogen dalam air alami.
Amonia ditemukan dalam limbah rumah tangga dan industri. Amonia bersifat racun bagi ikan dan
kehidupan air lain, dan kadar Amonia harus selalu dipantau dalam air yang digunakan untuk
perternakan ikan dan akuarium. Pengujian Amonia secara rutin dilaksanakan untuk pengawasan
polusi limbah, dan memantau kualitas air minum.

Metode
Pengujian Amonia didasarkan atas metode Indofenol. Amonia bereaksi dengan Salisilat basa dengan
adanya Klorin membentuk kompleks indofenol hijau-biru. Katalis ditambakan untuk menjamin
pembentukan warna secara lengkap dan cepat. Reagen disajikan dalam bentuk dua tablet untuk
tujuan kemudahan. Pengujian secara sederhana dilaksanakan dengan menambahkan masing-masing
tablet ke dalam sampel air.
Intensitas warna yang dihasilkan dari pengujian berbanding lurus dengan kadar Amonia dan dapat
diukur menggunakan Photometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet Ammonia No. 1
3. Siapkan Tablet Ammonia No. 2.
4. Tabung reaksi 10 ml.

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam tabung reaksi 10 ml.
2. Masukkan reagent Ammonia tablet 1, dan tambahkan reagent Ammonia tablet 2 kedalam
tabung berisikan sampel, hancurkan dan aduk hingga merata.
3. Diamkan selama 4 menit untuk perubahan warna.
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 4]. Masukan angka X1 pada pengenceran
kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog
[Masukan Blanko].

84
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tutup tabung kuvet dengan penutup photometer,
tetapi sudah di masukkan dalam kit, kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk
melakukan blanking.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer
ZE-200, tutup tabung kuvet dengan penutup photometer, jika telah di diletakkan maka tekan
tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l NH4.
8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 48 mg/l:
1. Ambil sampel dengan menggunakan suntikkan (Syringe) sampai batas x50 atau 2 ml
2. Siapkan tabung delution. Masukkan sampel dari syringe ketabung delution, tambahkan
Aquadest sampat batas atas x1
3. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X50 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Catatan
1. Pada suhu rendah kecepatan pembentukan warna pada pengujian rendah. Jika suhu kurang
dari 20oC biarkan selama 15 menit agar warna terbentuk lengkap.
2. Kadar Amonia dapat dinyatakan dalam berbagai cara. Faktor berikut dapat digunakan
untuk mengkonversi hasil pembacaan:
Untuk mengkonversi dari N ke NH4 kalikan dengan 1,3.
Untuk mengkonversi dari N ke NH3 kalikan dengan 1,2.

Sampel Air Asin


Reagen Ammonia Conditioning dibutuhkan untuk pengujian pada air laut atau air payau agar
menghalangi endapan garam. Reagen ini disediakan dengan sendok khusus untuk membantu
pengambilan bubuk.
Isi tabung reaksi dengan air sampel hingga batas 10 ml, dan tambahkan 1 sendok reagen Ammonia
Conditioning. Aduk untuk melarutkan reagen, lalulanjutkan kedalam proses pengujian. Jika masih
terdapat kekeruhan pada sampel, ulangi dengan menggunakan 2 sendok Ammonia Conditioning

85
PENGUKURAN SAMPEL KLORIN / CHLORINE
Range : 0 - 10 mg/l (Phot 108)

Pengujian Klorin bebas, kombinasi dan total dalam air (Sisa Khlor dalam air).
Klorin dan senyawa yang menghasilkan Klorin banyak digunakan untuk mendisinfeksi air minum dan
kolam renang, untuk mengontrol pertumbuhan mikroorganisme dalam air dingin, dan pada
kebanyakan sistem pengolahan air lain. Pengukuran secara akurat residual Klorin merupakan aspek
penting pengawasan proses klorinasi tersebut.

Metode
Pengujian Klorin menggunakan metode DPD yang dikembangkan oleh Dr A T Palin dan sekarang
dikenal oleh masyarakat internasional sebagai metode standar untuk pengujian Klorin dan residu
disinfektan lain. Pada metode DPD reagen disajikan dalam bentuk tablet untuk tujuan kemudahan
dan kesederhanaan.
Klorin bebas bereaksi dengan dietil-p-fenilen diamin (DPD) dalam larutan berdapar menghasilkan
warna pink. Intensitas warna yang dihasilkan berbanding lurus dengan kadar Klorin bebas.
Selanjutnya, penambahan Kalium Iodida berlebih menginduksi reaksi lebih lanjut kombinasi Klorin
yang mungkin ada. Sekarang, intensitas warna berbanding lurus dengan kadar Klorin total;
peningkatan intensitas menunjukkan peningkatan kadar Klorin kombinasi. Dengan cara ini
dimungkinkan untuk membedakan Klorin bebas dan kombinasi di dalam sampel. Intensitas warna
diukur menggunakan Fotometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Tablet XF
3. Tabung reaksi 10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Bersihkan tabung sampel dengan air sampel selama 2 kali
2. Masukkan sampel 10 ml ke dalam tabung reaksi.
3. Hancurkan reagent XF Tablet No 1 di dalam sampel 10 ml, aduk sampai merata dan
tercampur selama 1 menit.
4. Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 108]. Masukan angka X1 pada pengenceran
kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Photometer ZE-200 muncul dialog

86
[Masukan Blanko].
5. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, tetapi sudah di masukkan dalam kit, kemudian
letakkan pada tube Photometer ZE-200 untuk melakukan Blanking.
6. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Photometer ZE-200,
jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasil dalam mg/l.

Catatan: Kadar Klorin yang terlalu tinggi (lebih besar dari 20 mg/l) dapat memudarkan warna pink
yang terbentuk pada pengujian DPD dan menyebabkan hasil negatif palsu atau kadar lebih rendah
dari yang seharusnya. Jika larutan pengujian tidak berwarna atau berwarna pink pucat, mungkin
disebabkan oleh kadar Klorin yang tinggi, periksalah kemungkinan pemudaran dengan mengulangi
pengujian menggunakan sampel yang diencerkan dengan air bebas Klorin.

87
PENGUKURAN SAMPEL CHROMIUM
Range : 0 – 1.0 mg/l (Phot 55)

Kromium mungkin ada di air limbah industri tertentu, seperti yang berasal dari industri penyamakan,
pelapisan dan pelapisan. Kromium dapat terjadi dalam bentuk heksavalen seperti kromat dan
dikromat, atau dalam bentuk trivalen seperti garam kromium. Dalam persediaan air, hexavalent
chromium adalah penyusun yang sangat tidak menyenangkan. Kromium sementara, meski relatif
inert, juga dianggap tidak diinginkan.
Pengujian Chromicol menyediakan cara pengukuran yang mudah dengan cakupan rentang 0-1.0
mg/l. Pengujian ini utamanya sangan berguna untuk melihat diferensiasi antara konsenterasi dari
trivalent dan heksavalen.

