Analisis Letak Geografis Sarana Kesehatan Formal Dan Informal
Analisis Letak Geografis Sarana Kesehatan Formal Dan Informal
Tujuan
Tim Fasilitasi Desa dan masyarakat menyadari bahwa tabu makanan tertentu
pada ibu hamil dan ibu nifas menjadi penghambat upaya meningkatkan
kondisi kesehatan. Para tokoh kunci yang ada di desa menyadari bahwa
upaya pemberian pemahaman terhadap pentingnya makanan bergizi bagi ibu
hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui perlu dilakukan secara berkelanjutan dan
menjadi tradisi baru di masyarakat. Selain perilaku tabu yang menghambat
pelayanan kesehatan perlu disadari oleh masyarakat. Misalnya : Adanya
tabu bagi ibu nifas untukm keluar rumah sebelum 40 hari termasuk untuk
memeriksakan kesehatan ibu dan bayinya.
Tujuan
Mengetahui perilaku keluarga dalam menyediakan makanan bayi secara
tepat waktu dan tepat komposisi gizi, serta menghadapi penyakit pada bayi
sehingga bisa mengajak para ibu berpikir untuk memperbaiki gizi bayi dan
balita.
Teknik yang digunakan : Diskusi Kelompok terfokus
Jenis Alat bantu : Kalender pemberian makanan untuk bayi
dan penyakit pada bayi
Jenis Informasi yang dikumpulkan :
- Jenis makanan yang diberikan sesuai dengan perkembangan umur
menurut kebiasaan yang dilakukan oleh ibu-ibu di desa.
- Hal-hal yang dipercayai oleh masyarakat tentang jenis makanan yang tidak
boleh diberikan pada usia-usia tersebut.
- Jenis penyakit pada bayi
Peserta Diskusi: Sekelompok ibu-ibu hamil dan menyusui beserta suami-
suami mereka, laki-laki atau perempuan dewasa pengasuh bayi/balita.
Tugas Tim Fasilitasi Desa Siaga :
Mengundang sekelompok ibu-ibu hamil dan menyusui beserta suami-
suami mereka untuk berdiskusi tentang topik ini.
Menjelaskan tujuan diskusi yaitu untuk mengkaji perilaku pemberian
makanan pada bayi dan penyakit pada bayi. Jelaskan pula media dan
alat yang akan digunakan dalam diskusi.
Mengajak mereka berdiskusi tentang kebiasaan pemberian makanan
pada bayi sejak umur nol bulan hingga usia 12 bulan dan penyakit-
penyakit yang biasa dideritanya.
Meminta peserta menggambarkan garis horizontal yang dibagi kedalam
batas-batas bulan dan tuliskan informasi tentang makanan bayi diatas
garis dan informasi tentang penyakit bayi dibawah garis horizontal.
Mengajak peserta untuk memperhatikan apakah ada hubungan antara
makanan yang diberikan dengan penyakit yang diderita oleh bayi.
Diskusikan hal-hal yang muncul dari jawaban peserta.
Menambahakan informasi tentang pemberian ASI Eksklusif dan
pemberian makanan tambahan tepat waktu.
Menuliskan rangkuman hasil diskusi
Jangan lupa mencantumkan: nama, jenis kelamin dan umur peserta serta
tanggal dan lokasi diskusi.
Tujuan
mengetahui pandangan mereka tentang pembagian dan beban kerja
perempuan dan laki-laki dalam rumah tangga.
Teknik yang digunakan : Diskusi Kelompok Terfokus.
Jenis Alat Bantu : Diagram Jadwal sehari perempuan dan laki2
Tim Fasilitasi Desa Siaga dan peserta diskusi memahami bahwa sering terjadi
dimana tugas perempuan untuk menyusui dan mengasuh bayi/ anak tidak
diperhitungkan sebagai tugas istimewa perempuan. Akibatnya sering terjadi peran
asuh bayi dan anak dilakukan sebagai sambilan oleh kaum perempuan. Melalui
diskusi ini mereka menyadari perlunya perubahan kebiasaan di masyarakat untuk
memberikan perhatian pada pola asuh bayi/anak. Serta ada perubahan pola pikir
bahwa mengasuh bayi/anak juga bisa dilakukan oleh laki-laki
Jenis alat bantu : Diagram Venn serta daftar lembaga desa yang
telah dikumpulkan sebelumnya seperti diuraikan pada bab II butir 2.3.6.
Jenis informasi yang dikaji:
- Nama-nama lembaga yang ada di tingkat desa, seperti : PKK, Karang
Taruna, Kelompok Doa, Polindes, Posyandu, Kelompok Tani.
- Peran lembaga dalam memberikan layanan kepada masyarakat secara
umum, dan secara khusus pada aspek kesehatan.
- Pandangan masyarakat tentang lembaga-lembaga mana yang dapat
berperan untuk bekerjasama dalam mengatasi masalah kesehatan ibu dan
bayi di tingkat desa.
- Pandangan masyarakat tentang tingkat kedekatan lembaga dengan
masyarakat.
Peserta diskusi : Aparat desa / kelurahan, kepala dusun, anggota
masyarakat.
Tugas Tim Fasilitasi Desa Siaga :
Mengajak sekelompok penduduk, laki-laki dan perempuan, tua-muda,
aparat desa, dan tokoh-tokoh masyarakat untuk mendiskusikan topik ini.
Menjelaskan tujuan diskusi yaitu untuk mengetahui lembaga, formal dan
informal, yang ada dan dikenal masyarakat, serta manfaatnya bagi
masyarakat.
Menjelaskan media yang akan digunakan:
a. Lingkaran besar-sedang-kecil untuk menggambarkan manfaat setiap
lembaga.
b. Letak jarak lingkaran lembaga dengan lingkaran masyarakat
menunjukkan tingkat kedekatan lembaga dengan masyarakat secara
informal.
Mulailah dengan menanyakan lembaga-lembaga yang ada dan dikenal
oleh masyarakat. Mintalah peserta mendaftar nama-nama lembaga yang
disebutkan oleh peserta diskusi dan lembaga-lembaga yang terkait
dengan sektor kesehatan. Cocokan dengan daftar lembaga yang telah
diperoleh sebelumnya pada saat pengumpulan data sekunder.
Mintalah peserta membuat lingkaran besar ( diameter 15 cm) yang
menggambarkan masyarakat.
Mengajak masyarakat mendiskusikan besar kecilnya manfaat setiap
lembaga, kemudian menuliskannya pada lingkaran lingkaran kertas
berukuran besar ( diameter 10 cm ) -sedang ( diameter 7 cm ) dan kecil
( Diameter 3 cm ). Kemudian meletakkan lingkaran-lingkaran tersebut
jauh dekat dengan lingkaran masyarakat.
Menanyakan kepada mereka mengapa meletakkan lingkaran besar kecil
dengan jarak jauh atau dekat..Lalu ajak peserta berdiskusi tentang
mengapa besar manfaat dan mengapa dekat ke masyarakat, demikian
halnya mengapa kecil dan jauh dengan masyarakat.
Menanyakan kepada peserta, apa yang dirasakan peserta setelah
melakukan diskusi, serta catatlah semua informasi yang didiskusikan.
Jangan lupa mencantumkan: nama, jenis kelamin dan umur peserta serta
tanggal dan lokasi diskusi.