Tanah-tanah Pertanian
di Indonesia
Soil
Profile
Sequence of Figure 16.2
layers within
the
uppermost
part of Earth
Soil Horizons
O: organic (black)
A: Mineral (dark)
E: Leached (pale)
B: Accumulation
White (lime)
Red (iron, clay)
C: Little-altered
R: Unweathered
Penyebaran tnh di bentang alam
(landscape)
Ditentukan oleh: Posisi
Faktor pembentuk geomorfik/landform
tanah : Batuan/Bahan Landform = bentukan
Induk, Iklim, topografi alam di permukaan
bumi.
Landform dibedakan
berdasarkan skala:
subkontinental
(rangkaian
pengunungan) hingga
lereng tunggal
Urutan Landform dari daerah pantai ke
arah wilayah berbukit/bergunung:
1. Landform marin/laut,
2. fluvio marin (peralihan antara dataran sungai besar
dgn laut), biasanya terdapat kubah gambut
3. Landform aluvial yg dibtk oleh endapan sungai
4. Landform karst (dibentuk oleh batuan kapur).
5. Landform tektonik,di wilayah berbukit dan
bergunung yg terbtk dari proses :patahan dan
lipatan, atau
6. Landform volkan, terbtk dari kegiatan vulkanisme
Penyebaran landform di Indonesia
Keterangan:
a. Di Kalimantan 25,95 jt ha, Sumatera 20,13 jt ha, Irian Jaya 18,4 jt ha
b. Sulawesi 14,33 jt ha (76,5% wilayah pulau) Nusa Tenggara 5,17 jt ha
(71.7% wilayah pulau)
Aspek relief dlm proses pembentukan tnh
dan pemanfaatan lahan
Tanah yg tersusun
dari sebagian besar
bahan tanah organik,
yg berasal dari hasil
dekomposisi jaringan
tanaman/vegetasi
alami dan berbagai
produk
dekomposisinya
Penyebaran di Indonesia:
Sekitar 13.2 jt ha (7% luas daratan Indonesia)
Riau 3.87 jt ha, Irian Jaya 3.3 jt ha, Kalteng 1.99 jt ha,
Kalbar 1.70 jt ha, Sumsel 1.45 jt ha
Proses Pembentukan gambut di daerah cekungan lahan basah
a. Pengisian
danau
dangkal oleh
vegetasi
lahan basah,
b. Pembentukan
gambut
topogen,
c. embentukan
gambut
ombrogen di
atas gambut
topogen
Entisol
(recent = tanah muda=blm berkembang)
Tanah yg belum
mempunyai horizon
pedogenik
Contoh: tanah
endapan sepanjang
sungai, tanah berpasir
di lereng atas dan
bawah daerah volkan,
tanah pasir pantai laut
yg lepas dan blm
membtk struktur tnh
Profil Udipsamments di daerah
Tumpangjutuh, Kapuas KAlteng
Sumber: Puslittanak (2000)
Landscape Udipsamment yg digunakan utk Hutan tanaman
industri dgn tanaman Acasia. Sumber: Puslittanak (2000)
Penyebaran di Indonesia:
Sekitar 18.01 jt ha (9.6% luas daratan Indonesia)
Irian Jaya 5.6 jt ha, Kalteng 1.54 jt ha, Sumsel 1.27 jt
ha, NTT 0.91 jt ha
Inceptisol (inceptum = mulai berkembang)
T.mineral yg mulai
menunjukkan
perkembangan horizon
pedogenik (selain
epipedon okrik dan albik
pd Entisol)
Berupa tnh yg belum
matang, seperti: tnh dr
bahan induk abu volkan,
tnh di wilayah curam-sgt
curam, tnh di permukaan
geomorfik muda (lereng
volkan, endapan sungai)
Profil Endoaquept di daerah
Pemangkat, Sambas Kalbar
Sumber: Puslittanak (2000)
Landscape Endoaquepts yg
digunakan utk kebun kelapa
Sumber: Puslittanak (2000)
Penyebaran di Indonesia:
Sekitar 2.12 jt ha (1.1% luas daratan Indonesia)
Jatim 0.96 jt ha, Jateng 0.4 jt ha, Sulsel 0.22 jt ha,
NTT 0.198 jt ha, NTB 0.125 jt ha
Andisol
(ando = tanah hitam)
Tanah yg gembur, ringan,
porous, tnh bag atas
berwarna gelap/hitam,
tekstur sedang
(lempung/lempung
berdebu), terasa licin seperti
sabun (smeary) jika dipirid.