Metode
Pada metode Chromicol, garam kromium heksavalen dalam kondisi asam bereaksi dengan
diphenylcarbazide untuk menjadikan warna ungu. Hal ini membuktikan bahwa pengukuran dari
kromium heksavalen ada pada sampel. Reagen diberikan dalam bentuk tablet agar memudahkan
pengujian untuk dibawa dengan menambahkan tablet ke air sampel.
III VI
Untuk menentukan total kromium (Cr ) dan (Cr ) air sampel yang baru dilarutkan dioksidasi
menggunakan reagen bubuk untuk merubah kromium trivalent menjadi bentuk heksavalen. Tes ini
kemudian diulang untuk memberi ukuran kandungan kromium larut total air. Perbedaan andara
keduanya menjadi pembacaan pengukuran kromium trivalent.
Intensitas warna yang dihasilkan pada pengujian ini sebanding dengan konsenterasi kromium dan
pengukuran menggunakan Fotometer

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan tablet Chromicol No 1
3. Siapkan tablet Chromicol No 2
4. Siapkan Tabung 10 ml

Untuk Trivalen dan Total Kromium:


 Pereaksi Palintest Chromicol CR (sendok takar)
 Tabung Pretreatment, 20 ml

88
 Saringan

Prosedur – Total Kromium


1. Masukan sampel kedalam Tabung pretreatment hingga tanda 20 ml.
2. Tambahkan satu sendok takar pereaksi bubuk Chromicol CR. Putar dan tutup rapat penutup
tabung dan homogenkan selama 2 menit.
3. Lalu diamkan selama 2 menit.
4. Saring larutan ke dalam tabung reaksi tetes demi tetes. Buang beberapa tetes pertama dan
masukan kedalam tabung reaksi 10 ml.
5. Tambahkan 1 tablet pereaksi Chromicol No. 1. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk hingga
larut.
6. Tambahkan 1 tablet pereaksi Chromicol No. 2. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk hingga
larut.
7. Tunggu selama 10 menit tanpa mengganggu larutannya untuk mendapatkan perubahan warna
dan partikel yang tidak terlarut mengendap.
8. Nyalakan Fotometer dan pilih [Phot 901]. kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD
Fotometer muncul dialog [Insert Blank].
9. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube Fotometer untuk
melakukan Blanking.
10. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Fotometer , jika telah
di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
11. Lakukan pembacaan pada Fotometer seperti biasanya.
12. Hasilnya menunjukkan konsenterasi Total Kromium (Trivalen dan Heksavalen) dalam mg/l Cr.
(Hasil B)

89
PENGUKURAN SAMPEL SELENIUM LR
Range : 0 – 0.04 mg/l (Phot 905)

Selenium adalah unsur kimia dengan simbol Se dan nomor atom 34. Selenium adalah unsur
bukan logam (lebih jarang dianggap metalloid) dengan sifat-sifat yang menengah antara unsur-unsur
di atas dan di bawah dalam tabel periodik, belerang dan telurium, dan juga memiliki kesamaan
dengan arsenik. Meskipun selenium merupakan elemen penting, ia beracun jika dikonsumsi
berlebihan. Melebihi level intake atas yang dapat ditoleransi 400 µg atau 0,4 mg/l per hari dapat
menyebabkan selenosis.

Metode
Intensitas warna yang dihasilkan pada pengujian ini sebanding dengan konsenterasi kromium dan
pengukuran menggunakan Fotometer

Perlengkapan Test Kit


1. Siapkan Alat Photometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Pereaksi SL - 1
3. Siapkan Pereaksi SL - 2
4. Siapkan Tabung 10 ml

Prosedur Pengujian
1. Masukan pereaksi 1 selenium test (SL-1) sebanyak 1 ml
2. Masukan pereaksi 2 selenium test (SL-2) sebanyak 1 ml
3. Masukan air sampel sebanyak 1 ml kedalam kuvet dan homogenkan
4. Tunggu selama 2 menit ( Jika “Air Sample” positif mengadung Selenium maka Air Sample akan
bereaksi dengan pereaksi akan membentuk warna “Biru”). Segera tambahkan
Aquadest/Aquademin hingga garis batas.
5. Nyalakan Fotometer dan pilih [Phot 905]. kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD
Fotometer muncul dialog [Insert Blank].
6. Masukkan Blangko yang berwarna jernih, kemudian letakkan pada tube Fotometer untuk
melakukan blangking.
7. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Fotometer , jika telah
di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya.
8. Masukan Kuvet “Air Sample” yg sudah bereaksi tersebut Tepat Pada Menit ke 3, Tekan Read,

90
angka kadar selenium akan tampil pada layar Photometer ZE-200.
9. Hasilnya menunjukkan konsenterasi Selenium dalam mg/l Se.

Note :
- Wajib Menggunakan Alat Pelindung Diri seperti Sarung tangan, Masker dan Kaca mata(jika ada).
- Cuci tangan menggunakan sabun setelah kegiatan pengukuran.
- Simpan Pereaksi Selenium Test (SL-1 & SL-2), pada tempat teduh (tidak terkena matahari
langsung) dan dingin (16-18oC) suhu ruangan ber-AC atau disimpan dalam Kulkas (bukan freezer)
akan lebih baik.
- Jangan menggunakan pipet, wadah, tutup wadah yg sama untuk Pereaksi Selenium Test (SL-1
& SL-2) ataupun Sample, Jika tercampur sebelum digunakan, baik sedikit maupun banyak,
akan mengkontaminasi dan merusak Pereaksi Selenium Test (SL-1 & SL-2) seluruhnya,
sehingga tidak dapat lagi digunakan.
- Cuci bersih Cuvette setelah digunakan.

Hal-hal yang mempengaruhi pengukuran :


Pereaksi Selenium Test (SL-1 & SL-2) Rusak kemungkinan dikarenakan :
- Penyimpanan terlalu panas dan terpapar sinar matahari,
- Terkontaminasi bahan lain, atau Pereaksi Selenium Test (SL-1&SL-2) tercampur.
- Ketepatan Waktu Reaksi (Harus Tepat 2 Menit), atau Ketepatan Waktu Pengukuran (Harus
Tepat Menit ke-3).
- Ketepatan Langkah Pengukuran sesuai Prosedur.
- Adanya Kontaminasi Bahan lain yg terkandung pada Air Sample atau pada wadah sample
(Cuvette kurang bersih).

91
PETUNJUK PENGGUNAAN ARSENIK (ARSENIC) TES KIT

Rentang ukur : 0 - 0,5 mg/l

ALAT YANG DIGUNAKAN

1 2 3 4 5

1. Tabung labu ukur


2. Tri-Filter Arsenic Trap (penutup labu ukur)
3. Hydrogen Sulphide Removal Filter
4. Slide Filter Hitam (Detektor)
5. Slide Filter Merah

6 7 8 9 10 11 12

6. Kertas saring pereaksi (Arsenic), label hitam


7. Kertas saring Slide filter, label merah
8. Reagen pereaksi A1 (bubuk), dan pereaksi A2 (tablet)
9. Tabung pengenceran (dilution)
10. Sikat pembersih tabung
11. Deret warna pembanding (Color Chart)
12. Tang penjepit, sarung tangan, dan kantung limbah pengujian

92
PROSEDUR PENGUJIAN

1. Siapkan 1 buah Hydrogen Sulphide Removal Filter, kemudian masukan ke bagian bawah Tri-Filter
Arsenic Trap (penutup labu ukur).
2. Siapkan 1 buah Slide Filter Merah, kemudian buka.
3. Masukan 1 buah Kertas saring Slide filter (label merah) kedalam Slide Filter Merah, gunakan tang
penjepit atau sarung tangan. Kemudian tutup kembali Slide Filter Merah tersebut.

4. Siapkan 1 buah Slide Filter Hitam (Detektor), kemudian buka.


5. Masukan 1 buah Kertas saring Slide filter (label hitam) kedalam Slide Filter Hitam, gunakan tang
penjepit atau sarung tangan. Pastikan kertas saring menutup lubang yang ada pada filter dengan
sempurna. Kemudian tutup kembali Slide Filter Hitam tersebut.
6. Siapkan Tri-Filter Arsenic Trap (penutup labu ukur), masukan Slide Filter Merah pada slot atas,
dan Slide Filter Hitam pada slot bawah.

7. Siapkan Tabung labu ukur dan masukan air sampel yang ingin diuji sebanyak 50 ml.
8. Masukan 1 sachet Reagen pereaksi A1 (bubuk).
9. Periksa kembali Slide Filter Hitam & Merah, kedua filter tersebut harus terpasang dengan benar

93
dan kencang pada Tri-Filter Arsenic Trap (penutup labu ukur).

10. Masukan 1 tablet Reagen pereaksi A2 kedalam tabung labu ukur, selanjutnya air sampel akan
bereaksi (mendesis).
11. Segera tutup tabung labu ukur dengan Tri-Filter Arsenic Trap dengan kuat, tunggu selama 20
menit. Diamkan dan biarkan sampel bereaksi, jangan angkat / menggerakan / memindahkan
tabung labu ukur selama proses ini berlangsung.

12. Lepaskan Slide Filter Hitam dari tutup labu ukur, kemudian bandingkan warna yang dihasilkan
pada filter dengan deret warna yang ada pada Color Chart. Baca hasilnya dalam satuan ug/l
(ppb), catat bila perlu.
13. Jika warna yang dihasilkan pada filter melebihi / lebih pekat dari warna 500 ug/l pada Color
Chart, maka perlu dilakukan pengujian ulang dengan melakukan pengenceran sampel terlebih
dahulu. Lakukan pengenceran dengan menggunakan air deionisasi (de-ionised water), kemudian
lakukan pengujian dari langkah nomor 1.
Note / Catatan :
 Gunakan sarung tangan dan masker pada saat melakukan pengujian.
 Setelah selesai melakukan pengujian, masukan air sampel kedalam kantung limbah
pengujian sebelum dibuang.
 Bersihkan kembali alat – alat setelah selesai melakukan pengujian.

94
Metanil Yellow Test

 DESKRIPSI
Methanyl Yellow adalah zat warna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat
atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Ciri-ciri makanan yang diberi
methanyl yellow adalah: berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar, serta banyak
memberikan titik-titik warna karena tidak homogen misalnya pada kerupuk. Methanyl Yellow
juga merupakan salah satu zat pewama yang tidak diizinkan untuk ditambahkan ke dalam bahan
makanan. Methanyl Yellow digunakan sebagai pewama untuk produk-produk tekstil (pakaian),
cat kayu, dan cat lukis. Methanyl Yellow juga biasa dijadikan indikator reaksi netralisasi asam
basa.

 PRODUK
Range : 0 - 10 mg/l

 PREPARASI SAMPEL
1. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr
2. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
3. Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle
4. Sampel siap digunakan

 METODE VISUAL KIT


PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Methanyl Yellow
- 2 buah tabung / botol pereaksi kosong
- 1 buah Komparator Warna
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Methanyl Yellow

PROSEDUR PENGUJIAN
1. Masukan 1ml larutan sampel kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan peraksi 1 uji Methanyl Yellow sebanyak 3-5 tetes
3. Aduk sampel menggunakan spatula / sendok.

95
4. Jika dalam beberapa menit sample berubah warna menjadi violet kemerahan, berarti sample
(+)
5. Bandingan dengan deret standart warna Methanyl Yellow pada Komparator Warna untuk
mengetahui kandungan Methanyl Yellow pada sample.
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif (+)
BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

 METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Methanyl Yellow
- 2 buah kuvet 10 ml
- Fotometer ZE-200
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Methanyl Yellow

Perlakuan Pada Sample Padat :


1. Ambil larutan sampel yang telah dilumatkan
2. Saring larutan sample pisahkan dengan padatannya hingga tidak keruh (bening).
3. Masukan 2 ml Larutan Sample tersebut kedalam tabung Cuvete.

Perlakuan Pada Sample Cair :


1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)
2. Masukan 2ml Sample (yg sudah disaring tsb) kedalam Cuvete.

Prosedur Membuat Blanko :


1. Masukan Sample 2 ml dan Aquades kedalam Cuvete, +/- 8 ml (Hingga Batas garis)

Prosedur Pengukuran :
1. Siapkan Cuvete 10 ml yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.
2. Siapkan (Nyalakan) Photometer Pilih Test no. 803 Metanil Yellow, Masukan angka X1
pada pengenceran Masukan Blanko (Aquadest) dan tekan “Baca” tunggu beberapa detik
hingga siap mengukur.

96
3. Tambahkan Aquades +/- 8 ml (hingga batas garis Cuvete), alalu homogenkan (kocok),
lalu tambahkan pereaksi MY-1 sebanyak sebanyak 3 tetes pada sample di Cuvete
tersebut, dan Homogenkan (kocok)
4. Segera ukur (tekan Baca) dengan Photometer.
Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample (Dilution) dapat dilakukan
jika diperlukan.
Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak keruh /
bening.

CATATAN
1. Simpan reagen pada temperatur ruang.

2. Segera tutup kembali botol reagen setelah digunakan.

3. Bilas tabung uji tutup ulir hanya dengan Aquadest.

97
Rhodamin B Test

 DESKRIPSI
Rhodamin B adalah salah satu pewarna sintetik yang tidak boleh dipergunakan untuk makanan,
selain itu pewarna lainnya yang dilarang adalah Metanil Yellow, Rhodamin B memiliki rumus
molekul C28H31N2O3Cl, dengan berat molekul sebesar 479.000. Rhodamin B berbentuk kristal
hijau atau serbuk-ungu kemerah-merahan, sangat mudah larut dalam air yang akan
menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berflourensi kuat. Selain mudah larut dalam air
juga larut dalam alkohol, HCl dan NaOH. Rhodamin B ini biasanya dipakai dalam pewarnaan
kertas, di dalam laboratorium digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg,
dan Th. Rhodamin B sampai sekarang masih banyak digunakan untuk mewarnai berbagai jenis
makanan dan minuman (terutama untuk golongan ekonomi lemah), seperti kue-kue basah,
saus, sirup, kerupuk , dan lain-lain.

 PRODUK
Range : 0 - 100 mg/l

 PREPARASI SAMPEL
1. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr
2. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
3. Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle
4. Sampel siap digunakan

 METODE VISUAL KIT


PERLENGKAPAN PENGUJIAN
− 1 botol Pereaksi I uji Rhodhamin B
− 1 botol Pereaksi II uji Rhodhamin B
− 2 buah tabung / botol pereaksi kosong
− 1 buah Komparator Warna
− 3 buah Pipet Plastik
− 1 Botol STD Rhodamin B

98
PROSEDUR PENGUJIAN
1. Masukan 1ml larutan sampel kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan peraksi 1 uji Rhodhamin B sebanyak 3-5 tetes homogenkan
3. Tambahkan peraksi 2 uji Rhodhamin B sebanyak 3-5 tetes homogenkan
4. Aduk sampel menggunakan spatula / sendok.
5. Jika dalam beberapa menit cincin di permukaan atas sample berwarna menjadi merah,
berarti sample (+)
6. Bandingan dengan deret standart warna Rhodhamin B pada Komparator Warna untuk
mengetahui kandungan Rhodhamin B pada sample.
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif (+)
BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

 METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
− 1 botol Pereaksi I uji Rhodhamin B
− 1 botol Pereaksi II uji Rhodhamin B
− 2 buah kuvet 10 ml
− Fotometer ZE-200
− 3 buah Pipet Plastik
− 1 Botol STD Rhodamin B

Perlakuan Pada Sample Padat :


1. Masukan 2 ml Larutan Sample yang telah dilumatkan tersebut kedalam Tabung Reaksi /
Botol Reaksi.

Perlakuan Pada Sample Cair :


1. Ambil 2 ml Sample Cair kedalam Tabung Reaksi / Botol Reaksi.

Prosedur Membuat Blanko :


1. Masukan Aquades kedalam Cuvete, +/- 10 ml (Hingga Batas garis),

Prosedur Pengukuran :
1. Siapkan Tabung Reaksi 10 ml yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.
2. Tambahkan Pereaksi RO-1 sebanyak 3 tetes, Homogenkan (kocok)

99
3. Tambahkan Pereaksi RO-2 sebanyak 5 ml, tutup dengan penutup botol dan Homogenkan
dengan perlahan (Jangan diguncangkan) hingga warna terangkat semua ke cairan Pereaksi
2
Note: Jika masih ada warna tersisa pada sample (air bagian bawah) maka tambahkan Pereaksi RO-1
sebanyak 2 tetes dan Homogenkan (kocok) kembali.
4. Siapkan (Nyalakan) Photometer Pilih Test no. 804 Rhodamin B, Masukan angka X1 pada
pengenceran Masukan Blanko (Aquadest) dan tekan “Baca” tunggu beberapa detik hingga
siap mengukur.
5. Ambil cairan sampel yang berada dibawah/dasar hingga menyisakan cairan pada bagian
atas saja, Segera ukur (tekan Baca) dengan Photometer.
Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample (Dilution) dapat dilakukan
jika diperlukan.

Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak keruh /
bening.

CATATAN
1. Simpan reagen pada temperatur ruang.
2. Segera tutup kembali botol reagen setelah digunakan.
3. Bilas tabung uji tutup ulir hanya dengan Aquadest.

100
Formaldehyde Test

Formaldehyde merupakan reaksi antara 4-amino-3-hydrazino-5-mercapto-1,2,4-triazole untuk


membentuk suatu warna ungu-merah tetrazine. Konsentrasi formaldehyde dapat diketahui melalui
pengukuran semikuantitatif dengan melihat hasil perbandingan antara reaksi yang ada pada kertas
uji dengan skala warna.

 PRODUK
Range : 0 - 20 mg/l (PPM)

 PREPARASI SAMPEL
1. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr
2. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
3. Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle
4. Sampel siap digunakan

 METODE VISUAL KIT


PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Formalin (FO3-1)
- 1 botol Pereaksi 2 uji Formalin (FO3-2)
- 2 buah tabung / botol pereaksi kosong
- 1 buah Komparator Warna
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Formalin

PROSEDUR PENGGUNAAN
1. Siapkan tabung reaksi, masukkan 1 ml air sampel kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan Pereaksi FO3-1 sebanyak 1 mg (1 microspoon)
2. Lalu tambahkan Pereaksi FO3-2 sebanyak 2-5 tetes.
3. Goyangkan tabung reaksi tersebut hingga tercampur / homogen, tunggu kurang lebih 5-10
Menit.
4. Jika sample mengandung Formalin maka akan terbentuk perubahan warna larutan menjadi
warna violet.
5. Bandingan warna violet yang dihasilkan dengan deret standart (dalam satuan mg/l).

101
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif (+)
BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

 METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Formalin (FO3-1)
- 1 botol Pereaksi 2 uji Formalin (FO3-2)
- 2 buah kuvet 10 ml
- 1 buah Fotometer ZE-200
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Formalin

Perlakuan Pada Sample Padat :


1. Ambil larutan sampel yang telah dilumatkan
2. Saring larutan sample pisahkan dengan padatannya hingga tidak keruh (bening).
3. Masukan 2 ml Larutan Sample tersebut kedalam tabung Cuvete.

Perlakuan Pada Sample Cair :


1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)
2. Dan Masukan 2ml Sample (yg sudah disaring tsb) kedalam Cuvete.

Prosedur Membuat Blanko :


1. Masukan Sample 2 ml dan Aquades kedalam Cuvete, +/- 8 ml (Hingga Batas garis)

Prosedur Pengukuran :
1. Siapkan Cuvete 10 ml yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.
2. Tambahkan FO3-1 sebanyak 1 sdt (yg sudah disediakan), Homogenkan (kocok)
3. Tambahkan FO3-2 sebanyak 5 tetes Homogenkan (kocok) dan diamkan hingga reaksi
sempurna sekitar 5 s/d 10 menit (tergantung kandungan formalin pada sample) .
4. Siapkan (Nyalakan) Photometer Pilih Test no. 802 Formaldehyde, Masukan angka X1 pada
faktor dilution Masukan Blanko (Aquadest) dan tekan “Baca” tunggu beberapa detik hingga
siap mengukur.
5. Setelah reaksi Sample pada Cuvete tersebut sempurna, tambahkan Aquades +/- 8 ml
(hingga batas garis Cuvete)

102
6. Homogenkan (kocok), Segera ukur (tekan Baca) dengan Photometer.
7. Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample (Dilution) dapat
dilakukan jika diperlukan.
Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak
keruh / bening.

 CATATAN
1. Simpan reagen pada temperatur ruang dan tutup kembali reagen setelah digunakan.
2. Setelah pemakaian, bilas tabung uji dengan Aquadest.
3. Gunakan reagen sebelum masa kadaluarsa berakhir.

103
Borax Test

 DESKRIPSI
Sodium borate atau sodium tetraborate atau disodium tetraborate Na2B4O7·10H2O atau
Na2[B4O5(OH)4]·8H2O adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu,
dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air. Sering mengonsumsi makanan berboraks
akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks
menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat,
menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan
kematian.

 PRODUK
Range : 0 - 12000 mg/l (PPM)

 PREPARASI SAMPEL
1. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr
2. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
3. Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle
4. Sampel siap digunakan

 METODE VISUAL KIT


PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Borax (BR-1)
- 1 botol Pereaksi 2 uji Borax/Curcumin Paper (BR-2)
- 2 buah tabung reaksi
- 1 buah Komparator Warna
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Borax

PROSEDUR PENGUJIAN
1. Siapkan tabung reaksi masukkan 5 ml air dari sampel yang telah dilumatkan.
2. Tambahkan reagent “ Borax – 1 “ sebanyak 3-5 tetes, diamkan selama 1 menit.

104
3. Siapkan “Curcumin Paper (Kertas borax)”, celupkan curcumin paper kedalam tabung yang
berisi sampel atau dapat juga teteskan sampel yang sudah di reaksikan ke curcumin paper.
4. Angin-anginkan hingga sisa air pada kertas hilang. Dan diamkan selama 10 menit.
5. Jika sample mengandung Borax (B4O72-) akan terbentuk perubahan warna dari kuning menjadi
merah bata. Untuk lebih meyakinkan bandingkan dengan standard borax yang di perlakukan
sebagai sampel.
6. Bandingan dengan deret standart warna Borax pada Komparator Warna untuk mengetahui
kandungan borax pada sample.
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif (+)
BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

 METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi Borax Photometer (BP)
- 2 buah kuvet 10 ml
- 1 buah Fotometer ZE-200
- 3 buah Pipet Plastik
- 1 botol STD Borax

Perlakuan Pada Sample Padat :


1. Ambil air dari sampel yang telah dilumatkan.
2. Saring larutan sample pisahkan dengan padatannya hingga tidak keruh (bening).
3. Masukan 2 ml Larutan Sample tersebut kedalam tabung Cuvete.