Terbtk dari bahan piroklastik
yg kaya gelas volkan (abu
volkan,endapan lahar,
aluvian volkanik)
Ditemukan:Didaerah
pegunungan volkan
ketinggian 900 m dpl, iklim
sejuk, CH sedang-tinggi, di
Profil Hapludands di daerah bag topografi datar-landai
Simpang Kayuaro, Bungo Jambi
Tebo Sumber: Puslittanak (2000)
Landscape Hapludan
di dataran volkan
G.Kerinci JAmbi
Sumber: Puslittanak
(2000)
Penyebaran di Indonesia:
Dekat dgn pusat erupsi gunung api sepanjang pegunungan di
Sumatera, JAwa, BAli, NTT, P.Halmahera, Maluku Utara
Sekitar 5.39 jt ha (2.9 % luas daratan Indonesia) :
Sumut 1.06 jt ha, Jatim 0.73 jt ha, Jabar 0.50 jt ha, Jateng 0.45 Maluku
0.32 jt ha
Alfisols
(pedalfer = tanah mengandung Al dan Fe)
Tanah yg
perkembangannya sdh
cukup lanjut, berwarna
merah kekuningan dan
menunujukkan adanya
kenaikan liat dgn
bertambahnya kedalaman
(terbtk hor argilik) yg
memiliki kandungan basa
yg tinggi
Penyebaran di Indonesia:
di daerah dataran-perbukitan, karst, bahan induk: batuan sedimen (batu
gamping napal, batu liat, batu pasir), b.vulkanik, b plutonik intermedier-
basik
Terutama di daerah yg relatif kering-agak kering
Sekitar 5.15 jt ha (2.7 % luas daratan Indonesia) :
Maluku 0.97 jt ha, Sulteng 0.63 jt ha, Sulut 0.6 jt ha, Sulsel 0.57 jt ha,
NTB 0.498, Jatim 0.45 jt ha
Mollisols
(mollis = lunak)
Tanah yg mempunyai
kenampakan seperti tnh di
wilayah padang rumput
(steppe dan praire), yaitu
mempunyai horizon atas
relatif tebal (10-40 cm),
berwarna kelabu
gelap/hitam, lunak/gembur,
kaya bahan organik
(epipedon mollik), dgn
reaksi tanah netral,
memiliki horizon argilik
atau kandik dan
kandungan basa-basa
tinggi di seluruh horizon
tanahnya
Profil Hapludolls di daerah Sipatuhu, Terbtk pd iklim agak
Ogan Komiring Ulu, Sumsel kering-kering atau
Sumber: Puslittanak (2000) pengaruh dari b.induk
Landscape Hapludolls
digunakan utk kebun
kopi rakyat di daerah
Sipatuhu, Ogan
Komiring Ulu, Sumsel
Sumber: Puslittanak
(2000)
Penyebaran di Indonesia:
Pada landform dataran, pegunungan, perbukitan
Sekitar 45.79 jt ha (24.3 % luas daratan Indonesia) :
Kaltim 10.04 jt ha, Irja 7.62 jt ha, Kalbar 5.71 jt ha, Kalteng 4.81 jt ha
Riau 2.27 jt ha
Oxisols oxide = oksida-oksida)
Penyebaran di Indonesia:
Di wilayah lahan kering dgn iklim humid pada landform dataran,
perbukitan, pegunungan
Sekitar 14.11 jt ha (7.5 % luas daratan Indonesia) :
Sumsel 2.82 jt ha, Irja 2.41 jt ha, Kalteng 2.06 jt ha, Kalbar 1.79 jt ha,
Jambi 1.14 jt ha, Lampung 1.01 jt ha.
Spodosols
(spodos = berwarna abu kayu
Tanah yg bertekstur
lempung kasar-pasir, yg
berwarna putih atau putih
kekelabuan seperti warna
abu kayu (bahan albik)
dan memiliki horizon
bawah spodik (akumulasi
humus dan atau gabungan
senyawa Fe dan Al)
Terbtk di iklim humid di
bawah vegetasi hutan
basah dan berkembang
dari bahan endapan dan
batuan sedimen kaya
kuarsa
Profil Fragiaquods di daerah Sebulu Kutai
Kaltim Sumber: Puslittanak (2000)
Landscape
Frsgiaquods berupa
semak belukar dgn
tanaman Myrtaceae di
sekitar Sebulu
Sumber: Puslittanak
(2000)
Penyebaran di Indonesia:
Sekitar 2.16 jt ha (1.1 % luas daratan Indonesia) :
Kaltengt 1.51 jt ha, Kalbar 0.42 jt ha, KAltim 0.15 jt ha, Sulawesi 11-25
ribu ha
Tanah-tanah pertanian utama
Wilayah iklim agak kering-
Wilayah Iklim Basah
kering : Jawa, Nusa
Sumatera, Kalimantan,
Tenggara, Sulawesi:
Irian Jaya:
- Inceptisol, Entisol,
- Inceptisol, Entisol, Alfisol,
Mollisol, Vertisol
Ultisol, Oxisol di lahan
kering
- Histosol di lahan rawa, Andisol: Di dataran tinggi
Spodosol di datran daerah volkan di
rendah Sumatera, Jawa, Bali
Kalteng,Kalbar,Kaltim dan Nusa Tenggara,
sekitar Hlmahera
Maluku UTara
Tanah-tanah pertanian utama
Nama Subordo Grup tanah
Ordo
Entisol Aquents Endoaquents, fluvaaquents, sulfaaquents,
psammeaaquents,hydraaquents
Fluvents Udifluvent, ustifluvents,
Psamments Udipsamments,ustipsamments, kuartzipsamment
Orthents Udorthents, ustorthents
Inceptisols Aquepts Endoaquepts,humaaquepts,sulfaaquepts, halaquepts
Udepts Dystrudepts, eutrodepts
Ustepts haplustepts
Vertisol Aquerts End0aquerts
Uderts Hapluderts
Usterts haplusterts
1. Sawah Irigasi
2. Sawah Irigasi Teknis
3. Sawah Irigasi Setengah Teknis
4. Sawah Irigasi Sederhana
5. Sawah Tadah Hujan
6. Sawah Surjan
7. Sawah Pasang surut
8. Sawah Reklamasi lahan pasang surut
9. Sawah Reklamasi lahan bukan pasang
surut
10. Sawah Bukaan Baru
Evaluasi pendukung utk
mengelola lahan
Survei dan pemetaan tanah
Inventarisasi dan evaluasi potensi sumber
daya lahan (evaluasi kesesuiaan lahan)
Evaluasi kesuburan tanah
Informasi iklim: rataan CH dan sebarannya,
cuaca harian utk menetapkan jenis
tanaman, menduga keragaan tanaman,
menetapkan waktu tanam