Perlakuan Pada Sample Cair :


1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)
2. Dan Masukan 2ml Sample (yg sudah disaring tsb) kedalam Cuvete.

Prosedur Membuat Blanko :


1. Masukan Aquades kedalam Cuvete, +/- 10 ml (Hingga Batas garis),
2. Tambahkan Pereaksi photometer “BP”, sebanyak 2 tetes, tutup dan Homogenkan (kocok).

105
Prosedur Pengukuran :
1. Siapkan Cuvete yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.
2. Tambahkan Aquades +/- 8 ml atau hingga garis batas.
3. Siapkan (Nyalakan) Photometer Pilih Test no. 800 Borax LR (low Range 0- 1.000 mg/l) atau
Test no. 801 Boraxs HR (High Range 1.000 – 12.000) Masukan angka X1 pada pengenceran
Masukan Blanko (Aquadest) dan tekan “Baca” tunggu beberapa detik hingga siap
mengukur.
4. Tambahkan Pereaksi photometer “BP” pada Sample pada cuvete tsb sebanyak 2 tetes.
5. Homogenkan (kocok), Segera ukur (tekan Read) dengan Photometer. (Dikarenakan sifat
pereaksi cepat menguap) .
Note : Pilih Borax LR (low Range 0 – 1.000), pada setiap pemeriksaan dan Jika tidak terbaca (Out of
Range “>” ), segera pilih Test no 801 Boraxs HR (High Range 1.000 – 12.000) Masukan angka X1 pada
pengenceran dan ukur kembali (tekan Read) dan pada pembacaan Boraxs HR (High Range 1.000 –
12.000) tidak perlu memasukan Blanko kembali, dan prosedur pengenceran sample (Dilution) dapat
dilakukan jika diperlukan.
Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak keruh /
bening.

 CATATAN
1. Simpan reagen pada temperatur ruang.
2. Simpan kertas kurkumin dalam wadah tertutup rapat dan tidak terkena sinar matahari
secara langsung.
3. Segera tutup kembali botol reagen setelah digunakan.
4. Bilas tabung uji tutup ulir hanya dengan Aquadest.
5. Untuk beberapa kasus, kertas kurkumin dapat langsung digunakan pada sample (dicelupkan
dan di angin-angin kan) tanpa harus menambahkan pereaksi 1 terlebih dahulu.

106
COMPACT DRY TOTAL COLIFORM

PENYIMPANAN
Penyimpanan: simpan pada suhu 1-30ºC jauhkan dari cahaya langsung. Media tidak boleh digunakan
jika ada tanda-tanda kerusakan, kontaminasi, atau jika tanggal kedaluwarsa telah lewat. Produk
sensitif terhadap cahaya dan suhu; lindungi dari cahaya, panas berlebihan, kelembaban, dan
pembekuan. Jika pembungkus alumunium sudah terbuka, namun tidak semua plat yang digunakan,
kembalikan plat kedalam pembungkus aluminium dan tutup kembali sampai digunakan berikutnya.
Paket yang dibuka harus digunakan sesegera mungkin.

Tanggal kedaluwarsa pada label produk berlaku untuk produk dalam kemasan aslinya saat disimpan
sesuai petunjuk. Produk dapat digunakan dan diuji untuk tanggal produk berlabel dan
direkomendasikan untuk waktu inkubasi kontrol kualitas.

PROSEDUR PENGGUNAAN
Pre-treatment pada sampel padat
1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
dijadikan pengujian mikrobiologi
3. Preparasi sampel padatan/makanan menggunakan perbandingan 1:10
4. Siapkan sampel padat sebanyak +1 gr
5. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
6. Tambahkan +9 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle
7. Sampel siap digunakan

Pre-treatment pada sampel cair


1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
dijadikan pengujian mikrobiologi

Penggunaan pada sampel padat/cair


1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan
2. Buka penutup plat dengan perlahan

107
3. Ambil sampel yang telah diencerkan sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril, dan
segera teteskan kedalam plat (jangan terlalu lama supaya tidak ada kontaminan dari udara)
4. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai
5. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan
pada suhu 35 OC selama 48 jam.
6. Hitung koloni berwarna merah muda-ungu pada bagian belakang plat untuk menghitung
CFU/ml dengan menggunakan Colony Counter
Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-rata
koloni yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.

Penggunaan pada sampel udara


1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan
2. Buka penutup plat dengan perlahan
3. Teteskan air aquadest steril yang sudah dalam kemasan sebanyak 1 ml.
4. Tutup dan diamkan selama 1 jam dalam keadaan terbalik untuk menjadikannya gel
5. Ambil plat yang sudah menjadi gel, dan buka penutupnya
6. Letakkan pada ketinggian sekitar 1,5-2 m (organ inhalasi), dan paparkan selama 30 menit
7. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai
8. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan
pada suhu dan waktu yang tepat.
Catatan: Gunakan penunjukan suhu / waktu yang sesuai sesuai dengan spesifikasi dari peraturan
analisis makanan yang ditentukan
9. Hitung koloni berwarna merah muda-ungu pada bagian belakang plat untuk menghitung
CFU/ml dengan menggunakan Colony Counter
10. Jumlah bakteri aerobik didalam ruangan dihitung dengan rumus Omeliansky berikut:
N = 5a. 104(bt)−1
Keterangan:
N = jumlah bakteri aerobik per m3 dalam ruangan
a = jumlah koloni pada plat
B = luas permukaan pertumbuhan Petrifilm 20 cm2
t = waktu paparan, 30 menit.
N = 5a. 104(20x30)−1
N = 83,33 x a

108
Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-rata
koloni yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.

Batasan
- Disarankan bahwa pengujian spektrometri biokimia, imunologi, molekuler, atau massa
dilakukan pada koloni dari kultur murni untuk identifikasi lengkap.
- Selama inokulasi, jangan menyentuh permukaan media dan berhati-hati untuk menghindari
kontaminasi oleh mikroorganisme yang ada di udara.
- Selama inkubasi, tetap tutup rapat di atas plat untuk menghindari kemungkinan dehidrasi.
- Pengenceran mungkin diperlukan ketika sampel memiliki warna gelap.
- Ketika sampel kental (tebal), pipet sampel pada beberapa titik diplat atau pengenceran
tambahan mungkin diperlukan untuk suspensi yang merata.
- Ketika sampel mengandung enzim, ia dapat bereaksi dengan substrat enzim dalam lembaran
kering dan mempengaruhi warnanya.
- Jika sifat sampel mempengaruhi reaksi medium, inokulasi hanya setelah faktor dihilangkan
dengan cara pengenceran dan teknik lainnya. (mis. sampel dengan viskositas tinggi, berwarna,
reaktif dengan substrat kromogenik, dan dengan pH tinggi atau rendah).
- Dianjurkan untuk menggunakan stomacher dan menyaring sampel yang dihomogenisasi
sesudahnya untuk menghilangkan terbawa partikel kecil makanan ke permukaan media.
- Jika menggunakan kotak cahaya, garis atau koloni kotak yang terbentuk mungkin sulit dilihat
karena kecerahan yang berlebihan. Menyebarkan cahaya menggunakan selembar kertas putih,
kotak (1 cm x 1 cm) di bawah plat untuk memudahkan penghitungan koloni.
- Koloni tidak dapat dibedakan pada baki jika konsentrasinya di atas 100 CFU / ml, karena jumlah
koloni yang tinggi akan menyebabkan seluruh permukaan menjadi berwarna. Sampel harus
diencerkan dengan konsentrasi kurang dari 100 CFU / ml untuk penggunaan terbaik.

109
COMPACT DRY COLIFORM (CF)

PENYIMPANAN
Penyimpanan: Setelah diterima, simpan pada suhu 1-30ºC jauhkan dari cahaya langsung. Media
tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan, kontaminasi, atau jika tanggal kedaluwarsa
telah lewat. Produk peka terhadap cahaya dan suhu; lindungi dari cahaya, panas berlebihan,
kelembaban, dan pembekuan. Jika pembungkus alumunium sudah terbuka, namun tidak semua plat
yang digunakan, kembalikan plat kedalam pembungkus aluminium dan tutup kembali sampai
digunakan berikutnya. Paket yang dibuka harus digunakan sesegera mungkin.

Tanggal kedaluwarsa pada label produk berlaku untuk produk dalam kemasan aslinya saat disimpan
sesuai petunjuk. Produk dapat digunakan dan diuji untuk tanggal produk berlabel dan
direkomendasikan untuk waktu inkubasi kontrol kualitas.

PROSEDUR PENGGUNAAN
Pre-treatment pada sampel padat
1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
dijadikan pengujian mikrobiologi
3. Preparasi sampel padatan/makanan menggunakan perbandingan 1:10
4. Siapkan sampel padat sebanyak +1 gr
5. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
6. Tambahkan air salin/aquadest sebanyak +9 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar
dan pastle
7. Sampel siap digunakan

Pre-treatment pada sampel cair


1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
dijadikan pengujian mikrobiologi

Penggunaan pada sampel padat/cair


1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan
2. Buka penutup plat dengan perlahan

110
3. Ambil sampel yang telah diencerkan sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril, dan
segera teteskan kedalam plat (jangan terlalu lama supaya tidak ada kontaminan dari udara)
4. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai
5. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan
pada suhu 35 OC selama 24 Jam.
Catatan: Gunakan penunjukan suhu / waktu yang sesuai sesuai dengan spesifikasi dari peraturan
analisis makanan yang ditentukan
6. Hitung koloni berwarna hijau kebiruan pada bagian belakang plat untuk menghitung CFU/ml
dengan menggunakan Colony Counter
Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-rata
koloni yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.

Batasan
- Disarankan bahwa pengujian spektrometri biokimia, imunologi, molekuler, atau massa
dilakukan pada koloni dari kultur murni untuk identifikasi lengkap.
- Selama inokulasi, jangan menyentuh permukaan media dan berhati-hati untuk menghindari
kontaminasi oleh mikroorganisme yang ada di udara.
- Selama inkubasi, tetap tutup rapat di atas plat untuk menghindari kemungkinan dehidrasi.
- Pengenceran mungkin diperlukan ketika sampel memiliki warna gelap.
- Ketika sampel kental (tebal), pipet sampel pada beberapa titik diplat atau pengenceran
tambahan mungkin diperlukan untuk suspensi yang merata.
- Ketika sampel mengandung enzim, ia dapat bereaksi dengan substrat enzim dalam lembaran
kering dan mempengaruhi warnanya.
- Jika sifat sampel mempengaruhi reaksi medium, inokulasi hanya setelah faktor dihilangkan
dengan cara pengenceran dan teknik lainnya. (mis. sampel dengan viskositas tinggi, berwarna,
reaktif dengan substrat kromogenik, dan dengan pH tinggi atau rendah).
- Dianjurkan untuk menggunakan stomacher dan menyaring sampel yang dihomogenisasi
sesudahnya untuk menghilangkan terbawa partikel kecil makanan ke permukaan media.

111
- Jika menggunakan kotak cahaya, garis atau koloni kotak yang terbentuk mungkin sulit dilihat
karena kecerahan yang berlebihan. Menyebarkan cahaya menggunakan selembar kertas putih,
kotak (1 cm x 1 cm) di bawah plat untuk memudahkan penghitungan koloni.
- Koloni tidak dapat dibedakan pada baki jika konsentrasinya di atas 100 CFU / ml, karena jumlah
koloni yang tinggi akan menyebabkan seluruh permukaan menjadi berwarna. Sampel harus
diencerkan dengan konsentrasi kurang dari 100 CFU / ml untuk penggunaan terbaik.

112
COMPACT DRY ESCHECERIA COLI (EC)

PENYIMPANAN
Penyimpanan: Setelah diterima, simpan pada suhu 1-30ºC jauhkan dari cahaya langsung. Media
tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan, kontaminasi, atau jika tanggal kedaluwarsa
telah lewat. Produk peka terhadap cahaya dan suhu; lindungi dari cahaya, panas berlebihan,
kelembaban, dan pembekuan. Jika pembungkus alumunium sudah terbuka, namun tidak semua plat
yang digunakan, kembalikan plat kedalam pembungkus aluminium dan tutup kembali sampai
digunakan berikutnya. Paket yang dibuka harus digunakan sesegera mungkin.

Tanggal kedaluwarsa pada label produk berlaku untuk produk dalam kemasan aslinya saat disimpan
sesuai petunjuk. Produk dapat digunakan dan diuji untuk tanggal produk berlabel dan
direkomendasikan untuk waktu inkubasi kontrol kualitas.

PROSEDUR PENGGUNAAN
Pre-treatment pada sampel padat
1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
dijadikan pengujian mikrobiologi
3. Preparasi sampel padatan/makanan menggunakan perbandingan 1:10
4. Siapkan sampel padat sebanyak +1 gr
5. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah
6. Tambahkan air salin/aquadest steril sebanyak +9 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/
mortar dan pastle
7. Sampel siap digunakan

Pre-treatment pada sampel cair


1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan
2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
dijadikan pengujian mikrobiologi

Penggunaan pada sampel padat/cair


1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan
2. Buka penutup plat dengan perlahan

113
3. Ambil sampel yang telah diencerkan sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril, dan
segera teteskan kedalam plat (jangan terlalu lama supaya tidak ada kontaminan dari udara)
4. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai
5. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan
pada suhu 35 OC selama 24 Jam.
6. Hitung koloni berwarna biru pada bagian belakang plat untuk menghitung CFU/ml, sedangkan
koloni berwarna ungu dengan menggunakan Colony Counter
Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-rata
koloni yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.

Batasan
- Disarankan bahwa pengujian spektrometri biokimia, imunologi, molekuler, atau massa
dilakukan pada koloni dari kultur murni untuk identifikasi lengkap.
- Selama inokulasi, jangan menyentuh permukaan media dan berhati-hati untuk menghindari
kontaminasi oleh mikroorganisme yang ada di udara.
- Selama inkubasi, tetap tutup rapat di atas plat untuk menghindari kemungkinan dehidrasi.
- Pengenceran mungkin diperlukan ketika sampel memiliki warna gelap.
- Ketika sampel kental (tebal), pipet sampel pada beberapa titik diplat atau pengenceran
tambahan mungkin diperlukan untuk suspensi yang merata.
- Ketika sampel mengandung enzim, ia dapat bereaksi dengan substrat enzim dalam lembaran
kering dan mempengaruhi warnanya.
- Jika sifat sampel mempengaruhi reaksi medium, inokulasi hanya setelah faktor dihilangkan
dengan cara pengenceran dan teknik lainnya. (mis. sampel dengan viskositas tinggi, berwarna,
reaktif dengan substrat kromogenik, dan dengan pH tinggi atau rendah).
- Dianjurkan untuk menggunakan stomacher dan menyaring sampel yang dihomogenisasi
sesudahnya untuk menghilangkan terbawa partikel kecil makanan ke permukaan media.

114
- Jika menggunakan kotak cahaya, garis atau koloni kotak yang terbentuk mungkin sulit dilihat
karena kecerahan yang berlebihan. Menyebarkan cahaya menggunakan selembar kertas putih,
kotak (1 cm x 1 cm) di bawah plat untuk memudahkan penghitungan koloni.
- Koloni tidak dapat dibedakan pada baki jika konsentrasinya di atas 100 CFU / ml, karena jumlah
koloni yang tinggi akan menyebabkan seluruh permukaan menjadi berwarna. Sampel harus
diencerkan dengan konsentrasi kurang dari 100 CFU / ml untuk penggunaan terbaik.
-

115
Petunjuk Penggunaan EHIS (Environmental and Health Integration System)

1. LOGIN
Menuju browser dan login pada alamat : www.indotekhnoplus.co.id/ehisv2

Setelah login admin akan memasuki halaman utama yang berisi menu navigasi untuk
Admin yang ada di atas kanan halaman berupa Edit Profile, dan Logout seperti gambar di
bawah ini.

Tampilan sebagai Anggota

Tampilan sebagai Admin Instansi

Dan terdapat menu aplikasi berupa Beranda, Produk, Berita, Pengujian, Profil, Instasi,
Pengaturan Laporan dan Logout seperti gambar dibawah ini .

116
2. MENU NAVIGASI

a. Beranda
Tempat halaman awal pada website Ehis V2
b. Produk adalah
Untuk Melihat Produk Indo Tekhnoplus
c. Berita
Terdapat 2 berita yaitu lokal dan internal
Berita Internal = Khusus berita seputar aplikasi dan PT. Indo Tekhnoplus
Berita Lokal = Berita yang dibuat oleh User- user EHIS Android
d. Pengujian
untuk di input pengujian alat dari indotekhnoplus, terdapat 2 pengujian yaitu pengujian
instansi sendiri dan pengujian instasi lain
e. Profil
untuk meng-update data atau informasi profil berupa foto profil, nama lengkap, NIP,
keterangan lainnya, kemudian juga dapat digunakan untuk mengganti password
untuk Login seperti gambar berikut ini.
f. Instansi
untuk Edit Instansi & Anggota berfungsi untuk merubah data-data instansi &
menambahkan anggota pada Instansi (Menu ini hanya muncul jika status pengguna
sebagai admin. Data instansi dapat diedit dengan mengganti kolom kemudian klik
tombol update. Untuk anggota dapat memanage (hapus dan memasukan anggota
baru).
g. pengaturan laporan
untuk Edit Format Laporan berfungsi untuk merubah elemen-elemen hasil
pengujian,menu ini memiliki beberapa konfigurasi, yaitu : mengganti logo kiri,
mengganti logo kanan, mengganti tertanda kiri dan kanan (Menu ini hanya muncul
jika status pengguna sebagai admin)
h. Logout
Berfungsi untuk keluar dari aplikasi EHIS.

117
3. Produk
Produk adalah Untuk Melihat Produk Indo Tekhnoplus. Seperti gambar berikut

4. Berita
berisi berita-berita terbaru tentang kesehatan lingkungan dan dapat dibuat oleh seluruh
instansi.

Untuk menambah berita pilih buat berita lokal yang nanti akan muncul seperti ini, dan isi
kolom pada judul dan isi berita.

118
5. Pengujian
Pengujian Sendiri adalah pencatatan hasil pengujian yang nantinya bisa di export ke dalam
laporan berupa PDF. Berikut adalah contoh pengisian dari pengujian sendiri

Untuk mencatat pengujian yang sudah dilakukan pilih tanda tambah pengujian, kemudian
akan muncul beberapa kolom yang nanti harus di isi.

Admin atau user mengisi data pengambilan sampel yang berisi kolom isian sebagai berikut
dan klik “NEXT” :
1.Tempat Pengambilan Sampel
2.Tanggal dan Waktu pengambilan sampel
3.Provinsi
4.Kota/ Kabupatem
5.Alamat Pengambilan Sampel
6.Petugas
7. Pemeriksaan Tanggal dan waktu pengujian
8. Tempat pengujian dilakukan
9. Publik, mengijinkan publik melihat hasil pengujian
10. Simpan

119
Setelah kolom-kolom tersebut diisi dan di simpan maka pilih pengujian tadi kemudian nanti
akan muncul info pengujian seperti berikut

Untuk hasil pengujiannya pilih tambah parameter untuk mencatat hasilnya. Terdapat kolom
yang harus di isi yaitu parameter yang diuji, standard nab, satuan/ unit hasil sample yang di
uji, nilai sample yang di uji, nilai NAB (Nilai Ambang Batas) dan Keterangan. Kemudian pilih
simpan.

120
6. Profil
Profile berisi profil lengkap user yang telah login pada EHIS, terdapat fitur unggah foto,
mengubah password login, dan mengubah informasi profil user EHIS

7. Instansi
Intansi berisi profile lengkap instansi tempat user bergabung, terdapat fitur unggah logo
instansi, mengubah informasi instansi, alat yang dimiliki (alat yang terdaftar pada instasi),
anggota berupa list anggota yang ada dan dapat membuat anggota (hanya admin instansi).
berikut tampilan instasi.

Untuk menambah anggota bisa pilih tambah buat anggota, kemudian akan muncul kolom
yang diisi untuk pembuatan anggota baru.

121
Pengaturan Format Laporan
Pengaturan ini untuk mengedit format laporan pada output pdf hasil pengujian yang ada
pada menu pengujian.

8. Logout
Berfungsi untuk keluar dari ehis

122
Petunjuk Penggunaan Software Aplikasi Pelaporan

Pendahuluan
SKetika kita mulai memasuki software Indo TekhnoPlus maka user diharuskan memilih aplikasi
Sanitarian Kit InScienPro (Type…) (Gambar 1).

Gambar 1. Tampilan Awal Indo TekhnoPlus Software

Aktivasi Software
Untuk aktivasi software masukkan No Seri dan Kode Aktivasi yang sudah didapat.

Gambar 2. Tampilan Aktivasi Software


Input Data User
Untuk input data user atau pengguna dari software.

123
Gambar 2.1 Tampilan Input Data User

Input Data Instansi


Untuk input data instansi yang menggunakan software.
a. Input Nama Instansi
b. Pilih Propinsi
c. Input Kota / Kabupaten
d. Browse / Input Logo Instansi
e. Submit

Gambar 2.2 Tampilan Input Data Instansi

Login
Setelah aktivasi software untuk menggunakan aplikasi user harus terlebih dahulu masukkan
username dan password dan setelah itu klik “Sign in” (Gambar 3).

Gambar 3. Tampilan Login

124
Parameter Test
Pada halaman Parameter Test user diperintah untuk memilih zat-zat yang terkandung pada
benda yang ingin user ketahui lalu klik button “Submit” (Gambar 4).

Gambar 4. Tampilan Parameter Test

Data Pengambilan Sample


Pada Data Pengambilan Sample user diperintahkan untuk mengisi kolom yang berisi sebagai
berikut dan klik “Submit” (Gambar 5) :
1. Provinsi
2. Kota
3. Nama Tempat/Instansi Pengambilan Sample
4. Alamat Pengambilan Sample
5. Tanggal Pengambilan Sample
6. Waktu Pengambilan Sample
7. Lama Pengambilan Sample
8. Petugas pengambil Sample
9. NIP Pengambil Sample
10. Button “Submit”

125
Gambar 5. Tampilan Data Pengambilan Sample

Hasil Pemeriksaan
Pada Hasil Pemeriksaan user diperintahkan untuk mengisi kolom yang berisi sebagai berikut dan
klik “Submit”(Gambar 6) :
1. Tempat Uji/Laboratorium
2. Tanggal Pengujian
3. Nilai Parameter
4. NAB (Nilai Ambang Batas) Parameter
5. Keterangan
6. Button “Submit”

Gambar 6. Tampilan Data Hasil Pemeriksaan

126
Perintah Print
Setelah data-data yang diperlukan sudah dilengkapi oleh user maka akan ditemukan perintah
untuk print laporan terbaru, klik button “ yes” untuk print atau button “no” untuk tidak print
(Gambar 7).

Gambar 7. Tampilan Perintah Print

Report Preview
Ketika user memilih untuk print atau klik button “yes” untuk laporan terbaru maka akan
memasuki halaman Report Preview (Gambar 8).

Gambar 8. Tampilan Report Preview

127
Toolbar pada Report Preview
Pada Report Preview terdapat Toolbar yang mempunyai fungsi masing-masing
(Gambar 8.1).

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Gambar 8.1 Tampilan Menu Toolbar pada Report Preview

Fungsi-fungsi pada menu toolbar, sebagai berikut :


1. Zoom to fit
Berfungsi untuk mengubah ukuran lembar kerja menjadi ukuran standard.
2. Zoom to width
Berfungsi untuk memperbesar sesuai ukuran lebar layar.
3. 100% size
Berfungsi untuk merubah ukuran sebesar 100%.
4. First Page
Berfungsi untuk tampilan pada halaman pertama.
5. Previous Page
Berfungsi untuk tampilan pada halaman sebelumnya.
6. Next Page
Berfungsi untuk tampilan pada halaman selanjutnya.
7. Last page
Berfungsi untuk tampilan pada halaman terakhir.
8. Select a page
Berfungsi untuk memilih halaman yang ingin ditampilkan.
9. Search for text
Berfungsi untuk mencari teks yang diinginkan.
10. Printer Setup
Berfungsi untuk pengaturan pada fungsi printer.
11. Print
Berfungsi untuk menge-print laporan yang ingin di print-out setelah melakukan pengaturan
pada tool Printer setup.
12. Save Report
Berfungsi untuk menyimpan report yang telah dibuat oleh user.
13. Load Report
Berfungsi untuk membuka report yang telah disimpan.
14. Close
Berfungsi untuk keluar dari halaman Report Preview.

128
Fungsi Menubar pada Halaman aplikasi
Pada aplikasi terdapat menubar yang mempunyai fungsi masing- masing (Gambar 9).

Gambar 9. Tampilan Menu Bar pada Halaman Aplikasi

Menu File
Ketika user memilih menu “File” maka akan keluar perintah tutup aplikasi (Gambar 9.1).

Gambar 9.1 Tampilan Menu File

Menu Sample dan Pemeriksaan


Ketika user memilih menu Sample dan Pemeriksaan maka akan muncul perintah sebagai berikut
atau dapat dilihat pada (Gambar 9.2) :
1. Input Data
2. Edit/Delete/Print Data

Gambar 9.2 Tampilan Menu Sample dan Pemeriksaan

Input Data
Pada menu Input Data, user akan menginput data seperti pada menu Parameter Test sampai
dengan Report Review (Gambar 9.2.1).

129
Gambar 9.2.1 Tampilan Input Data

Edit/Delete/Print Data
Pada Menu Edit/Delete/Print Data user dapat mengedit, menghapus dan menge-print data yang
telah diinput (Gambar 9.2.1.1).

Gambar 9.2.1.1 Tampilan Edit/Delete/Print Data

Edit Data
Pada menu Edit Data user dapat mengedit data yang telah diinput, dengan cara klik pada salah
satu kolom yang ingin user edit maka akan menampilkan kolom-kolom yang akan diedit (Gambar
9.2.2.1).

130
Gambar 9.2.1.1.1 Tampilan Edit Data

Delete Data
Pada menu Delete Data user dapat menghapus data yang telah diinput, dengan cara klik salah
satu kolom yang ingin dihapus lalu klik button “Delete” (Gambar 9.2.1.1.2).

Gambar 9.2.1.1.2 Tampilan Delete Data

Print Data
Pada menu Print Data user dapat mengeprint data yang telah diinput, dengan cara klik salah satu
kolom yang ingin diprint lalu klik button “Print” dan akan ke menu Report Review (Gambar
9.2.1.1.3).

131
Gambar 9.2.1.1.3 Tampilan Print Data

Menu Instansi
Ketika user memilih menu Instansi maka akan muncul perintah sebagai berikut atau dapat dilihat
pada (Gambar 9.2.2) :
1. Edit Data Instansi
2. Ganti Logo Instansi
3. Edit Form

Gambar 9.2.2 Tampilan Menu Instansi

Edit Data Instansi


Pada menu Edit Data Instansi user dapat mengedit data instansi yang telah diinput, seperti
Nama Instansi, Provinsi dan Kota, setelah diedit lalu klik button “Submit” (Gambar 9.2.2.1).

132
Gambar 9.2.2.1 Tampilan Edit Data Instansi

Ganti Logo Instansi


Pada menu Ganti Logo Instansi user dapat mengganti logo yang telah diinput, dengan cara
browse kembali logo yang diinginkan lalu klik button “Submit” (Gambar 9.2.2.2).

Gambar 9.2.2.2 Tampilan Ganti Logo Instansi

Edit Form
Pada menu edit form instansi dapat mengganti format tampilan laporan yang seperti pada
report preview.

133
Keterangan :

1. Logo Kiri  Untuk Mengganti logo


yang terletak pada sebelah kiri form
2. Title  Untuk Mengganti Nama
Instansi atau Perusahaan.
3. Tertanda Kiri  Untuk mengganti
nama tertanda pada sebelah kiri
form.
4. Tertanda Kanan Untuk mengganti
nama tertanda pada sebelah kanan
form

134
Menu User
Ketika user memilih menu User maka akan muncul perintah sebagai berikut atau dapat dilihat
pada (Gambar 9.2.3) :
1. Tambah User
2. Edit/Delete Data User

Gambar 9.2.3 Tampilan Menu User

Tambah User
Pada menu Tambah user maka user dapat menambahkan user baru yang dapat menggunakan
aplikasi ini, setelah semua kolom data user sudah terisi maka klik button “Simpan” (9.2.3.1).

Gambar 9.2.3.1 Tampilan Tambah User

Edit/Delete Data User


Pada Menu Edit/Delete Data User maka user dapat mengedit dan menghapus data user yang
telah diinput, dengan cara pilih salah satu kolom yang ingin diedit atau dihapus. Jika ingin diedit
dan sudah mengubah data yang ingin diedit lalu klik button “Update” dan jika ingin dihapus klik
button “Delete” (Gambar 9.2.3.2).

135
Gambar 9.2.3.2 Tampilan Edit/Delete Data User

Menu Help
Pada menu Help maka user akan dapat melihat tentang Indo TekhnoPlus (Gambar 9.2.4).

Gambar 9.2.4 Tampilan Menu Help

136
137

Anda mungkin juga menyukai